Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

TENTANG

“ LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA NILAI TERCATAT “

DOSEN PENGASUH : RANI MUNIKA SE,M.Ak,Akt.CA

DI SUSUN OLEH :

DELLA PUSPITA (2010091510760)

ARIMBI WIBAWANI (2010091510758)

HAYATUN NUFUS (2010091510766)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANGKINANG

Jl.Dr.Rahman Saleh Bangkinang

TP. 2022/20223
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan atas segala rahmat dan

ridho-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Laporan Keuangan

Konsolidasi ini tepat pada waktunya, makalah ini akan membahas tentang penyusunan

laporan keuangan konsolidasi dan keuangan sendiri (parent only). Adapun tujuan dari

penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pelaporan Korporat.

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang laporan keuangan

yang dibuat oleh entitas induk dan enititas anak sebagai akibat adanya penggabungan usaha

atau kombinasi bisnis yang mengacu pada ketentuan standar akuntansi keuangan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rani Munika SE,M.Ak, Akt.CA , selaku

dosen pengajar mata kuliah Laporan Keuangan Konsolidasi yang telah memberikan tugas ini

sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami

tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan kuliah yang telah membagi

pengetahuan dan materinya dalam proses penyusunan makalah ini.

Akhirnya dengan ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam

membangun dan mengembangkan dunia akuntansi baik untuk praktisi maupun akademisi.

Saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para pembaca tentunya sangat kami harapkan.

Bangkinang,18 oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi..............................................................................6
B. Prosedur Konsolidasi.................................................................................................................6
C. Penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan Konsolidasi..................................................7
D. Metode Biaya Laporan Keuangan Konsolidasi..........................................................................8
E. Kasus Laporan Keuangan Konsolidasi......................................................................................8
BAB III................................................................................................................................................10
PENUTUP...........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggabungan unit bisnis banyak dilakukan saat ini baik dalam bentuk joint

venture, akuisisi, maupun merger. Hal ini dilatar belakangi oleh kemudahan

teknologi, perjanjian perdagangan bebas, dan motif mencari keuntungan. Aktivitas

penggabungan bisnis tersebut tidak hanya berdampak pada kegiatan produksi atau

pemasarannya saja, melainkan semua aspek termasuk aspek keuangannya. Pencatatan

keuangan perusahaan yang telah berkonsolidasi tidak sama dengan perusahaan yang

hanya berdiri sendiri. Pencatatan keuangan perusahaan yang telah berkonsolidasi

menjadi lebih rumit dibandingkan dengan perusahaan yang berdiri sendiri. Dalam

pencatatan keuangan konsolidasi, dikenal entitas induk (yang mengendalikan) dan

entitas anak (yang dikendalikan).

Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan syarat yang diberikan oleh

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) untuk menyajikan posisi keuangan

dan hasil operasi untuk Induk Perusahaan (entitas pengendali) dari satu atau lebih

Anak Perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas tersebut

merupakan satu entitas perusahaan. Laporan keuangan konsolidasi ini wajib disusun

oleh entitas induk atau pengendali tertinggi dalam suatu kelompok usaha dimana

induk perusahaan memiliki banyak anak perusahaan bahkan anak perusahaan juga

mungkin memiliki anak lain.

Pada dasarnya, laporan konsolidasi adalah laporan asumsi yang memandang makna

ekonomi suatu entitas. Secara hukum, entitas induk dan entitas anak adalah entitas-

entitas yang berbeda, bahkan undang-undang anti trust mensyaratkan arm’s 2 lengt

transaction diantara entitas-entitas yang berafiliasi (hubungan istimewa antara antara

4
perusahaan pengendali dan atau perusahaan yang dikendalikan). Syarat ini berarti

entitas induk tidak diperkenankan membedakan harga beli atau jual kepada atau dari

entitas anak dan perusahaan lain yang tidak berafiliasi. Laporan keuangan konsolidasi

dibuat berdasarkan peraturan yang mengharuskan dibuatnya laporan keuangan

konsolidasi bagi unit usaha yang bergabung dan telah memenuhi syarat. Selain adanya

peraturan yang mengharuskan adanya laporan keuangan konsolidasi, hal yang

membuat pelaporan keuangan ini menjadi rumit adalah pemahaman bahwa entitas

induk dan anak adalah berbeda, namun dalam perhitungannya ada akun-akun yang

sama yang harus dieliminasi. Adanya kepentingan non pengendali juga membuat

laporan keuangan konsolidasi lebih rumit dibandingkan laporan keuangan perusahaan

yang berdiri sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan konsolidasi?

2. Apa saja Prosedur Laporan Keuangan Konsolidasi ?

3. Apa saja penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasi ?

4. Apa saja Metode laporan keuangan konsolidasi ?

5. Contoh kasus laporan keuangan konsolidasi ?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan kelompok usaha yang

didalamnya terdiri dari aset,liabilitas,ekuitas,penghasilan,beban,dan arus kas entitass

induk dan entitas anak disajikan sbagai satu entitas ekonomi tunggal.konsilidai

merupakan kombinasi bisnis yang terjadi karena pengendalian tidak menyatukan

proses entitas entitas yang bergabung.Masing – masing entitas dapat beroperasi secara

terpisah dan independen serta membua laporan keuangan individu. Akan tetapi

entitas- entitas tersebut berada dalam satu pengendalian yang dilakukan oleh pihak

bergabung. Entitas pengendali disebut dengan entitas induk dan entitas yang

dikendalikan disebut dengan entitas anak.Konsolidasi diharus jika suatu perusahaan

memiliki mayoritas saham yang beredar dari perusahaan lain.PSAK 4 revisi 2009

memberi istilah laporan keuangan konsilidsi sebagai lampiran keuangan suatu

kelompok usaha yang diajikan seperti suatu entitas ekonomi tunggal.Laporan

keuangan wajib disusun oleh entitas induk atau pengendali tertinggi dalam suatu

kelompok usaha.Laporan keuangan konsolidasi tidak boleh menyesakan pihak – pihak

yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atau peristiwa ekonomi.

B. Prosedur Konsolidasi

Berdasarkan PSAK 65 (2014) laporan keuangan konsolidasian, disebutkan

“bahwa investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak

atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki

kemampuan untuk memengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas

investee.” Salah satu implikasi dari investee yang menyebabkan pengendalian

investor terhadap investee adalah munculnya istilah entitas induk (parent) dan entitas

6
anak (subsidiary) dalam hubungan antara investor dan investee. Induk perusahaan

adalah entitas yang melakukan investasi (investor) sehingga memiliki hak

pengendalian atas entitas lain, sedangkan entitas anak adalah entitas yang

dikendalikan (investee).

Konsolidasi laporan keuangan merupakan proses menggabungkan dua atau

lebih laporan keuangan yang dimiliki oleh dua atau lebih entitas sehingga menjadi

sebuah laporan keuangan utuh dan menyeluruh yang mencerminkan semua hasil

operasional, arus kas, dan posisi keuangan entitas-entitas tersebut seluruhnya.

Menurut PSAK 65 (2014), prosedur laporan keuangan konsolidasian adalah:

1. Menggabungkan aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas sejenis dari

entitas induk dengan entitas anaknya.

2. Mengeliminasikan jumlah tercatat dari investasi entitas induk pada setiap entitas anak

dan bagian entitas induk pada ekuitas setiap entitas anak.

3. Mengeliminasikan secara penuh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan

arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaki antar entitas dalam

kelompok usaha.

C. Penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan Konsolidasi

Untuk tujuan meningkatkan kemampuan pembaca laporan keuangan dalam

memahami dan mengevaluasi informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

konsolidasian,PSAK 67 (2014) Pengungkapan kepentingan pada entitas lain telah

menetapkan sejumlah prinsip terkait pengungkapan kepentingan entitas anak. Secra

khusus, PSAK 67 (2014) menekankan informasi tentang komposisi kelompok usaha

dan kepentingan yang dimilin oleh kepentingan pengendalian dalam aktivitas dan aru

kas kelompok usaha. Jika etitas induk menganggap pada entitas anak terdapat

kepentingan non pengendali yang dianggap material.

7
Pada saat entitas anak memiliki tanggal ataau periode pelaporan yang berbeda

dengan entitas induk,PSAK 67 (204) Mensyaratkan untuk mengungkapkan alaasan

penggunaaan periode laporan keuangan yang berbeda.

D. Metode Biaya Laporan Keuangan Konsolidasi

Suatu entitas induk memilih untuk menggunakan metode biaya untuk

mencatat aktivitas investasinya pada entitas lain. Perlu diperhatikan bahwa pilihan

menggunakan metode biaya atau metode entitas oleh entitas induk tidak menjadikan

laporan keuangan konsolidasian yang dihasillkan yang berbeda antara keduanya.

Dikarenakan apapun pilihan metode pencatatan yang dipilih oleh entitas induk,

seluruh transaksi terkait investasi entitas induk pada entitas anak,transaksi pengakuan

penghasilan dari entitas anak, maupun berbagai transaksi antar perusahaan lainnya

antara entitas induk dan entitas anak akan dieliminasikan. Perbedaan antara metode

entitas dan metode biaya hanyalah pada jurnal dieliminasi yang perlu dibuat karena

terdapat perbedaan dalam pengakuan penghasilan oleh entitas induk. Dalam metode

biaya, entitas induk tidak mengakui secara langsung penghasilan yang dilaporkan oleh

entitas anak sebagai kenaikan atas nilai investasi yang dimiliki.

E. Kasus Laporan Keuangan Konsolidasi

PT X mengakuisisi saham biasa PT Y pada harga yang sama dengan harga

yang sama pada tanggal 31 Desember 2011. Kekayaan pemegang saham PT Y saat itu

terdiri dari : Apabila akuisisi dilakukan atas seluruh saham PT Y (100%) maka PT X

memiliki pengendalian penuh atas PT Y. Hal tersebut juga berarti bahwa tidak ada

pengendalian non pengendali dalam PT Y.Apabila PT X mengakuisisi 90% saham PT

Y sekalipun PT X bisa mengendalikan PT Y tetapi terdapat 10% pemegang saham

dalam PT Y yang tidak dikuasai PT X kekayaaan PT Y yang dimiliki PT X akibat

akuisisi tersebut hanya sebesar 10% dari total kekayaan PT Y atau sebesar 90% x Rp

8
12.500.000 = 11.250.000. Jadi kekayaan non pengendali adalah 10 % x 12.500.000 =

Rp 1.250.000.

Misalkan pada periode 2012 PT Y mengumumkan laba sebesar Rp 1.000.000 ,

sementara deviden diumumkan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 600.000.

Pengumuman laba akan menambah kekayaan atas entitas induk sebesar 90% dari laba

tersebut yaitu Rp 900.000. Sedangkan 10% dari laba tersebut menjadi laba

kepentingan non pengendali, yaitu Rp 100.000. Deviden yang di umumkam PT Y

juga dialokasikan sebesar 10% untk kepentingan non engendali yang mengurungi

kekayaan kepentingan non pengendali sebesar 10% x 600.000 = 60.000. Dengan

demikian perhitungan kepentingan non pengendali pada akhir tahun 2009 adalah

sebagai berikut :

Kepentingan non pengendali pada 31 Desember 2011 laba kepentingan non

pengendali tahun 2012 dividen kekayaan kepentingaan non pengendali pada 31

Desmber 2012 Rp 1.250.000. 100.000 x (60.000) = 1.290.000.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perusahaan yang memiliki satu atau lebih anak perusahaan biasanya akan menyajikan

laporan keuangan dalam bentuk laporan keuangan konsolidasi. Prinsipnya adalah

penyajian laporan keuangan yang isinya gabungan dari laporan milik perusahaan

induk dan entitas anak perusahaan dalam satu laporan sehingga seolah-olah mereka

adalah satu entitas. Tujuan dari penyusunan laporan tersebut adalah untuk

memberikan gambaran objektif secara keseluruhan mengenai posisi keuangan dan

aktivitas dari suatu kelompok perusahaan (induk dan anaknya) sehingga bisa

dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan (investor, auditor, dsb).Bentuk

laporan tersebut dibutuhkan jika perusahaan induk memiliki kendali atas perusahaan

lain (anak perusahaan). Syarat dari perusahaan yang membutuhkan laporan keuangan

konsolidasi adalah sebagai berikut:

 Mempunyai satu atau lebih anak perusahaan yang dibuktikan dengan

kepemilikan saham

 Kepemilikan saham induk perusahaan terhadap anak perusahaan >50%

 Kepemilikan saham induk perusahaan terhadap anak perusahaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Akuntansi keuangan lanjutan I/ Dwi Martini, Taufik Hidayat, Agustin setya Ningrum, Tengah

I, Maulana. Jakarta Selemba Empat,2017 Hak cipta 2016 Penerbit Salemba Empat jalan Raya

Lenteng Agung No 101

11

Anda mungkin juga menyukai