Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Teori Akuntansi
" PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI "

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Della puspita
2. Fikri hardian putra
3. Jerry
4. Hayatun nufus
Jurusan : Akuntansi 5 (A)

Dosen Pembimbing: HELMIATI, SE, M.Ak

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi(STIE) Bangkinang

TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
“PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI “.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh ibuk HELMIATI, SE,
M.Ak selaku dosen mata kuliah Teori Akuntansi
. Dalam makalah ini, kami mengakui masih memiliki banyak keterbatasan baik ilmu
maupun pengalaman dan masih banyak kekurangan lainnya yang belum bisa kami perbaiki.

Akhirnya, kepada allah jualah kami serahkan segala nya dengan harapan laporan hasil
makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dimasa mendatang.

Bangkinang, 10 September 2022

Penulis

i
Daftar isi

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah..............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
Pembahasan................................................................................................................................3
2.1 Apa itu pelaporan keuangan dan Jenis-jenis Laporan Keuangan.....................................3
2.2 Tujuan Pelaporan Keuangan.............................................................................................4
2.3 Fungsi Pelaporan Keuangan.............................................................................................5
2.4 Organisasi yang Terkait dengan Pelaporan Keuangan......................................................5
2.5 Standar akuntansi international.........................................................................................9
Perkembangan Akuntansi Di Indonesia................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................14
Penutup.....................................................................................................................................14
3.1 kesimpulan......................................................................................................................14
3.2 Saran...............................................................................................................................15
Daftar Pustaka..........................................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pelaporan keuangan merupakan sebuah wujud pertanggung jawaban manajemen atas
pengelolaan sumberdaya perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan. Sedangkan laporan keuangan itu sendiri merupakan salah satu sumber informasi
keuangan perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat beberapa
keputusan seperti penilaian kinerja manajemen, penentuan kompensasi manajemen,
pemberian dividen kepada pemegang saham dan lain sebagainya.
Menurut Statement Of Financial Accounting Concepts (SFAC) No 1, terdapat dua
tujuan pelaporan keuangan yaitu pertama memberikan informasi yang bermanfaat bagi para
investor, investor potensial, kreditor, dan pemakai lainnya untuk membuat keputusan
investasi, kredit, dan keputusan serupa lainnya, kedua memberikan informasi tentang prospek
arus kas untuk membantu investor dan kreditor dalam menilai prospek arus kas bersih
perusahaan.
Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Oleh karena itu, dengan Adanya perubahan lingkungan global yang semakin
menyatukan hampir seluruh negara di dunia dalam komunitas tunggal, yang dijembatani
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin murah, menuntut adanya
transparansi di segala bidang. Standar akuntansi keuangan yang berkualitas merupakan salah
satu prasarana penting untuk mewujudkan transparasi tersebut. Standar akuntansi keuangan
dapat diibaratkan sebagai sebuah cermin,di mana cermin yang baik akan mampu
menggambarkan kondisi praktis bisnis yang sebenarnya. Oleh karena itu, pengembangan
standar akuntansi keuangan yang baik, sangat relevan dan mutlak diperlukan pada masa
sekarang ini.
Laporan keuangan harus disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang
berlaku. Prosedur, prinsip, dan standar akuntansi yang berbeda oleh setiap Negara
diakibatkan karena adanya politik, ekonomi, sosial, teknologi, sejarah, budaya, hukum, dan
isu-isu lainnya. Adanya perbedaan tersebut maka dibutuhkan Standar Akuntasi Keuangan
untuk menyesuaikan dan menyelaraskannya. International Financial Reporting Standard

1
(IFRS) merupakan salah satu standar akuntansi yang diperlukan untuk memudahkan
pemahaman laporan keuangan secara internasional. IFRS diterbitkan oleh IASB
(International Accounting Standard Board) pada 1 April 2001.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu pelaporan keuangan, Jenis-jenis dan fungsi Laporan Keuangan
2. Organisasi apa saja yang Terkait dengan Pelaporan Keuangan
3. Bagaimana perkembangan Standar akuntansi international dan standar akuntansi di
imdonesia

1.3 Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini bertujuan umtuk menambah wawasan tentang standar
akuntansi, baik yang ada di Indonesia maupun yang ruang lingkup internasional serta
sekaligus pemenuhan tugas mata kuliah teori akuntansi.

2
BAB II
Pembahasan

2.1 Apa itu pelaporan keuangan dan Jenis-jenis Laporan Keuangan


Pelaporan keuangan (financial reporting) merujuk pada pemberian informasi
keuangan kepada pemangku kepentingan. Biasanya, suatu perusahaan akan menyiapkan dan
menyajikan laporan keuangan secara berkala.Secara umum, pelaporan keuangan adalah
laporan yang berisi pencatatan uang dan transaksi dalam sebuah bisnis, baik penjualan
maupun pembelian. Sederhananya, pelaporan keuangan dibuat untuk mengetahui kondisi
finansial perusahaan secara keseluruhan. Sehingga para pengguna informasi akuntansi dapat
melakukan evaluasi dan pencegahan dengan cepat dan tepat jika kondisi usaha sedang
mengalami masalah.
Jenis-jenis Laporan Keuangan
Pelaporan keuangan memiliki karakteristik, yaitu transparansi, kelengkapan, dan
konsistensi. Selain itu, pelaporan juga memiliki beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut:
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah jenis laporan keuangan suatu perusahaan yang melaporkan
tiga informasi keuangan dalam periode tertentu, yaitu pendapatan, pengeluaran, dan laba atau
rugi. Setidaknya terdapat dua format untuk menyusun laba rugi, yaitu Single Step dan Multi
Step. Single step atau biasa disebut sebagai cara langsung, yaitu menjumlahkan pendapatan
atas ke bawah menjadi suatu kelompok, lalu dikurangi dengan total biaya atau beban dalam
periode yang telah ditentukan. Sedangkan, multi step atau cara bertahan adalah memisahkan
pendapatan menjadi dua kategori, pendapatan operasional dan pendapatan non operasional.
2. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan jenis laporan yang menggambarkan perputaran ke
perusahaan, mengenai jumlah kas masuk (penerima kas) dan pengeluaran kas dalam suatu
periode tertentu.
3. Neraca
Neraca atau disebut juga sebagai laporan posisi keuangan menunjukkan saldo asset,
kewajiban, dan ekuitas pada akhir periode waktu akuntansi. Selain itu, neraca juga
menunjukkan nilai-nilai kekayaan bersih perusahaan. Sehingga, Anda dapat menemukan
kekayaan bersih perusahaan dengan menghapus kewajiban dari total aset.
4. Laporan Perubahan Ekuitas

3
Laporan perubahan ekuitas merupakan jenis laporan yang timbul atas transaksi
dengan pemilik yang juga termasuk jumlah investasi, perhitungan deviden dan distribusi lain
ke pemilik ekuitas selama periode tertentu.

2.2 Tujuan Pelaporan Keuangan


1. Memberikan Informasi Kepada Investor
Investor akan ingin tahu bagaimana uang tunai diinvestasikan kembali dalam bisnis,
dan seberapa efisien modal digunakan. Pelaporan keuangan membantu investor memutuskan
apakah bisnis yang dilakukan merupakan sesuatu yang benar untuk diteruskan, dan tempat
yang baik untuk uang mereka.
2. Lacak Arus Kas
Tujuan pelaporan keuangan selanjutnya adalah arus kas. Dari mana uang bisnis Anda
berasal? Kemana perginya? dan apakah bisnis itu untung atau rugi? Jawaban-jawaban ini
penting untuk perlu untuk diketahui. Jawaban ini menunjukkan seberapa baik kinerja bisnis
yang Anda lakukan, dan apakah dapat menutupi hutangnya jika terus tumbuh.
3. Menganalisis Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Pemilik
Tujuan pelaporan keuangan yang terakhir adalah menganalisis aset, dan ekuitas
pemilik. Dengan memantau ini, dan setiap perubahannya, Anda dapat mengetahui apa yang
diharapkan di masa depan, dan apa yang dapat diubah sekarang untuk dipersiapkan. Hal ini
juga menunjukkan ketersediaan sumber daya untuk pertumbuhan di masa depan.
4. Keputusan Kredit
Pemberi pinjaman menggunakan seluruh rangkaian informasi dalam keuangan untuk
menentukan apakah mereka harus memberikan kredit ke bisnis, atau membatasi jumlah kredit
yang sudah diperpanjang. Laporan keuangan terkadang dapat digunakan sebagai dasar untuk
mengakhiri pinjaman yang belum dibayar.
5. Keputusan Investasi
Investor menggunakan informasi untuk memutuskan apakah akan berinvestasi, dan
harga per saham di mana mereka ingin berinvestasi. Pengakuisisi menggunakan informasi
untuk mengembangkan harga yang ditawarkan untuk membeli bisnis.
6. Keputusan Perpajakan
Entitas pemerintah dapat mengenakan pajak pada bisnis berdasarkan aset atau
pendapatannya, dan dapat memperoleh informasi ini dari keuangan.
7. Keputusan Perundingan Serikat

4
Serikat pekerja dapat mendasarkan posisi tawarnya pada kemampuan yang dirasakan
dari suatu bisnis untuk membayar. Informasi ini dapat diperoleh dari laporan keuangan,
dengan demikian, serikat pekerja tidak boleh terlalu memaksakan jika majikan menderita
kerugian selama beberapa tahun berturut-turut.
Laporan keuangan dapat disajikan untuk masing-masing anak perusahaan atau segmen bisnis,
untuk menentukan hasil mereka pada tingkat perincian yang lebih halus.

2.3 Fungsi Pelaporan Keuangan


Laporan keuangan tentu memiliki berbagai fungsi dalam sebuah usaha, salah satunya
untuk menilai kondisi usaha. Dengan kata lain, jika catatan keuangan terlalu banyak
kerugian, perusahaan sedang mengalami kemunduran. Sebaliknya, jika dalam laporan
tersebut banyak data profit, usaha sedang berkembang. Selain itu, pelaporan keuangan juga
berfungsi sebagai bahan evaluasi. Hampir dapat dipastikan jika tidak ada laporan tersebut,
evaluasi yang dilakukan tidak akan maksimal bahkan seperti melakukan hal yang sia-sia.

2.4 Organisasi yang Terkait dengan Pelaporan Keuangan


Kelompok pemakai laporan keuangan dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pihak
internal dan eksternal perusahaan.
A. Pihak Internal
Pihak internal perusahaan yang utama adalah manajemen. Manajemen memerlukan
informasi untuk membantu mereka dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajerialnya,
khususnya fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian. Oleh karena otoritas yang
dimilikinya, memungkinkan manajemen bisa memperoleh informasi apapun yang mereka
inginkan.
Dalam menyajikan informasi kepada manajemen , akuntan tidak dibatasi oleh standar atau
prinsip akuntansi yang lazim, akuntan perusahaan dapat menyajikan informasi apapun yang
dianggap bermanfaat bagi manajemen.

B. Pihak Eksternal
Pihak Ekstenal perusahaan adalah para individu dan institusi di luar organisasi perusahaan
yang mempunyai atau berniat untuk secara langsung atau tidak langsung mempunyai
kepentingan di dalam perusahaan. Pihak eksternal yang terkait dalam laporan keuangan

5
adalah pemilik saham, calon pemilik saham, kreditor, pemasok, instansi pemerintah, analisis
keuangan, pelanggan, masyarakat pada umumnya.
Dalam menyajikan informasi yang ditujukan pada pihak eksternal, akuntan mengacu pada
standar akuntansi yang ditetapkan oleh organisasi profesi (IAI). Penyajian informasi
akuntansi untuk memenuhi kebutuhan pihak eksternal biasanya lebih ringkas dibanding
informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan pihak internal. Selain IAI terdapat organisasi
lain yang turut memberikan kontribusi dalam penetapan dan penerapan prinsip akuntansi atau
standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Salah satunya adalah Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam). Lembaga ini bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
transaksi di pasar modal. Terdapat lembaga lain yang terkait dengan pelaporan keuangan,
yakni Kantor Pajak. Undang-undang Pajak Penghasilan memiliki pengaruh yang besar pada
penerapan standar akuntansi dan pelaporan keuangan, dalam praktik sering dikenal adanya
laporan fiskal dan laporan keuangan komersial.
Di Indonesia terdapat dua bursa efek, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek
Surabaya (BES) namun kedua efek tersebut telah melakukan merger dan diganti dengan
Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI mensyaratkan bahwa setiap perusahaan yang terdaftar di
bursa wajib menyerahkan laporan keuangannya dan laporan-laporan lain (laporan keuangan
tahunan baik yang telah di audit ataupun belum, laporan setiap terjadi peristiwa penting,
propektus) yang telah disusun sesuai standar yang berlaku dan wajib pula memberitahukan
laporan tersebut kepada publik. Tujuan undang-undang atau ketentuan perpajakan adalah
menghimpun dana dari masyarakat untuk membiayai operasi pemerintah dan untuk tujuan
sosial yang lain. Adapun tujuan akuntansi perpajakan adalah untuk mengukur dan
menentukan jumlah penghasilan kena pajak dalam tahun berjalan.

Kemudian, ada beberapa sifat akuntansi sebagai berikut.


1. akuntansi sebagai ideologi.
Sebagian pihak beranggapan bahwa akuntansi merupakan alat untuk melegitimasi
keadaan dan struktur sosial, ekonomi, dan politik kapitalis.
Akuntansi konvensional memang dilandasi oleh ideologi kapitalisme karena laporan
keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi
kepada pemilik modal mengenai investasi dan tindakan ekonominya. Hal tersebut bertujuan
agar pemilik modal tersebut bertambah banyak kekayaannya.

6
2. akuntansi sebagai bahasa.
Jika diperhatikan, akuntansi mempunyai istilah-istilah atau simbol-simbol (lexical)
dan tata aturan (grammatical rules) yang merupakan ciri khasnya. Beberapa simbol akuntansi
antara lain debet kredit, buku besar, neraca saldo, laba rugi, aktiva, pasiva, dan sebagainya.
Akuntansi mempunyai aturan supaya dapat dengan mudah dipahami, misalnya aturan tentang
penenpatan pos berdasarkan likuiditas, aturan pengakuan pendapatan, pengakuan biaya,
proses pemindahbukuan, aktual, dan lain-lain.

3. akuntansi sebagai catatan historis.


Dalam hal ini akuntansi sebagai sarana untuk menggambarkan transaksi yang terjadi
di masa lalu. Transaksi yang terjadi pada masa lalu dicatat, dibukukan, dan dilaporkan
melalui laporan keuangan. Data pada masa lalu itu merupakan dasar untuk analisis. Akuntansi
merupakan alat untuk prediksi keuangan untuk memahami kemungkinan yang akan muncul
di masa mendatang. Maka dari itu, mengenai akuntansi ini, maka sesungguhnya yang
menjadi pusat perhatian dari pelaporan adalah data transaksi keuangan (bisnis) yang telah
lewat. Akuntansi dianggap sebagai wa hana untuk memberikan gambaran tentang sejarah
organisasi dan transaksi yang dilakukannya dengan lingkungannya pada masa yang telah
lewat. Catatan ini akan menunjukkan bagaimana manajemen mengelola sumber daya
perusahaan. Data historis ini (yang dapat diukur dan dikuantifikasi) akan dicatat dalam jurnal,
diposting ke buku besar, dan kemudian menghasilkan laporan keuangan.

4. akuntansi sebagai realitas ekonomi.


Akuntansi dianggap memberikan gambaran realitas ekonomi perusahaan pada saat ini
sehingga laporan akuntansi dianggap memberikan gambaran mengenai kondisi ekonomi pada
saat ini.

5. akuntansi sebagai sistem informasi.


Akuntansi tergolong juga sebagai salah satu metode atau teknik yang menggambarkan
proses hubungan antara sumber data dengan para penerima informasi melalui kanal
komunikasi. Melalui siklus akuntansi, maka laporan keuangan dapat dipergunakan
masyarakat untuk proses pengambilan keputusan. Seluruh data transaksi yang telah dicatat
dalam jurnal akan di pindah-bukukan (diposting) ke dalam buku besar sesuai dengan kla
sifikasi masing-masing akun terkait. Langkah selanjutnya adalah me nyiapkan neraca saldo,

7
menganalisis data penyesuaian, menyiapkan ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah
penyesuaian, laporan keuangan, ayat jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan, dan ayat
jurnal pembalik. Proses akuntansi yang diawali dengan meng analisis dan menjurnal
transaksi, dan yang diakhiri dengan membuat laporan dinamakan sebagai siklus akuntansi
(accounting cycle). Pro duk akhir dari siklus akuntansi ini adalah laporan keuangan.

6. akuntansi sebagai komoditas.


Output akuntansi yang berupa laporan keuangan merupakan salah satu komoditas
yang penting untuk pengambilan keputusan ekonomi. Dengan memahami laporan keuangan,
maka akan mempermudah beberapa pihak untuk mengambil keputusan ekonomi dan bisnis
yang lebih baik.

7. akuntansi sebagai sistem pertanggung jawaban.


Dengan adanya akuntansi, maka sumber daya yang dikelola oleh suatu entitas dapat
dengan mudah diketahui dan ditelusuri arus masuk dan arus keluarnya. Oleh karena itu,
akuntansi dapat digunakan oleh pengelola suatu organisasi dalam mempertanggungjawabkan
kinerjanya kepada seluruh stakeholder.
Laporan keuangan, sebagai produk akhir dari serangkaian akuntansi, merupakan salah satu
bentuk pertanggung jawaban manajemen kepada pihak principal (investor, pemilik dana)
untuk me laporkan hasil atau kinerja yang telah dilakukan sepanjang periode. Dalam hal ini,
manajemen bertindak selaku agen atau pihak yang telah diberi wewenang dan kepercayaan
penuh oleh principal untuk mengelola assets atau bisnis perusahaan. Dengan adanya laporan
pertanggung jawaban ini, maka sumber daya ekonomi yang telah dipercayakan oleh principal
suri.

8. akuntansi sebagai teknologi.


Jika dianggap sebagai suatu teori, maka agar dapat digunakan untuk mempengaruhi
lingkungan sosial, akuntansi harus diolah menjadi teknologi terlebih dahulu. Teknologi
tersebut memiliki dimensi teori dan praktik. Teknologi dapat mentransformasi suatu bahan
input menjadi suatu bentuk output yang memiliki nilai manfaat lebih tinggi. Teknologi yang
bermutu apabila mampu memberikan manfaat pada upaya pencapaian tujuan sosial yang
diharapkan.

8
2.5 Standar akuntansi international
Dalam mengelola laporan keuangan di suatu perusahaan, akuntan memiliki pedoman
atau acuan yang disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Selain SAK, di Indonesia ada
standar akuntansi internasional. Akuntansi internasional adalah akuntansi yang dilakukan
untuk transaksi antar negara dengan membandingkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
di negara-negara yang berlainan dan mengharmonisasikan standar akuntansi di seluruh dunia.
Nama standar akuntansi internasional adalah IFRS (International Financial Reporting
Standards). IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh
International Accounting Standard Board (IASB) yang menjadi standar global untuk
penyusunan laporan keuangan perusahaan publik. Standar Akuntansi Internasional
(International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi
Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).
Saat ini, ada dua standar akuntansi keuangan yang diterima untuk digunakan secara
internasional, yaitu GAAP Amerika dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional- In
ternational Financial Reporting Standards (IFRS). IFRS ini diterbitkan oleh IASB (yang
berdiri tahun 1973). Perusahaan Amerika yang ter daftar di bursa saham negara lain masih
diperbolehkan menggunakan GAAP Amerika. Sebaliknya, perusahaan asing yang terdaftar di
bursa saham Amerika diwajibkan untuk menyesuaikan laporan keuanggan nya dengan GAAP
Amerika. Dewasa ini, Uni Eropa mewajibkan semua perusahaan yang terdaftar di pasar
modal Eropa untuk menggunakan IFRS.
FASB dan IASB bekerja bersama-sama untuk mengembangkan sebuah standar
akuntansi keuangan yang sama. Mereka telah mengi dentifikasi ada beberapa standar
akuntansi yang dapat dipadukan secara bersama-sama tanpa mengalami banyak kesulitan,
diantaranya meliputi akuntansi untuk harga perolehan beberapa jenis persediaan, akuntansi
untuk pertukaran aktiva non moneter, pelaporan perubahan akuntansi, dan penghitungan laba
per saham.

Hal-hal pokok yang diatur dalam standar akutansi :


a. Pengukuran dan penilaian.
untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya
transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan pada tanggal neraca.
b. Pengakuan

9
Pengakuan merupakan kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan
sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan dan mencapai tujuan
dibentuknya IFRS.

c. Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan


untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan
diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam laporan Neraca,
Laporan Laba/Rugi atau berupa penjelasan notes yang menyertai laporan keuangan agar para
pembaca mudah memahami apa yang dibaca.

Perkembangan Akuntansi Di Indonesia


Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642, akan tetapi bukti yang
jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747.
Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanah paksa dihapuskan pada
tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang
menanamkan modalnya di Indonesia.
Praktik Akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era Penjajahan Belanda sekitar
abad 17 atau sekitar tahun 1642 (Soemarso, 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik
akuntansi di Indonesia dapat di temui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang
dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso, 1995). Pada era
ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping)
sebagaimana yang dikembangkan oleh luca pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda yang
merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan memainkan peranan penting
dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus, 1997)
Berikut ini adalah perkembangan standar akuntansi Indonesia mulai dari awal sampai dengan
saat ini yang menuju konvergensi dengan IFRS (sumber: Ikatan Akuntansi Indonesia, 2008) :
 Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia : Indonesia memakai standar akuntansi
Belanda (Sound Business Practices).
 Tahun 1955 : Indonesia belum mempunyai undang-undang resmi/ peraturan tentang
standar keuangan.
 Tahun 1974 : Indonesia mengikuti standar akuntansi Amerika yang dibuat oleh IAI
yang disebut dengan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
 Tahun 1984 : PAI ditetapkan menjadi standar akuntansi Indonesia .

10
 Akhir tahun 1984 : PAI mengikuti standar yang bersumber dari IASC (International
Accounting Standart Committee).
 Tahun 1994 : PAI sudah Committed mengikuti IASC/IFRS
 Tahun 2008 : SAK mengacu kepada IFRS
 Tahun 2012 : IFRS mulai diresmikan dan diterapkan
Awal sejarah adanya standar akuntansi keuangan di Indonesia adalah ketika
menjelang diadakan pasar modal aktif di Indonesia tahun 1973. Pada tahun 1973 terbentuk
panitia penghimpunan bahan-bahan dan struktur GAAP dan GAAS. Pada tahun tersebut juga
dibentuk komite prinsip akuntansi Indonesia (komite PAI) yang bertugas menyusun standar
keuangan. Ini merupakan masa awal IAI menerapkan sistem standar akuntansi di Indonesia
yang dituangkan di dalam buku berjudul “Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)”. Komite PAI
telah bertugas selama empat periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994
dengan susunan personel yang selalu di perbarui. Selanjutnya pada periode kepengurusan IAI
tahun 1994 – 1998 nama komite PAI diubah menjadi komite standar akuntansi keuangan
(komite SAK), kemudian pada kongres VIII, tanggal 23 – 24 September 1998 di Jakarta,
komite SAK diubah menjadi Dewan Standar AKuntansi Keuangan untuk masa bakti 1998 –
2000 dan diberikan otonomi untuk menyusundan mengesahkan PSAK.
Pada tahun 1984, komite PAI membuat sebuah revisi standar akuntansi dengan cara
lebih mendasar jika dibandingkan PAI 1973 dan mengkondisikan ke dalam sebuah buku
berjudul “Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” Prinsip tersebut memiliki tujuan untuk membuat
suatu kesesuaian terhadap ketentuan akuntansi yang dapat diterapkan di dalam dunia bisnis.
Pada tahun 1994, IAI telah melakukan berbagai langkah harmonisasi menggunakan
standar akuntansi internasional di dalam proses pengembangan standar akuntansi dan
melakukan revisi total pada PAI 1984 dan sejak itu mengeluarkan Standar Keuangan yang
diberi nama Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan sejak 1 Oktober 1994.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ditetapkan sebagai standar akuntansi yang baku di
Indonesia. Perkembangan standar akuntansi ketiga ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
dunia usaha dan profesi akuntansi dalam rangka mengikuti dan mengantisipasi perkembangan
Internasional. Banyak standar yang dikeluarkan itu sesuai atau sama dengan standar
akuntansi internasional yang di keluarkan oleh IASC.
Sekarang ini standar akuntansi yang disusun :
1. PSAK IFRS
2. PSAK ETAP

11
3. PSAK Syariah
4. PSAK EMKM
5. SAP

1. PSAK-IFRS (Pernyataan Standar Akuntansi - International Financial Report


Standard)
Standar ini digunakan untuk badan atau bisnis yang memiliki akuntabilitas publik,
yaitu badan yang terdaftar atau masih dalam proses pendaftaran di pasar modal seperti
perusahaan publik, asuransi, perbankan, BUMN, ataupun perusahaan dana pensiun. PSAK
sama dengan SAK, sama-sama bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan bagi
pengguna laporan keuangan. Penggunaan IFRS ditentukan karena Indonesia merupakan
anggota IFAC (Internatinal Federation of Accountants) yang menjadikan IFRS sebagai
standar mereka.

2. PSAK-ETAP (Pernyataan Standar Akuntansi - Entitas Tanpa Asuransi Publik)


PSAK-ETAP digunakan untuk entitas yang akuntabilitas publiknya tidak signifikan
dan laporan keuangannya hanya untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Penetapan
PSAK-ETAP diberlakukan sejak 2009, yang direalisasikan mulai 2010 dan digunakan secara
efektif sejak awal Januari 2011. PSAK-ETAP adalah aturan yang lebih menyederhanakan
aturan PSAK-IFRS, dengan tidak melakukan pencatatan laporan laba rugi sehingga lebih
dipahami dengan mudah oleh pengguna. Pelaporan aset tak berwujud, properti investasi pasa
tanggal perolehan, dan aset tetap juga hanya dinilai menggunakan harga perolehan.
Kemudian jenis ini memberikan pilihan penggunaaan nilai revaluasi ataupun nilai wajar.
Serta tidak adanya laporan mengenai pengakuan liabilitas serta aset pajak tangguhan.

3. PSAK-Syariah
Kemudian PSAK-Syariah, sebagai prosedur akuntansi yang digunakan oleh lembaga
atau bisnis dengan kebijakan Syariah. PSAK jenis ini merupakan SAK jenis baru yang
penetapannya dilakukan oleh Dewan Akuntansi Syariah. Contoh penggunaan PSAK-Syariah
yakni oleh badan Zakat, pegadaian Syariah, dan bank Syariah yang penyusunannya
dikembangkan sesuai fatwa MUI. Walau konseptual, penyusunan, pengungkapan laporan,
standar penyajian serta standar transaksi dikhususkan untuk transaksi Syariah, namun
pengimplementasiannya dapat dibarengi dengan PSAK pada umumnya jika dibutuhkan.
Misal, ketika penyusunan laporan keuangan bank Syariah yang pada awalnya tetap

12
menggunakan PSAK umum karena mempunyai akuntabilitas publik, kemudian
diimplementasikan PSAK-Syariah pada setiap transaksi berbasis Syariah.

4. SAK-EMKM (Standar Akuntansi Keuangan - Entitas Mikro, Kecil, Menengah)


Mengacu pada UU No. 20 Tahun 2008. Entitas atau badan usaha yang syarat SAK-
ETAP nya belum terpenuhi, menggunakan jenis ini. Dengan begitu, laporan keuangan dapat
disusun secara eksplisit tanpa terkecuali tentang kepatugan SAK-EMKM pada pencatatan
laporan keuangan. Kepatuhan yang terlihat ketika entitas sudah patuh dengan syarat SAK-
EMKM. Berarti, pencatatan transaksi, kejadian, serta kondisi pada laporan keuangan dibuat
secara konsisten.

5. SAP (Standar Akuntansi Pemerintah)


SAP digunakan oleh entitas pemerintah dan penetapannya dilakukan oleh Komite
Standar Akuntansi Pemerintah. Pembuatan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) atau
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) mengacu pada jenis ini. SAP dibuat agar
entitas pemerintah berpartisipasi, memberikan transparansi, serta akuntabilitas dalam
mengelola keuangan negara yang ditetapkan sebagai PP Nomor 24 Tahun 2005.

13
BAB III
Penutup

3.1 kesimpulan
pelaporan keuangan adalah laporan yang berisi pencatatan uang dan transaksi dalam
sebuah bisnis, baik penjualan maupun pembelian. Selain itu, pelaporan juga memiliki
beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut: Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas,Neraca
dan Laporan Perubahan Ekuitas. Selanjutnya Fungsi Pelaporan Keuangan dalam sebuah
usaha, salah satunya untuk menilai kondisi usaha. Dengan kata lain, jika catatan keuangan
terlalu banyak kerugian, perusahaan sedang mengalami kemunduran. Sebaliknya, jika dalam
laporan tersebut banyak data profit, usaha sedang berkembang. Selain itu, pelaporan
keuangan juga berfungsi sebagai bahan evaluasi. Hampir dapat dipastikan jika tidak ada
laporan tersebut, evaluasi yang dilakukan tidak akan maksimal bahkan seperti melakukan hal
yang sia-sia.
Oleh karena itu,setelah kita memahami standar akuntansi ini sangat berperan penting
dalam kemajuan teknologi. Dalam mengelola laporan keuangan di suatu perusahaan, akuntan
memiliki pedoman atau acuan yang disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Selain
SAK, di Indonesia ada standar akuntansi internasional. Akuntansi internasional adalah
akuntansi yang dilakukan untuk transaksi antar negara dengan membandingkan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku di negara-negara yang berlainan dan mengharmonisasikan
standar akuntansi di seluruh dunia. Adapun standar akuntansi yang ada di Indonesia sebagai
berikut:
 PSAK IFRS
 PSAK ETAP
 PSAK Syariah
 PSAK EMKM
 SAP

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini tentu penulis menyadari kekurangan dari makalah ini,
tentu demi kesempurnaan makalah ini, penulis juga berharap kritikan maupun saran dari
pembaca agar makalah ini bisa diperbaiki dengan semestinya.

14
Daftar Pustaka
Hery, SE, M.Si, CRP, RSA, CFRM. 2017. Teori akuntansi pendekatn konsep dan
analisis. Jakarta. PT grasindo,anggota IKAPI. ISBN.9786023758913
Jerry J.Weygantdt. 2015. Financial accounting IFRS. Edition.03. john wiley &
sons,ln. Hoboken.ISBN. 9781118978085
Niswonger,warren,reeve, fees.1999.alih bahasa alfonsus sirait,helda gunawan,prinsip
prinsip akuntansi.jilid 1 edisi 19,erlannga, jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai