Anda di halaman 1dari 18

DEFINISI AKUNTANSI, PROSES AKUNTANSI, LAPORAN KEUANGAN DAN

PERSAMAAN AKUNTANSI
Diajukan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Keuangan
Dosen Pengampu: Sarifudin, S.Pd.I., M.Si

Disusun oleh: Maya Lestari


NIM: 202022009

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL HIDAYAH BOGOR
2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Segala Puji dan Syukur kehadirat Allah Subhanahuata’ala, yang maha esa atas segala
rahmat-Nya yang telah memberikan kemudahan pemakalah sehingga makalah ini dapat tersusun
sampai dengan selesai. Tanpa pertolongan-Nya tentu pemakalah tidak sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini.
Pemakalah sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan pemakalah berharap lebih jauh agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pemakalah menyadari betul bahwa makalah ini tidak sempurna masih banyak kekurangan dan
kesalahan di dalamnya karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar makalah
ini dapat menjadi lebih baik.

Bogor, 14 April 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Definisi Akuntansi..........................................................................................................................3
B. Proses Akuntansi............................................................................................................................5
C. Laporan Keuangan........................................................................................................................8
D. Persamaan Akuntansi..................................................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................................14
KESIMPULAN........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................15

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi adalah proses pencatatan, pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan
transaksi ekonomi dari suatu organisasi atau perusahaan yang dijadikan sebagai informasi
dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak yang memerlukan informasi
tersebut. Akuntansi bertujuan untuk menyediakan suatu laporan keuangan yang akurat agar
dapat di manfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan dan pihak berkepentingan
lainnya, seperti pemegang saham, kreditur atau pemilik.1
Akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjalankan operasi
perusahaan. Akuntansi berfungsi untuk menyediakan informasi yang bermanfaat sebagai
dasar pengambilan keputusan di dalam maupun di luar perusahaan. Informasi keuangan
akuntansi digunakan dalam menggunakan Analisa terhadap laporan keuangan agar diperoleh
gambaran posisi keuangan dan perkembangan usaha dari suatu perusahaan. Akuntansi dalam
penerapannya dilandasi oleh konsep dasar akuntansi yaitu konsep-konsep yang melandasi
bentuk , isi dan pelaporan keuangan.
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai
posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Informasi mengenai
laporan keuangan yang telah disusun tersebut antara lain: (1) Neraca, yang menggambarkan
keuangan atau posisi keuangan pada saat tertentu. (2) Perhitungan laba rugi yang
menggambarkan hasil operasi perusahaan selama satu periode tertentu. (3) Laporan
perubahan modal, merupakan suatu daftar yang memuat ikhtisar terperinci tentang perubahan
modal dalam suatu periode tertentu. (4) Laporan arus kas yang menggambarkan sumber dan
penggunaan kas atau beberapa kas yang masuk dan kas keluar perusahaan selama satu
periode tertentu. (5) Catatan atas laporan keuangan yang memuat informasi lain yang
berhubungan dengan posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan seperti informasi mengenai
kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan. Kelima unsur laporan yang bersifat keuangan

1
((Skripsi Dekonstruksi Akuntansi UB Bagus.Pdf, n.d.)

1
2

tersebut lebih dikenal sebagai laporan keuangan, yang disusun untuk satu periode tertentu
sebagai hasil akhir dari proses akuntansi.
Laporan keuangan dihasilkan melalui suatu proses yang disebut dengan proses akuntansi.
Proses akuntansi ini terdiri dari pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan.
Proses pencatatan pengklasifikasian biasanya dilakukan secara berulang ulang.
Luas atau tidaknya cakupan dari penerapan akuntansi tergantung pada besar atau kecilnya
usaha yang dijalankan oleh suatu perusahaan. Oleh karena itu, akuntansi tidak hanya
diterapkan pada perusahaan besar tetapi juga pada perusahaan kecil. Penerapan akuntansi
pada perusahaan kecil sangat tergantung pada tingkat pengetahuan pengelola perusahaan
terhadap akuntansi. Karena hal ini akan berpengaruh pada proses akuntansi yang digunakan
dalam menghasilkan laporan keuangan.
Namun pada kenyataannya, pengelolaan keuangan pada usaha kecil membutuhkan
keterampilan akuntansi yang baik oleh pelaku bisnis usaha kecil menengah. Kelemahan
usaha kecil dalam penyusunan laporan keuangan antara lain disebabkan rendahnya
pendidikan dan kurangnya pemahaman terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Rendahnya penyusunan laporan keuangan disebabkan karena tidak adanya peraturan yang
mewajibkan penyusunan laporan keuangan bagi usaha kecil.2
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari akuntansi?
2. Bagaimana proses akuntansi?
3. Apa itu laporan keuangan?
4. Apa persamaan akuntansi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi akuntansi.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses akuntansi.
3. Untuk mengetahui apa itu laporan keuangan.
4. Untuk mengetahui persamaan akuntansi.

2
((Orniati et al., 2009)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Akuntansi
Akuntansi telah dikenal secara umum bukan lagi sebuah cabang ilmu ekonomi yang baru
dan merupakan sebuah keahlian yang sangat diperlukan untuk itu kita perlu mengetahui apa
makna akuntansi sebenarnya. Akuntansi pada umumnya sering disebut sebagai bahasa bisnis
berikut ini terdapat beberapa definisi dari akuntansi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akuntansi adalah teori dan praktik
perakunan, termasuk tanggung jawab, prinsip, standar, kelaziman (kebiasaan) dan semua
aktivitasnya, hal yang berhubungan dengan akuntan, seni pencatatan dan pengikhtisaran
transaksi keuangan dan penafsiran akibat sebuah transaksi terhadap suatu kesatuan ekonomi.
Sumarsan (2013) “adalah suatu seni untuk mengumpulkan, mengidentifikasi,
mengklasifikasi, mencatat transaksi sesuai kejadian yang berhubungan dengan keuangan
unuk mendapatkan informasi berupa laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pihak
yang berkepentingan”.
Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, pelaporan dan penganalisaan
data-data keuangan suatu badan usaha guna memberikan informasi bagi pihak-pihak yang
membutuhkan sebagai alat pengambilan keputusan.3
Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, pemrosesan
data menjadi laporan dan mengkomunikasikan hasilnya pada para pengambil keputusan.
Akuntansi meliputi tiga aktivitas dasar yaitu identifikasi, pencatatan dan
mengkomunikasikan peristiwa ekonomi dari sebuah organisasi kepada para pengguna yang
berkepentingan.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa definisi akuntansi adalah suatu
praktik dan teori sebuah sistem akuntansi yang ada dalam sebuah organisasi bisnis untuk
menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan di
dalam maupun di luar perusahaan. Informasi keuangan akuntansi digunakan dalam
menggunakan analisa terhadap laporan keuangan agar diperoleh gambaran posisi keuangan
dan perkembangan usaha dari suatu perusahaan.
Akuntansi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:4
3
((richard oliver ( dalam Zeithml., 2021)
4
((Hazo, 2021)

3
4

1. Akuntansi Keuangan. Merupakan bidang akuntansi yang menyediakan informasi


akuntansi secara umum bagi para pemakai atau pengambil keputusan yang ada di luar
organisasi. Informasi akuntansi keuangan dihasilkan berdasarkan Prinsip Akuntansi yang
Berlaku Umum (PABU) atau Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).
2. Akuntansi Manajemen. Merupakan bidang akuntansi yang menyediakan informasi
akuntansi khusus bagi para pengambil keputusan (misalnya manajer) yang ada di dalam
organisasi, baik berupa informasi keuangan dan non keuangan. Informasi akuntansi
manajemen yang dihasilkan tidak harus berdasarkan PABU, akan tetapi dapat
berdasarkan asumsi atau kebijakan dari internal organisasi guna mendukung proses
pengambilan keputusan sebuah divisi dalam internal organisasi. Tujuan dari akuntansi
manajemen adalah:
a. Untuk menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk pembebanan biaya atas
jasa, produk, dan objek lain yang menjadi perhatian manajemen.
b. Untuk menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk perencanaan,
pengendalian, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan.
c. Untuk menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
Pengguna Informasi Akuntansi
Pangguna Informasi Akuntansi Informasi Akuntansi sangat dibutuhkan baik oleh pihak di
dalam perusahaan maupun luar perusahaan dengan tujuan dan kepentingan yang berbeda-
beda atas sebuah organisasi.. Adapun pihak-pihak ekstern dan intern tersebut dalam sebagai
berikut:
1. Pihak internal perusahaan, yang terdiri dari pihak manajemen dan karyawan.
2. Pihak eksternal perusahaan, yang terdiri dari pemilik perusahaan (investor), para kreditur
dan badan pemerintah
3. Pihak eksternal yang memiliki kepentingan keuangan tidak langsung, misalnya fiskus,
pasar modal, pelanggan dan perencana ekonomi.
Empat Aspek Akuntansi Sustainabilitas: Aspek spiritual, aspek ekonomi, aspek sosial dan
aspek lingkungan.5

5
((Skripsi Dekonstruksi Akuntansi UB Bagus.Pdf, n.d.)
5

B. Proses Akuntansi
Proses yang memuat prosedur atas bagaimana pelaporan keuangan dilakukan dan
dihasilkan. Proses akuntansi pada dasarnya dapat digolongkan dalam 3 tahapan, yaitu:
pencatatan transaksi, pencatatan penyesuaian, dan pelaporan keuangan.6
1. Tahap Pencatatan Transaksi
Tahap ini akan diawali dengan identifikasi adanya kejadian berupa transaksi yang
akan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Terjadinya sebuah transaksi kemudian
akan memunculkan dokumen, yang terbagi atas dokumen eksternal (dokumen sumber)
dari pihak ekternal kemudian diiringi dengan pembuatan dokumen internal organisasi
(perusahaan).
Berdasarkan dokumen internal yang dilampiri dengan dokumen eksternal, akuntan
akan melakukan analisis atas transaksi (misalnya : jenis akun, kode akun, dan jumlah
mata uang) kemudian melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal (journal entry)
dengan sistem pencatatan berpasangan (double entry system). Sistem berpasangan adalah
sebuah sistem yang mensyaratkan bahwa akuntansi harus dicatat tidak secara tunggal,
dalam arti akan memiliki sisi debit dan sisi kredit dengan jumlah mata uang yang sama
(seimbang) menurut syarat dalam persamaan akuntansi.
Jika proses pencatatan akuntansi dilakukan secara komputerisasi, maka jurnal yang
telah dicatat akan mengelompok secara otomatis berdasarkan jenis akun dan kode
akunnya (chart of account), akan tetapi jika proses pencatatan dilakukan secara manual
atau semi manual (dengan bantuan komputer), maka akuntan harus mengelompokkannya
secara manual pula. Pengelompokkan ini akan disebut posting dan hasilnya akan disebut
dengan buku besar (disebut ledger untuk sistem terkomputerisasi, dan disebut general
ledger untuk sistem manual atau semi manual). Saldo setiap akun dalam buku besar
kemudian akan menghasilkan sebuah laporan awal yang disebut dengan neraca saldo
(trial balance).
2. Tahap Pencatatan Penyesuaian
Secara logika, laporan neraca saldo sebenarnya adalah merupakan dasar dari
penyajian laporan keuangan, sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan secara
langsung, dengan asumsi bahwa tidak terdapat perubahan-perubahan di dalam sebuah

6
((richard oliver ( dalam Zeithml., 2021)
6

akun dalam periode pelaporan tersebut. Akan tetapi, pada praktiknya, beberapa akun di
dalam neraca saldo mengalami perubahan-perubahan yang disebabkan karena:
a. Perubahan kondisi organisasi. Dalam perkembangannya, sebuah organisasi dapat atau
dituntut untuk mengalami perubahan seiring dengan perubahan kondisi pasar, jaman
dan persaingan. Hal ini disebabkan karena adanya asumsi mendasar, bahwa organisasi
harus dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Contoh perubahan kondisi
organisasi yang paling sederhana adalah ketika organisasi mengalami pertumbuhan
dan mengalami perubahan kepemilikan dalam struktur modalnya, sehingga harus
dilakukan penilaian kembali (revaluasi) atas aset-aset yang dimilikinya.
b. Kebijakan internal organisasi. Kejadian yang paling umum terjadi atas sebuah
kebjiakan internal organisasi misalnya sistem penggajian, dimana gaji untuk bulan ini
akan dibayarkan pada tanggal 1 bulan berikutnya. Kebijakan ini akan menimbulkan
proses tersendiri baik untuk organisasi yang menyajikan pelaporan keuangan secara
bulanan, triwulan, semester atau tahunan.
c. Kondisi tidak terduga dengan pihak eksternal. Kondisi ini muncul ketika perubahan
kondisi pihak eksternal mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Misalnya
pelanggan yang kemudian membatalkan transaksinya atau debitur yang kemudian
melakukan wanprestasi atas kewajibannya.
d. Asumsi logis dari sebuah akun. Asumsi ini biasanya merupakan estimasi yang
mengharuskan akuntan memilih metode yang tepat untuk melakukan pengukuran
sebuah akun, misalnya penyusutan aktiva tetap dan analisa umur piutang.
Dengan adanya perubahan-perubahan ini, maka akuntan akan melakukan proses
perubahan saldo di dalam neraca saldo yang disebut dengan penyesuaian (adjusment)
pencatatan sehingga neraca saldo yang telah dikoreksi tersebut disebut dengan neraca
saldo disesuaikan (adjusted trial balance). Untuk organisasi yang memiliki sistem 8
terkomputerisasi, maka penyesuaian atas pencatatan tidak membutuhkan waktu yang
lama, akan tetapi jika organisasi masih memiliki sistem yang belum terkomputerisasi
(manual), maka akuntan harus melakukan penyesuaian ini di dalam sebuah kertas kerja
yang disebut dengan neraca lajur.
3. Tahap Pelaporan
7

Setelah neraca saldo telah dikoreksi (neraca saldo disesuaikan) sesuai dengan kondisi
yang terjadi dalam organisasi (perusahaan), maka akuntan dapat menyajikan laporan
keuangan perusahaan, berupa : laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi
komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
Termasuk dalam tahapan ini pula, maka akuntan akan melakukan pencatatan untuk
menutup saldo akun (jurnal penutup atau closing entries) di dalam laporan laba rugi,
menyesuaikannya dalam akun saldo laba/laba ditahan (retained earnings) di laporan
posisi keuangan, kemudian menyiapkan laporan neraca saldo setelah penutupan buku
(post-closing trial balance) yang merupakan proses akhir dari siklus akuntansi.
Ledger
Contoh Bagan Proses Akuntansi

Transaksi Dokumen Jurnal Buku


Transaksi Besar

Tahap Pencatatan Transaksi

Neraca
Dalam proses manual biasanya Saldo
menggunakan kertas kerja yang
disebut neraca lajur
Tahap Pencatatan Penyesuaian Penyesuaian

Neraca Saldo
Tahap Laporan Disesuaikan

Laporan
Prinsip Akuntansi Keuangan
1. Prinsip Pengukuran (Measurement Principle) atau Prinsip Biaya (Cost Principle), yaitu
pencatatan akuntansi dalam pemerolehan sumber daya harus didasarkan pada harga
perolehan atau biaya aktual atau biaya historis yang diukur berbasis kas atau setara kas.
2. Prinsip Identifikasi Pendapatan (Revenue Recognition Principle), yaitu pendapatan harus
diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi.
8

3. Prinsip Identifikasi Beban (Expense Recognition Principle/Matching Principle), yaitu


pencatatan atas beban-beban dilakukan sebagai penimbul pendapatan yang dilaporkan
dan kemudian ditandingkan.
4. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle) atau Prinsip Keterbuktian
(Faithful Representation Principle), yaitu organisasi harus memuat catatan penjelasan
atas apa yang termuat dalam laporan keuangan, sehingga dapat dibuktikan kebenarannya.
Keterbuktian dapat berupa data yang lengkap, netral, dan bebas dari salah saji yang
material.
Asumsi Akuntansi
1. Asumsi Dasar Akrual, dimana pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat
dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang
bersangkutan. Asumsi ini merupakan dasar pencatatan yang dinyatakan dalam Standar
Akuntansi Keuangan pada Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan.
2. Asumsi Keberlangsungan Usaha (Going Concern Assumption/Concept), yaitu informasi
akuntansi disajikan berdasarkan asumsi bahwa organisasi akan terus beroperasi dan tidak
bermaksud untuk melikuidasi skala usahanya.
3. Asumsi Unit Moneter (Monetary Unit Assumption/Stable Monetary Unit Concept), yaitu
pencatatan akuntansi harus dinyatakan dalam sebuah unit moneter atau satuan mata uang.
4. Asumsi Jangka Waktu (Time Period Assumption), yaitu bahwa umur sebuah organisasi
dapat dibagi dalam beberapa jangka waktu dengan didukung laporan yang bermanfaat
untuk periode-periode tersebut.
5. Asumsi Entitas Bisnis (Business Entity Assumption/Entity Concept), yaitu pencatatan
akuntansi harus dilakukan secara terpisah dengan pencatatan entitas bisnis lainnya.
C. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan
suatu perusahaan, dimana informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja
keuangan suatu perusahaan. Menurut Munawair, Laporan keuangan adalah alat yang sangat
penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil
yang telah dicapai oleh perusahaan bersangkutan, dengan begitu laporan keuangan
9

diharapkan akan membantu para pengguna (user) untuk membuat keputusan ekonomi yang
bersifat finansial.
Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa manajemen menyajikan laporan keuangan dan
pihak luar perusahaan memanfaatkan informasi tersebut untuk membantu membuat
keputusan. Seorang investor yang ingin membeli atau menjual saham dapat terbantu dengan
memahami dan menganalisis laporan keuangan hingga selanjutnya dapat menilai perusahaan
mana yang mempunyai prospek yang menguntungkan di masa depan.
Laporan keuangan pada umumnya terdiri dari: Neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Berdasarkan konsep keuangan maka laporan keuangan sangat diperlukan untuk
mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu dan untuk
mengetahui sudah sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya. Laporan keuangan pada
dasarnya merupakan hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga
laporan keuangan memegang peranan yang luas dan mempunyai suatu posisi yang
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.7
Jadi dapat dipahami bahwa laporan keuangan sangat berguna untuk melihat kondisi suatu
perusahaan, baik kondisi pada saat ini maupun dijadikan sebagai alat untuk memprediksi
untuk kondisi di masa yang akan datang (forecast analyzing).
Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan utama laporan keuangan menurut PSAK No. 45 adalah menyediakan informasi yang
relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan
pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba.
1. Screening (sarana informasi), analisa hanya dilakukan berdasarkan laporan keuangannya,
dengan demikian seorang analis tidak perlu turun langsung ke lapangan untuk
mengetahui situasi serta kondisi perusahaan yang dianalisa.
2. Understanding (pemahaman), analisa dilakukan dengan cara memahami perusahaan,
kondisi keuangannya dan bidang usahanya serta hasil dari usahanya.
3. Forecasting (peramalan), analisa dapat digunakan juga untuk meramalkan kondisi
perusahaan pada masa yang akan datang.

7
((Hanafi & Halim, 2009)
10

4. Diagnosis (diagnose), analisa memungkinkan untuk dapat melihat kemungkinan


terdapatnya masalah baik di dalam manajemen ataupun masalah yang lain dalam
perusahaan.
5. Evaluation (evaluasi), analisa digunakan untuk menilai serta mengevaluasi kinerja
perusahaan termasuk manajemen dalam meningkatkan tujuan perusahaan secara efisien.
Tujuan Laporan Keuangan menurut APB statement No. 4
1. Tujuan Khusus: Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi
keuangan.
2. Tujuan Umum: Memberikan informasi sumber ekonomi, kewajiban, kekayaan bersih,
proyeksi laba, perubahan harta dan kewajiban dan informasi relevan.
3. Tujuan Kuantitatif: Relevance, understandability, verifiability, neutrality, timeliness dan
comparability.
Empat karakteristik utama laporan keuangan yang harus dipenuhi antara lain:
1. Informasi itu harus bermanfaat dan dipahami.
2. Informasi harus relevan dengan pengambilan keputusan.
3. Informasi yang disajikan harus handal dan dapat dipercaya.
4. Informasinya harus memiliki sifat daya banding.
Laporan keuangan yang merupakan informasi bagi yang membutuhkan juga terdapat
kelemahan dan keterbatasan, menurut prinsip-prinsip akuntansi Indonesia (PAI) adalah
sebagai berikut:8
1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah
lewat, karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satusatunya sumber
informasi dalam proses pengabilan keputusan.
2. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
pihak tertentu.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai
pertimbangan.
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material, demikian pula penerapan prinsip
akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal itu
tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan.

8
((Sukabumi, 2011)
11

5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila beberapa


kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, lazimnya dipilih
alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.
6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi
daripada bentuk hukumnya (formalitas).
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai
laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang
dilaporkan.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi
dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antara perusahaan.
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan umumnya
diabaikan.
D. Persamaan Akuntansi
Persamaan Akuntansi Persamaan akuntansi merupakan gambaran keseimbangan antara
kekayaan dengar sumber pembelanjaan. Sumber pembelanjaan dapat dibagi menjadi 2, yaitu
dari Kreditur dan Pemilik Hubungan ini dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai
berikut:9
Kekayaan = Sumber Pembelanjaan
Harta = Hutang + Modal
Aktiva = Pasiva
Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah Harta sama dengan jumlah
Hutang ditambah jumlah modal. Dengan kata lain jumlah sisi kiri harus sama dengan jumlah
sisi kanan. Kebiasaan dalam akuntansi bahwa untuk ruas kiri disebut dengan Aktiva dan ruas
kanan disebut dengan Pasiva.
Elemen-elemen Persamaan Akuntansi
1. Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasannya
dinyatakan dalam satuan uang. Untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca laporan
keuangan biasanya aktiva dicantumkan dalam neraca dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Aktiva Lancar : Kas, Surat Berharga, Piutang Dagang, Persediaan
b. Aktiva Tetap : Tanah, Gedung, Mesin
c. Aktiva Lain-lain : Goodwill

9
((Anggia Febriyana Syaputri, 2020)
12

2. Hutang adalah kewajiban-kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan dengan uang
atau jasa pada suatu saat tertentu dimasa yang akan datang. Hutang dilaporkan di dalam
neraca menurut urutan saat pelunasannya dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Hutang Lancar (Hutang Jangka Pendek) : Hutang Dagang, Hutang Bank, Hutang
Wesel.
b. Hutang Jangka Panjang : Hutang Obligasi, Hutang Hipotik.
3. Modal pada hakekatnya merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aktiva)
perusahaan. Besarnya hak pemilik sama dengan aktiva bersih perusahaan, yang selisih
antara aktiva dengan hutang. Adapun transaksi-transaksi yang berpengaruh terhadap
modal adalah sebagai berikut:
a. Setoran Modal Pemilik: merupakan kegiatar pemilik perusahan menyerahkan kas atau
kekayaan lainnya sebagai setoran modal. Transakasi ini sifatnya menambah modal.
b. Pengambilan prive oleh pemilik, sifatnya nengurangi jumlah modal.
c. Penghasilan Perusahaan yang diperoleh melalui penyerahan barang atau jasa bersifat
menambah modal.
d. Biaya yang terjadi dalam proses mendapatkan penghasilan. Sifatnya mengurangi
jumlah modal.
Mencatat Transaksi dalam Persamaan Akuntansi
Pencatatan transaksi, setiap transaksi dapat mempengaruhi komposisi persamaan
akuntansi. Untuk menggambarkan hal ini, digunakan transaksi yang terjadi di dalam
perusahaan jasa model
(1) Tgl. 1 Desember 1993
Rahmi menanamkan uangnya sebesar Rp. 10.000.000 untuk usaha Salon Kecantikan
“Manis“ yang bari didirikanya.
Transaksi ini mengakibatkan rekening Kas dalam aktiva bertambah, dan Modal
perusahaan juga bertambah. Persamaan akuntansi dari transaki tersebut adalah sebagai
berikut:
Aktiva = Hutang + Modal
Kas = Modal rahmi
10.000.000 = 10.000.000
(2) Tgl. 1 Desember 1993
13

Dibayar sewa rumah untuk tempat penyelenggaraan kegiatan usahanya sebesar Rp.
300.000.
Transaki pembayaran sewa mengakibatkan rekening Kas dan Modal berkurang sebesar
Rp. 300.000. Persamaan akuntansinya adalah sebagai berikut:
Aktiva =Hutang + Modal
Kas = Modal Rahmi
(1) 10.000.000 = 10.000.000
(2) – 300.000 = - 300.000 (sewa)
9.700.000 = 9.700.000
(3) Tgl. 1 Desember 1993
Membeli peralatan salon seharga Rp. 500.000 tunai.
Transaki menyebabkan Kas berkurang dan rekning Peralatan bertambah sebesar
Rp.500.000. Persamaan akuntansinya adalah sebagai berikut:
Aktiva = Hutang + Modal
Kas = Modal Rahmi
(1) 10.000.000 = 10.000.000
(2) – 300.000 = - 300.000 (sewa)
(3) –500.000+500.000=
9.200.000 + 500.000 = 9.700.000
BAB III
KESIMPULAN
Akuntansi adalah proses pencatatan, pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan
transaksi ekonomi dari suatu organisasi atau perusahaan yang dijadikan sebagai informasi
dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak yang memerlukan informasi
tersebut. Akuntansi juga suatu sumber yang menyediakan laporan keuangan yang akurat agar
dapat di manfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan dan pihak berkepentingan
lainnya, seperti pemegang saham, kreditur atau pemilik.
Proses akuntansi pada dasarnya dapat digolongkan dalam 3 tahapan, yaitu: pencatatan
transaksi (Transaki-dokumen transaksi-jurnal- buku besar), pencatatan penyesuaian (neraca
saldo-penyesuaian) dan pelaporan keuangan (Laporan keuangan).
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan
suatu perusahaan, dimana informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja
keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengukur hasil
usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu dan untuk mengetahui sudah
sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya.
Persamaan Akuntansi Persamaan akuntansi merupakan gambaran keseimbangan antara
kekayaan dengar sumber pembelanjaan. Sumber pembelanjaan dapat dibagi menjadi 2, yaitu
dari Kreditur dan Pemilik Hubungan. Sebagai contoh ketika jumlah harta sama dengan
jumlah Hutang ditambah jumlah modal. Dengan kata lain jumlah sisi kiri harus sama dengan
jumlah sisi kanan. Kebiasaan dalam akuntansi bahwa untuk ruas kiri disebut dengan Aktiva
dan ruas kanan disebut dengan Pasiva.

14
DAFTAR PUSTAKA
1. Anggia Febriyana Syaputri. (2020). Pengelolaan Piutang dan Pengendalian Biaya Untuk
Meningkatkan Efektivitas Laporan Arus Kas Pada Perusahaan Jago Jaya Doroampel
Kecamatan Sumbergempol Tulungagung. 14.
2. Hanafi, M. M., & Halim, A. (2009). Analisa Laporan Keuangan.
https://doi.org/10.1016/j.nrleng.2011.09.004
3. Hazo, S. (2021). Winston. As They Sail, 85–86. https://doi.org/10.2307/j.ctv1tfw0xp.32
4. Orniati, Y., Orang, N., & Tahun, J. E. B. |. (2009). Orniati, Y. (2009). Laporan keuangan
sebagai alat untuk menilai kinerja keuangan. Jurnal ekonomi bisnis, 14(3), 206-213. 206.
5. richard oliver ( dalam Zeithml., dkk 2018 ). (2021). Gambaran Umum Akuntansi.
Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2013–2015.
6. skripsi dekonstruksi akuntansi UB bagus.pdf. (n.d.).
7. Sukabumi, P. N. (2011). Semester Ii Tahun 2011. 2011.

15

Anda mungkin juga menyukai