Disusun Oleh :
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“siklus akuntansi (pengikhtisaran – penyesuaian)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
pengentar akuntansi Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang pembahasan yang diambil bagi para pembaca dan juga bagi
penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak selaku dosen mata kuliah
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni. Penulis menyadari,
tugas yang penulis susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulisan nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Pekanbaru, 26 September
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan........................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 4
A. Pentingnya Penyesuaian.............................................................................. 4
B. Penyesuian.................................................................................................. 5
C. Tujuan Pemakaian Neraca Lajur.............................................................. 13
D. Proses Penyusunan Neraca Lajur............................................................. 14
E. Menyusun Laporan Keuangan............................................................... 17
A. Kesimpulan.............................................................................................. 25
B. Saran.......................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menjalankan operasi perusahaan. Akuntansi berfungsi untuk menyediakan
informasi yang bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan didalam
maupun diluar perusahaan. Informasi keuangan akuntansi digunakan
dalam melakukan analisa terhadaplaporan keuangan agar diperoleh
gambaran posisi keuangan dan perkembangan usaha dari suatu
perusahaan.
Menurut Suradi (2009:2) akuntansi adalah suatu proses
pengidentifikasian,pencatatan, dan pengkomunikasian yang digunakan
sebagai keputusan dalam suatu entitas. Secara umum akuntansi
(accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan
laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi
dan kondisi perusahaan. Seperti telah disebutkan sebelumnya, kita akan
menitik beratkan pembahasan pada akuntansi dan peranannya daam bisnis.
Namun, beberapa konsep dalam buku ini juga dapat diterapkan pada
individu, pemerintahan dan jenis organisasi lainnya.1
Tujuan akuntansi dan laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Untuk dapat
menghasilkan informasi, serangkaian aktivitas tau kegiatan pengumpulan
dan pengelolaan data akuntansi secara sistematik selama periode akuntansi
berlangsung tersebut dikenal sebagai proses akuntansi atau siklus akuntans
Dalam penerapan akuntansi pada usaha kecil harus memperhatikan konsep
dan prinsip dasar akuntansi. Adapun konsep dasar dari akuntansi yaitu :
1
Hidayati, Nur, 2015. Penerapan Siklus Akuntansi Untuk Meningkatkan Jumlah Usaha
Mikro Kecil Dan Menengah Di Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal
Bisnis Darmajaya. Vol. 01. (02). Hal. 19
1
(1) Konsep kesatuan usaha, (2) Dasar pencatatan, ada dua macam dasar
pencatatan dalam akuntansi yang digunakan, yaitu dasar akrual dan dasar
kas. Dasar akrual pengaruh suatu transaksi dicatat dan diakui pada saat
transaksi tersebut terjadi (bukan pada saat penerimaan atau pengeluaran
kas sehubungan dengan transaksi tersebut). Sedangkan dasar kas yang
mengakui pengaruh suatu transaksi pada saat dilakukan pembayaran atau
penerimaan atas transaksi tersebut. (3) Konsep periode waktu, (4) Konsep
satuan pengukuran, (5) Konsep objektif dan (6) Konsep perbandingan .
Proses atau siklus akuntansi terdiri dari : (1) Identifikasi transaksi,
(2) Analisis transaksi, (3) Pencatatan transaksi kedalam jurnal, (4) Posting
transaksi kedalam rekening-rekenig pembukuan, (5) Penyusunan nerca
saldo, (6) Penyusunan jurnal penyesuaian, (7) Penyusunan neraca saldo
setelah penyesuaian, (8) Penyusunan laporan keuangan , (9) Penyusunan
jurnal penutup, (10) penyusunan neraca saldo setelah penutupan, (11)
Penyusunan jurnal pembalik. Menurut Michell Suharli (2006:49) yang
mengemukakan tentang tahap siklus akuntansi adalah : (A) Tahap
pencatatan : jurnal, buku besar, dan neraca saldo. (B) Tahap
pengikhtisaran : jurnal penyesuaian, jurnal pembalik, dan neraca lajur. (C)
Tahap pelaporan : laporan keuangan, jurnal penutup, dan neraca saldo
setelah penutupan
B. Rumusan Masalah
A. Pentingnya Penyesuaian
B. Penyesuian
C. Tujuan Pemakaian Neraca Lajur
D. Proses Penyusunan Neraca Lajur
E. Menyusun Laporan Keuangan
2
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui Pentingnya Penyesuaian
2. Untuk menegtahui Penyesuian
3. Supaya menegatahui Tujuan Pemakaian Neraca Lajur
4. Untuk mengetahui Proses Penyusunan Neraca Lajur
5. Untuk mengetahui Menyusun Laporan Keuangan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pentingnya Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah buku akuntansi yang disusun untuk
menyesuaikan saldo pada neraca saldo ketika tiba akhir periode akuntansi
agar neraca tersebut menampilkan saldo yang aktual, sesuai dengan jumlah
aslinya. Sedangkan, ayat jurnal penyesuaian atau AJP sendiri adalah
beberapa penyesuaian dari proses pembuatan jurnal dalam siklus
akuntansi.2
Jurnal penyesuaian itu seperti kunci kecil yang membuka pintu
besar ke akuntansi yang akurat. Tanpa jurnal penyesuaian, neraca dan
laporan laba rugi bisa jadi tidak mencerminkan kondisi sebenarnya
perusahaan. Misalnya, jika ada pendapatan yang belum dicatat atau biaya
yang terlewat, itu bisa mengubah gambaran keuangan secara keseluruhan.
Bayangkan jika punya lemari pakaian besar sebagai metafora neraca
keuangan. Jurnal penyesuaian itu seperti memastikan setiap pakaian di
lemari diperhitungkan, tidak ada yang terlewat atau ganda. Tanpa jurnal
penyesuaian, bisa jadi ada pakaian yang sebenarnya sudah dipakai tapi
belum masuk catatan. Jadi, pentingnya jurnal penyesuaian itu mirip
dengan pentingnya menyusun daftar belanja sebelum pergi ke toko. Kamu
ingin pastikan bahwa semua yang dibutuhkan tercatat dengan benar
sehingga akhirnya tidak ada kejutan ketika sampai di kasir (atau saat
menyusun laporan keuangan).
2
Amin Wijoyo, Ignatius Flora De Mayo dan Michelle Rich. Pelatihan jurnal
penyesuaian dan jurnal pembalik bagi siswa/i sma kristoforus i. 2021. Hal. 1184
4
B. Penyesuian
1. Piutang Pendapatan
Piutang adalah hak tagihan kepada pihak lain yang berutang
kepada perusahaan. Jika jumlah piutang semakin besar kemungkinan
munculnya piutang tak tertagih semakin besar pula. Berdasarkan
definisi-definisi yang ada dapat disimpulkan bahwa “Piutang adalah
hak klaim atau tagihan berupa uang atau bentuk lainnya kepada
seseorag atau suatu perusahaan yang timbul atas penyerahan barang
atau jasa saat ini yang dilakukan perusahaan kepada pelanggan yang
akan dilunasi dengan uang dimasa yang akan datang”.
Pendapatan adalah hasil penjualan barang dan jasa yang
dibebankan kepada langganan/ mereka yang menerima. Penjualan
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual
barang dan jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya
transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai
pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa
dari pihak penjual ke pembeli.3
Piutang pendapatan adalah sejenis akun di dalam akuntansi yang
mencatat pendapatan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, tetapi
belum diterima pembayarannya. Ini sering terjadi ketika penjualan
dilakukan secara kredit, di mana barang atau jasa diserahkan kepada
pelanggan, namun pembayarannya diharapkan akan diterima di masa
mendatang. Jadi, piutang pendapatan membantu mencatat pendapatan
yang sudah diperoleh tetapi belum direalisasikan dalam bentuk uang
tunai. Kemudian, ketika pembayaran diterima, piutang pendapatan
akan dikurangkan, dan kas atau rekening bank akan meningkat sejalan
dengan penerimaan uang. Ini membantu menjaga akuntansi agar tetap
akurat dan mencerminkan keadaan keuangan perusahaan dengan lebih
baik.
3
Wenny Marlini, Mega Widya Utami. Analisis perputaran piutang, piutang rata-rata dan
rasio piutang atas pendapatan terhadap profitabilitas pada pdam tirta bumi sentosa kabupaten
kebumen. JURNAL E-BIS VOL.3 NO.1, 2019. Hal. 86
5
Contoh nya adalah sebagai berikut :
Pencatatan
6
Sedangkan akun T untuk mencatat klaim terhadap pelanggan
(piutang usaha) dan pendapatan honor di bulan Maret 2019 adalah
sebagai berikut:
2. Utang Biaya
Biaya utang merupakan salah satu kebijakan perusahaan yang
diterapkan terkait dengan pendanaan perusahaan yang bersumber dari
utang pihak ekternal. Oleh karena itu, kebijakan tersebut
dimungkinkan sejalan atau tidak sejalan dengan kebijakan yang lain
seperti kebijakan dividen yang merupakan konsekuensi perusahaan
untuk memberikan imbal balik investasi kepada pemegang saham.
Sementara itu, diskresi manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan
kebijakan akuntansi sebagaimana standar akuntansi keuangan yang
tercermin dalam kualitas akrual. Selanjutnya, kebijakan-kebijakan
perusahaan lainnya dapat mengakibatkan ketidakstabilan laba dari
waktu ke waktu seperti kepemilikan instrumen derivatif, dapat
tercermin dari volatilitas laba (Firmansyah et al., 2020). Oleh karena
itu, komponen yang diuji terhadap biaya utang dalam penelitian ini
adalah kebijakan dividen, kualitas akrual, dan volatilitas laba.4
4
Amrie Firmansyah, Irfan Fauzi, Muhamad Rizal Yuniar. Biaya utang dari sudut
pandang kebijakan dividen, volatilitas laba dan kualitas akrual. Jurnal Studi Akuntansi dan
Keuangan Vol. 3(2), 2020. Hal. 111
7
Contoh soalnya adalah Pada penjelasan sebelumnya, jurnal
pencatatan utang biaya telah dijelaskan. Namun, akan lebih baik untuk
langsung memahami proses penyesuaiannya dengan contoh soal sehingga
Anda bisa lebih memahami cara menghitung utang biaya di setiap akhir
periode. Berikut ini adalah contohnya,
Contoh Soal
Pada 1 Mei 2021 ketika utang obligasi dibayar untuk fase pertama, maka
pencatatan utang bunganya adalah seperti berikut ini,
8
Bunga Obligasi (Debit) .......................... Rp 66.000
Utang Bunga Obligasi (Debit).............. Rp 32.000
Kas ....................................................................... Rp 98.000
3. Pendapatan
a) Diterima Dimuka
Pendapatan diterima dimuka adalah Pendapatan diterima
dimuka adalah penerimaan yang belum dapat diakui sebagai
pendapatan. Pendapatan diterima dimuka adalah penerimaan kas
dan setara kas oleh unit usaha yayasan pondok pesantren atas
penjualan barang dan penyediaan jasa yang belum dilakukan.
Misalnya sewa diterima dimuka. Pendapatan diterima dimuka
diakui pada saat penerimaan sebesar jumlah yang diterima. Pada
akhir tahun buku, dilakukan penyesuaian atas pendapatan diterima
dimuka yang sudah dapat diakui sebagai pendapatan.5
Pendapatan diterima dimuka disajikan dalam liabilitas
jangka pendek, jika penjualan barang dan jasa akan diberikan
dalam jangka waktu dua belas bulan setelah akhir periode
pelaporan, dan Pendapatan diterima dimuka disajikan dalam
liabilitas jangka panjang, jika penjualan barang dan jasa akan
diberikan dalam jangka waktu lebih dari dua belas bulan setelah
akhir periode pelaporan. Contoh soalnya adalah sebagai beirkut :
5
Fuad Yanuar. Kajian literatur implementasi pedoman akuntansi pesantren (pap). Hal.
65
9
4. Beban Dibayar Dimuka
Beban dibayar dimuka adalah konsep dalam akuntansi di mana
suatu perusahaan membayar biaya tertentu sebelum menerima barang
atau layanan yang terkait dengan biaya tersebut. Ini menciptakan
situasi di mana pembayaran telah dilakukan, tetapi manfaat atau
layanan yang terkait dengan pembayaran tersebut belum sepenuhnya
diterima.6
Contoh sederhana bisa seperti pembayaran asuransi tahunan di
muka. Misalnya, jika perusahaan membayar premi asuransi senilai
$1,200 pada bulan Januari untuk perlindungan selama satu tahun,
maka pada bulan Januari akan mencatat $1,200 sebagai beban dibayar
dimuka. Meskipun premi telah dibayar, manfaat asuransi akan
dirasakan sepanjang tahun.
Beban dibayar dimuka memainkan peran penting dalam menjaga
akuntansi perusahaan tetap akurat dan mencerminkan periode waktu di
mana beban sesungguhnya terjadi. Ketika waktu berlalu dan manfaat
atau layanan mulai dinikmati, perusahaan akan mengalihkan bagian
dari beban tersebut dari beban dibayar dimuka ke akun beban yang
sesuai. Ini membantu dalam menciptakan laporan keuangan yang lebih
akurat dan relevan
5. Kerugian Piutang
6
Septiani Panca Putri. Analisis kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan soal jurnal
penyesuaian pada mata pelajaran ekonomi. Jurnal Neraca Vol 2 No.2, 2018, hal. 97
10
Kerugian piutang. Piutang timbul karena adanya transaksi
penjualan barang atau jasa secara kredit. Ini berarti perusahaan
mempunyai hak klaim terhadap seseorang atau perusahaan lain.
Donald E. Kieso, Jerry J. Wewgandt dan Terry D. Warfield dalam
Accounting Intermediate(2001) menjelaskan bahwa piutang adalah
klaim uang, barang atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak
lainnya.7 Piutang usaha yang muncul, apabila tidak dapat dibayarkan
akan terjadi kemungkinan klien bangkrut atau menghilang, maka akan
munculnya piutang tak tertagih. Hal ini disebabkan karena dalam
transaksi kredit ini ada tenggang waktu sebelum pelunasan hutang dari
pihak debitur dan kondisi ini komponen piutang tak tertagih
kemungkinan besar masih bisa terjadi. Untuk mengatasi hal ini maka
diperlukan pengawasan yang ketat oleh manajemen perusahaan
terhadap pengendalian piutang untuk menghindari kerugian yang
cukup besar.
Piutang dagang timbul sebagai akibat perusahaan menjual barang
atau jasanya secara kredit. Penjualan kredit mengandung resiko yakni
tidak terbayarnya piutang tersebut (kredit macet). Apabila perusahaan
selalu menghadapi adanya piutang yang tidak tertagih, maka
perusahaan harus mencadangkan sejumlah tertentu piutang yang tidak
bisa ditagih sebagai kerugian.
Misalnya contoh di atas ditaksir kerugian piutang sebesar 2% dari
saldo piutang dagang, maka kerugian piutangnya adalah sebesar = 2%
x Rp 7.500.000,- = Rp 150.000,-.
7
Anita Puspa Dewi, Darwin Warisi, Desmon. Pengaruh cadangan kerugian piutang
terhadap profitabilitas perusahaan. Journal of Accounting Taxing and Auditing (JATA) Vol. 4, No.
2, 2023. Hal. 26
11
Kerugian Piutang Rp 150.000,-
6. Depresiasi
Menurut Baridwan (2008) sebagain dari harga perolehan aktiva
yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode
akuntasi disebut sebagai depresiasi.8 Contohnya adalah sebagai berikut
:
Nilai perolehan peralatan kantor perusahaan jasa pemeliharaan
adalah Rp 45.500.000, dengan masa manfaat 4 (empat) tahuan, serta
estimasi nilai sisa Rp 15.000.000. Bagaimana cara mencatat nilai
penyusutan peralatan dengan ayat jurnal penyesuaian (ajp)?
Jawaban penyelesaian:
7. Pemakaian Perlengakapan
8
Rizqi Arfian Dewantoro, raden Rustam Hidayat, Sri Sulasmiyati. Analisis penggunaan
capital budgeting dalam membuat keputusan investasi aktiva tetap (Studi Pada PT Zena Pariwisata
Nusantara). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.2, 2017, hal. 20
12
Perlengkapan atau suplai adalah barang-barang atau bahan yang
digunakan dalam kegiatan sehari-hari perusahaan yang tidak dapat
dijual. Pemakaian perlengkapan biasanya dicatat dalam jurnal
penyesuaian untuk memastikan bahwa laporan keuangan
mencerminkan jumlah perlengkapan yang masih tersedia dengan
benar.
Contoh transaksi pemakaian perlengkapan:
Pada awal bulan, perusahaan memiliki persediaan perlengkapan
sebesar $500. Pada pertengahan bulan, setengah dari persediaan
tersebut digunakan untuk keperluan operasional.
Penjelasan:
Debit Beban Perlengkapan: Menunjukkan biaya yang terjadi akibat
penggunaan perlengkapan dalam operasional perusahaan.
Kredit Persediaan Perlengkapan: Menunjukkan pengurangan dalam
akun persediaan perlengkapan, karena setengah dari persediaan telah
digunakan.
Dengan mencatat pemakaian perlengkapan ini dalam jurnal
penyesuaian, laporan keuangan akan mencerminkan pengurangan
persediaan perlengkapan dan mencatat biaya yang sesuai.
13
disesuaikan, diseimbangkan dan disusun menurut cara-cara yang sesuai
dengan penyusunan rekening dalam laporan keuangan. Tujuannya
adalahsebagai berikut :9
1. Untuk mengetahui akibat dari suatu ayat penyesuaian, sebelum ayat
ini dijurnal dan dimasukkan dalam buku besar.
2. Untuk memilih/ meyortir saldo perkiraan-perkiraan yang telah
disesuaikan ke dalam lajur-lajur yang semestinya di neraca lajur,
sehingga dapat dengan mudah untuk menentukan perkiraan-perkiraan
riil maupun nominal.
3. Untuk menghitung dan membuktikan kebenaran dalam perhitungan
laba. Dengan menyusun sebuah neraca lajur ada beberapa manfaat
yang akan diperoleh.
14
1. Masukkan saldo-saldo rekening buku besar kedalam kolom neraca
saldo Nama-nama rekening dan saldo rekening pertanggal dd/mm
disalin dalam kolom-kolom neraca saldo.
2. Masukkan penyesuaian ke dalam kolom-kolom penyesuaian
Memasukkan data penyesuaian kedalam neraca lajur. Perlu
diperhatikan bahwa penyesuaian yang dilakukan dalam neraca lajur
adalah sebelum penyesuaian dilakukan dalam jurnal dan sebelum
diposting Setelah penyesuaian dimasukkan kedam kolomkolom
penyesuaian maka kedua kolom ini dijumlahkan, kedua kolom
penyesuaian itu harus sama jumlahnya dan dapat digunakan untuk
memeriksa apakah angka-angka yang dimasukkan kedalam kolom itu
sudah benar.Prosedur tersebut dimana rekening- rekening yang belum
tercantum dalam neraca saldo dituliskan nama-nama rekeningnya
dibawah jumlah kolom-kolom neraca saldo, merupakan prosedur yang
banyak digunakan di dalam praktek.
3. Mengisi kolom-kolom neraca saldo setelah disesuaikan Tiap-tiap saldo
rekening yang tercantum dalam kolom-kolom neraca saldo
digabungkan dengan angka-angka yang tercantum didalam
penyesuaian dan jumlah ini kemudian dicantumkan dalam kolom-
kolom neraca saldo setelah disesuaikan. Sudah tentu apabila didalam
kolom penyesuaian tidak angka yang perlu disesuaikan maka angka
dalam kolom neraca saldo dipindahkan kedalam kolom neraca saldo
setelah disesuaikan.
4. Memindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom-kolom neraca saldo
setelah disesuaikan kedalam kolom-kolom dan laba atau kolom-kolom
neraca. Langkah berikutnya dalam pembuatan neraca lajur adalah
memindahkan saldo-saldo rekening aktiva, hutang, modal dan prive ke
dalam kolom neraca dan memindahkan saldo-saldo rekening biaya dan
penghasilan ke dalam kolom rugi laba didalam neraca lajur. Proses
pemindahan ini dilakukan mulai dari rekening yang dicantumkan
paling atas didalam neraca lajur, biasanya rekening yang tercantum
15
paling atas adalah rekening kas. Saldo rekening kas dipindahkan ke
dalam sisi debet dari kolom neraca. Setelah itu rekening-rekening
berikutnya baris demi baris dipindahkan ke dalam sisi yang tepat dan
kolom yang tepat sesuai dengan jumlah jenis rekeningnya.
Pemindahan baris demi baris seperti diuraikan di atas akan mengurangi
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pemindahan ke dalam kolom
dan sisi yang tepat. Proses pemindahan saldo-saldo rekenig ini,
sebenarnya merupakan suatu proses pemilihan atas rekeningrekening,
untuk menentukan rekening-rekening mana yang dicantumkan dalam
neraca dan rekening-rekening mana yang dicantumkan dalam laporan
rugi laba dan pada sisi mana rekening-rekening dicantumkan.
5. Menjumlahkan kolom-kolom rugi laba dan kolom-kolom neraca.
Memasukkan angka "laba bersih" sebagai angka pengimbang ke dalam
kedua pasang kolom dan menjumlahkan kolom-kolom tersebut Laba
bersih atau rugi untuk suatu periode ditentukan dengan cara
menghitung selisih antara jumlah sisi kiri (Debet) dan jumlah sisi
kanan(kredit) dari kolom-kolom rugi laba. Selisih antara jumlah sisi
kredit dengan jumlah sisi debet menunjukkan laba bersih. Apabila
jumlah sisi debet kolom rugi laba lebih besar daripada jumlah sisi
kreditnya, maka selisih kedua sisi tersebut menunjukkan rugi bersih.
Jumlah rugi bersih tersebut dimasukkan ke dalam sisi kredit kolom
rugi laba sebagai pengimbang dan pada baris yang sama juga
dimasukkan pada sisi debet kolom, neraca sehingga jumlah kedua
sisidari kolom rugi laba dan kolom neraca akan seimbang.
16
Menurut Irham Fahmi (2012) Laporan Laba Rugi merupakan salah
satu dari banyak bagian suatu paket laporan keuangan dan seperti
bagian lainnya, laporan laba rugi merupakan bagian dari produk
berbagai pilihan, dilaporkan, seperti halnya kebijakan bisnis, kondisi
ekonomi, dan banyak variable yang memengaruhi hasil yang
dilaporkan Menurut Werner R. Murhadi(2013) “Laporan Laba Rugi
adalah laporan yang menggambarkan kinerja hasil operasional
perusahaan selama periode tertentu”
Menurut Sunyoto (2013), pengertian dari laporan laba rugi adalah ;
Laporan laba rugi disusun dengan maksud untuk menggambarkan hasil
operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Dengan kata
lain laporan laba rugi menggambarkan keberhasilan atau kegagalan
operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya. Hasil operasi
perusahaan diukur dengan membandingkan antara pendapatan
perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut.11
Dari beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan
bahwa laporan laba rugi adalah salah satu bagian dari laporan
keuangan yang dilaporkan dalam suatu periode waktu tertentu yang
menggambarkan operasi perusahaan dalam keadaan berhasil atau
gagal.
17
Beban iklan Rp 500.000
Beban penyusutan Rp 400.000
Beban pantry Rp 300.000
Beban premi asuransi Rp 1.000.000
Beban listrik dan air Rp 500.000
Beban administrasi Rp 300.000
Beban bunga Rp 200.000
Diminta:
Buatlah laporan laba rugi perusahaan diatas dengan menggunakan
bentuk laporan laba rugi single step.
Jawab:
PT Sun Service
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2016
Pendapatan usaha
Pendapatan jasa Rp 50.000.000
Pendapatan bunga Rp 500.000
Rp 50.500.000
Beban usaha
Beban gaji Rp 10.000.000
Beban sewa Rp 2.500.000
Beban perlengkapan Rp 1.000.000
Beban premi asuransi Rp 1.000.000
Beban iklan Rp 500.000
Beban listrik dan air Rp 500.000
Beban penyusutan Rp 400.000
Beban pantry Rp 300.000
Beban administrasi Rp 300.000
Beban bunga Rp 200.000
(Rp 16.700.000)
18
Laba bersih Rp 33.800.000
F. Neraca
Neraca adalah salah satu laporan keuangan yang menyajikan
gambaran mengenai posisi keuangan suatu entitas pada suatu titik waktu
tertentu.12Neraca mencerminkan keseimbangan antara aset, kewajiban, dan
ekuitas suatu perusahaan Dengan neraca, para pemangku kepentingan,
12
Yani Restiani Widjaja. Dkk. Penyusunan Laporan Keuangan Sederhana Untuk UMKM
Industri Konveksi. JURNAL ABDIMAS BSI. Vol. 1 No. 1 Februari 2018, Hal. 163
19
seperti pemilik, investor, dan kreditur, dapat memahami sejauh mana
perusahaan memiliki aset dan bagaimana aset tersebut dibiayai. Neraca
memberikan gambaran tentang likuiditas perusahaan, keberlanjutan
operasional, dan tingkat kewajiban yang dimilikinya.
20
Gaji yang masih terutang sebesar Rp 300.000
PT Rafinternet
Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan
Per 31 desember 2020
Kas Rp 600.000
Asuransi DDM Rp 400.000
Piutang Dagang Rp 400.000
Perlengkapan Toko Rp 500.000
Peralatan Toko Rp 800.000
Akumulasi Peralatan Rp (300.000)
Toko
Utang Usaha Rp 300.000
Utang Wesel Rp 200.000
Modal, Tn raffi Rp 1.300.000
Prive, Tn Raffi Rp 300.000
Pendapatan Rp 2.200.000
Beban Sewa Rp 300.000
Beban Gaji Rp 1.000.000
Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Kemudian anda buat jurnal penyesuaian untuk neraca saldo sebagai berikut ini
PT Rafinternet
Jurnal Penyesuaian
Per 31 desember 2020
Keterangan Debit Kredit
Rp 150.00
Beban Depresiasi 0
Rp 150.00
Akumulasi Depresiasi Peralatan 0
Rp 250.00
Beban Asuransi 0
Rp 250.00
Asuransi dibayar dimuka 0
Rp 300.00
Beban Pakai Perlengkapan 0
Rp 300.00
Perlengkapan toko sisa Rp 200.000 0
Rp 300.00
Beban Gaji 0
Utang Gaji Rp 300.00
21
0
22
f. Etika Bisnis Islam: Akuntansi dalam konteks Islam harus sesuai
dengan etika bisnis Islam yang mencakup larangan terhadap
penipuan, manipulasi, dan perilaku bisnis yang tidak etis.
g. Penting untuk dicatat bahwa pandangan Islam tentang akuntansi
dapat bervariasi tergantung pada interpretasi dan implementasi
prinsip-prinsip Islam oleh individu dan masyarakat. Pemahaman
dan praktik akuntansi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam
diharapkan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang adil dan
beretika.
2. Pandangan islam tentang neraca lajur dan laporan keuangan
Dalam konteks Islam, pendekatan terhadap neraca lajur dan laporan
keuangan mencerminkan prinsip-prinsip etika dan keadilan yang
ditanamkan dalam ajaran Islam. Meskipun tidak ada aturan Islam yang
secara khusus mengatur neraca lajur dan laporan keuangan, prinsip-
prinsip umum Islam dapat diaplikasikan dalam konteks akuntansi.
Berikut adalah beberapa pandangan Islam terkait neraca lajur dan
laporan keuangan:
a. Transparansi dan Keadilan: Islam menekankan pentingnya
transparansi dan keadilan dalam segala aspek kehidupan, termasuk
dalam laporan keuangan. Neraca lajur dan laporan keuangan harus
mencerminkan secara akurat posisi keuangan perusahaan dan harus
disusun dengan itikad baik dan kejujuran.
b. Larangan Riba (Bunga): Prinsip Islam melarang praktik riba atau
bunga. Oleh karena itu, laporan keuangan harus mencerminkan
kepatuhan terhadap larangan ini, dan transaksi keuangan
perusahaan harus dirancang agar tidak melibatkan unsur riba.
c. Integritas dan Amanah: Profesional akuntansi diharapkan untuk
bertindak dengan integritas dan amanah. Mereka harus
menjalankan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab dan
kejujuran.
23
d. Zakat dan Sadaqah: Islam mendorong praktik memberikan zakat
(sumbangan wajib) dan sadaqah (sumbangan sukarela) sebagai
bentuk tanggung jawab sosial dan solidaritas dalam masyarakat.
Perusahaan dapat mencatat dan melaporkan sumbangan tersebut
dalam laporan keuangan.
e. Laporan Keuangan Syariah: Jika perusahaan beroperasi sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah, laporan keuangan harus
mencerminkan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip tersebut. Ini
mencakup pemisahan dana sesuai dengan prinsip syariah dan
kepatuhan terhadap larangan investasi dalam sektor-sektor tertentu.
f. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan: Islam mengajarkan
tanggung jawab sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, laporan
keuangan dapat mencerminkan upaya perusahaan dalam mencapai
tujuan-tujuan ini, seperti keberlanjutan lingkungan dan kegiatan
amal.
g. Penting untuk diingat bahwa praktik akuntansi yang sesuai dengan
nilai-nilai Islam dapat bervariasi tergantung pada interpretasi dan
implementasi prinsip-prinsip Islam oleh individu dan masyarakat.
Akuntansi dalam konteks Islam harus menciptakan nilai tambah
yang tidak hanya terfokus pada keuntungan finansial, tetapi juga
pada keadilan, etika, dan tanggung jawab sosial.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menjalankan operasi perusahaan. Akuntansi berfungsi untuk menyediakan
informasi yang bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan didalam
maupun diluar perusahaan. Informasi keuangan akuntansi digunakan
dalam melakukan analisa terhadaplaporan keuangan agar diperoleh
gambaran posisi keuangan dan perkembangan usaha dari suatu
perusahaan. Menurut Suradi (2009:2) akuntansi adalah suatu proses
pengidentifikasian,pencatatan, dan pengkomunikasian yang digunakan
sebagai keputusan dalam suatu entitas. Secara umum akuntansi
(accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan
laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi
dan kondisi perusahaan. Seperti telah disebutkan sebelumnya, kita akan
menitik beratkan pembahasan pada akuntansi dan peranannya daam bisnis.
Namun, beberapa konsep dalam buku ini juga dapat diterapkan pada
individu, pemerintahan dan jenis organisasi lainnya
Jurnal penyesuaian adalah buku akuntansi yang disusun untuk
menyesuaikan saldo pada neraca saldo ketika tiba akhir periode akuntansi
agar neraca tersebut menampilkan saldo yang aktual, sesuai dengan jumlah
aslinya. Sedangkan, ayat jurnal penyesuaian atau AJP sendiri adalah
beberapa penyesuaian dari proses pembuatan jurnal dalam siklus
akuntansi.
25
Jurnal penyesuaian itu seperti kunci kecil yang membuka pintu besar ke
akuntansi yang akurat. Tanpa jurnal penyesuaian, neraca dan laporan laba
rugi bisa jadi tidak mencerminkan kondisi sebenarnya perusahaan.
B. Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
Amin Wijoyo, Ignatius Flora De Mayo dan Michelle Rich. Pelatihan jurnal
penyesuaian dan jurnal pembalik bagi siswa/i sma kristoforus i. 2021.
Hal. 1184
Amrie Firmansyah, Irfan Fauzi, Muhamad Rizal Yuniar. Biaya utang dari sudut
pandang kebijakan dividen, volatilitas laba dan kualitas akrual. Jurnal
Studi Akuntansi dan Keuangan Vol. 3(2), 2020. Hal. 111
Anita Puspa Dewi, Darwin Warisi, Desmon. Pengaruh cadangan kerugian piutang
terhadap profitabilitas perusahaan. Journal of Accounting Taxing and
Auditing (JATA) Vol. 4, No. 2, 2023. Hal. 26
Febi Fatimah R. Deni Muhammad Danial Faizal, Mulia Z. Analisis perataan laba
pada perusahaan industri makanan dan minuman. Jurnal EKOBIS Vol. 20,
No.2, 2019, hal. 23
27
Septiani Panca Putri. Analisis kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan soal
jurnal penyesuaian pada mata pelajaran ekonomi. Jurnal Neraca Vol 2
No.2, 2018, hal. 97
Wenny Marlini, Mega Widya Utami. Analisis perputaran piutang, piutang rata-
rata dan rasio piutang atas pendapatan terhadap profitabilitas pada pdam
tirta bumi sentosa kabupaten kebumen. JURNAL E-BIS VOL.3 NO.1,
2019. Hal. 86
28