Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STRUKTUR TEORI AKUNTANSI


MATA KULIAH : TEORI AKUNTANSI

PENGAMPU : RUSMIATI, S.E., M.Si

DISUSUN OLEH :
1. DAMAR SAYUDI (1487203009)
2. ANGGI LESTARI PUTRI (1487203006)
3. DEWI SARTIKA KORIATI (1487203012)
4. NI’MATUR ROHMAH (1487203038)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


STKIP NURUL HUDA TANAH MERAH
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja puji syukur kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Struktur Teori Akuntnasi Mata Kuliah Teori Akuntansi.

Adapun makalah Struktur Teori Akuntnasi Mata Kuliah Teori Akuntansi.


sudah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak
lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah Struktur Teori Akuntnasi Mata Kuliah Teori Akuntansi ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Struktur Teori


Akuntnasi Mata Kuliah Teori Akuntansi ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Tanah Merah, 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

A. LATAR BELAKANG .............................................................................1


B. RUMUSAN MASALAH .........................................................................1
C. TUJUAN ...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................2

A. HAKIKAT DARI STRUKTUR TEORI AKUNTANSI ......................2


B. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN DAN DALIL-DALIL
AKUNTANSI ........................................................................................... 3
C. KONSEP TEORITIS AKUNTANSI DAN PRINSIP-PRINSIP
AKUNTANSI ........................................................................................... 5

BAB III PENUTUP............................................................................................. 10

A. SIMPULAN .............................................................................................. 10
B. SARAN .....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam mendefinisikan akuntansi terdapat pandangan yang berbeda-beda. Pada
perkembangan saat ini akuntansi dapat kita definisikan dengan mengacu pada konsep
informasi. Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi
kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang
diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan-pembuatan keputusan ekonomik, dalam
membuat pilihan antara alternative tindakan yang ada.
Para akuntan memliki pandangan yang berbeda-beda tentang proses akuntansi
dalam menguraikan perbedaan teori-teori akuntansi. Sebelum menguji pendekatan-
pendekatan tradisional dalam perumusan teori akuntansi, akan lebih baik apabila
dilakukan pengujian terhadap beberapa pandangan yang telah membentuk
perkembangan akuntansi keuangan.
Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam
memprediksikan dan menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akuntansi. Teori
didefinisikan sebagai kumpulan gagasarn (konsep), definisi, dan dalil yang
menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena, dengan menjelaskan
hubungan antar variabel yang ada dan bertujuan untuk menjelaskan serta
memprediksikan fenomena tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah didalam makalah ini ialah sebagai berikut :
1. Bagaimana Hakikat Dari Struktur Teori Akuntansi ?
2. Apasaja Tujuan Laporan Keuangan dan Dalil-dalil Akuntansi ?
3. Apasaja Konsep Teoritis Akuntansi Dan Prinsip-Prinsip Akuntansi ?

C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah :
1. Menjelaskan Hakikat Dari Struktur Teori Akuntansi.
2. Memaparkan Tujuan Laporan Keuangan dan Dalil-dalil Akuntansi.
3. Merincikan Konsep Teoritis Akuntansi Dan Prinsip-Prinsip Akuntansi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT DARI STRUKTUR TEORI AKUNTANSI


Struktur teori akuntansi merupakan elemen yang saling berkait, yang menjadi
pedoman pengembangan teori dan penyusunan teknik-teknik akuntansi. Pendekatan
dan metodologi apapun yang digunakan dalam penyusunan teori akuntansi, kerangka
acuan yang dihasilkan didasarkan pada serangkaian elemen dan hubungan yang
mengatur pengembangan tehnik akuntansi. Di bawh ini merupakan gambaran dari
struktur teori akuntansi:

Struktur Teori Akuntansi terdiri dari beberapa elemen yaitu:


1. Suatu pernyataan mengenai tujuan dari laporan keuangan.
2. Suatu pernyataan dari dalil-dalil dan konsep teoretis dari akuntansi yang terkait
dengan asumsi-asumsi lingkungan dan hakikat unit akuntansi. Dalil dan konsep
teoretis ini diturunkan dari pernyataan tujuan.
3. Suatu pernyataan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dasar berdasarkan dalil-
dalil maupun konsep teoretis.
4. Sekelompok tehnik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi.

2
B. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN DAN DALIL-DALIL AKUNTANSI
1. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan merupakan dasar awal dari struktur teori akuntansi.
Banyak pendapat tentang tujuan laporan keuangan ini, baik objek maupun
penekanannya, namun tujuan selama ini mendapat dukungan luas adalah bahwa
laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan kepada para
pemakainya untuk dipakai dalam proses pengambilan keputusan. Standar
akuntansi Indonesia misalnya merumuskan tujuan laporan keuangan sebagai
berikut:
“Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi”.

2. Dalil-Dalil Akuntansi
Dalil – dalil akuntansi merupakan pernyataan atau aksioma yang sangat jelas,
umumnya diterima berdasarkan kesesuaiannya terhadap tujuan laporan keuangan,
yang menggambarkan lingkungan ekonomi, politik, dan hukum di mana akuntansi
harus beroperasi.
a. Dalil Entitas
Akuntansi mengukur hasil dari operasi entitas tertentu, yang terpisah dan
berbeda dari si pemilik entitas tersebut. Dalil entitas (entity postulate)
menganggap bahwa setiap perusahaan adalah suatu unit akuntansi yang
terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan dari perusahaan-perusahaan lain.
Dalil ini mendefinisikan bidang perhatian akuntan dan membatasi jumlah
objek, kejadian dan atribut-atribut kejadian yang akan dimasukkan ke dalam
laporan keuangan. Dalil ini memungkinkan akuntan untuk membedakan antara
transaksi bisnis dengan transaksi pribadi.

b. Dalil Kelangsungan Usaha


Dalil kelangsungan usaha (going-concern postulate), atau dalil
kontinuitas, menganggap bahwa entitas bisnis akan melanjutkan operasinya
cukup lama untuk merealisasikan proyek, komitmen, dan aktivitasnya yang
berkelanjutan. Dalil ini mengasumsikan bahwa entitas tersebut tidak
3
diharapkan akan dilikuidasi di masa depan atau entitas tersebut akan berlanjut
sampai periode yang tidak dapat ditentukan. Dalil kelangsungan usaha juga
dapat digunakan untuk mendukung teori manfaat (benefit theory). Harapan
akan manfaat masa depan mendorong manajer untuk melihat ke depan dan
memotivasi investor untuk membuat komitmen modal kepada suatu
perusahaan.

c. Dalil Unit Pengukuran


Suatu unit pertukaran dan pengukuran adalah perlu untuk menghitung
transaksi dari perusahaan secara seragam. Penyebut (denominator) umum yang
dipilih dalam akuntansi adalah unit moneter. Dapat dipertukarkannya barang,
jasa, dan modal diukur dalam satuan uang. Dalil unit pengukuran (unit-of-
measure postulate) menganggap bahwa akuntansi adalah proses pengukuran
dan pengomunikasian aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam satuan
uang
Namun, unit moneter mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang
melibatkan unit moneter itu sendiri sebagai unit pengukuran. Tidak seperti satu
meter yang panjangnya pastilah 100 sentimeter, daya beli dari unit moneter,
misalnya dollar ($) atau rupiah (Rp.), dapat berubah sepanjgan waktu. Profesi
akuntan menghadapi tantangan untuk memilih antara unit uang dengan daya
beli umum sebagai unit pengukuran akuntansi.

d. Dalil Periode Akuntansi


Meskipun dalil kelangsungan usaha menganggap bahwa perusahaan akan
tetap ada selama periode yang tidak terbatas, pengguna mermelukan beragam
informasi mengenai posisi dan kinerja keuangan dari suatu perusahaan untuk
membuat keputusan jangka pendek. Sebagai tanggapan atas keterbatasan yang
disebabkan oleh lingkungan pengguna, dalil periode akuntansi (accounting-
period postulate) menganggap bahwa laporan keuangan yang menggambarkan
perubahan dalam kekayaan perusahaan sebaiknya diungkapkan secara
periodik. Durasi dari suatu periode dapat bervariasi, tetapi hukum pajak
penghasilan, yang mengharuskan penentuan laba tahunan, dan praktik bisnis
tradisional, menghasilkan periode waktu normal satu tahun.

4
C. KONSEP TEORITIS AKUNTANSI DAN PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
1. Konsep Teoritis Akuntansi
a. Teori Proprietari / Teori Kepemilikan
Menurut teori proprietary entitas sebagai agen, perwakilan atau susunan
melalui wirausahawan individual atau pengoperasi pemegang saham. Sudut
pandang kelompok pemilik sebagai pusat kepentingan terefleksi dalam cara
memelihara catatan akuntansi dan membuat laporan keuangan. Tujuan utama teori
proprietary adalah untuk menentukan dan menganalisis kekayaan bersih pemilik,
dengan persamaan akuntansi.
Aset – Utang = Ekuitas Pemilik

b. Teori Entitas
Teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda
dari pemilik modal. Unit bisnis memiliki sumber daya perusahaan dan bertanggung
jawab terhadap pemilik maupun kreditor. Menurut teori ini persamaan
akuntansinya adalah.
Aset = Ekuitas
Aset = Utang + Ekuitas Pemegang Saham

c. Teori Dana
Dalam teori dana kelompok aset dan kewajiban dan restriksi terkait disebut
dana yang mengatur penggunaan aset. Jadi teori dana memandang unit bisnis terdiri
atas sumber daya ekonomi (dana) serta kewajiban dan restriksi terkait mengenai
penggunaan sumber daya . Persamaan akuntansinys adalah.
Aset = Restriksi Aset
Teori dana berorientasi aset dalam pengertian bahwa fokus utamanya adalah
pada administrasi dan penggunaan aset secara memadai. Teori dana ini terutama
berguna untuk pemerintah dan organisasi nirlaba. Teori dana juga relevan untuk
organisasi laba yang menggunakan dana untuk aktivitas yang bermacam-macam
seperti dana pelunasan (sinking fund), akuntansi untuk kebangkrutan dan
perkebunan dan perwalian, akuntansi cabang atau divisional, pemisahan aset dalam
aset lancar atau tetap dan konsolidasi.

5
2. Prinsip – Prinsip Akuntansi
Prinsip – prinsip akuntansi merupakan aturan pengembalian keputusan umum,
yang diturunkan baik dari tujuan maupun konsep teoretis akuntansi, yang mengatur
pengembangan teknik-teknik akuntansi. Berikut prinsip – prinsip akuntansi
menurut Achmed Riahi :
a. Prinsip Biaya
Menurut prinsip biaya, biaya perolehan / akuisisi atau biaya historis adalah
dasar penilaian yang sesuai untuk mengakui akuisisi dari seluruh barang dan jasa,
beban, biaya, dan ekuitas. Dengan kata lain, suatu transaksi dinilai pada harga
pertukaran pada saat barang tersebut dibeli dan dicatat dalam laporan keuangan
pada nilai setelah amortisasi.
Biaya menunjukkan harga pertukaran atau imbalan moneter yang diberikan
untuk memperoleh barang atau jasa. Jika imbalan terdiri dari aset non-moneter,
harga pertukaran adalah ekuivalen kas atas aset atau jasa yang diterima. Prinsip
biaya dapat diterapkan dalam pengukuran utang dan modal.
Prinsip biaya dijustifikasi oleh dalil objektivitas dan dalil kelangsungan usaha.
Biaya perolehan adalah objektif dimana informasi yang dihasilkan dapat diuji
kebenarannya. Dalil kelangsungan usaha mengasumsikan bahwa entitas akan
meneruskan usahanya, aktivitasnya secara tak terbata, sehingga mengeliminasi
perlunya menggunakan nilai sekarang atau nilai likuidasi untuk penilaian aset.

b. Prinsip Pendapatan
Prinsip Pendapatan menspesifikasi hal-hal berikut ini :
1) Hakikat dari komponen-komponen pendapatan.
2) Pengukuran pendapatan.
3) Penentuan waktu dari pengakuan pendapatan.
Pendapatan telah diinterpretasikan sebagai, Arus masuk aktiva besih yang
dihasilkan dari penjualan barang atau jasa, Arus keluar barang atau jasa dari
perusahaan ke pelanggan, dan Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan
barang atau jasa oleh usaha selama periode waktu tertentu.
Prinsip pendapatan memiliki perbedaan dalam pandangannya dari Pandangan
Pandangan Luas (komprehensif) yakni : Memasukkan semua penghasilan dari
aktivitas bisnis dan investasi dan Pandangan Sempit Memasukkan hasil dari
aktivitas penghasil pendapatan dan mengeluarkan laba investasi serta keuntungan
6
dan kerugian dari penjualan aktiva tetap. Pandangan ini mengharuskan pemisahan
yang jelas antara pendapatan dengan keuntungan dan kerugian.
Pengukuran pendapatan adalah produk atau jasa yang dipertukarkan dalam
transaksi “wajar”. Nilai ini mewakili ekuivalen kas bersih atau nilai sekarang
terdiskonto atas uang yang diterima dalam pertukaran dengan produk atau jasa
yang ditransfer oleh perusahaan pelanggannya.
Penentuan waktu dari pengakuan pendapatan pada umunya, diakui bahwa
pendapatan dan laba diperoleh sepanjang seluruh tahapan dari seluruh siklus
operasi (yaitu selam penerimaan pesanan, produksi, penjualan dan penagihan).
Akuntan menggunakan prinsip realisasi untuk memilih “kejadian penting” untuk
penentuan waktu pendapatan dan pengakuan laba.

c. Prinsip Pengaitan
Prinsip pengaitan ini menganggap bahwa beban sebaiknya diakui dalam
periode yang sama dengan pendapatan terkait yaitu pendapatan diakui dalam suatu
periode tertentu menurut prinsip pendapatan, dan beban terkait kemudian diakui.
Asosiasi ini paling bak dilakukan ketika hal tersebut mencerminkan hubungan
sebab akibat antara biaya dan pendapatan.

d. Prinsip Objektivitas
Prinsip objektivitas ialah pembenaran dari pilihan prosesur pengukuran Tetapi
prinsip ini memiliki interpretasi berbeda;
- Pengukuran objektif adalah ukuran yang bersifat ‘’tidak memihak’’ dalam arti
bebas dari bias pribadi si pengukur.
- Pengukuran objektif adalah pengukuran variabel yang didasarkan pada bukti-
bukti.
- Pengukuran objektif adalah ‘’kesepakatan diantara sekelompok pengamat atau
pengukur tertentu’’
- Ukuran dari penyebaran distribusi pengukuran dapat digunakan sebagi
indicator dari tingkat objektivitas pengukuran tersebut.

e. Prinsip Konsistensi
Menganggap bahwa kejadian ekonomi yang serupa sebaliknya dicatat dan
dilaporkan dengan cara konsisten dari periode ke periode. Konsisitensi adalah
7
batasan pengguna untuk memfasilitasi keputusan pengguna dengan
memastikandapat diperbandingkannya laporan keuangan darisuatu perusahaan
sepanjang waktu, sehingga meningkatkan kegunaan laporan keuangan. Prinsip ini
tidak menghalangi suatu perusahaan untuk mengubah prosedur akuntansinya ketika
hal tersebut dibenarkan oleh situasi yang berubah, atau jika prosedur alternative
lebih baik

f. Prinsip Pengungkapan Penuh


Pengungkapan penuh mengharuskan laporan keuangan dirancang dan disusun
untuk menggambarkan secara akurat kejadian-kejadian ekonomi yang
telahmemegaruhi perusahaan selama periode berjalan dan supaya mengandung
informasi yang mencukupi gunamembuatnya berguna dan menyesatkan bagi
investor.

g. Prinsip Konservatisme
Adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi dalam hal bahwa prinsip
tersebut bertindak sebagai batasan terhadap penyajian data akuntansi yang relevan
dan andal. Menganggap ketika mimilih antara dua atau lebih teknik akuntansi yang
berlaku umum, suatu preferensi ditunjukkan untuk opsi yang memiliki dampak
paling tidak menguntungkan terhadap euitas pemegang saham. Prinsip ini
mengharuskan akuntan memiliki sikap pesimistis secara umumketika memilih
teknik akuntansi untuk pelaporan keuangan.

h. Prinsip Materialitas
Adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi. Menganggap bahwa
transaksi dan kejadian yang memiliki dampak ekonomi yang memiliki dampak
ekonomi yang signifikan dapat ditangani secara cepat, tanpa memdulikan apakah
hal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau tidak. Secara
umum otoritas akuntansi telah meninggalkan penerapan materialitas kepada
penilaian akuntan, dan pada saat yang sama menekankan pentingnya hal tersebut.
Prinsip materialitas kurang memiliki definisi operasional. Kebanyakan menekankan
padaperanan akuntan dalam menginterpretasikan apa yang material dan apa yang
tidak.

8
i. Prinsip Keseragaman Dan Komparabilitas\
Mengacu pada penggunaan prosedur yang sama untuk transaksi yang
berhubungan oleh perusahaan selam waktu tertentu; prinsip keseragaman mengacu
pada penggunaan prosedur yang smaoleh perusahaan yang berbeda. Tujuan utama
adalah mencapai komparabilitas lapoan keuangan dengan mengurangi keragaman
yang diciptakan oleh penggunaan prosedur akuntansi yang berbeda oleh
perusahaan yang berbeda.

j. Ketetapan waktu dari laba dan konservatisme akuntansi


Ketetapan waktu dari laba akuntansi telah di definisikan sebagai sejauh mana
laba akuntansi priode sekarang memasukkan laba ekonomi priode sekarang.
Sementara laba ekonomi dan laba akuntansi yang di jumlahkan selama umur dari
perusahaan identik, keduanya berbeda dalam jangka pendek.

9
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hakikat struktur teori akuntansi merupakan elemen yang saling berkaitan, yang
menjadi pedoman pengembangan teori dan penyusunan teknik-teknik akuntansi.
2. Tujuan laporan keuangan yakni menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Dalil – dalil akuntansi merupakan pernyataan atau aksioma yang
sangat jelas
3. Konsep teoritis akuntansi memiliki beberapa teori diantaranya ; (a) teori
kepemilikan, (b) teori entitas, dan (c) teori dana. Kemudian prinsip-prinsip
dalam akuntansi merupakan aturan keputusan umum, yang diturunkan baik dari
tujuan dan konsep teoritis akuntansi, yang mengatur pengembangan teknik-teknik
akuntansi.

B. SARAN
Pemahaman kita terhadap elemen-elemen Akuntansi dan hubungan teori
akuntansi menjamin pemahaman terhadap alasan balik praktik aktual dan masa
mendatang. Sehingga dapat menyajikan Laporan keuangan yang formal semata-mata
merupakan refleksi penerapan struktur teori akuntansi.
Kemudian kita juga harus memperhatikan Perbaikan isi dan format laporan
keuangan berkaitan dengan perbaikan struktur teoritis akuntansi. Agenda terpenting
dari badan-badan akuntansi seharusnya adalah penyusunan elemen-elemen teori
akuntansi yaitu tujuan akuntansi, dalil atau postulat lingkungan, konsep teoritis
prinsip akuntansi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui Riahi. Ahmed. 2006. Accounting Theory. Selemba Empat : Jakarta.

Eldon S. Hendriksen – Michael F. Van Breda, Teori Akunting Edisi Kelima. Buku Satu.

Harahap-Sofyan Safri. 2007. Teori akuntansi Edisi Revisi. Raja Grafindo Persada :
Jakarta

http://www.google.com//strukturteoriakuntansi

Sania. 2014. Struktur teori akuntansi. https://saniagnestia.wordpress.com/2014/12/26/


struktur-teori-akuntansi.html Diakses pada tanggal 18 Maret 2017 pukul 20.00
WIB

Mia. 2013. Struktur Teori Akuntansi. http://rose-mia.blogspot.co.id/2013/03/makalah-


struktur-teori-akuntansi.html Diakses pada tanggal 18 Maret 2017 pukul 20.00
WIB

11

Anda mungkin juga menyukai