Anda di halaman 1dari 29

PEMROSESAN TRANSAKSI : PENGENDALIAN DAN DOKUMENTASI

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah: Sistem Pemrosesan Akuntansi
Dosen Pengampu:

Eka Nur Rofik, M.Ak

Disusun oleh
Kelompok 1
Akuntansi Syariah 5 B:
1. Dhoni Arianti Sonah (12403183053)
2. Fina Ithmatul Maula (12403183054)
3. Dona Yulianingrum Wibowo (12403183066)
4. Siti Nurul Hidayah (12403183100)

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2020

i
KATA PENGANTAR

Ahamdulillah, puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga dapat diselesaikan makalah
dengan judul Pemrosesan Transaksi: Pengendalian dan Dokumentasi. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang selalu
dinantikan syafa’atnya di hari kiamat kelak.
Sebagai rasa hormat atas bantuan dan bimbingan serta dorongan dari semua
pihak, diucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku rektor IAIN Tulungagung;
2. Bapak Dr. Qomarul Huda, M.Ag. selaku ketua jurusan Akuntansi Syariah di
IAIN Tulungagung;
3. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung;
4. Bapak Eka Nur Rofik, M.Ak selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Sistem
Pemrosesan Akuntansi Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
5. semua pihak yang berperan serta dalam menyusun makalah ini dari awal
hingga akhir.
Makalah disusun dimaksudkan untuk membantu para pembaca dalam memahami
Pemrosesan Transaksi: Pengendalian dan Dokumentasi.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca,
khususnya kepada para mahasiswa dalam proses pembelajaran.

Tulungagung, 17 September 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan Pembahasan......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemrosesan Transaksi.................................................... 3
B. Kompone-Komponen Pemrosesan Transaksi.................................. 4
C. Arus Pemrosesan Transaksi............................................................. 6
D. Pengendalian Internal....................................................................... 11
E. Unsur Sistem Pengendalian Internal................................................ 11
F. Komponen-Komponen Pengendalian Internal ................................ 13
G. Pengendalian Pemrosesan Transaksi .............................................. 17
H. teknik-teknik dokumentasi yang digunakan untuk mewakili system........ 19

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..................................................................................... 25
B. Saran ................................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 26

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Strukrur pengendalian suatu organisasi mencakup kebijakan dan prosedur
prosedur yang ditetapkan untuk menjamin bahwa tujuan tertentu dari pihak dapat
dicapai. Pengendalian dapat diklasifikasikan baik pengendalian umum maupun
pengendalian aplikasi. Metode standar untuk mengklasifikasikan pengendalian
aplikasi adalah dengan memperhatikan apakah pengendalian tertentu telah
diaplikasikan pada masukan, pemrosesan atau keluaran. Pertimbangan etika
harus diperhatikan dalam perancangan struktur pengendalian internal. Manusia
merupakan elemen penting dalam setiap struktur prngrndalian internal.
Dokumentasi sistem diperlukan untuk memberi kemudahan saat menjelaskan
sistem yang ada, yang akan dibangun, ataupun sistem yang sedang dievaluasi.
Dalam akuntansi dokumentasi sistem dapat digunakan untuk memberi kejalasan
bagaimana proses kegiatan dilaksanakan maupun piranti pendukungnya.
Demikian juga dokumentasi ini bermanfaat ketika melakukan evaluasi maupun
audit sistem yang ada.
Oleh karena itu pada bab ini akan membahas tentang seluk beluk pemrosesan
transaksi pada pengendalian serta dokumentasi sistem yang merupakan bagian
terpenting dalam sistem informasi akuntansi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud pemoresan transaksi?
2. Apa sajakah komponen-komponen pemrosesan transaksi?
3. Bagaimanakah arus pemrosesan transaksi?
4. Apakah yang dimaksud pengendalian internal?
5. Apa saja kah unsur sistem pengendalian internal?
6. Apa saja kah komponen komponen pengendalian internal?
7. Bagaimana pengendalian pemrosesan transaksi?
8. Bagaimana teknik-teknik dokumentasi yang digunakan untuk mewakili
sistem

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui maksud pemrosesan transaksi.
2. Untuk mengetahui komponen-komponen pemrosesan transaksi.
3. Untuk mengetahui arus pemrosesan transaksi.
4. Untuk mengetahui maksud pengendalian internal.
5. Untuk mengetahui unsur sistem pengendlian internal.
6. Untuk mengetahui komponen-komponen pengendalian internal.
7. Untuk mengetahui pengendalian pemrosesan transaksi.
8. Untuk mengetahui teknik-teknik dokumentasi yang digunakan untuk
mewakili sistem.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemrosesan Transaksi
Sistem Pemrosesan Transaksi atau Transaction Processing System adalah
bagian dari sistem informasi yang merupakan sebuah sistem yang menjalankan
dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.
Contohnya seperti memasukkan pesanan penjuaan, pemesanan hotel, penggajian,
pencatatan karyawan dan pengiriman.1
Siklus transaksi secara tradisional mengelompokan aktivatas suatu bisnis ke
dalam empat siklus aktivitas bisnis. Keempat siklus tersebut adalah:
 Siklus Pendapatan
Kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan
pengumpulan kas yang terkait dengan distribusi tersebut.
 Siklus Pengeluaran
Kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari entitas lain
serta pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa
tersebut.
 Siklus Produksi
Kejadian yang terkait dengan transformasi sumber daya menjadi barang
dan jasa.
 Siklus Keuangan
Kejadian yang terkait dengan akuisisi dan pengelolaan dana, termasuk kas.

1
Wikipedia, Sistem Informasi Akuntansi, tersedia
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemrosesan_transaksi#:~:text=Sistem%20Pemrosesan
%20Transaksi%20atau%20Transaction,yang%20diperlukan%20untuk%20menjalankan
%20bisnis.&text=Sistem%20Pemrosesan%20Transaksi%20juga%20merupakan%20pembuat
%20utama%20informasi%20bagi%20jenis%20sistem%20lainnya, (diakses pada 19 September 2020
pukul 21.24).

3
Siklus pemrosesan transaksi terdiri dari satu atau lebih sistem aplikasi.
Sistem transaksi memproses transaksi yang saling terkait secara logis.2

B. Komponen – komponen Pemrosesan Transaksi


Pemrosesan transaksi terjadi dalam suatu proses. Proses ini dikenal sebagai
siklus akunting. Siklus akunting membutuhkan beragam komponen
pembangunan. Komponen – komponen ini meliputi input, proses penyimpanan,
output.
1. Input
Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat
berupa formulir atau bukti transaksi lainnya. Contoh: pesanan konsumen,
slip penjualan, faktur, kartu absen karyawan.
2. Proses
Dalam syistem manual terdiri dari kegiatan pemasukan data stransaksi
kedalam jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan
memasukkan data kedalam file transaksi jurnal digunakan untuk mencatat
transaksi akuntansi kuangan. Register digunakan untuk mencatat jenis lain
data yang tidak terkait secara langsung dengan akuntansi.
3. Penyimpanan Media
penyimpanan dari transaksi secara manual adalah buku besar. Buku besar ini
menyediakan ikhtisar transaksi – transaksi keuangan perusahaan. Proses
pemasukkan data dari jurnal kedalam buku besar disebut “POSTING”.
4. Output
Jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi, antara lain: laporan
keungan, laporan operasional, dokumen pengiriman, faktur, dan neraca
saldo.3

2
George H. Bodnar & William S. Hoopwood, Sistem Informasi Akuntansi Edisi 9, (Yogyakarta: Andi,
2006), hlm. 9-10.
3
Unknown, Sistem Informasi Akuntansi, tersedia
http://anggunfiestasisteminfromasiakuntansi.blogspot.com/2016/12/pemrosesan-transaksi-dan-
proses-kontrol.html (diakses 18 September 2020, pukul 13.05 wib)

4
Komponen – komponen sistem pemprosesan transaksi yaitu:

1. Sistem pemprosesan transaksi (transaction processing system TPS) adalah


sistem ynag menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengelolahan
data pada suatu organisasi. Sistem yang berinteraksi langsung dengan
sumber data4 (misalnya pelanggan) yaitu sistem pengelolahan transkasi,
dimana data transaksi sehari – hari yang mendukung operasinel organisasi
dilakukan.
2. Teknik pengolahan data yang biasa diperoleh ada empat macam, yaitu data
yang diperoleh dari sumber data biasanya dikumpulkan atau ditumpu, lalu
diproses pada waktu – waktu tertentu.
3. Perhitungan, melalukan operasi aritmatika terhadap elemen data tertentu.

Adapun komponen – komponen sistem pemrosesan transaksi sebagai berikut:

1. Dokumen sumber kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber,


selain menyediakan catatan – catatan tertilis dokumen sumber berfungsi
memicu mengotorisasi operasi fisik.
2. Jurnal dan register merupakan catatn akunting yang memuat data dalam
urutan kronologi.
3. Buku besar dan arsip (ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam
satuan keuangan. Nilai transaksi yang muncul dalam jurnal dipindahkan
atau diposkan kepos perkiraan yang sesuai.
4. Laporan dan dokumen, sebagai laporan umumnya dihasilkan dari
pemprosesan transaksi salah satu jenis keluaran laporan dikenal sebagai
laporan keuangan.

4
Mohammad Aris Ramadan, Komponen-komponen Sistem Pemrosesan Transaksi, tersedia
http://mohammad-aris.blogspot.com/2013/10/komponen-komponen-sistem-pemrosesan.html
(diakses 18 September 2020, pukul 13.00 wib)

5
5. Bagian perkiraan dan kode lainnya, transksi akunting harus diklasifikasikan
dan dikodekan sebelum diposkan ke dalam buku besar. Bagian perkiraan
merupakan daftra berkode dari perkiraan – perkiraan yang termuat dalam
buku besar umum perusahaan.
6. Rangkaiaan audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh
elemen – elemen pemrosesan transaksi pokok.
7. Tindakan pengendalian dan pengamanan, pemprosesan transaksi yang baik
menuntut adanya berbagai tindak pengendalian dan pengamanan.

C. Arus Pemrosesan Transaksi


Sistem pemprosesan transaksi atau transaction processing system adalah
bagian dari sistem informasi yang merupakan sebuah sistem yang menjelaskan
dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk menjelaskan bisnis.
Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk menjawab pertannyaan rutin dan
melacak arus transaksi yang melalui organisasi. Pada tinggat operasional, tugas,
sumber daya, dan tujuan ditentukansebelumnya dan sangat terstruktur.
Salah satu tujuan sistem informasi adalah mendukung operasi harian
perusahaan. Tujuan ini dicapai melalui pemrosesan transaksi – transaksi yang
disebabkan baik oleh sumber - sumber ekstern maupun intern, dan menyiapkan
keluaran – keluaran seperti dokumen – dokumen operasional dan laporan –
laporan keungan.
Sistem Pemprosesan Transaksi (SPT) adalah bentuk sistem informasi yang
berfungsi merekam semua aktivitas/ kejadian didalam perusahaan sistem
pemrosesan transaksi merupakan suatu informasi yang terkomputerisisasi yang
dikembangkan untuk memproses data – data dalam jumlah besar untuk transaksi
bisnis rutin seperti daftar gaji, penjualan, pemesanan hotel, pencataan karyawan
dan pengiriman.
Fungsi dari IS adalah untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan
sehari-hari. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara :

6
1. Memproses transaksi yang timbul dari sumber ekstern dan sumber intern.

2. Menyiapkan output seperti dokumen operasional atau laporan keuangan.

Kedua kegiatan diatas dikenal sebagai kegiatan pemrosesan transaksi.

Sebelum transaksi diproses, kita terlebih dahulu harus mengidentifikasikan


datadata transaksi yang dibutuhkan dalam suatu laporan keuangan. Kita tidak
perlu mengumpulkan transaksi yang tidak dibutuhkan oleh suatu laporan
keuangan. Jadi kesimpulannya kita memulai pemrosesan suatu transaksi
akuntansi harus diawali mulai dari atas bukan dari bawah (laporan keuangan). 5
Dimulai dari desain laporan keuangan, kemudian pembuatan bagan rekening,
setelah itu diidentifikasikan berdasarkan siklus transaksi, dan yang terakhir baru
dibuat ayat jurnalnya.

Kegiatan pembuatan bagan arus tersebut tidak terlepas dari kegiatan


pengkodean.

 Bagan Rekening
 Dok. Sumber
 Jurnal
 Ledger Neraca Percobaan
 Laporan Keuangan
 Pencatatan data
 Klasifikasi & Koding
 Masukkan Ke jurnal
 Posting
 Masukkan saldo
 Penyiapan laporan

5
Diaraya, januari 2017 (“jurnalmatematika,statistika,&kompetensi”) Vol. 13, No. 2, 141-
146, Januari 2017 ,http;//journal.unhas.ac.id/index.php/jmsk.

7
Sebelum transaksi diproses, kita terlebih dahulu harus mengidentifikasikan
datadata transaksi yang dibutuhkan dalam suatu laporan keuangan. Kita tidak
perlu mengumpulkan transaksi yang tidak dibutuhkan oleh suatu laporan
keuangan. Jadi kesimpulannya kita memulai pemrosesan suatu transaksi
akuntansi harus diawali mulai dari atas bukan dari bawah (laporan keuangan).
Dimulai dari desain laporan keuangan, kemudian pembuatan bagan rekening,
setelah itu diidentifikasikan berdasarkan siklus transaksi, dan yang terakhir baru
dibuat ayat jurnalnya.

Pengkodean untuk membantu dalam pengumpulan maupun pemrosesan


transaksi biasanya diberi suatu kode. Dimana kode adalah suatu kerangka yang
menggunakan huruf atau angka (atau kombinasi keduanya) untuk memberikan
tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat (bagan rekening).

Tujuan Pengkodean

a. Mengidentifikasi data akuntansi secara unik.

b. Meringkas data.

c. Mengklasifikasikan rekening/transaksi.

d. Menyampaikan makna tertentu.

Metode Pengkodean: Kode angka atau huruf berurutan. Dalam metode ini
tiap rekening diberi kode angka atau huruf secara berurutan. Kode angka blok
Dalam pemberian kode ini rekening dikelompokkan menjadi beberapa golongan
dan tiap golongan disediakan satu blok angka yang berurutan untuk memberi
kodenya. Kode angka kelompok Kode kelompok diberikan dengan memberikan
nomor kode untuk setiap kelompok, golongan, subgolongan dan jenis rekening.

Pengklasifikasian Transaksi Karena tingkat arus transaksi dalam suatu


perusahaan sangat kompleks, untuk mempermudah dalam penyajiannya, maka
tiap transaksi diklasifikasikan ke dalam beberapa siklus-siklus transaksi. Siklus
transaksi mengelompokkan satu atau lebih transaksi yang mempunyai kesamaan

8
tujuan. Siklus transaksi untuk satu perusahaan dengan perusahaan lain akan
berbeda, disini diberi contoh siklus transaksi perusahaan dagang dan perusahaan
manufaktur.

Perusahaan Manufaktur Perusahaan Dagang


- Pendapatan - Pendapatan
- Pengeluaran - Pengeluaran
- Produksi - Manajemen Sumberdaya
- Keuangan - Laporan keuangan

Dari pengklasifikasian tersebut nantinya dapat dengan mudah dibuat suatu


bagan rekening.

Komponen pemrosesan transaksi Seperti layaknya suatu sistem, komponen


pemrosesan terdiri dari Input, Proses, Penyimpanan, Output.

Input Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat
6
berupa formulir atau bukti transaksi lainnya. Sebelum suatu transaksi diproses
terlebih dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan
data-data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab
suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi.

Tujuan dari formulir :


1. Formulir dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan.
2. Formulir digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.
Kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan formulir biasa disebut
sebagai Record Management.

9
Pertimbangan dalam merancang formulir :
1. Menentukan kebutuhan formulir.
2. Merencanakan formulir yang akan dibuat.
3. Menentukan kuantitas kebutuhan formulir.
4. Mengawasi penggunaan formulir.
5. Menentukan jangka waktu penyimpanan dan pemusnahan.
6. Menentukan alat untuk meyortir dan menyimpan formulir.
Proses Dalam sistem manual, proses disini terdiri dari kegiatan pemasukkan
data transaksi kedalam jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan
dengan memasukkan data kedalam file transaksi.
Proses Dalam sistem manual, proses disini terdiri dari kegiatan pemasukkan
data transaksi kedalam jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan
dengan memasukkan data kedalam file transaksi.
Jenis jurnal : Jika perusahaan masih dalam skala kecil, maka dapat digunakan
jurnal umum, tapi jika perusahaan mulai membesar dan aktivitas perusahaan
bertambah, tidak dapat lagi digunakan jurnal umum, harus digunakan jurnal
khusus.
Misalnya, Jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal
pengeluaran kas. Langkah Perancangan Jurnal 1. Identifikasi karakteristik
transaksi. 2. Buat jurnal standar. 3. Merancang jurnal (kolomnya) berdasarkan
jurnal standar.
Penyimpanan Media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku
Besar. Buku besar ini menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan
perusahaan. Proses pemasukkan data dari jurnal kedalam buku besar disebut
“POSTING”.
Keluaran Terdapat berbagai macam jenis keluaran yang dihasilkan dari
proses transaksi, antara lain : Laporan keuangan, Laporan Operasional, Dokumen
Pengiriman, faktur, dsb. Metode pemrosesan Transaksi 1. Batch Processing
(Pemrosesan Kelompok) 2. On-Line Processing (Pemrosesan Langsung).

10
D. Pengertian Pengendalian Internal
Pengendalian internaal merupakan suatu cara untuk mengarahkan,
mengawasi dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Pengendlian internal
erpran penting dalam mencegah dan mendeteksi penggelapan dan melindungi
sber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak
(seperti reputasi atau hak kekaayaan innelektul seperti merek dagang. Bagi
perusaahaan sistem pengendalian internal dapat digunakan lebih efektif untuk
mencegah penggelapan atau penyelundupan.
Adanya sistem akuntansi yan memdai, menjadikan akuntan perusahaan dapat
menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingktan manajemen, para pemilik
atau pemegang saham, kreditur maupun para pemakai laporan keuangan
(stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem
tersebut daapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan
mengendalikan operasi perusahaan.

E. Unsur pengendalian internal


1. Struktur organisasi
Salah satu elemen kunci dalam pengendalian adalah struktur organisasi.
Struktur organisasi menunjukan pola wewenang dan tanggung jawab yang
ada dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi adalah sutu bentuk bagan
koordinasi dimana seorang manager bisa mengarahkan dan mengkoordinir
aktivitas operasi perusahaan.
Suatu organisasi yang tepat bagi sutu perusahan belum tentu baik untuk
perusahaan lain. Perbedaan struktur oraanisasi disebabkan oleh berbagai hal
seperti jenis, luas perusaaan, banyaknya cabang-cabang dan lain-lain. Untuk
dapat memenuhi syarat bagi adanya penerapan sistem pengendalian internal
yang bai, hendaknya struktur organisasi dapat memisahkan fungsi-fungsi
operasional, penyimpanan, dan pencatatan. Pemisahan fungsi ini diharapkan
dapat mencegah tmbulnya kecurangan-kecurangan di perusahaan.
2. Sistem wewenang dan prosedur pembukuan

11
Sistem wewenang dan prosedur pembukuan dalam suatu perusahaan
merupakan alat bagi manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap
jalannya operasional bisnis dan transksi-transaksi yang terjadi serta untuk
mengklaifikasi data auntansi dengan tepat. Metode pendelegasian wewenang
dan tanggung jawab mempunyai pengaruh yang penting dalam lingkungan
pengendalian. Biasanya metode ini tercermin dalam suatu bagan organisasi.
Aplikasi sistem pengendalian internal pada unsur sistem wewenang adalah
penggunaan wewenang scara tepat, dalam organisasi setiap transaksi hanya
terjadi atas dasar otoritas dari pejabat yang memiliki wewenang untuk
menyetujui terjadiny transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organsasi
harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi
atas terlaksananya setiap transaksi. Dengan adanya pembagian wewenang ini
akan mempermudah jika akan dilakukan audit trail, karena otoritas
membatasi aktivitas transaksi hanya pada orang-orang yang terpilih.
Prosedur yang menerapkan penendalian internal yang baik harus
mencangkup perancangan, penggunaan dokumen dan catatan yang memadai
untuk membantu meyakinkan adanya pencatatan transaaksi dan kejadian
secara memadai. Selanjutnya dokumen dan catatan yang memadai akan
menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipecaya mengenai kekayaan,
utang, pendapatan dan biaya suatu organisasi.

1. Praktek organisasi yang sehat


Setiap pegawai dalam perusahaan melaksanakan tugasnya sesuai
dengan prosdur yang telah ditetapkan merupakan praktik orgnisasi
yang sehat. Praktek yang sehat ini haruslah berlaku untuk seluruh
jaringan prosediur yang ada, sehingga pekerjaan suatu bagian akan
langsung di cek oleh bagian yang lainnya.

2. Pegawai yang cakap dan tepat

12
Tingkat kecakapan pegawai juga mempengruhi sukses atau
tidaknya pelaksanaan sistem pengendalian internal. Apabila dalam
suatu perusahaan sudah disusun sebuah struktur organisasi yang baik
dan telah dirancang jaringaan prosedur yang baik pula, namun pegawai
yng ditempatkan didalamnya kurang cakap dan tidak sesuai dengan
syarat-syaraat yang diminta, maka sudah dapat dilihaat bahwa
pelasanaan sistem pengendalian internal juga akan kurang baik.7

F. Komponen-komponen Pengendalian Internal


1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan Pengendalian (Control Environment) adalah pembentukan
suasana organisasi serta memberi kesadaran tentang
perlunya pengendalian bagi suatu organisasi.
Lingkungan pengendalian merupakan dasar bagi semua komponen
pengendalian intern lain yang melahirkan hierarki dalam membentuk
struktur organisasi. Lingkungan pengendalian dipengaruhi oleh sejarah dan
budaya organisasi yang mempengaruhi bagaimana organisasi mencapai
tujuannya.
Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan
pengendalian:
a. Integritas dan nilai etika
Etika dan integritas manajemen merupakan produk dari budaya
organisasi. Kebijakan manajemen menunjukkan apa yang diinginkan
oleh manajemen untuk terjadi tetapi budaya organisasi menentukan apa
yang sesungguhnya terjadi dan aturan mana yang harus diikuti.
b. Komitmen terhadap kompetensi
Kompetensi berarti menugaskan karyawan yang memiliki pengetahuan
dan keahlian sesuai dengan tugas yang diberikan. Manajemen
menentukan sebaik apa tugas tersebut harus dilaksanakan dan apakah
kinerja yang diharapkan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk
memperkerjakannya.
c. Partisipasi dewan direksi dan tim auditor

7
Mirza Maulinarhadi Ranatarisza dan Max Advian Noor, Sistem Informasi Akntansi:Aplikasi pada
Administrasi Bisnis, (Malang: UB Press, 2013), hlm.27.

13
Tim auditor harus dapat melaksanakan perannya dengan baik dalam
menilai kebijakan dan operasi perusahaan agar sistem pengendalian
intern dapat secara efektif mencapai tujuannya.
d. Filosofi dan gaya manajemen
Merupakan pendekatan manajemen dalam menghadapi akurasi data
akuntansi, dan perhatiannya terhadap kesesuaian antara anggaran dan
realita operasi.
e. Struktur organisasi
Merupakan kerangka menyeluruh untuk perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan aktivitas yang dilakukan oleh manajemen.
f. Pemberian wewenang dan tanggung jawab
Manajemen memberikan wewenang dan tanggung jawab untuk
menjalankan aktivitas serta membuat laporan yang diperlukan berkaitan
dengan aktivitas dan metode pemberian wewenang yang dilakukannya.
g. Kebijakan mengenai SDM dan penerapannya
Kebijakan mengenai sumberdaya manusia memberi pesan kepada semua
karyawan tentang apa yang diharapkan organisasi berkaitan dengan
masalah integritas, etika dan kompetensi.
2. Penilaian Resiko
Penilaian resiko merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manajemen
dalam mengidentifikasi dan menganalisis resiko yang menghambat
perusahaan dalam mencapai tujuannya.
3. Pengendalian Aktivitas
Kebijakan dan prosedur yang dimiliki manajemen untuk memberikan
jaminan yang meyakinkan bahwa manajemen telah dijalankan sebagai mana
seharusnya.
Seorang akuntan mengenali berbagai jenis pengendalian aktivitas
diantaranya yaitu :
a. Prosedur Otorisasi
Prosedur ini dibuat untuk memberikan otorisasi (kewenangan) kepada
karyawan untuk melakukan aktivitas tertentu dalam suatu transaksi.
Prosedur transaksi yang baik memiliki beberapa ciri umum seperti:
 Adanya Pecatatan
Karyawan mencatat transaksi pada saat terjadinya transaksi.
 Melakukan Pengecekan secara visual
Karyawan yang mencatat transaksi harus melakukan pengecekan
secara visual untuk meyakinkan bahwa semua data yang
dimasukan adalah benar dan lengkap.
 Pengecekan keseimbangan/balance

14
Karyawan harus melakukan pengecekan dan yakin bahwa total
debet dan kredit telah sama/balance.
 Pengendalian total
Karyawan menjumlahkan transaksi kedalam total, dan setiap
terjadi penambahan transaksi karyawan menghitung kembali total
yang baru serta membandingkan total yang sebelumnya dengan
yang baru dikurangi dengan jumlah transaksi yang baru.
Prosedur untuk otorisasi sangat tergantung kepada otorisasi apa yang akan
dilakukan. Ada dua macam otorisasi yang diberikan oleh manajemen, yaitu :
a) Otorisasi Umum
Otorisasi umum berkaitan dengan transaksi secara keseluruhan.
b) Otorisasi Khusus
Otorisasi khusus diterapkan hanya kepada jenis transaksi tertentu.
b. Mengamankan Asset dan catatannya
Manajemen harus menerapkan perlindungan yang baik untuk melindungi
asset dan catatannya. Perlindungan meliputi pengamanan asset secara phisik
dan kepastian tanggungjawabnya.
a) Keamanan phisik
Menerapkan prosedur tertentu untuk memberikan keamanan secara
phisik pada per sediaan, uang tunai, tanah, gedung-gedung, peralatan
dan catatan yang berkaitan dengan asset
b) Kepastian Tanggung Jawab
Manajemen memberi tanggung jawab untuk melindungi asset dan data
tertentu kepada seorang karyawan. Kalau terjadi suatu penyimpangan
manajemen akan meminta karyawan tersebut untuk bertanggung jawab.
c) Pemisahan Fungsi
Manajemen dalam memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada
karyawan harus menunjukkan adanya pemisahan yang jelas antara
wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepada seseorang dan
kepada orang lain.
d) Catatan dan dokumentasi yang memadai
Manajemen harus mengharuskan penggunaan dokumen dan catatan
akuntansi untuk menjamin setiap peristiwa atau transaksi akuntansi yang
terjadi telah dicatat dengan tepat. Sistem informasi akuntansi dengan
sistem double entry membantu mencapai tujuan tersebut. Disamping itu
perlu dilakukan pengendalian terhadap formulir kosong dan dokumen
bernomor seri.
 Pengendalian formulir

15
Pengendalian terhadap penggunaan setiap formulir dengan cara
setiap karyawan yang diberi tanggungjawab memegang formulir
harus bertanggung jawab terhadap setiap lembar formulir kosong
yang mereka pegang dan gunakan.
 Dokumen bernomor seri
Pengendalian formulir yang memadai akan lebih mudah dilakukan
bila formulir yang digunakan berisi normor formulir yang unik
4. Informasi dan komunikasi
Informasi diperlukan oleh semua tingkatan manajemen organisasi untuk
mengambil keputusan, laporan keuangan dan mengetahui kepatuhan
terhadap kebijakan yang telah ditentukan. Komunikasi harus dapat
menyampaikan pesan dengan jelas dari top manajemen bahwa karyawan
harus melakukan pengendalian intern dengan serius.
Sistem informasi akuntansi modern menerapkan sistem double entry,
termasuk beberapa alat/unsur yang digunakan untuk menjaga dan
mendeteksi adanya kesalahan dan penyimpangan seperti analisis debet dan
credit, Chart of account, Standard journal voucher,Trial Balance dan
Control Account.
a. Analisis debet dan credit
Jumlah yang dicatat antara debet dan kredit harus sama.
b. Daftar Akun (Chart of account)
Daftar semua nama akun dan kode akun yang digunakan oleh organisasi.
c. Voucher Jurnal (Journal Voucher)
Voucher Jurnal adalah dokumen standar yang digunakan olh seorang
akuntan untuk membuat jurnal.
d. Trial Balance (neraca saldo)
Menyiapkan neraca salso memberikan kesempatan untuk mendeteksi
kalau-kalau terjadi kesalahan dalam mencatat transaksi.
e. Control account
Akun pengendali yang meringkas isi general ledger (buku besar) dari
beberapa sud ledger (sub buku besar). Perusahaan biasanya
menggunakan sub buku besar untuk piutang dagang, persediaan, aktiva
tetap, dan saham. Sub buku besar piutang sebagai
contoh meringkas jumlah piutang untuk setiap pelanggan.
5. Monitoring (Pengawasan)
Monitoring merupakan proses penilaian terhadap kualitas kinerja sistem
pengendalian intern. Pengawasan dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu:
melalui aktivitas yang sedang berjalan dan melalui penilaian yang dilakukan
secara terpisah.

16
a. Pengawasan Aktivitas monitoring yang berjalan
Kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi efektivitas pengendalian
intern dalam aktivitas sehari-hari.
b. Penilaian terpisah
Menajemen dapat melakukan penilain secara terpisah terhadap
efektivitas sistem pengendalian intern organisasi perusahaan. Penilaian
dapat dilakukan sendiri oleh manajer melalui pengendalian pada bagian
yang menjadi tanggung jawabnya, atau dapat pula dilakukan
pemeriksaan independen oleh pihak intern (auditor intern).8

G. Pengendalian pemrosesan transaksi


Merupakan satu prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa elemen
proses pengendalian internal diimplementasikan dalam suatu sistem aplikasi
tertentu di setiap siklus transaksi organisasi. Pengendalian pemrosesan transaksi
mencakup pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum
memengaruhi semua pemrosesan transaksi. Pengendalian aplikasi merupakan
pengendalian yang spesifik untuk setiap aplikasi tertentu.9

Pengendalian Umum
Pengendalian umum adalah standar dan panduan yang digunakan oleh
karyawan untuk melakukan fungsinya. Dalam bahasa gampang, pengendalian
umum adalah semua bentuk pengendalian yang tidak terkait langsung dengan
aplikasi komputer. Contohnya, memastikan bahwa ruang kantor terkunci,
kemudian penempatan satpam di tugas jaga. Pengendalian umum dibagi menjadi
beberapa pengendalian, yaitu :
1. Pengendalian organisasi dan otorisasi.
Yang dimaksud dengan organisasi disini adalah secara umum terdapat
pemisahan tugas dan jabatan antara pengguna sistem (operasi) dan
administrator sistem (operasi). Disini juga dapat dilihat bahwa pengguna

8
Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi: Pemahaman Konsep Secara Terpadu (Bandung: Lingga
Jaya, 2017), hlm. 96-109.
9
Anonym, Informasi Pemrosesan Akuntansi, tersedia https://tidaksiasia.blogspot.com (diakses pada
18 September 2020 pukul 16.00 wib).

17
hanya dapat mengakses sistem apabila memang telah diotorisasi oleh
administrator.
2. Pengendalian operasi.
Operasi sistem informasi dalam perusahaan juga perlu pengendalian untuk
memastikan sistem informasi tersebut dapat beroperasi dengan baik
selayaknya sesuai yang diharapkan.
3. Pengendalian perubahan.
Perubahan-perubahan yang dilakukan terhadap sistem informasi juga harus
dikendalikan. Termasuk pengendalian versi dari sistem informasi tersebut,
catatan perubahan versi,serta manajemen perubahan atas
diimplementasikannya sebuah sistem informasi.
4. Pengendalian akses fisikal dan logikal.
Pengendalian akses fisikal berkaitan dengan akses secara fisik terhadap
fasilitas-fasilitas sistem informasi suatu perusahaan, sedangkan akses logikal
berkaitan dengan pengelolaan akses terhadap sistem operasi sistem tersebut
(misal: windows).
Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi (application controls) adalah sistem pengendalian intern
komputer yang berkaitan dengan pekerjaan atau kegiatan tertentu yang telah
ditentukan (setiap aplikasi berbeda karateristik dan kebutuhan pengendaliannya).
Misalnya komputerisasi kepegawaian tentu berbeda resiko dan kebutuhan
pengendaliannya dengan sistem komputerisasi penjualan, apalagi bila sistem
penjualan tersebut didesain web-based atau E-Comnerce.
Pengendalian aplikasi ini merupakan lingkup dari pengendalian umum,
sehingga apabila terjadi kelemahan dalam pengendalian umum maka dapat
berdampak terhadap berbagai jenis aplikasi yang telah dirancang dalam sebuah
perusahaan. Pengendalian aplikasi dirancang khusus untuk memenuhi
persyaratan pengendalian yang harus diterapkan pada aplikasi tertentu sehingga
data hasil pemrosesan aplikasi tersebut mampu diyakini keandalannya.
Pengendalian Aplikasi Terdiri Dari :

18
1. Pengendalian masukan atau input controls
2. Pengendalian proses pengolahan data atau process controls
3. Pengendalian keluaran atau output controls
Tujuan pengendalian aplikasi menurut Anies S.M. Basalamah (2011, 197)
adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa:
1. Setiap transaksi telah diproses dengan lengkap dan hanya diproses satu
kali;
2. Setiap data transaksi berisi informasi yang lengkap dan akurat;
3. Setiap pemrosesan transaksi dilakukan dengan benar dan tepat;
4. Hasil-hasil pemrosesan digunakan sesuai dengan maksudnya; dan
5. Aplikasi-aplikasi yang ada dapat berfungsi secara berkesinambungan.

H. Teknik Dan Dokumentasi Sistem


Dokumentasi sistem diperlukan untuk memberi kemudahan saat menjelaskan
sistem yang ada, yang akan dibangun, ataupun sistem yang sedang dievaluasi.
Dalam akuntansi dokumentasi sistem dapat digunakan untuk memberi kejalasan
bagaimana proses kegiatan dilaksanakan maupun piranti pendukungnya.
Demikian juga dokumentasi ini bermanfaat ketika melakukan evaluasi maupun
audit sistem yang ada.
Sistem pada umumnya dapat dijabarkan dalam berbagai cara antara lain
berupa gambar sistem maupun penjelasan tekstual. Dalam menyusun sistem
maupun dokumentasinya, maka diperlukan suatu cara yang discbut dengan
teknik sistem.

Teknik Sistem
Teknik-teknik sistem merupakan alat/piranti yang digunakan dalam
menganalisis, merancang, dan mendokumentasikan sistem serta hubungan antar
sub-sub sistem (Bradford et al., 2007; Widjajanto, 2001). Teknik-teknik tersebut
bersifat grafikal (piktorial). Teknik-teknik tersebut biasanya menggunakan

19
pendekatan orientasi objek (object oriented), logik (logic) atau fisik (physical)
(Bradford et al. 2007).
Teknik yang berupa bagan alir semakin banyak digunakan, dengan demikian
diperlukan suatu pembakuan dalam penggunaan simbol bagan alir. Pembakuan
ini terpenuhi dengan dipublikasikannya American National Standard Flowchart
Symbo! and Their Usage in Information Processing di pertengahan dasawarsa
1960-an. Versi simbol yang paling banyak digunakan adalah ANSI X3.5-1970.
Sebenarnya terdapat berbagai teknik yang dapat digunakan dalam
menjelaskan sistem. Selain bagan alir juga terdapat diagram sistem lainnya yang
dapat digunakan untuk menjelaskan kegiatan manual ataupun sistem
terkomputerisasi. Di dalam mempelajari Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
seringkali kita akan menemukan dari berbagai literatur yaitu penggunaan bagan
alir yang bersumber dari diagram ANSI.10

Diagram Sistem

10

20
Berikut ini dikenalkan berbagai diagram sistem selain bagan alir ANSI.
Diagram sistem (System Diagrams/SD) adalah komponen dalam dokumentasi
sistem dan menjadi lebih penting sebagai respon atas meningkatnya kesadaran
terjadinya peningkatan proses dan keperluan dokumentasi sistem (Bradford et al.,
2007). Diagram sistem juga merupakan konsep penting dalam sistem informasi
akuntansi dan auditing. Bradford (2007) mengidentifikasi tipe metode diagram
sistem:
1. System flowcharts atau bagan sistem.
2. Entity-relationship (E-R) diagrams atau diagram hubungan entitas.
3. Data flow diagrams (DFD) atau diagram arus data
4. Resource-event-agent (REA) model atau model sumber-kejadian- agen
5. Process maps atau peta proses
6. Unified Modeling Language (UML) atau bahasa pemodelan gabungan11

Penggunaan diagram sistem

Bradford et al. (2007) mengidentifikasi penggunaan berbagai diagram tersebut


dan mengkategorikan penggunaannya dalam :

1. Menjelaskan proses bisnis


2. Mengevaluasi sistem berjalan
3. Desain atau merubah sistem
4. Lingkungan pengendalian internal

Dalam surveinya, ia menyebutkan bahwa teknik sistem flowchart paling


banyak digunakan, kemudian procces maps, data flow diagram, REA model, E-R
diagram, dan yang paling sedikit adalah UML.

Bagan Alir “ANSI”

Bagan alir adalah suatu diagram simbol yang menampilkan aliran data dan
rangkaian tahapan operasi dalam suatu sistem. Bagan air digunakan baik bagi

11
Mujilan, Sistem Informasi Akuntansi, (Madiun : Wima Pers, 2012), hlm. 14-15.

21
auditor maupun personel-personel sistem. Bagan aliran meluas manakala
pemrosesan data bisnis dilakukan secara terkomputerisasi. Simbol-simbol standar
telah dibuat oleh American national Standard flowchart symbol and their usege in
informating procesising di pertengahan tahun 1960an. ANSI X3.5-1970 adalah
versi yang sekarang. Bagan alir sistem menggambarkan aspek-aspek komputer
dalam sebuah sistem.

a. Bagan Alir Dokumen


 Menata Letak Area Fisik dari Aktivitas
Ingat bahwa bagan alir mencerminkan sistem fisik, yang disajikan sebagai
kolom-kolom vertikal peristiwa dan tindakan yang dipisahkan oleh garis
pembatas. Secara umum, setiap area aktivitas merupakan kolom terpisah
dengan satu judul. Dari fakta-fakta sistem di atas, dapat terlihat empat
area aktivitas, yaitu departemen penjualan, departemen kredit, gudang dan
departemen pengiriman.
 Menyajikan Fakta Tertulis ke dalam Format Visual
Sekarang saatnya untuk mulai menyajikan fakta-fakta sistem dengan
menggunakan objek visual.
- Staf administrasi di departemen penjualan menerima pesanan
pelanggan melalui surat dan menyiapkan empat salinan pesanan
penjualan.
- Salinan 1 dari pesanan penjualan dikirim ke departemen kredit untuk
persetujuan. Ketiga salinan lainnya dan pesanan pelanggan yang asli
didimpan sambil menunggu persetujuan kredit.
- Staf administrasi departemen kredit menvalidasi pesanan pelanggan
dengan mempertimbangkan catatan kredit yang tersimpan
didepartemen kredit. Staf tersebut menandatangani salinan 1 untuk
menuntukkan persetujuan dan mengembalikannya ke staf
administrasi penjualan.

22
- Ketika staf administrasi penjualan menerima persetujuan kredit, ia
menyimpan salinan 1 dan pesanan pelanggan dalam file departemen.
Staf tersebut kemudian mengirimkan salinan 2 ke gudang, sedangkan
salinan 3 dan 4 ke departemen pengiriman.
- Staf gudang mengambil produk tersebut dari rak, mencatat
transfernya dalam catatan stok, dan mengirimkan produk tersebut
serta salinan 2 ke departemen pengiriman.
- Departemen pengiriman menerima salinan 2 dan barang dari gudang,
melekatkan salinan 2 sebagai slip pengemasan, dan mengirim barang
tersebut ke pelanggan. Akhirnya staf tersebut menyimpan salinan 3
dan 4 dalam file departemen pengiriman.
b. Pemrosesan Batch
Pemrosesan batch memungkinkan efisiensi manajemen untuk volume
transaksi dalam jumlah besar. Batch adalah sekelompok transaksi yang serupa
yang diakumulasi sepanjang waktu dan kemudian diproses bersama-sama.
Terdapat dua keunggulan umum dari pemrosesan batch. Pertama, organisasi
bisa meningkatkan efisiensinya dengan mengelompokkan sejumlah besar
transaksi kedalam batch daripada memproses setiap peristiwa secara terpisah.
Kedua, pemrosesan batch memungkinkan pengendalian atas pemrosesan
transaksi.
c. Bagan Alir Sistem
- Menata Letak Area Fisik dari Aktivitas. Proses pembuatan bagan alir mulai
dengan membuat sebuah pola yang menggambarkan area aktivitas serupa
dengan bagan alir dokumen. Satu-satunya pembeda adalah sistem ini
memiliki departemen operasi komputer dan tidak memiliki departemen
kredit.
- Menyajikan Fakta Tertulis ke dalam Format Visual

d. Bagan Alir Program

23
Bagan alir sistem menunjukkan relasi antar dua program komputer, file yang
digunakan, dan output yang dihasilkan. Akan tetapi, tikngkat dokumentasi ini
tidak memberikan perincian operasional yang kadang-kadang diperlukan.
Misalnya,seorang auditor yang ingin menilai kebenaran logika program edit
tidak dapat melakukannya dari bagan alir sistem. Hal ini memerlukan adanya
bagan alir program. Rangkaian simbol yang digunakan untuk bagan alir
program adalah:

Proses logis Operasi mulai dan


akhir terminal

Operasi input/output
Keputusan
(baca dan tulis record)

Aliran Proses logis

4. Diagram Tata Letak Record


Diagram tata letak record digunakan untuk mengungkapkan struktur
internal record yang membentuk file atau tabel basis data. Diagram tata letak
biasanya menunjukkan nama, jenis data, dan panjang setiap rambut dalam
record. Informasi struktur data yang terperinci diperlukan untuk tugas-tugas
seperti identifikasi jenis-jenis tertentu kegagalan sistem, analisis laporan
kesalahan, dan desain uji logika komputer untuk tujuan audit dan debugging.12

12
Anonym, Informasi Pemrosesan Akuntansi, tersedia https://tidaksiasia.blogspot.com (diakses pada
18 September 2020 pukul 16.00 wib).

24
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pemrosesan transaksi terjadi dalam suatu proses. Proses ini dikenal sebagai
siklus akunting. Siklus akunting membutuhkan beragam komponen
pembangunan. Komponen–komponen ini meliputi input, proses penyimpanan,
output.
Sistem pemprosesan transaksi atau transaction processing system adalah
bagiandari sistem informasi yang merupakan sebuah sistem yang menjelaskan
dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk menjelaskan bisnis.
Tujuan utama daro ostem pada tingkat ini adalah untuk menjawab pertannyaan
rutin dan melacak arus transaksi yang melalui organisasi. Pada tinggat
operasional, tugas, sumber daya, dan tujuan ditentukan sebelumnya dan sangat
terstruktur.
Salah satu tujuan sistem informasi adalah mendukung operasi harian
perusahaan. Tujuan ini dicapai melalui pemrosesan transaksi–transaksi yang
disebabkan baik oleh sumber-sumber ekstern maupun intern, dan menyiapkan
keluaran–keluaran seperti dokumen–dokumen operasional dan laporan–laporan
keungan.

B. SARAN
Semoga makalah ini dapat memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Akuntansi dan membantu para pembaca dalam memahami ataupun menyusun
karya ilmiah yang serupa. Dengan adanya makalah ini semoga dapat menjadi
bahan referensi dalam menjawab seputar Analisis Data Kualitatif.
Dalam menyusun makalah serupa, hendaknya pembaca memahami tentang
Analisis Data Kualitatif dengan baik, dan selain menggunakan makalah ini
hendaknya para pembaca juga menggunakan sumber-sumber dari buku-buku
yang lain dan yang lebih relevan.

25
DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H. 2006. “Sistem Informasi Akuntansi Edisi 9. Yogyakarta:


Andi.
Susanto, Azhar. 2017. “Sistem Informasi Akuntans Pemahaman Konsep
Secara Lengkap”. Bandung: Lingga Jaya.
Mujilan, Agustinus. 2012. “Sistem Informasi Akuntansi Teori dan Wawasan
di Dunia Elektroni. Madiun: Widya Mandala (WIMA) Pers.
Ranatarisza, Mirza Maulinarhadi dan Max Advian Noor. 2013. ”Sistem
Informasi Akntansi: Aplikasi pada Administrasi Bisnis”. Malang: UB Press.
Anonym. 2020. “Informasi Pemrosesan Akuntansi”. tersedia
https://tidaksiasia.blogspot.com (diakses 18 September, pukul 16.00 wib).
Pakadang, Desi. 2013. ”Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Internal
Penerimaan Kas pada Rumah Sakit Gunung Maria di Tomohon”. Jurnal Emba,Vol 1
No 4.
Ramadan, Mohammad Aris. 2013. “Komponen-komponen Simtem
Pemrosesan Transaksi”. tersedia http://mohammad-
aris.blogspot.com/2013/10/komponen-komponen-sistem-pemrosesan.html (diakses
18 September 2020, pukul 13.00 wib).
Unknown. 2016. “Sistem Informasi Akuntansi” tersedia
http://anggunfiestasisteminfromasiakuntansi.blogspot.com/2016/12/pemrosesan-
transaksi-dan-proses-kontrol.html (diakses 18 September 2020, pukul 13.05 wib).
D diaraya jurnal.“metematika,jurnal statistik dan kompotensi”) Vol 13, No 2,
141- 146, januari 2017.http://journal.unhas.ac.id/index.php/jmsk.

26

Anda mungkin juga menyukai