Anda di halaman 1dari 18

STRUKTUR

KELOMPOK 9

DHIAULHAQ
MAS’UD

PENGENDALIAN GIANNI
CHRISTOPHER

INTERN KUSUMA

RIEDZKY
MATA KULIAH : PENGAUDITAN DAYMAS
ANANDA
DEFINISI STRUKTUR PENGENDALIAN
INTERN
Standar Profesional Akuntan Publik 2013 pada SA
315. Par 4 :
Pengendalian Intern adalah proses yang dirancang,
diimplementasikan, dan dipelihara oleh pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola, manajemen, dan
personal lain untuk menyediakan keyakinan memadai
tentang pencapaian tujuan suatu entitas yang
berkaitan dengan keandalan pelaporan keuangan,
efisiensi dan efektifitas operasi, dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan.
PENTINGNYA PENGENDALIAN INTERN

 Lingkup dan ukuran entitas bisnis semakin kompleks. Hal ini


mengakibatkan manajemen harus mengandalkan laporan dan
analisis yang banyak jumlahnya agar peranan pengendalian
dapat berjalan efektif.
 Pemeriksaan dan penelaahan bawaan dalam sistem yang
baik memberikan perlindungan terhadap kelemahan manusia
dan mengurangi kemungkinan kekeliruan dan ketidakberesan
yang terjadi.
 Pengendalian intern yang baik akan mengurangi beban
pelaksanaan audit sehingga dapat mengurangi biaya ataupun
fee audit.
KANDUNGAN STRUKTUR PENGENDALIAN
INTERN
Struktur pengendalian intern yang efektif dirancang dengan tujuan
pokok sebagai berikut:
a. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
c. Mendorong efisiensi
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

Tujuan pertama dan kedua dapat dipenuhi dengan pengendalian akuntansi yang baik.
Tujuan ketiga dan keempat dapat dipenuhi dengan pengendalian administratif yang baik.

1) Pengendalian Administratif
Pengendalian administratif dapat berupa rencana organisasi serta prosedur-
prosedur yang berhubungan dengan proses pembuatan keputusan yang
membawa kepada tindakan pimpinan perusahaan untuk menyetujui atau
memberi wewenang terhadap transaksi-transaksi.
2) Pengendalian Akuntansi
Meliputi rencana organisasi serta prosedur-prosedur yang berhubungan dengan
pengamanan harta kekayaan perusahaan dan dipercayainya catatan-catatan sehingga
dalam pengendalian ini dilakukan penyusunan sedemikian rupa untuk meyakinkan
bahwa:

Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan persetujuan atau wewenang pimpinan,


1
baik yang bersifat umum maupun khusus.

Transaksi-transaksi dicatat sedemikian rupa sehingga memungkinkan dibuatnya ikhtisar


keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi atau kriteria lain yang sesuai
2
dengan tujuan ikhtisar tersebut serta menekankan pertanggungjawaban atas harta
perusahaan.

Penguasaan atas harta perusahaan diberikan hanya dengan persetujuan dan wewenang
3
pimpinan.

Jumlah aktiva / harta perusahaan seperti yang tercantum dalam catatan perusahaan
4 dicocokkan dengan aktiva / harta yang ada pada waktu yang tepat dan tindakan yang
sewajarnya diambil jika terjadi perbedaan.
KONSEP DASAR

Ada beberapa konsep dasar yang berkaitan dengan struktur


pengendalian intern. Konsep dasar tersebut meliputi:
Pertanggungjawaban Manajemen
• Manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan mempertahankan struktur pengendalian
intern
Kewajaran atau Keyakinan Rasional yang Memadai
• Manajemen bukan mencari tingkat absolut atau mutlak kualitas struktur pengendalian intern
manajemen mencari tingkat yang ”wajar”. Hal ini digunakan untuk memastikan bahwa sasaran
struktur pengendalian intern dapat tercapai
Keterbatasan Bawaan
• Struktur pengendalian intern mempunyai keterbatasan bawaan yang melekat pada struktur
pengendalian intern tersebut. Keterbatasan bawaan tersebut diakibatkan antara lain oleh: (1) Faktor
manusia yang melakukan fungsi prosedur pengendalian (2) Pengendalian tidak dapat mengarah
pada seluruh transaksi
Metode Pengolahan Data
• Konsep pengendalian yang dibicarakan dapat diterapkan baik untuk sistem pengolahan data
manual maupun terkomputerisasi atau EDP. Sistem manual biasanya dipakai dalam perusahaan
kecil. Sedangkan sistem EDP banyak digunakan dalam bisnis pemanufakturan internasional dan
perusahaan multi nasional dan atau mengglobal.
PERKEMBANGAN KONSEP
PENGENDALIAN INTERN
Mendefinisikan Pengendalian Intern sebagai proses, dipengaruhi oleh dewan komisaris,

manajemen dan personel perusahaan, yang dirancang untuk menyediakan jaminan yang dapat

dipercaya untuk mencapai tujuan perusahaan, yang digolongkan menjadi:


Dapat dipercayainya pelaporan keuangan

Kepatuhan dengan hukum dan aturan yang berlaku

Efisiensi dan efektivitas operasi

Berdasarkan definisi tersebut dapat diuraikan beberapa konsep dasar pengendalian intern:

 Pengendalian Intern adalah suatu proses

 Pengendalian Intern berfungsi efektif karena manusia

 Pengendalian Intern tidak dimaksudkan untuk memberi jaminan yang mutlak tetapi

memberikan jaminan yang memadai

 Pengendalian Intern diharapkan mencapai tujuan yang meliputi pelaporan keuangan,

kepatuhan, dan operasional


KOMPONEN PENGENDALIAN INTERN
(COSO)
Pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling
berkaitan sebagai berikut:

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi


kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian
merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan
disiplin dan struktur. Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan
pengendalian antara lain integritas dan nilai etik, komitmen terhadap
kompetensi, dewan direksi dan komite audit, gaya manajemen dan gaya
operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab,
praktik dan kebijkan SDM
2. Penaksiran Risiko

Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang
relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk
menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Penentuan risiko tujuan laporan
keuangan adalah identifkasi organisasi, analisis, dan manajemen risiko yang
berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan
PABU. Manajemen risiko menganalisis hubungan risiko asersi spesifik laporan
keuangan dengan aktivitas seperti pencatatan, pemrosesan, pengikhtisaran,
dan pelaporan data-data keuangan. Risiko yang relevan dengan pelaporan
keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang
dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk
mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten
dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan.
3. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu


menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut
membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk
menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian
memiliki berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai tingkat organisasi dan
fungsi. Umumnya aktivitas pengendalian yang mungkin relevan dengan audit
dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan
review terhadap kinerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik, dan
pemisahan tugas.
4. Informasi dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan


pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan
orang melaksanakan tanggung jawab mereka. Sistem informasi yang relevan
dalam pelaporan keuangan yang meliputi sistem akuntansi yang berisi
metode untuk mengidentifikasikan, menggabungkan, menganalisa,
mengklasikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi serta menjaga
akuntabilitas asset dan kewajiban. Komunikasi meliputi penyediaan deskripsi
tugas individu dan tanggung jawab berkaitan dengan struktur pengendalian
intern dalam pelaporan keuangan. Auditor harus memperoleh pengetahuan
memadai tentang sistem informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan
untuk memahami :
1. Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan
2. Bagaimana transaksi tersebut dimulai
3. Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan keuangan yang
tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksi
5. Pemantauan

Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian


intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan
operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses
ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus menerus,
evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya. Di
berbagai entitas, auditor intern atau personel yang melakukan pekerjaan
serupa memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas. Aktivitas
pemantauan dapat mencakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan
pihak luar seperti keluhan pelanggan dan respon dari badan pengatur yang
dapat memberikan petunjuk tentang masalah atau bidang yang memerlukan
perbaikan.
IDENTIFIKASI SASARAN PENGENDALIAN

Struktur pengendalian intern suatu perusahaan, pada umumnya dirancang


untuk :
1. menjamin dapat dipercayainya catatan keuangan yang dihasilkan system
akuntansi,
2. menjaga keamanan aktiva yang dimiliki

Catatan keuangan menyediakan dasar untuk menyusun laporan keuangan


baik untuk intern maupun ekstern. Auditor dalam mengaudit atas laporan
keuangan, sangat berkepentingan de ngan pengendalian terutama yang
berkaitan dengan laporan untuk pihak e kste rn.
Sasaran pengendalian dapat diidentifikasikan atas 5 sasaran berikut :
3. Validitas (Validity)
4. Kelengkapan (Completeness)
5. Keabsahan Pencatatan (Recording Propriety)
6. Penjagaan / Pengamanan (Safe guarding)
7. Purna Tanggung Jawab (Subsequent Accountability)
PROSEDUR UNTUK MENGHIMPUN
PEMAHAMAN
Ada lima prosedur yang dapat digunakan untuk memperoleh
pemahaman yaitu:
1 MENELAAH PENGALAMAN SEBELUMNYA DENGAN KLIEN
Auditor dapat memulai audit dengan informasi yang sangat memadai
mengenai elemen struktur pengendalian intern klien. Sistem dan
pengendalian pada umumnya jarang berubah. Oleh karena itu informasi
mengenai pemahaman struktur pengendalian klien tahun sebelumnya dapat
diperbaharui dan dipakai untuk audit tahun berjalan.

2 MENGAJUKAN PERTANYAAN KEPADA MANAJEMEN, PENGAWAS, DAN STAF


PERSONEL
Langkah awal yang logis bagi auditor untuk memperbaharui informasi
mengenai pemahaman struktur pengendalian intern klien adalah
mengajukan pertanyaan kepada staf personel klien yang tepat.
3 MENGINSPEKSI DOKUMEN DAN CATATAN
Lingkungan pengendalian mempunyai sub elemen yang antara lain berupa detail
sistem akuntansi dan penerapan prosedur pengendalian. Kedua sub elemen
tersebut menghasilkan banyak dokumen dan catatan yang mengambarkan
kebijakan dan prosedur pengendalian yang eksis. Oleh karena itu auditor dapat
menginspeksi dokumen dan catatan untuk memperoleh pemahaman mengenai
struktur pengendalian intern klien. Inspeksi juga mneghasilkan bukti bahwa
prosedur dan kebijakan pengendalian telah dijalankan sebagiaman mestinya.
4 MENGAMATI KEGIATAN DAN OPERASI ENTITAS
Sebagai tambahan yang mendukung atas inspeksi auditor dapat mengamati staf
atas karyawan klien dalam menjalankan kegiatan dan operasi pengendalian.
Prosedur ini dapat menghasilkan bukti bahwa prosedur dan kebijakan
pengendalian telah dijalankan sebagaimana mestinya. Auditor dapat
melaksanakan observasi, inspeksi, dan pengujian pertanyaan secara bersamaan
dengan efektif.
5 MEMPELAJARI BUKU MNAULA PROSEDUR DAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN
KLIEN
Auditor dapat mempelajari buku manual tersebut, dan mendiskusikan dengan
staf perusahaan untuk memastikan bahwa buku manual tersebut telah
diinterpretasikan dan dipahami dengan tepat.
PENGHIMPUNAN PEMAHAMAN
STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
Standar pekerjaan lapangan kedua menyatakan bahwa auditor
harus memperoleh pemahaman yang memadai atas struktur
pengendalian intern untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
Penghimpunan pemahaman meliputi rancangan kebijakan dan
prosedur yang berkaitan dengan elemen struktur pengendalian
intern, dan apakah kebijakan dan prosedur tersebut telah
dilaksanakan dalam operasional atau praktiknya.
Pemahaman struktur pengendalian intern klien digunakan auditor
untuk:
 Mengidentifikasi Bentuk-Bentuk Salah Saji Yang Potensial
 Mempertimbangkan Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Salah
Saji Material
 Merancang Pengujian Substantive
PENDOKUMENTASIAN PEMAHAMAN

 Pendokumentasian pehamaman SPI merupakan satu hal yang disyaratkan oleh


Standar Profesional Akuntan Publik. Pendokumentasian dimaksud ditujukan untuk
merencanakan audit. Bentuk dan lingkup dokumentasi dipengaruhi baik oleh
lingkup dan kerumitan suatu usaha, maupun sifat dari struktur pengendalian
internnya. Ada tiga dokumentasi kertas kerja yang dapat digunakan untuk itu,
yaitu:
Kuisioner Pengendalian Intern

• Kuisioner pengendalian intern berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai operasi kebijakan


dan prosedur pengendalian intern. Kuisioner merupakan cara yang banyak dipakai
auditor untuk mendokumentasikan pemahaman atas SPI klien.
Bagan Alir

• Bagan alir pengendalian intern merupakan representasi simbolik dalam bentuk diagram
yang menjelaskan mengenai dokumen-dokumen klien, dan alur dokumen tersebut
dalam organisasi.
Narrative Memoranda Atau Deskripsi Naratif Yang Berisi Komentar Tertulis Tentang Pertimbangan Auditor Tentang SPI

• Deskripsi naratif adalah deskripsi tertulis yang berisi komentar tentang pertimbangan
atau penilaian auditor mengenai SPI. Kebijakan cara ini adalah bahwa penggunaan
deskripsi naratif merupakan hal yang umum karena mudah dan sederhana untuk
dilaksanakan..
Terimakasih

struktur
pengendalian
intern

Anda mungkin juga menyukai