Aset
Tetap dan
Kombinasi
Bisnis
Kelompok 2
Kelompok 2
01.
Shafwan Naufal
195030400111032
02.
Ridho Muhammad
195030400111042
REVALU
ASI
ASET
Berdasarkan UU
01
Perpajakan
PENGERTIA
N
Revaluasi aset adalah penilaian kembali atas
aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan
(entitas). Hal ini dilakukan akibat adanya
kenaikan nilai aset tetap di pasaran atau karena
rendahnya nilai aset tetap dalam laporan
keuangan perusahaan akibat dievaluasi.
DASAR HUKUM PERPAJAKAN
ASET 02
PERBEDAAN PAJAK DAN AKUNTANSI
REVALUASI ASET
PERPAJAKAN AKUNTANSI
● Tidak dapat dilakukan kembali sebelum ● PSAK 16 menyatakan bahwa revaluasi aset
lewat jangka waktu 5 tahun, tetap dilakukan dengan keteraturan yang
● Dapat dilakukan untuk sebagian atau reguler.
seluruh aset tetap, ● Suatu aset tetap direvaluasi, maka seluruh aset
● Masa manfaat aset tetap setelah revaluasi tetap dalam kelas yang sama direvaluasi.
disesuaikan kembali menjadi manfaat
penuh untuk kelompok aset tersebut, dan
● Dasar penyusutan aset tetap adalah nilai
pada saat revaluasi aset tetap.
AKUNTANSI
REVALUASI
ASET
Contoh kasus
PT. Jnc memiliki bangunan yang mempunyai
akumulasi penyusutan hingga direvaluasi 4M
dengan HP Perolehan 5M. Apabila diketahui
nilai wajarnya 10M (naik 5M pokoknya).
Bagaimana perhitungan & jurnalnya?
PERHITUNGANNYA
HP. Aktiva (sbl direval) Rp. 5.000.000.000
Akum. Peny (sbl direval) Rp. 4.000.000.000
NB. bangunan Rp. 1.000.000.000
HP. Aktiva (stl direval) Rp. 10.000.000.000
Selisih lebih Revaluasi Rp. 9.000.000.000
Kredit
04
NSI
PAJAK
Terkait dengan transaksi
kombinasi bisnis
APA ITU KOMBINASI BISNIS?
Contoh :
PT A dan PT B melakukan peleburan dan membentuk badan baru, yaitu PT C. Nilai sisa
buku dan harga pasar harta dari kedua badan tersebut adalah sebagai berikut:
Nilai sisa buku Harga pasar
PT. A Rp 300.000.000,00 Rp 450.000.000,00
PT. B Rp 200.000.000,00 Rp 300.000.000,00
PERLAKUAN PAJAK ATAS METODE
PENCATATAN AKUNTANSI DALAM
TRANSAKSI MERGER
Pada dasarnya, penilaian harta yang diserahkan oleh PT A dan PT B dalam rangka
peleburan menjadi PT C adalah harga pasar dari harta. Dengan demikian PT A mendapat
keuntungan sebesar Rp 100.000.000,00 (Rp 300.000.000,00 - Rp 200.000.000,00) dan PT B
mendapat keuntungan sebesar Rp 150.000.000,00 (Rp 450.000.000,00 - Rp 300.000.00,00).
Sedangkan PT C membukukan semua harta tersebut dengan jumlah Rp750.000.000,00 (Rp
300.000.000,00 + Rp 450.000.000,00).
Namun dalam rangka menyelaraskan dengan kebijakan di bidang sosial, ekonomi, investasi,
moneter dan kebijakan lainnya, penggabungan usaha dengan menggunakan metode pooling
of interest. PT C membukukan penerimaan harta dari PT A dan PT B tersebut sebesar Rp
500.000.000,00 (Rp200.000.000,00 + Rp 300.000.000,00).
PERLAKUAN PAJAK ATAS METODE
PENCATATAN AKUNTANSI DALAM
TRANSAKSI MERGER
01. 03.
Shafwan Naufal Efbrina Lorenzia
195030400111032 175030407111029
02.
Ridho Muhammad
195030400111042