Anda di halaman 1dari 3

PRINSIP DASAR BAGI SELURUH AKUNTAN

Prinsip dasar bagi seluruh akuntan (Bagian A) dalam Code of Ethics diberi judul “General

Application of the Code” (IESBA, 2015: 16) Bagian ini terdiri atas 5 prinsip, yaitu:

1. Integritas

Prinsip integritas oleh IESBA dinyatakan dalam kalimat “To be straightforward and

honest in all professional and business relationship. Integrity also implies fair dealing

and truthfulness” Kata kunci dalam pernyataan tersebut adalah lugas (straightforward),

jujur (honest), hubungan wajar ( fair dealing), dan kebenaran (truthfulness). Pada

dasarmya integrtas berarti satunya kata dengan perbuatan. Penyajian laporan keuangan

kepada stakeholder dan publik oleh direksi atau dewan komisaris biasanya merupakan

pernyataan tentang kejujuran dan kelugasan. Bagi akuntan publik, dalam penugasan audit

atas aporan keuangan historis, pernyataan tentang kejujuran dan kelugasan akan tercermin

dalam laporan audit yang mereka keluarkan. Opini yang terdapat dalam laporan audit harus

mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

2. Objectivitas

IESBA (2015: 10) menyatakan prinsip objektivitas sebagai “not to allow bias, conflict to

interest, or undue influence of others to override professional or business judgement”.

Pinsip dasar ini mengacu pada sikap tidak memihak, tidak ada konflik kepentingan, dan

tidak diterimanya tekanan dari pihak yang dapat mengesampingkan pertimbangan

profesional dan bisnis. Objectivitas berkaitan dengan pertimbangan profesional dan bisnis

dalam setiap pengambilan keputusan.


3. Kompetensi Profesionalitas dan Kesaksamaan

Prinsip kompetensi profesional oleh IESBA (2015: 18) “To maintain professional

knowledge and skill at the require to ensure that a client or employer receive competent

professional service based on current evelopment to practice, legislation, and technique”.

Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam kompetensi profesional yaitu upaya,

tataran, dan cakupan.

Prinsip kesaksamaan didefinisikan sebagai berikut “To act diligently in accordance with

applicable technical and professional standards when perfoming professional activities or

providing professional service”. Kata kunci dalam prinsip kesansamaan adalah tekun,

tekun saat melakukan kegiatan profesional atau memberikan jasa profesional.

Kesaksamaan diterapkan dalam tahap penerimaan, pelaksanaan, penyimpulan, pelaporan,

dan pengomunikasian pekerjaan atau hasil pekerjaan.

4. Kerahasiaan

IESBA (2015: 10) menjelaskan prinsip kerahasiaan “To respect the confidentiality of

information acquired as a result of professional and business relationship and therefore

not disclose nor use the information for ther personal advantage of the professional

accountant of third parties”. Terdapat dua macam larangan yang berkaitan dengan prinsip

kerahasiaan, pertama larangan untuk mengungkapkan kepada pihak ketiga mengenai

informasi rahasia yang diperoleh karena hubungan profesional atau bsinis.Kedua, berkaitan

dengan penggunaan informasi rahasia untuk keuntungan diri sendiri atau keuntungan pihak

ketiga.
5. Perilaku Profesional

Prinsip dasar ini mengharuskan akuntan untuk patuh pada peraturan perundang-undangan

yang relevan dan menghindari tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi IESBA (2015:

10) menyatakan “To comply with relevant laws and regulations and avoid any action that

discredit the profession” Ketaatan pada peraturan perudang-undangan tidak hanya

berkaitan dengan peraturan yang mengikat dan relevan dengan diri akuntan atau kantornya.

Anda mungkin juga menyukai