Anda di halaman 1dari 26

Tanggung

Jawab Hukum
Akuntan
Publik
AUDITING I
Tuntutan Hukum yang Dihadapi
Akuntan Publik
Profesi Akuntan Publik merupakan profesi yang menghadapi risiko
yang sangat tinggi. Hampir semua akuntan publik menyadari bahwa
mereka harus memberikan jasa profesionalnya sesuai dengan standar
profesional akuntan publik, mentaati kode etik akuntan publik dan
memiliki standar pengendalian mutu. Jika tidak akuntan publik bisa
salah dalam memberikan opini, karena memberikan opini Wajar Tanpa
Pengecualian padahal laporan keuangan mengandung salah saji
material (ini disebut audit failure).
Tuntutan Hukum yang Dihadapi
Akuntan Publik
Sejak terjadinya kasus Enron, World Comp, Xerox dan lain-lain yang
menyebabkan ditutupnya KAP Arthur Andersen, kepercayaan
masyarakat terhadap profesi akuntan publik menurun drastis.

Akuntan publik bisa dituntut secara hukum oleh klien jika tidak bisa
memenuhi kontrak yang dibuat dengan klien atau tidak hati-hati (lalai)
dalam memberikan jasa profesionalnya.
Tuntutan Hukum yang Dihadapi
Akuntan Publik
Tuntutan hukum juga bisa terjadi karena :
1. Business failure terjadi manakala perusahaan tidak mampu membayar
kewajibannya atau tidak bisa memenuhi harapan investor karena kondisi
ekonomi atau bisnis yang memberatkan.
2. Audit failure terjadi manakala akuntan publik memberikan opini yang
salah karena gagal mematuhi apa yang diatur dalam standar auditing.
3. Audit risk adalah risiko bahwa akuntan publik menyimpulkan bahwa
laporan keuangan disajikan secara wajar dan memberikan opini Wajar
Tanpa Pengecualian padahal dalam kenyataannya laporan keuangan
mengandung salah saji material.
Tuntutan Hukum yang Dihadapi
Akuntan Publik

Akuntan publik menghadapi tuntutan hukum jika timbul kelalaian atau


tersangkut fraud. Jenis pelanggaran dapat dibedakan menjadi:
1. Ordinary negligence
Merupakan pelanggaran ringan, manusiawi, tidak disengaja
Situasi dan kondisi tertentu, yang membuat secara tidak sengaja auditor
tidak menerapkan kehati-hatian profesional, dan kasus serupa bisa saja
terjadi pada auditor profesional yang lain
Tuntutan Hukum yang Dihadapi
Akuntan Publik
2. Gross negligence
Merupakan kesalahan agak berat, seharusnya tidak terjadi jika auditor
menerapkan due professional care yaitu kegagalan akuntan publik
mematuhi standar profesional dan standar etika.
3. Constructive fraud
Merupakan pelanggaran berat, akuntan publik terlibat secara langsung atau
tidak langsung membantu dalam fraud yang dilakukan manajemen.
Contoh, auditor menyadari bahwa prosedur audit tidak dilaksanakan
dengan memadai, tetapi auditor berani memberikan opini wajar tanpa
pengecualian (clean/unqualified opinion)
Tuntutan Hukum yang Dihadapi
Akuntan Publik

4. Fraud
Merupakan pelanggaran sangat berat, akuntan publik secara sadar terlibat
bersama manajemen dalam melakukan fraud.
Auditor sengaja berbuat curang dalam melaksanakan audit laporan
keuangan atau dalam memberikan opini atas laporan keuangan.
Tuntutan Hukum yang Dihadapi
Akuntan Publik
Di Indonesia, tuntutan hukum bisa berasal dari:
Klein
(Calon) investor
Bapepam-LK
PPAJP-Departemen Keuangan
Bank Indonesia
Pengguna Laporan Keuangan
Beberapa hal yang bisa dilakukan akuntan publik untuk menghindari tuntutan
hukum antara lain:

Jangan sembarang menerima klien, pilih Dukung laporan audit dengan kertas kerja
klien yang memiliki integritas yang lengkap

Pilih audit staff yang qualified dan Untuk setiap penugasan harus ada kontrak
memiliki integritas kerja (engagement letter)
Dapatkan surat pernyataan langganan
Pertahankan independensi (in fact, in
sebelum mengeluarkan audit report
appearance, dan in mind)
Jaga data confidential client
Patuhi standar auditing, kode etik
akuntan publik Jika memungkinkan asuransikan jasa
profesional yang diberikan
Miliki sistem pengendalian mutu
Jika memungkinkan memiliki penasihat
Pahami betul bisnis klien hukum

Lakukan audit yang berkualitas Terapkan sikap skeptis yang profesional


Tuntutan Hukum yang Dihadapi
Akuntan Publik
Selain itu Ikatan Profesi (IAI, IAPI) juga bisa membantu anggotanya dengan cara:
Menyediakan pelatihan bagi anggotanya melalui PPL dengan biaya yang reasonable
Menerapkan peer review
Mengupdate standar auditing dan aturan etika
Melakukan research di bidang auditing
Melakukan lobby ke regulator untuk mencegah undang-undang dan peraturan yang
merugikan anggota.
Memberikan edukasi kepada pengguna laporan keuangan
Berikan sanksi yang tegas untuk anggota yang melakukan pelanggaran
Contoh – Contoh FRAUD di
Indonesia dan Amerika
Tabel 3.1 hasil penelitian luar negeri tentang karakteristik Personal, Pengalaman Audit,
Independensi Akuntan Publik, Penerapan Etika Akuntan Publik dan Kualitas Audit

Sumber: Amilin, 2010, Hal 85-92, Disertasi Unpad Bandung


Tabel 3.2 Hasil Penelitian di Indonesia tentang Karakteristik Personal, Pengalaman Audit,
Independensi Akuntan Publik, Penerapan Etika Akuntan, dan Kualitas Audit

Sumber: Amilin, 2010, Hal 85-92, Disertasi Unpad Bandung


Tabel 3.3 Ikhtisar Hasil Penelitian Efek Kualitas Tata Kelola Korporasi dan Implementasi
Prinsip Etika Bisnis terhadap Potensi Kecurangan Pelaporan Keuangan

Sumber: Nuryanto, Muhammad, 2007, Hal 85-94, Disertasi Unpad Bandung


Tabel 3.4 beberapa Penelitian Terdahulu Tentang Pengungkapan Akuntansi, Akuntansi
Konservatif, Komite Audit, Kualitas Eksternal Auditor, dan Manajemen Laba

Sumber: Santoso, Urip, 2011, Hal 52-69, Disertasi Unpad Bandung


Sumber: Santoso, Urip, 2011, Hal 52-69, Disertasi Unpad Bandung
Sumber: Santoso, Urip, 2011, Hal 52-69, Disertasi Unpad Bandung
Tabel 3.5 Kasus Pelanggaran yang Dilakukan oleh Akuntan Publik Tahun 2004 - 2009

Sumber: Biro Hubungan Masyarakat Departemen Keuangan, Press Release Menteri Keuangan Republik Indonesia Tahun 2004
s/d 2009. Diolah dari berbagai sumber
Tabel 3.6 Kasus Pelanggaran yang Dilakukan oleh Akuntan Publik di Indonesia Selama
Tahun 2008 - 2009

Sumber: Biro Hubungan Masyarakat Departemen Keuangan (2008 dan 2009), dalam Disertasi: Nor, Wahyudin 2011, Hal 12-13
Disertasi Unpad Bandung
Tabel 3.7 The World Top 10 Business Scandal

Sumber: Salemme (2009:1), melalui http:///www.corpo-ratenarc,-com/World-%20%-Top%-2010%20-Business-%20Scandals.php,


Dalam Amilin:2010
Tabel 3.8 Kasus Skandal Akuntansi Amerika Serikat Bulan Maret Tahun 2009

Sumber: Securities Exchange Commision (2009), Melalui http://www.sec.gov/-litiga-ti-on-/--litreleases/-2009/lr20927shtml


,dalam Amilin:2010
Tabel 3.8 Kasus Skandal Akuntansi Amerika Serikat Bulan Maret Tahun 2009

Sumber: Securities Exchange Commision (2009), Melalui http://www.sec.gov/-litiga-ti-on-/--litreleases/-2009/lr20927shtml


,dalam Amilin:2010
Referensi
Agoes Sukrisno, 2016. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor
Akuntan Publik, Buku 1 Edisi 4,Jakarta : Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai