Contoh-Contoh Fraud Di Indonesia dan Amerika Serikat Menurut Arens (2011: 93):
Profesional audit memiliki
tanggung jawab berdasarkan hukum umum untuk memenuhi kontrak yang tersirat atau tersurat dengan klien.
Mereka bertanggung jawab
kepada klien mereka atas kelalaian dan / atau pelanggaran kontrak jika mereka gagal memberikan layanan atau tidak berhati- hati dalam kinerja mereka. Tanggungjawab hukum akuntan publik terjadi jika timbul kelalaian atau akuntan publik tersangkut fraud. Jenis pelanggaran dapat dibedakan menjadi: Ordinary negligence (kesalahan ringan, manusiawi, tidak disengaja) ini merupakan pelanggaran ringan. Gross negligence (kesalahan agak berat, harusnya tidak terjadi jika auditor menerapkan due professional care). Constructive fraud (pelanggaran berat, akuntan publik terlibat secara langsung atau tidak langsung membantu dalam fraud yang dilakukan manajemen). Fraud (pelanggaran sangat berat, akuntan publik secara sadar terlibat bersama manajemen dalam melakukan fraud). Beberapa hal yang bisa dilakukan akuntan publik untuk menghindari tuntutan hukum antara lain: • Jangan sembarang menerima klien, pilih klien yang memiliki integritas • Pilih audit staf yang kualified dan memiliki integritas • Pertahankan independensi (in fact, in appearance, dan in mind) • Patuhi standar auditing, kode etik akuntan publik • Miliki sistem pengendalian mutu • Pahami betul bisnis klien • Lakukan audit yang berkualitas • Dukung laporan audit dengan kertas kerja yang lengkap • Untuk setiap penugasan harus ada kontrak kerja (engagement letter) • Dapatkan surat pernyataan langganan sebelum mengeluarkan audit report • Jaga data confidential klient • Jika memungkinkan asuransikan jasa profesional yang diberikan • Jika memungkinkan miliki penasihat hukum • Terapkan sikap skeptis yang profesional Selain itu Ikatan Profesi (IAI, IAPI) juga bisa membantu anggotanya dengan cara: • Menyediakan pelatihan bagi anggotanya melalui PPL dengan biaya yang reasonable • Menerapkan peer review • Mengupdate standar auditing dan aturan etika • Melakukan research di bidang auditing • Melakukan lobby ke regulator untuk mencegah undang-undang dan peraturan yang merugikan anggota. • Memberikan edukasi kepada pengguna laporan keuangan • Berikan sanksi yang tegas untuk anggota yang melakukan pelanggaran Contoh-Contoh Fraud di Indonesia dan Amerika Serikat Tabel 3.1. Hasil Penelitian di Luar Negeri tentang Karakteristik Personal, Pengalaman Audit, Independensi Akuntan Publik, Penerapan Etika Akuntan Publik dan Kualitas Audit Tabel 3.2. Hasil Penelitian di Indonesia tentang Karakteristik Personal, Pengalaman Audit, Independensi Akuntan Publik, Penerapan Etika Akuntan, dan Kualitas Audit Tabel 3.3. Ikhtisar Hasil Penelitian Empirik Terdahulu Efek Kualitas Tata Kelola Korporasi dan Implementasi Prinsip Etika Bisnis terhadap Potensi Kecurangan Pelporan Keuangan Tabel 3.4. Beberapa Penelitian Terdahulu Tentang Pengungkapan Akuntansi, Akuntasi Konservatif, Komite Audit, Kualitas Eksternal Auditor, dan Manajemen Laba Tabel 3.5. Kasus Pelanggaran yang Dilakukan Oleh Akuntan Publik Tahun 2004-2009 Tabel 3.6. Kasus Pelanggaran yang Dilakukan Oleh Akuntan Publik Di Indonesia Selama Tahun 2008-2009