Anda di halaman 1dari 16

Etika Profesi dan Kewajiban

Hukum
Add your title here
THE PROFESSIONAL POWERPOINT TEMPLATE
Disusun Oleh:
Kelompok XII
Riani(2162201130)
Aulia Suci(2162201126)
ETIKA PROFESI AUDITOR

Definisi Etika Profesi

Etika profesi berasal dari dua kata yaitu etika (adat istiadat
atau kebiasaan baik) dan profesi (bidang kerja).Jadi Etika
profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap
hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban
Profesi.Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempela-
jari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma
etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan
manusia.
Peranan Etika dalam Profesi Auditor
Adapun peranan etika dalamprofesi auditor adalah sebagai berikut:

1. Audit membutuhkan pengabdian yang besar pada masyarakat dan komitmen


moral yang tinggi.
2. Masyarakat menuntut untuk memperoleh jasa para auditor publik dengan
standar kualitas yang tinggi, dan menuntut mereka untuk bersedia mengorbankan
diri.
3. Standar etika diperlukan bagi profesi audit karena auditor memiliki posisi
sebagai orang kepercayaan dan menghadapi kemungkinan benturan-benturan
kepentingan.
4. Kode etik atau aturan etika profesi audit menyediakan panduan bagi para
Auditor profesional dalam mempertahankan diri dari godaan dan dalam
mengambil keputusan-keputusan sulit.
Prinsip Etika Akuntan

Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu sendiri meliputi delapan butir
pernyataan (IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan butir pernyataan terse-
but merupakan hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan. Delapan
butir
tersebut sebagai berikut;

1. Tanggung Jawab Profesi


2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Objektivitas
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
6. Kerahasiaan
7. Perilaku Profesional
8. Standar Teknis
Aturan Etika Kompartemen Akuntan
Sektor Publik
Berdasarkan aturan etika ini, seorang
profesional akuntan sektor publik harus Penerapan aturan etika ini dilakukan
memiliki karakteristik yang mencakup: untuk mendukung tercapainya tujuan
profesi akuntan yaitu:
a. Penguasaan keahlian intelektual
yang diperoleh melalui pendidikan dan
a. Bekerja dengan standar profesi yang
pelatihan.
tinggi
b. Kesediaan melakukan tugas untuk
masyarakat secara luas di tempat b. Mencapai tingkat kinerja yang
instansi kerja maupun untuk auditan. diharapkan
c. Berpandangan obyektif. c. Mencapai tingkat kinerja yang
d. Penyediaan layanan dengan standar memenuhi persyaratan kepentingan
pelaksanaan tugas dan kinerja yang masyarakat.
tinggi.
Aturan Etika Kompartemen Akuntan
Sektor Publik

 
Oleh karena itu, menurut aturan etika IAI-KASP, ada tiga kebutuhan
mendasaryang harus dipenuhi, yaitu:
a. Kredibilitas akan informasi dan sistem informasi.
b. Kualitas layanan yang didasarkan pada standar kinerja yang
tinggi.
c. Keyakinan pengguna layanan bahwa adanya kerangka etika pro-
fesional dan standarteknis yang mengatur persyaratan-persyaratan
layanan yang tidak dapat dikompromikan.
KEWAJIBAN HUKUM AUDITOR

Lebih jauh lagi Soedarjono (2003) mengungkapkan bahwa auditor


memiliki beberapa tanggung jawab yaitu sebagai berikut.

a) Tanggung jawab terhadap opini yang diberikan.


b) Tanggung jawab terhadap profesi.
c) Tanggung jawab terhadap klien.
d) Tanggung jawab untuk mengungkapkan kecurangan.
e) Tanggung jawab terhadap pihak ketigaTanggung jawab ini seperti
investor, pemberi kredit dan sebagainya.
Pemahaman Hukum dan Kewajiban
auditor
Berikut ini defenisi mengenai kegagalan bisnis, kegagalan audit dan risiko audit menurut
Loebbecke dan Arens (1999,h.787) :

a. Kegagalan bisnis
Adalah kegagalan yang terjadi jika perusahaan tidak mampu membayar kembaliutangnya
atau tidak mampu memenuhi harapan para investornya, karena kondisi ekonomi atau bis-
nis, seperti resesi, keputusan manajemen yang buruk, atau persaingan yang tak terduga
dalam industri itu.
b. Kegagalan audit
Adalah kegagalan yang terjadi jika auditor mengeluarkan pendapat audit yang salah karena
gagal dalam memenuhi persyaratan-persyaratan standar auditing yang berlaku umum.
c. Risiko Audit
Adalah risiko dimana auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan disajikan dengan
wajar tanpa pengecualian, sedangkan dalam kenyataannya laporan tersebut disajikan
salah secara material.
Pemahaman Hukum dan Kewajiban
auditor
Beberapa faktor utama yang menim-
bulkan kewajiban hukum bagi profesi au-
dit diantaranya adalah (Loebbecke c. Bertambahnya kompleksitas audit yang
danArens,1999,h.786): disebabkan adanya perubahan
lingkungan yang begitu pesat diberbagai
a. Meningkatnya kesadaran pemakai sektor bisnis, sistem informasi, dsbd.
laporan keuangan akan tanggung jawab Kesediaan kantor akuntan publik untuk
akuntan public. menyelesaikan masalah hukum diluar
b. Meningkatnya perhatian pihak-pihak pengadilan, untuk menghindari biaya
yang terkait dengan pasar modal yang tinggi.
Sehubungan dengan tanggung jawab
untuk melindungi kepentingan investor.
Pemahaman Hukum dan Kewajiban
auditor
sesuai dengan standar auditing yang
Kantor Akuntan Publik biasanya
berlaku umum.
menggunakan satu atau kombinasi dari empat
3) Kelalaian kontribusi
pembelaan berikut bila terdapat tuntutan
Pembelaan terhadap kelalaian kontribusi yang
hukum oleh klien yaitu:
dilakukan oleh klien mengandung
arti bahwa KAP menjamin jika klien telah
1) Tidak ada kewajiban
melaksanakan kewajiban tertentu , tidak akan
Tidak ada kewajiban untuk melakukan jasa
terjadi kerugian.
berarti kantor akuntan publik mengklaim
4) Ketiadaan hubungan timbal balik
bahwa tidak ada kontrak yang tersirat atau
Agar sukses dalam tuntutan terhadap
yang dinyatakan.
Auditor, klien harus mampu menunjukkanter-
2) Tidak ada kelalaian dalam pelaksanaan
dapat hubungan timbal balik yang
pekerjaan Untuk pelaksanaan kerja yang tidak
dekat antara pelanggaran auditor
mengandung kelalaian di dalam suatu audit,
terhadap standar kesungguhan dengan
KAP mengklaim bahwa auditnya itu
merugian yang dialami.
dilaksanakan
Kewajiban Hukum Bagi Auditor

Kewajiban hukum auditor dalam pelaksanaan audit apabila adanya tuntutan ke


pengadilan yang menyangkut laporan keuangan menurut Loebbecke danArens serta
Boynton dan Kell yang telah diolah oleh Azizul Kholis, I Nengah Rata,Sri Sulistiyowati dan
Endah Prepti Lestari (2001) adalah sebagai berikut:

a. Kewajiban kepada klien


Kewajiban akuntan publik terhadapklien karena kegagalan untuk melaksanakan tugas audit
sesuai waktu yang disepakati, pelaksanaan audit yang tidak memadai, gagal menemui
kesalahan, dan pelanggarankerahasiaan oleh akuntan public.
b. Kewajiban kepada pihak ketiga menurut Common Law
Kewajiban akuntan publik kepada pihak ketiga jika terjadi kerugian pada pihak penggugat
karena mengandalkan laporan keuangan yang menyesatkan
c. Kewajiban Perdata menurut hukum sekuritas federal Kewajiban hukum yang diatur
menurut sekuritas federal dengan standar yang ketat.
d. Kewajiban kriminal Kewajiban hukum yang timbul sebagai akibat kemungkinan akuntan
publik disalahkan karena tindakan kriminal menurut undang-undang.
 Tanggapan Profesi Terhadap
Kewajiban Hukum

AICPA dan profesi mengurangi resiko terkena sanksi hukum dengan


langkah-langkah berikut:

a. Riset dalam auditing


b. Penetapan standar dan aturan.
c. Menetapkan persyaratan untuk melindungi auditor
d. Menetapka persyaratan penelaahan sejawat
e. Melawan tuntutan hukum
f. Pendidikan bagi pemakai laporan
g. Memberi sanksi kepada anggota karena hasil kerja yang tak pantas
h. Perundingan untuk perubahan hukum
Tanggapan Akuntan Publik Terhadap
Kewajiban Hukum
Dalam meringankan kewajibannya auditor dapat melakukan langkah-langkah
berikut :

a. Hanya berurusan dengan klien yang memiliki integritas


b. Mempekerjakan staf yang kompeten dan melatih serta mengawasi dengan pantas
c. Mengikuti standar profesi
d. Mempertahankan independensi
e. Memahami usaha klien
f. Melaksanakan audit yang bermutu
g. Mendokumentasika pekerjaan secara memadai
h. Mendapatkan surat penugasan dan surat pernyataan
i. Mempertahankan hubungan yang bersifat rahasia
j. Perlunya asuransi yang memadai
k. Mencari bantuan hukum
DAFTAR PUSTAKA

Boynton, C William, Johnson N Raymond dan Kell G. Walter, 2003. ModernAuditing,


buku satu, edisi ketujuh diterjemahkan oleh Paul A. Rajoe, dkk,Penerbit Erlangga,
Jakarta.

Harahap, Sofyan S, 2002. Corporate accountability, Media Akuntansi, No.29/


November-Desember/2002, Penerbit Intama Artha Indonusa, Jakarta.

Toruan, L Henry, 2001. Tanggung jawab akuntan publik, Media Akuntansi, No.18/
Juni/2001, Penerbit Intama Artha Indonusa, Jakarta.

Agoes, Sukrisno. 2016. Auditing. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mulyadi. Auditing. 2014. Jakarta: Penerbit Salemba Empat


DAFTAR PUSTAKA

http://ismail125cc.blogspot.co.id/2014/03/etika-profesi-dan-kewajiban-hukum.html

http://stdln.blogspot.co.id/2011/02/kewajiban-hukum_18.html

http://elawatiekonomiislam.blogspot.co.id/2016/04/makalah-audit-kewajiban-
hukum-audit.html

http://www.jejakakuntansi.net/2017/02/pertimbangan-kewajiban-hukum-audi-
tor.html
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai