Anda di halaman 1dari 3

Jawaban Tugas 1

Nama : Pipit Kurnia

Nim : 041497528

Mata Kuliah : Auditing I

1. Salah satu keterbatasan audit laporan keuangan adalah bahwa auditor bekerja dalam
batasan ekonomi yang wajar. Jelaskan batasan-batasan ekonomi tersebut menurut
Boynton (2006)!
Jawab :
Berikut ini adalah batasan-batasan ekonomi menurut Boynton (2006)
a. Biaya yang memadai
Pembatasan biaya audit dapat menimbulkan terbatasnya pengujian, atau penarikan
sampel dari catatan akuntansi atau data pendukung yang dilakukan secara selektif.
Selain itu, auditor juga dapat memilih untuk menguji sistem pengendalian internal
dari sistem pengendalian internal yang sudah berfungsi dengan baik.
b. Jumlah waktu yang memadai
Biasanya laporan auditor harus terbit dalam waktu tiga sampai lima minggu
setelah tanggal laporan posisi keuangan. Pendeknya waktu dapat memengaruhi
jumlah bukti yang diperoleh atas transaksi dan kejadian ekonomik setelah tanggal
laporan posisi keuangan yang berdampak pada laporan keuangan.
c. Prinsip akuntansi alternatif
Prinsip akuntansi yang berlaku umum memang memperbolehkan penggunaan
prinsip akuntansi alternatif. Oleh karena itu, pengguna laporan keuangan harus
mempunyai pengetahuan yang luas tentang alternatif-alternatif prinsip akuntansi
yang dipilih beserta akibatnya pada laporan keuangan.
d. Estimasi akuntansi
Estimasi merupakan bagian yang melekat pada proses akuntansi dan tidak seorang
pun termasuk auditor dapat meramalkan apa dan bagaimana hasil dari suatu
ketidakpastian.

2. Meskipun berdirinya profesi akuntan di negara ini sudah lama, masih ada hal-hal yang
dapat mencoreng citra profesi akuntan yang dipicu oleh beberapa kesenjangan.
Jelaskan kesenjangan apa sajakah yang dimaksud? Berilah masing-masing uraian
singkat dan jelas.
Jawab :
Ketidakmantapan peran yang diemban oleh profesi akuntan publik yang telah
berlangsung sedemikian lama dapat timbul dikarenakan empat kesenjangan persepsi,
yaitu sebagai berikut :
1) Kesenjangan harapan (the expectation gap)
Yaitu kesenjangan harapan yang timbul karena terdapat perbedaan persepsi antara
profesi akuntan publik dan masyarakat, khususnya tentang peran dan tugas, serta
tanggung jawab para auditor. Kesenjangan ini makin melebar sebagai akibat dari
berbagai skandal sebagai akibat dari ketidakpuasan yang makin meningkat
terhadap kinerja badan atau lembaga penyusun standar akuntansi.
2) Kesenjangan ragam jasa (the scope of service gap)
Kesenjangan yang timbul karena dugaan adanya konflik antara jasa atestasi yang
diberikan auditor independen dan jasa-jasa lainyang ditawarkan kantor akuntan
publik. Kesenjangan ini cenderung melebar belakangan ini sebagai akibat bari
perubahan lingkungan pasar, sehingga memaksa kantor-kantor akuntan publik,
terutama yang besar untuk mempertahankan diri dari berbagai ancaman akibat
dari intensifikasi regulasi pemerintah, peningkatan tanggung jawab hukum dan
perubahan teknologi.
3) Kesenjangan persaingan intraprofesional (the intraprofessional gap)
Merupakan kesenjangan yang menyangkut konflik yang timbul akibat perilaku
persaingan diantara akuntan publik. Keinginan untuk memaksa dan meningkatkan
keunggulan daya saing memaksa kantor akuntan publik untuk berpaling dari
strategi profesi ke strategi bisnis yang sering disorientasi pada tujuan meraih laba
yang sebesar-besarnya, sehingga mereka mengahalalkan segala cara untuk
meraihnya.
4) Kesenjangan ambiguitas peran (the role ambiguity gap)
Kesenjangan yang menyangkut konflik antara nilai dan norma yang diproyeksikan
kantor-kantor akuntan bagi para staf profesional dan persepsi para staf profesional
terhadap nilai norma tersebut.

3. Standar Umum 2 menegaskan bahwa semua hal yang berhubungan dengan perikatan,
independensi, dan sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. Jelaskan apa
maksud dari independensi pada standar tersebut ?
Jawab :
Maksud dari independensi pada standar tersebut adalah standar ini mengharuskan
seorang auditor harus bersikap independen, yang artinya seorang auditor tidak mudah
dipengaruhi, karena pekerjaannya untuk kepentingan umum.untuk menjadi
independen seorang auditor harus secara intelektual jujur. Independesi dalam hal ini
tidak berarti seperti sikap seorang penuntut dalam perkara pengadilan, namun lebih
dapat disamakan dengan sikap tidak memihaknya seorang hakim. Auditor mengakui
kewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, namun
juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan (paling tidak
sebagian) atas laporan auditor independen, seperti calon-calon pemilik dan kreditur.

4. Dalam menjalankan profesi, kita harus mengenal dan memahami kode etik yang harus
ditaati oleh akuntan. Jelaskan apa saja manfaat kode etik menurut Duska et al. (2003)!
Jawab :
Beberapa manfaat kode etik menurut Duska et al. (2003), yaitu sebagai berikut :
a. Suatu kode dapat memotivasi, digunakan sebagai panutan, dengan harapan dapat
mengatur tingkah laku akuntan dan harus dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan.
b. Suatu kode dapat menjadi panduan yang stabil untuk mengatur benar atau salah
atau kesinambungan pembuatan keputusan.
c. Suatu kode dapat menjadi panduan terutama dalam keadaan yang rancu.
d. Suatu kode tidak hanya memandu yang tingkah laku karyawan tapi dapat juga
mengendalikan kuasa-kuasa karyawan yang otokratis
e. Suatu kode dapat membantu menetapkan tanggung jawab sosial.
f. Suatu kode dengan jelas dalam kepentingan bisnisnya sendiri, untuk menjaga
ketertiban bisnis secara etis.

Sumber referensi :
BMP EKSI 4308/Modul 1

BMP EKSI 4308/Modul 2

BMP EKSI 4308/Modul 3

BMP EKSI 4308/Modul 4

Anda mungkin juga menyukai