Anda di halaman 1dari 4

Nama : Moh Zaki yamani

NIM : 042036553
Jurusan : Akuntansi
UPPJ : UT – Bogor

1. Salah satu keterbatasan audit laporan keuangan adalah bahwa auditor bekerja dalam
batasan ekonomi yang wajar. Jelaskan batasan-batasan ekonomi tersebut menurut
Boynton (2006)!
Suatu audit laporan keuangan memiliki sejumlah keterbatasan yang melekat. Salah
satunya adalah bahwa auditor bekerja dalam suatu batasan ekonomi yang wajar.
Berikut ini adalah beberapa batasan ekonomi tersebut (Boynton, 2006).
a. Biaya yang memadai
Pembatasan biaya audit dapat menimbulkan terbatasnya pengujian, atau penarikan
sampel dari catatan akuntansi atau data pendukung yang dilakukan secara selektif.
Selain itu, auditor juga dapat memilih untuk menguji sistem pengendalian internal dari
sistem pengendalian internal yang sudah berfungsi baik.
b. Jumlah waktu yang memadai
Biasanya laporan auditor harus terbit dalam waktu tiga sampai lima minggu setelah
tanggal laporan posisi keuangan. Pendeknya waktu dapat mempengaruhi jumlah
bukti yang diperoleh tentang transaksi dan kejadian ekonomi setelah tanggal laporan posisi
keuangan yang berdampak pada laporan keuangan.
c. Prinsip akuntansi alternatif
Prinsip akuntansi yang berlaku umum memang memperbolehkan penggunaan prinsip
akuntansi alternatif. Oleh karena itu, pengguna laporan keuangan harus mempunyai
pengetahuan yang luas tentang alternatif- alternatif prinsip akuntansi yang dipilih dan
akibatnya pada laporan keuangan.
d. Estimasi akuntansi
Estimasi merupakan bagian yang melekat pada proses akuntansi dan tidak seorang pun
termasuk auditor dapat meramalkan apa dan bagaimana hasil dari suatu ketidakpastian.

2. Meskipun berdirinya profesi akuntan di negara ini sudah lama, masih ada hal-hal
yang dapat mencoreng citra profesi akuntan yang dipicu oleh beberapa kesenjangan.
Jelaskan kesenjangan apa sajakah yang dimaksud? Berilah masing-masing uraian
singkat dan jelas.
Terdapat beberapa hal yang dapat menurunkan atau memerosotkan citra profesi, yaitu
sebagai berikut :
1. Kesenjangan harapan (the expectation gap).
Kesenjangan ini timbul karena adanya perbedaan persepsi antara profcsi akuntan publik
dan masyarakat tentang peran dan tugas serta tanggung jawab para auditor.
Kesenjangan harapan akan makin melebar dengan adanya berbagai skandal korporasi
dan juga ketidakpuasan yang makin meningkat terhadap kineqa komite penyusunan
standar keuangan (FASB)
2. Kesenjangan ragam jasa (the scope of service gap).
Kesenjangan ragam jasa merupakan kesenjangan yang timbul karena adanya konflik
antara jasa atestasi yang diberikan auditor independen dengan jasa lain yang
ditawarkan akuntan publik. Kesenjangan ini semakin meluas karena perubahan
lingkungan pasar yang memaksa kantor akuntan publik untuk mempertahankan diri dan
bahkan berupaya meningkatkan keunggulan daya saing. berbagai ragam jasa yang
dapat ditawarkan seperti; konsultasi manajemen, personal financial planning, risk
management dan jasa-jasa barn lain
3. Kesenjangan persaingan intraprofesional (the intraprofessional gap).
Termasuk dalam kesenjangan ini adalah konflik yang timbul akibat pcrilaku persaingan
diantara kantor akuntan publik. Upaya peningkatan daya saing telah memaksa kantor
akuntan publik untuk berpindah orientasi dari strategi profcsi ke strategi bisnis
(menghasilkan laba maksimal dengan menghalalkan segala cara). peter Agaris
berpendapat salah satu kelemahan inhem dalam profcsi akuntansi yang menggejala
adalah perilaku kambalistik. Misalya jika seorang nasabah menginginkan audit opinion
atau expert opinion^ mercka dengan mudah dapat mencari. akuntan yang bcrsedia
memberikan opini tersebut dengan harga yang disepakati.
4. Kesenjangan ambiguitas peran (the role ambiguity gap).
Termasuk dalam kesenjangan ini adalah konflik yang timbul akibat pcrilaku persaingan
diantara kantor akuntan publik. Upaya peningkatan daya saing telah memaksa kantor
akuntan publik untuk berpindah orientasi dari strategi profcsi ke strategi bisnis
(menghasilkan laba maksimal dengan menghalalkan segala cara). peter Agaris
berpendapat salah satu kelemahan inhem dalam profcsi akuntansi yang menggejala
adalah perilaku kambalistik. Misalya jika seorang nasabah menginginkan audit opinion
atau expert opinion^ mercka dengan mudah dapat mencari. akuntan yang bcrsedia
memberikan opini tersebut dengan harga yang disepakati.

3. Standar Umum 2 menegaskan bahwa semua hal yang berhubungan dengan


perikatan, independensi, dan sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
Jelaskan apa maksud dari independensi pada standar tersebut?
Independensi merupakan dasar dari profesi auditing. Hal itu berarti bahwa auditor dapat
bersikap netral terhadap entitas. Oleh karena itu, auditor dapat bersikap objektif. Publik
dapat mempercayai fungsi audit karena auditor bersikap tidak memihak serta mengakui
adanya kewajiban untuk bersikap adil.
Meskipun entitas adalah klien auditor, namun CPA tetap memiliki tanggung jawab yang
lebih besar kepada para pengguna laporan auditor yang jelas telah diketahui. Auditor tidak
boleh memosisikan diri atau pertimbangannya di bawah kelompok apapun dan siapa pun.
Independensi, integritas, dan objektivitas auditor mendorong pihak ketiga untuk
menggunakan laporan keuangan yang tercakup dalam laporan auditor dengan rasa yakin
dan percaya sepenuhnya

4. Dalam menjalankan profesi, kita harus mengenal dan memahami kode etik yang
harus ditaati oleh akuntan. Jelaskan apa saja manfaat kode etik menurut Duska et al.
(2003)!
Beberapa manfaat kode etik menurut Duska et al. (2003), sebagai berikut.
1. Suatu kode dapat memotivasi, digunakan sebagai panutan, dengan harapan dapat
mengatur tingkah laku akuntan dan harus dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan
2. Suatu kode dapat menjadi panduan yang stabil untuk mengatur benar atau salah atau
kesinambungan pembuatan keputusan.
3. Suatu kode dapat menjadi panduan terutama dalam keadaan yang rancu.
4. Suatu kode tidak hanya memandu yang tingkah laku karyawan tapi dapat juga
mengendalikan kuasa-kuasa karyawan yang otokratis.
5. Suatu kode dapat membantu menetapkan tanggung jawab sosial .
6. Suatu kode dengan jelas dalam kepentingan bisnisnya sendiri, untuk menjaga
ketertiban bisnis secara etis
Sumber :
BMP – UT EKSI4308 Auditing edisi 3 oleh Sumiyana, Hariman Bone, Angelia Pribadi, Irsyad
Alim Khaidir, Abdul Aziiz Muhsyi, Lena Nurjanah

Anda mungkin juga menyukai