Anda di halaman 1dari 5

1) Jelaskan jenis-jenis jasa yang dapat diberikan oleh KAP ?

Jawab :
jasa-jasa yang yang biasanya dapat diberikan Kantor Akuntan Publik (KAP) meliputi, tetapi
tidak terbatas pada yang berikut ini:

1. Jasa Assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi
bagi para pengambil keputusan. salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan
publik adalh jasa atestasi. Jasa atestasi adalah jasa assurance dimana KAP mengeluarkan laporan
tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan oleh pihak lain. Jasa atestasi dibagi menjadi 5
kategori :
 Audit atas laporan keuangan historis
Manajemen menegaskan bahwa laporan itu telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).

 Atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan.


Manajemen menegaskan bahwa pengendalian internal telah dikembangkan dan
diimplementasikan mengikuti kriteria yang sudah mapan.

 Review laporan keuangan historis.


 Manajemen menegaskan bahwa laporan tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai
sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku umum,sama seperti audit.

 Jasa atestasi mengenai teknologi informasi


Manajemen mengeluarkan berbagai asersi tentang reliabilitas dan keamanan informasi
elektronik.

 Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai permasalahan.

2. Jasa nonassurance yang diberikan oleh KAP

 Jasa akuntansi dan pembukuan


KAP memberikan jasa selain audit berupa jasa akuntansi dan pembukuan. Jasa akuntansi
dapat diberikan melalui aktivitas pencacatan, penjurnalan, posting,jurnal penyesuaian,
dan penyusunan laporan keuangan klien (Jasa kompilasi) serta perancangan sistem
akuntansi klien. Pemberian jasa ini dapat menimbulkan ancaman tersendiri bagi
independensi seorang auditor. Jika seorang auditor mrmbuat laporan keuangan untuk
seorang klien sekaligus melakukan audit terhadap laporan keuangan tersebut, maka
resiko hilangnya independenso seorang auditor semakin tinggi. Auditor dapat
memanipulasi angka-angka yang tertera pada laporan keuangan tersebut sehingga hasil
audit laporan keuangan untuk klien tersebut baik adanya meskipun keadaan sebenarnya
belum tentu seperti itu.Jasa pembukuan hanya boleh diberikan kepada perusahaan yang
tidak go publik.
Jadi hal ini tentu bisa menjadi ancaman karena auditor akan terlihat dekat dengan
klien/ perusahaan bersangkutan. Auditor berpotensi dengan bias.
 Jasa Perpajakan
KAP menyiapkan SPT pajak korporasi dan perorangan baik untuk klien audit maupun
non audit. Hampir semua KAP melakukan jasa perpajakan ,yang mungkin mencakup pajak
bumi dan bangunan,pajak hadiah,perencanaan pajak, serta aspek-aspek lain dari jasa
perpajakan. Bagi KAP kecil, jasa semacam ini jauh lebih penting bagi praktek KAP tersebut
daripada auditing, karena sebagian besar pendapatannya mungkin berasal dari jasa
perpajakan.
 Jasa Konsultasi Manajemen

Jasa konsultasi manajemen atau management advisory services (MAS) merupakan fungsi
pemberian konsultasi dengan memberikan saran dan bantuan teknis kepada klien untuk
peningkatan penggunaan kemampuan dan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan klien.
Jasa Konsultasi yang diberikan KAP meliputi berbagai bentuk dan bidang sesuai dengan
kompetensi akuntan publik. Jasa yang diberikan KAP bervariasi mulai dari jasa konsultasi umum
kepada manajemen, perancangan sistem dan implementasi sistem akuntansi, penyusunan
proposal keuangan dan studi kelayakan proyek, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan,
pelaksanaan seleksi dan rekrutmen pegawai, sampai pemberian berbagai jasa konsultasi lainnya,
termasuk konsultasi dalam pelaksanaan merger dan akuisisi. Dalam pemberian jasa konsultasi ini
KAP berpegang pada Standar Jasa Konsultasi dalam SPAP.

2). Jelaskan maksud dari istilah berikut ini :

 Reasonable Assurance (Keyakinan Memadai) Memadai).Auditor bertanggungjawab


untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan memadai
bahwa laporan keuangan terbebas dari salah saji material. Laporan auditor yang berisi
tentang pendapat auditor atas laporan keuangan didasarkan pada konsep pemerolehan
keyakinan memadai.b. Suatu audit tidak memberikan jaminan atas akurasi laporan
keuangan.
 Salah Saji Material (Material misstatement)
Kesalahan pencatatan akuntansi dapat menyebabkan salah saji material pada pelaporan
keuangan. Salah saji material pada pelaporan keuangan mengacu pada pengertian bahwa
keputusan pengguna laporan keuangan akan terpengaruh/terkecoh oleh ketidakakuratan
informasi yang terjadi karena salah saji tersebut. Secara umum salah saji material dapat
dikategorikan menjadi 2: kualitatif dan kuantitatif. Contoh salah saji yang kategori
pertama adalah kesalahan pengelompokan rekening di pelaporan keuangan. Semisal
pinjaman dari bank yang berumur kurang dari 1 tahun (current) dilaporkan di rekening
pinjaman jangka panjang (non-current). Efek dari kesalahan ini bisa berakibat pada tidak
akuratnya perhitungan rasio lancar (current ratio) dan perbandingan hutang pada modal
(debt to equity ratio). Contoh salah saji kategori kedua adalah kesalahan pencatatan
piutang dari pelanggan. Semisal, angka yang seharusnya $1.56 juta tercatat menjadi
$1.65 juta akibat kesalahan analisis data. Hal ini menyebabkan aktiva perusahaan
menjadi lebih besar dari seharusnya.
 Standar professional akuntan publik mendefinisikan skeptisme profesional sebagai sikap
auditor yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi
secara kritis terhadap bukti audit. Seorang auditor yang skeptis, tidak akan menerima
begitu saja penjelasan dari klien, tetapi akan mengajukan pertanyaan untuk memperoleh
alasan, bukti dan konfirmasi mengenai obyek yang dipermasalahkan. Tanpa menerapkan
skeptisme profesional, auditor hanya akan menemukan salah saji yang disebabkan oleh
kekeliruan saja dan sulit untuk menemukan salah saji yang disebabkan oleh kecurangan,
karena kecurangan biasanya akan disembunyikan oleh pelakunya. Skeptisme profesional
auditor merupakan sikap (attitude) auditor dalam melakukan penugasan audit dimana
sikap ini mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara
kritis terhadap bukti audit. Karena bukti audit dikumpulkan dan dinilai selama proses
audit, maka skeptisme professional harus digunakan selama proses tersebut.

 Independensi adalah Arti Independen adalah suatu sifat dan sikap jiwa yang mandiri dan
tidak mau tergantung pada pihak lain dalam memenuhi kebutuhannya. Jiwa mandiri
bukan berarti tidak membutuhkan pihak lain, namun suatu karakter yang selalu berupaya
menghadapi dan menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapi.Arti independen juga
dapat didefinisikan sebagai sikap netral atau tidak memihak kepada salah satu, punya
kekuasaan sendiri, merdeka, tidak dikontrol oleh pihak lain (misalnya lembaga
independen).

3. Perbedaan antara akuntansi dan auditing antara lain adalah bahwa akuntansi itu merupakan
pekerjaan kegiatan yang bersifat konsruktif sedangkan auditing bersifat analitis. Apa yang
dimaksud dengan pernyataan tersebut ?

Perbedaan Auditing dan Akuntansi :

 Auditing bersifat Analitis sedangkan akuntansi bersifat konstruktif. Auditing dikatakan


bersifat analitis karena akuntan publik memulai auditnya dari angka dalam laporan
keuangan, lalu dicocokkan dengan neraca saldo, buku besar, buku harian, bukti-bukti
pembukuan, dan sub buku besar. Lain halnya dengan akuntansi yang bersifat konstruktif
karena disusun mulai dari bukti-bukti pembukuan, buku harian, buku besar dan sub buku
besar, neraca saldo sampai menjadi laporan keuangan.

 Akuntansi dilakukan oleh staf organisasi (bagian akuntansi) dengan berpedoman pada
Standar Akuntansi Keuangan Umum (Konvergensi IFRS), atau SAK ETAP, atau SAK
Syariah. Sedangkan auditing dilakukan oleh akuntan publik (khususnya financial audit)
dengan berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik, Kode Etik Profesi Akuntan
Publik, dan Standar Pengendalian Mutu.
(bagan ad di catatan)

4. Mengapa auditor harus mematuhi standar auditing dalam melaksanakan pekerjaannya ?


Bagaimana isi standar umum (GAAS) mengatur kualifikasi seorang auditor dan apakah
perbedaan pengaturan dengan ISA?

Jawab :

Standar auditing meupakan pedoman umum untuk membantu auditor memenuhi


tanggungjawab profesioanalnya dalam audit atas laporan keuangan historis sehingga seorang
auditor bisa melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan efektif sesuai dengan standar tersebut.
Standar ini mencakup pertimbangan mengenai kualitas profesional seperti kompetensi dan
independensi,persyaratan perorangan dan bukti. Oleh karena itu seorang auditor harus mematuhi
standar auditing dalam melaksanakan pekerjaannya .Standar ini bersifat mengikat bagi anggota
Ikatan Akuntan Indonesia yang berpraktik sebagai akuntan publik, sehingga pelaksanaannya
bersifat wajib.

Bagaimana isi standar umum (GAAS) mengatur kualifikasi seorang auditor (buku halaman 43)

Perbedaan GAAS dengan ISA ???

ISA dikeluarkan oleh international auditing practice committee (IAPC) dari international
Federation of Accounting (IFAC). Pada ISA tidak membagi standar auditing dengan kategori
seperti halnya SPAP.Pada ISA, tidak ada standar umum, standar pekerjaan Lapangan dan standar
pelaporan. Penyajian standar-standar yang ada pada ISA sudah mencerminkan proses
pengerjaan auditing. Pendekatan pekerjaan audit di ISA dibagi dalam enam tahap yaitu :

1. Dimulai dengan persetujuan penugasan.

2. Melakukan pengumulan informasi ,pemahaman bisnis dan sistem akuntansi klien,serta


penentuan unit yang akan di audit.

3. pengembangan strategi audit.

4. Exeecute the audit,yaitu mulai melaksanakan audit.

5. Membentuk oponi

6.Membuat laporan audit.

Dari keenam tahapan pekkerjaan audit yang diatu dalam ISA tersebut sepertinya tidak jauh
berbeda dengan pengaturan dalam SPAP (GAAS) yang menjadi pedoman audit bagi KAP
diindonesia.
5. Audit yang dilakukan oleh auditor independen bertujuan untuk menyatakan suatu opini
tentang laporan keuangan.

a. Jelaskan perbedaan laporan auditor sebelum tahun 2013 dengan setelah tahun 2013 ?

Anda mungkin juga menyukai