Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

1. Jelaskan hubungan antara jasa audit , jasa atestasi dan jasa asuransi , dan berilah
contohnya masing – masing ?
Jasa asuransi adalah pelayanan atau jasa profesional independen yang dapat meningkatkan
kualitas informasi bagi para pembuat keputusan. Orang – orang yang bertanggungjawab
untuk melakukan pengambilan keputusan membutuhkan jasa asuransi guna membantu
memperbaiki keandalan dan relevansi informasi yang digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan
Contoh : Lembaga Konsumen penjamin mutu

Jasa atestasi adalah jenis jasa asurans yang dilakukan kantor akuntan publik dengan
menerbitkan suatu laporan tertulis yang menyatakan kesimpulan tentang keandalan
pernyataan tertulis yang dibuat oleh pihak lain. (Memberikan opini atas reabilitas dari
pernyataan seseorang).
Contoh : Audit atas laporan keuangan historis, review atas laporan keuangan historis, dan
jasa atestasi lainnya.

Jasa audit adalah salah satu bentuk jasa atestasi yang dilakukan auditor. Dalam pemberian
jasa ini auditor menerbitkan laporan tertulis yyang berisi pernyataan pendapat apakah
laporan keuangan telah disusun sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Jasa audit hanya mengaudit laporan keuangan yang bersifat historis. Audit merupakan
bentuk pemberian jasa asurans yang paling banyak dilakukan oleh kantor – kantor akuntan
publik dibandingkan dengan jasa asurans lainnya.
Contoh : Audit atas laporan keuangan historis
2.
a. Jelaskan apa yang di maksud dengan “ menentukan tingkat kesesuaian antara
informasi dengan kriteria yang telah di tetapkan “?
Segala sesuatu yang di lakukan selama audit di laksanakan memiliki satu tujuan yang
utama, yaitu untuk merumuskan suatu pendapat auditor mengenai asersi – asersi tentang
tindakan – tindakan dan kejadian – kejadian ekonomi yang telah di audit.Pendapat atau
opini auditor akan menunjukkan seberapa jauh asersi -asersi tersebut sesuai dengan
standar atau kriteria yang telah di tetapkan. Sebagai contoh dalam hal audit atas
persediaan, kriteria yang digunakan adalah kerangka audit atas persediaan, kriteria yang
digunakan adalah kerangka pelaporan keuangan yang berlaku untuk persediaan yang
mensyaratkan bahwa persediaan harus benar – benar ada dan benar – benar milik
perusahaan, dan apabila asersi – asersi lain yang melekat pada pos persediaan juga sesuai
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, maka auditor akan berkesimpulan
bahwa telah terdapat kepatuhan sepenuhnya antara asersi – asersi dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
b. Apa yang di maksud dengan informasi dan apa yang di maksud dengan
“kriteria“dalam audit atas laporan keuangan yang di lakukan oleh auditor
independen ?
Dalam audit laporan keuangan kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan
adalah kerangka pelaporan keuangan yang berlaku yaitu SAK (Standar Akuntansi
Keuangan). Walaupun sering terdapat alternatif kerangka pelaporan keuangan, namun
dalam banyak hal kriteria tersebut sudah dapat dirumuskan secara eksplisit dan tepat.
3. Apakah perbedaan dan persamaan antara audit laporan keuangan , audit
kepatuhan , dan audit operasional ?
Perbedaannya adalah berkaitan dengan efisiensi.

1
 Audit Laporan Keuangan
Dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan sebagai keseluruhan – yaitu
informasi kuantitatif yang akan diperiksa – dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang
telah ditetapkan. Kriteria yang digunakan adalah SAK.
Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa laporan – laporan tersebut akan digunakan oleh
berbagai pihak untuk berbagai tujuan. Oleh karena itu akan lebih efisien menggunakan
satu auditor untuk melakukan suatu audit dan menarik kesimpulan yang bias diandalkan
oleh berbagai pihak daripada mengharuskan tiap pemakai laporan melakukan audit secara
sendiri – sendiri.
 Audit Kepatuhan
Tujuannya adalah untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur
aatau aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Audit kepatuhan untuk
suatu perusahaan dapat berupa penentuan apakah karyawan – karyawan di bidang
akuntansi telah mengikuti prosedur – prosedur yang ditetapkan oleh kontroler perusahaan.
 Audit Operasional
Pengkajian (review) atas setiap bagian dari prosedur dan metode yang diterapkan suatu
entitas dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. Hasil akhirnya berupa
rekomendasi kepada manajemen untuk perbaikan operasi.
Persamaannya adalah general audit.
4. Sebutkan jenis – jenis auditor yang di kenal dalam masyarakat dan jelaskan
perbedaan tugas pokok antara masing – masing jenis auditor tersebut ?
 Auditor Pemerintah
adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan negara pada instansi-instansi
pemerintah. Di Indonesia audit ini dilakukan oleh BPK yang dibentuk sebagai perwujudan
dari pasal 23 ayat 5 UUD 1945. Tugas pokoknya yaitu memeriksa laporan keuangan
negara yang ketentuannya sudah di tetapkan oleh UU, dan hasil pemeriksaannya di
beritahukan kepada DPR.
 Auditor Internal
adalah auditor yang bekerja pada suatu entitas (perusahaan) yang berstatus sebagai
pegawai di perusahaan tsb. Tugas audit yang dilakukannya terutama ditujukan untuk
membantu manajemen entitas tempat dimana ia bekerja. Tanggungjawab auditor internal
pada berbagai perusahaan sangat beraneka ragam tergantung pada kebutuhan perusahaan
yang bersangkutan. Auditor internal tidak bias independen terhadap perusahaannya karena
ia adalah pegawai dari perusahaan tersebut. Auditor internal berkewajiban memberi
informasi kepasa manajemen yang verguna untuk pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan efektivitas perusahaan.
 Auditor Independen
adalah auditoryang melakukanpengauditan atas laporan keuangan yang di terbitkan entitas
atau perusahaaan atau organisai lain. Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan –
perusahaan terbuka (perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar
modal), perusahaan – perusahaan besar, dan juga pada perusahaan – perusahaan kecil,
serta organisasi – organisasi yang tidak bertujuan mencari laba.
5.
a. Apakah yang di maksud dengan kantor akuntan publik (kap) menurut U.U. No.5
tahun 2011 tentang akuntan publik ?
akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan untuk
memberikan jasa akuntan publik di indonesia. Kantor akuntan publik adalah badan usaha
yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan dan mendapatkan
izin usaha berdasarkan undang – undang akuntan publik. Menurut UU tersebut, akuntan

2
publik dalam memberikan jasanya wajib mempunyai kantor akuntan publik (KAP) paling
lambat 6 bulan sejak izin akuntan publik diberikan.
b. Sebutkan bentuk badan usaha KAP yang di kenal menurut hukum di indonesia ?
perseorangan , persekutuan perdata , firma , atau bentuk usaha lain yang sesuai dengan
karakteristik profesi akuntan publik, yang diatur dalam undang - undang.
6. Sebutkan persyaratan untuk membuka kantor akuntan publik di indonesia menurut
pasal 18 peraturan menteri keuangan No.17 / PMK.01/2008?
 Untuk mendapatkan izin usaha kap yang berbentuk badan usaha perseorangan ,pemimpin
KAP mengajukan permohonan tertulis kepada sekertaris jendral u.p kepala pusat.
 Untuk mendapatkan izin usaha KAP yang berbentuk badan usaha persekutuan .pemimpin
rekan KAP mengajukan permohonan tertulis kpd sekertaris jendral u.p kepala pusat.
7. Apa yang di maksud dengan “register akuntan“ dan sebutkan siapa yang berhak
untuk mendapatkan register akuntan menurut peraturan menteri keuangan R.I No.
25 /PMK .01/2014 ?
Register akuntan yaitu para akuntan anggota IAI yang mendapat gelar akuntan profesional
sehingga dapat membedakan akuntan publik yang berhimpun di bawah IAPI. Menurut
peraturan menteri keuangan RI No. 25 /PMK .01/2014IAI sebagaimana termuat dalam
anggaran dasarnya tetap mewajibkan para anggotanya berhak memiliki nomor register
akuntan.
8.
a. Apakah ujian sertifikasi akuntan publik (USAP) Itu ?
Ujian sertifikasi akuntan publik merupakan ujian yang dilakukan seorang akuntan yang
ingin menjadi akuntan publik. Persyaratan utama untuk menjadi akuntan publik adalah
memiliki Sertifikat Tanda Lulus Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) yang sah
diterbitkan oleh IAPI.Badan atau organisasi yang menyelenggarakan USAP adalah Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI) ujian ini diselenggarakan dua kali dalam setahun dan
berlangsung selama dua hari penuh.
b. Sebutkan mata ujian yang di ujikan dalam USAP dan badan atau organisasi apakah
penyelenggara USAP ?
 Akuntansi dan pelaporan keuangan ,
 Auditing dan asurans ,
 Akuntansi manajemen , manajemen keuangan , dan sistem informasi ,
 Lingkungan bisnis ,hukum komersial , dan perpajakan.
Badan atau organisasi yang menyelenggarakan USAP adalah Institut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI).
9. Apakah perbedan antara USAP dengan ujian profesional akuntan yang
diselenggarakan oleh IAI ?
Kalau ujian profesional akuntan yaitu ujian yang di ikuti oleh S1 program study
akuntansi untuk mendapat gelar akuntan dan bisa menjadi seorang profesi akuntan.
Sedangkan Ujian sertifikasi akuntan publik yaitu ujian yang di ikuti oleh profesi
akuntan yang mengajukan permohonan untuk enkadi akuntan publik dengan cara
memenuhi persyaratan dan mengikuti ujian USAP .
10.
a. Sebutkan enam elemen standar pengendalian mutu ?
 Tanggung jawab kepemimpinan untuk mutu dalam KAP ,
 Ketentuan etika yang relevan ,
 Penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien serta penugasan tertentu ,
 Sumber daya manusia ,
 Pelaksanaan penugasan ,

3
 Pemantauan .
b. Mengapa KAP perlu memiliki sistem pengendalian mutu ?
Pengendalaian mutu berkaitan erat tetapi berbeda dari standar audit. Untuk memastikan
bahwa prinsip – prinsip dalam standar audit di ikuti dalam setiap audit , sebuah KAP harus
mengikuti prosedur pengendalian mutu spesifik yang membantunya untuk memenuhi
standarseacara konsisten pada setiap penugasan.
Tujuan KAP menetapkan dan memelihara suatu sistem pengendalian mutu adalah untuk
memberikan asurans yang layak bahwa :
 KAP dan personalianya mematuhi standarprofesional serta ketentuan perundang –
undangan dan peraturan yang berlaku, dan
 Laporan yang diterbitkan KAP atau partnernya sudah tepat sesuai dengan situasi yang
dihadapi.

4
BAB 2

2.1 a. bedakan antara akuntansi dengan pengauditan


Akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan
mengomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Akuntansi menghasilkan laporan keuangan dan informasi penting lainnya, sedangkan
pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan meningkatkan nilai
informasi yang dihasilkan dari proses akuntansi dengan cara melakukan penilaian secara
kritis atas informasi tersebut dan selanjutnya mengomunikasikan hasil penilaian kritis
tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
b. asumsi yang mendasari audit atas laporan keuangan
Pengauditan dasarkan pada asumsi bahwa data laporan keuangan bisa diverifikasi. Dara
dikatakan bisa diverifikasi apabila dua orang atau lebih yang memiliki kualifikasi
tertentu, masing-masing melakukan pemeriksaan atas data tertentu dan dari hasil
pemeriksaan tersebut diperoleh kesimpulan yang sama tentang data yang diperiksanya.
2.2 4 faktor timbulnya kebutuhan akan laporan audit
a. Informasi yang dibuat oleh pihak lain, pengambil keputusan hampir tidak mungkin
turun tangan untuk menyusun informasi oleh karena itu mereka terpaksa harus
mengandalkan diri pada informasi yang dibuat oleh orang lain. Informasi yang dibuat
oleh orang lain kemungkinan (sengaja/tidak) memiliki risiko kesalahan.
b. Bias dan motivasi pembuat informasi
c. Volume data
d. Kerumitan transaksi
2.3 Manfaat ekonomis dari suatu audit atas laporan keuangan
a. Akses ke pasar modal. Tanpa audit, perusahaan akan ditolak untuk melakukan akses
ke pasar modal
b. Biaya modal menjadi lebih rendah. Oleh karena lap keuangan auditan dapat
menurunkan risiko informasi, biasanya kreditor bersedia untuk menetapkan bunga
yang lebih rendah, dan para investor mungkin akan bersedia untuk menerima rate of
return yang lbh rendah atas investasinya
c. Pencegah terjadinya kekeliruan dan kecurangan. Karyawan dan manajer yang
mengetahui bahwa laporannya akan diaudit oleh auditor independen akan lebih
berhati-hati agar memperkecil kemungkinan terjadinya penyalahgunaan aset
perusahaan.
d. Perbaikan dalam pengendalian dan operational. Auditor independen biasanya
memberikan berbagai saran untuk memperbaiki pengendalian perusahaan agar
mencapai efisiensi
2.4 Keterbatasan audit laporan keuangan
Auditor tidak bisa memberikan jaminan penuh bahwa laporan keuangan yang telah
diauditnya bebas dari kesalahan penyajian material yang timbul akibat kesalahan ataupun
kecurangan. Laporan yang diaudit tidak dapat benar-benar akurat. Hal ini disebabkan
oleh proses akuntansi yang melahirkan laporan keuangan, maupun oleh proses
pengauditan itu sendiri.
2.5 4 kelompok dalam organisasi klien yang biasanya berinteraksi dengan auditor
a. Manajemen. Manajemen adl individu/klp individu dengan tanggungjawab eksekutif
utk melaksanakan operasi entitas. Selama audit berlangsung, audit sangat sering
berhubungan atau berinteraksi dengan manajemen untuk mendapatkan bukti yang
diperlukan yang seringkali berupa data perusahaan yang bersifat rahasia.
b. Pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola. SA260 mewajibkan auditor untuk
berkomunikasi dengan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dalam audit atas

5
laporan keuangan. Tujuannya (SA260.9) adalah mengomunikasikan secara jelas kpd
pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola ttg tanggungjawab auditoe,
memperoleh informasi yang relevan,menyediakan hasil observasi audit yang
signifikan dan relevan,mendukung komunikasi dua arah yang efektif antara auditor
dgn pihak yg bertanggungjawab atas tata kelola.
c. Auditor internal. Adalah auditor yang bekerja pada suatu entitas, dan oleh karenanya
merupakan pegawai dan tunduk pada manajemen entitas dimana ia bekerja.
d. Pemegang saham. Para pemegang saham mengandalkan laporan keuangan ang telah
diaudit untuk mendapatkan keyakinan bahwa manajemen telah melaksanakan
tanggungjawabnya dengan baik. Auditor ikut saat RUPS.
2.6 Pendekatan apa yang ditempuh terhadap asersi-asersi yang dibuat manajemen
Audit atas laporan keuangan biasanya dilakukan dengan cara memecah laporan keuangan
menjadi segmen-segmen atau komponen yang lebih kecil. Terdapat berbagai cara untuk
melakukan segmentasi audit seperti menggunakan (1) pendekatan akun, setiap akun
diperiksa satu-satu sehingga tiap akun ada kesimpulannya(tdk efis,biaya besar, lbh lama),
(2) pendekatan siklus( pemeriksaannya mengikuti aliran pencatatan jurnal transaksi)
2.7 a. Apakah komite audit?sebutkan komite audit yang ideal, mengapa semakin
banyak perusahaan memiliki komite audit
Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, yang bekerja secara
kolektif dan berfungsi membantu Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. Komite
Audit bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan
bertanggungjawab langsung kepada Komisaris.
b. fungsi komite audit
Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-117/M-MBU/2002
menjelaskan bahwa tujuan Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris atau
dewan Pengawas dalam memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan
efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan internal.
2.8 bagaimana pekerjaan auditor internal klien bisa berpengaruh thd pekerjaan
auditor independen? Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
memanfaatkan pekerjaan auditor internal tsb oleh auditor independen
SA 610 mengatur tentang kemungkinan auditor eksternal menggunakan pekerjaan yang
dilakukan oleh auditor internal sepanjang memenuhi ketentuan yang diatur dalam SA
tersebut. Karena fungsi auditor internal yang tidak independen dari entitas, dalam
menentukan apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan cukup utk tujuan audit,
auditor eksternal harus mengevaluasi: obyektivitas fungsi aud intr, kompetensi teknis aud
intr,apakah pekerjaan aud intr akan dilaksanakan dengan kecermatan dan kehati-hatian
profesional, apakah komunikasi antara aud intr dan eks efektif. Meskipun auditor
eksternal menggunakan pekerjaan aud intr, penanggungjawab tunggal atas opini audit
yang dinyatakan adalah tanggungjawab auditor eksternal.
2.9 standar audit
Standar audit adalah pedoman untuk membantu para auditor dalam memenuhi
tanggungjawab profesionalitas mereka dalam pengauditan laporan keuangan historis. Std
trsb mencakup pertimbangan kualitas profesional antara lain persyaratan kompetensi dn
independesnsi, pelaporan, dan bukti.
2.10 badan yang menetapkan standar audit di indonesia
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai suatu organisasi profesi yang
berkewajiban untuk menetapkan standar auditing yang mengadopsi ISA (international
auditing standrads).

6
BAB 3

3.1 jelaskan bagaimana etika umum memberi pedoman pada perilaku manusia?
manusia selalu dihadapkan pada kebutuhan untuk memilih yang akan mendatangkan
akibat baik bagi mereka sendiri maupun pihak lainnya .
3.2 apakah perbedaan antara pemikiran menurut kelompok ethical absolutis dan
kelompok ethical relativis?
kelompok ethical absolutis yang berpendapat bahwa ada prinsip universal yang
diterapkan pada setiap orang yang tidak berubah sepanjang masa. dan kelompok ethical
relativis yang berpendapat bahwa pertimbangan etis ditentukan oleh perubahan kebiasaan
dan tradisi yang berlaku dalam msyarakat di mana mereka hidup .
3.3 sebutkan enam langkah dalam kerangka umum untuk pengambilan keputusan
etika?
1. Dapatkan fakta – fakta yang releva untuk pengambilan keputusan ,
2. identifikasi masalah etika yang terkait dari fakta – fakta tersebut ,
3. Tentukan siapa yang terpengaruh oleh keputusan tsb dan bagaimana pengaruhnya ,
4. Identifikasi alternatif alternatif pengambilan keputusan ,
5. Identifikasi konsekuensi dari setiap alternatif ,
6. tetapkan pilihan etika .
3.4 a). Apakah tujuan etika profesional ?
etika profesional mencakup prinsip perilaku untuk orang – orang profesional yang
dirancang baik untuk tujuan praktis maupun tujuan idealistis.
b). Jelaskan penetapan etika profesional?
ditetapkan oleh organisasi profesi bagi para anggotanya yang secara sukarela
menerima prinsip perilaku profesional lebih keras dari pada yang di minta oleh
undang – undang .
3.5 jelaskan pendekatan yang dilakukan IAPI dalam perumusan etika profesional ?
IAPI mengacu pada code of ethics for professional accountans yang di terbitkan oleh the
internasional ethics standard board for accountans (IESBA – IFAC ).
3.6 a) Sebutkan dua bagian dalam kode etik profesional ikatan akntan publik di
indonesia?
kode etik A menetapkan prinsip dasar etika profesi dan memberikan kerangaka
konseptual untuk menerapkan prinsip tertentu. Kode etik B memberian ilustrasi mengenai
penerapan kerangka konseptual tsb pada situasi tertentu.
b) Manakah dari kedua bagian tsb yang bisa dipaksakan? jelaskan!
kode etik A menetapkan prinsip dasar etika profesi dan memberikan kerangaka
konseptual untuk menerapkan prinsip tertentu . jadi setiap akuntan wajib menerapkan
kode etik A.
3.7 a) apa arti penting prinsip dasar etika dalam kode etik profesional IAPI ?
untuk setiap praktisi dan memberikan kerangka konseptual untuk penerapan prinsip
tersebut .
b) Sebutkan isi pokok lima prinsip dasar etika dalam kode etik profesional IAPI ?
1. Ancaman terhadap kepatuhan praktisi pada prinsip dasar etika profesi,
2. kode etik ini membantu untuk mengidentifikasi , mengevaluasi , dan menanggapi
ancaman terhadap kepatuhan prinsip dasar etika profesi,
3. setiap praktisi harus mengevaluasi setiap ancaman terhadap kepatuhan ,
4. Setiap praktisi harus memperhatiakn faktor – faktor kualitatif.
5. praktisi mungkin saja melanggar suatu ketentuan dalam kode etik inisecara tidak
sengaja .

7
3.8 setiap praktisi wajib mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar aturan etika
profesi yang diatur dalam kode etik , kecuali bila prinsip dasar dan aturan etika
profesi yang di atur oleh perundang – undangan , ketentuan hukum , atuau
peraturan lainnya yang berlaku ternyata berbeda dari kode etik . jelaskan arti
pengecualian tsb ?
dalam kondisi ini , seluruh prinsip dasar dan aturan etika profesi yang diatur dalam
perundang – undangan , ketentuan hukum , atau peraturan lainnya yang berlaku tersebut
wajib di patuhi , selain tetap mematuhiprinsip dasr dan aturan etika profesi lainnya yang
di atur dalam kode etik .
3.9 kode etik mengharuskan praktisi selalu menerapkan kerangka konseptual untuk
mengidentifikasi ancaman (threat) terhadap kepatuhan pada prinsip dasar serta
menerapkan ( safeguards ). Jelasakan hubungan antara signifikan ancaman dengan
pencegahan yang harus di lakukan ?
jika ancaman tsb mrpakan ancaman selain ancaman yang secara jalas tida signifikan ,
maka pencegahan yang tepat harus di pertimbangakan dan diterapkan untuk
menghilangkan ancaman tsb atau menguranginya ketingkat yang dapat di terima ,
sehingga kepatuhan terhadap prinsip dasar etilka profesi tetap terjaga .
3.10 sebutkan lima jenis ancaman terhadap prinsip dasar sebagaimana di maksud
dalam kode etik profesional akuntan publik ?
1. Ancaman kepentingan pribadi ,
2. Kepentingan telaah pribadi ,
3. Ancaman advokasi ,
4. Ancaman kedekatan ,
5. Ancaman intimidasi .
3-11 Sebutkan 2 klasifikasi pencegahan yang dapat menghilangkan ancaman atau
menguranginya ke tingkat yang dapat diterima.
Pencegahan yang dapat menghilangkan ancaman tersebut atau menguranginya ke
tingkat yang dapat diterima:
1. Pencegahan yang di buat oleh profesi, perundang-undangan atau peraturan
2. Pencegahan dalam lingkungkungan kerja
3-12 Apa yang harus dilakukan oleh praktisi apabila masalah etika profesi yang
signifikan tidak dapat diselesaikan.
Jika masalah etika profesi yang signifikan tidak dapat diselesaikan, maka praktisi dapat
meminta nasihat profesional dari organisasi profesi yang relevan atau penasihat hukum
untuk memperoleh pedoman mengenai penyelesaian masalah etika profesi yang terjadi
tanpa melanggar prinsip kerahasiaan. contoh :ketika menemukan kecurangan (fraud ),
praktisi harus mempertimbangkan untuk memperoleh nasehat hukum dalam
menentukan ada tidaknya keharusan untuk melaporkan tanpa melanggar prinsip
kerahasiaan.
3-13 Apa yang harus dilakukan praktisi apabila setelah mendalami semua
kemungkinan yang relevan, masalah etika profesi tetap tidak dapat diselesaikan.
Jika setelah mendalami semua kemungkinan yang relevan, masalah etika profesi tetap
tidak dapat diselesaikan maka praktisi harus menolak untuk dikaitkan dengan hal yang
menimbulkan masalah etika profesi tersebut. Dalam situais tertentu, merupakaan suatu
langkah yang tepat bagi praktisi untuk tidak melibatkan dirinya dalam tim perikatan
atau penugasan tertentu, atau bahkan mengundurkan diri dari perikatan tersebut atau
dari KAP atau jaringan KAP tempatnya bekerja.
3-14 Sepuluh seksi dalam Bagian B Kode Etik meliputi:
1. Seksi 200 Ancaman dan Pencegahan
2. Seksi 210 Penunjukan Praktisi, KAP, atau Jaringan KAP

8
3. Seksi 220 Benturan Kepentingan
4. Seksi 230 Pendapat Kedua
5. Seksi 240 Imbalan Jasa Profesional dan Bentuk Remunerasi
6. Seksi 250 Pemasaran Jasa Profesional
7. Seksi 260 Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramah-tamahan
8. Seksi 270 Penyimpanan Aset Milik Klien
9. Seksi 280 Objektivitas – Semua Jasa Profesional
10. Seksi 290 Independensi dalam Perikatan Assurance
3-15 Sembilan situasi yang dapat menimbulkan ancaman terhadap independensi:
1. Kepentingan keuangan
2. Pinjaman dan penjaminan yang diberikan oleh klien assurance, serta simpanan yang
ditempatkan pada klien assurance
3. Hubungan bisnis yang dekat dengan klien assurance
4. Hubungan keluarga dan hubungan pribadi dengan klien assurance
5. Personil KAP yang bergabung dengan klien assurance
6. Personil klien assurance yang bergabung dengan KAP
7. Rangkap jabatan personil KAP sebagai direktur atau pejabat klien assurance
8. Keterkaitan yang cukup lama antara personil senior KAP dengan klien assurance
9. Imbalan jasa profesional

9
BAB 4

4.1 sebutkan tujuan pengauditan atas laporan keuangan . secara umum , bagaimana auditor
bisa mencapai tujuan tsb ?
Jawab :1. Memahami tujuan dan tanggung jawab suatu audit , 2. Membagi laporan keuangan
menjadi siklus – siklus , 3. Memahami asersi asersi manejeman tentang laporan keuanagan ,
4. Meamhami tujuan umum audit untuk golongan - golongan taransaksi , akun – akun dan
pengungkapannya , 5. Memahami tujuan khusus (spesifik) audit untuk kelompok golongan
transaksi , akun – akun dan pengungkapanya .
4.2 bedakan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor atas laporan
keuangan yang diaudit ?
Jawab : tanggung jawab manajemen yaitu kegiatan dalam perusahaan dalam
mengoperasikan bisnis sehari –hari , mereka mengetahui lebih banyak tentang transaksi –
transaksi perusahan , serta aset , kewajiban sertas ekuitas terkait. Sedangkan
Tanggung jawab auditor yaitu kegiatan untuk memerikasa dan pengendalian internal laporan
keungan perusahaan selama audit berlangsung .
4.3 apakah perbedaan antara kesalahan “error ”dan “kecurangan ”(fraud) dan apakah
tanggung jawab auditor untuk ,menemukan masing – masing hal tersebut ?
Jawab : kesalahan dalah salah saji dalam pelaporan keuangan yang tidak disengaja .
sedangkan kecurangan adalah salah saji yang di sengaja .
4.4 jelaskan perbedan antara pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan dengan
penyalah gunanaan asset. uraikan perbedaan antara kedua tipe kecuranagan tsb atas penyajian
wajar dalam laporan keuangan ?
Jawab : 1. Dorongan intensif atau teksnsn untuk melakukan pelaporan keuangan yang
mengandung kecurangan , 2. Peluang untuk melakukan kecurangan , 3. Pembenaran atas
tindakan tsb.
4.5 jelaskan tanggung jawab auditor untuk mempertimbangakan kepatuhan terhadap
hukum dan perundang – undangan . apakah perbedaan antara tanggung jawab auditor atas
hukum dan perundang – undangan yang di pengaruhi langsung terhadap laporan keuangan
bila di bandingkan dengan hukum dan perundang – undangan lain yang tidak berpengaruh
langsung .
Jawab : standaraudit 250 mengatur tentang pertimbangan ats peraturan perundang –
undangan dalam audit atas laporan keuangan . ketentuan dalam standar audit tersebut di
rancang untuk membantu auditor dalam mengidentifikasi kesalhan penyajian
laporankeuangan yang diseabka oleh ketidakpatuhan terhadap kepauhan terhadap peraturan
perundang – undangan.
4.6 apakah pertanggung jawaban auditor apabila diidentifikasikan atau diduga terjadi
ketidak patuhan terhadap hukum atau perundang –undangan oleh klien ?
Jawab : jika auditor menduga kemungkinan terjadi ketidakpatuhan , maka auditor harus
membahas haltersebut dengan manejemen dan , jika relevan dengan pihak – pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola.
4.7 jelaskan apa yang di maksud dengan “pendekatan siklus ” dalam pengauditan . apakah
keuntungan akibat memecah audit menjadi siklus – silus yang berbeda?
Jawab : pendekatan siklus yaitu audit dalam laporan keuangan yang bisanya di lakuakn
dengan cara memecah laporan keuangan menjadi segmen – segmenatau kompenen yang
lebih kecil. Dengan pemecahan semacam ini audit lebih menhjadi lebih mudah di laksanakan
, dan mempermudah pembagian tugas diantara para anggota tim audit .
4.8 tunjukan dengan siklus manaka masing – masing akun buku besar berikut berkaitan :
penjualan=sikluspenjualandanpengumpulanpiutang , utang usaha=pembeliandanpembayaran
, laba ditahan=siklusperolehan modal danpengembaliannya , piutang

10
usaha=sikluspenjualandanpengumpulanpiutang , persediaan=pembeliandanpembayaran , dan
reparasi dan pemeliharaan= .?
Jawab :
4.9 mengapa penjualan , retur penjualan , kerugian piutang , potongan tunaipenjualan , dan
cadangan kerugian piutang dikelompokkan kedalam siklus yang sama ?
Jawab :karenaakun-akuntersebutsama-samamerupakanalirankasmasuk yang
utamadarioperasikeakunkas di bank
4-10) asersi-asersi manajemen adalah pernyataan yang dibuat manajemen secara eksplisit
atau implicit tentang golongan transaksi dan saldo akun yang bersangkutan serta
pengungkapan dalam laporan keuangan. Tiga kategori asersi manajemen :
 Asersi-asersi tentang golongan transaksi dan kejadian untuk periode yang diaudit
 Asersi-asersi tentang saldo akun pada akhir periode
 Asersi-asersi tentang penyajian dan pengungkapan.
4-11) Tujuan umum audit adalah menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan,
dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum di
Indonesia, sedangkan asersi manajemen adalah pernyataan yang dibuat manajemen secara
eksplisit atau implicit tentang golongan transaksi dan saldo akun yang bersangkutan serta
pengungkapan dalam laporan keuangan.
Tujuan umum audit lebih bermanfaat bagi auditor karena untuk memberikan rerangka kerja
bagi auditor dalam mengumpulkan bukti kompeten yang cukup dan menetapkan bukti yang
tepat harus dikumpulkan sesuai dengan keadaan penugasa yang dihadapi.
4-12) pengeluaran untuk reparasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan konstruksi dicatat
pada tanggal yang salah. Tujuan audit golongan transaksi manakah yang telah dilanggar ?
tujuan audit atas golongan transaksi bagian ketepatan waktu. Sedangkan jika pengeluaran
tersebut dikapitalisasi sebagai asset tetap, bukan sebagai beban, maka itu melanggar tujuan
audit atas golongan transaksi bagian penggolongan.
4-13) tujuan audit saldo keberadaan adalah tujuan ini berhubungan dengan apakah jumlah
yang dicantumkan dalam laporan keuangan memang seharusnya dimasukkan. Contohnya,
dimasukkan suatu piutang kepada pelanggan dalam daftar piutang usaha, padahal tidak ada
piutang kepada pelanggan. Tujuan audit saldo kelengkapan adalah berhubungan dengan
apakah semua jumlah yang seharusnya dimasukkan telah diikutsertakan dengan jumlah yang
benar. Contohnya, tidak memasukkan suatu piutang usaha kepada seseorang pelanggan dalam
daftar piutang usaha, padahal piutang kepada pelanggan tersebut benar-benar ada.
Bisa dilihat dari kedua contoh dari tujuan audit saldo keberadaan dan kelengkapan dimana
keberadaan berkaitan dengan kemungkinan terjadinya lebih saji, sedangkan kelengkapan
berkaitan dengan kemungkinan kurang saji.
4-14) Tujuan khusus audit adalah lebih diarahkan untuk pengujian terhadap pos-pos yang
terdapat dalam laporan keuangan yang berdasarkan asersi-asersi yang dibuat oleh manajemen
dan untuk menghimpun bukti kompeten yang cukup, auditor perlu mengidentifikasikan dan
menyusun sejumlah tujuan audit khusus (spesifik) untuk setiap akun laporan keuangan.
Hubungan dari tujuan khusus audit dengan tujuan umum audit :
 Tujuan khusus (spesifik) audit transaksi dimana setelah tujuan umum audit ditetapkan,
maka setelah itu dapat dikembangkan secara lebih khusus sesuai dengan transaksi yang
diaudit. Golongan-golongan transaksi spesifik transaksi meliputi penjualan,
penerimaan kas, dan sebagainya. Paling sedikit ada satu tujuan umum audit transaksi,
kecuali bila auditor yaki bahwa tujuan audit umum transaksi tidak relevan atau tidak
penting dalam hal yang dihadapi.
 Tujuan khusus (spesifik) saldo akun dimana setelah tujuan umum audit ditetapkan,
dapatlah dikembangkan tujuan spesifik audit saldo untuk setiap akun yang tercantum

11
dalam laporan keuangan. Terdapat lebih dari satu tujuan spesifik audit saldo akun
untuk tujuan umum audit saldo akun.
4-15) tunjukkan asersi manajemen dan tujuan umum audit untuk tujuan khusus audit saldo :
semua asset tetap terbukukan sungguh-sungguh ada pada tanggal neraca.
Untuk tujuan khusus semua asset tetap terbukukan sungguh-sungguh ada pada tanggal neraca
berdasarkan asersi manajemen dan tujuan umum audit pada bagian keberadaan bias dilihat
dibuku pada table 208.
4-16) jelaskan bagaimana asersi manajemen, tujuan umum audit saldo dan tujuan khusus
audit saldo dikembangkan untuk sebuah saldo akun seperti piutang usaha.
“aku ga tau jawabannya yang ini nok”
4-17) Empat tahapan dalam pengauditan :
 Perencanaan dan perencanaan suatu pendekatan audit
 Pengujian pengendalian dan pengujian substantive golongan transaksi
 Penerapan prosedur snalitis dan pengujian rinci atas saldo
 Penyelesaian laporan audit
Hubungan dari keempat tahapan ini bagi tujuan audit laporan keuangan adalah auditor harus
mendapat bukti kompeten yang cukup untuk mendukung semua asersi manajemen dalam
laporan keuangan. Hal ini dilakukan dengan mengumpulkan bukti dalam mendukung
sejumlah tujuan audit transaksi dan saldo akun. Untuk melakukan hal ini, auditor harus
mengikuti suatu proses audit, yaitu metode yang dirancang dengan cermat untuk
mengorganisasi suatu audit untuk memastikan diperolehnya bukti kompeten yang cukup, dan
tercapainya semua tujuan audit yang diperlukan.
Dalam tahap 2 dilakukan pengujian pengendalian dimana sebelum auditor memutuskan
untuk menurunkan risiko pengendalian direncanakan, seandainya pengendalian internal
dinilai efektif, auditor harus menguji efektivitas pengendalian tersebut. Pengujian substansif
transaksi adalah auditor menilai catatan transaksi yang dibuat klien dengan melakukan
verifikasi atas jumlah-jumlah rupiah transaksi.
Dalam tahap 3 terdapat prosedur analitis menggunakan perbandingan dan hubungan
untuk menetapkan apakah saldo-saldo akun dan data lainnya Nampak masuk akal. Pengujian
rinci saldo adalah prosedur spesifik yang dimaksudkan untuk menguji salah saji material
dalam saldo-saldo yang tercantum dalam laporan keuangan.

12
BAB 5

5-1 Persamaan dan perbedaan bukti suatu kasus hukum dan bukti audit
Persamaan Perbedaan
- Baik bukti kasus hukum dan bukti audit - Ukuran keabsahan (validity) bukti audit
harus merupakan bukti yang relevan, bergantung pada pertimbangan auditor
tepat, dan reabilitas dan objektif. independennya sendiri dan kecukupan
bukti ditentukan oleh auditor.
- Sedangkan bukti hukum merupakan bukti
yang sudah diatur secara tegas oleh
peraturan hukum yang ketat.

5-2 Empat keputusan tentang bukti yang harus dilakukan pada setiap audit:
1. Prosedur audit apa yang harus digunakan
2. Berapa besar ukuran sampel yang harus dipilih untuk prosedur audit tersebut
3. Unsur-unsur apa yang harus dipilih dari populasi
4. Kapan prosedur tersebut diterapkan
5-3 Jelaskan apa yang dimaksud prosedur audit, sebut dan jelaskan 4 contohnya.
Prosedur audit adalah instruksi detail yang menjelaskan bukti audit yang harus
diperoleh selama audit berlangsung. Contoh: suatu prosedur audit untuk melakukan
verifikasi atas pengeluaran kas: periksalah jurnal pengeluaran kas dalam sistem
akuntansi dan bandingkan dengan nama penerima, jumlah rupiah , dan tanggal dengan
informasi online yang disediakan Bank tentang check-check yang diproses untuk akun
kas yang bersangkutan.
5-4 Apa yang dimaksud dengan program audit untuk piutang usaha. Sebutkan 4 hal
yang harus termuat dalam setiap program audit.
Program audit untuk piutang usaha adalah: daftar prosedur-prosedur audit untuk bagian
piutang usaha dalam sebuah entitas.
4 Hal yang harus termuat dalam setiap program audit adalah daftar prosedur audit,
ukuran sampel, unsur yang dipilih, dan saat pelaksanaan pengujian.
5-5 Mengapa auditor hanya dapat memberi tingkat asurans wajar bukan
meyakinkan, bahwa laporan keuangan adalah benar: karena laporan keuangan yg
telah diaudit oleh auditor tidak bisa dijamin penuh bahwa laporan keuangan tersebut
bebas dari kesalahan penyajian material yg timbul. Hal ini disebabkan oleh proses
akuntansi yg melahirkan laporan keuangan, maupun oleh proses pengauditan itu
sendiri.
5-6 Tunjukan 2 faktor yang menentukan persuasifitas bukti. Apakah hubungan
kedua faktor tsb dengan prosedur audit, ukuran sample, unsure yang dipilih, dan
saat pengauditan.
Dua penentu persuasivitas bukti audit adalah kompetensi dan kecukupan. Kompetensi
bukti merujuk pada tingkat dimana bukti tersebut dianggap dapat dipercaya atau
diyakini kebenarannya. Jika bukti audit dianggap memiliki kompetensi yang tinggi,
maka bantuan bukti audit tersebut untuk meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan telah
disajikan secara wajar sangatlah besar.
Tingkat kompetensi bukti hanya berkaitan dengan prosedur-prosedur audit yang terseleksi. Tingkat
kompetensi tidak dapat ditingkatkan dengan cara mempebesar ukuran sampel atau
mengambil item-item lainnya dari suatu populasi. Tingkat kompetensi hanya dapat diperbesar
dengan memilih berbagai prosedur yang mengandung tingkat kualitas yang lebih tinggi
atas satu atau lebih dari ketujuh karakteristik kompetensi bukti audit. berikut ini :

13
5-7 Enam karakteristik yang menentukan reliabilitas bukti adalah:
1. Independensi pembuat bukti, contoh tipe bukti yg bisa diandalkan: informasi yang
diperoleh dari bank, penasehat hukum, atau pelanggan.
2. Efektivitas pengendalian internal klien, contoh: apabila pengendalian internal atas
penjualan dan pembuatan faktur pada perusahaan klien berjalan dengan efektif,
maka bukti tersebut lebih bisa dipercaya dari faktur penjualan dan dokumen
pengiriman barang.
3. Pengetahuan langsung auditor, contoh: auditor menghitung sendiri besarnya laba
kotor tahun ini dan membandingkannya dengan laba kotor tahun lalu.
4. Kualifikasi individu pemberi informasi, contoh: pemeriksaan atas persediaan
permata yang dilakukan oleh seorang auditor yang terlatih untuk membedakan
antara permata yang asli dengan kaca akan menjadi bukti yang bisa dipercaya.
5. Tingkat objektivitas, contoh: konfirmasi tentang saldo piutang yang diterima dari
debitur, hasil perhitungan fisik kas dan surat berharga yang dilakukan oleh auditor.
6. Ketepatan waktu, contoh: hasil perhitungan fisik atas surat berharga yang dilakukan
auditor pada tanggal neraca.
5-8 8 Tipe bukti audit:
 Inspeksi. Ex : inspeksi atas catatan bukti otorisasi dan dokumen (surat
berharga). Membaca notulen rapat dewan komisaris dan membuat ringkasan
semua informasi yg berkaitan dengan laporan keuangan dalam file audit.
 Dokumentasi. Ex: duplikat faktur penjualan dan faktur pembelian.
 Observasi. Ex: observasi oleh auditor atas perhitungan persediaan yang
dilakukan oleh personel entitas dan melihat langsung pelaksanaan aktifitas
pengendalian.
 Konfirmasi eksternal. Ex: auditor menemukan 2 buah transaksi yg tidak lazim,
maka auditor melakukan konfirmasi kepada pihak ketiga.
 Penghitungan ulang. Ex: auditor menghitung ulang besarnya beban penyusutan
aktiva tetap, beban amortisasi diskonto atau premium utang obligasi, nilai
persedian akhir, harga pokok penjualan, beban perlengkapan, dan nilai buku
sekuritas invenstasi.
 Pelaksanaan kembali. Ex: auditor membandingkan harga yang tercantum dalam
faktur dengan daftar harga yang telah ditetapkan perusahaan, dan auditor
mengerjakan ulang pembuatan daftar umur piutang.
 Prosedur analitis. Ex: auditor membandingkan persentase laba kotor tahun ini
dengan persentase laba kotor tahun lalu, perhitungan rasio perputaran
persediaan dan dibandingkan dengan rasio yg sama dari taun lalu untuk menguji
persediaan using.
 Permintaan keterangan. Ex: meminta informasi mengenai keaslian permata pada
ahli dibidangnya.
5-9 Karakteristik dari suatu konfirmasi:
 Merupakan bukti audit yg berkualitas tinggi.
 Sering digunakan dlm audit.
 Penggunaan konfirmasi biasanya relative mahal.
 Dapt menimbulkan ketidaksenangan pihak yg diminta untuk menjawab.
Perbedaan konfirmasi dengan dokumentasi eksternal adalah pada konfirmasi
eksternal, konfirmasi diminta kepada klien dan selanjutnya klien minta pada pihak
ketiga untuk menjawabnya langsung kepada auditor. Sedangkan dokumentasi eksternal
dibuat oleh pihak luar organisasi klien yg merupakan salah satu pihak dlm transaksi yg
didokumentasi.

14
5-10 Perbedaan dokumentasi internal dg eksternal sbg bukti audit dan berikan 3
contoh.
Dokumentasi internal dibuat dan digunakan dalam organisasi klien dan selanjutnya
diarsipkan tanpa pernah pergi ke pihak lain. Contoh: duplikat faktur penjualan, catatan
waktu kerja pegawai, dan laporan penerimaan barang. Sedangkan dokumentasi
eksternal dibuat oleh pihak luar organisasi klien yang merupakan salah satu pihak
dalam transaksi yang didokumentasikan, tapi sekarang berada di tangan klien atau
tersedia untuk diakses. Contoh: faktur pembelian, wesel yang telah diuangkan, dan
polis asuransi.
5-11 Jelaskan arti penting prosedur analitis sbg bukti dalam menentukan penyajian
wajar laporan keuangan.
Aspek prosedur analitis dalam menunjukan kemungkinan adanya kesalahan penyajian
dalam laporan keuangan sering disebut ‘pengarahan perhatian’ karena hasil analisis ini
akan menghasilkan dilakukannya prosedur yang lebih rinci pada daerah audit tertentu
sehingga penyebab kesalahan penyajian dapat diketahui.
5-12 Alasan utama mengapa prosedur analitis perlu dilakukan.
Alasan utama dilakukan prosedur analitis adalah karena prosedur analitis melakukan
pengevaluasian atas informasi keuangan yang dilakukan dengan menelaah hubungan
yang dapat diterima antara data keuangan dengan data non keuangan. Selain itu,
prosedur analitis dilakukan dengan tujuan untuk memahami bidang usaha dan bisnis
klien, menilai kelangsungan usaha bisnis klien, menunjukan kemungkinan adanya
kesalahan penyajian dalam laporan keuangan, dan mengurangi pengujian audit yang
rinci.

15
BAB 8

1) Tiga tujuan utama pengendalian internal yang efektif :


 Keandalan pelaporan keuangan entitas
Manajemen bertanggungjawab hukum dan professional untuk memastikan bahwa
informasi telah disajikan secara wajar sesuai dengan persyaratan pelaporan yang
ditetapkan oleh IAI dan IFRS. Tujuan pengendalian internal yang efektif atas
pelaporan keuangan adalah untuk memenuhi tanggungjawab pelaporan keuangan.
 Efektivitas dan efisiensi operasi entitas
Pengendalian dalam entitas akan mendorong efektivitas dan efisiensi penggunaan
sumber-sumber secara optimal. Tujuan utama pengendalian ini adalah untuk memberi
informasi keuangan dan non keuangan yang akurat tentang operasi entitas untuk
pengambilan keputusan.
 Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan-peraturan
Entitas-entitas publik, non-publik, dan organisasi nirlaba berkewajiban untuk
menaati banyak undang-undang dan peraturan-peraturan. Diantaranya menyangkut
akuntansi akuntansi langsung dan tak langsung.
2) Dari ketiga tujuan pengendalian, yang dipandang penting dalam pengauditan laporan
keuangan adalah keandalan pelaporan keuangan entitas. Karena dengan kita membuat
laporan keuangan entitas yang andal berarti kita telah memastikan laporan tersebut telah
disajikan secara wajar sesuai dengan persyaratan pelaporan IAI dan IFRS. Tujuan
pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan adalah untuk memenuhi
tanggungjawab pelaporan keuangan.
3) Berkaitan dengan delapan tahapan perencanaan audit
 Tahapan manakah yang bersangkutan dengan mendapatkan pemahaman pengendalian
internal dan menilai risiko pengendalian?
Tahapan ke 6 yaitu memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian.
 Tahapan manakah yang mendahului tahapan mendapatkan pemahaman pengendalian
internal dan menilai risiko pengendalian, dan tahapan mana yang mengikutinya?
- Yang mendahului adalah penerimaan klien dan pembuatan rencana audit awal,
memperoleh pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien, menilai risiko
bisnis klien, melaksanakan prosedur analitis pendahuluan, menetapkan
materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima dan risiko inheren
- Yang mengikuti adalah mengumpulkan informasi untuk menilai risiko
kecurangan, menyusun strategi audit keseluruhan dan program audit.
4) Tanggung jawab auditor dalam memahami pengendalian internal
Standar audit (SA 315. 12) menyatakan tanggungjawab auditor yang berkaitan dengan
pengendalian internal entitas yaitu auditor harus memperoleh suatu pemahaman atas
pengendalian internal yang relevan dengan audit. Meskipun sebagian besar pengendalian
yang relevan dengan audit kemungkinan berhubungan dengan pelaporan keuangan, namun
tidak semua pengendalian yang berhubungan dengan pelaporan keuangan relevan dengan
audit. Ini merupakan hal yang berkaitan pertimbangan professional auditor apakah suatu
pengendalian, secara individual atau bersama-sama dengan yang lain, merupakan hal yang
relevan dengan audit.
Materi penerapan pengendalian internal yang harus dipahami oleh auditor meliputi
hal-hal berikut :
 Sifat dan karakteristik umum pengendalian internal
 Pengendalian yang relevan dengan audit
 Sifat dan luas pemahaman tentang pengendalian yang relevan
 Komponen pengendalian internal

16
5) Enam tujuan audit golongan transaksi
a) Keterjadian-transaksi yang dibukukan benar-benar terjadi. Tujuan ini berkenaan dengan
apakah transaksi yang dicatat secara aktual memang terjadi.
b) Kelengkapan-transaksi yang terjadi telah dibukukan. Tujuan ini menyangkut apakah
seluruh transaksi yang seharusnya ada dalam jurnal, secara aktual telah dimasukkan.
c) Keakurasian-transaksi yang tercatat disajikan pada jumlah yang benar. Tujuan ini
menyangkut keakuratan informasi untuk transaksi akuntansi.
d) Posting dan pengikhtisaran-transaksi yang tercatat secara tepat dimasukkan dalam
berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar. Tujuan ini menyangkut apakah
keakuratan transfer informasi dari catatan transaksi dalam jurnal ke buku besar dan
buku pembantu.
e) Penggolongan-transaksi yang dicatat dalam jurnal klien telah digolongkan dengan
tepat. Tujuan ini berhubungan dengan apakah transaksi telah dibukukan dalam akun
yang tepat.
f) Ketepatan waktu-transaksi telah dibukukan pada tanggal yang tepat. Tujuan audit ini
berhubungan dengan apakah transaksi telah dibukukan pada tanggal yang tepat.
6) Lima komponen pengendalian internal
a) Lingkungan pengendalian
b) Proses penilaian resiko entitas
c) Sistem informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan, termasuk proses bisnis
yang terkait dan komunikasi
d) Aktivitas pengendalian
e) Pemantauan terhadap pengendalian
7) Lingkungan pengendalian adalah tindakan, kebijakan dan prosedur yang mencerminkan
perilaku manajemen puncak, dewan komisaris, dan pemilik entitas tentang pengendalian
internal dan arti penting pengendalian internal.
Faktor-faktor yang harus dievaluasi :
a. Komunikasi dan penegakan nilai integritas dan etika. Efektifitas pengendalian tidak
dapat melebihi nilai integritas dan etika dari mereka yang menciptakan, mengelola, dan
memantau pengendalian tersebut. Integritas dan perilaku etis merupakan produk standar
etika dan perilaku entitas, bagaimana standar tersebut dikomunikasikan, dan bagaimana
standar tersebut diperkuat dalam praktik.
b. Komitmen terhadap Kompetensi. Kompetensi adalah pengetahuan dan keahlian yang
diperlakukan untuk menyelesaikan tugas yang menjadi tanggungjawab individu.
c. Partisipasi oleh Pihak yang Bertanggungjawab atas Tata Kelola. Kesadaran
pengendalian suatu entitas dipengaruhi secara signifikan oleh pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola yang dinyatakan dalam kode etik dan peraturan
perundang-undangan, atau panduan yang dikeluarkan untuk memberikan manfaat bagi
pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola.
d. Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen. Melalui aktivitasnya, manajemen harus
memberi sinyal yang jelas tentang pentingnyapengendalian internal. Pemahaman
mengenai aspek-aspek falsafah dan gaya operasi manajemen akan memberikan kepada
auditor gambaran tentang bagaimana sikap manajemen terhadap pengendalian internal.
e. Struktur organisasi. Struktur organisasi entitas merumuskan garis pertanggunjawaban
dan kewenangan. Dengan memahami struktur organisasi entitas, auditor akan dapat
mempelajari manajemen dan elemen-elemen fungsional dari bisnis, serta melihat
bagaimana pengendalian diterapkan.
f. Pemberian wewenang dan tanggungjawab. Pemberian wewenang dan tanggungjawab
dapat mencakup kebijakan yang berkaitan dengan praktik bisnis yang tepat,

17
pengetahuan dan pengalaman personel kunci, dan sumber daya yang tersedia untuk
melaksanakan tugas.
g. Kebijakan dan Praktik Sumber Daya Manusia. Aspek terpenting dari pengendalian
internal adalah manusia. Jika para karyawan berkopenten dan bisa dipercaya,
pengendalian lain bisa diabaikan dan laporan keuangan yang bisa dipercaya, tetap bisa
dihasilkan.
8) Hubungan antara kelima komponen pengendalian internal :
Kelima komponen pengendalian internal saling berhubungan dimana lingkungan
pengendalian berperan sebagai payung bagi keempat komponen lainnya. Tanpa suatu
lingkungan pengendalian yang efektif, keempat komponen lain mustahil dapat
menghasilkan pengendalian internal yang efektif, bagaimanapun baiknya komponen
tersebut.
8-9 sebutkan tipe-tipe aktivitas pengendalian spesifik dan berilah satu contoh spesifik
pengendalian dalam area penjualan untuk setiap aktivitas pengendalian
Jawab:
1 Pemisahan kewajiban yang memadai
2. Otorisasi yang sesuai dari transaksi dan aktivitas
 Bila ada orang dalam suatu organisasi yang bias memperoleh atau
membelanjakan asset dengan sesuka hati, akan dihasilkan kekacauan
sepenuhnya.
3. Dokumen dan catatan yang memadai
 Jika departemen penerimaan mengisi suatu laporan penerimaan ketika
material diperoleh, departemen utang dagang dapat memverifikasi jumlah dan
urutan pada faktur pemasok dengan membandingkannya dengan informasi
pada laporan penerimaan.
4. Pengendalian fisik atas asset dan catatan
 Jika asset dibiarkan tidak terlindung, mereka bias dicuri. Jika catatan tidak
cukup terlindung, mereka bias dicuri, rusak, atau hilang. Kejadian tersebut
merupakan proses akuntansi dan operasional normal bisa sangat terganggu.
5. Pemeriksaan independen atas penampilan
 System akuntansi terkomputerisasi dapat dirancang sedemikian sehingga
banyak prosedur verifikasi internal dapat diotomatisasi sebagai bagian dari
system
8-10 pemisahan antara pertanggungjawab operasional dari pemegang buku dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya berbagai tipe kesalahan penyajian yang berbeda dari tujuan
pemisahan antara pemegang asset dari pemegang buku. Jelaskan perbedaan tujuan
kedua tipe pemisahan tugas tersebut.
Jawab:
pemisahan tugas: Pemberian tanggungjawab kepada individu dalam pengotorisasian
dan pencatatan transaksi. Serta penyimpanan asset. Pemisahan tugas dimaksudkan
untuk mengurangi peluang kemungkinan individu manapun untuk berada dalam suatu
posisi yang memungkinkannya untuk melakukan dan menyembunyikan kesalahan
atau tugas dalam tugas normalnya.
8-11 untuk setiap pos di bawah ini berilah satu contoh pengendalian fisik yang dapat
digunakan klien untuk melindungi asset atau catatan:
1. Kas kecil
2. Penerimaan kas dalam penjualan eceran
3. Catatan piutang usaha
4. Persediaan bahan baku
5. Peralatan pabrik

18
6. Surat berharga
Jawab:
pengendalian fisik kas kecil yang baik adalah cara menyimpan dana pada tempat yang
benar-benar aman seperti lemari besi, peti penyimpangan atau laci kas yang dikunci.
penerimaan setiap bank harus dikirimkan ke bank sepraktis mungkin.
8-12 apa yang dimaksud dengan pengecekan independen kinerja dan berilah lima contoh
spesifik
Jawab:
Pengecekan independen terhadap kinerja. Semua catatan mengenai aktiva yang ada
harus dibandingkan (dicek) secara periodik dengan aktiva yang ada secara fisik.
Pengecekkan ini harus dilakukan oleh suatu unit organisasi yang independen (selain
unit fungsi penyimpanan, unit fungsi operasi dan unit fungsi pencatatan) untuk menjaga
objektivitas pemeriksaan.
Contoh : 1.pengecekan independen atas kinerja dan penilaian ketepatan secara harta
kekayaan mencakup secara klerikal, 2 rekonsiliasi dapat membandingkan aktiva dengan
catatan, 3 pengendalian program komputer,4 tinjauan manajemen atas laporan rincian
saldo rekening seperti : (laporan saldo,umur piutang dan tinjauan penggunaan atas
laporan yang dihasilkan komputer).
8-13 jelaskan empat tahapan yang dilakukan auditor ketika ia melakukan prosedur untuk
mendapatkan pemahaman tentang pengendalian internal?
Jawab:
empat tahapan yang dilakukan auditor ketika ia melakukan prosedur untuk
mendapatkan pemahaman tentang pengendalian internal, yaitu pada
tahap 1 untuk mendapatkan dan mendokumentasikan pemahaman tentang dirancangan
dan pengoperasian pengendalian internal,
tahap ke 2 yaitu untuk menetapkan risiko pengendalian,
tahap ke 3 yaitu untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pengujian
pengendalian, dan yan terahir pada
tahap ke 4 yaitu menetapkan risiko dteeksi direncanakan dan pengujian substantif.
8-14 dua aspek manakah yang harus dinilai auditor ketika ia melakukan prosedur untuk
mendapatkan pemahaman tentang pengendalian internal?
Jawab:
Auditor harus mengevaluasi rancangan pengendalian dan menentukan apakah
pengendalian tersebut telah diimplementasikan, dengan melaksanakan prosedur sebagai
tambahan terhadap permintaan keterangan dari personel entitas.
8-15 apa yang dimaksud dengan “menelusuri jejak transaksi” (transaction walkthrough)? Apa
tujuannya?
Jawab:
menelusuri jejak transaksi adalah suatu transaksi auditor memilih satu atau beberapa
dokumen dari suatu jenis transaksi dan menulusurnya sejak dari awal terjadinya
transaksi sampai selesainya proses akuntansi. Dan tujuannya itu pada setiap tahapan
proses auditor mengajukan pertanyaan, aktivitas dan memeriksa dokumen dan catatan
yang telah dikerjakan,untuk memastikan bahwa pengendalian yang dirancang
manajemen telah dilaksanakan.

19
8-16. jelaskan perbedaan sifat bukti yang digunakan untuk menilai lingkungan pengendalian
dengan bukti untuk menilai aktivitas pengendalian?
Jawab:
Apabila efektivitas operasi dibuktikan dengan adanya dokumentasi, auditor mungkin
dapat memutuskan untuk melakukan inspeksi untuk memperoleh bukti tentang
efektivitas operasi tersebut. Namun untuk pengendalian lainnya, kemungkinan
dokumentasi tidak tersedia atau tidak relevan. Misalnya, dokumentasi atas operasi
mungkin tidak ada untuk beberapa faktor dalam lingkungan pengendalian seperti
penetapan wewenang dan tanggung jawab, atau untuk beberapa jenis aktivitas
pengendalian seperti aktivitas pengendalian yang dilakukan dengan komputer. Dalam
situasi tersebut, bukti audit yang menyatakan efektivitas operasi dapat diperoleh
melalui permintaan keterangan yang dikombinasikan dengan prosedur audit lainnya
seperti observasi atau penggunaan teknik audit perbantuan komputer.

20

Anda mungkin juga menyukai