Anda di halaman 1dari 6

KINERJA AUDIT DAN PROVESI AKUNTAN PUBLIK

Dosen Pengampu : Baso Akib, S.Kom., M. Ak.

Oleh:
Muh.Ilham Ramadhan
Muh.Ainun Ilman
Nur.Islamiah

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT PARAHIKMA INDONESIA (IPI) GOWA
2022
A. Profesi Akuntansi
Menurut Aulia (2016) profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan
yang menggunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk pekerjaan sebagai
akuntan publik, akuntan internal yang bekerja pada perusahaan jasa atau dagang,
akuntan yang bekerja di pemerintahan, dan akuntan pendidik yang menyalurkan
ilmu akuntansi yang dimilikinya kepada anak didiknya.
B. Akuntan Publik
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011
tentang Akuntan Publik, akuntan publik adalah seorang akuntan yang melakukan
praktik jasa akuntansinya secara profesional sehingga hasilnya dapat digunakan
secara luas oleh publik sebagai salah satu pertimbangan penting dalam
pengambilan keputusan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa akuntan publik
merupakan akuntan yang bekerja di Kantor Akuntan Publik dan telah memperoleh
izin praktek oleh Menteri Keuangan untuk memberikan jasa asuransi yang
digunakan oleh perusahaan dalam pengambilan keputusan bahwa akuntan publik
merupakan akuntan yang bekerja di Kantor Akuntan Publik dan telah memperoleh
izin praktek oleh Menteri Keuangan untuk memberikan jasa assurance yang
digunakan oleh perusahaan dalam pengambilan keputusan. Pengukuran kinerja
auditor ada 3 yang dominan dalam mempertimbangkan untuk penilaian kinerja
menurut Agus Dharma dalam Putri (2015) sebagai berikut:

1) Kuantitas,

2) Kualitas dan

3) Ketepatan waktu.

C. Audit
Auditing adalah suatu preses sistematis untuk menghimpun dan
mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai

2
tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara
asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan
hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.
Berikut ini adalah gambaran jenjang karir akuntan publik (Mulyadi, 2002):
1. Auditor junior, bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci, membuat
kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan.
2. Auditor senior, bertugas untuk melaksanakan audit dan bertanggung jawab
untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana,
mengarahkan dan mereview auditor junior.
3. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas membantu auditor senior
dalam merencanakan program audit dan waktu audit : mereview kertas kerja,
laporan audit dan management letter.
4. Partner, bertanggung jawab atas hubungan dengan klien, dan bertanggung
jawab secara keseluruhan mengenai auditing.
D. Jasa Kantor Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang sudah
memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk dijadikan sebagai tempat para
akuntan publik dalam memberikan jasanya (Undang-undang Nomor 5 tahun 2011
tentang Akuntan publik pasal 12). Berdasarkan definisi tersebut KAP tidak akan
lepas dari semua aktivitas yang dilakukan oleh seorang akuntan publik seperti
melakukan penilaian laporan keuangan suatu perusahaan. Menurut Mulyadi
(2002) jasa Kantor Akuntan Publik yang diberikan terdiri dari:
a. Jasa Assurance
Jasa assurance merupakan jasa independen yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas informasi agar andal dan relevan sehingga dapat digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak yang berkepentingan.
b. Jasa Atestesi
Jasa atestesi merupakan jasa independen yang bertujuan untuk menguji
apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang material, dengan kriteria
yang ditetapkan. Jasa atestesi profesi akuntan publik terbagi menjadi empat jenis,
yaitu:

3
1) Audit, mencakup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari laporan
keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen
entitas tersebut.
2) Pemeriksaan, digunakan untuk jasa lain yang dihasilkan oleh profesi akuntan
publik yang berupa pernyataan suatu pendapat atas kesesuaian asersi yang dibuat
pihak lain dengan kriteria yang telah ditetapkan.
3) Review, mencangkup permintaan keterangan dan prosedur analitik terhadap
informasi keuangan suatu entitasdengan tujuan untuk memberikan keyakinan
negatif atas asersi yang terkandung dalam informasi keuangan tersebut.
4) Prosedur yang disepakati, Jasa atestasi atas asersi manajemen dapat
dilaksanakan oleh akuntan publik berdasarkan prosedur yang disepakati antara
klien dengan akuntan publik.
c. Jasa Nonassurance
Jasa Nonassurance merupakan jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik
yang didalamnya tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, dan
ringkasan temuan. Beberapa jasa nonassurance yang dihasilkan oleh akuntan
publik adalah jasa konsultasi, jasa perpajakan, dan jasa konsultasi manajemen.
E. Jenis-Jenis Audit
Ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit bisa dibedakan atas :
1. Pemeriksaan Umum (General Audit)
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh
KAP Independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pemeriksaan tersebut harus
dilakukan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik atau International
Standard Audit atau Panduan Audit Entitas Bisnis Kecil dan memperhatikan Kode
Etik Akuntan Indonesia, Kode Etik Profesi Akuntan Publik serta Standar
Pengendalian Mutu.
2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit)
Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai permintaan auditee) yang dilakukan
oleh KAP yang independen dan pada akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu
memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

4
Pendapat yang diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu yang diperiksa,
karena prosedur audit yang dilakukan juga terbatas. Misalnya KAP diminta untuk
memeriksa apakah terdapat kecurangan terhadap penagihan piutang usaha di
perusahaan.
Ditinjau dari jenis pemeriksaan, audit bisa dibedakan atas :
1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Audit laporan keuangan bertujuan menentukan apakah laporan keuangan
secara keseluruhan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum, karena asumsi dasar dari suatu audit laporan keuangan adalah bahwa
laporan tersebut dapat dimanfaatkan kelompok-kelompok berbeda untuk maksud
berbeda. Lingkungan bisnis merupakan konteks utama audit laporan keuangan.
2. Audit Operasional (Operational Audit)
Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk
kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh
manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan
secara efektif, efisien, dan ekonomis
3. Audit Kepatuhan (Compliance Audit).
Audit kepatuhan bertujuan mempertimbangkan apakah auditee telah
mengikuti prosedur, aturan-aturan dan regulasi tertentu yang telah ditetapkan
pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi. Hasil audit ketaatan biasanya tidak
dilaporkan kepada pihak luar, tetapi kepada pihak tertentu dalam organisasi
4. Audit Intern (Internal Audit)
Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik
terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan
terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan. Pemeriksaan yang
dilakukan internal auditor biasanya lebih rinci dibandingkan dengan pemeriksaan
umum yang dilakukan oleh KAP.
5. Audit Sistem Informasi
Audit sistem informasi mengevaluasi keandalan dari sistem pemrosesan
informasi. Sistem-sistem komputerisasi yang sangat canggih saat ini umumnya

5
digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan memproduksi
informasi. Informasi yang bagus sangatlah penting bagi kesuksesan operasi
6. Audit Kecurangan (Fraud Audit)
Semakin banyaknya kecurangan-kecurangan yang terjadi belakangan ini
baik dalam lingkungan bisnis maupun pemerintahan menciptakan permintaan
yang besar terhadap spesialisasi-spesialisasi audit kecurangan. Auditor untuk audit
kecurangan ini dilatih untuk menemukan dan mengkaji kecurangan pegawai dan
manajemen.
F. Tipe Auditor
Ada 3 tipe auditor, yaitu :
1. Auditor Independen, adalah auditor profesional yang menyediakan jasanya
kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan
yang dibuat oleh kliennya
2. Auditor Internal, adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan
negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan
apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah
dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi,
menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, dan
menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi
3. Auditor Pemerintah, adalah auditor profesional yang bekerja di instansi
pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban
keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintahan atau
pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.

Daftar pustaka:
Fachruddin, W. (2019). Pengaruh Independensi, Profesionalisme, dan Komitmen
Organisasi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik Di Kota
Medan. Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik, 10(2), 72-
86.https://journal.pancabudi.ac.id/index.php/akuntansibisnisdanpublik/
article/view/574
http://eprints.umpo.ac.id/6623/3/BAB 2.pdf
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/course/view.php?id=3093

Anda mungkin juga menyukai