Anda di halaman 1dari 19

MODUL PEMBELAJARAN

PENGAUDITAN 1

DISUSUN OLEH :
Dr. Nadhirah Nagu, S.E.,M.Si Ak, CA, CSRS, CSRA

DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
MODUL 2
Auditing dan Profesi Akuntan Publik
====================================================
Pengantar
Modul pembelajaran ini membahas mengenai auditing secara
konseptual dan profesi akuntan public. Selain itu membahas tipe-tipe
audit, auditor dan KAP (Kantor Akuntan Publik) beserta jasa-jasa
yang diberikan KAP.

Setelah mengikuti perkulihan, peserta diharapkan mampu untuk


menjelaskan auditing, tipe audit, dan auditor, menjelaskan jasa-jasa
yang diberikan oleh KAP dan organisasi KAP, dan menjelaskan
organisasi yang berhubungan dengan profesi akuntan publik

Kegiatan Belajar 1
Auditing dan Profesi Akuntan Publik Bagian 1
A. Deskripsi Singkat
Pada bagian ini, peserta kuliah akan mempelajari tentang auditing
secara konseptual, profesi akuntan publik, audit laporan keuangan
dan tanggung jawab auditor, etika keprofesionalan, kewajiban legal
auditor, sasaran audit, bukti audit, dan kertas kerja, penerimaan
penugaan, dan perencanaan audit, materialistis, risiko audit dan
strategi audit awal, struktur pengendalian intern, menilai risiko
pengendalian dan uji pengendalian, risiko deteksi dan rancangan uji
substansif, pengambilan sampel audit dalam uji pengendalia,

MODUL 2 PENGAUDITAN 2
pengendalian sampel audit dalam uji substansif, serta pengauditan
menggunakan sistem EDP.
B. Relevansi
Modul ini merupakan lanjutan dari modul sebelumnya. Secara
garis besar dapat dikatakan bahwa peserta kuliah mendapatkan
pengetahuan lanjutan setelah mempelajari kerangka konseptual auditing
yang merupakan pengetahuan dasar dalam pembelajaran pengauditan 1.

C. Pembelajaran
1. Uraian
Definisi Auditing

Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)


auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoeh dan
mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan (asersi) tentang
berbagai aktivitas dan kejadian-kejadian ekonomi yang bertujuan
untuk melihat bagaimana tingkat korelasi antara pernyataan dengan
kenyataan yang ada dilapangan serta mengomunikasikan kepada
pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi.

Definisi lain diungkapkan (Arens dan Loebbecke, 2003) yang


menyatakan auditing adalah Suatu proses pengumpulan dan
pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur
mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang
kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan
kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

MODUL 2 PENGAUDITAN 2
Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dan
kompeten.
Definisi lain diungkapkan juga oleh (Mulyadi, 2002)
menyatakan bahwa auditing merupakan suatu proses sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai
pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan
tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-
pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Dari definisi di atas menurut Mulyadi, maka audit mengandung
unsur-unsur sebagai berikut :
1. Suatu proses sistematis, artinya audit merupakan suatu langkah
atau prosedur yang logis, berkerangka dan terorganisasi.
Auditing dilakukan dengan suatu urutan langkah yang
direncanakan, terorganisasi dan bertujuan.
2. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif,
artinya proses sistematik ditujukan untuk memperoleh bukti
yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu atau
badan usaha serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau
berprasangka terhadap bukti-bukti tersebut.
3. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi, artinya
pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi merupakan
hasil proses akuntasi.
4. Menetapkan tingkat kesesuaian, artinya pengumpulan bukti
mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan

MODUL 2 PENGAUDITAN 2
bukti tersebut dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian
pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Tingkat kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria tersebut
kemungkinan dapat dikuantifikasikan, kemungkinan pula
bersifat kualitatif.
5. kriteria yang telah ditetapkan, artinya kriteria atau standar yang
dipakai sebagai dasar untuk menilai pernyataan (berupa hasil
akuntansi) dapat berupa:
o Peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif
o Anggaran atau ukuran prestasi yang ditetapkan oleh
manajemen
o Prinsip akuntansi berterima umum (PABU) diindonesia

6. Penyampaian hasil (atestasi), dimana penyampaian hasil


dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit (audit
report)
7. Pemakai yang berkepentingan, pemakai yang berkepentingan
terhadap laporan audit adalah para pemakai informasi keuangan,
misalnya pemegang saham, manajemen, kreditur, calon investor,
organisasi buruh dan kantor pelayanan pajak.

Tipe Auditing dan Auditor


Tipe-tipe auditing terbagi atas tiga, yakni : Audit laporan keuangan,
audit kepatuhan dan audit operasional.
- Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)

MODUL 2 PENGAUDITAN 2
Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor
independen terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh
kliennya untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan tersebut.

- Audit Kepatuhan (Compliance Audit)


Audit Kepatuhan adalah audit yang tujuannya untuk menentukan
apakah pihak yang diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan
tertentu.

- Audit Operasional (Operational Audit)


Audit operational adalah review secara sistematik kegiatan operasi,
atau bagian dari padanya, dalam hubungannya dengan tujuan
tertentu. Tujuan audit operasional adalah untuk:
1. Mengevaluasi Kinerja
2. Mengindentifikasi kesempatan untuk peningkatan.
3. Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih
lanjut.

Adapun tipe-tipe auditor berdasarkan lingkungan kerjanya,


dapat digolongkan menjadi tiga. Yakni : auditor independen, auditor
pemerintah, dan auditor intern.

1) Auditor Independen
Adalah auditor professional yang menyediakan jasanya kepada
masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan
keuangan yang dibuat oleh kliennya.

2) Auditor Pemerintah
MODUL 2 PENGAUDITAN 2
Adalah auditor professional yang bekerja di instansi pemerintah
yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban
keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas
pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan
kepada  pemerintah. Yang dimaksud adalah auditor yang bekerja di
BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) dan
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Tugasnya melaksanakan audit
atas laporan keuangan instansi pemerintahan, proyek-proyek
pemerintah, BUMN, BUMD, dan perusahaan-perusahaan swasta
yang  pemerintah mempunyai pernyertaan modal yang besar di
dalamnya.

3) Auditor Intern
Adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (negara maupun
swasta), tugasnya menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan
baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi,
menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi,
serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh
berbagai bagian organisasi.

Layanan Jasa KAP (Kantor Akuntan Publik)

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang telah


mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan
publik dalam memberikan jasanya. Jasa akuntan publik merupakan
bentuk pelayanan dibidang akuntansi yang ditawarkan atau diberikan

MODUL 2 PENGAUDITAN 2
oleh seorang akuntan kepada seluruh lapisan masyarakat yang
membutuhkannya. Adapun layanan yang diberikan KAP meliputi :

a) Jasa Assurance
Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang
meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambil
keputusan. Jasa semacam ini dianggap penting karena penyedia
jasa assurance bersifat independen dan dianggap tidak bias
berkenaan dengan informasi yang diperiksa. Individu-individu
yang bertanggung jawab membuat keputusan bisnis memerlukan
jasa assurance untuk membantu meningkatkan keandalan dan
relevansi informasi yang digunakan sebagai dasar keputusannya.
Contoh : jasa audit, prakiraan keuangan, tentang pengendalian
web site ( di masa depan).

b) Jasa Atestasi
Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan
orang yang independent dan kompeten tentang apakah asersi
(pernyataan) suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang
material, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Jasa atestasi
profesi akuntan publik dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Audit
Mencakup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari
laporan keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi
yang dibuat oleh manajemen entitas tersebut.  

MODUL 2 PENGAUDITAN 2
2. Pemeriksaan (examination)
Jasa lain yang dihasilkan akuntan publik berupa pernyataan
suatu pendapat atas kesesuaian asersi yang dibuat oleh pihak
lain dengan kriteria yang telah ditetapkan. Contoh :
pemeriksaan terhadap informasi keuangan prospektif dan
pemeriksaan untuk menentukan kesesuaian pengendalian
intern suatu entitas dengan kriteria yang ditetapkan oleh
pemerintah atau badan pengatur. Orang yang melaksanakan
disebut praktisi.

3. Review
Berupa permintaan keterangan dan prosedur analitik terhadap
informasi keuangan suatu entitas dengan tujuan untuk
memberikan keyakinan negatif atas asersi yang terkandung
dalam informasi keuangan tersebut. Keyakinan negatif lebih
rendah tingkatannya dibandingkan dengan keyakinan positif
yang diberikan oleh akuntan publik dalam jasa audit dan jasa
pemeriksaan, karena hanya melakukan dua prosedur saja
(permintaan keterangan dan prosedur analitik).
4. Prosedur yang disepakati (agreed-upon procedures)
Prosedur ini disepakati antara klien dengan akuntan publik,
prosedur yang disepakati lebih sempit dibandingkan dengan
audit dan pemeriksaan. Contoh : klien dan akuntan publik
dapat  bersepakat bahwa prosedur tertentu akan diterapakan
terhadap unsur atau akun tertentu suatu laporan keuangan,

MODUL 2 PENGAUDITAN 2
bukan terhadap semua unsur laporan keuangan. Akuntan
publik dapat menerbitkan suatu “ringkasan temuan”.

Jasa Assurance dalam Teknologi Informasi


Satu faktor kuat yang berpengaruh terhadap permintaan untuk
jasa assurance lain adalah perkembangan internet dan E-Commerce
(jasa keuangan elektronik). Beberapa jasa assurance dalam Teknologi
Informasi (TI) :
1.   Web Trust Services. Untuk menghadapi peningkatan kebutuhan
akan jaminan/keyakinan yang berkaitan dengan transaksi
usaha/bisnis melalui internet, AICPA (American Institute of
Certified Public Accountants) dan CICA (Canadian Institute of
Chartered Accountants) bergabung membentuk Jasa Assurance
Web Trust. CPA’s Firm yang telah memperoleh ijin untuk
menjalankan jasa ini menyediakan jaminan atau keyakinan yang
memadai bagi pengguna atau pemakai Web Sites, dimana CPA’s
electronics Web Trust melampirkan tanda (segel) pada web sites.
Segel ini memberikan keyakinan bagi para pengguna bahwa
pemilik web site dalam praktik usahanya, integritas transaksi, dan
pemrosesan informasinya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Web Trust adalah jasa atestasi dan Web Trust Seal adalah
tanda/segel yang mewakili laporan profesi akuntan public (CPA)
atas asersi manajemen mengenai pengungkapan praktik E-
Commerce.

2.  Sys Trust Services. AICPA dan CICA bergabung membentuk Sys
Trust Services untuk menyediakan jasa assurance mengenai
MODUL 2 PENGAUDITAN 2
keandalan sistem informasi. Sys Trust adalah salah satu jenis
atestasi untuk menilai dan menguji keandalan system dalam suatu
area, seperti keamanan dan integritas data. Sys Trust dijalankan
CPA untuk memberikan keyakinan memadai kepada manajemen,
Dewan Direksi, atau pihak ketiga mengenai keandalan sistem
informasi yang digunakan dalam menghasilkan informasi aktual
(real-time).

Jasa assurance dalam Jenis Informasi Lainnya :

1.   CPA Performance View. Perusahaan membutuhkan faktor-


faktor sukses selain informasi keuangan dalam mengelola
usahanya. Contoh: Kepuasan pelanggan dan kualitas produk.
CPA membantu manajemen mengidentifikasi dan mengukur
faktor-faktor kesuksesan yang kritis.
2.  CPA Elder Care Servies. CPA menyediakan jasa assurance
kepada para manula/lansia yang membutuhkan jaminan bahwa
mereka mendapatkan perawatan yang baik.
3.  CPA Risk Advisory Services. Keberhasilan dalam dunia usaha
dapat ditunjukkan dengan keberhasilan perusahaan dalam
mengambil risiko dan me-manage/mengendalikan risiko.
Contoh : ketika perusahaan memperluas usahanya, mungkin
menghadapi risiko atas perubahan nilai tukar uang, kericuhan

MODUL 2 PENGAUDITAN 2
politik negara lain. CPA menyediakan jasa untuk membantu
mereka mengidentifikasi dan mengendalikan risiko.

Jasa NonAssurance
Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh Akuntan
Publik yang didalam laporannya tidak memberikan suatu pendapat,
keyakinan atau bentuk lain dari keyakinan. Ada Tiga jasa yang sering
disediakan profesi Akuntan Publik:

1. Jasa Perpajakan. KAP membantu klien menyusun Surat


Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) untuk PPh, Pajak 
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Barang Mewah
(PPnBM), dan lain-lain.
2. Konsultasi Manajemen. KAP membantu klien meningkatkan
efektifitas operasinya, meliputi pemberian rekomendasi dan
sejumlah saran mengenai pembenahan system skuntansi,
pemanfaatan instalasi computer, ikut serta menyusun strategi
pemasaran, dn lain-lain.
3. Jasa Akuntansi dan Pembukuan. Banyak perusahaan kecil
dengan staf akuntansi terbatas menyerahkan pembuatan laporan
keuangannya kepada KAP, atau melakukan tugas-tugas
pembukuan.

Jasa Audit
Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang
informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian
antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus

MODUL 2 PENGAUDITAN 2
dilakukan oleh orang yang berkompeten dan independen. Untuk
melakukan audit harus ada informasi yang dapat di verifikasi dan
beberapa standar yang dapat dipakai auditor untuk mengevaluasi
informasi itu. Informasi ini bisa dan memiliki beberapa bentuk.
Auditor biasanya menggunakan informasi yang terukur termasuk
laporan keuangan perusahaan dan PPh seseorang.

Evidence / bukti adalah segala informasi yang digunakan oleh


auditor untuk menentukan informasi yang sesuai dengan criteria.
Bukti memiliki perbedaan bentuk, termasuk:

1.   Percakapan langsung dengan auditor


2.  Komunikasi secara tertulis dengan pihak luar
3.  Peninjauan langsung / observasi oleh auditor
4.  Data-data elektronik dan data-data lainnya mengenai transaksi

Auditor harus mampu untuk mengerti kriteria yang digunakan


dan harus kompeten untuk mengetahui jenis dan jumlah bukti agar
mendapat kesimpulan setelah mengevalusi bukti. ( kompetensi
auditor). Langkah terakhir dari proses auditing adalah menyiapkan
laporan audit yang mampu menyampaikan hasil kepada para pemakai
laporan.
Organisias KAP
Organisasi dalam KAP secara umum terbagi atas empat tingkatan,
yang terdiri atas partner, manajer audit, audit senior, dan audit junior.
Keempat tingkatan ini memiliki fungsi dan tanggung jawab yang

MODUL 2 PENGAUDITAN 2
berbeda dalam struktur organisasi KAP. Pembagian tingkatan
organisasi KAP dapat digambarkan sebagai berikut :

Bentuk Organisasi KAP

1. Partner
Partner menduduki jabatan tertinggi dalam penugasan audit,
bertanggung jawab atas hubungan dengan klien, bertanggung
jawab secara menyeluruh mengenai auditing. Partner
menandatangani laporan audit dan management letter, dan
bertanggung jawab terhadap penagihan fee audit dari klien.

* Management letter adalah suatu surat yang dibuat oleh


Kantor Akuntan Publik (KAP), ditujukan kepada manajemen
perusahaan yang diperiksa laporan keuangannya (di audit),
yang isinya memberitahukan kelemahan dari pengendalian
intern perusahaan (baik material maupun immaterial
weaknesses) yang ditemukan selama pelaksanaan pemeriksaan,
disertai dengan saran-saran perbaikan dari KAP.

2. Manajer Audit
Manajer audit bertindak sebagai pengawas audit, bertugas
untuk membantu auditor senior dalam merencanakan program

MODUL 2 PENGAUDITAN 2
audit dan waktu audit, me-review kertas kerja, laporan audit
dan management letter. Biasanya manajer melakukan
pengawasan terhadap pekerjaan beberapa auditor senior.
Pekerjaan manajer tidak berada di kantor klien, melainkan di
kantor auditor, dalam bentuk pengawasan terhadap pekerjaan
yang dilaksanakan pada auditor senior.

3. Auditor Senior
Auditor senior bertugas untuk melaksanakan audit,
bertanggung jawab untuk mengusahakan biaya audit dan
waktu audit sesuai dengan rencana, bertugas untuk
mengarahkan dan me-review pekerjaan auditor junior. Auditor
senior biasanya hanya menetap di kantor klien sepanjang
prosedur audit dilaksanakan. Umumnya auditor senior
melakukan audit terhadap suatu objek pada saat tertentu.

4. Auditor Junior
Auditor junior melaksanakan prosedur audit rinci, membuat
kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang
telah dilaksanakan. Pekerjaan ini biasanya dipegang oleh
auditor yang baru saja menyelesaikan pendidikan formalnya di
sekolah.

2. Rangkuman

MODUL 2 PENGAUDITAN 2
Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoeh dan
mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan (asersi) tentang
berbagai aktivitas dan kejadian-kejadian ekonomi yang bertujuan
untuk melihat bagaimana tingkat korelasi antara pernyataan dengan
kenyataan yang ada dilapangan serta mengomunikasikan kepada
pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi. Dari definisi
yang ada audit memiliki tujuh unsur yaitu : proses yang sistematis,
mengevaluasi bukti secara objektif, pernyataan (asersi), tingkat
kesesuaian, kriteria yang ditetapkan, penyampaian hasil pemeriksaan
(atestesi), pihak-pihak yang berkepentingan.

Tipe audit terbagi atas tiga jenis yaitu : Audit laporan


keuangan, audit kepatuhan, dan audit operasional. Selain itu, tipe
auditor juga dibagi atas tiga : auditor independen, auditor pemerintah
dan auditor intern.

Dalam melaksanakan tugas sebagai auditor terdapat wadah


berbentuk badan usaha yang dinamakan Kantor Akuntan Publik
(KAP). KAP memberikan jasa assurance, Jasa nonassurance, dan jasa
audit. Didalam organisasi KAP terdapat empat tingkatan yaitu,
partner, manajer audit, audit senior dan audit junior. Keempat
tingkatan ini memiliki fungsi dan tanggung jawab yang berbeda.

3. Pustaka
Boynton, William C. and Johnson, Raymond N. 2006. Modern
Auditing: Assurance Services and the Integrated of Financial
Reporting, Thirteenth Edition, United States of America. John Wiley
& Sons.
MODUL 2 PENGAUDITAN 2
Elden J. Randal Alvin A. Arens, and Mark S. Beaksky. 2010.
Auditing And Assurance Services: An Integrated Approach, Eleventh
Edition, United States of America: Pearson Prentice Hall.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2006, Standar Profesional Akuntan


Publik, Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2010. Standar Akuntansi


Keuangan(revisi), Jakarta. Salemba Empat.

Messier, William F. Jr. et.al 2006. Auditing and Assurance


Services, A Systematic Approach. Fourth Edition, New York:
McGraw-Hill/Irwin.

Mulyadi, 2002 Auditing, Edisi Ke-6, Buku Satu dan Dua,


Jakarta: Salemba Empat.

D. Latihan dan Kunci Jawaban (bersifat pilihan)


1. Aplikasi tes formatif untuk jawaban singkat adalah ……
2. Nama tes ditulis pada kotak ………….
3. Pertanyaan ditulis ada kotak yang disebut …………
4. Jawaban atas pertanyaan jawaban singkat ditulis ada kotak yang disebut
….
5. Umpan balik (feedback) atas jawaban peserta kuliah disiapkan dalam
kotak yang disebut …………
6. Pengaturan atau konfigurasi hasil tes sebelum ditampilkan ke peserta
kuliah, dilakukan pengajar pada menu .......
7. Menu option menyiapkan fasilitas pengaturan atau konfigurasi hasil tes
sebelum ditampilkan ke peserta kuliah, pilihan menu yang dimaksud
adalah ………
8. Pada menu option dan configure outut, terdapat tap untuk mengedit
tombol-tombol yang akan ditampilkan pada layer latihan tes formatif.
Tombol ini disebut tombol …..
9. File JQuiz yang diubah ke file.html dilakukan pada menu File dan
sub ..............

MODUL 2 PENGAUDITAN 2
10. Untuk membuat jawaban pada aplikasi tes formatif jawaban singkat,
diperlukan jumlah kolom answer sebanyak .......... (tulis angkanya) .

----Kunci Jawaban----------
1. JCloze
2. Title box
3. Question box
4. Answer box
5. Feedback box
6. Option
7. Configure Output
8. Prompt/Feedback
9. Create Web Page
10. Satu

E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Bila Anda merasa telah menjawab Tes Formatif dengan baik,


bandingkanlah jawaban Anda tersebut dengan Rambu-rambu
jawaban yang disediakan. Bila setelah dihitung ternyata Anda
telah mencapai tingkat penguasaan sama atau lebih besar dari
80%, Anda dipersilakan untuk meneruskan ke kegiatan belajar
berikutnya.

Untuk mengetahui persentase penguasaan materi pada kegaitan


belajar 1 ini, anda cukup menghitung menggunakan rumus berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟


𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙 (𝑎𝑡𝑎𝑢 9) X 100 = %

F. Penilaian Kegiatan Belajar


Peserta mampu membuat makalah kelompok dan mapping materi.
Kriteria penilaiannya adalah ketepatan menjelaskan dan meringkas
materi auditing dan profesi akuntan publik, dengan skor penilaian
sebagai berikut:

MODUL 2 PENGAUDITAN 2
10 = tepat meringkas dan menjelaskan materi

5 = hanya meringkas

MODUL 2 PENGAUDITAN 2

Anda mungkin juga menyukai