Disusun Oleh:
Kelompok 6
AKUNTANSI S1
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) EKUITAS
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Selama ini sektor publik tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi,
kolusi, nepotisme, inefisiensi, dan sumber pemborosan negara. Keluhan “Birokrat
Tidak Mampu Berbisnis” ditujukan untuk mengkritik buruknya kinerja
perusahaan – perusahaan sektor publik. Pemerintah sebagai salah satu organisasi
sektor publik pun tidak luput dari tudingan ini. Pemerintah merupakan lembaga
yang menjalankan roda pemerintahan yang sumber legitimasinya berasal dari
masyarakat. Oleh karena itu, penyelenggara pemerintah harus mampu
mempertanggungjawabkan kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat.
Sehingga, audit pemerintahan diperlukan untuk menjamin kualitas,
profesionalisme, dan akuntabilitas publik serta value for money dalam
menjalankan aktivitasnya serta untuk menjamin dilakukannya
pertanggungjawaban publik oleh organisasi sektor publik.
Ada beberapa masalah yang terjadi dirumuskan dalam makalah ini, yaitu
sebagai berikut :
1. Bagaimana mendefinisikan Audit Pemerintahan?
2. Bagaimana lingkungan Audit Pemerintahan
3. Bagaimana pendekatan Audit Pemerintahan?
4. Apa saja elemen dan masalah dalam Audit Pemerintahan?
5. Bagaimana Standar Pelaporan Audit Pemerintahan?
1.3 TUJUAN
PEMBAHASAN
Audit sektor publik telah menjadi isu yang penting dalam rangka mewujudkan
good governance. Audit merupakan suatu investigasi independen terhadap
beberapa aktivitas khusus. Mekanisme audit merupakan sebuah mekanisme yang
dapat menggerakkan makna akuntabilitas di dalam pengelolaan sektor
pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau instansi pengelola aset
negara lainnya.
Auditing didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan
bukti, tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang
dilakukan seorang yang kompeten dan independen, untuk dapat menentukan dan
melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria – kriteria yang telah
ditetapkan (Arens & Loebbecke, 1991).
Sedangkan audit pada organisasi sektor publik didefinisikan sebagai suatu
proses sistematik secara objektif, untuk melakukan pengujian keakuratan dan
kelengkapan informasi yang disajikan dalam suatu laporan keuangan organisasi
sektor publik. Proses pengujian ini memungkinkan akuntan publik independen
yang bersertifikasi mengeluarkan suatu pendapat atau opini mengenai seberapa
baik laporan keuangan organisasi mewakili posisi keuangan organisasi sektor
publik dan apakah laporan keuangan tersebut memenuhi prinsip – prinsip
akuntansi yang beterima umum atau Generally Accepted Accounting Principles
(GAAP). Di Indonesia PABU yang digunakan dalam audit organisasi sektor
publik adalah Standar Audit Sektor Publik. GAAP ditetapka oleh The American
Institute of Certified Public Accountans (AICPA). Anggota dewan pengurus, staff
dan sanak keluarga tidak dapat melakukan audit, karena hubungan kekeluargaan
dengan yayasan mempengaruhi indpedensei auditor.
2.2 JENIS – JENIS AUDIT PEMERINTAHAN
Berdasarkan UU No. 15 Tahun 2004 dan SPKN, terdapat tiga jenis audit
keuangan negara,yaitu:
1. Audit keuangan, merupakan audit atas laporan keuangan yang bertujuan
untuk memberikan keyakinan yang m e m a d a i (reasonable assurance),
apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia atau basis akuntansi komprehensif. Selain prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia. Audit keuangan adalah audityang
menjamin bahwa sistem akuntansi dan pengendalian keuangan berjalan
secara efisien dan tepat serta transaksi keuangan diotorisasi serta dicatat
secara benar.
Banyak pendekatan yang dapat digunakan dalam pekerjaan audit dan tidak ada
satu pendekatan yang menjadi pendekatan paling tepat. Ada tiga pendekatan
secara garis besar, yaitu :
a) Merekomendasikan perubahan.
PENUTUP
3.1 SIMPULAN