AKUNTANSI KEPERILAKUAN
TENTANG:
KONSEP DAN PERSPEKTIF KEPERILAKUAN : PSIOKOLOGI DAN SOSIOLOGI
SERTA PERILAKU MANUSIA
DISUSUN OLEH:
-MUHAMAD UMAR ASSALIKY (P2C320007)
-WINDAYANI (P2C320010)
-RYKE ADRIANY (P2C320017)
-LADY PERMATA (P2C320021)
Sikap adalah suatu hal mengenai kecenderunagn bereaksi baik dengan cara yang
menguntungkan maupun tidak menguntungkan secara konsisten pada orang,
objek,ide/gagasan, atau situasi. Istilah objek sikap digunakan untuk menggabungkan seluruh
objekterhadap seseorang yang mungkin bereaksi. Sikap dipelajari, dibangun dengan baik, dan
sulituntuk diubah. Seseorang belajar tentang/ mendapat sikap dari pengalaman pribadi, orang
tua,teman sebaya, dan kelompok sosial.Akuntansi keperilakuan harus tahu tentang sikap
untuk memahami dan memprediksi perilakuseseorang. Akuntansi keperilakuan mungkin juga
berkepentingsn dalam sikap para karyawan terhadap sebuah paket kompensasi yang
diusulkan, sikap auditor internal terhadap pengenalan paket perangkat lunak yang baru , dan
sikap pelanggan (Arfan Ikhsan, 2010).
a. Komponen Sikap
Sikap memiliki komponen kognitif, emosional dan perilaku. Komponen kognitif
disempurnakan dari gagasan, pandangan, dan kepercayaan salah satunya mengenai objek
sikap komponen emosional atau efekif mengarah pada perasaan terhadap objek sikap.
Perasaan positif meliputi rasa suka , hormat atau empati. Perasaan negative meliputi perasaan
tidak suka, rasa takut atau benci. Komponen perilaku mengarah kepada bagaimana seseorang
bereaksi terhadap objek sikap.
b. Kepercayaan, pendapat, nilai dan kebiasaan
Yang berhubungan dekat dengan sikap adalah konsep kepercayaan, pendapat, nilai,
dankebiasaan. Secara luas, kepercayan mungkin didefenisikan sebagai komponen kognitif
atassikap. Kepercayaan mungkin didasarkan pada dugaan bukti ilmiah, atas prasangka
atausebaih intuisi.
Opini atau pendapat kadang-kadang didefenisikan sebagai sinonim untuk sikap dan
kepercayaan. Secara umum, opini dipandang sebagai konsep yang lebih sempit dari
sikap.Seperti halnya kepercayaan, pendapat dihubungkan dengan komponen kognitif atas
sikap dandikaitkan dengan bagaimana seseorang menilai atau mengevaluasi sebuah objek.
Nilai adalah sasaran hidup yang penting dan standar keperilakuan. Nilai adalah dan
perasaandasar yang mana orang-orang mengorientasikan diri mereka ke arah sasaran yang
lebih tinggidan mereka membedakan apa yang bermanfaat dan indah dari apa yang jorok dan
tidaksopan. Nilai ini akan mempengaruhi sikap dan perilaku.Kebiasaan adalah pola yang
tanpa disadari, otomatis, dan berulang dari tanggapan perilaku.(Siegel;1989:29)
c. Fungsi sikap
Sikap memberikan emapat fungai utama :
1. Pemahaman/pengetahuan/fungsi membantu seseorang memberi arti, menyusun pen
gertian dari, informasi atau kejadian baru.
2. Kebutuhan akan kepuasan. Misalnya, orang cenderung untuk membentuk sikap pos
itifterhadap objek saat memperoleh apa yang mereka inginkan dan bersifat negative
terhadapobjek saat dihalangi untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan.
3. Pembelaan diri melalui pengembangan atau perubahan untuk melindungi orang dari
dasar pengakuan kebenaran tentang diri mereka atau dunia.
4. Ekspresi nilai, orang-orang memperoleh kepuasan dengan mengekspresikan diri me
rekamelalui sikapnya.
2.1.2 SOSIOLOGI
Sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang berbagai aspek dalam masyarakat serta
pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Istilah sosiologi pertama kali digunakan oleh Auguste
Comte dan kemudian diperluas menjadi suatu disiplin ilmiah oleh Émile Durkheim Social
Psychology” ditulis oleh William McDougall - seorang psikolog - dan ”Social Psychology :
An Outline and Source Book , ditulis oleh E.A. Ross - seorang sosiolog. Berdasarkan latar
belakang Penulisnya maka dapat dipahami bahwa psikologi sosial bisa di”claim” sebagai
bagian dari psikologi, dan bisa juga sebagai bagian dari sosiologi. Psikologi sosial juga
merupakan pokok bahasan dalam sosiologi karena dalam sosiologi dikenal ada dua perspektif
utama, yaitu perspektif struktural makro yang menekankan kajian struktur sosial, dan
perspektif mikro yang menekankan pada kajian individualistik dan psikologi sosial dalam
menjelaskan variasi perilaku manusia.
Di Amerika disiplin ini banyak dibina oleh jurusan sosiologi - di American
Sociological Association terdapat satu bagian yang dinamakan ”social psychological
section”, sedangkan di Indonesia, secara formal disiplin psikologi sosial di bawah binaan
fakultas psikologi, namun dalam prakteknya tidak sedikit para pakar sosiologi yang juga
menguasai disiplin ini sehingga dalam berbagai tulisannya, cara pandang psikologi sosial ikut
mewarnainya.
Pada awalnya, manusia menyatukan segala bidang pengetahuan sebagai bagian dari
filsafat alam. Kemudian filsafat alam berkembang menjadi berbagai cabang ilmu, salah
satunya ialah filsafat sosial. Filsafat sosial membahas tentang etika yang perlu ada dan
diiterapkan di dalam masyarakat. Tokoh-tokohnya yaitu Plato (429–347 SM) dan Aristoteles
(384-322 SM). Plato membahas tentang unsur sosiologi dalam bernegara, sedangkan
Aristoteles membahas tentang etika sosial. Dalam perkembangannya, sosiologi menjadi
pengetahuan yang berbeda dengan filsafat sosial. Sosiologi lebih mengutamakan pengetahuan
tentang realitas sosial di dalam masyarakat, dibandingkan dengan pengetahuan tentang cara
masyarakat dalam menerapkan etika.[5] Konsep sosiologi kemudian dikembangkan oleh
Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean Jaques Rousseau melalui pemikiran tentang kontak
sosial. Konsep pemikiran sosiologi ini belum dianggap sebagai ilmu hingga awal tahun 1800-
an.
Istilah sosiologi digunakan pertama kali oleh Auguste Comte dalam bukunya yang
berjudul “Cours De Philosophie Positive” yang diterbitkan pada tahun 1838 M dan kemudian
dipopulerkan oleh Herbert Spencer pada tahun 1876 melalui penerbitan bukunya yang
berjudul Principles of Sociology. Istilah sosiologi diperoleh dari dua kata dalam bahasa Latin
yaitu Socius dan Logos. Kata Socius berarti kawan, sedangkan kata Logos berarti ilmu
pengetahuan.
Masyarakat Eropa merupakan pencetus sosiologi sebagai sebuah disiplin ilmiah. Sosiologi
sebagai ilmu tentang masyarakat memiliki batasan-batasan yang membedakannya dengan
disiplin ilmiah lainnya Berikut beberapa definisi sosiologi menurut para ahli:
Albert J. Reiss, Jr : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kelompok-kelompok
sosial yang membentuk organisasi sosial atau lembaga sosial, dan pranata sosial serta dampak
yang ditimbulkannya.
Pitirim Sorokin : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh
timbal balik antara beragam gejala sosial, gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan ciri-ciri
umum dari semua jenis gejala-gejala sosial lain.
Sebuah metode yang menjelaskan dan memprediksi tindakan dan perilaku manusia
dan membuat sebuah strategi untuk mengubah tindakan tersebut. Maksudnya adalah
memanfaatkan Akuntansi untuk mempengaruhi perilaku manusia dan mengatasi resistensi
perilaku manusia tersebut.
2.1.7 Aspek Akuntansi Keperilakuan
Salah satu cabang ilmu akuntansi ini juga memiliki berbagai aspek penting seperti
cabang-cabang ilmu lainnya. Oleh Schiff dan Lewin (1974) mengatakan, ada lima aspek
penting yang ada pada salah satu bidang ilmu akuntansi ini. Kelima aspek tersebut adalah :
1. Teori Organisasi dan Keperilakuan Manajemen
Pembahasan tentang perilaku komponen entitas perusahaan dibahas dengan cukup
dalam dalam teori organisasi modern ini. Perhatian teori organisasi modern ini
menjelaskan tentang perilaku mereka sebagai dasar untuk melihat motif atas berbagai
tindakan yang mereka lakukan.
Dalam teori organisasi modern melihat bahwa ada pengaruh dari interaksi antar
masing-masing elemen dalam upaya untuk mendukung tujuan sebuah organisasi atau
perusahaan.
Lebih spesifik lagi, teori organisasi modern sesuai dengan apa yang disampaikan oleh
Schiff dan Lewin menitikberatkan pada perilaku masing-masing komponen dalam
mengarahkan tujuan organisasi, memberikan motivasi, hingga menampilkan karakteristik
dalam penyelesaian masalahnya.
Karena dalam kondisi tertentu, motivasi memegang peranan penting terhadap
komitmen yang berpengaruh pada kepuasan kerja. Tujuan dari sebuah organisasi atau
perusahaan ini dilihat dari kacamata teori organisasi modern, merupakan hasil proses
mempengaruhi setiap elemen.
Pengaruh pada masing-masing elemen ini menghasilkan motivasi dan komitmen
organisasi. Sehingga bila dilihat lebih jauh, terdapat hubungan yang bersifat resiprokal
antara komitmen organisasi dengan kepuasan kerja.
2. Penganggaran dan Perencanaan
Selain itu, tujuan organisasi atau perusahaan juga harus diformulasikan dan
menjadikannya sebagai fokus dari penganggaran dan perencanaan. Selain tujuan,
penganggaran dan perencanaan juga harus difokuskan untuk melihat adanya interaksi
perilaku dari masing-masing individu. Penganggaran, level kesulitan dalam mencapai
tujuan, hingga konflik antar tujuan merupakan bagian dari dimensi yang dimaksud dalam
area ini. Semua dimensi tersebut harus diperhatikan sehingga bisa menciptakan
keselarasan antara tujuan organisasi atau perusahaan dengan tujuan masing-masing
individu. Keselarasan antara dua bagian penting ini nantinya bisa menjadi pondasi
pengembangan organisasi atau perusahaan oleh tim manajemen.
3. Pengambilan Keputusan
Aspek lainnya yang termasuk adalah tentang pengambilan keputusan yang menjadi
fokus dari teori organisasi modern. Dalam teori tersebut, ada tiga model yang dikenalkan
sebagai metode pengambilan keputusan yakni: model normatif, paradoks, dan model
deskriptif. Model Normatif merupakan sebuah keadaan pengambilan keputusan oleh
seseorang sesuai keadaan seharusnya. Sementara model normatif membahas tentang hal
yang berkebalikan dengan model normatif. Model Deskriptif pada teori pengambilan
keputusan melihat kondisi seseorang saat melakukan pengambilan keputusan dengan
melihat fakta yang ada. Informasi yang digunakan ketika pengambilan keputusan ini
merupakan informasi akuntansi.
4. Pengendalian
Aspek lainnya yang tidak kalah penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan
adalah aspek pengendalian. Besarnya tingkat pengendalian berbanding lurus dengan besarnya
sebuah organisasi atau perusahaan. Sehingga tingkat pengendalian akan semakin insentif
seiring dengan semakin berkembangnya suatu organisasi atau perusahaan. Aspek ini banyak
menghubungkan kinerja dan kemampuan adaptasi individu terhadap lingkungan sekitarnya.
Bagian yang penting dalam aspek pengendalian adalah adanya struktur organisasi yang jelas,
hierarki administrasi, hingga pengendalian internal. Dalam perkembangan terbaru dalam
aspek pengendalian, lingkungan menjadi kunci yang berperan dalam pengendalian
operasional organisasi atau perusahaan. Sebelumnya, lingkungan tidak tergolong dalam aspek
pengendalian ini.
5. Pelaporan Keuangan
Aspek perilaku dalam bidang akuntansi ini juga meliputi bagaimana pelaporan
keuangan yang mencakup perataan laba, keandalan informasi akuntansi, hingga kaitannya
informasi akuntansi kepada investor. Dalam hal ini, perataan laba disebabkan adanya
informasi khusus yang dimiliki oleh pihak manajemen untuk mewujudkan kepentingannya
dalam bagian untuk melakukan manajemen laba.
(1998). Foucault, Accounting Income and The Economist Status Of Indigenous Australian
Families. In APIRA (pp. 1–30). OsakaBurrel, G., & Morgan, G. (1979).
Shaw, Marvin E., dan Philip R. Costanzo. 1985. Theories of Social Psychology,
Cho, D. (1999). The Impact Of A Price Cut On Net Income And Profit Margin.Journal of
Financial and Strategic,12(2), 83–94.