DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini tepat
pada waktunya. Sholawat serta salam semoga senantiasa di anugerahkan kepada nabi besar
muhammad SAW. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini tentunya tidak
lepas dari berbagai pihak yang telah membantu kami, untuk itu kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan Makalah ini masih terdapat kesalahan, oleh
karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Makalah yang kami buat
nantinya dapat bermanfaat bagi semua, saran dan kritik yang membangun akan sangat kami
nantikan.
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL .........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
3.1 Kesimpulan....................................................................................................17
3.2 Saran..............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam satu dekade terakhir, orientasi dari visi, tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan, tanggung jawab dan perilaku serta tolok ukur penilaian kinerja dari entitas
korporasi di Indonesia sedang mengalami transformasi besar. Orientasi visi, tujuan,
sasaran, tanggung jawab dan perilaku bisnis dari entitas korporasi yang sebelumnya
hanya berfokus pada upaya-upaya untuk memaksimalkan laba sehingga mendorong
korporasi berperilaku tamak, serakah dan merusak, sejak tahun 2007 hingga saat ini
mulai bertransformasi ke arah yang lebih hijau (green) atau ramah terhadap masyarakat
dan lingkungan. Dalam penilaian kinerja dan pengambilan keputusan investasi, operasi
dan pendanaan, para pelaku bisnis dan stakeholder juga mulai menggunakan
indikatorindikator kinerja tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSLP) yang bersifat
wajib karena melekat dalam dokumen Amdal perusahaan dan kinerja corporate social
responsibility (CSR) yang bersifat sukarela sebagai dasar pertimbangan.
Proses transformasi tersebut tampaknya dipicu oleh intervensi negara melalui
sejumlah regulasi. Melalui sejumlah regulasi, seperti UU No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, UU No.25 Tahun 2007 tentang Penaman Modal, PP No.47/2012
tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, Perda TJSLP di
sejumlah daerah dan sejumlah regulasi lainnya, pemerintah memaksa entitas-entitas
korporasi di Indonesia untuk mereformasi, merekonstruksi dan mentransformasi
paradigma tanggung jawab korporasi atau bisnis ke arah yang lebih ramah masyarakat
dan lingkungan. Dalam sejumlah regulasi tersebut, entitas korporasi diminta untuk
mengintegrasikan dan mensinergiskan visi dan tanggung jawab perseroan untuk
memaksimumkan laba (profit maximize) dengan visi dan tanggung jawab perseroan
untuk meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat dan menjaga kelestarian
lingkungan alam. Pemerintah bahkan mewajibkan korporasi mendesain dan
melaksanakan sistem tatakelola korporasi yang baik (good corporate governance/GCG)
yang mengintegrasikan dan mensinergiskan ketiga tanggung jawab tersebut.
Harapannya, dengan mengintegrasikan visi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan
dan tatakelola dari ketiga tanggung jawab tersebut maka pada level makro negara akan
tercipta stabilitas dan keberlanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan yang mendukung
terwujudnya Pembangunan Berkelanjutan dan pengurangan kemiskinan. Kerusakan dan
degradasi lingkungan pun akan dapat dicegah atau diminimalisir. Krisis sosial
(kemiskinan, kemelaratan, kesenjangan sosial-ekonomi, penderitaan dan lainnya) akibat
perilaku serakah dan tamak korporasi juga dapat diminimalisir. Pada akhirnya, integrasi
ketiga tanggung jawab tersebut akan menciptakan kondisi lingkungan alam yang
kondusif dan lestari, meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan sosialekonomi
masyarakat, dan memperkuat fondasi perekonomian serta mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Sementara pada level mikro korporasi, integrasi dan sinergisitas antar ketiga
tanggung jawab tersebut diharapkan akan semakin memperkokoh fondasi dari tiga pilar
dasar bisnis korporasi (triple bottom-line of business: planet, people, profit). Pada
akhirnya, intergrasi dan sinergitas tersebut akan mendukung keberlanjutan
pertumbuhan bisnis, laba, nilai ekuitas pemilik dan nilai perusahaan serta kesejahteraan
para stakeholder dan kelestarian lingkungan setempat.
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan para pembaca dapat memahami dan
mengerti akan isi dan maksud dari judul tersebut diatas. Para pembaca bisa
mendapatkan pelajaran serta dapat menambah wawasan mengenai “Masalah
Lingkungan dalam Akuntansi Konvensional dan Urgensi Akuntansi Lingkungan”.
DAFTAR PUSTAKA
Lako, Andreas. 2018. Akuntansi Hijau: Isu, Teori, dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Empat.