Informasi yang diperlukan oleh manajemen harus memiliki karakteristik seperti akurat dan
tepat waktu. Tersedianya informasi secara cepat, relevan, dan lengkap lebih dikarenakan
adanya kebutuhan setiap unit bisnis untuk mendapatkan posisi keunggulan kompetitif. Dalam
kaitanya dengan akuntansi sebagai informasi, beberapa jenis sistem informasi yang telah
berkembang saat ini, seperti pemrosesan data elektronik (electronic data processing-edp),
pemrosesan data (data processing), sistem informasi manajemen (management information
system- mis) ,sistem pendukung keputusan (decision support system), sistem pakar (expert
system), sistem informasi eksekutif (executive information system) dan sistem informasi
akuntansi ( accounting information system).
Tahapan yang harus dilalui dalam pengembangan sistem yaitu terdiri atas:
1. Perencanaan dan analisis sistem yang meliputi formulasi dan evaluasi terhadap solusi
dari masalah sistem, serta penekanan pada tujuan keseluruhan sistem;
2. Perancangan sistem, yaitu proses spesifikasikan perincian solusi yang dipilih oleh
proses analisis sistem;
3. Implementasi sistem, yaitu proses penemu menempatkan rancangan prosedur dan
metode baru atau revisi ke dalam operasi.
Apa yang dimaksud dengan ilmu keperilakuan
Pengertian ilmu keperilakuan
perilaku merupakan respon atau reaksi seorang individu terhadap stimulus yang
berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan:
berpikir, berpendapat, dan bersikap) maupun aktif (melakukan tindakan).
ilmu keperilakuan dapat dikatakan merupakan bagian dari ilmu sosial manusia. Ilmu
sosial meliputi disiplin ilmu antropologi, ekonomi, sejarah, politik, psikologi, dan sosiologi.
Ilmu keperilakuan meliputi psikologi dan sosiologi, aspek ekonomi keperilakuan dan ilmu
pengetahuan politik, serta aspek antropologi keperilakuan.
jadi ilmu keperilakuan adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang segala
aspek perilaku manusia sebagai suatu keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi),
pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di
lingkungan sekitarnya yang dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung.
Perkembangan sejarah akuntansi keperilakuan
Akuntansi keperilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang
perkembangannya semakin meningkat dalam 60 tahun belakangan ini. Hal ini ditandai
dengan lahirnya sejumlah jurnal dan artikel yang berkaitan dengan keperilakuan (behavioral),
dan semakin menjamurnya buku-buku teks berbahasa asing yang membahas tentang
akuntansi keperilakuan. Salah satu jurnal paling populer yang mengangkat permasalahan
akuntansi keperilakuan adalah behavior research in accounting yang diterbitkan oleh
american accounting association. Di amerika serikat sendiri mata kuliah mengenai akuntansi
keperilakuan semakin banyak ditawarkan. Perkembangan ini juga di dukung oleh semakin
bertumbuhnya riset-riset para mahasiswa akuntansi dan pengajar mereka yang berfokus pada
dimensi akuntansi keperilakuan. Beberapa riset akuntansi mulai mencoba menghubungkan
akuntansi dengan aspek perilaku yang dimulai oleh argyris pada tahun 1952. Kemudian
dilanjutkan oleh binberg dan shield (1989) yang mengklasifikasikan riset akuntansi
keperilakuan dalam 5 aliran yaitu pengendalian manajemen (manajemen kontrol),
pemrosesan informasi akuntansi (accounting information processing), desain sistem
informasi (information system design), riset audit (audit research), dan sosiologi organisasi
(organizational sociology). Aliran yang terakhir ini menggunakan asumsi yang berbeda
dengan aliran lainnya riset yang berbasis pada aliran sosiologi organisasi.
informasi akuntansi dirancang untuk berfungsi sebagai dasar bagi banyak
pengambilan keputusan penting di dalam maupun di luar perusahaan. Sistem informasi
dimanfaatkan untuk membantu dalam proses perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian yang kompleks, serta aktivitas yang saling berhubungan untuk memotivasi
karyawan pada semua tingkatan di dalam perusahaan. Prosedur akuntansi umumnya
digunakan untuk melaksanakan banyak fungsi penting organisasi yang secara fundamental
sudah menjadi sangat teknis. Peningkatan ekonomi yang kontinyu dan berkelanjutan dari
organisasi digunakan sebagai bahan dasar untuk memilih informasi yang relevan dalam
pengambilan keputusan.
Manfaat studi akuntansi keperilakuan
Pada awalnya perkembangannya, riset akuntansi keperilakuan menekankan pada
aspek akuntansi manajemen, khususnya penganggaran (budgeting). Namun, cakupannya
terus berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan
audit. Dalam bidang audit, riset akuntansi keperilakuan telah berkembang sedemikian rupa
sehingga tinjauan literatur telah menjadi terspesialisasi dengan lebih memfokuskan diri pada
atribut keperilakuan yang spesifik seperti proses kognitif, atau riset keperilakuan pada satu
topik khusus seperti audit sebagai tinjauan analitis. Sinyal ini merupakan awal dari
pematangan dan pendewasaan riset akuntansi keperilakuan. Sebagai bidang riset yang sering
memberikan kontribusi yang bermakna, riset akuntansi keperilakuan ini dapat membentuk
kerangka dasar serta arah riset di masa yang akan datang. Tingginya volume riset terhadap
akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara
periodik akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan berikut.
1. Memberikan gambaran terkini atau state of the art terdapat minat khusus dalam
bidang baru yang ingin diperkenalkan.
2. Membantu mengidentifikasi kesenjangan riset.
3. Meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset berdasarkan sub
bidang akuntansi seperti audit akuntansi manajemen dan perpajakan sehingga para
peneliti dapat mempelajarinya melalui bidang lain.
Perkembangan yang pesat dalam akuntansi keperilakuan lebih disebabkan akuntansi
secara simultan dihadapkan dengan ilmu-ilmu sosial yang lain secara menyeluruh. Jawaban
atas pertanyaan seperti bagaimana perilaku manusia mempengaruhi data akuntansi dan
keputusan bisnis serta bagaimana akuntansi mempengaruhi keputusan bisnis dan perilaku
manusia selalu dicari.
[ TINJAUAN TERHADAP ILMU KEPERILAKUAN DALAM
PERSPEKTIF AKUNTANSI ]
A. DIMENSI AKUNTANSI KEPERILAKUAN
seorang akuntan keperilakuan pasti ingin mengetahui penyebab dari sikap dan
perilaku yang sepertinya akan diulangi di masa mendatang. Jika yang terulang adalah
perilaku yang tidak diinginkan maka dapat disimpulkan terdapat proses penyusunan anggaran
yang tidak efisien. Oleh karena itu, akuntan keperilakuan akan mendukung strategi untuk
mengubah keadaan perilaku untuk membuatnya sesuai dengan fungsi organisasi yang
diinginkan.
tugas akuntan keperilakuan dalam situasi ini adalah menyelidiki bagaimana perilaku
orang saat ini dan bagaimana mereka memandang pekerjaan, perusahaan, dan rekan-rekan
kerja mereka. Selanjutnya, informasi keperilakuan tersebut dapat digunakan untuk membuat
penilaian mereka sendiri tentang bagaimana kemungkinan orang akan berperilaku di masa
mendatang dan bagaimana pola perilaku ini akan memengaruhi potensi relatif laba masa
mendatang dari setiap perusahaan.
bernard berrelson dan g.a stainer menjelaskan secara singkat mengenai definisi
keperilakuan, yaitu sebagai suatu riset ilmiah yang berhadapan secara langsung dengan
perilaku manusia. Definisi ini menangkap permasalahan inti dari ilmu keperilakuan, yaitu
riset ilmiah dan perilaku manusia.
C. LINGKUP DAN SASARAN HASIL DARI AKUNTANSI KEPERILAKUAN
Pada masa lalu, para akuntan semata-mata berfokus pada pengukuran pendapatan dan
biaya dan mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu guna memprediksi masa
depan. Mereka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari
perilaku manusia dan kinerja masa lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang akan
mempengaruhi perilaku dimasa depan. Mereka melewatkan fakta bahwa arti pengendalian
secara penuh dari suatu organisasi harus diawali dengan memotivasi dan mengendalikan
perilaku, tujuan, serta cita-cita individu yang saling berhubungan dalam organisasi.
para akuntan keperilakuan melihat kenyataan bahwa perusahaan yang melakukan
penjualan terlebih dahulu mempertimbangkan perilaku juru tulis yang mencatat pesanan
pelanggan melalui telepon. Para juru tulis tersebut harus menyadari bahwa tujuan mereka
melakukan pekerjaan itu adalah untuk kelangsungan hidup organisasi. Para akuntan
keperilakuan juga menyadari bahwa mereka bebas mendesai sistem informasi untuk
memengaruhi motivasi, semangat, dan produktivitas karyawan.
D. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ILMU KEPERILAKUAN DAN
AKUNTANSI KEPERILAKUAN
KONSEP SIKAP
Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tendensi tindakan, baik
yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek, gagasan,
atau situasi.
1. KOMPONEN SIKAP
Sikap disusun oleh beberapa komponen, yaitu teori, emosional, dan perilaku.
2. KONSEP TERDEKAT SIKAP
Konsep terdekat terkait sikap merupakan konsep kepercayaan, opini, nilai, dan kebiasaan.
3. FUNGSI SIKAP
Sikap memiliki empat fungsi utama, yaitu pemahaman, kebutuhan akan kepuasan, ego
yang defensif, dan ungkapan nilai.
4. SIKAP DAN KONSISTENSI
Formasi sikap mengacu pada pengembangan suatu sikap yang mengarah pada suatu
objek yang tidak ada sebelumnya. Sedangkan perubahan sikap mengacu pada subtitusi sikap
baru bagi seseorang yang telah ditangani sebelumnya.
BEBERAPA TEORI TERKAIT DENGAN SIKAP
1. TEORI PERUBAHAN SIKAP
Perubahan sikap ini bisa dipengaruhi oleh suatu informasi baru maupun keadaan yang
sedang terjadi.
2. TEORI PENGUATAN DAN TANGGAPAN STIMULUS
Teori ini berfokus pada bagaimana orang menanggapi suatu rangsangan tertentu.
Tanggapan akan dipertahankan bila tanggapan tersebut dihargai dan dikuatkan.
3. TEORI PERTIMBANGAN SOSIAL
Teori ini menjelaskan bahwa manusia dapat menciptakan perubahan dalam sikap
individu jika manusia tersebut mau memahami struktur yang menyangkut sikap orang lain
dan membuat pendekatan setidaknya untuk dapat mengubah ancaman.
4. KONSISTENSI DAN TEORI PERSELISIHAN
Teori konsistensi menjaga hubungan antara sikap dan perilaku dalam ketidakstabilan
walaupun tidak ada tekanan teori dalam sistem. Teori perselisihan adalah suatu variasi dari
teori konsistensi. Teori ini mempunyai kaitan dengan hubunganantara unsur-unsur teori.
5. TEORI DISONANSI KOGNITIF
Teori ini menjelaskan bahwa setiap individu mempunyai beraneka ragam kebutuhan yang
dapat mempengaruhi perilaku mereka.
3. TEORI X DAN TEORI Y
Riset yang dilakukan oleh McClelland menghasilkan 3 karakteristik dari orang yang
memiliki kebutuhan pretasi yang tinggi, yaitu :
1. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi, memiliki tanggung jawab yang
tinggi tehadap pelaksanaan suatu tugas.
2. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi, cenderung menetapkan tingkat
kesulitan tugas yang moderat.
3. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi, memiliki keinginan yang kuat
untuk memperoleh umpan balik atas tugasnya.
Dalam teori keadilan, kunci ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
seorang individu adalah jika orang tersebut membandingkannya dengan lingkungan lainnya.
2. TEORI ERG
3. TEORI HARAPAN
Disebut juga dengan teori valensi atau instrumentalis, dengan ide dasar teori adalah
motivasi ditentukan oleh hasil yang diharapkan akan diperoleh seseorang sebagai akibat dari
tindakan.
4. TEORI PENGUATAN
2. Kontinjensi penguatan
Teori ini menguraikan hubungan antara tujuan yang ditetapkan dan prestasi kerja.
Konsep dasar dari teori ini adalah karyawan yang memahami tujuan (apa yang diharapkan
organisasi terhadapnya) akan terpengaruh perilaku kerjanya.
6. TEORI ATRIBUSI
Teori atribusi dikembangkan oleh Fritz Heider yang berargumentasi bahwa perilaku
seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal dan kekuatan eksternal. Teori
ini mempelajari bagaimana seseorang menginterpretasikan peristiwa, alasan, atau sebab
perilakunya.
Peran-peran Penentu Atribusi
Untuk mencoba menentukan apakah penyebab perilaku secara internal atau eksternal,
kita mempercayakan pada tiga peran perilaku, yaitu perbedaan, konsensus, dan konsistensi.
7. TEORI AGENSI
Dari sudut pandang teori agensi, prinsipal membawahi agen untuk melaksanakan
kinerja yang efisien. Teori ini mengasumsikan kinerja yang efisien dan kinerja organisasi
ditentukan oleh usaha dan pengaruh kondisi lingkungan.
8. PENDEKATAN DYADIC
Orang-orang merasakan dunia ini dengan cara berbeda, karena persepsi bergantung
pada rangsangan fisik dan kecenderungan individu tersebut. Perbedaan persepsi antara orang-
orang karena perasaan individu yang menerimanya berbeda fungsi terutama disebabkan oleh
kecenderungan perbedaan.
2. PILIHAN, ORGANISASI, DAN PENAFSIRAN RANGSANGAN
Pilihan untuk merasakan sesuatu secara khas tergantung pada rangsangan yang
dialami, harapan, dan alasan dari individu tersebut. Orang-orang mengorganisasi rangsangan
kedalam kelompok-kelompok dan merasakan hal itu sebagai suatu kesatuan.
3. KETERKAITAN PERSEPSI
Presepsi manusia terhadap orang lain berbeda dari presepsi manusia terhadap objek
mati. Penentuan tersebut bergantung pada tiga faktor :
1. Kekhususan (ketersendirian)
2. Konsensus
3. konsistensi
NILAI
Secara mendasar, dinyatakan sebagai suatu modus perilaku atau keadaan akhir dari
eskisistensi yang khas dan lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan dengan suatu
modus perilaku atau keadaan akhir.
1. ARTI PENTING SIFAT NILAI
Menurut rokeach (1973) dan schwartz (1994), fungsi nilai sebagai berikut:
a) Nilai sebagai standar.
Praktek sosialisasi yang berbeda mencerminkan budaya yang berbeda dan tidaklah
mengherankan jika menghasilkan tipe karyawan yang berlainan.
5. NILAI- NILAI KERJA DI INDONESIA
Nilai-Nilai kerja di Indonesia yaitu:
Perbedaan budaya
6. PEMBELAJARAN
Pembelajaran sosial
Individu-individu juga dapat belajar dengan mengamati apa yang terjadi pada orang
lain, dengan diberitahu maupun dengan mengalami secara langsung. Teori pembelajaran
sosial merupakan suatu perpanjangan dari pengondisian operant, di mana teori tersebut
mengandalkan perilaku sebagai suatu fungsi dari konsekuensi-konsekuensi, teori itu juga
mengakui eksistensi pembelajaran observasional (lewat pengamatan) dan pentingya persepsi
dalam belajar.
KEPRIBADIAN
Kepribadian mengacu pada bagian karakteristik psikologi dalam diri seseorang yang
menentukan dan mencerminkan bagaimana orang tersebut merespon lingkungannya. Konsep
kepribadian dan pengetahuan tentang komponennya adalah penting karena memungkinkan
untuk memprediksi perilaku. Para akuntan perilaku dapat menghadapi efektivitas orang-orang
jika mereka memahami bagaimana kepribadian dikembangkan dan bagaimana kepribadian
tersebut diubah.
1. PENENTU KEPRIBADIAN
Jenis indikator ini secara substansial 100 pertanyaan yang menguji kepribadian
dengan menanyakan orang-orang bagaimana mereka biasanya merasakan atau bertindak
dalam situasi tertentu.
3. ATRIBUT KEPRIBADIAN UTAMA YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
a) Locus ofcontrol
b) Machiavellianism
c) Harga diri
d) Pemantauan diri
e) Pengambilan resiko
f) Kepribadian proaktif
Terdapat kpastian bahwa tidak ada jenis kepribadian umum untuk satu negara tertentu.
Dapat kita lihat dari tinggi dan rendahnya resiko yang hampir diambil dalam setiap budaya.
Namun, budaya negara harus memengaruhi karakteristik kepribadian yang dominan pada
populasinya.
EMOSI
Emosi adalah perasaan intens dimana yang diarahkan pada seseorang atau
sesuatu.Tampilan emosi sendiri sedikit banyaknya diatur oleh norma-norma tempat kerja dan
tuntutan dari keadaan tertentu. Emosi tenaga kerja mengacu pada kebutuhan bahwa karyawan
mengungkapkan emosi tertentu ditempat kerja guna memaksimalkan produktivitas organisasi.
Intelegensi emosional mengacu pada berbagai ketrampilan non-kognitif, kemampuan,
serta kompetensi yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam tuntutan
lingkungan dan tekanan. Hal ini disusun dari lima dimensi yaitu kesadaran diri, manajemen
diri, motivasi diri, empati, ketrampilan sosial. Emosi negatif dapat mengarah pada sejumlah
penyimpangan perilaku ditempat kerja.
Suatu metode studi yang dilakukan seseorang berkaitan dengan aspek keperilakuan melalui
penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap masalah yang berhubungan dengan aspek
keperilakuan tersebut sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut
C. MOTIVASI DAN TUJUAN RISET
Motivasi seseorang melakukan riset merupakan keinginan yang timbul dari dalam
dirinya untuk memecahkan berbagai masalah maupun persoalan yang ada. Motivasi dan
tujuan riset pada secara umum pada dasarnya sama, yakni riset pada prinsipnya ditimbulkan
oleh dua sisi yang saling terkait.
Jika dilihat dari sisi akuntansi keperilakuan, tujuan riset dibidang ini akan
menekankan pada hubungan akuntansi dengan perilaku manusia maupun design, konstruksi,
dan penggunaan suatu sistem informasi akuntansi yang efisien, serta dimensi social dan
budaya manusia dalam suatu organisasi.
Manfaat riset mengungkapkan harapan tentang apa hasil/ kontribusi /sumbangan yang
dapat diperoleh dari riset tersebut dan yang mungkin dapat menjadi pertimbangan bagi pihak-
pihak terkait. Manfaat dan pentingnya riset tersebut adalah:
1. Memberikan gambaran terkini terhadap minat khusus dalam bidang baru yang ingin
diperkenalkan.
3. untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui sub
bidang akuntansi.
E. MEMAHAMI REPLIKASI
Replikasi adalah pengulangan suatu studi atau riset yang dilakukan secara sengaja. Terdapat
beberapa alasan logis mengapa harus melakukan replikasi:
1. Menguji temuan umum riset
F. MENGENALI MASALAH
Penemuan masalah dalam riset meliputi identifikasi bidang masalah, penentuan atau
pemilihan pokok masalah dan perumusan atau formulasi masalah. Masalah dapat di katakan
baik, maksudnya masalah tersebut tepat dan pantas diajukan sebagai masalah riset dengan
beberapa pertanyaan pertanyaan penjajakan yang di jawab dengan ya, pertanyaan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Apakah masalah tersebut dapat dijawab secara efektif melalui proses riset ?
2. Apakah nilai temuan dari masalah tersebut cukup berarti? Apakah terkandung
terkandung hal penting dalam masalah tersebut ? Apakah pemecah jawaban atau
penemuannya memberikan sesuatu yang baru pada khasanah teori dan/atau praktik di
bidang akuntansi keperilakuan ?
3. Apakah masalah tersebut merupakan masalah baru ? Apakah masalah tersebut belum
pernah diteliti sebelumnya?
G. JENIS MASALAH
Untuk lebih memahami masalah yang ada dalam riset akuntanasi keprilakuan, berikut
berbagai jenis masalah dalam riset ini yang selanjutnya membutuhkan penyelesaian.
1. Masalah masalah yang ada saat ini di berbagai sub bidang akuntansi keprilakuan
yang memerlukan penyelesaian
2. Area area tertentu dalam sub bidang akuntansi keprilakuan yang memerlukan
pembenahan atau perbaikan
2. Literatur yang belum dipublikasikan, seperti: skripsi, tesis, disetasi, makalah seminar
2. Periset memperoleh sejumlah data dan berusaha merumuskan masalah riset sesuai
dengan data yang teredia.
3. Periset merumuskan masalah riset dalam bentuk yang terlalu umum dan ambigu
sehingga menyulitkan interpretasi hasil dan pembuatan kesimpulan riset.
4. Periset menemukan masalah tanpa terlebih dahulu menelaah hasil riset sebelumnya
dengan topic sejenis sehingga masalah riset tidak didukung oleh kerangka teoretis
yang baik.
Suatu teori mengenai konsep, definisi, maupun proposisi disusun secara sistematis ,
selanjutnya dijelaskan untuk memperbaiki fenomena. Teori bisa berbeda dengan hipotesis
karena kekeliruan.
Manfaat dari teori :
1. Teori membatasi cakupan fakta yang harus dipelajari
Variabel adalah suatu sifat yang dapat memiliki berbagai macam nilai. Variabel
biasanya diekspresikan dalam bentuk simbol/lambing (pada umumnya digunakan simbol x
dan y).
Penggolongan variabel yaitu:
1. Variabel Independen dan Variabel Dependen
2. Variabel moderasi
3. Variabel intervensi
2. Jenis Hipotesis
Dalam menentukan sampel yang digunakan dalam riset, dengan cara pertama harus
dilakukan oleh peneliti adalah mengetahui jumlah besaran pupulasi keseluruhan riset.
Teknik dalam penarikan riset/ pengumpulan riset yaitu:
1. populasi
2. sampel
2. Data fisik
3. Data documenter
Sumber data dapat dikatakan sebagai awal dari mana data berasal dan merupakan
faktor penting yang menjadi pertimbangan pada setiap penentuan metode pengumpulan data.
Sumber data :
1. Data primer
2. Data sekunder
Terdapat dua hal penting yang berhubungan dengan perencanaan riset perilaku:
1. Hal pertama di ukur berkaitan dengan hal-hal yang salah(validitas)
VALIDITAS
2) Validitas konkuren
KEANDALAN
Suatu instrumen alat ukur yang andal akan menghasilkan alat ukur yang stabil di
setiap waktu. Aspek lain dari keandalan adalah akurasi dari instrumen pengukur.
METODE PENGUMPULAN DATA
1) Survei
2) Observasi
MEMILIH RESPONDEN
Ada beberapa teknik untuk dapat menjamin kerjasama terhadap responden , pertama
sebelum wawancara dengan seorang responden, Peneliti seharusnya memberi tahu terlebih
dahulu apa tujuan utama dari wawancara tersebut, dalam hal ini peneliti bisa mengirimkan
surat atau email terlebih dahulu bisa juga menghubungi melalui telepon.
Kemudian peneliti juga perlu memperkenalkan tim riset, menjelaskan dasar dari riset
tersebut, dan meminta kerjasama saat menghubungi responden. Peneliti bisa melakukan
penawaran dalam bentuk uang tunai, atau bentuk lainya akan lebih membantu. Sebelum
melakukan wawancara peneliti harus melakukan pengujian sebelumnya. Tujuan nya agar
peneliti dapat memperbaiki kalimat pertanyaan yang disusun dengan buruk atau jika ada
pertanyaan yang membingungkan.
S. MENJAMIN VALIDITAS DAN KEANDALAN JAWABAN
Analisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan semua data yang diperlukan
dalam riset. Peneliti biasanya melakukan beberapa tahap persiapan data untuk memudahkan
proses analisis data. Pemanfaatan berbagai alat analisis sangat bergantung pada jenis riset dan
data yang diperoleh. Ketersediaan alat analisis memberikan gambaran bahwa satu alat
analisis dengan alat analisis lainnya dapat dengan saling bergantian dimanfaatkan dan
terkadang hanya ada satu alat analisis yang dapat digunakan.
[ PENGENDALIAN KEUANGAN ]
Ukuran dapat dipandang sebagai suatu peluang dan hambatan. Ukuran dipandang
sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat ekonomi dan bukan sebagai strategi
pengendalian. Ukuran dapat menjadi hambatan jika pertumbuhan ekonomi menyebabkan
terjadinya eliminasi terhadap strategi pengendalian. Luasnya skala desain sistem
pengendalian berbasis komputer mungkin dimulai dengan inovasi, tetapi ukuran tersebut
dapat cepat membangun standar ekonomi yang akan menentukan keberhasilan atas
persaingan industri. Fenomena ini telah diterapkan pada perusahaan manufaktur dengan
sebaik mungkin, demikian pula halnya pada institusi keuangan dan perusahaan yang
berorientasi pada jasa. Perencanaan, operasi, dan aktivitas umpan balik dalam organisasi
besar membutuhkan pengendalian strategi formal yang akan mengantisipasi risiko terhadap
kegagalan pengendalian dan meningkatkan efisiensi operasional.
ketika ukuran menjadi suatu yang penting dalam melakukan pembatasan konteks,
ukuran juga banyak dikaitkan dengan variabel lainnya. Kondisi ini membuat “ukuran” tidak
dapat memisahkan diri menjadi satu variabel. Misalnya struktur stabilitas lingkungan dan
proses dapat dikaitkan dengan “ukuran. Ketika pendekatan ukuran menjadi faktor penting
dalam menentukan perbedaan berbagai konteks, terdapat banyak variabel lainnya yang juga
berhubungan dengan masalah ukuran. Hal ini membuatnya menjadi tidak mungkin untuk
mengisolasi setiap faktor tunggal, seperti ukuran, sebagai sesuatu yang dominan.
STABILITAS LINGKUNGAN
Desain pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat berbeda dengan desain
pengendalian dalam lingkungan yang selalu berubah. Stabilitas dalam lingkungan eksogen
dapat dinilai dari kekuatan gerakan yang secara eksternal menghasilkan produk yang
memerlukan suatu tanggapan. Derajat stabilitas lingkungan dapat ditingkatkan dengan
memilih alat yang tepat terhadap perubahan lingkungan, seperti pengenalan sejumlah produk
baru, tindakan pesaing yang melakukan metode produksi yang lebih baik atau efisien, atau
inisiatif pihak pengambil keputusan yang mempengaruhi unit kerja. Lingkungan eksogen
yang stabil diasumsikan dalam berbagai pembahasan sistem biaya standar dan analisis
hubungan atas varians biaya. Asumsi ini memunculkan fakta yang terpisah antara operasi
yang sementara dengan lingkungan bisnis yang menuntut adanya perubahan secara terus
menerus. Dengan membandingkan biaya aktual yang terjadi dengan standar yang telah
ditentukan, subsistem biaya standar menjadi penting untuk ditinjau.
Analisis tersebut tidak konsisten dengan rancangan pengendalian yang ditujukan pada
ekspektasi. Jika tanggapan terhadap lingkungan yang berubah lebih penting, maka ketika
hanya memenuhi standar yang telah ditetapkan pada akhir tahun bukan suatu kunci
kesuksesan. Akuntansi beranggapan bahwa rancangan pengendalian sebelum terjadinya suatu
kejadian adalah pelengkap dari retrospektif umum atau rancangan yang berorientasi pada hal-
hal yang belum terjadi di depan. Kondisi tersebut diharapkan terdapat dalam pendekatan
inovatif yang menjadi lebih umum ketika pendekatan tersebut dipandang sebagai suatu yang
penting untuk keberhasilan niat dan minat kerja melalui perubahan manajemen.
MOTIF KEUNTUNGAN
DAFTAR PUSTAKA
Dikutip dari: Akuntansi Keperilakuan, Arfhan Ikhsan Lubis edisi 3.,Penerbit salemba empat.