Anda di halaman 1dari 29

[ PENGANTAR AKUNTANSI KEPERILAKUAN ]

Apa yang dimaksud dengan ilmu akuntansi


Pengertian akuntansi
menurut accounting principle board [apb] system statement no.4 mendefinisikan
akuntansi sebagai berikut:
“akuntansi adalah suatu kegiatan jasa, fungsinya adalah memberikan informasi
kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, mengenai suatu entitas ekonomi yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, sebagai dasar dalam
memilih diantara beberapa alternatif.”
dalam definisi apb akuntansi didefinisikan dengan mengacu pada konsep informasi
kuantitatif dimana dinyatakan bahwa “akuntansi adalah aktivitas jasa”. Fungsi akuntansi
menurut definisi tersebut adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat
keuangan, mengenai entitas ekonomi dimana informasi tersebut diperkirakan bermanfaat
dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, yaitu dalam menentukan pilihan diantara
alternatif yang ada, baik dalam konteks program kerja maupun dalam tindakan.
akuntansi pada dasarnya juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan praktis. Artinya,
teori akuntansi memiliki hubungan yang bersifat definitif dengan praktek akuntansi. Apabila
struktur akuntansi sebagai hasil rekayasa telah diterapkan dalam lingkungan tertentu, maka
secara sempit, akuntansi dapat dipandang sebagai suatu proses atau kegiatan yang meliputi
proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian
,penggabungan, pengikhtisaran, dan penyajian data keuangan dasar yang terjadi sebagai
akibat dari kegiatan operasi suatu unit organisasi, dengan cara-cara tertentu, untuk
menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan. Pengguna internal
informasi akuntansi adalah organisasi yang memiliki struktur organisasi, yang memandang
laporan akuntansi sebagai landasan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
pendanaan, investasi, dan kegiatan operasional. Pengguna eksternal meliputi kelompok
pemegang saham, kreditor, serikat buruh, analisis keuangan, dan badan atau lembaga
pemerintah. Dengan demikian, informasi akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan
sebagai hasil dari sistem informasi keuangan bertujuan antara lain:
1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi
investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemberian kredit.
2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan menunjukkan
sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal kekayaan tersebut.
3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan
dalam menghasilkan laba.
4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam melunasi utangnya.
5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber pendanaan
perusahaan.
6. Menyediakan informasi yang dapat membantu pengguna dalam memperkirakan arus
kas masuk ke dalam perusahaan.
Tujuan akuntansi
Tujuan akuntansi pada umumnya dibagi tiga bagian, bagian tersebut meliputi:
1. Informasi untuk pengambilan keputusan
informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna informasi untuk
pengambilan keputusan, terutama oleh pelaku bisnis. Informasi akuntansi sangat diperlukan
oleh pihak manajemen perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam
memecahkan segala permasalahan yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi berguna
untuk menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa depan.
2. Informasi bagi pengguna
akuntansi menyediakan cara untuk mengumpulkan data ekonomis dan melaporkannya
kepada bermacam-macam individu dan pihak-pihak yang berkepentingan. Pemilik dan calon
pemilik perusahaan perlu mengetahui bagaimana keadaan keuangan perusahaan dan
proyeknya di masa depan. Bagi pemilik informasi yang dapat digunakan untuk memutuskan
apakah ia akan tetap mempertahankan kepentingannya di perusahaan tersebut atau
menjualnya dan kemudian menanamkan modalnya di tempat lain. Bagi calon pemilih untuk
memutuskan apakah ia akan menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Bagi calon
kreditur, informasi tentang perusahaan diperlukan untuk menilai risiko yang akan terjadi
sebelum pinjaman diputuskan untuk diberikan.
3. Tujuan pengguna
4. Pertanggungjawaban
“kerangka dasar berdasarkan pertanggungjawaban akuntansi adalah untuk
menyediakan suatu sistem arus informasi yang wajar di antara akuntor dan
akuntee...berdasarkan hubungan pertanggungjawaban yang mendasari, akuntee mempunyai
hak tertentu untuk mengetahui, pada saat yang sama kerangka dasar ini mengakui bahwa
akun tor juga mempunyai hak untuk melindungi rahasia. Lebih banyak informasi mengenai
akuntor tidak selalu lebih baik. Mungkin lebih baik dari sudut pandang akuntee, tetapi tidak
demikian halnya dari keseluruhan hubungan pertanggungjawaban.”
Akuntansi sebagai suatu sistem informasi
tujuan utama akuntansi adalah menghasilkan informasi keuangan melalui proses
pencatatan, pelaporan, dan interpretasi atas data data ekonomi yang digunakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan. Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang kompleks
dan dibentuk dari berbagai komponen yang saling berkaitan. Sistem harus memiliki sasaran,
input- output, dan lingkungan untuk mencapai target dasar yang telah ditetapkan.
1. Akuntansi adalah sistem
keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari kesuksesan suatu sistem informasi. Keterlibatan pengguna seharusnya
ada pada semua tahap yang disebut sebagai siklus hidup pengembangan sistem (sistem
development life cycle- sdlc). Tahap-tahap tersebut mencangkup perencanaan, analisis,
perancangan, implementasi dan pascaimplementasi. Untuk mengukurnya ada enam tingkatan
keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi:
1) Tidak ada keterlibatan (no-involvement)
2) Keterlibatan simbolis (symbolic involvement)
3) Keterlibatan melalui pemberian saran (involvement by advice)
4) Keterlibatan dengan pengendalian yang lemah (involvement by weak control)
5) Keterlibatan dengan melakukan (involment by doing)
6) Keterlibatan dengan pengendalian yang kuat (involvement by strong control)

2. Akuntansi adalah informasi


selain merupakan sistem, akuntansi juga dapat dipandang sebagai suatu informasi.
Adanya jargon yang menyatakan bahwa “menguasai informasi sama artinya dengan
menguasai dunia, dan siapa yang menguasai informasi akan memenangkan persaingan”. Hal
ini tidaklah mengherankan karena pada era sekarang ini penguasaan informasi menjadi sangat
dominan, sampai-sampai informasi diakui sebagai salah satu sumber daya. Oleh karena itu,
perusahaan harus berupaya mengoptimalkan peran informasi guna mencapai tujuannya.

Informasi yang diperlukan oleh manajemen harus memiliki karakteristik seperti akurat dan
tepat waktu. Tersedianya informasi secara cepat, relevan, dan lengkap lebih dikarenakan
adanya kebutuhan setiap unit bisnis untuk mendapatkan posisi keunggulan kompetitif. Dalam
kaitanya dengan akuntansi sebagai informasi, beberapa jenis sistem informasi yang telah
berkembang saat ini, seperti pemrosesan data elektronik (electronic data processing-edp),
pemrosesan data (data processing), sistem informasi manajemen (management information
system- mis) ,sistem pendukung keputusan (decision support system), sistem pakar (expert
system), sistem informasi eksekutif (executive information system) dan sistem informasi
akuntansi ( accounting information system).
Tahapan yang harus dilalui dalam pengembangan sistem yaitu terdiri atas:
1. Perencanaan dan analisis sistem yang meliputi formulasi dan evaluasi terhadap solusi
dari masalah sistem, serta penekanan pada tujuan keseluruhan sistem;
2. Perancangan sistem, yaitu proses spesifikasikan perincian solusi yang dipilih oleh
proses analisis sistem;
3. Implementasi sistem, yaitu proses penemu menempatkan rancangan prosedur dan
metode baru atau revisi ke dalam operasi.
Apa yang dimaksud dengan ilmu keperilakuan
Pengertian ilmu keperilakuan
perilaku merupakan respon atau reaksi seorang individu terhadap stimulus yang
berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan:
berpikir, berpendapat, dan bersikap) maupun aktif (melakukan tindakan).
ilmu keperilakuan dapat dikatakan merupakan bagian dari ilmu sosial manusia. Ilmu
sosial meliputi disiplin ilmu antropologi, ekonomi, sejarah, politik, psikologi, dan sosiologi.
Ilmu keperilakuan meliputi psikologi dan sosiologi, aspek ekonomi keperilakuan dan ilmu
pengetahuan politik, serta aspek antropologi keperilakuan.
jadi ilmu keperilakuan adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang segala
aspek perilaku manusia sebagai suatu keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi),
pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di
lingkungan sekitarnya yang dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung.
Perkembangan sejarah akuntansi keperilakuan
Akuntansi keperilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang
perkembangannya semakin meningkat dalam 60 tahun belakangan ini. Hal ini ditandai
dengan lahirnya sejumlah jurnal dan artikel yang berkaitan dengan keperilakuan (behavioral),
dan semakin menjamurnya buku-buku teks berbahasa asing yang membahas tentang
akuntansi keperilakuan. Salah satu jurnal paling populer yang mengangkat permasalahan
akuntansi keperilakuan adalah behavior research in accounting yang diterbitkan oleh
american accounting association. Di amerika serikat sendiri mata kuliah mengenai akuntansi
keperilakuan semakin banyak ditawarkan. Perkembangan ini juga di dukung oleh semakin
bertumbuhnya riset-riset para mahasiswa akuntansi dan pengajar mereka yang berfokus pada
dimensi akuntansi keperilakuan. Beberapa riset akuntansi mulai mencoba menghubungkan
akuntansi dengan aspek perilaku yang dimulai oleh argyris pada tahun 1952. Kemudian
dilanjutkan oleh binberg dan shield (1989) yang mengklasifikasikan riset akuntansi
keperilakuan dalam 5 aliran yaitu pengendalian manajemen (manajemen kontrol),
pemrosesan informasi akuntansi (accounting information processing), desain sistem
informasi (information system design), riset audit (audit research), dan sosiologi organisasi
(organizational sociology). Aliran yang terakhir ini menggunakan asumsi yang berbeda
dengan aliran lainnya riset yang berbasis pada aliran sosiologi organisasi.
informasi akuntansi dirancang untuk berfungsi sebagai dasar bagi banyak
pengambilan keputusan penting di dalam maupun di luar perusahaan. Sistem informasi
dimanfaatkan untuk membantu dalam proses perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian yang kompleks, serta aktivitas yang saling berhubungan untuk memotivasi
karyawan pada semua tingkatan di dalam perusahaan. Prosedur akuntansi umumnya
digunakan untuk melaksanakan banyak fungsi penting organisasi yang secara fundamental
sudah menjadi sangat teknis. Peningkatan ekonomi yang kontinyu dan berkelanjutan dari
organisasi digunakan sebagai bahan dasar untuk memilih informasi yang relevan dalam
pengambilan keputusan.
Manfaat studi akuntansi keperilakuan
Pada awalnya perkembangannya, riset akuntansi keperilakuan menekankan pada
aspek akuntansi manajemen, khususnya penganggaran (budgeting). Namun, cakupannya
terus berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan
audit. Dalam bidang audit, riset akuntansi keperilakuan telah berkembang sedemikian rupa
sehingga tinjauan literatur telah menjadi terspesialisasi dengan lebih memfokuskan diri pada
atribut keperilakuan yang spesifik seperti proses kognitif, atau riset keperilakuan pada satu
topik khusus seperti audit sebagai tinjauan analitis. Sinyal ini merupakan awal dari
pematangan dan pendewasaan riset akuntansi keperilakuan. Sebagai bidang riset yang sering
memberikan kontribusi yang bermakna, riset akuntansi keperilakuan ini dapat membentuk
kerangka dasar serta arah riset di masa yang akan datang. Tingginya volume riset terhadap
akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara
periodik akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan berikut.
1. Memberikan gambaran terkini atau state of the art terdapat minat khusus dalam
bidang baru yang ingin diperkenalkan.
2. Membantu mengidentifikasi kesenjangan riset.
3. Meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset berdasarkan sub
bidang akuntansi seperti audit akuntansi manajemen dan perpajakan sehingga para
peneliti dapat mempelajarinya melalui bidang lain.
Perkembangan yang pesat dalam akuntansi keperilakuan lebih disebabkan akuntansi
secara simultan dihadapkan dengan ilmu-ilmu sosial yang lain secara menyeluruh. Jawaban
atas pertanyaan seperti bagaimana perilaku manusia mempengaruhi data akuntansi dan
keputusan bisnis serta bagaimana akuntansi mempengaruhi keputusan bisnis dan perilaku
manusia selalu dicari.
[ TINJAUAN TERHADAP ILMU KEPERILAKUAN DALAM
PERSPEKTIF AKUNTANSI ]
A. DIMENSI AKUNTANSI KEPERILAKUAN

LINGKUP AKUNTANSI KEPERILAKUAN

akuntansi keperilakuan berada di balik peran akuntansi tradisional yang mencakup


pengumpulan, pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan. Dengan demikian,
dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia sekaligus juga dengan desain,
konstruksi, serta penggunaan sistem akuntansi yang efisien.
Lingkup dari akuntansi keperilakuan dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, konstruksi, dan penggunaan sistem
akuntansi. Bidang akuntansi keperilakuan ini mempunyai kaitan dengan sikap dan
filosofi manajemen yang mempengaruhi sifat dasar pengendalian akuntansi yang
digunakan dalam organisasi.

2. Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia. Bidang akuntansi

3. Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia.

APLIKASI DARI AKUNTANSI KEPERILAKUAN

seorang akuntan keperilakuan pasti ingin mengetahui penyebab dari sikap dan
perilaku yang sepertinya akan diulangi di masa mendatang. Jika yang terulang adalah
perilaku yang tidak diinginkan maka dapat disimpulkan terdapat proses penyusunan anggaran
yang tidak efisien. Oleh karena itu, akuntan keperilakuan akan mendukung strategi untuk
mengubah keadaan perilaku untuk membuatnya sesuai dengan fungsi organisasi yang
diinginkan.
tugas akuntan keperilakuan dalam situasi ini adalah menyelidiki bagaimana perilaku
orang saat ini dan bagaimana mereka memandang pekerjaan, perusahaan, dan rekan-rekan
kerja mereka. Selanjutnya, informasi keperilakuan tersebut dapat digunakan untuk membuat
penilaian mereka sendiri tentang bagaimana kemungkinan orang akan berperilaku di masa
mendatang dan bagaimana pola perilaku ini akan memengaruhi potensi relatif laba masa
mendatang dari setiap perusahaan.

B. LINGKUP DAN SASARAN HASIL ILMU KEPERILAKUAN

bernard berrelson dan g.a stainer menjelaskan secara singkat mengenai definisi
keperilakuan, yaitu sebagai suatu riset ilmiah yang berhadapan secara langsung dengan
perilaku manusia. Definisi ini menangkap permasalahan inti dari ilmu keperilakuan, yaitu
riset ilmiah dan perilaku manusia.
C. LINGKUP DAN SASARAN HASIL DARI AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Pada masa lalu, para akuntan semata-mata berfokus pada pengukuran pendapatan dan
biaya dan mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu guna memprediksi masa
depan. Mereka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari
perilaku manusia dan kinerja masa lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang akan
mempengaruhi perilaku dimasa depan. Mereka melewatkan fakta bahwa arti pengendalian
secara penuh dari suatu organisasi harus diawali dengan memotivasi dan mengendalikan
perilaku, tujuan, serta cita-cita individu yang saling berhubungan dalam organisasi.
para akuntan keperilakuan melihat kenyataan bahwa perusahaan yang melakukan
penjualan terlebih dahulu mempertimbangkan perilaku juru tulis yang mencatat pesanan
pelanggan melalui telepon. Para juru tulis tersebut harus menyadari bahwa tujuan mereka
melakukan pekerjaan itu adalah untuk kelangsungan hidup organisasi. Para akuntan
keperilakuan juga menyadari bahwa mereka bebas mendesai sistem informasi untuk
memengaruhi motivasi, semangat, dan produktivitas karyawan.
D. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ILMU KEPERILAKUAN DAN
AKUNTANSI KEPERILAKUAN

1. ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi


keperilakuan manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara
keperilakuan manusia dengan akuntansi.
2. ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial, sedangkan akuntansi
keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan
keperilakuan.

akuntansi keperilakuan diterapkan dengan praktis menggunakan riset ilmu keperilakuan


untuk menjelaskan dan memprediksikan perilaku manusia. Akuntansi selalu menggunakan
konsep, prinsip, dan pendekatan dari disiplin ilmu lain untuk meningkatkan kegunaannya.
[ KONSEP KEPERILAKUAN DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI
SOSIAL ]

KONSEP SIKAP
Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tendensi tindakan, baik
yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek, gagasan,
atau situasi.
1. KOMPONEN SIKAP

Sikap disusun oleh beberapa komponen, yaitu teori, emosional, dan perilaku.
2. KONSEP TERDEKAT SIKAP

Konsep terdekat terkait sikap merupakan konsep kepercayaan, opini, nilai, dan kebiasaan.
3. FUNGSI SIKAP

Sikap memiliki empat fungsi utama, yaitu pemahaman, kebutuhan akan kepuasan, ego
yang defensif, dan ungkapan nilai.
4. SIKAP DAN KONSISTENSI

Orang-orang mengusahakan konsistensi antara sikap-sikapnya serta antara sikap dan


perilakunya.
5. FORMASI SIKAP DAN PERUBAHAN

Formasi sikap mengacu pada pengembangan suatu sikap yang mengarah pada suatu
objek yang tidak ada sebelumnya. Sedangkan perubahan sikap mengacu pada subtitusi sikap
baru bagi seseorang yang telah ditangani sebelumnya.
BEBERAPA TEORI TERKAIT DENGAN SIKAP
1. TEORI PERUBAHAN SIKAP

Perubahan sikap ini bisa dipengaruhi oleh suatu informasi baru maupun keadaan yang
sedang terjadi.
2. TEORI PENGUATAN DAN TANGGAPAN STIMULUS

Teori ini berfokus pada bagaimana orang menanggapi suatu rangsangan tertentu.
Tanggapan akan dipertahankan bila tanggapan tersebut dihargai dan dikuatkan.
3. TEORI PERTIMBANGAN SOSIAL

Teori ini menjelaskan bahwa manusia dapat menciptakan perubahan dalam sikap
individu jika manusia tersebut mau memahami struktur yang menyangkut sikap orang lain
dan membuat pendekatan setidaknya untuk dapat mengubah ancaman.
4. KONSISTENSI DAN TEORI PERSELISIHAN
Teori konsistensi menjaga hubungan antara sikap dan perilaku dalam ketidakstabilan
walaupun tidak ada tekanan teori dalam sistem. Teori perselisihan adalah suatu variasi dari
teori konsistensi. Teori ini mempunyai kaitan dengan hubunganantara unsur-unsur teori.
5. TEORI DISONANSI KOGNITIF

Teori ini menjelaskan mengenai perasaan ketidaknyamanan seseorang akibat sikap,


pemikiran, dan perilaku saling bertentangan dan memotivasi seseorang untuk mengambil
langkah demi mengurangi ketidaknyamanan tersebut.
6. TEORI PERSEPSI DIRI

Teori ini menganggap orang-orang mengembangkan sikap berdasarkan pada


bagaimana mereka mengamati dan menginterprestasikan perilaku mereka sendiri.
MOTIVASI
Motivasi adalah suatu proses atau dorongan yang menggerakkan perilaku seseorang
untuk melakukan sesuatu atau untuk tujuan tertentu.
1. TEORI MOTIVASI DAN APLIKASINYA

Teori motivasi mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Sedangkan aplikasinya


dilakukan di dalam perusahaan oleh seorang manajer.
2. TEORI KEBUTUHAN DAN KEPUASAN

Teori ini menjelaskan bahwa setiap individu mempunyai beraneka ragam kebutuhan yang
dapat mempengaruhi perilaku mereka.
3. TEORI X DAN TEORI Y

Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor. Ia mempunyai pandangannya mengenai


manusia yaitu manusia memiliki dasar negatif yang diberi tanda sebagai teori X dan positif
ditandai dengan teori Y.
4. TEORI KEBUTUHAN McClelland

Riset yang dilakukan oleh McClelland menghasilkan 3 karakteristik dari orang yang
memiliki kebutuhan pretasi yang tinggi, yaitu :
1. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi, memiliki tanggung jawab yang
tinggi tehadap pelaksanaan suatu tugas.

2. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi, cenderung menetapkan tingkat
kesulitan tugas yang moderat.

3. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi, memiliki keinginan yang kuat
untuk memperoleh umpan balik atas tugasnya.

5. TEORI DUA FAKTOR


Pada pertengahan tahun 1960-an, Herzberg mengajukan suatu teori motivasi yang
dibagi ke dalam beberapa faktor. Herzberg mengusulkan signifikansi hubungan antara
kepuasan kerja dan motivasi adalah tinggi. Kedua faktor yang terkait dengan kepuasan dan
motivasi yaitu :
1. Sejumlah kondisi kerja ekstrinsik

2. Sejumlah kondisi kerja intrinsik

TEORI KONTEMPORER MOTIVASI


1. TEORI KEADILAN

Dalam teori keadilan, kunci ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
seorang individu adalah jika orang tersebut membandingkannya dengan lingkungan lainnya.
2. TEORI ERG

Teori ini menganggap kebutuhan manusi memiliki 3 hierarki kebutuhan, yaitu :


1. Kebutuhan akan eksistensi

2. Kebutuhan akan keterikatan

3. Kebutuhan akan pertumbuhan

3. TEORI HARAPAN

Disebut juga dengan teori valensi atau instrumentalis, dengan ide dasar teori adalah
motivasi ditentukan oleh hasil yang diharapkan akan diperoleh seseorang sebagai akibat dari
tindakan.
4. TEORI PENGUATAN

Teori ini memiliki tiga konsep dasar, yaitu :


1. Pusat perhatian

2. Kontinjensi penguatan

3. Interval waktu antara tanggapan dengan pemberian penguatan

5. TEORI PENETAPAN TUJUAN

Teori ini menguraikan hubungan antara tujuan yang ditetapkan dan prestasi kerja.
Konsep dasar dari teori ini adalah karyawan yang memahami tujuan (apa yang diharapkan
organisasi terhadapnya) akan terpengaruh perilaku kerjanya.
6. TEORI ATRIBUSI

Teori atribusi dikembangkan oleh Fritz Heider yang berargumentasi bahwa perilaku
seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal dan kekuatan eksternal. Teori
ini mempelajari bagaimana seseorang menginterpretasikan peristiwa, alasan, atau sebab
perilakunya.
Peran-peran Penentu Atribusi
Untuk mencoba menentukan apakah penyebab perilaku secara internal atau eksternal,
kita mempercayakan pada tiga peran perilaku, yaitu perbedaan, konsensus, dan konsistensi.
7. TEORI AGENSI

Dari sudut pandang teori agensi, prinsipal membawahi agen untuk melaksanakan
kinerja yang efisien. Teori ini mengasumsikan kinerja yang efisien dan kinerja organisasi
ditentukan oleh usaha dan pengaruh kondisi lingkungan.
8. PENDEKATAN DYADIC

Pendekatan Dyadic dikembangkan oleh Danserau et al pada tahun 1975. Ia


mengatakan bahwa pendekatan ini tepat untuk menganalisis hubungan antara atasan dan
bawahan karena mencerminkan proses yang menghubungkan keduanya.
PERSEPSI
Persepsi adalah bagaimana orang-orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa,
objek, serta manusia. Orang-orang bertindak atas dasar persepsi mereka dengan mengabaikan
apakah persepsi itu mencerminkan kenyataan sebenarnya.
1. RANGSANGAN FISIK VS KECENDERUNGAN INDIVIDU

Orang-orang merasakan dunia ini dengan cara berbeda, karena persepsi bergantung
pada rangsangan fisik dan kecenderungan individu tersebut. Perbedaan persepsi antara orang-
orang karena perasaan individu yang menerimanya berbeda fungsi terutama disebabkan oleh
kecenderungan perbedaan.
2. PILIHAN, ORGANISASI, DAN PENAFSIRAN RANGSANGAN

Pilihan untuk merasakan sesuatu secara khas tergantung pada rangsangan yang
dialami, harapan, dan alasan dari individu tersebut. Orang-orang mengorganisasi rangsangan
kedalam kelompok-kelompok dan merasakan hal itu sebagai suatu kesatuan.
3. KETERKAITAN PERSEPSI

Persepsi dapat diterapkan terhadap banyak aktivitas organisasi. Kesalahan presepsi


seringkali disebabkan oleh permasalahan komunikasi dalam suatu organisasi. Kesalahan
presepsi juga dapat mendorong kearah ketegangan antara hubungan antar-pribadi karyawan.
4. PERSEPSI ORANG : MEMBUAT PENILAIAN MENGENAI ORANG LAIN

Presepsi manusia terhadap orang lain berbeda dari presepsi manusia terhadap objek
mati. Penentuan tersebut bergantung pada tiga faktor :
1. Kekhususan (ketersendirian)

2. Konsensus
3. konsistensi

5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESEPSI

a) Pelaku Presepsi : Ketika seseorang melihat sesuatu dan mencoba


meginterpretasikan apa yang ia lihat
b) Target : Karakter target mempengaruhi apa yang dipersepsikan
c) Situasi :Konteks dimana yang kita lihat adalah sesuatu yang penting

NILAI
Secara mendasar, dinyatakan sebagai suatu modus perilaku atau keadaan akhir dari
eskisistensi yang khas dan lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan dengan suatu
modus perilaku atau keadaan akhir.
1. ARTI PENTING SIFAT NILAI

1. Nilai mempunyai sifat bertahan


2. Nilai sebagai keyakinan
3. Nilai sebagai alat dan sebagai tujuan akhir
4. Nilai bersifat eksplisit dan implisit
2. FUNGSI NILAI

Menurut rokeach (1973) dan schwartz (1994), fungsi nilai sebagai berikut:
a) Nilai sebagai standar.

b) Rencana umum dalam memecahkan konflik dan pengambilan keputusan.

c) Nilai sebagai motivasi.

d) Nilai berfungsi sebagai ego defensif.

3. NILAI DAN DILEMA ETIKA

Permasalahan profesi akuntansi saat ini banyak dipengaruhi masalah kemrosotan


standar etika dan krisis kepercayaan. Hal ini menjadi pembelajaran bagi para akuntan untuk
lebih berbenah diri, memperkuat kedisiplinan, mengatur dirinya dengan benar serta menjalin
hubungan yang lebih baik dengan para klien atau masyarakat luas.
Untuk mengatasi dilema ini adalah dengan mempertimbangkan kecukupan dari
kesempatan yang ada selanjutnya memberikan reaksi terhadap apa yang menjadi
kekhawatiran di dalamnya.
4. NILAI-NILAI SEPANJANG BUDAYA: LINTAS NEGARA

Praktek sosialisasi yang berbeda mencerminkan budaya yang berbeda dan tidaklah
mengherankan jika menghasilkan tipe karyawan yang berlainan.
5. NILAI- NILAI KERJA DI INDONESIA
Nilai-Nilai kerja di Indonesia yaitu:
 Perbedaan budaya

 Kearifan Budaya Lokal

 Pengaruh Lintas Budaya

6. PEMBELAJARAN

Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan. Pembelajaran terjadi


sebagai hasil dari motivasi, pengalaman, dan pengulangan dalam merespon situasi.
Kombinasi dari motivasi, pengalaman dan pengulangan dalam merespons situasi ini
terjadi dalam tiga bentuk:
 Pengaruh keadaan klasik

 Pengaruh keadaan operant

 Pembelajaran sosial

7. PENGONDISIAN KEADAAN KLASIK

Pengondisian klasik pada hakikatnya merupakan proses pembelajaran suatu respons


dan suatu rangsangan yang tidak terkondisi. Dengan menggunakan rangsangan yang
berpasangan, yang satu memaksa yang lain netral, rangsangan yang netral menjadi suatu
rangsangan terkondisi yang kemudian meneruskan sifat-sifat dari rangsangan tidak
terkondisi.
8. PENGONDISIAN OPERANT

Pengondisian operant menyatakan bahwa perilaku merupakan suatu fungsi dari


konsekuensi-konsekuensi. Perilaku operant berarti perilaku yang bersifat sukarela atau
perilaku yang dipelajari sebagai kontras terhadap perilaku semacam itu, yang dipengaruhi
oleh ada atau tidak adanya pungutan yang ditimbulkan oleh konsekuensi-konsekuensi dari
perilaku tersebut.
9. PEMBELAJARAN SOSIAL

Individu-individu juga dapat belajar dengan mengamati apa yang terjadi pada orang
lain, dengan diberitahu maupun dengan mengalami secara langsung. Teori pembelajaran
sosial merupakan suatu perpanjangan dari pengondisian operant, di mana teori tersebut
mengandalkan perilaku sebagai suatu fungsi dari konsekuensi-konsekuensi, teori itu juga
mengakui eksistensi pembelajaran observasional (lewat pengamatan) dan pentingya persepsi
dalam belajar.
KEPRIBADIAN
Kepribadian mengacu pada bagian karakteristik psikologi dalam diri seseorang yang
menentukan dan mencerminkan bagaimana orang tersebut merespon lingkungannya. Konsep
kepribadian dan pengetahuan tentang komponennya adalah penting karena memungkinkan
untuk memprediksi perilaku. Para akuntan perilaku dapat menghadapi efektivitas orang-orang
jika mereka memahami bagaimana kepribadian dikembangkan dan bagaimana kepribadian
tersebut diubah.
1. PENENTU KEPRIBADIAN

1. Keturunan, sebagian besar peneliti mengemukakan bahwa keturunan merupakan


penentu pada saat pembuahan.

2. Lingkungan, diantara faktor-faktor yang menekankan pada pembentukan kepribadian


adalah budaya dimana sesorang dibesarkan, pengondisian dini,norma-norma diantara
keluarga/teman/kelompok sosial, serta pengaruh lain yang dialami.

3. Situasi, faktor ini mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan terhadap


kepribadian.

2. JENIS INDIKATOR KEPRIBADIAN MYERS-BRIGGS

Jenis indikator ini secara substansial 100 pertanyaan yang menguji kepribadian
dengan menanyakan orang-orang bagaimana mereka biasanya merasakan atau bertindak
dalam situasi tertentu.
3. ATRIBUT KEPRIBADIAN UTAMA YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

a) Locus ofcontrol

b) Machiavellianism

c) Harga diri

d) Pemantauan diri

e) Pengambilan resiko

f) Kepribadian proaktif

4. KEPRIBADIAN DAN BUDAYA NASIONAL

Terdapat kpastian bahwa tidak ada jenis kepribadian umum untuk satu negara tertentu.
Dapat kita lihat dari tinggi dan rendahnya resiko yang hampir diambil dalam setiap budaya.
Namun, budaya negara harus memengaruhi karakteristik kepribadian yang dominan pada
populasinya.
EMOSI
Emosi adalah perasaan intens dimana yang diarahkan pada seseorang atau
sesuatu.Tampilan emosi sendiri sedikit banyaknya diatur oleh norma-norma tempat kerja dan
tuntutan dari keadaan tertentu. Emosi tenaga kerja mengacu pada kebutuhan bahwa karyawan
mengungkapkan emosi tertentu ditempat kerja guna memaksimalkan produktivitas organisasi.
Intelegensi emosional mengacu pada berbagai ketrampilan non-kognitif, kemampuan,
serta kompetensi yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam tuntutan
lingkungan dan tekanan. Hal ini disusun dari lima dimensi yaitu kesadaran diri, manajemen
diri, motivasi diri, empati, ketrampilan sosial. Emosi negatif dapat mengarah pada sejumlah
penyimpangan perilaku ditempat kerja.

MODEL TAHAPAN EMOSI

penyangkalan Apakah kita dapat mengabaikan Bila jawaban tidak


perubahan ini ? Dapatkah kita proceed ke
melakukan seperti biasanya ?
Marah Dapatkah kita mencegah perubahan iniBila jawaban tidak
? proceed ke

Menawar Dapatkah kita mengurangi akibat Makin sedikit yang bisa


perubahan yang terjadi ini ? dilakukan untuk
mengurngi akibat
perubahan, maka makin
besar kemungkinan tahap
berikutnya
Depresi Perubahan apa yang harus dilakukan Dapatkah kita
sehingga bisa tetap bertahan terus ? mengkonsolidasikan apa
yang berharga dimasa
lampau sekaligus
membenuk pola hubungan
baru yang bermakna ?

penerimaan Dengan melakukan perubahan Bila iya, maka makin baik


tersebut, apakah eksistensi masih pemecahan pada tahap
mungkin ? depresi, maka
kemungkinan penerimaan
makin besar yang
memungkinkan terjadinya
adaptasi pada perubahan

[ METODE RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN ]


A. APA YANG DIMAKSUD DENGAN RISET
Riset dapat disebut sebagai suatu usaha yang sistematis untuk mengatur dan
menyelidiki masalah, serta menjawab pertanyaan yang muncul dan terkait dengan fakta,
fenomena, atau gejala dari masalah tersebut.
B. ISTILAH RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Suatu metode studi yang dilakukan seseorang berkaitan dengan aspek keperilakuan melalui
penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap masalah yang berhubungan dengan aspek
keperilakuan tersebut sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut
C. MOTIVASI DAN TUJUAN RISET

Motivasi seseorang melakukan riset merupakan keinginan yang timbul dari dalam
dirinya untuk memecahkan berbagai masalah maupun persoalan yang ada. Motivasi dan
tujuan riset pada secara umum pada dasarnya sama, yakni riset pada prinsipnya ditimbulkan
oleh dua sisi yang saling terkait.
Jika dilihat dari sisi akuntansi keperilakuan, tujuan riset dibidang ini akan
menekankan pada hubungan akuntansi dengan perilaku manusia maupun design, konstruksi,
dan penggunaan suatu sistem informasi akuntansi yang efisien, serta dimensi social dan
budaya manusia dalam suatu organisasi.

D. MANFAAT DAN PENTINGNYA RISET

Manfaat riset mengungkapkan harapan tentang apa hasil/ kontribusi /sumbangan yang
dapat diperoleh dari riset tersebut dan yang mungkin dapat menjadi pertimbangan bagi pihak-
pihak terkait. Manfaat dan pentingnya riset tersebut adalah:
1. Memberikan gambaran terkini terhadap minat khusus dalam bidang baru yang ingin
diperkenalkan.

2. Membantu mengidentifikasi riset

3. untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui sub
bidang akuntansi.

E. MEMAHAMI REPLIKASI

Replikasi adalah pengulangan suatu studi atau riset yang dilakukan secara sengaja. Terdapat
beberapa alasan logis mengapa harus melakukan replikasi:
1. Menguji temuan umum riset

2. Menguji Validitas temuan riset dengan populasi berbeda

3. Menguji kecenderungan atau perubahan waktu

4. Menguji temuan penting menggunakan metodologi yang berbeda

F. MENGENALI MASALAH
Penemuan masalah dalam riset meliputi identifikasi bidang masalah, penentuan atau
pemilihan pokok masalah dan perumusan atau formulasi masalah. Masalah dapat di katakan
baik, maksudnya masalah tersebut tepat dan pantas diajukan sebagai masalah riset dengan
beberapa pertanyaan – pertanyaan penjajakan yang di jawab dengan “ya”, pertanyaan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Apakah masalah tersebut dapat dijawab secara efektif melalui proses riset ?

2. Apakah nilai temuan dari masalah tersebut cukup berarti? Apakah terkandung
terkandung hal penting dalam masalah tersebut ? Apakah pemecah jawaban atau
penemuannya memberikan sesuatu yang baru pada khasanah teori dan/atau praktik di
bidang akuntansi keperilakuan ?

3. Apakah masalah tersebut merupakan masalah baru ? Apakah masalah tersebut belum
pernah diteliti sebelumnya?

4. Apakah masalah tersebut memungkinkan untuk di teliti ?

G. JENIS MASALAH

Untuk lebih memahami masalah yang ada dalam riset akuntanasi keprilakuan, berikut
berbagai jenis masalah dalam riset ini yang selanjutnya membutuhkan penyelesaian.
1. Masalah –masalah yang ada saat ini di berbagai sub bidang akuntansi keprilakuan
yang memerlukan penyelesaian

2. Area –area tertentu dalam sub bidang akuntansi keprilakuan yang memerlukan
pembenahan atau perbaikan

3. Persoalan –persoalan teoretis yang memerlukan riset untuk menjelaskan fenomena

4. Pertanyaan riset yang memerlukan jawaban empiris

H. MENYATAKAN DASAR PERMASALAHAN

Dasar permasalahan di mulai dari usaha untuk mengembangkan


pertanyaan–pertanyaan keperilakuan dengan merinci pertanyaan dasar ke dalam
pertanyaan–pertanyaan yang lebih khusus. Setelah penelitian benar-benar memahami cara
merumuskan pertanyaan riset tugas selanjutnya adalah melalui tiga tahapan yang harus di
perhatikan peneliti ketika merumuskan pertanyaan adalah sebagai berikut:
1. Tahapan pertama di mulai dari cara menemukan permasalahan akuntansi
keperilakuan.

2. Tahapan kedua adalah menemukan pertanyaan akuntansi keperilakuan.

3. Tahapan ketiga adalah menemukan pertanyaan riset.

I. SUMBER PENEMUAN MASALAH


Sumber penemuan masalah dalam riset akuntansi dapat ditelusuri dari berbagai aspek.
Secara umum, sumber penemuan masalah pada bidang ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. Dari pengalaman pribadi peneliti yang biasa disebut dengan pendekatan empiris

2. Didapat dari tinjauan terhadap literator riset disebut juga teoritis

Dan literatur riset dikelompokkan menjadi 2 yaitu:


1. Literator yang dipublikasikan , seperti : jurnal, buku,

2. Literatur yang belum dipublikasikan, seperti: skripsi, tesis, disetasi, makalah seminar

J. KESALAHAN UMUM DALAM PENEMUAN MASALAH

Terdapat berbagai kesalahan yang dilakukan periset dalam menemukan masalah.


Berikut beberapa kesalahan umum yang yang dilakukan:
1. Periset mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan riset yang jelas.

2. Periset memperoleh sejumlah data dan berusaha merumuskan masalah riset sesuai
dengan data yang teredia.

3. Periset merumuskan masalah riset dalam bentuk yang terlalu umum dan ambigu
sehingga menyulitkan interpretasi hasil dan pembuatan kesimpulan riset.

4. Periset menemukan masalah tanpa terlebih dahulu menelaah hasil riset sebelumnya
dengan topic sejenis sehingga masalah riset tidak didukung oleh kerangka teoretis
yang baik.

Periset memilih masalah riset yang hasilnya memberikan kontribusi terhadap


pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis.
K. MEMAHAMI TEORI

Suatu teori mengenai konsep, definisi, maupun proposisi disusun secara sistematis ,
selanjutnya dijelaskan untuk memperbaiki fenomena. Teori bisa berbeda dengan hipotesis
karena kekeliruan.
Manfaat dari teori :
1. Teori membatasi cakupan fakta yang harus dipelajari

2. Teori menghendaki riset yang memungkinkan hasil yang lebih besar

3. Teori menyarankan suatu sistem bagi peneliti

4. Teori merangkum pengetahuan

5. Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta-fakta


L. VARIABEL RISET

Variabel adalah suatu sifat yang dapat memiliki berbagai macam nilai. Variabel
biasanya diekspresikan dalam bentuk simbol/lambing (pada umumnya digunakan simbol x
dan y).
Penggolongan variabel yaitu:
1. Variabel Independen dan Variabel Dependen

2. Variabel moderasi

3. Variabel intervensi

M. PENGGUNAAN PROPORSI DAN HIPOTESIS

Proporsi didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang konsep yang dapat


dipertimbangkan. Hipotesis didefinisikan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan
yang dipertanyakan.
Dapat dikatakan bahwa hipotesis merupakan satu perangkat yang kekuatannya paling
besar untuk mencapai pengetahuan yang andal.
1. Kriteria Hipotesis

2. Jenis Hipotesis

N. PEMILIHAN DATA ATAU SAMPEL RISET

Dalam menentukan sampel yang digunakan dalam riset, dengan cara pertama harus
dilakukan oleh peneliti adalah mengetahui jumlah besaran pupulasi keseluruhan riset.
Teknik dalam penarikan riset/ pengumpulan riset yaitu:
1. populasi

2. sampel

O. SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan terstandardisasi untuk


memperoleh data yang diperlukan.
Jenis Data :
1. Data subjek

2. Data fisik

3. Data documenter
Sumber data dapat dikatakan sebagai awal dari mana data berasal dan merupakan
faktor penting yang menjadi pertimbangan pada setiap penentuan metode pengumpulan data.
Sumber data :
1. Data primer

2. Data sekunder

P. VALIDITAS DAN KEANDALAN

Terdapat dua hal penting yang berhubungan dengan perencanaan riset perilaku:
1. Hal pertama di ukur berkaitan dengan hal-hal yang salah(validitas)

2. Hal kedua diukur berkaitan dengan hal-hal tidak representative(keandalan)

VALIDITAS

Ada 2 jenis kriteria yang berhubungan dengan validitas, yaitu:


1) Validitas prediktif

2) Validitas konkuren

KEANDALAN

Suatu instrumen alat ukur yang andal akan menghasilkan alat ukur yang stabil di
setiap waktu. Aspek lain dari keandalan adalah akurasi dari instrumen pengukur.
METODE PENGUMPULAN DATA

1) Survei

2) Observasi

MEMILIH RESPONDEN

Langkah pertama dalam memilih responden adalah mentukan populasi, setelah


populasi ditentukan, peniliti menentukan suatu sensus atau suatu sample. Sensus akan tepat
ketika :
1. Populasinya kecil dan biaya pengumpulan data tidak melebihi biaya pengambilan
sampel secara signifikan.

2. penting untuk mengetahui setiap unsur dalam populasi

3. resiko dalam perbaikan secara keseluruhan sangat besar

SAMPLING PROBABILITAS DAN NON PROBABILITAS

Sampling probabilitas menggunakan beberapa bentuk dari sampling acak, sedangkan


sampling nonprobabilitas tidak menggunakan sampling acak.
Q. INSTRUMEN RISET

Pengembangan kuesioner atau pencarian instrumen merupakan langka lain yang


penting dalam proses riset. Kuesioner harus sesuai dengan responden dan didesain secara
menarik sehingga responden tertarik untuk menjawab kuesioner tersebut, yang pada
hakikatnya bertujuan meningkatkan tingkat respons, validitas, dan keandalan data.
R. MENJAMIN KERJA SAMA RESPONDEN

Ada beberapa teknik untuk dapat menjamin kerjasama terhadap responden , pertama
sebelum wawancara dengan seorang responden, Peneliti seharusnya memberi tahu terlebih
dahulu apa tujuan utama dari wawancara tersebut, dalam hal ini peneliti bisa mengirimkan
surat atau email terlebih dahulu bisa juga menghubungi melalui telepon.
Kemudian peneliti juga perlu memperkenalkan tim riset, menjelaskan dasar dari riset
tersebut, dan meminta kerjasama saat menghubungi responden. Peneliti bisa melakukan
penawaran dalam bentuk uang tunai, atau bentuk lainya akan lebih membantu. Sebelum
melakukan wawancara peneliti harus melakukan pengujian sebelumnya. Tujuan nya agar
peneliti dapat memperbaiki kalimat pertanyaan yang disusun dengan buruk atau jika ada
pertanyaan yang membingungkan.
S. MENJAMIN VALIDITAS DAN KEANDALAN JAWABAN

Sebelum melakukan riset peneliti seharusnya menentukan dasar keinginan informasi


dan memilih format pertanyaan yang akan menyediakan informasi dengan sedikit
pembatatasan responden. Pertanyaan dapat bersifat terbuka(open ended) atau sudah
ditentukan kemungkinan jawabanya(close ended). Suatu pertanyaan open ended diminta
untuk menjawab bebas. Pertanyaan close ended menawarkan bermacam-macam pilihan
jawaban kepada responden.
T. ANALISIS DATA DAN PERSIAPAN LAPORAN

Analisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan semua data yang diperlukan
dalam riset. Peneliti biasanya melakukan beberapa tahap persiapan data untuk memudahkan
proses analisis data. Pemanfaatan berbagai alat analisis sangat bergantung pada jenis riset dan
data yang diperoleh. Ketersediaan alat analisis memberikan gambaran bahwa satu alat
analisis dengan alat analisis lainnya dapat dengan saling bergantian dimanfaatkan dan
terkadang hanya ada satu alat analisis yang dapat digunakan.
[ PENGENDALIAN KEUANGAN ]

KEUANGAN DAN FUNGSINYA


Fungsi keuangan bertujuan untuk mengatur pencarian sumber dana yang dibutuhkan
bagi perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dana yang telah diperoleh. Sumber
dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber dana intern yang
berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari luar
perusahaan itu sendiri. Sumber dana intern merupakan dana yang telah dihasilkan oleh bagian
pemasaran sebagai akibat dari transaksi penjualan yang telah dilakukan oleh dalam proses
pemasaran. Sedangkan sumber dana ekstern adalah berasal dari masyarakat umum yang
dalam hal ini berupa pembelian saham oleh masyarakat kepada saham-saham yang telah
dikeluarkan atau diterbitkan oleh perusahaan tersebut. Perusahaan yang telah mengeluarkan
sahamnya dan menjualnya kepada masyarakat umum sering disebut perusahaan “go public”.
Sumber dana ekstern yang lain dapat berupa kredit dari bank atau utang dari perusahaan lain
berupa utang dagang yang bersifat jangka pendek maupun utang obligasi, serta hipotek yang
berjangka panjang.
Penggunaan sumber dana adalah merupakan persoalan sisi debit dari laporan posisi
keuangan. Sedangkan pencarian sumber dana merupakan persoalan mengenai Sisi kredit dari
laporan posisi keuangan. Sisi debit laporan posisi keuangan adalah berupa azab sedangkan
Sisi kredit dari laporan posisi keuangan berupa liabilitas dan ekuitas.Jadi, dengan kata lain
kita dapat menyebutkan bahwa asap merupakan penggunaan dana sedangkan liabilitas dan
ekuitas merupakan sumber dana.
Untuk dapat mengetahui kebutuhan perusahaan maka perlu melakukan pengendalian
keuangan secara tepat dan benar. pengendalian keuangan merupakan upaya yang dilakukan
agar investasi, alokasi biaya, dan perolehan laba berjalan sesuai dengan rencana perusahaan.
pengendalian keuangan adalah tahap dimana rencana keuangan diimplementasikan, yaitu
menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa
rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap
berbagai perubahan dalam lingkungan. operasi dengan adanya pengelolaan keuangan secara
tepat dan benar, maka akan dapat diketahui besarnya setiap uang yang diterima atau
pemasukan dan besarnya uang yang dikeluarkan atau pengeluaran serta besarnya saldo yang
ada.

ARTI PENTING LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan diperlukan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Pada
awalnya laporan keuangan bagi perusahaan hanya sebagai “alat penguji” dari pekerjaan
bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat
penguji, melainkan sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan
agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambilsuatu keputusan. Jadi, untuk
mengetahui posisi keuangan perusahaan serta hasil yang telah dicapai oleh perusahaan
tersebut perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Laporan
keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
kasih antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Analisis terhadap laporan keuangan perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu
perusahaan. Analisis keuangan yang mencangkup analisis rasio keuangan analisis kelemahan
dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen
masa lalu dan prospeknya di masa depan. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan
akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang
telah dicapai oleh perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan
untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan
sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditor, pemerintah, bankir, pihak
manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Arti penting analisis laporan
keuangan adalah sebagai berikut.
1. Bagi pihak manajemen : untuk mengevaluasi kinerja perusahaan kompensasi
pengembangan karir
2. Bagi pemegang saham : untuk mengetahui kinerja perusahaan pendapatan keamanan
investasi
3. Bagi kreditor : untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi utang dan
bunganya
4. Bagi pemerintah : pajak, persetujuan untuk gopublic.
5. Bagi karyawan : penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja.
SIFAT LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan
gambaran atau laporan kemajuan (progressreport) secara periodik yang dilakukan pihak
manajemen yang bersangkutan. Laporan keuangan harus bersifat historis serta menyeluruh
dan sebagai progressreport laporan keuangan yang terdiri dari data-data yang merupakan
hasil dari suatu kombinasi beberapa hal berikut menurut (Munawir, 2004).
 FAKTA YANG TELAH DICATAT (RECORDED FACT)
Laporan keuangan dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti
jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan di bank,
Jumlah piutang, persediaan barang dagang, utang maupun aset tetap yang dimiliki
perusahaan. pencatatan atas pos-pos ini berdasarkan catatan historis dari peristiwa
yang telah terjadi di masa lampau, dan jumlah uang yang terdapat dalam pos-pos
tersebut dinyatakan dalam harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut
(atoriginalcost).
Dengan sifat tersebut maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan
posisi keuangan perusahaan dalam kondisi perekonomian yang terakhir, karena segala
sesuatunya sifatnya historis. dengan demikian, mungkin terdapat beberapa hal yang
dapat berakibat terhadap posisi keuangan perusahaan yang tidak dicatat dalam
pencatatan akuntansi atau tidak tampak dalam laporan keuangan, seperti adanya
pesanan yang tidak dapat dipenuhi, berbagai kontrak pembelian atau penjualan yang
telah disetujui dan adanya hak paten yang masih dalam pengurusan, karena faktor-
faktor tersebut tidak dapat di kuantifikasi.
 PRINSIP PRINSIP DALAM AKUNTANSI
Data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun asumsi tertentu yang
merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (general accounting
principle-GAAP), Hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan atau
untuk keseragaman.
 PENDAPAT PRIBADI (PERSONAL JUDGMENT)
Walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi atau dalil dasar yang
sudah ditetapkan menjadi standar praktik pembukuan, tetapi penggunaan konvensi
dan Dalil dasar tersebut tergantung pada akuntan atau manajemen perusahaan yang
bersangkutan. pendapat tergantungpada kemampuan atau integritas pembuatnya yang
dikombinasikan dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan serta dalil dasar akuntansi
yang telah disetujui akan digunakan dalam beberapa hal.
Suatu hal yang penting mengenai prosedur, asumsi/anggapan kebiasaan, atau
pendapat pribadi yang telah digunakan harus dipertahankan secara terus-menerus atau
secara konsisten dari tahun ke tahun. Namun dalam hal ini tidak berarti bahwa
prosedur, kebiasaan, maupun pendapat pribadi yang digunakan tidak boleh diubah,
tetapi jika suatu ketika manajemen ingin mengubah prosedur, kebiasaan, atau
pendapat pribadi yang telah digunakan harus dijelaskan dalam laporan keuangan
sehingga pembaca laporan itu dapat mengetahui dengan jelas dasar mana yang
sesungguhnya digunakan dalam laporan keuangan yang bersangkutan. Laporan
keuangan yang dibuat secara periodik itu agar dapat di perbandingan. Jika dasar yang
digunakan sudah berlainan tanpa sepengetahuan yang akan menganalisis dan
menginterpretasikan maka kesimpulan yang akan diperoleh akan keliru.

AKTIVITAS KEUANGAN YANG PERLU DIKENDALIKAN


Laporan keuangan perusahaan berikut pengungkapannya menginformasikan empat
aktivitas utama perusahaan: perencanaan, pendanaan, investasi ,dan operasi.
Aktivitas perencanaan
Perencanaan sebagai salah satu fungsi pokok manajemen pasti dilakukan oleh manajer
pada semua tingkatan meski skala atau lingkup rencananya berbeda dengan level
manajerialnya. Sasaran dan tujuan perusahaan terdapat dalam rencana bisnis (business plan)
yang mendeskripsikan maksud dan tujuan perusahaan, strategi, dan taktik untuk aktivitasnya.
Persiapan rencana bisnis merupakan hal penting untuk mem pastikan kesuksesan bisnis.
Rencana bisnis merupakan peta terperinci yang menunjukkan bagaimana bisnis akan
dijalankan dan tindakan mengidentifikasi masalah potensial jauh sebelum masalah itu terjadi.
Rencana bisnis memuat informasi penting tentang bisnis yang akan dijalankan, antara lain:
maksud bisnis, gambaran bisnis, rumusan pasar dan program pemasarannya, persiapan teknis
operasionalnya, manajemennya serta aspek keuangannya.
Aktivitas pendanaan
Aktivitas pendanaan (financing activities) adalah metode yang digunakan dalam
perusahaan untuk mendapatkan uang guna membayar kebutuhan perusahaan. Terdapat dua
sumber pendanaan eksternal, yaitu investor ekuitas (pemilik atau pemegang saham), dan
kreditur (pemberi pinjaman). Keputusan tentang komposisi aktivitas pendanaan tergantung
pada kondisi di pasar keuangan. Pasar keuangan merupakan sumber potensial untuk
pendanaan. Investor menyediakan pendanaan dengan harapan mendapatkan imbal hasil atas
investasi, setelah mempertimbangkan imbal hasil yang diharapkan (expected return) dan
risiko.
Imbal hasil (return) adalah bagian dari investor ekuitas atas laba atau investasi laba.
Distribusi laba (earning distribution) adalah pembayaran dividen kepada pemegang saham
pembayaran dividen (dividend payout) mengacu kepada proporsi laba yang didistribusikan
yang sering dinyatakan dalam rasio atau persentase yaitu rasio pembayaran deviden (dividend
payout ratio).
Selain dari investor, perusahaan juga bisa memperoleh pendanaan dari kreditur.
Terdapat dua jenis kreditur: (1) kredit utang, yang secara langsung meminjamkan uang
kepada perusahaan, dan (2) kreditur operasi, yang meminjamkan uang kepada perusahaan
sebagai bagian dari operasinya.
Aktivitas investasi
Investasi adalah mengeluarkan sejumlah uang atau menyimpan uang pada sesuatu
dengan harapan suatu saat mendapat keuntungan finansial. Contoh investasi adalah
pembelian berupa aset keuangan (asset financial) seperti obligasi, saham, dan asuransi:
pembelian berupa barang seperti mobil atau properti seperti rumah atau tanah. Lebih luasnya
investasi dapat berarti pembelian barang modal untuk produksi dalam suatu usaha, seperti
pembelian mesin. Bahkan pemberian pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang membuat
lebih mahir dalam bekerja bisa dikatakan sebagai investasi. Kesamaan dari semua investasi
tersebut adalah harapan memperoleh keuntungan (gain) di kemudian hari.
Aktivitas investasi (investing activities) mengacu pada perolehan dan pemeliharaan
investasi dengan tujuan menjual produk dan menyediakan jasa, dan untuk tujuan
menginvestasikan kelebihan kas. Investasi dalam tanah, bangunan, peralatan, hak legal
(paten, lisensi, hak cipta), persediaan, modal tenaga kerja (manajer dan karyawan), sistem
informasi, dan aset sejenis adalah untuk menjalankan operasi bisnis perusahaan. Aset ini
disebut sebagai aset operasi (operating assets). Perusahaan juga sering secara temporer atau
permanen menginvestasikan kelebihan kasnya dalam bentuk efek seperti saham ekuitas
perusahaan lain, obligasi perusahaan dan pemerintah, dan reksadana. Aset ini disebut aset
keuangan (financial asset).
Informasi aktivitas pendanaan dan investasi membantu dalam mengevaluasi kinerja
bisnis. Perhatikan bahwa nilai investasi selalu sama dengan nilai pendanaan yang diperoleh.
Kelebihan pendanaan yang tidak diinvestasikan akan dilaporkan sebagai kas (atau aset non
kas lainnya). Jumlah komposisi investasi tiap-tiap perusahaan berbeda. Banyak perusahaan
membutuhkan investasi dalam jangka sangat besar untuk memperoleh, mengembangkan, dan
menjual produk mereka, sementara perusahaan memerlukan sedikit investasi. Besarnya
investasi tidak menentukan kesuksesan perusahaan dalam menjalankan operasinya yang
menentukan laba dan imbal hasil kepada pemilik.
Keputusan investasi melibatkan beberapa faktor seperti jenis investasi yang
diperlukan (terutama intensitas teknologi dan tenaga kerja), jumlah yang dibutuhkan, waktu
perolehan, lokasi aset, dan perjanjian kontraktual (beli, sewa, dan sewa guna usaha).
Seperti aktivitas pendanaan, keputusan aktivitas investasi menentukan struktur organisasi
perusahaan (sentralisasi atau desentralisasi), mempengaruhi pertumbuhan, dan
mempengaruhi risiko operasi. Investasi dalam masa jangka pendek disebut aset lancar
(current assets). Aset ini diharapkan dapat dikonversi menjadi kas jangka pendek. Investasi
dalam aset jangka panjang disebut aset tidak lancar (noncurrent assets).
Aktivitas operasi
Aktivitas operasi atau operating activities mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis
yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas operasi melibatkan
lima komponen, yaitu penelitian dan pengembangan atau litbang, pembelian, produksi,
pemasaran, dan administrasi. Aktivitas operasi perusahaan merupakan sumber utama laba
perusahaan. Laba mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam membeli dari pasar input dan
menjual dalam pasar output. Aktivitas operasi perusahaan merupakan sumber utama laba
perusahaan. Laba mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam membeli dari pasar input dan
penjual dalam pasar output. Seberapa baik perusahaan dalam menjalankan rencana bisnis dan
strateginya, dan dapat menentukan bauran aktivitas operasinya menentukan kesuksesan atau
kegagalan perusahaan. Analisis atas jangka badan bagian komponen yang mencerminkan
kesuksesan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya secara efektif dan efisien.

ASPEK KEPERILAKUAN ATAS PENGENDALIAN KEUANGAN DARI FAKTOR


KONTEKSTUAL
Konteks dapat menjadi hal yang penting untuk keberhasilan dalam mendesain dan
mengimplementasikan sistem pengendalian keuangan. Konteks mengacu pada serangkaian
karakteristik yang ditetapkan berdasarkan kajian empiris dalam sistem pengendalian.
Terdapat banyak cara untuk menjelaskan konteks khusus yang hampir tidak terbatas. Terlebih
lagi, bukti persuasif yang berhubungan dengan faktor-faktor kontekstual dari aplikasi
pengendalian keuangan khusus sangat jarang ditemukan. Tantangan bagi manajer adalah
memahami faktor yang paling dominan terhadap keberhasilan penerapan pengendalian
keuangan. Proses dalam mengidentifikasi faktor kontekstual yang penting merupakan subjek
tertinggi dan sangat temporer, seperti apakah pendapat seorang manajer lebih penting
dibandingkan dengan pendapat manager lain? Semua daftar faktor kontekstual kritis
merupakan subjek untuk melakukan perbaikan secara keseluruhan. Pada bagian ini akan
dibahas faktor kontekstual seperti ukuran, stabilitas lingkungan, motivasi keuntungan, dan
faktor proses. Faktor-faktor yang dipilih untuk didiskusikan tidak menjelaskan susunan yang
lengkap. Dalam beberapa kasus faktor terpenting yang perlu dipertimbangkan secara jelas
menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh konteks dalam keberhasilan perancangan
dan penerapan subsistem pengendalian keuangan.
UKURAN

Ukuran dapat dipandang sebagai suatu peluang dan hambatan. Ukuran dipandang
sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat ekonomi dan bukan sebagai strategi
pengendalian. Ukuran dapat menjadi hambatan jika pertumbuhan ekonomi menyebabkan
terjadinya eliminasi terhadap strategi pengendalian. Luasnya skala desain sistem
pengendalian berbasis komputer mungkin dimulai dengan inovasi, tetapi ukuran tersebut
dapat cepat membangun standar ekonomi yang akan menentukan keberhasilan atas
persaingan industri. Fenomena ini telah diterapkan pada perusahaan manufaktur dengan
sebaik mungkin, demikian pula halnya pada institusi keuangan dan perusahaan yang
berorientasi pada jasa. Perencanaan, operasi, dan aktivitas umpan balik dalam organisasi
besar membutuhkan pengendalian strategi formal yang akan mengantisipasi risiko terhadap
kegagalan pengendalian dan meningkatkan efisiensi operasional.
ketika ukuran menjadi suatu yang penting dalam melakukan pembatasan konteks,
ukuran juga banyak dikaitkan dengan variabel lainnya. Kondisi ini membuat “ukuran” tidak
dapat memisahkan diri menjadi satu variabel. Misalnya struktur stabilitas lingkungan dan
proses dapat dikaitkan dengan “ukuran”. Ketika pendekatan ukuran menjadi faktor penting
dalam menentukan perbedaan berbagai konteks, terdapat banyak variabel lainnya yang juga
berhubungan dengan masalah ukuran. Hal ini membuatnya menjadi tidak mungkin untuk
mengisolasi setiap faktor tunggal, seperti ukuran, sebagai sesuatu yang dominan.
STABILITAS LINGKUNGAN

Desain pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat berbeda dengan desain
pengendalian dalam lingkungan yang selalu berubah. Stabilitas dalam lingkungan eksogen
dapat dinilai dari kekuatan gerakan yang secara eksternal menghasilkan produk yang
memerlukan suatu tanggapan. Derajat stabilitas lingkungan dapat ditingkatkan dengan
memilih alat yang tepat terhadap perubahan lingkungan, seperti pengenalan sejumlah produk
baru, tindakan pesaing yang melakukan metode produksi yang lebih baik atau efisien, atau
inisiatif pihak pengambil keputusan yang mempengaruhi unit kerja. Lingkungan eksogen
yang stabil diasumsikan dalam berbagai pembahasan sistem biaya standar dan analisis
hubungan atas varians biaya. Asumsi ini memunculkan fakta yang terpisah antara operasi
yang sementara dengan lingkungan bisnis yang menuntut adanya perubahan secara terus
menerus. Dengan membandingkan biaya aktual yang terjadi dengan standar yang telah
ditentukan, subsistem biaya standar menjadi penting untuk ditinjau.
Analisis tersebut tidak konsisten dengan rancangan pengendalian yang ditujukan pada
ekspektasi. Jika tanggapan terhadap lingkungan yang berubah lebih penting, maka ketika
hanya memenuhi standar yang telah ditetapkan pada akhir tahun bukan suatu kunci
kesuksesan. Akuntansi beranggapan bahwa rancangan pengendalian sebelum terjadinya suatu
kejadian adalah pelengkap dari retrospektif umum atau rancangan yang berorientasi pada hal-
hal yang belum terjadi di depan. Kondisi tersebut diharapkan terdapat dalam pendekatan
inovatif yang menjadi lebih umum ketika pendekatan tersebut dipandang sebagai suatu yang
penting untuk keberhasilan niat dan minat kerja melalui perubahan manajemen.
MOTIF KEUNTUNGAN

Kebanyakan ekonomi dan ahli keuangan menganggap motif keuntungan menjadi


alasan utama bisnis ada dalam masyarakat kapitalis. Meskipun hal ini mungkin tampak agak
disederhanakan, semua aspek bisnis biasanya dapat dihubungkan ke bagaimana bisnis
membuat keuntungan dan bagaimana keuntungan digunakan untuk terus menumbuhkan
bisnis. Mengejar tanpa henti dari keuntungan finansial, motif keuntungan dengan kata lain,
juga dapat dilihat sebagai suatu usaha yang sepenuhnya egois, tetapi pendukung kapitalisme
dan kepentingan dalam bisnis akan berpendapat sebaliknya. Keberadaan dari motif tungan
tentunya bukan penghalang untuk menggunakan ukuran penilaian akuntansi terhadap
produktivitas. Pada sisi lain, jelas bahwa sistem pengendalian yang didasarkan pada motif
dan ukuran keuntungan seringkali tidak dapat diterjemahkan secara langsung pada konteks
nirlaba atau non profit. Ukuran laba adalah penting dan meskipun sulit dijadikan sebagai
indikator keberhasilan. Manfaat terbesar yang berkaitan dengan indikator berbasis laba
adalah bahwa indikator tersebut secara statistik akan tampak jelas.
Ringkasan secara statistik tersebut sering diartikan sebagai ringkasan keseluruhan
keberhasilan dari subsistem yang kompleks dan sukar dipahami, dimana subsistem tersebut
meliputi keseluruhan organisasi. Ringkasan tersebut juga selalu ditafsirkan, secara benar atau
salah, sebagai suatu ukuran terhadap keberhasilan individual dari para manajer. Ketika motif
laba tidak muncul, indikator lain dari organisasi dan keberhasilan individu seharusnya
didasarkan pada hal-hal tersebut di atas. Dalam penentuan ini, pilihan atau syukuran dan
alternatif telah terbukti menjadi suatu sumber yang konstan bagi tujuan manajer dan
konsultan. Tidak dapat disangkal bahwa tantangan ini memerlukan perhatian masyarakat
terhadap pencarian solusi dari permasalahan umum dan kebutuhan sosial.
ASPEK KEPERILAKUAN PENGENDALIAN KEUANGAN DALAM KERANGKA
PEMBERDAYAAN PERUSAHAAN
MEMBANGUN SISTEM PENGENDALIAN INTERAKTIF

Sistem pengendalian interaktif merupakan sistem informasi formal yang digunakan


oleh manajer untuk melibatkan diri secara terus-menerus dan personal dalam keputusan
bawahan. Sistem ini umumnya mudah dipahami. Manajer senior berpartisipasi dalam
keputusan bawahan, memfokuskan perhatian organisasi, serta belajar mengenai masalah
strategi utama. Sistem pengendalian dapat bersifat interaktif jika ada perhatian dari seluruh
pihak yang terlibat dalam perusahaan manajer senior menjadwalkan pertemuan mingguan
untuk membahas informasi terbaru, menantang bawahan untuk menjelaskan makna
perubahan situasi, dan meninjau ulang rencana tindakan (action plan) yang telah disusun oleh
bawahan guna menghadapi masalah dan kesempatan. Sistem pengendalian interaktif
memiliki empat karakteristik yang membedakannya dari sistem pengendalian diagnostik.
a. Memfokuskan pada informasi yang berubah secara konstan dan diidentifikasi oleh
para manajer puncak sebagai informasi yang potensial bersifat strategis.
b. Informasi menuntut perhatian rutin yang cukup signifikan dari manajer operasi di
seluruh tingkatan organisasi.
c. Data yang dihasilkan dijabarkan dan didiskusikan dalam rapat berlangsung yang
dihadiri oleh penyelia bawahan dan rekan sejawat.
d. Cepat hanya akan berlangsung mengenai data asumsi dan tindakan perencanaan.

Sistem pengendalian interaktif melacak ketidakseimbangan strategis yang membuat


manajer senior terjaga di malam hari- kejutan untuk bisnis yang dapat merusak asumsi
mereka tentang masa depan dan cara yang dipilih untuk berkompetisi. Ketidakpastian ini
mungkin berhubungan dengan perubahan teknologi, selera konsumen, peraturan pemerintah,
dan kompetisi industri sistem pengendalian interaktif ini dirancang untuk mengumpulkan
informasi. Yang mungkin dapat menampung visi masa depan, yaitu sistem yang dapat
didefinisikan sebagai tambahan merah atau hot buttons bagi manajer senior. Keputusan
manajer senior untuk menggunakan sistem ini adalah keputusan untuk menginvestasikan
waktu dan perhatian dalam pertemuan tatap muka untuk meninjau informasi terbaru yang
memberikan sinyal yang jelas mengenai hal yang penting pada organisasi.
Melakukan penyeimbangan pemberdayaan dan pengendalian

DAFTAR PUSTAKA
Dikutip dari: Akuntansi Keperilakuan, Arfhan Ikhsan Lubis edisi 3.,Penerbit salemba empat.

Anda mungkin juga menyukai