Anda di halaman 1dari 29

PENDEKATAN-PENDEKATAN PERISTIWA DAN PERILAKU

DALAM AKUNTANSI Anggota Kelompok :

Muhammad Irsan 023164073


Sri Fitri Rahmadani 023164012
Syahra Faradika I 023164071
Irina Fauzialita 023164032
1.1 Hakikat dari pendekatan peristiwa
Pendekatan peristiwa untuk pertama kalinya
dinyatakan secara eksplisit setelah adanya suatu
perbedaan pendapat yang terjadi diantara anggota
dari Committee of american Accounting Assotiation
yang mengeluarkan sebuah statement of basic
accounting teory. Mayoritas komite mendukung
pendekatan nilai untuk akuntansi sedangkan hanya
satu anggota yaitu George Sorter yang mendukung
pendekatan peristiwa.
a. Kelompok Nilai

disebut sebagai kelompok kebutuhan dari para pengguna telah


cukup diketahui untuk memungkinkan dilakukannya
pengambilan suatu teori akuntansi yang memberikan input
optimal bagi model-model keputusan tertentu. Model akuntansi
konvensional yang didasarkan atas pendekatan nilai memiliki
kelemahan-kelemahan, antara lain:
Dimensinya terbatas

Rencana-rencana klasifikasinya tidaklah selalu tepat

Tingkat agregasi informasinya terlalu tinggi

Terlalu terbatasinya tingkat integrasi dengan area-area


fungsional yang lain dari sebuah perusahaan
b. Pendekatan Peristiwa

Pendekatan peristiwa mengusulkan bahwa tujuan dari


akuntansi adalah untuk memberikan informasi mengenai
peristiwa-peristiwa ekonomi yang relevan yang dapat
berguna dalam berbagai jenis model keputusan..
karakteristik dari suatu peristiwa dapat diamati secara
langsung dan memiliki arti ekonomi yang signifikan bagi
pengguna.
Pendekatan peristiwa juga mengasumsikan bahwa tingkat
pengumpulan dan evaluasi dari data akuntansi akan
ditentukan oleh pengguna, mengingat fungsi kerugian dari
para pengguna.
1.2 Laporan Keuangan dan Pendekatan Peristiwa

Dalam pendekatan nilai, neraca dianggap sebagai suatu


indikator dari posisi keuangan perusahaan pada satu titik
tertentu di satu waktu. Dalam pendekatan peristiwa, neraca
dianggap sebagai suatu komunikasi tidak langsung dari seluruh
peristiwa-peristiwa akuntansi yang relevan bagi perusahaan
sejak ia dibentuk.
Dalam pendekatan nilai, laporan laba rugi dianggap sebagai
suatu indikator bagi kinerja keuangan dari sebuah perusahaan
pada satu periode tertentu. Dalam pendekatan peristiwa,
laporan laba rugi dianggap sebagai komunikasi langsung
mengenai peristiwa-peristiwa operasional yang terjadi selama
periode tertentu.
Dalam pendekatan nilai, laporan arus kas dianggap sebagai
suatu penyajian mengenai perubahan kas. Dalam pendekatan
peristiwa, laporan arus kas diang.gap sebagai suatu penyajian
peristiwa-peristiwa keuangan dan investasi
1.3 Teori Peristiwa Normatif dari Akuntansi

Tujuan dari teori peristiwa normatif dari akuntansi adalah


untuk maksimalkan keakuratan peramalan laporan-laporan
akuntansi dengan berfokus pada atribut-atribut yang paling
relevan dari peristiwa-peristiwa yang sangat penting bagi
pengguna. Teori ini meminta adanya:
Suatu taksonomi yang eksplisit dari peristiwa-peristiwa nyata
yang harus dilaporkan oleh akuntan.
Perencanaan klasifikasi yang lebih efektif dengan referensi
khusus pada label-label yang memungkinkan untuk mengaitkan
peristiwa tertentu dengan peristiwa lain yang berhubungan.
Pembuatan struktur sistem informasi akuntansi berbasis
peristiwa.
1.4 Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Peristiwa
Satu cara untuk memenuhi tujuan dari teori peristiwa normatif
dari akuntansi adalah dengan mengintegrasikan pendekatan
peristiwa dengan pendekatan basis data (database) pada
manajemen informasi, yang mengansumsikan bahwa suatu
perusahaan membuat sebuah database yang dikelola secara
terpusat dan dibagi diantara rentang pengguna yang luas
dengan kebutuhan yang sangat beragam. Sistem akuntansi
seperti ini meliputi model-model :

a) Model Hierarkis. Didasarkan atas pemikiran


mengenai suatu sistem informasi akuntansi
peristiwa yang memungkinkan para pengguna untuk
memberikan pertanyaan database. Komponen dari
sistem semacam itu terdiri dari atas :
1.4 Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Peristiwa ( Lanjutan)

b) Model jaringan. Didasarkan atas konsep akuntansi multidimensional


yang disampaikan oleh Ijiri dan Charnes, Colantoni dan Cooper. Model
ini menggunakan sebagai input database yang pada awalnya belum
terstruktur dan kumpulan pertanyaan atau permintaan data untuk
mengembangkan suatu struktur data hierarkis yang akan
meminimalisasi jumlah catatan yang harus diakses untuk menjawab
suatu rangkaian yang diminta.
c) Model relasional. Didasarkan pada teori matematis tentang relasi.
Pada dasarnya suatu database suatu kumpulan relasi-relasi berbagai
tingkatan yang memiliki perbedaan waktu.
1.4 Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Peristiwa ( Lanjutan)

d) Model hubungan entitas. Mengasumsikan bahwa suatu sistem akuntansi akan dapat
dibuat modelnya secara paling alamiah dalam suatu lingkungan database yang berupa
kumpulan entitas-entitas dunia nyata dan hubungan diantara entitas-entitas tersebut.
e) Model akuntansi REA adalah suatu penyajian hubungan entitas umum dari
fenomena akuntansi dengan kompenen yang terdiri atas perangkat-perangkat yang
mewakili sumber daya ekonomi, peristiwa ekonomi, dan agen-agen ekonomi
Kegunaan dari pendekatan peristiwa dapat bergantung
pada satu atau lebih argumentasi, yaitu :
1. Kegunaan dari pendekatan peristiwa mungkin
bergantung pada keadaan psikologis dari pihak yang
mengambil keputusan.
2. Dapat terjadi kelebihan informasi dari usaha percobaan
untuk mengukur karakteristik-karakteristik yang
relevan dari seluruh peristiwa-peristiwa penting yang
mempengaruhi perusahaan.
3. Kriteria yang memadai untuk pemilihan peristiwa-
peristiwa yang penting belum dikembangkan.
4. Mengukur seluruh karakteristik dari suatu pendekatan
peristiwa.
5. Dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memeriksa
dampak dari rancangan pendekatan yang berbeda-beda
terhadap teori pendekatan peristiwa.
2.1 Hakikat dari Pendekatan Perilaku

Pendekatan perilaku pada formulasi teori akuntansi


menekankan relevansi pengambilan keputusan dari
informasi yang dikomunikasikan (orientasi
keputusan komunikasi) dan perilaku individu dan
kelompok yang ditimbulkan oleh komunikasi
informasi (orientasi pengambilan keputusan).
Akuntansi diasumsikan berorientasi pada tindakan,
tujuannya adalah untuk memengaruhi tindakan
(perilaku) secara langsung melalui muatan
informasional dari pesan yang disampaikan dan
secara tidak langsung melalui perilaku para
akuntan.
Menurut Committee on Behavioral Science Content of the
Accounting Curriculum (Komite Muatan Ilmu Perilaku dari
Kurikulum Akuntansi) dari Americam Accounting
Association, tujuan dari ilmu keperilakuan adalah untuk
memahami, menjelaskan, dan meramalkan perilaku
manusia yaitu untuk menetapkan generalisasi dari
perilaku manusia yang didukung oleh bukti empiris yang
dikumpulkan dalam cara yang objektif oleh prosedur-
prosedur yang sepenuhnya terbuka untuk ditinjau, ditiru,
dan dapat diverifikasi oleh ilmuwan-ilmuwan lain yang
berminat.
Tujuan mendasar dari akuntansi keperilakuan adalah
untuk menjelaskan dan meramalkan perilaku manusia di
semua konteks akuntansi yang mungkim terjadi. Studi-
studi penelitian dalam akuntansi keperilakuan
mengandalkan teknik-teknik eksperimental, lapangan,
atau korelasional.
Studi studi mengenai dampak perilaku dari
informasi akuntansi :
1. Kecukupan pengungkapan
2. Kegunaan dari data laporan keuangan
3. Sikap dari praktik-praktik pelaporan
perusahaan
4. Pertimbangan materialitas
5. Berbagai dampal keputusan dari prosedur
prosedur akuntansi alternatif
Terdapat empat dalil yang diperkenalkan,
mengenai dampak dari informasi akuntansi
terhadap perilaku penggunanya, sebagai berikut :
1. Para pengguna yang membuat pembedaan leksikal tertentu dalam
akuntansi akan mampu berbicara dan/atau menyelesaikan masalah
yang tidak dapat dipecahkan oleh pengguna yang tidak membuat
pembedaan tersebut.
2. Para pengguna yang membuat pembedaan leksikal tertentu dalam
akuntansi akan mampu melaksanakan tugas-tugas (non-linguistik)
dengan lebih cepat atau lebih lengkap daripada mereka yang tidak
membuat pembedaan.
3. Para pengguna yang memiliki aturan-aturan (tata bahasa) akuntansi
cenderung akan membedakan gaya dan penekanan manajerial
daripada mereka yang tidak memilikinya.
4. Teknik-teknik akuntansi dapat cenderung memfasilitasi atau
menjadikan lebih sulit beragam perilaku-perilaku manajerial (non-
linguistik) dari pihak pengguna.
Fiksasi fungsional diawali sebagai satu konsep dalam
psikologi, yang berasal dari investigasi mengenai dampak
dari pengalaman masa lalu pada perilaku manusia. Danker
memperkenalkan konsep fiksasi fungsional ini untuk
menggambarkan peran negatif dari pengalaman masa lalu.
Ijri, Jaedicke, dan Knight melihat proses pengambilan
keputusan ditandai oleh tiga faktor: input keputusan,
output keputusan, dan aturan-aturan keputusan.
Terdapat dua bentuk dari hipotesis fiksasi fungsional:
Berfokus pada fungsi dan Berfokus pada output atau data.
Hipotesis pengondisian: satu bentuk fiksasi
fungsional, karena subjek tidak lagi dapat melakukan
pembedaan.

Teori prosepek dan hipotesis penyusunan:


Penyusunan terjadi karena kata-kata dari suatu
pertanyaan memiliki potensi untuk mengubah
respons subjek.
Induksi Informasi berasal dari kecenderungan pengirimnya
dalam mengantisipasi kemungkinan penggunaan dari
informasi, konsekuensi dari penggunaan tadi, dan reaksi
individu terhadap konsekuensi.

Perilaku seorang individu akan dipengaruhi oleh informasi


dalam dua cara:

1) Melalui penggunaan informasi ketika bertindak sebagai


seorang penerima,
2) Melalui induksi informasi ketika bertindak sebagai seorang
pengirim.
Faktor waktu sangatlah mengatur induksi.
Komunikasi dari informasi yang pada kenyataannya
merupakan penggambaran dari perilaku pengirimnya, atau
dianggap seperti itu oleh pengirim informasi/ berkaitan
dengan suatu hal yang pengirim informasi memiliki ketakutan
akan terjadi dan bahwa penerima informasi pun akan
menganggapnya demikian, akan menjadi sangat kondusif bagi
induksi informasi.
Konsekuensi-konsekuensi yang mencerminkan kemungkinan
efek-efek timbal balik pada pengirim informasi akan sangat
kondusif bagi induksi informasi.
Evaluasi eksternal atas kinerja
Regulasi dan pengendalian atas operasi
Interaksi dengan keputusan-keputusan dari unit-
unit keperilakuan yang lain
Pengubahan-pengubahan yang terjadi pada
seperangkat pilihan yang terbuka bagi pengirim
informasi.
Perhatian akan pendekatan pemprosesan informasi
manusia tumbuh dari adanya suatu keinginan
untuk meningkatkan baik perangkat informasi yang
disajikan kepada pengguna dari data keuangan
maupun kemampuan dari pengguna untuk
menggunakan informasi tersebut.
Tiga komponen utama dari model pemprosesan:
informasi-input, proses dan output.
Komponen input Komponen proses
variabel-variabel: variabel-variabel:
Karekteristik skala dari Karakteristik dari
masing-masing isyarat pertimbangan (pribadi,
Sifat-sifat statistikal dari berhubungan dengan
perangkat informasi pekerjaan, manusia,
Muatan informasional jumlah pertimbangan)
atau signifikansi prediktif Karakteristik dari aturan
Metode penyajian aturan keputusan
(bentuk, penggunaan
Konteks
isyarat, stabilitas)
Komponen output variabel-variabel:
Mutu dari pertimbangan (keakuratan, kecepatan,
dan keandalan)
Wawasan diri (pengguna usyarat subjektif, kualitas
keputusan yang diterima, dan persepsi dari
karakteristik)
Pendekatan model lensa Pertimbangan Probabilistik

Digunakan untuk menilai Berfokus pada suatu


situasi pertimbangan perbandingan antara
manusia dimana pertimbangan-
seseorang membuat pertimbangan
probabilitas intuitif
pertimbangan manusia
dengan model normatif.
dimana seseorang Hasil penemuan
mebuat pertimbangan menunjukan bahwa hal
berdasarkan atas ini terjadi dengan
seperangkat isyarat yang tingkatan yang lebih
eksplisit dari rendah daripada yang
lingkungan. diusulkan.
Perilaku prakeputusan umumnya diuji dengan menggunakan metode
pelacakan proses. Metode pelacakan proses telah mengalami evolusi
dari teori tentang pemecahan masalah yang di kembangkan oleh Newell
dan Simon, yang berpendapat bahwa manusiamemiliki keterbasan
kemampuan untuk memproses informasi.
Pelacak-pelacak proses cenderung mengandalkan empat metode di
bawah ini:
1. Pergerakan mata
2. Perilaku pencarian informasi
3. Penyertaan isyarat informasi atau waktu respon
4. Protocol intropekstif verbal
Kelemahan kelemahan dari strategi pengodean protocol:
1. Sangat banyaknya jumlah kumpulan data dari studi-studi seperti itu,
yang membuat jumlah subjek yang membatasi jumlah subjek yang
dapat dipelajari
2. Kurangnya teknik-teknik pengodean sasaran. Hal ini membuat
analisis dan komunikasi hasilnya menjadi cukup sulit untuk
dilakukan. Laporan-laporan studi verbal biasanya cukup panjang.
Pendekatan gaya kognitif berfokus pada variable-
variabel yang kemungkinan besar akan
memberikan sebuah dampak pada kualitas dari
pertimbangan yang dibuat oleh para pengambil
keputusan.
Ada lima pendekatan gaya kognitif dalam
psikologi:
1. Otoriterianisme
2. Dogmatisme
3. Kompleksitas kognitif
4. Komplesitas integratif
5. Ketergantungan pada bidang adalah suatu
ukuran dari sampai sejauh mana difrensisasi
dalam area persepsi.
Revolusi kognitif dalam psikologi social telah menciptakan
adanya suatu perhatian yang kuat dalam struktur ilmu
pengetahuan mengenai ingatan pada umumnya, dan bagaimana
seorang belajar pada khususnya.
Pertimbangan professional dalam akuntan publik digambarkan
sebagai proses yang memiliki lima komponen:
1. Skema atau struktur ilmu pengetahuan yang terakumulasi
melalui pembelajaran atau pengalaman
2. Suatu peristiwa pemicu atau stimulus
3. Suatu lingkungan pertimbangan
4. Suatu proses pertimbangan
5. Suatu keputusan
Esensi dari relativisme kognitif dalam akuntansi adalah hadirnya
suatu proses kognitif yang diasumsikan memandu proses
pertimbangan atau keputusan.
Terdapat beberapa macam konsep mengenai
kebudayaan dalam antropolgi, yang
menunujukan adanya tema yang berbeda-
beda dalam penilitian akuntansi sebagai
berikut :
1. Fungsinalisme Malinowski
2. Fungsinalisme structural Radcliffe Brown
3. Ilmu etnik Goodenough
4. Antropologi simbolis Geertz
5. Strukturalisme Levi-Strauss
Sasaran implisit dari seluruh studi terkait
pendekatan perilaku adalah untuk
mengembangkan dan memverifikasi hipotesi-
hipotesis perilaku yang relevan bagi hipotesi-
hipotesis teori akuntansi mengenai kecukupan
pengungkapan, kegunaan data dan laporan
keuangan, sikap mengenai prakti-praktik
pelaporan perusahaan, pertimbangan
materialitas, dampak keputusan dari prosedur
akuntansi alternative, dan komponen-komponen
dari suatu model pemrosesan informasi.
Pendekatan-pendekatan bary bergantung pada
asumsi-asumsi yang berbeda dan metodologi
baru dan cara-cara yang unik dalam memandang
masalah-masalah akuntansi dan pertanyaan-
pertanyaan penelitian.
Setiap pendekatan menggunakan atribut dari
paradigma khusus, yang menyebabkan akuntansi
menjadi suatu ilmu pengetahuan paradigmatis
dimana paradigma-paradigma yang saling
bersaing berusaha untuk mendominasi.

Anda mungkin juga menyukai