Anda di halaman 1dari 8

Nama : Waode Gustia Ulfa

Npm : 0227 1611 086

Kelas : VI A – AKUNTANSI

Mata Kuliah : Teori Akuntansi ( Resume )

Elemen dan Struktur Teori Akuntansi

A. Pemikiran Mengenai Teori


1. Jenis Struktur Teoritis

Unsur - unsur yang terkandung dalam teori adalah konsep, dalil, dan
hipotesis yang saling berhubungan dalam suatu struktur sistematis yang
memungkinkan diberikannya penjelasan dan prediksi. Hubungan yang
sistematis dari hipotesis yang saling berhubungan ini diperoleh melalui
formalisasi suatu teori, yaitu, dengan menggunakan sebuah sistem bahasa
formal yang telah diaksiomasi dan diartikan dengan tepat. Aksiomasi itu
sendiri terdiri atas aturan - aturan transformasi yang mengindikasikan
bagaimana pernyataan - pernyataan dikombinasikan untuk mendeduksi
pernyataan - pernyataan lain dalam teori ini. Tingkatan formalisasi dari
suatu teori menghasilkan enam jenis utama struktur teoritis, yaitu :

a) Teori deduktif lengkap


b) Prapengandaian sistematis
c) Teori kuasi – deduktif
d) Percobaan - percobaan teoritis
e) Teori yang saling berhubungan

2. Fungsi Dan Struktur Teori

Struktur dan fungsi dari suatu teori akan membantu memenuhi


kebutuhan dari disiplin tertentu. John Harvard dan Sheth Jagdish
mengklasifikasikan fungsi menjadi empat kategori , yaitu :
a) Fungsi deskriptif

Mencakup penggunaan gagasan atau konsep dan hubungan yang


mereka miliki untuk memberikan penjelasan terbaik atas fenomena dan
kekuatan - kekuatan yang mendasarinya.

b) Fungsi pembatasan

Mencakup pemilihan suatu kumpulan peristiwa favorit yang harus


dijelaskan dan memberikan suatu arti atas abstraksi yang diformulasikan
dari tahapan deskriptif tertentu.

c) Fungsi generatif

Kemampuan untuk menghasilkan suatu hipotesis yang dapat diuji,


yang merupakan tuajuan utama dari suatu teori, atau untuk memberikan
prasangka, pemikiran, dan ide - ide yang menjadi dasar pengembangan
suatu hipotesis.

d) Fungsi integratif

Kemampuan untuk menyajikan secara koheren dan konsisten,


integrasi dari berbagai konsep dan hubungan dalam suatu teori.

3. Evaluasi Teori

Dari 70 kriteria teori - teori yang “baik”, S.C. Dodd memilih 24


kriteria evaluasi yang paling relevan yang disusun dengan urutan dari yang
paling penting :

1) Dapat diverivikasi
2) Dapat diprediksi
3) Konsisten
4) Andal
5) Akurat
6) Umum
7) Utilitas
8) Kemampuan untuk diterjemahkan
9) Kelangsungan
10) Ketahanan
11) Penting
12) Multi penerapan
13) Memiliki satu arti
14) Dapat dikendalikan
15) Sinergi
16) Pengenalan
17) Kepopuleran
18) Kemanjuran
19) Densitas
20) Kehematan
21) Dapat di standarkan
22) Kesederhanaan
23) Stabilitas
24) Keseringan

4. Teori Umum Versus Teori Menengah Tentang Akuntansi

Suatu teori didefinisikan sebagai suatu gagasan (konsep), definisi,


dan usulan yg saling bergantung satu sama lain, yang menyajikan suatu
pandangan yang matematis dari suatu fenomena dengan menyatakan
hubungan - hubungan yang ada diantara berbagai variabel dengan maksud
untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena tersebut. Teori menengah
didefinisikan Robert Merton sebagai “teori yang berada diantara hipotesis –
hipotesis minor namun sangat banyak dikembangkan selama riset dari hari
ke hari dan usaha - usaha sistematis yang lengkap untuk mengembangkan
suatu teori yang menyatukan. Teori akuntansi menengah diakibatkan oleh
adanya perbedaan - perbedaan yang terjadi dalam cara peneliti mengartikan
baik”pengguna” dari data akuntansi maupun “lingkungan” dimana para
pangguna dan pembuat data akuntansi seharusnya bertingkah laku.
B. Pemikiran Mengenai Konsep
1. Hakikat Dan Pentingnya Konsep

Konsep secara fundamental adalah sesuatu yang penting, baik dalam


akuntansi maupun dalam ilmu - ilmu yang lain. Pengetahuan ilmiah adalah
sepenuhnya konseptual : terdiri atas sistem - sistem konsep yang saling
berhubungan dengan cara - cara yang berbeda. Konsep adalah unit - unit
utama dari suatu teori, dan pembuatan teori yang baik mengandung artian
pembentukan konsep yang baik. Jenis - jenis konsep meliputi :

1) Konsep observasional
2) Konsep teoritis
3) Konsep disposisi

2. Validitas Konsep

Meskipun kebanyakan konsep keuangan dalam akuntansi telah


didefinisikan dengan cukup memadai, hanya sedikit diantaranya yang telah
divalidasi. Validasi dari suatu konsep pada kenyataannya penting untuk
penerimaannya sebagai suatu konsep yang bermanfaat yang dapat
dimasukkan ke dalam suatu teori tertentu. Digunakan dua pendekatan untuk
melakukan validasi yaitu operasionisme dan pengembangan pengukuran
validitas konsep. Jenis - jenis validitas konsep yang terdapat dalam literatur
- literatur riset adalah :

1) Validitas observasional
2) Validitas isi
3) Validitas yang berhubungan dengan kriteria, terdiri dari :
a. Validitas prediktif
b. Validitas konkuren (bersamaan)
4) Validitas gagasan, terdiri dari :
a. Validitas konvergen
b. Validitas diskriminan
c. Validitas nomologi
5) Validitas sistemik
6) Validitas semantic
7) Validitas pengendalian

C. Menangani Hipotesis
1. Dari Dalil Ke Hipotesis

Dalil dalam suatu teori menetapkan hubungan antara konsep -


konsep dalam teori tersebut. Dalil dapat menjadi hipotesis jika mereka
mengacu kepada fakta - fakta yang tidak berpengalaman dan pada waktu
yang bersamaan dapat diperbarui berdasarkan atas pengetahuan yang baru
diperoleh. Karakteristik utama dari sebuah hipotesis adalah kemampuan
untuk diuji secara empiris. Sifat dari pengujian yang diberikan akan
bergantung kepada apakah dalil yang diberikan bersifat analitis atau sintetis.
Dalil analitis hanya dapat dinyatakan benar atau salah secara logis. Dalil
sintetis yang memiliki signifikansi empiris dapat menjadi subjek dari suatu
ujian empiris.

2. Konfirmasi Atas Hipotesis

Akuntansi memiliki subjek masalah yang jelas dan mencakup


keseragaman dan keteraturan yang menjadi dasar dan kondusif bagi
hubungan empiris, generalisasi otoritatif, konsep - konsep, prinsip, hukum,
dan teori. Konfirmasi adalah sampai sejauh mana hipotesis mampu
menunjukkan kebenaran secara empiris, yaitu menggambarkan dunia nyata
secara akurat. Pembuktian kesalahan adalah sampai sejauh mana suatu
hipotesis mampu menunjukkan bahwa ia secara empiris tidak benar, yaitu
gagal untuk menggambarkan dunia nyata dengan akurat. Hipotesis yang
aslinya didasarkan atas teori yang semata - mata dapat dikonfirmasikan,
semata - mata dapat disanggah, atau keduanya. Hipotesis yang semata -
mata dapat dikonfirmasikan datang dari pernyataan - pernyataan
eksistensial, yaitu pernyataan yang mengajukan eksistensi dari beberapa
fenomena. Hipotesis yang semata - mata dapat disanggah datang dari hukum
- hukum universal, yaitu pernyataan - pernyataan yang dapat mengambil
bentuk dari persyaratan - persyaratan generalisasi yang universal. Kedua
hipotesis yang dapat dikonfirmasikan dan disanggah tersebut datang dari
pernyataan tunggal, yaitu pernyataan yang hanya mengacu kepada
fenomena tertentu yang terikat dalam waktu dan ruang. Hipotesis - hipotesis
yang bisa tidak sepenuhnya dapat dikonfirmasikan atau dapat disangah,
mereka adalah hipotesis yang muncul dari hukum - hukum statistika atau
tendensius, yaitu pernyataan yang menyatakan suatu hubungan statistika
yang “ditentukan denan longgar” antara suatu fenomena dengan sejumlah
besar variabel. Kebanyakan hipotesis akuntansi jatuh ke dalam kategori ini,
yang menjadikan mereka tidak dapat sepenuhnya dikonfirmasikan atau
dapat sepenuhnya disanggah.

3. Hakikat Dari Penjelasan

Penjelasan adalah langkah vital dari seluruh jenis pertanyaan ilmiah,


atau dengan makna luas prosedur atau struktur umum apapun yang memiliki
maksud untuk menyajikan bagaimana suatu fenomena dapat dijelaskan
secara ilmiah. Model - model penjelasan harus memenuhi persyaratan -
persyaratan berikut ini :

1) Persyaratan akan relevansi penjelasan berarti bahwa model


penjelasan harus bagaimana pun caranya menunjukkan bahwa
fenomena yang akan dijelaskan adalah telah diekspektasikan
mengingat kondisi-kondisi yang ada.
2) Persyaratan akan kemampuan untuk diuji berarti bahwa penjelasan
ilmiah harus dapat diuji secara empiris.

4. Hakikat Dari Prediksi

Prediksi adalah berarti proses “pembuatan deduksi dari peristiwa


yang diketahui ke peristiwa yang tidak diketahui dalam sebuah sistem yang
statis secara konseptual.” Sedangkan prediksi ilmiah adalah prediksi yang
dipandu oleh aturan - aturan ilmiah. Prediksi dapat dilakukan dengan teknik
- teknik eksplorasi, yang memprediksi suatu variabel atas dasar variabel itu
sendiri, atau teknik - teknik asosiatif, yang memprediksi suatu variabel atas
dasar dari variabel lain.

D. Konteks Penemuan

Suatu proses yang lebih penting sebelum terjadinya justifikasi adalah


proses penemuan. Secara umum ada empat prosedur yang digunakan untuk
menghasilkan atau menemukan generalisasi :

1) Mimpi
2) Cara Eureka
3) Pendekatan deduktif
4) Pendekatan induktif
DAFTAR PUSTAKA

Ahmed Riahi – Belkaoui,Accounting Theory, Buku Satu, Edisi 5, Salemba


Empat,Jakarta 2006.

Anda mungkin juga menyukai