OLEH:
1. GUSTI AYU PUTU DIKA DESIYANI (1881621002)
2. JUSTINA LAURENA (1881621003)
3. PUTU ESA NARANATA DEWI (1881621014)
1
2
1) Pemikiran Deduksi
Dalam pendekatan deduksi, tujuan merupakan bagian yang paling
penting. Tujuan yang berbeda akan memerlukan struktur berbeda yang
dapat menghasilkan prinsip-prinsip berbeda. Metode yang digunakan dalam
penalaran deduksi adalah metode aksioma atau matemetika. Atas dasar
metode ini, perumusan teori diawali dari pemakaian asumsi dasar dan
aturan-aturan yang akan digunakan untuk menarik kesimpulan yang logis
dari masalah yang dianalisis. Kebenaran teori hanya diuji berdasarkan
logika analitisnya (operasional matematika). Apabila tujuannya benar,
asumsinya benar, maka teori yang dihasilkan juga benar. Pemikiran deduksi
juga disebut merupakan suatu cara berfikir secara umum ke hal-hal yang
lebih khusus. Tampilan dibawah menunjukkan contoh teori yang
dikembangkan melalui penalaran deduksi (yang berasal dari umum ke
khusus).
Misal:
Semua komponen laporan keuangan bagian dari siklus akuntansi (Premis 1)
Necara saldo adalah bagian dari laporan keuangan (Premis 2)
Necara saldo bagian dari siklus akuntansi (Kesimpulan)
2) Pemikiran Induksi
Pendekatan induksi didasarkan pada pambuatan kesimpulan yang
berasal dari generalisasi atas fenomena yang bersifat khusus (spesifik).
Penalaran induksi dimulai dengan adanya observasi terhadap seperangkat
fenomena tertentu yang merupakan perwujudan dari sesuatu yang dapat
memberikan gambaran umum dari suatu fenomena. Dari sesuatu yang
spesifik tersebut, kemudian dianalisis hubungannya (persamaan dan
perbedaanya) untuk digunakan sebagai acuan dalam melakukan
generalisasi. Generalisasi didasarkan pada bukti empiris yang ditemui
dalam kegiatan observasi tersebut. Jadi, berbeda dengan pendekatan
deduksi, dalam pendekatan induksi, kebenaran dari suatu teori tidak
didasarkan pada alur logikanya tetapi pada pengujian secara empiris.
3
3) Riset Perilaku
Perhatian utama dari riset ini adalah bagaimana pengguna informasi
akuntansi membuat keputusan dan informasi apa yang mereka butuhkan.
Pendekatannya adalah deskriptif, sedangkan pendekatan decision model
adalah normatif. Sebagian besar penelitian ini menggunakan subjek situasi
percobaan yang terkendalikan dengan seksama.
8
4) Teori Keagenan
Teori keagenan (juga disebut teori kontrak) sekarang merupakan
jenis penelitian akuntansi yang sangat penting. Teori keagenan bisa
merupakan deduktif dan induktif dan merupakan contoh yang istimewa dari
riset perilaku walaupun akar teori keagenan pada keuangan dan ekonomi
lebih dari psikologi dan sosiologi. Asumsi yang mendasari adalah reaksi
individu pada saat terjadi konflik antara kepentingannya dengan
kepentingan perusahaan. Asumsi lain yang penting dari teori adalah titik
persimpangan antara banyak tipe kontrak di antara manajemen, pemilik,
kreditur dan pemerintah. Hasilnya teori keagenan memperhatikan variasi
biaya dari hubungan pemantauan dan pelaksanaan di antara kelompok yang
beragam.
dari debt to equity, manajemen akan memilih alternatif akuntansi yang akan
meningkatkan income. Manajemen kemungkinan akan mencoba untuk
memilih metode yang akan meningkatkan income dan juga meningkatkan
bonus. Sebagai hasil, pilihan metode akuntansi oleh perusahaan akan
dipengaruhi oleh akibat dari kontrak keagenan.
5) Informasi Ekonomi
Akuntan menjadi semakin sadar akan biaya dan manfaat dalam
menghasilkan informasi akuntansi. Ini bidang yang relatif baru bagi periset
akuntansi, informasi ekonomi. Riset informasi ekonomi biasanya dasarnya
adalah analitis/deduktif.
10
6) Critical Accounting
Critical Accounting adalah cabang teori akuntansi yang memandang
akuntansi memiliki peran sebagai poros dalam memutuskan konflik antara
perusahaan dan konstituen sosial seperti buruh, konsumen dan masyarakat
umum. Dengan demikian secara langsung berkaitan secara aktif dalam
peran sosial akuntan. Critical Accounting merupakan perpaduan gabungan
dua area lain dari akuntansi yang dikembangkan sejak 1960-an yaitu
akuntansi kepentingan publik dan akuntansi sosial. Akuntansi kepentingan
publik melakukan pekerjaaan bebas dari pajak dan penasehat keuangan
untuk individu, kelompok dan usaha kecil yang tidak mampu membayar
jasa tersebut. Akuntansi sosial menyinggung usaha menjelaskan
pengukuran untuk mengambil dari perusahaan beban eksternal, seperti
polusi yang menimbulkan kerusakan pada masyarakat. Critical Accounting
lebih luas dari akuntansi kepentingan publik dan akuntansi sosial (namun
keduanya masih tercakup). Selanjutnya, tujuan dari periset Critical
Accounting kritis jauh lebih luas daripada akuntansi kepentingan publik dan
akuntansi sosial ke dalam arus utama penelitian akuntansi (dan tindakan)
dengan mengadopsi perspektif berbasis konflik . Critical Accounting
meyakini bahwa akuntansi harus lebih ditekankan untuk mencoba
menyelesaikan masalah-masalah sosial.
11