Anda di halaman 1dari 2

BAB 3

TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Hipotesis dalam sebuah penelitian tidak bisa muncul dengan sendirinya dan hipotesis
ini harus dikembangkan. Untuk mengembangkan hipotesis kita membutuhkan teori,
penjelasan logis dan hasil-hasil penelitian sebagai pendukung dalam mengambangkan
hipotesis.

1. Teori
Teori merupakan kumpulan dari konsep, definisi dan proporsi-proporsi yang
sistematis yang digunakan untuk melaksanakan dan memprediksi fenomena atau
fakta. Untuk sebuah pengjuian teori, teori ini digunakan sebagai pembangun hipotesis.
Sedangkan dalam penelitian yang bertujuan untuk membangun teori, hipotesis yang
sudah terbukti dan sudah diuji akan menjadi teori yang baru.
2. Hipotesis
Tidak semua penelitian menggunakan hipotesis. Dalam hal ini, dalam penelitian yag
mempunyai tipe pengujian hipotesis maka menggunakan hipotesis karena hipotesis
tersebut dapat ditentukan sejak awal. Sedangkan penelitian eksplorasi tidak bisa
menggunakan hipotesis karena hipotesisnya tidak dapat ditentukan dari awal.
Hipotesis ini berbeda dengan proposisi. Karena proposisi merupakan hal yang tidak
ingin diuji secara empiris.
a. Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
Hipotesis nol merupakan hipotesis yang dicoba untuk ditolah sedangkan
hipotesis alternative adalah hipotesis yang akan dicoba untuk diterima atau
didukung. Hipotesisi nol biasanya digunakan dalam penelitian hakiki yang
hasilnya sudah pasti. Dalam hal ini, hipotesis akan menjadi teori jika hipotesis
nol tidak mampu ditolak. Sedangkan hipotesis alternative digunakan dalam
penelitian sosial/kualitatif. Berbeda dengan hipotesisi nol, jika hipotesis nol
dalam penelitian ini ditolak maka penelitian gagal.
Dalam menentukan hipotesis tergantung pada penelitian dan filosofi sainsnya.
b. Klasifikasi Hipotesis
Dalam klasifikasinya terdapat dua hipotesis yaitu hipotesis deskriptif dan
hipotesis hubungan.
- Hipotesis deskriptif merupakan pernyataan tentang kebenaran sebuah
variable tunggal.
- Sedangkan hipotesis hubungan merupakan pernyataan tentang hubungan
dua buah variabel.Hipotesis hubungan diklasifikasian menjadi dua yaitu:
(a) hipotesis korelasi: hipotesis yang menjelaskan hubungan dua variabel
yang terjadi secara bersamaan namun mana yang memengaruhi yang
lainnya. (b) hipotesis penjelas: merupakan hipotesis yang menyatakan
hubungan satu variabel menyebabkan perubahan variabel lainnya.
c. Pengembangan Hipotesis
Hipotesis harus dikembangkan. Pengembanga hipotesis ini akan didukung
dengan adanya:
- teori yang relevan: menggunakan teori karena akan memverifikasi teori
tersebut dalam fenomena yang ada
- logika: hipotesis harus dijelaskan secara logis, karena jika tidak penelitian
akan tidak memiliki tujuan dan menemukan teori yang baru
- hasil-hasil penelitian: hasil penelitian ini akan menjadi arah bagi
hipotesisnya
d. Arah dari Hipotesis
Dalam menuliskan hipotesis kausal, arah dari hubungan variabel-variabel
perlu ditegaskan. Arah ini akan ditentukan pada pengalamn-pengalaman masa
lalu. Jika hasil pengalaman atau penelitian sebalumnya konsisten maka
hipotesis juga harus ditulis berarah seperti itu. Maka hipotesis yang
dikembangkan juga harus berarah positif.
e. Hipotesis Kangguru
Hipotesis ini merupakan hipotesis yang tidak memiliki dukungan teori dan
tidak dikembangkan dengan baik. Jika dalam pengujian, hipotesisi ini tidak
signifikan maka hipotesis alternative ini tidak diterima, sehingga pengguna
riset akan memaklumi.
f. Kriteria Hipotesis yang Baik
Berikut kriteria hipotesis yang baik:
- Dikembangkan dengan teori yang sudah ada, penjelasan logis atau hasil-
hasil penelitian sebelumnya
- Hipotesis menunjukkan maksud yang jelas
- Hipotesis dapat diuji
- Hipotesis lebih baik dari hipotesis kompetisinya.

Anda mungkin juga menyukai