AUDIT DAN
PROGRAM
AUDIT SECARA
KESELURUHAN
KELOMPOK6
* TAUFIQUL HIDAYAT (023
2017 0244)
* IKRAR NUSA BAKTI (023
2017 0249)
* MUH. IKHSAN HM (023
2017 0265)
* VARIL (023 2017 0274)
PERANCANGAN PROGRAM AUDIT
Fase I
Merencanakan dan Merancang Pendekatan Audit
• Menerima klien dan melaksanakan perencanaan awal
• Memahami bisnis dan industri klien
• Menilai risiko bisnis klien
• Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
• Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat
diterima serta risiko inheren
• Memahami pengendalian internal dan menilai risiko
pengendalian
• Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
• Mengembangkan rencana audit dan program audit secara
keseluruhan.
Lanjutan
Fase II
Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujuian Substantif atas Transaksi
• Melakukan pengujian pengendalian untuk memperoleh buktu untuk mendukung
pengendalian khusus yang berkontribusi pada penilaian risiko pengendalian oleh
auditor (yaitu, bila dikurangi di bawah maksimum) bagi audit laporan keuangan dan
audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan perusahaan publik.
• Melakukan pengujian subtantif atas transaksi untuk memperoleh bukti untuk
mendukung ketepatan moneter transaksi.
• Sering kali kedua jenis pengujian ini dilaksanakan secara serentak atas transaksi yang
sama. Apabila pengendalian dianggap tidak efektif atau bila auditor menemukan
penyimpangan, pengujian substantif dapat diperluas dalam fase ini atau fase III,
dengan mempertimbangkan imlpikasi bagi laporan auditor tentang pengendalian
internal atas pelaporan keuangan.
• Karena hasil dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
merupakan determinan utama dari luas pengujian rincian saldo, pengujian itu sering
kali dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum tanggal neraca. Ini membantu auditor dalam
merevisi program audit pengujian rincian saldo atas hasil yang tidak diharapkanpada
pengujian sebelumnya, dan untuk menyelesaikan audit secepat mungkin setelah
tanggal neraca.
• Fase III
Melaksanakan Prosedur Analitis dan Pengujian Rincian Saldo
• Tujuan dari fase III adalah untuk memperoleh bukti tambahan
yang mencukupi guna menentukan apakah saldo akhir dan
catatan kaki atas laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar.
• Dua kategori umum:
Melakukan prosedur analitis substantif yang menilai kelayakan transaksi
dan saldo secara keseluruhan.
Menguji rincian saldo, yang merupakan prosedur audit untuk menguji
salah saji moneter dalam saldo laporan keuangan.
• Fase IV
Menyelesaikan Audit dan Mengeluarkan Laporan Audit
• Melaksanakan pengujian tambahan untuk penyajian dan
pengungkapan. Prosedur yang dilaksanakan auditor untuk mendukung
empat tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan yang
berkaitan dengan saldo. Selama fase ini auditor melaksanakan
prosedur audit yang berkaitan dengan kewajiban kontinjen dan
peristiwa setelah tanggal neraca. Kewajiban kontinjen adalah
kewajiban potensial yang harus diungkapkan dalam catatan kaki klien.
• Mengumpulkan bukti akhir.
• Mengeluarkan laporan audit. Jenis laporan yang akan dikeluarkan
tergantung pada bukti yang dikumpulkan dan temuan audit.
• Berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen. Auditor
diwajibkan untuk mengomunikasikan defisiensi yang signifikan dalam
pengendalian internal kepada komite audit atau manajemen senior.
TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN
TRANSAKSI