•Estimasi jumlah kekeliruan atau salah saji dalam tiap segmen (langkah 3) terjadi
selama audit. Langkah 4 dan 5 dilakukan pada tahap penyelesaian audit. Selain
itu,risiko dalam audit berarti bahwa auditor menerima suatu tingkat ketidakpastian
tertentu dalam pelaksanaan audit.
• 2. Memahami struktur pengendalian interen
Istilah saldo kas hanya mengacu pada kas yang ditahan dan di bank, bukan termasuk
kas kecil dan dana imprest lainnya. Tahapannya yaitu :
• Menentukan Risiko Deteksi
Risiko inheren biasanya tinggi karena kerawanan kas terhadap penyalahgunaan.
Efektivitas prosedur analitis seringkali tergantung pada prosedur yang ditempuh
entitas untuk mengembangkan anggaran atau peramalan kas yang akurat. Model
risiko audit atau matriks risiko kemudian dapat digunakan untuk menentukan
tingkat riiko deteksi yang dapat diterima atas setiap asersi saldo kas.
• Merancang Pengujian Substantif
• Prosedur Awal
Sebelum membahas pengujian yang terinci atas saldo kas, auditor harus
memastikan bahwa dia telah memperoleh pemahaman tentang bisnis entitas dan
pentingnya saldo kas bagi entitas tersebut.
• Prosedur Analitis
Efektivitas prosedur analitis dapat mengurangi jumlah bukti yang diperlukan dari
pengujian substantif lainnya dibandingkan dengan yang dibutuhkan apabila
datanya tidak sesuai dengan pengharapan yang dikambangkan dari anggaran atau
peramalan kas, atau kebijakan perusahaan mengenai investasi kelebihan kas.
• Pengujian Rincian Transaksi
Beberapa pengujian substantif atas rincian transaksi melibatkan penelusuran dan
vouching transaksi penerimaan kas serta pengeluaran kas yang biasanya dilakukan
bersamaan dengan pengujian pengendalian sebagai pengujian bertujuan ganda.
• Tingkat Disagregasi Aktivitas Perencanaan
Tingkat disagregasi berkisar dari audit secara keseluruhan hingga tujuan audit yang
berkaitan dengan memperoleh informasi tentang latar belakang bisnis dan industri
klien yang bersangkutan dengan audit secara keseluruhan
Pertama auditor akan menggunakan informasi itu ketika menilai risiko audit yang
dapat diterima bagi penugasan secara keseluruhan. Kemudian auditor akan
menggunakan informasi tentang bisnis dan industri klien yang diperoleh melalui
prosedur penilaian risiko untuk menilai risiko inheren bagi tujuan audit khusus.
Apabila audit terus berlanjut, auditor mungkin akan menggunakan informasi itu
ketika membuat keputusan tentang pengujian rincian saldo. Demikian pula,
pertama auditor akan menilai risiko kecurangan untuk audit secara keseluruhan,
dan kemudian mempertimbangkan apakah ada risiko kecurangan yang dapat
mempengaruhi penilaian risiko kecurangan bagi akun-akun khusus dan prosedur
audit, sertaukuran sampel untuk pengujian rincian saldo bagi akun-akun yang
dipengaruhi.
Meskipun semua tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi telah dipenuhi,
auditor terutama masih akan mengandalkan pada pengujian substantif atas
saldo untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo berikut :
Nilai yang dapat direalisasikan
Hak dan kewajiban
Auditor akan melaksanakan pengujian pengendalian untuk mendukung
penilaian risiko pengendalian yang lebih rendah bagi masing-masing dari
empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan.
Auditor melaksanakan prosedur substantif untuk memperoleh assurance atau
keyakinan bahwa semua tujuan audit telah tercapai menyangkut informasi
dan jumlah yang termasuk dalam pengungkapan itu.