Prosedur Audit
Pada saat merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi, auditor
menekankan pada pemenuhan tujuan audit transaksi.
Prosedur Analitis
Prosedur analitis yang dilakukan pada pengujian substantif, misalnya dalam audit atas piutang
usaha, biasanya lebih fokùs dan lebih mendalam daripada yang diterapkan pada tahap perencanaan.
Auditor cenderung untuk tidak menggunakan data keseluruhan agar dapat menetapkan angka yang
diharapkan secara Iebih tepat. Apabila penjualan dan piutang usaha didasarkan pada hubungan yang
bisa diprediksi dengan data non-keuangan, auditor biasanya menggunakan informasi tersebut untuk
prosedur analitis. Apabila auditor merencanakan untuk menggunakan prosedur analitis untuk
memperoleh keyakinan substantif tentang suatu saldo akun, data yang digunakan dalam
perhitungan haruslah data yang cukup bisa dipercaya. Hal ¡ni berlaku untuk semua data, terutama
data non- keuangan.
Pengujian Rinci Saldo
Untuk merancang prosedur audit pengujian rinci saldo, auditor menggunakan suatu
metonologi yang diarahkan ke tujuan audit saldo.
Hubungan Antara Tujuan Audit Transaksi Dengan Tujuan Audit Saldo Dan Tujuan Audit Penyajian &
Pengungkapan
Di atas telah disebutkan bahwa pengujian audit saldo harus dirancang untuk memenuhi tujuan audit
saldo untuk setiap akun dan luas pengujian ini dapat dikurangi apabila tujuan audit transaksi telah
terpenuhi oleh pengujian pengendalian atau pengujian substantif golongan transaksi. Anda juga
harus memahami baqaimana setiap tujuan audit transaksi berkaitan dengan setiap tujuan audit
saldo.