Anda di halaman 1dari 5

PENGAUDITAN I

OVERALL AUDIT PLAN AND AUDIT PROGRAM

Disusun Oleh :
Arief Dian Nugraha 041611333231
Rahadi Ramadhan 041611333240
Dante Budi 041811333204
Lalu Muhammad Iqbal 041811333206
JENIS PENGUJIAN
Dalam mengembangkan suatu rencana audit secara keseluruhan, auditor menggunakan lima jenis
pengujian (types of test) untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar.
1. Prosedur Penilaian Resiko
Prosedur ini digunakan untuk menilai risiko salah saji yang material, yang merupakan
gabungan dari risiko inheren dan risiko pengendalian. Secara kolektif, prosedur yang
dilaksanakan untuk memahami entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal,
merupakan prosedur penilaian risiko auditor.
2. Pengujian Pengendalian (test of controls)
Pemahaman auditor atas pengendalian internal digunakan untuk menilai risiko
pengendalian bagi setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi. Untuk mendapatkan
bukti yang tepat yang mencukupi guna mendukung penilaian itu, auditor melaksanakan
pengujian pengendalian.
Pengujian pengendalian, baik secara manual maupun terotomatisasi, dapat mencakup jenis-
jenis bukti berikut:
 Meminta keterangan dari personil klien yang tepat
 Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan
 Mengamati aktivitas yang berkaitan dengan pengendalian
 Melaksanakan-ulang prosedur klien
Jumlah bukti tambahan yang diperlukan untuk pengujian pengendalian tergantung pada dua
hal:
 Luas bukti yang diperoleh dalam memahami pengendalia internal
 Pengurangan risiko pengendalian yang direncanakan
3. Pengujian Substantif atas Transaksi (Substantive test of Transaction)
Pengujian substantive adalah prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji dolar
(sering disebut salah saji moneter) yang secara langsung mempengaruhi kebenaran saldo
laporan keuangan. Auditor dapat mengandalkan pada tiga jenis pengujian substantif: pengujian
substantif atas transaksi, prosedur analitis, dan pengujian rincian saldo.
Pengujian substantif atas transaksi digunakan untuk menentukan apakah keenam tujuan audit
yang berkaitan dengan transaksi (keterjadian, kelengkapan, keakuratan, posting dan
pengikhtisaran, klasifikasi, dan penetapan waktu) telah dipenuhi bagi setiap kelas transaksi.
4. Prosedur Analitis (analytical procedures)
Prosedur analitis melibatkan perbandingan jumlah yang tercatat dengan harapan yang
dikembangkan oleh auditor. Standar auditing mengharuskan hal itu dilakukan pada selama
tahap perencanaan dan penyelesaian audit.
Dua tujuan yang paling penting dari prosedur analitis dalam mengaudit saldo akun adalah:
a. Menunjukkan salah saji yang mungkin dalam laporan keuangan
b. Memberikan bukti substantive
5. Pengujian Rincian Saldo (tests of details balances)
Berfokus pada saldo akhir buku besar baik untuk akun neraca maupun laporan laba-rugi.
Pengujian atas saldo akhir ini sangat penting karena bukti-bukti biasanya diperoleh dari sumber
independen dengan klien, dan dianggap sangat dapat dipercaya.
BAURAN BUKTI
Untuk mendapatkan bukti yang tepat dan mencukupi sebagai respons terhadap risiko yang
diidentifikasi melalui prosedur penilaian risiko, auditor menggunakan kombinasi dari empat jenis
pengendalian yang selanjutnya.

PERANCANGAN PROGRAM AUDIT


Program audit dirancang setelah prosedur audit untuk masing-masing test ditentukan dengan
mempertimbangkan tujuan audit secara keseluruhan, juga hal-hal seperti materialitas, bauran
bukti, risiko inheren, risiko pengendalian, dan setiap risiko fraud yang diidentifikasi, serta
kebutuhan akan audit yang terintegrasi bagi sebuah perusahaan publik.
Fokus kita sekarang adalah program audit untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi dan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. Selain berisi prosedur penilaian risiko,
program audit juga dirancang dalam tiga bagian tambahan, yaitu: pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi; prosedur analisis substantif; dan pengujian rincian saldo.
1. Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif Atas Transaksi
Biasanya meliputi bagian deskriptif yang mendokumentasikan pemahaman atas pengendalian
internal saat pelaksanaan prosedur penilaian risiko serta uaraian tentang prosedur yang
dilaksanakan untuk memperoleh pemahaman atas internal control dan penilaian tingkat control
risk. Langkahnya adalah: menggunakan metodologi untuk merancang pengujian pengendalian
dan pengujian substantif atas transaksi dengan mengikuti pendekatan empat langkah untuk
mengurangi risiko pengendalian yang diperkirakan.
2. Prosedur Analitis
Prosedur analitis dilaksanakan selama pengujian substantif, misalnya pada audit piutang usaha,
biasanya lebih terfokus dan lebih ekstensif dibanding pada bagian perencanaan. Prosedur
analitis yang dihitung dengan dasar bulanan akan lebih efektif dalam mendeteksi salah saji bila
dibandingkan dengan penghitungan yang sama atas dasar tahunan. Juga perbandingan per lini
akan lebih efektif daripada perbandingan seluruh perusahaan. Ketika auditor berencana
menggunakan prosedur analitis untuk memberikan keyakinan substantif tentang saldo akun,
data yang digunakan dalam kalkulasi harus dipandang cukup dapat diandalkan.

3. Pengujian Rincian Saldo


Contoh yang digunakan di sini adalah prosedur audit atas piutang usaha.
a. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang dapat mempengaruhi piutang usaha.
b. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai risiko inheren untuk piutang usaha.
c. Menilai risiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penagihan.
d. Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi
untuk siklus penjualan dan penagihan.
e. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo piutang usaha.
f. Merancang pengujian rincian saldo piutang usaha untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan
dengan saldo.
IKHTISAR ISTILAH PENTING YANG BERKAITAN DENGAN BUKTI
Fase proses audit. Keempat fase proses audit :
1. merencanakan dan merancang pendekatan audit
2. melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujuan substantive atas transaksi
3. melaksanakan prosedur analisis dan pengujian rincian saldo
4. menyelesaikan audit dan mengeluarkan laporan audit
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA

Anda mungkin juga menyukai