Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RESUME MATERI PENGAUDITAN

Nama : Beni Prasetyo


NIM : 21809334054
Kelas : Akuntansi D4 A Gk
PROSEDUR ANALITIS
Menurut PSA No 22 (Seksi SA 329) prosedur analitik merupakan evaluasi
terhadap informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan rasional
antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data
keuangan dengan data nonkeuangan. Prosedur analitik mencakup perbandingan yang
paling sederhana hingga model yang rumit yang mengaitkan berbagai hubungan dan
unsur data.
Tujuan auditor melakukan prosedur analitis adalah :
1. Tahap perencanaan adalah mendapatkan pemahaman atas lini bisnis
klien,yang kemudian dipakai dalam menentukan risiko-risiko, seperti risiko
audit,risiko bisnis, risiko salah saji material dalam laporan keuangan
membantudalam penentuan jenis, waktu dan luas prosedur audit
2. Pelaksanaan prosedur analitis pada waktu pelaksanaan audit dapat digunakan
sebagai substantive test untuk menguji dan menilai saldo akun yang ada.
3. Pelaksanaan prosedur analitis di periode akhir/ c o m p l e t i o n audit
sebagaireview akhir atas kemungkinan adanya kesalahan saji material serta
berbagaimasalah dalam pelaporan keuangan.
Prosedur analitis dapat dilakukan pada alah satu daru ketiga waktu dalam penugasan
diantaranya :
1. Prosedur analitis diwajibkan dalam tahap perencanaan untuk membantu
menentukan sifat, luas dan penenetapan waktu prosedur audit. Ini membantu
auditor mengidentifikasi hal-hal signifikan yang nantinya memerlukan perhatian
khusus dalam penugasan.
2. Prosedur analitis sering kali dilakukan selama tahap pengujian audit sebagai
pengujian substantif untuk mendukung saldo akun.
3. Prosedur analitis juga diwajibkan selama tahap pnyelesaian audit. Pengujian
semacam itu berfungsi sebagi riview akhir atas salah saji yang material atau
maslah keuangan, dan membantu auditor mengambil pandangan objektif
padalaporan keuangan yang telah diaudit.
PENGUJIAN SUBSTANTIF
Pengujian substantif ialah langkah ketiga dari tahap aplikasi pemeriksaan.
Pengujian substantive mencakup mekanisme- mekanisme audit yang diracang buat
mendeteksi monetary errors atau salah saji yang secara eksklusif berprngaruh
terhadap kewajaran saldo – saldo laporan keuangn. .
Jenis pengjian substantive :
a. Pengujian atas transkasi
b. prosedur analitis
c. Pengujian jelas atas saldo
A. Pengujian atas transaksi
Penguian atas transaksi (substantive test of transaction) meliputi mekanisme –
prosedur audit ntuk pengujian kecermatan pencatatan transaksi. Tujuan dilakukannya
pengujian atas transaksi adalah untuk menentukan apakah transaksi akuntansi klien
sudah terotorisasi dengan pantas, dicatat, serta diikhtisarkan dalam jurnal dengan
benar dan diposting ke buku besar serta buku pembantu dangan benar.
buat memilih apakah seluruh transaksi sudah memenuhi tujuan audit buat
transaksi:
• Esixtence
• Completeness
• Accuracy
• Classification
• Timing
• Posting and summarizing
Bila auditor percaya bahwa transaksi pada catat dengan benar dalam jurnal
serta diposting dengan sahih, maka auditor akan percaya bahwa total buku besar
artinya benar.
Pengujian detail transaksi ini dilakukan buat menentukan :
a. Ketepatan otorisasi transaksi akuntansi
b. Kebenaran pencatatan serta peringkasan transaksi pada jurnal
c. Kebenaran aplikasi posting atas transaksi dalam buku besar dan buku
pembantu.
Metodologi Perancangan program Audit untuk Pengujian atas Transaksi.
program audit pengujian atas transaksi, umumnya meliputi :
• Bagaimana penerangan yang mendokumentasikan pemahaman yang diperoleh
tentang struktur pengendalian intern.
• gambaran mekanisme yang dilaksanakan buat memperoleh pemahaman atas
struktur pengendalian intern
• planning tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan
Baik mekanisme yang pada jalankan maupu risiko pengendalian yang
direncanakan akan mensugesti acara audit pengujian atas pengendalian serta
pengujian substantive atas transaksi.
Metodologi buat merancang pengujian atas pengendalian dan pengujian
substantive atas transaksi:
a. Melaksanaka prosedur buat memehami srtuktur pengendalian intern
b. Memutuskan risiko pengendalian
c. Mengevaluasi biaya serta manfaaat berasal pengujian atas pengendalian
d. Merancang pengujian atas pengendalian serta pengujian substantif atas
transaksi buat memenuhi tujuan audit berkaitan transaksi
• prosedur audit
• akbar sempel
• pos / unsure yang dipilh
• saat aplikasi mekanisme audit pengujian atas transaksi akan mencakup
baik pengujian atas pengendalian juga pengujian substantive atas transaksi
serta bervariasi tergantung kepada rencana risiko pengendalian yang di
tetapkan.
Jika pengendalian efektif dan risiko pengendalian yang direncanakan rendah,
penekanaan akan banyak diberikan kepada pengujian atas pengendalian. Beberapa
pengujian substantive atas transaksi pula akan ditekankan.
Jika risiko pengendalian ditetapkan, maka hanya pengujian substantive atas
transaksi yang akan digunakan. prosedur yang dilakukan dalam memperoleh
pemahaman pengendalian intern akan mensugesti pengujian atas pengendalian serta
pengujian substantive atas transaksi.
prosedur Audit yang dilakukan pada Pengujian Detai Transaksi:
• Tracing : pilih satu sempel sales invoice serta telusur ke sales journal
• Vouching: pilih satu sempel transaksi yang pada catat dalam sales journaldan
telusur ke sales invoices.
• Reperforming :periksa kercermatan perkaliandan penjumlahan di sales
invoice.
• Inquiring : tanyakan pada klien apakah terdapat transaksi- transaksi related
parties.
di pegujian detail transaksi, auditor mengarahkan pengujianya buat
memperoleh temuan mengenai terdapat tidaknya kesalahan yang bersifat moneter.
Auditor tidak mengarahkan pengujian detail transaksi buat memperoleh temuan
wacana penyimpangan kebijakan serta prosedurpengendalian.
Pengujian ini umunya leihanyak menyita ketika dibandingkan mekanisme
analitis, oleh karena itu pengujian ini lebih banyak membutuhkan biaya berasal pada
prosedur anatilis. Prosedur Analitis prosedur analitis yang acapkali dilakuakan
auditor artinya perhitungan rasio buat membandingkan menggunakan rasio tahun
kemudian serta data lain yang berafiliasi. tujuan penggunaan mekanisme analitis
merupakan:
a. memahami bidang usaha klien
b. menetapkan kemampuan kelangdungan hayati entitas
c. tanda timbulnya kemungkinan salah saji pada laporan keuangan
d. Menggurangi pengujian audit yang lebih rinci
Efektifitas dan efisiensi prosedur analitis dalam mendeteksi kemungkinan
terjadi keliru saji material, tergantung di factor:
1. Sifat asersi
2. Kelayakan dan kemampuan buat memprediksi suatu hubungan
3. Tersedianya dan keandalan data yang digunakan buat
mengembangakan harapan
4. Ketepatan harapan
prosedur analaitias dilakukan di tiga tahap audit yang tidak selaras, yaitu :
a. tahap perencanaan buat membantu auditor memilih bahan bukti lain yang di
perlukan buat memenuhi resiko audit yang di inginkan (disyaratkan)
b. Selama pelaksanaan audit beserta- sama dengan pengujian atas transaksi serta
pengujian naratif atas saldo (bebas pilih)
c. Mendekati penyelesaian akhir audit sebagai pengujian kelayakan akhir
(disyaratkan)

Pengujian naratif atas saldo pengujian naratif atas saldo memusatkan pada
saldo akhit buku besar baik buat akun neraca maupun labarugi, namun fokus utama
artinya pada neraca.
Pengujian lebih jelasnya saldo akun yang direncaakan wajib cukup memadai
untuk memenuhi setiap tujuan khusus audit menggunakan memuaskan. Metodologi
perancangan pengujian detail saldo meliputi tahap – tahap menjadi berikut :
• memutuskan materialitas dan resiko audit ynag dapat di terima dan resiko
bawaan suatu akun. setelah perkiraan awal tentang materialitas buat audit
secara keseluruhan serta mengalokasikan totalnyake saldo akun sudah di
putuskan auditor, salah saji yang bisa di toleransi di tentukan untuk masing-
masng saldo yang signifikan. salah saji yang ditoleransi makin rendah akan
menyebabkan pengujian terinci atas saldo makin besar .
Resiko audit yang dapat diterima umumnya diputuskan untuk audit secara holistik,
daripada berdasarkan siklus. dispensasi adalah jika auditor yakin bahwa keliru saji di
perkiraan eksklusif seperti piutang lebih berpengaruh negative terhadap pemakai
daripada keliru saji yang sama dari perkiraan lain. Resiko bawaan ditetapkan
menggunakan mengidentifikasi semua aspek historis, linkungan atau operasi klien
yang mengindikasikan kemungkinan besar terjadi salah saji pada tahun berjalan.
• menetapkan resiko pengendalian untuk suatu siklus akuntansi
Pengendalian yang efektif akan mengurangi resiko pengendalian serta menggunakan
demikian mengurangi barang bukti yang diharapkan buat pengujian substantive atas
transaksi dan pengujian terinci atas saldo. Pengendalian yang tak memadai
menaikkan bahan bukti substantive yang diharapkan.
• Merancang pengujian pengendalian, transaksi serta prosuder analisis buat
suatu siklus akuntansi. Pengujian didesain menggunakan ekspektasi bahwa
akibat tertentu akan diperoleh yang akan terjadi yang diperkirakan ini akan
menghipnotis rancangan pengujian naratif atas saldo.

• Merancang pengujian lebih jelasnya saldo buat memenuhi setiap tujuan


spesifik audit, pengujian terinci atas saldo yang direncanakan mencakup
prosedur audit, besar sempel, pos garing miring unsure yang dipilih dan saat
pengujian. prosedur-prosedur harus dipilih dan didesain bagi masing-masing
perkiraan serta masing-masing tujuan audit pada setiap perkiraan.

PENGHUJIAN PENGENDALIAN
Assessing Control Risk ialah suatu proses mengevaluasi pengendalian intern
suatu entitas dalam mencegah atau mendeteksi salah saji yang material pada
laporan keuangan (AU 319.47).
Tujuan asal menilai resiko pengendalian adalah untuk membantu auditor
dalam membuat suatu pertimbangan mengnai resiko salah saji yang materil
pada asersi laporan keuangan. tetapi sebelum melakukan evaluasi
pengendalian resiko, seseorang auditor harus memahami perancangan serta
pengimplementasian pengandalian internal sebelum menetapkan apakah
entitas tersebut bisa diaudit (auditabilitas). ada dua factor yang menetukan
auditabilitas, yaitu :
a. Integritas Manajemen
Jika manajemen tidak mempunyai integritas, maka sebagian besar auditor
tidak akan menerima penugasan audit. oleh sebab itu, buat melakukan evaluasi
pengendalian risiko seseorang auditor harus memastikan apakah manjemen
entitas itu telah mempunyai integritas yang jelas.
b. Kelengkapan catatan akuntansi
Catatan akuntansi artinya sumber bukti audit yang krusial bagi sebagian
besar tujuan audit. Disini seorang auditor juga harus memeriksa apakah
seluruh jenis laporan keuangan entitas tadi sudah lengkap atau belum. Bila
belum lengkap maka auditor melakukan tugasnya.
setelah memahami pengendalian internal, auditor dapat menghasilkan
evaluasi pendahuluan atas resiko pengendalian terlebih dahulu menjadi bagian
berasal penilaian resiko salah saji yang material secara keseluruhan. penilaian
ini adalah ukuran ekspektasi auditor bahwa pengendalian internal akan
mencegah galat saji yang material atau mendeteksi serta mengoreksi Bila
salah saji itu sudah terjadi.
penting buat diingat bahwa evaluasi resiko pengendalian dirancang buat
asersi individual, bukan buat pengendalian intern secara keseluruhan,
komponen pengendalian intern individual atau kebijakan atau mekanisme
individual.
pada menghasilkan penilaian resiko pengendalian buat suatu asersi,
penting bagi auditor buat :
1. Mempertimbangkan Pengetahuan yang Diperoleh dari prosedur untuk
Memperoleh Suatu Pemahaman
Auditor melaksanakan mekanisme buat memperoleh suatu pemahaman
tentang pengendalian intern buat asersi laporan keuangan yang signifikan. saat
auditor memperoleh suatu pemahaman tentang pengendalian intern, umumnya
beliau akan membuat pertanyaan, mengamati pelaksanaan tugas dan
pengendalian serta memeriksa dokumen-dokumen yang akan menjadi bukti
buat mengizinkannya menilai resiko pengendalian dibawah maksimum.
2. Mengidentifikasi salah Saji Potensial yang dapat ada dalam Asersi
Entitas
Beberapa kantor akuntan publik menggunakan perangkat lunak
computer yang menghubungkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan eksklusif
dalam informasi lapangan yang terkomputerisasi menggunakan keliru saji
potensial buat asersi-asersi eksklusif. tapi, auditor perlu memahami bahwa
sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi digunakan untuk
mengevaluasi serta menilai galat saji potensial intern yang dapat muncul
dalam asersi laporan keuangan eksklusif. salah saji potensial dapat
diidentifikasikan buat asersi kelas transaksi primer dan yang berafiliasi
dengan saldo akun yang signifikan, mirip kas dan hutang usaha.
3. Mengidentifikasi Pengendalian-Pengendalian yang diperlukan
seseorang auditor bisa mengidentifikasi pengendalian yang diharapkan
yang mungkin dapat mencegah atau mendeteksi dan memperbaiki
keliru saji potensial eksklusif dengan memakai aplikasi computer yang
memproses jawaban kuesioner pengendalian intern atau menggunakan
cara manual dengan memakai daftar (check list).
4. Melaksanakan Pengujian Pengendalian
Pengujian yang dideskripsikan termasuk teknik audit menggunakan
donasi computer, bukti pendokumentasian inspeksi, pertanyaan terhadap
personil an mengamati personil klien pada melaksanakan pengendalian. akibat
berasal setiap pengujian pengendalian seharusnya menyediakan bukti tentang
efektifitas dari rancangan serta operasi asal pengendalian yang diharapkan.
menjadi contoh, menggunakan memakai teknik audit menggunakan donasi
computer buat menguji bahwa computer membandingkan jumlah cek yang
diterbitkan dengan pemasukan dalam pengeluaran kas, auditor memperoleh
bukti tentang efektivitas pengendalian terhadap transaksi peneluaran kas.
5. Mengevaluasi Bukti dan membuat evaluasi penilaian akhir
berasal resiko pengendalain buat asersi laporan keuangan didasarkan
pada pengevaluasian bukti yang diperoleh berasal mekanisme buat
memperoleh pemahaman tentang pengendalian intern serta pengujian
pengendalian yang berafiliasi. menentukan tingkat resiko pengendalian
yang dinilai artinya duduk perkara pertimbangan yang professional.
Pengevaluasian bukti melibatkan pertimbangan kuantitatif juga
kualitatif. dalam menarik suatu kesimpulan tentang kesimpulan tentang
efektifitas pengendalian intern, auditor tak jarang kali memakai petunjuk
tentang frekuensi penyimpangan yang bisa di tolerasni, yang umumnya
diekspresikan dalam bentuk persentase, dari suatu pelaksanaan pengendalian
yang sesuai.
1. Merancang Pengujian Pengendalian
Pengujian pengendalian yang dirancang buat mengevaluasi efektifitas
operasi dari suatu pengendalain berkaitan dengan bagaimana pengendalian
diterapkan, konsistensi ketika pengendalian diterapkan selama periode, serta
sang siapa pengendalian diterapkan. mekanisme buat pengujian yang
dipergunakan menjadi pendukung aplikasi kebijakan serta prosedur yang
berkenaan dengan pengendalian merupakan sebagai berikut:
a. Tanya jawab menggunakan pegawai
Tanya jawab sudah adalah bahan bukti yang pantas. Misal, Auditor
menetapkan bahwa orang yang tidak terotorisasi tidak di ijinkan mempnya
akses terhadap berkas computer menggunakan tanya jawab menggunakan
orang yang mengawasi perpustakaan personal komputer .
b. Pemerikasaan dokumen, catatan, serta laporan
kegiatan dan perosedur yang berkaitan menggunakan pengendalian
memberikan bahan bukti documenter yang jelas. Misal transaksi penjualan
akan meninggalkan jejak dokumen berupa faktur penjualan serta dokumen
pengiriman. Auditor mempelajari dokumen buat meyakinkan bahwa proses
sudah terselesaikan dan ditandingkan dengan pantas dan bahwa terhadap
tandatangan atau inisial yang diharapkan.
c. Pengematan aktivitas berkenaan dengan pengendalian
Jenis kegiatan yang berkaitan menggunakan pengendalian lainnay tidak
meninggalkan jejak bahan bukti. misalnya pemisahan tugas tidak membentuk
dokumentasi sebagai pelaksanaanya.
d. aplikasi ulang prosedur klien
Terhadap aktivitas yang berkaitan menggunakan pengendalian yang memiliki
dokumen serta catatan, tetapi isinya tidak mencukupi buat kepentingan auditor
dalam menetapkan apakah pegendalian berjalan menggunakan efektif.
misalnya, aktivitas verifikasi sang pegawai klien atas hargapada faktur
penjualan dan daftar harga yang sudah ditetapkan. Auditor akan
melaksanakan pulang prosedur dengan menelusuri harga jual kedaftar harga di
lepas transaksi, Bila tidak ditemukannya adanya salah saji, Auditor dapat
menyimpulkan bahwa mekanisme berjalan seperti yang diinginkan.
A. Luas Pengujian
Berkenaan degan akbar sempel yang akan diuji. Luas pengujian atas
pengendalian ditentukan oleh resiko pengendalian yang ditetapkan dalam
perencanaan. Semakin rendah risiko pengendalian maka akan semakin luas
pengujian atas pengendalian yang harus dilakukan.
Semakin ekstensif pengujian pengendalian yang dilaksanakan, semakin poly
bukti yang dihimpunkan mengenai efektivitas banyak sekali kebijakan serta
perosedur pengendalian. Luas pengujian pengendalian ditentukan pribadi sang
tingkat risiko pengendalian yang sudah ditetapkan dalam perencanaan oelh
auditor. Semakin rendah taraf risiko pengendalian yang pada memutuskan,
semakin banyak bukti yang dibutuhkan yang harus dihimpun.
Bagi klien usang , luas pengujian ditentukan juga oleh penggunaan bukti yang
diperoleh pada aplikasi audit tahun sebelumnya. memakai bukti yang
diperoleh di pelaksanaan audit tahun sebelumnya, auditor harus memastikan
tidak terdapat perubahan yang signifikan atas rancangan serta operasi banyak
sekali kebijakan serta prosedur pengendalian semenjak pengujian pada
pelaksanaan audit tahun sebelumnya.
Faktor-faktor berikut menghipnotis taraf keyakinan atas bukti-bukti yang
diperoleh berasal pengujian pengendalian :
a. Jenis Bukti
Jenis bukti buat pengujian pengendalian mencakup pertanyaan,
pemerikasaan dokumen dan laporan, pengamatan, pelaksanaan ulang dari
pengendalian atau teknik audit yang dibantu sang computer. dalam aplikasi
pengujian, auditor menentukan prosedur yang akan menyediakan bukti yang
paling dapat mengemban amanah mengenai efektifitas pengendalian.

b. sumber Bukti
sumber bukti untuk pengujian pengendalian berhubungan dengan bagaimana
auditor memperoleh bukti baik yang secara pribadi seperti melalui
pengamatan, memberikan keyakinan yang lebih besar asal pada bukti yang
diperoleh secara tidak eksklusif atau melalui penarikan konklusi.
c. Ketepatan saat Bukti
Ketepatan ketika bukti untuk pengujian pengendalian berafiliasi menggunakan
kapan bukti diperoleh dan bagian dari periode audit dimana bukti diterapkan,
mirip pengamatan yang berkenaan dengan titik waktu dimana bukti
diaplikasikan. oleh sebab itu, pengamatan tidak relatif hanya untuk
mengevaluasi efektifitas periode yang bukan subjek dari pengujian. Bukti
yang diperoleh selama proses audit tentang rancangan dan pengoperasian
yang efektif dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam menilai resiko
pengendalian.
Pengevaluasian penggunaan bukti yang diperoleh pada audit seharusnya
mempertimbangkan :
• Signifikansi asal asersi yang terlibat
• Pengendalian tertentu yang dievaluasi selama audit
• taraf penilaian rancangan atau pengoperasian yang efektif asal
pengendalian tadi
• akibat pengujian pengendalian yang digunakan buat pengevaluasian
tadi
• Bukti mengenai rancanagan atau pengoperasian yang data dihasilakan
asal pengujian substantive yang dilaksanakan dalam audit.
d. keberadaan Bukti Lain
Auditor seharusnya mempertimbangkan keberadaan bukti lain dari
pengujian pengendalian, dan dampak kombiansi berasal banyak sekali bukti
yang berafiliasi menggunakan asersi yang sama, pada mengevaluasi tingakat
keyakinan yang disediakan oleh pengujian pengendalian. dalam beberapa
situasi, bukti tunggal mungkin tidaka akan cukup untuk mengevaluasi
rancangan atau pengoperasian yang efektif dari pengendalian. seperti yang
telah dinyatakan sebelumnya, hanya dengan mengajukan pertanyaan biasanya
auditor tidak akan menghasilkan bukti yang cukup buat mendukung suatu
konklusi tentang pengoperasian yang efektif asal pengendalian intern. cara
lain lain, auditor mungkin mengamati bahwa seorang programmer computer
tidak mempunyai akses buat mengoperasikan computer.
cSUMBER REFERENSI
Arief Wicaksono, S.E
https://jtanzilco.com/blog/detail/1080/slug/proseduranalitis 03 Agustus 2018
https://fekool.blogspot.com/2015/04/auditing-pengujian-substantif.html Ferry
kool 13 Desember 2022
https://www.gurusiana.id/read/dwieminurlaily/article/jenis-prosedur-
analitis-dalam-audit-laporan-keuangan-4963882
https://www.coursehero.com/file/p24dmv1/Tujuan-auditor-melakukan-
prosedur-analitis-adalah-1-Tahap-perencanaan-adalah/

Anda mungkin juga menyukai