Anda di halaman 1dari 5

Nama : Beni Prasetyo

Nim : 21809334054
Kelas : Akuntansi A Gk
ANALISIS ANGGARAN DAN PELAPORAN
Analisis anggaran pada hakikatnya adalah untuk mengetahui tentang efektifitas pelaksanaan
anggaran perusahaan dalam suatu periode tertentu ,dan bertujuan untuk mendeteksi
penyimpangan yang terjadi antara relisasi dengan anggaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.di samping itu analisis anggaran juga berguna bagi manajemen untuk menyusun
kebijaksanaan tindak lanjut(follow-up)agar pada periode-periode berikutnya perusahaan
dapat berjalan lebih baik,efektif dan efisien.
Analisis anggaran pada hakikatnya merupakan perbandingan antara anggaran yaang
ditargetkan dengan realisasi dalam pelaksanaan .jika terdapat selisih positif dimana realisasi
lebih besar dari anggaran maka selisih tersebut merupakan selisih yang menguntungkan
apabila terjadi pada unsur pendapatan,dan sebaliknya merupakan selisih merugikan apabila
terjadi pada unsur biaya.
Sebagai contoh: pada anggaran penjualan ditargetkan sebesar 10.000 unit dimana realisasinya
ternyata sebesar 12.500 unit,maka dari kuantitas menunjukkan bahwa selisih positig tersebut
merupakan selisih yang menguntungkan.
Analisis anggaran dapat dilakukan dalam bulanan maupun tahunan,sesuai denngan keperluan
perusahaan.jika analisis dilakukan bulanan maka data yang digunakan adalah data
bulanan,tetpai jika dilakukan tahunan maka data yang digunakan adalah data dalam tahunan.
Laporan anggaran pada hakikatnya merupakan laporan yang disusun secara sistematis yan g
memuat tentang perincian anggaran yang ditargetkan serta realisasi anggaran,analisis
perbandingan dan evaluasinya dari waktu ke waktu selama periode tertentu.
Berikut implikasinya dan hal ini berguna bagi manajemen untuk membuat kebijakan dimasa
yang akan datang.
PROSEDUR MELAKUKAN ANALISIS ANGGARAN
1. Membuat data dasar yang memuat data anggaran,realisasi,dan perbedaan antara
realisasi dan anggaran
2. Melakukan analisis data tentang perbedaan antara realisasi dengan anggaran
3. Melakukan rekapitulasi atas perbedaan yang menguntungkan dan yang merugikan
4. Membuat kesimpulan atas hasil analisis anggaran

Dalam analisis perbedaan anggaran penjualan terdapat dua faktor yang mempengaruhi,yaitu
perbedaan kuantitas dan perbedaan harga.sedangkan dalam analisis perbedaan anggaran
produksi dipengaruhi oleh 3 faktor,yaitu perbedaan kuantitas,perbedaan efisiensi,dan
perbedaan harga.
ANALISIS BREAK EVEN DAN
PERNCANAAN LABA
Analisis break even point (BEP) merupakan suatu teknik analisis yang bertujuan untuk
menghasilkan informasi tentang saling hubungan antara biaya-volume penjualan-dan
laba.faktor biaya dan volume penjualan yang membentuk laba tersebut akan memberikan
gambaran tentang beberapa hal sebagai berikut:
1. Sampai pada tingkat penjualan berapakah perusahaan akan menghasilkan sejumlah
laba
2. Seberapa besar tingkat volume penjulan minimal agar perusahaan tidak menderita
kerugian
3. Seberapa besar jumlah volume penjualan boleh diturunkan agar perusahaan tetap
menghasilkan sejumlah laba atau tidak berakibat perusahaan menderita kerugian
4. Seberapa besar volume penjualan minimal ditetapkan agar perusahaan dapat
menghasilkan sejumlah presentase laba atau provit margin tertentu
5. Seberapa besar laba yang sudah dicapai itu akan bertambah atau berkurang apabila
terjadi perubahan pada salah satu atau lebih faktor yang membentuk laba
Adanya kejelasan tentang penggolongan biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel adalah
jenis biaya yang sifatnya berubah secara proporsional berjalan searah dengan perubahan hasil
penjualan namun biaya persatuan unit penjualan relatif tetap. Sedangkan biaya tetap adalah
biaya yang jumlahnya konstan sampai batasan kapasitas tertentu dan tidak terpengaruh atas
perubahan volume dan hasil penjualan.
Pengertian Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP) dapat didefinisikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana
perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita
rugi. Break Even Point (BEP) adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah
barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi
biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan atau profit
BEP adalah total Revenue=Total Cost
Total Revenue=Total fixed cost + total variabel cost
Total Revenue adalah pendapatan total kita.total fixed cost adalah total semua biaya tetap kita
yaitu biaya yang “mau ga mau produksi atau ga produksi”harus tetap dibayar.total variable
cost adalah total semua biaya variabel yaitu biaya yang kita keluarkan untuk memproduksi
satu unit produk singkatnya BEP terjadi bila total seluruh pendapatan kita sama dengan total
semua biaya yang kita keluarkan.
Dalam kondisi lain analisis BEP pun digunakan untuk membantu pemilihan jenis produk atau
proses produksi yang paling tepat untuk perusahaan dengan mengidentifikasi produk atau
proses yang mempunyai total biaya yang terendah,sedangkan dalam pemilihan lokasi
analisis,BEP dibedakan antara penggunaan untuk produk tunggal dan atau untuk beberapa
produk sekaligus.Mayoritas perusahaan memproduksi atau menjual lebih dari satu produk
menggunakan fasilitas yang sama.
Komponen tersebut adalah biaya dan biaya itu sendiri adalah jumlah pengorbanan yang harus
dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan operasinya dalam kaitannya biaya dibagi menjadi
2 yaitu variabel cost dan biaya tetap (Fixed Cost).
Teknik Perhitungan BEP
Teknik perhitungan BEP dapat digunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan matematis, dan
pendekatan grafik. Pendekatan matematis atau persamaan didasarkan pada saling hubungan
pada berbagai faktor biaya, penjualan yang membentuk laba, dengan bertitik tolak bahwa
pada keadaan BEP jumlah labanya adalah nihil. Pada keadaan tersebut besarnya contribution
margin sama dengan biaya tetap. Sedangkan pendekatan dengan teknik grafik, dilakukan
dengan cara menggambarkan berbagai faktor biaya, penjualan yang membentuk laba dalam
suatu grafik dan menentukan titik potong antara garis penjualan dan total biaya pada sumbu
X dan Y.
Asumsi dalam Penentuan BEP
1. Seluruh jenis biaya dapat diklasifikasikan menjadi biaya tetap atau biaya variabel.
Apabila ada biaya campuran, maka biaya tersebut harus dipisahkan menjadi biaya
tetap dan biaya variabel. Pemisahan biaya tetap dan variabel dapat dilakukan dengan
pendekatan cost, sales price, maupun unit produk dengan memperhatikan beberapa
hal sebagai berikut :
 Fixed Cost harus konstant pada periode tertentu
 Variabel Cost dalam hubungannnya dengan sales harus constant
 Sales Price atau unit tidak berubah dalam periode tertentu
2. Fungsi biaya total terbentuk garis lurus. Sudah pasti asumsi ini menganggap hanya
benar apabila perusahaan berproduksi dalam kisar relevan (relevant range)
3. Fungsi pendapatan total juga berbentuk garis lurus. Garis ini diharapkan bahwa harga
jual per unit adalah konstan untuk seluruh volume penjualan yang mungkin.
4. Analisis terbatas pada satu jenis produk. Apabila perusahaan menjual lebih dari satu
produk maka dianggap bahwa kombionasi penjualan adalah konstan.
5. Persediaan awal sama dengan persediaan akhir. Asumsi ini berarti bahwa seluruh
pengeluaran ditahun tertentu untuk memperoleh atau memproduksi barang dilaporkan
sebagai biaya yang ditandingkan dengan pendapatan di laporan laba-rugi tahun
tersebut.
Contribution Margin (CM)
Contribution Margin (CM) adalah merupakan selisih antara penjualan dengan biaya
variabel. Contribution margin menggambarkan jumlah lebih penjualan di atas biaya
variabel yang tersedia untuk dkontribusikan (menutup) biaya tetap dan laba selama
periode tertentu.
Penjualan Harga Jual Minimal
Suatu perusahaan pasti selalu menetapkan keuntungan yang diinginkan atau profit margin
lebih dulu sebelum kegiatan dijalankan. Oleh karena itu, sebelumnya perlu ditetapkan
penjualan minimal yang harus dicapai sehingga keuntungan yang telah ditargetkan dapat
dicapai.
Margin of Safety (MOS)
Margin of savety (MOS) adalah merupakan pengamanan dimana volume penjualan boleh
berkurang atau diturunkan agar perusahaan tidak menderita kerugian.
BEP untuk perencanaan laba
Tujuan utama dalam perusahaan ini untuk memperoleh laba yang semaksimal mungkin
dengan pengeluaran biaya sekecil mungkin.Untuk mencapai laba yang direncxanakan
perusahaan perlu merencanakan berapa tingkat laba yang akan dicapai oleh penjualan
produknya untuk mengetahui agar perusahaan bisa mengambil keputusan tentang
perencanaan laba.menurut Matz,usry , dan hammer merupakan rencana kerja yang telah
diperhitungkan dengan cermat dimana implikasi keuangannya dinyatakan dalam bentuk
proyeksi perhitungan rugi-laba,neraca,kas dan modal kerja untuk jangka panjang dan
jangka pendek.
Asumsi Keterbatasan Analisis BEP
1. Biaya
Dalam analisis BEP,hanya digunakan dua macam biaya yaitu fixed cost dan variable
cost oleh karena itu harus memisahkan dulu komponen antara biaya tetap dan biaya
variabel artinya mengelompokkan biaya tetap disatu sisi dan biaya variabel disisi
lain.dalam hal ini memisahkan kedua biaya ini relatif sulit karena ada biaya yang
tergolong semi variabel dan tetap.untuk memisahkan kedua pendekatan biaya ini
sebagai berikut :
a. Pendekatan anlitis yaitu kita harus meneliti setiap jenis dan unsur biaya yang
terkandung satu per satu dari biaya yang ada beserta sifat-sifat biaya tersebut.
b. Pendekatan historis dalam hal ini yang harus dilakukan adalah memisahkan biaya
tetap dan variabel berdasarkan angka-angka dan data biaya masa lampau.

2. Biaya tetap(fixed cost)


Biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan
walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan(dalam batas tertentu)
biaya tetap konstan sampai kapasitas tertentu saja biasanya kapasitas produksi yang
dimiliki.contoh biaya tetap adalah seperti gaji penyusutan aktiva tetap,bunga,sewa
atau biaya kantor dan biaya tetap lainnya.
3. Biaya variabel (cost)
Biaya variabel merupakan biaya yang secara total berubah-ubah sesuai dengan
perubahan volume produksi atau penjualan artinya sesuai dengan perubahan volume
produksi atau penjualan. Asumsi kita biaya variabel berubah-ubah secara sebanding
dengan perubahan volume produksi atau penjualan.dalam praktiknya ini sulit terjadi
karena dalam penjualan jumlah besar akan ada potongan-potongan tertentu baik
yang diterima maupun diberikan perusahaan contohnya yaitu biaya bahan baku,upah
buruh langsung,dan komisi penjualan biaya variabel lainnya.
4. Harga jual
Harga jual maksudnya dalam analisis ini hanya digunakan untuk satu macam harga
jual atau harga barang yang dijual atau diproduksi.
5. Tidak ada perubahan harga jual
Artinya diasumsikan harga jual per satuan tidak dapat berubah selama periode
analisis. Hal ini bertentangan dengan kondisi yang sesungguhnya dimana harga jual
dalam suatu periode dapat berubah-ubah seiring dengan perubahan biaya-biaya
lainnya yang berhubungan langsung dengan produk maupun tidak.

Anda mungkin juga menyukai