NIM : A031221061
Prodi : Akuntansi
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen F
1. Semua biaya harus diklasifikasikan sebagai biaya variabel atau biaya tetap.
Selain itu, biaya campuran juga bisa dibagi menjadi unsur biaya variabel dan
tetap. Biaya tetap dianggap tetap pada saat aktivitas berubah, dan biaya
variabel per unit tidak berubah seiring dengan perubahan aktivitas. Efisiensi
dan produktivitas dalam proses produksi dan tenaga kerja dianggap konstan.
2. Fungsi biaya harus bersifat linier dalam kisaran relevan. Asumsi ini berlaku
dalam kisaran aktivitas bisnis yang normal.
3. Fungsi pendapatan juga harus bersifat linier dalam kisaran relevan. Harga jual
per unit dianggap tetap dalam kisaran volume produksi. Hal ini menunjukkan
bahwa pasar adalah persaingan murni untuk produk atau jasa akhir. Jumlah
pendapatan berubah sejalan dengan perubahan volume penjualan unit
produk. Harga jual rata-rata per unit produk dianggap konstan.
4. Analisis ini diterapkan pada satu produk atau campuran produk yang beragam
dengan asumsi bahwa karakteristik campuran penjualan tetap dalam kisaran
relevan. Jika produk memiliki harga jual dan biaya yang berbeda maka,
perubahan dalam campuran penjualan akan memengaruhi hasil analisis biaya-
volume-laba.
Adapun titik Impas (Break Even Point - BEP) dapat dihitung menggunakan dua
metode, yaitu Pendekatan Persamaan dan Pendekatan Margin Kontribusi. Kedua
metode ini menghasilkan hasil yang identic/sama, yakni:
a. Pendekatan Persamaan
Laporan laba rugi yang disusun dengan metode variable costing adalah alat yang
berguna bagi manajemen dalam mengkategorikan biaya perusahaan ke dalam
kelompok biaya tetap dan biaya variabel. Laporan ini dapat digunakan untuk
menentukan titik impas berdasarkan nilai penjualan, bukan jumlah unit yang
dihasilkan. Persamaannya adalah sebagai berikut:
Jika ukuran unit penjualan telah diketahui, persamaan laba dapat diperluas
dengan menggambarkan hubungan antara pendapatan penjualan dan biaya variabel
dalam istilah nilai uang dan jumlah unit. Oleh karena itu, persamaan laba dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Laba operasi = (Harga jual per unit x jumlah unit penjualan) –(BiayaVariabel per
unit x Jumlah unit penjualan)– Biaya tetap total
b. Pendekatan Margin Kontribusi
Perhitungan titik impas dapat dilakukan dengan fokus pada margin kontribusi,
yang juga dikenal sebagai pendekatan margin kontribusi. Margin kontribusi adalah
pendapatan penjualan dikurangi dengan total biaya variabel. Pada titik impas, nilai
margin kontribusi akan sama dengan total biaya tetap.
Titik Impas (BEP) dalam nominal penjualan dapat dihitung dengan menganggap
bahwa biaya variabel merupakan persentase dari total penjualan. Selain itu,
penjualan pada titik impas juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Dengan asumsi bahwa biaya tetap tidak berubah, kita dapat menggunakan rasio
margin kontribusi untuk menilai bagaimana perubahan pendapatan penjualan akan
memengaruhi laba. Caranya adalah dengan mengalikan rasio margin kontribusi
dengan perubahan dalam pendapatan penjualan. Rasio margin kontribusi adalah
bagian dari pendapatan penjualan yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan
menghasilkan laba.
Analisis target laba, dalam konteks hubungan antara biaya, volume, dan laba, pada
dasarnya mirip dengan analisis titik impas. Perbedaannya hanya terletak pada jumlah
laba yang dipertimbangkan dalam rumusnya. Ketika menghitung titik impas, target
laba adalah nol, tetapi dalam analisis target laba seperti yang dijelaskan di atas,
jumlah laba yang diinginkan disesuaikan dalam rumusnya, biasanya lebih besar
daripada nol.
2. Analisis Sensivitas
Salah satu aspek yang krusial dalam analisis biaya-volume-laba adalah bahwa
ketika ada perubahan dalam satu faktor atau lebih yang memengaruhi analisis, perlu
dilakukan penilaian atau evaluasi. Aspek ini sangat penting bagi manajemen dalam
proses perencanaan dan penyusunan anggaran karena memungkinkan untuk menguji
dampak perubahan faktor atau mempertimbangkan berbagai alternatif. Metode yang
digunakan adalah perbandingan laporan laba-rugi.
D. Marjin keamananMarjin keamanan (margin of safety)