Anda di halaman 1dari 7

Peta Konsep Analisis Biaya Volume Laba

Anggota Kelompok : 1. I Gusti Agung Indra Palguna (1115251167) 2. Prasetya Jaya Warsa (1115351061) 3. Ida Bagus Satwika Adhi Nugraha

(1115351083) 4. Dewa Ketut Wira Santana (1115351076) 5. I Made Dwi Primantara (1115351068)

Peta Konsep Analisis Biaya Volume Laba

Tititk Impas dalam Unit

Titik Impas dalam Dolar Penjualan

Analisis MultiProd uk

Analisis Biaya Volume Laba

Representasi Grafis dari Hubungan CVP

Perubahan dalam Variabel CVP

Analisis CVP dan Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas

biaya volume laba (cost volume profit analysis) merupakan suatu alat yg sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis biaya volume laba menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yg terjual, dan harga, semua informasi keuangan perusahaan terkandung

Analisis

didalamnya. Analisis CVP dapat menjadi suatu alat yg sangat bermanfaat untuk mengidentidfikasi cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yg dihadapi suatu divisi dan membantu mencari pemecahannya.

Titik Impas dalam Unit.


Titik impas (break even point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Untuk menentukan titik impas dalam unit, kita fokus pada laba operasi. Penggunaan laba operasi dalam analisis CVP. Laba operasi hanya mencakup pendapatan dan beban dari operasional normal perusahaan. Laba bersih adalah laba operasi dikurangi pajak penghasilan. Setelah menghitung unit yg terjual, kita dapat mengembangkan persamaan laba operasi dengan menyatakan pendapatan penjualan dan beban variable dalam unit dolar dan jumlah unit. Jalan pintas untuk menghitung unit impas. Kita dapat menghitung unit impas lebih cepat dengan berfokus pada margin kontribusi. Margin kontribusi adalah pendapatan dikurangi total biaya variabel. Pada impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap. Penjualan dalam unit yg diperlukan untuk mencapai target laba. Meskipun titik impas merupakan informasi yg berguna, bagi sebagian besar perusahaan ingin memperoleh laba operasi lebih besar dari nol. Analisis CVP menyediakan suatu cara mnentukan jumlah unit yg dijual untuk menghasilkan target laba tertentu yaitu dengan menyatakan target laba operasi dalam dolar atau suatu persentasi dari pendapatan penjualan.

Titik Impas dalam Dolar Penjualan.


Pada beberapa kasus yg menggunakan analisis CVP, manajer mungkin lebih suka menggunakan pendapatan penjualan sebagai ukuran aktivitas penjualan daripada unit yg terjual. Suatu ukuran unit

yg terjual dpt dikonversikan menjadi suatu ukuran pendapatan penjualan hanya dengan mengalikan harga jual per unit dengan unit yg terjual. Untuk menghitung titik impas dalam dolar penjualan, biaya variabel didefinisikan sebagai suatu persentasi dari penjualan bukan dari jumlah unit yg terjual. Rasio biaya variabel merupakan bagian dari setiap dolar penjualan yg harus digunakan untuk menutup biaya variabel. Rasio biaya variabel dapat dihitung dengan menggunakan data total maupun data per unit. Rasio margin kontribusi adalah bagian dari setiap dolar penjualan yg tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba.

Analisis Multiproduk.
Analisis biaya volume laba cukup mudah diterapkan dalam pengaturan produk tunggal. Namun, kebanyakan perusahaan memproduksi dan menjual sejumlah produk atau jasa. Meskipun kompleksitas konseptual dari analisis CVP lebih tinggi dalam situasi multiproduk, pengoperasiannya tidak berbeda jauh. Titik impas dalam unit. Titik impas dalam unit dapat diperoleh dengan rumus : Unit impas = biaya tetap (harga-biaya variabel per unit). Bauran penjualan adalah kombinasi relative dari berbagai produk yg sedang dijual perusahaan. Padda bauran penjualan tertentu masalah multiproduk dapat dialihkan ke dalam analisis produk tunggal. Apabila bauran penjualan berubah, maka ttik impas juga akan berubah.

Representasi Grafis dari Hubungan CVP.


Untuk memahami hubungan CVP secara lebih mendalam, dapat dilakukan melalui penggambaran secara visual. Penyajian secara grafis dapat membantu para manajer melihat perbedaan antara biaya variabel dan pendapatan. Dua grafik dasar yg penting yaitu, grafik laba volume dan grafik biaya volume laba. Grafik laba volume.

Grafik laba volume menggambarkan hubungan antara laba dan volume penjualan secara visual.Grafik laba volume merupakan grafik dari persamaan laba operasi (laba operasi = (harga x unit) (biaya variabel per unit x unit) - biaya tetap). Dalam grafik ini, laba operasi merupakan variabel terikat dan unit merupakan variabel bebas. Grafik biaya volume laba. Grafik biaya volume laba menggambarkan hubungan antara biaya, volume, dan laba. Untuk mendapatkan gambaran yg lebih terperinci, perlu dibuat grafik dengan dua garis terpisah yaitu garis total pendapatan dan garis total biaya. Tiap-tiap garis ini disajikan dengan dua persamaan berikut : 1. Pendapatan = harga x unit. 2. Total biaya = (biaya variabel per unit unit ) biaya tetap. Asumsi-asumsi pada Analisis Biaya Volume Laba. Grafik laba volume dan grafik biaya volume laba mengandalkan beberapa asumsi penting. Antara lain : 1. Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk linear. 2. Analisis mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya variabel per ubit dapat diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang rentang yg relevan. 3. Analisis mengasumsikan apa yg diproduksi dapat dijual. 4. Untuk analisis multiproduk, diasumsikan bauran penjualan diketahui. 5. Diasumsikan harga jual dan biaya diketahui secara pasti.

Perubahan dalam variabel CVP.


Karena perusahaan beroperasi dalam dunia yg dinamis, mereka harus memperhatikan perubahan-perubahan yg terjadi dalam harga, biaya variabel, dan biaya tetap. Perusahaan juga harus memperhitungkan perngaruh risiko dan ketidakpastian. Memperkenalkan risiko dan ketidakpastian. Asumsi penting dari analisis CVP adalah harga dan biaya diketahui dnegan pasti. Namun, hal tersebut jarang terjadi. Risiko

dan ketidakpastian adalah bagian dari pengambilan keputusan bisnis dan bagaimanapun hal itu harus ditangani. Secara formal, risiko berbeda dengan ketidakpastian. Distribusi probabilitas variabel pada risiko dpt diketahui, sedangkan distribusi probabilitas ketidakpastian tidak diketahui. Untuk menghadapi risiko dan ketidakpastian, para manajer menggunakan berbagai metode seperti : 1. Pihak manajemen harus menyadari sifat ketidakpastian dari harga, biaya, dan kuantitas di masa depan. 2. Para manajer bergerak dari pertimbangan titik impas ke pertimbangan yg disebut kisaran titik impas. 3. Para manajer dpat menggunakan analisis sensitivitas atau analisis bagaimana-jika. Dua konsep yg bermanfaat bagi manajemen adalah margin pengaman dan pengungkit operasi. Margin pengaman adalah unit yg terjual atau diharapkan terjual atau pendapatan yg dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkan yg melebihi volume impas. Dalam bidang keuangan, pengungkit operasi berkaitan dengan bauran relatif dari biaya tetap dan biaya variabel dalam suatu organisasi.

Analisis

CVP

dan

Perhitungan

Biaya

Berdasarkan Aktivitas.
Analisis CVP konvensional mengasumsikan semua biaya perusahaan dapat dikelompokkan dalam dua kategori : biaya yg berubah sejalan dengan volume penjualan (biaya variabel) dan biaya yg tidak berbah (biaya tetap). Selanjutnya biaya diasumsikan sebagai fungsi linear dari volume penjualan. Pada sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, biaya dibagi dalam kategori unit dan nonunit. Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas mengakui bebrapa biaya yg berubah bergantung pada jumlah unit yg diproduksi sedangkan bebrapa biaya lainnya tidak. Penggunaan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas tidak berarti analisis CVP kurang bermanfaat. Pada

kenyataannya, analisis CVP menjadi lebih bermanfaat karena ia memberikan wawasan yg lebih akurat mengenai perilaku biaya.

Anda mungkin juga menyukai