AKUNTANSI MANAJEMEN
Disusun oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
MALANG
2021
Cost-Volume-Profit Analysis ( CVP Analysis )
Analisis yang menekankan keterkaitan antara Cost, Kuantitas yang dijual, dan Harga dengan
menyatukan seluruh informasi keuangan perusahaan. Analisis ini merupakan Tools yang penting untuk
mengidentifikasi masalah ekonomi yang dihadapi sebuah divisi dan membantu memberi solusi atas
permasalahan tersebut. Selain masalah ekonomi divisi, masalah lain yang dapat menggunakan CVP
Analysis adalah sebagai berikut.
• Untuk mengetahui jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai Break-Even Point
• Untuk mengetahui dampak dari pengurangan fixed cost pada Break-Even Point
• Untuk mengetahui dampak kenaikan harga pada laba
• Untuk memeriksa dampak berbagai tingkat harga atau biaya atas keuntungan yang mungkin
dilakukan oleh manajer melalui analisis sensitifitas.
Break-Even Point dalam Unit
Break-Even Point merupakan titik dimana Total Revenue sama dengan Total Cost dimana menunjukkan
saat titik keuntungan nol. Pendekatan ini berfokus pada Operating Income untuk menemukan BEP dan
melihat berapa banyak unit yang perlu terjual untuk mencapai target laba. Menggunakan CVP Analysis
dalam unit yang harus terjual, Perlu diketahui Komponen biaya dan Pendapatan dalam unit yang terdiri
atas seluruh biaya di perusahaan seperti Direct Materials, Direct Labor, Variable Overhead, Variable
selling and administrative costs serta fixed overhead dan fixed selling and administrative expenses.
Operating Income pada CVP Analysis
Operating Income yang dimaksud termasuk pendapatan dan beban dari tingkat normal operasional
perusahaan. Net Income merupakan hasil perhitungan dari Operating Income dikurangi Income Taxes.
Berikut Rumus dari Operating Income:
Atau
Operating Income = ( Price x Units Sold ) – ( Variable Cost Per Unit x Units Sold ) – Total Fixed Costs
Untuk mencari titik Break-Even maka perusahaan harus mencari tingkat unit dengan 0 profit melalui
rumus BEP dibawah ini:
Keunggulan menggunakan pendekatan Operating Income adalah Persamaan CVP diturunkan dari
Laporan Laba Rugi Variable Costing yang memudahkan menyelesaikan permasalahan pada CVP
Analysis.
Cara Cepat Menghitung Unit pada BEP
Atau
ANALISIS MULTIPRODUK
Meskipun konsep analisis CVP lebih kompleks dalam multi produk, pengoperasiannnya tidak jauh
berbeda. Berikut adalah contoh adaptasi rumus-rumus dalam produk tunggal ke multiproduk :
Perusahaan memisahkan beban tetap langsung dari beban tetap umum. Beban tetap langsung (direct
fixed expenses) adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri ke setiap produk dan akan hilang jika produk
tersebut tidak ada. Beban tetap umum (common fixed expenses) adalah biaya tetap yang tidak dapat
ditelusuri ke produk dan akan tetap muncul meskipun salah satu produk dieliminasi.
Berdasarkan margin kontribusi paket diatas, persamaan break-even point dapat digunakan untuk
menentukan jumlah paket yang harus dijual untuk mencapai break-even dengan membagi biaya tetap
dengan margin kontribusi per paket.
Dalam grafik diatas diasumsikan penjualan 40 unit dengan laba $100. Grafik laba volume mudah
diinterpretasikan tetapi gagal mengungkapkan bagaimana biaya berubah ketika volume penjualan
berubah.
Secara formal, risiko berbeda dengan ketidakpastian. Distribusi probabilitas variabel pada
risiko dapat diketahui, sedangkan distribusi probabilitas variabel pada ketidakpastian tidak
diketahui.
Dua konsep yang bermanfaat bagi manajemen adalah margin pengaman dan operating
leverage. Kedua konsep ini dapat dipertimbangkan untuk mengukur risiko.
1. Margin pengaman (margin of safety) adalah unit yang terjual atau diharapkan terjual atau
pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkan yang melebihi volume impas.
Analisis sensitivitas adalah teknik ”bagaimana-jika” yang menguji dampak dari perubahan
asumsi-asumsi yang mendasarinya terhadap suatu jawaban. Analisis sensitivitas bisa
memberikan masukan bagi para manajer untuk merasakan tingkat pengaruh dari variabel yang
buruk terhadap suatu jawaban.
Pada sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, biaya dibagi dalam kategori berdasarkan
unit dan nonunit. Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas mengakui beberapa biaya
yang berubah bergantung pada jumlah unit yang diproduksi sedangkan beberapa biaya lain
tidak. Namun, meskipun sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas mengakui biaya
berdasarkan nonunit tetap berkenaan dengan perubahan volume produksi, sistem perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas juga memperlihatkan banyak biaya berdasarkan nonunit berubah
berkenaan dengan penggerak aktivitas lainnya.
Persamaan ABC pada analisis CVP merupakan representasi yang lebih lengkap mengenai
perilaku biaya yang mendasari dan dapat memberikan pemahaman strategis yang penting.
Jika suatu perusahaan menganut JIT, maka biaya variabel per unit yang dijual berkurang dan
biaya tetap bertambah.
Total biaya = Biaya tetap + (Biaya variabel per unit x Jumlah unit) + (Biaya
rekayasa x Jumlah jam rekayasa)