Anda di halaman 1dari 11

Natural

ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA: ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL


Footlia Iyona
Akuntansi_B/2019
Cost-Volume-Profit
Analysis)

Analisis biaya-volume-laba (analisis CVP) merupakan suatu alat yang


berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis
CVP menekankan pada keterkaitan biaya, kuantitas yang terjual, dan
harga, maka semua informasi keuangan perusahaan terkandung
didalamnya. Analisis CVP dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat
untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang
dihadapi suatu divisi dan membantu mencari pemecahannya. Analisis
CVP dapat juga menyinggung beberapa isu: jumlah unit yang harus dijual
untuk mencapai titik impas; dampak pengurangan biaya tetap terhadap
titik impas; dan dampak kenaikan harga terhadap laba. Analisis CVP
memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis sensitivitas
dengan menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap
laba
Titik Impas Dalam Unit

Titik impas adalah titik dimana total pendapatan


sama dengan total biaya, yaitu titik dimana laba Laba operasi = Pendapatan penjualan – Beban
sama dengan nol. • Penggunaan Laba Operasi variabel – Beban tetap Atau Laba operasi =
dalam Analisis CVP Laporan laba rugi merupakan (Harga x Jumlah unit) – (Biaya variabel per unit
suatu alat yang berguna untuk mengorganisasikan x Jumlah unit) – Total biaya tetap
biaya-biaya perusahaan menjadi kategori tetap dan
variabel. Laporan laba rugi dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut:
Contoh:
Whitter Company memproduksi mesin potong. Proyeksi laporan laba-rugi untuk
tahun mendatang: Penjualan (1.000 unit x 400) = 400.000 Dikurangi: B. Variabel =
(325.000) Marjin kontribusi = 75.000 Dikurangi: B. Tetap = (45.000) Laba sebelum
pajak = 30.000
Diketahui:
• Harga : 400
• B. Variabel : 325
• B. Tetap : 45.000
Lanjutan

Jawab:
Untuk mencari titik impas persamaan laba Jalan Pintas untuk Menghitung Unit Titik Impas
operasi adalah: Marjin
• Jumlah unit 0 = (400 x unit) – (325 x unit) kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi
– 45.000 0 = 75 x unit – 45.000 75 x unit = total biaya variabel. Pada titik impas, marjin kontribusi
45.000 Unit = 600 sama dengan beban tetap. Unit titik impas labih cepat
• Titik impas (laba operasi) dihitung dengan memfokuskan pada margin
Penjualan (600 unit x 400) : 240.000 kontribusi.
Dikurangi: B. Variabel : (195.000)
Marjin kontribusi : 45.000 Jumlah unit = Biaya tetap : Marjin kontribusi per unit
Dikurangi: B. Tetap : (45.000)
Laba operasi : 0
Penjualan Per Unit yang Diperlukan untuk Mencapai Target
Laba Target laba di sini adalah laba operasi di atas nol(titik
impasnya), yang dapat dinyatakan dengan jumlah dolar atau
sebagai persentase dari pendapatan penjualan
Target Laba Setelah Pajak
Pada saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak
berperan, karena pajak yang dibayarkan untuk laba nol adalah
nol. Apabila perusahaan ingin menghasilkan laba bersih
tertentu, target laba dinyatakan sebagai laba bersih, maka
harus ditambahkan kembali pajak penghasilan untuk
memperoleh laba operasi.

Laba bersih = Laba operasi – Pajak


= Laba operasi – (Tarif pajak x Laba operasi)
= Laba operasi (1 – Tarif pajak) atau
Laba operasi= (Laba bersih) : (1- Tarif pajak)
Titik Impas Dalam Dolar Penjualan

Untuk menghitung titik impas dalam dolar penjualan, biaya variable


didefinisikan sebagai suatu persentase dari penjualan bukan sebagai
sebuah jumlah per unit yang terjual. • Rasio biaya variabel
merupakan bagian dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan
untuk menutupi biaya variabel. Rasio biaya variabel = (biaya variabel
per unit)/(harga jual per unit). • Rasio margin konstribusi adalah
bagian dari setiap dolar penjualan yang tersedia untuk menutupi
biaya tetap dan menghasilkan laba. Maka berdasarkan pengertian
tersebut dapat dirumuskan bahwa Rasio margin kontribusi = (margin
kontribusi per unit)/(harga jual per unit).
Analisis Multiproduk

Analisis multiproduk mengharuskan suatu asumsi dibuat


sehubungan dengan bauran penjualan yang diharapkan. Bauran
penjualan adalah kombinasi relative dari berbagai produk yang
sedang dijual perusahaan. Pada bauran penjualan tertentu, masalah
multiproduk dapat dialihkan ke dalam analisis produk tunggul.
Apabila bauran penjualan berubah, maka titik impas juga akan
berubah. Kenaikan penjualan produk yang memiliki merjin kontribusi
tinggi akan memperkecil titik impas, sementara kenaikan penjualan
produk dengan marjin kontribusi rendah akan memperbesar titik
impas.
Penjualan impas = Biaya tetap : Rasio marjin kontribusi
Penyajian Secara Grafis Hubungan CVP

• Grafik Laba-Volume, menggambarkan secara visual hubungan antara laba


dan volume penjualan. Grafik labavolume merupakan grafik dari persamaan laba
operasi [Laba operasi = (Harga x Unit) – (Biaya variable per unit x Unit) – Biaya
tetap]. Untuk laba operasi sebgai variable dependen atau tak bebas(ditunjukkan
oleh sumbu vertical) dan unit merupakan variable independen(diukur
disepanjang sumbu horizontal).
• Grafik Biaya-Volume-Laba, menggambarkan hubungan antara biaya, volume,
dan laba. Untuk itu, diperlukan dua grafik dengan garis terpisah yaitu garis total
pendapatan dan garis total biaya.
Pendapatan = Harga x Unit
Total biaya = Biaya variable per unit x Unit + Biaya tetap Dengan sumbu vertical
diukur dalam dolar dan sumbu horizontal dalam unit yang terjual.
Perubahan Variabel CVP

Ada beberapa cara untuk manajer menghadapi resiko dan ketidakpastian. Pertama,
pihak manajemen harus menyadari sifat ketidakpastian dari harga, biaya, dan
kuantitas di masa depan. Selanjutnya para manajer bergerak dari pertimbangan titik
impas ke pertimbangan kisaran titik impas. Para manajer juga dapat menggunakan
analisis bagaimana-jika (what if) selain analisis sensitivitas.
• Margin pengamanan (margin of safety) adalah unit yang terjual atau diharapkan
terjual atau pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkan melebihi
volume impas. Margin pengaman dapat dipandang sebagai ukuran kasar dari
resiko.
• Pengungkit operasi (operating leverage) merupakan penggunaan biaya tetap
untuk menciptakan perubahan presentase laba yang lebih tinggi ketika aktivitas
penjualan berubah. Tingkat pengungkit operasi (degree of operating leverage =
DOL) untuk tingkat penjualan tertentu dapat diukur dengan menggunakan rasio
margin kontribusi terhadap laba. Tingkat pengungkit operasi = margin
kontribusi/laba operasional
Analisis CVP dan Perhitungan Biaya
Berdasarkan Aktivitas
Analisis CVP konvensional mengasumsikan semua
Kedua, pembilang pada persamaan impas
biaya perusahaan dapat dikelompokkan dalam dua
kategori : biaya variabel dan biaya tetap. Pada sistem
ABC memiliki dua istilah biaya variabel non-
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, biaya dibagi unit: satu untuk aktivitas yang berkaitan
dalam kategori berdasarkan unit dan non-unit. dengan batch dan satu untuk aktivitas yang
Perbandingan antara titik impas ABC dengan titik impas berkaitan dengan keberlanjutan produk. Jika
konvensional mengungkapkan dua perbedaan yang suatu perusahaan menganut JIT, maka biaya
signifikan. Pertama, biaya tetapnya berbeda. Beberapa variabel per unit yang dijual berkurang dan
biaya yang sebelumnya diidentifikasi sebagai biaya tetap biaya tetap bertambah.
dapat berbeda dengan penggerak.

• Rumus AVP
Jumlah unit = (Target laba + B. Tetap)/(Harga – B. Variabel per unit)
• Rumus ABC
Jumlah Unit = [Target laba + B. Tetap ABC + (B Pengaturan x Jml Pengaturan) + (B. Rekayasa x
Jml Jam rekayasa)] / (Harga – B. variavel per unit)
Natural

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai