Akuntansi Manajemen
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA: ALAT
PERENCANAAN MANAJERIAL
Kelompok 2:
Fitzal Rahman 2019104413
Kartika Sari 2019104463
Vahrul David Arianto 2019104856
Titik Impas (break even point) adalah titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya,
titik di mana laba sama dengan nol.
Menemukan titik impas dalam unit, fokus kepada laba operasi.
Cara untuk menemukan titik impas:
a. Membahas cara untuk menentukan titik impas.
b. Melihat bagaimana pendekatan kita dapat dikembangkan untuk menentukan jumlah unit
yang harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan.
Bagaimana menentukan apa yang dimaksud dengan sebuah unit?
Perusahaan manufaktur mendefinisikan sebuah unit sebagai satu batang sabun mandi merek Ivory.
Perusahaan jasa menghadapi pilihan yang sulit, karena mendefinisikan sebuah unit sebagai mil penumpang atau sebagai satu kali
perjalanan.
Perusahaan penyedia perlengkapan maritim, industri, dan umum bagi kapal-kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yang berpangkalan
di wilayah timur laut Florida dan Karibia, mendefinisikan unit produktif untuk mengukur berbagai aktivitas yang terlibat dalam
pemberian jasa.
Dengan cara tersebut, jasa yang lebih rumit dibebankan lebih banyak unit produktif daripada jasa yang tidak terlalu rumit, sehingga
usaha jasa dapat di standarisasi.
Penggunaan Laba Operasi dalam Analisis CVP
Laporan laba rugi merupakan suatu alat yang berguna untuk mengorganisasikan biaya-biaya perusahaan ke dalam
kategori tetap dan variabel. Laporan dapat di nyatakan sebagai persamaan berikut:
Misalkan terdapat pertanyaan berapa jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai impas, atau untuk menghasilkan
laba nol? Jawabannya dengan menetapkan laba operasi sama dengan nol dan kemudian memecahkan persamaan laba
operasi untuk jumlah unit.
Sebuah keunggulan penting dari pendekatan laba operasi adalah bahwa seluruh persamaan CVP berikutnya diturunkan
dari laporan laba rugi menurut perhitungan biaya variabel. Akibatnya
Contoh untuk mencari titik impas dalam unit dengan menggunakan Whittier Company memproduksi mesin pemotong
rumput.
Penggunaan Laba Operasi dalam Analisis CVP
Misalkan terdapat pertanyaan berapa jumlah unit yang 0 = ($400 x unit) - ($325 x unit) - $45.000
harus dijual untuk mencapai impas, atau untuk 0 = ($75 x unit) - ($45.000)
menghasilkan laba nol? Jawabannya dengan menetapkan
laba operasi sama dengan nol dan kemudian memecahkan $75 x unit = $45.000
persamaan laba operasi untuk jumlah unit. unit = 600
Contoh untuk mencari titik impas dalam unit dengan
menggunakan Whittier Company memproduksi mesin
pemotong rumput. Dengan demikian, Whittier harus menjual 600
pemotong rumput untuk sekedar menutupi semua
Penjualan $400.000
beban tetap dan variabel.
Dikurangi: beban variabel 325.000 Suatu cara yang baik untuk memeriksa jawaban ini
Margin kontribusi $75.000 adalah dengan memformulasikan suatu laporan laba
rugi berdasarkan 600 unit yang terjual.
Dikurangi: beban tetap 45.000
Penjualan $240.000
Laba Operasi $30.000
Dikurangi: beban variabel 195.000
Untuk Whittier Company, harga adalah $ 400
Margin kontribusi $45.000
per unit, dan biaya variabel per unit adalah
$325.000 Dikurangi: beban tetap 45.000
$325 ( ). Biaya tetap adalah $ 45.000.
1.000 unit Laba Operasi $-
Maka, pada titik impas, persamaan laba operasi
adalah sebagai berikut: Jelaslah, penjualan 600 unit menghasilkan laba NOL.
Jalan Pintas untuk Menghitung Unit Impas
Cara cepat untuk menghitung unit impas dengan memfokuskan pada margin kontribusi.
Margin kontribusi (contribution margin) adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya variabel.
Pada impas,margin kontribusi sama dengan beban tetap. Apabila kita mengganti margin kontribusi per unit untuk harga
di kurangi biaya variabel per unit pada persamaan laba operasi dan memperoleh jumlah unit, maka kita akan
mendapatkan persamaan dasar impas sebagai berikut:
Biaya tetap
Jumlah unit =
Margin kontribusi per unit
Contoh menggunakan Whittier Company, margin kontribusi per unit bisa dihitung dengan salah satu dari 2 cara:
I.Dengan cara membagi total margin kontribusi dengan unit yang terjual untuk menghasilkan $ 75 unit .
II.Menghitung harga dikurangi biaya variabel per unit. Dengan cara lain sama saja, yaitu $ 75 per unit .
Untuk menghitung jumlah unit impas, Whittier Company, gunakanlah persamaan dasar impas sebagai berikut:
$ 45.000
Jumlah unit = $400
$325
$ 45.000
Jumlah unit = $75
Jumlah unit = 600.
Tentu saja jawaban sama persis dengan yang dihitung menggunakan laporan laba rugi.
Penjualan dalam Unit yang Diperlukan untuk
Mencapai Target Laba
Meskipun titik impas merupakan informasi yang berguna, namun
kebanyakan perusahaan ingin memperoleh laba operasi lebih besar
daripada nol.
Analisis CVP menyediakan suatu cara untuk menentukan berapa unit
yang harus dijual untuk menghasilkan laba tertentu.
Target laba operasi dapat dinyatakan sebagai sebuah jumlah dolar
(misalnya, $20.000) atau sebagai suatu persentase dari pendapatan
penjualan (contoh, 15%) atau sebagai suatu persentase dari laba
operasi maupun pendekatan margin kontribusi dapat dengan mudah
disesuaikan untuk mencari target laba.
Target Laba sebagai sebuah Jumlah Dolar
Whittier Company ingin memperoleh laba operasi $ 60.000. Berapakah mesin pemotong rumput
yang harus di jual untuk mencapai hasil ini?
Gunakan laporan laba rugi untuk mencari hasilnya!
$ 60.000 = ($400 x Unit) - ($325 x Unit) - $45.000
$ 105.000 = $ 75 x Unit
Unit = 1.400
Jika menggunakan persamaan dasar impas, hanya perlu menambahkan target laba $60.000 pada
biaya tetap dan langsung menemukan jumlah unit:
$ 45.000+ $60.000 Penjualan (1.400 unit @ $400) $560.000
Unit = $400
$325
Dikurangi: Beban variabel 455.000
$105.000 Margin Kontribusi $105.000
Unit =
$75 Dikurangi: Beban tetap 45.000
Unit = 1.400
Laba Operasi $60.000
$ 45.000 − $ 75.000
$ 48.750 = Laba operasi - (0.35 x Laba operasi) Unit =
$ 48.750 = 0,65 (Laba operasi) $ 75
$75.000 = Laba operasi $ 120.000
Unit =
$75
Unit = 1.600
Target Laba Setelah Pajak
Persentase
Dolar
Penjualan
Penjualan $400.000 100,00%
Dikurangi: Biaya
325.000 81,25%
variabel
Margin
$75.000 18,75%
Kontribusi
Dikurangi: Biaya
45.000
tetap
Laba operasi $30.000
Target Laba dan Pendapatan Penjualan
Berapakah pendapatan penjualan yang harus dihasilkan Whittier untuk memperoleh laba sebelum
pajak sebesar $ 60.000?
Caranya: tambahkan target laba operasi sebesar $60.000 kepada biaya tetap $45.000 dan bagilah
dengan rasio margin kontribusi:
$ 45.000 + $ 60.000
Penjualan =
0,1875
$ 105.000
Penjualan =
0,1875
Penjualan = $ 560.000
Whittier harus menghasilkan pendapatan $ 560.000 untuk mencapai target laba sebesar $ 60.000.
Untuk memperoleh total perubahan dalam laba yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan,
kalikan rasio margin kontribusi dengan perubahan dalam penjualan.
Jika pendapatan penjualan adalah $ 540.000, bukan $ 560.000, bagaimana pengaruhnya terhadap
laba yang diharapkan. Penurunan pendapatan sebesar $20.000 akan mengakibatkan penurunan
laba sebesar $ 3.750 (0,1875 x $ 20.000)
Membandingkan Kedua Pendekatan
Untuk pengaturan produk tunggal, pengubahan titik impas dalam
unit menjadi impas dalam pendapatan penjualan hanya merupakan
masalah pengalian harga jual per unit dengan unit terjual. Lalu,
mengapa menggunakan rumus terpisah untuk pendekatan
pendapatan penjualan?
Ada 2 alasan:
1. Rumus pendapatan penjualan memungkinkan untuk secara
langsung mencari pendapatan jika hal tersebut di kehendaki.
2. Pendekatan penjualan jauh lebih mudah untuk digunakan dalam
pengaturan multiproduk, seperti yang akan dibahas dalam
bagian tersebut.
Analisis Multiproduk
Analisis biaya-volume-laba cukup mudah diterapkan dalam
pengaturan produk tunggal. Namun, kebanyakan
perusahaan memproduksi dan menjual sejumlah produk
dan jasa. Meskipun kompleksitas konseptual dari analisis
CVP lebih tinggi dalam situasi multiproduk, namun
pengoperasian tidak beda jauh.
Bagaimana mengadaptasi rumus-rumus yang digunakan
dalam pengaturan produk tunggal ke dalam pengaturan
multiproduk dengan mengembangkan contoh Whittier
Company.
Analisis Multiproduk
• Analisis biaya-volume-laba cukup mudah diterapkan dalam
pengaturan produk tunggal. Namun, kebanyakan
perusahaan memproduksi dan menjuala sejumlah produk
atau jasa. Meskipun kompleksitas konseptual dari analisis
CVP lebih tinggi dalam situasi multiproduk, namun
pengoperasiannya tidak beda jauh.
• Bagaimana mengadaptasi rumus-rumus yang digunakan
dalam pengaturan produk tunggal ke dalam pengaturan
multiproduk dengan mengembangkan contoh Whittier
Company.
Mesin Manual Mesin Operasi Total
Analisis Multiproduk
Penjualan $480.000 $640.000 $1.120.000
Whittier Company telah memutuskan Dikurangi:
untuk menawarkan 2 model mesin Beban variabel
$390.000 $480.000 $870.000
pemotong rumput: mesin pemotong
rumput manual dengan harga jual $ 400 Margin
$90.000 $1.120.000 $250.000
dan mesin pemotong rumput otomatis Kontribusi
dengan harga jual $800. Departemen
pemasaran yakin bahwa sebanyak 1.200 Dikurangi:
mesin pemotong rumput manual dan Beban tetap $30.000 $40.000 $70.000
800 mesin pemotong rumput otomatis langsung
dapat dijual selama tahun depan.
Margin Produk $60.000 $1.080.000 $180.000
Untuk menambah lini produk, dilakukan analisis secara terpisah ke masing-masing lini produk karena dengan cara itu diperoleh
titik impas individu jika laba di definisikan sebagai margin produk.
Contoh untuk 2 produk , terdapat 2 margin kontribusi per unit:
1. Mesin potong rumput manual memiliki margin kontribusi per unit sebesar $ 75 ($400-$325).
2. Mesin pemotong rumput otomatis memiliki margin kontribusi sebesar $ 200 ($800-$600).
• Karena Whittier berharap untuk menjual 3 mesin pemotong rumput manual atas setiap 2 mesin
pemotong rumput otomatis, maka Whittier bisa mendefinisikan produk tunggal yang dijualnya
sebagai suatu paket yang berisi 3 mesin pemotng rumput manual dan 2 mesin pemotong rumput
otomatis.
• Dengan menetapkan produk tersebut sebagai suatu paket, masalah multiproduk dikonversi
menjadi masalah produk tunggal.
• Untuk menggunakan pendekatan TITIK IMPAS DALAM UNIT, harga jual per paket dan biaya
varabel per paket harus diketahui.
• Untuk menghitung nilai-nilai tersebut, bauran penjualan, harga setiap produk, dan masing-masing
biaya variabel yang diperlukan.
Penentuan Bauran Penjualan
Berdasarkan margin kontribusi per paket di atas,
Menurut data produk individu yang disajikan
persamaan dasar impas dapat digunakan untuk
dalam proyeksi laporan laporan laba rugi, nilai menentukan jumlah paket yang perlu dijual guna
paket dapat dihitung sebagai berikut: mencapai titik impas.
a angka ini diperoleh dengan mengalikan jumlah unit dalam paket (3) dengan
margin kontribusi per unit ($75)
Dari proyeksi laporan laba rugi Whittier,
b angka ini diperoleh dengan mengalikan jumlah unit dalam paket (2) dengan
dapat mengetahui bahwa total biaya
margin kontribusi per unit ($200)
tetap perusahaan adalah $ 96.250.
Bauran
Harga
Biaya
Konstrib
Margin Konstrib Paket impas =
Produk Variabel
usi Per
Penjuala usi Per Margin Biaya tetap
Per Unit n Unit
Unit Margin kontribusi per paket
Paket
Margin $ 96.250
Manual
$400 $325 $75 3 $225 a Paket impas =
$ 625
Mesin
Otomatis
800 600 200 2 400 b Paket impas = 154 paket.
Total Paket $625
Penentuan Bauran
Penjualan Mesin Manual Mesin Operasi Total
Whittier harus menjual 462 mesin pemotong
rumput manual (3 x 154) dan 308 mesin Penjualan $184.800 $246.400 $431.200
pemotong rumput otomatis (2 x 154) untuk
mencapai impas. Dikurangi: Beban
$150.150 $184.800 $334.950
variabel
PERIKSALAH LAPORAN LABA RUGI untuk
Margin
memeriksa kebenaran solusi ini (disebelah $34.650 $61.600 $96.250
Laporan Laba Rugi: SOLUSI IMPAS). Kontribusi
Dikurangi: Beban
$30.000 $40.000 $70.000
tetap langsung
Dikurangi: Beban
$26.250
tetap umum
Laba operasi $-
Pendekatan Dolar
Penjualan Penjualan impas $1.120.000
• Panel A menggambarkan Fungsi pendapatan dan biaya yang berbentuk kurva linier.
• Saat kuantitas yang dijual meningkat, pendapatan juga meningkat, tetapi kemudian
peningkatannya mulai tidak setajam bila dibandingkan sebelumnya.
• Ini dijelaskan dengan cukup mudah oleh kebutuhan untuk menurunkan harga ketika lebih
banyak unit yang terjual.
• Fungsi total biaya lebih rumit, pada awalnya naik tajam, kemudian agak mendatar (sejalan
dengan terjadinya PENINGKATAN tingkat pengembalian, dan kemudian kembali naik secara
tajam (sejalan dengan terjadinya PENURUNAN tingkat pengembalian).
Rentang yang Relevan (Asumsi kedua)
• Analisis CVP merupakan alat pengambilan keputusan jangka pendek, karena berorientasi
pada jangka pendek dan sebagian biaya adalah TETAP. Tidak perlu memperhitungkan
seluruh rentang produksi dan penjualan yang mungkin untuk suatu perusahaan.
• DIPERLUKAN: MENETAPKAN OPERASI BERJALAN, atau rentang yang relevan (relevant
range), menggambarkan hubungan biaya dan pendapatan linier yang berlaku. Setelah di
identifikasi, selanjutnya diasumsikan bahwa hubungan antara harga dan biaya diasumsikan
KONSTAN.
• PANEL B mengilustrasikan rentang yang relevan dari 5.000 hingga 15.000 unit. Hubungan
biaya dan pendapatan secara garis besarnya adalah linier dalam rentang ini, yang
memungkinkan untuk menggunakan persamaan CVP linier. Tentu saja, jika rentang harga
yang relevan berubah, maka BIAYA TETAP dan BIAYA VARIABEL akan berbeda, dan harga
yang berbeda juga harus digunakan.
Produksi sama dengan Penjualan (Asumsi ketiga)
Asumsi ketiga adalah bahwa apa yang di produksi dapat dijual.
Tidak ada perubahan persediaan selama periode tersebut.
Persediaan tidak memiliki dampak terhadap analisis impas
merupakan hal yang dapat dimengerti.
Dua konsep yang bermanfaat bagi manajemen adalah margin pengaman dan
pengungkit operasi.
Kedua konsep ini dapat mempertimbangkan untuk masing-masing risiko.
Masing-masing konsep mensyaratkan pengetahuan mengenai biaya tetap dan
variabel.
Margin Pengaman (Margin of Safety)
Margin Pengaman ( margin of safety) adalah unit yang terjual atau diharapkan
untuk terjual atau pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk
dihasilkan yang melebihi volume impas. Dipandang sebagai ukuran kasar risiko.
Jika margin pengaman perusahaan adalah besar atas penjualan tertentu yang
diharapkan di tahun depan, maka risiko menderita kerugian apabila penjualan
mengalami penurunan akan lebih kecil daripada jika margin pengamannya kecil.
Ketika penjualan naik 40%, pengaruh ini dapat memberi manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Ketika
penjualan turun, sistem otomatis juga akan menunjukkan penurunan persentase yang lebih tinggi. Selain itu,
kenaikan pengungkit operasi yang terjadi pada sistem otomatis disebabkan oleh adanya kenaikan biaya tetap.
Titik impas untuk sistem OTOMATIS adalah 7.500 unit ($375.000/$50),, sedangkan titik impas untuk sistem
MANUAL adalah 5.000 unit ($100.000/$20). Jadi, sistem otomatis memiliki risiko lebih besar. Risiko yang
bertambah itu akan menyediakan potensi laba yang lebih tinggi (selama unit yang terjual melebihi 9.167).
Tingkat Pengungkit Operasi
• Dalam memilih diantara sistem yang otomatis dan sistem manual,
manajer harus menilai kemungkinan terjadinya penjualan akan
melebihi 9.167 unit.
• Jika, setelah diteliti, terdapat keyakinan yang kuat bahwa
penjualan akan dengan mudah melebihi jumlah tersebut,
pilihannya jelas sistem OTOMATIS.
• Di lain pihak, jika penjualan dikuatirkan kurang dari 9.167 unit,
maka sistem manual lebih menguntungkan.
• Tabel Sistem OTOMATISASI dan Sistem MANUAL telah
mengikhtisarkan perbedaan relatif antara sistem manual dan
otomatis yang berkaitan dengan konsep CVP.
Analisis Sensitivitas dan CVP
Analisis sensitivitas (sensitivitas analysis) adalah Sistem Manual Sistem Otomatis
sebuah teknik “bagaimana jika” yang menguji
dampak dari perubahan asumsi-asumsi yang Harga Sama Sama
mendasarinya terhadap suatu jawaban. Relatif Lebih
Biaya variabel Relatif Lebih Tinggi
Analisis ini relatif lebih mudah dengan memasukkan Rendah
data mengenai harga, biaya variabel, biaya tetap, Relatif Lebih
Biaya tetap Relatif Lebih Tinggi
dan bauran penjualan, serta menggunakan rumus Rendah
untuk menghitung titik impas dan laba yang Relatif Lebih
diharapkan. Margin kontribusi
Rendah
Relatif Lebih Tinggi
Relatif Lebih
Contoh sebelumnya tentang pengungkit operasi, Titik impas
Rendah
Relatif Lebih Tinggi
perusahaan menganalisis dampak piliahn
penggunaan sistem operasi dan manusal terhadap Margin Relatif Lebih
Relatif Lebih Tinggi
laba. Jika dihitung manual, menjadi tidak praktis. pengamanan Rendah
Dengan menggunakan komputer, akan mudah untuk Tingkat pengungkit Relatif Lebih
Relatif Lebih Tinggi
mengubah harga jual dalam pertambahan $1 antara operasi Rendah
$ 75 atau $125 tentang kuantitas yang terjual. Relatif Lebih
Risiko penurunan Relatif Lebih Tinggi
Rendah
Perbedaan antara SISTEM MANUAL DAN SISTEM Relatif Lebih
OTOMATIS. Risiko kenaikan Relatif Lebih Tinggi
Rendah
Analisis CVP dan Perhitungan Biaya Berdasarkan
Aktivitas
Analisis CVP konvensional mengasumsikan bahwa semua biaya perusahaan dapat
dikelompokkan dalam 2 kategori: biaya yang berubah sejalan dengan volume penjualan (biaya
variabel) dan biaya yang tidak berubah (biaya tetap). Selanjutnya biaya diasumsikan sebagai
fungsi linier dari volume penjualan.
Perbandingan antara titik impas ABC dengan titik impas konvensional mengungkapkan 2
perbedaan yang signifikan.
1) Biaya tetapnya berbeda. Beberapa biaya yang sebelumnya di identifikasikan sebagai biaya
tetap dapat berbeda dengan penggerak biaya non unit, yang dalam halini adalah
pengaturan dan jam rekayasa.
2) Pembilang pada persamaan impas ABC memiliki 2 istilah biaya variabel non unit, satu untuk
aktivitas yang berkaitan dengan batch, dan satu untuk aktivitas yang berkaitan dengan
keberlanjutan produk.
Analisis CVP dan Perhitungan Biaya Berdasarkan
Aktivitas
Penggunaan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas tidak
berarti bahwa analisis CVP kurang bermanfaat. Dalam
kenyataannya, analisis CVP menjadi lebih bermanfaat karena
memberikan wawasan yang lebih akurat mengenai perilaku biaya.
Wawasan tersebut menghasilkan keputusan yang lebih baik. Namun
analisis CVP dalam kerangka berdasarkan aktivitas harus di
modifikasi.
Sebagai ilustrasi, anggaplah bahwa biaya perusahaan dapat
dijelaskan dengan 3 variabel: penggerak aktivitas tingkat unit, yaitu:
unit yang dijual; penggerak aktivitas tingkat batch yaitu jumlah
pengaturan; dan penggerak tingkat produk yaitu jam rekayasa
(engineering hours).
Analisis CVP dan Perhitungan Biaya Berdasarkan
Aktivitas
Persamaan biaya ABC selanjutnya dapat dinyatakan:
Total biaya = Biaya tetap + (Biaya variabel per unit x Jumlah unit) + (Biaya
pengaturan x Jumlah pengaturan) + Biaya rekayasa x Jumlah jam rekayasa).
Laba operasi adalah total pendapatan - total biaya.
Laba operasi = Total pendapatan - (Biaya tetap + (Biaya variabel per unit x
Jumlah unit) + (Biaya pengaturan x Jumlah pengaturan) + (Biaya rekayasa x
Jumlah jam rekayasa).
Gunakan pendekatan margin kontribusi untuk menghitung titik impas dalam
unit. Pada impas, laba operasi adalah NOL dan jumlah unit yang harus dijual
untuk mencapai impas adalah:
Unit impas = [(Biaya tetap + (Biaya pengaturan x Jumlah pengaturan) +
(Biaya rekayasa x Jumlah jam kerja)]/(Harga - Biaya variabel per unit).
Contoh Perbandingan Analisis Konvensional dan ABC
Asumsikan bawa suatu perusahaan
Dengan menggunakan analisis CVP, jumlah unit yang harus
ingin menghitung jumlah unit yang terjual untuk menghasilkan laba sebelum pajak sebesar $
harus dijual untuk menghasilkan 20.000, di hitung sebagai:
Jumlah unit = (Target laba + Biaya tetap) / ( Harga - Biaya
laba sebelum pajak sebesar $ 20.000 variabel per unit)
Jumlah unit = ($20.000 - $ 100.000) / ($20/$10)
Tingkat Jumlah unit = ($ 120.000/$10)
Penggerak Biaya Variabel Per
Penggerak Jumlah unit = 12.000 unit.
Aktivitas Unit
Aktivitas Dengan menggunakan persamaan ABC, jumlah unit yang
harus terjual untuk menghasilkan laba operasi sebesar $
Unit yang terjual 10 - 20.000 dihitung sebagai berikut:
Pengaturan 1.000 20 Jumlah unit = [$ 20.000 + $ 50.000 + ( $1.000 x 20) + $ 30 x
1.000)] / ($20/$10)
Jam Rekayasa 30 1.000 Jumlah unit = 12.000 unit.
Data lainnya:
Kedua pendekatan menghasilkan jumlah unit yang sama yaitu
Total biaya tetap 12.000 unit.
$100.000
(konvensional) Karena: kelompok biaya total tetap menurut perhitungan
biaya konvensional terdiri dari biaya variabel berdasarkan
Total biaya tetap non-unit ditambah biaya yang tetap tanpa memperhatikan
50.000 penggerak aktivitas.
(ABC)
Harga jual per unit 20
Implikasi Strategis: Analisis CVP Konvensional versus Analisis ABC
Setelah dilakukan analisis CVP konvensional, departemen pemasaran menyatakan bahwa penjualan
12.000 unit mustahil dicapai. Hanya 10.000 unit yang mungkin dapat terjual. Presiden direktur
perusahaan kemudian memerintahkan para insinyur perancangan produk mencari suatu cara mengurangi
biaya pembuatan produk.
Para insinyur di minta untuk mempertahankan persamaan biaya konvensional, yaitu biaya tetap ebesar $
100.000 dan biaya variabel per unit $10. Biaya variabel per unit sebesar $10 terdiri atas: tenaga kerja
langsung $4, bahan baku langsung $5, dan overhead variabel $1.
Misalkan bahwa rancangan baru tersebut Titik impas, dengan laba operasi
membutuhkan pengaturan yang lebih rumit, nol dan menggunakan persamaan
sehingga meningkatkan biaya per peraturan
dari $ 1.000 menjadi $ 1.600. Juga misalkan
ABC, dihitung sebagai berikut
bahwa rancangan baru ini, karena (anggap bahwa 20 pengaturan
peningkatan kandungan teknis, membutuhkan masih dilakukan:
dukungan teknik tambahan sebesar 40% (dari
1.000 jam menjadi 1.400 unit). Persamaan
bahwa yang baru, termasuk pengurangan Jumlah unit = [$50.000 + $1.600
biaya variabel tingkat unit adalah sebagai x 20) + ($30 x 1.400)]/ ($20 -
berikut: $8)
Jumlah unit = $124.000/$12
Total biaya = $ 50.000 + ($8 x unit) + ($
1.600 x pengaturan) + ($30 x jam rekayasa) Jumlah unit = 10.333 unit.
Implikasi Strategis: Analisis Penjualan ($20 x 10.000) $200.000
CVP Konvensional versus
Analisis ABC Dikurangi: Beban variabel berdasarkan
80.000
unit ($8 x 10.000)
Dan laba operasi untuk 10.000 unit dihitung
sebagai berikut: (ingat kembali bahwa
jumlah maksimal yang dapat dijual adalah Margin Kontribusi $120.000
10.000 unit).
Mengapa insinyur tersebut melakukan Dikurangi: Beban variabel berdasarkan
kesalahan sedemikian rupa? nonunit:
Apakah mereka tidak mengetahui bahwa
rancangan yang baru akan menaikkan biaya Pengaturan ($ 1.600 x 20) $32.000
pengaturan dan dukungan teknik?
Jawabannya iya dan tidak.
Mereka mungkin menyadari kenaikan pada Dukungan teknik ($30 x 1.400) $42.000 74.000
kedua variabel tersebut, tetapi persamaan
biaya konvensional mengalihkan perhatian
dan perhitungan besarnya dampak Margin yang dapat ditelusuri $46.000
perubahan pada kedua variabel tersebut.
Dikurangi: Beban tetap 50.000
Dengan demikian, persamaan biaya pada JIT dapat dinyatakan sebagai berikut:
Total Biaya: Biaya Tetap + (Biaya variabel per unit - Jumlah per unit) + (Biaya rekayasa - Jumlah jam rekayasa)
Contoh soal 1 Impas dalam Unit
Pengawas Kerriks Company mempersiapkan proyeksi Jawaban:
laporan laba rugi sebagai berikut:
Diminta:
1.Hitunglah jumlah impas dalam unit.
2.Buatlah laporan laba-rugi untuk Kerrisk pada impas.
3.Berapa banyak unit yang harus Kerrisk jual untuk
mendapatkan laba operasi.
Contoh soal 2: Rasio
Margin Kontribusi, Rasio
Biaya Variabel, Impas
dalam Pendapatan
Penjualan.
Diminta:
1.Berapakah margin kontribusi per
unit bagi Kerrisk Company?
Berapakah rasio margin
kontribusinya?
2.Berapakah rasio biaya variabel
bagi Kerrisk Company?
3.Hitunglah pendapatan impasnya!
4.Berapa banyak pendapatan yang
harus di dapatkan oleh Kerrisk untuk
memperoleh laba operasi $ 9.900?
Contoh soal 3:
Target laba sebagai
Fungsi Penjualan
Diminta:
1.Berapa banyak unit yang harus
Kerrisk jual untuk mendapatkan
laba operasi sebesar 15% dari
pendapatan?
2.Buatlah laporan laba rugi
berdasarkan jumlah unit yang
Anda hitung dalam Pertanyaan 1
untuk membuktikan jawaban
Anda!
Contoh soal 4: Impas
setelah Pajak
Diminta:
1.Anggaplah bahwa tarif pajak pendapatan adalah
40%, berapakah laba sebelum pajak yang Kerrisk
harus hasilkan untuk memperoleh laba setelah
pajak sebesar $ 6.000? Berapa banyak unit Kerrisk
harus jual untuk memperoleh laba setelah pajak
sebesar $ 6.000?
2.Anggaplah bahwa tarif pajak pendapatan adalah
50%, berapakah laba sebelum pajak yang Kerrisk
harus hasilkan untuk memperoleh laba setelah
pajak sebesar $ 6.000? Berapa banyak unit yang
Kerrisk harus jual untuk memperoleh laba setelah
pajak sebesar $ 6.000?
3.Anggaplah bahwa tarif pajak pendapatan adalah
30%, berapakah laba sebelum pajak yang Kerrisk
harus hasilkan untuk memperoleh laba setelah
pajak sebesar $ 6.000? Berapa banyak unit yang
Kerrisk harus jual untuk memperoleh laba setelah
pajak sebesar $ 6.000?
Contoh soal
Analisis CVP dengan Multiproduk Ilmiah Bisnis Total
Gernon Company
Penjualan $500.000 $2.000.000 $2.500.000
Gernon Company memproduksi kalkulator
ilmiah dan kalkulator bisnis. Untuk tahun
mendatang, Gernon berharap untuk Dikurangi: Biaya variabel 240.000 900.000 1.140.000
menjual 20.000 kalkulator ilmiah dan
100.000 kalkulator bisnis. Laporan laba Margin kontribusi $260.000 $1.360.000
rugi segmen untuk kedua produk tersebut $1.100.000
adalah sebagai berikut:
Dikurangi: Biaya tetap langsung 120.000 960.000 1.080.000
Diminta:
1. Hitunglah jumlah kalkulator ilmiah dan Margin segmen $140.000 $140.000 $280.000
jumlah kalkulator bisnis yang harus dijual
untuk mencapai titik impas.
Dikurangi: Biaya tetap umum $145.000
2. Dengan menggunakan informasi hanya dari
kolom “TOTAL” dari laporan laba rugi di atas,
hitunglah pendapatan penjualan yang harus Laba Operasi $135.000
diperoleh bagi perusahaan untuk mencapai
impas.
Gernon
Company
Margin
Harga Biaya Bauran
Kontribu Bauran
Produk Jual per Variabel Kontribu
si per Penjualan
unit per unit si
Unit
Kalkulator
25 12 13 1 13
Ilmiah
Kalkulator
20 9 11 5 55
Bisnis
68
Gernon Company
Contoh soal
Basic CVP Concepts
Zacarello Company
Required
1. Hitung margin kontribusi unit dan unit yang harus dijual
untuk dipecahbahkan. Misalkan 30.000 unit terjual di
atas titik impas. Apa keuntungannya?
2. Hitung rasio margin kontribusi dan titik impas dalam
dolar.Misalkan pendapatan $200,000 lebih dari yang
diharapkan. Berapa totalnya?keuntungan menjadi?
3. Hitung margin keamanan.
4. Hitung leverage operasi. Hitung tingkat keuntungan baru
jika penjualan adalah 20persen lebih tinggi dari yang
diharapkan.
5. Berapa unit yang harus dijual untuk memperoleh laba
sebesar 10 persen dari penjualan?
6. Asumsikan bahwa tarif pajak adalah 40 persen. Berapa
unit yang harus dijual untuk mendapatkanlaba setelah
pajak sebesar $180.000?
Zacarello Company
1 Unit Contribution Margin : 1,060,000/50,000 21.20
Break Even Units : 816,412/21.20 38,510 Units
Operating Income : 30,000 x 21.20 636,000
5 Let X = Units
0.10 (50)X = 50.00X - 28.80X-816,412
5X = 21.20X - 816,412
16.20X = 816,412
X= 50,396 Units
https://drive.google.com/file/d/1RzVl40agod1qB8_XNmH8G
1inYN91Y7nj/view?usp=sharing
TERIMA KASIH