Anda di halaman 1dari 83

BAB 11

Akuntansi Manajemen
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA: ALAT
PERENCANAAN MANAJERIAL
Kelompok 2:
Fitzal Rahman 2019104413
Kartika Sari 2019104463
Vahrul David Arianto 2019104856

Dosen: Kenny Ardillah, S.E., M.A., CFP., CSP.


TITIK IMPAS DALAM UNIT
Pengertian biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis-
CVP Analysis).
Analisis biaya-volume-laba merupakan suatu alat yang
sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan
keputusan. Oleh karena analisis biaya-volume-laba (CVP)
menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang
terjual, dan harga, maka semua informasi keuangan
perusahaan terkandung di dalamnya.
Analisis CVP merupakan suatu bagian analisis integral dari
perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan.
TITIK IMPAS DALAM UNIT
Kegunaan analisis CVP dapat menjadi:
• Suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan
bersarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan
membantu mencari pemecahannya.
• Dapat mengatasi banyak isu lainnya, seperti jumlah unit yang
harus dijual untuk mencapai impas, dampak pengurangan biaya
terhadap titik impas, dan dampak kenaikan harga terhadap laba.
• Memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis
sensitivitas dengan menguji dampak dari berbagai tingkat harga
atau biaya terhadap laba.
TITIK IMPAS DALAM UNIT

Titik Impas (break even point) adalah titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya,
titik di mana laba sama dengan nol.
Menemukan titik impas dalam unit, fokus kepada laba operasi.
Cara untuk menemukan titik impas:
a. Membahas cara untuk menentukan titik impas.
b. Melihat bagaimana pendekatan kita dapat dikembangkan untuk menentukan jumlah unit
yang harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan.
Bagaimana menentukan apa yang dimaksud dengan sebuah unit?
 Perusahaan manufaktur mendefinisikan sebuah unit sebagai satu batang sabun mandi merek Ivory.
 Perusahaan jasa menghadapi pilihan yang sulit, karena mendefinisikan sebuah unit sebagai mil penumpang atau sebagai satu kali
perjalanan.
 Perusahaan penyedia perlengkapan maritim, industri, dan umum bagi kapal-kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yang berpangkalan
di wilayah timur laut Florida dan Karibia, mendefinisikan unit produktif untuk mengukur berbagai aktivitas yang terlibat dalam
pemberian jasa.
 Dengan cara tersebut, jasa yang lebih rumit dibebankan lebih banyak unit produktif daripada jasa yang tidak terlalu rumit, sehingga
usaha jasa dapat di standarisasi.
Penggunaan Laba Operasi dalam Analisis CVP
Laporan laba rugi merupakan suatu alat yang berguna untuk mengorganisasikan biaya-biaya perusahaan ke dalam
kategori tetap dan variabel. Laporan dapat di nyatakan sebagai persamaan berikut:

Laba operasi = Pendapatan penjualan - Beban Variabel - Beban Tetap


Laba operasi (operating income) hanya mencakup pendapatan dan beban dari operasional perusahaan.
Laba bersih (net income) untuk menyatakan hasil dari laba operasi dikurangi pajak penghasilan.
Setelah memiliki ukuran unit yang terjual, dapat mengembangkan persamaan laba operasi dengan menyatakan
pendapatan penjualan dan beban variabel dalam jumlah unit dolar dan jumlah unit. Secara spesifik, pendapatan
penjualan di nyatakan sebagai harga jual per unit dikali jumlah unit yang terjual, dan total biaya variabel adalah biaya
variabel per unit di kali jumlah unit yang terjual. Persamaan laba operasinya adalah:
Laba operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) - (Biaya variabel per unit x Jumlah unit terjual) - (Total biaya tetap)

Misalkan terdapat pertanyaan berapa jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai impas, atau untuk menghasilkan
laba nol? Jawabannya dengan menetapkan laba operasi sama dengan nol dan kemudian memecahkan persamaan laba
operasi untuk jumlah unit.
Sebuah keunggulan penting dari pendekatan laba operasi adalah bahwa seluruh persamaan CVP berikutnya diturunkan
dari laporan laba rugi menurut perhitungan biaya variabel. Akibatnya
Contoh untuk mencari titik impas dalam unit dengan menggunakan Whittier Company memproduksi mesin pemotong
rumput.
Penggunaan Laba Operasi dalam Analisis CVP
Misalkan terdapat pertanyaan berapa jumlah unit yang 0 = ($400 x unit) - ($325 x unit) - $45.000
harus dijual untuk mencapai impas, atau untuk 0 = ($75 x unit) - ($45.000)
menghasilkan laba nol? Jawabannya dengan menetapkan
laba operasi sama dengan nol dan kemudian memecahkan $75 x unit = $45.000
persamaan laba operasi untuk jumlah unit. unit = 600
Contoh untuk mencari titik impas dalam unit dengan
menggunakan Whittier Company memproduksi mesin
pemotong rumput. Dengan demikian, Whittier harus menjual 600
pemotong rumput untuk sekedar menutupi semua
Penjualan $400.000
beban tetap dan variabel.
Dikurangi: beban variabel 325.000 Suatu cara yang baik untuk memeriksa jawaban ini
Margin kontribusi $75.000 adalah dengan memformulasikan suatu laporan laba
rugi berdasarkan 600 unit yang terjual.
Dikurangi: beban tetap 45.000
Penjualan $240.000
Laba Operasi $30.000
Dikurangi: beban variabel 195.000
Untuk Whittier Company, harga adalah $ 400
Margin kontribusi $45.000
per unit, dan biaya variabel per unit adalah
$325.000 Dikurangi: beban tetap 45.000
$325 ( ). Biaya tetap adalah $ 45.000.
1.000 unit Laba Operasi $-
Maka, pada titik impas, persamaan laba operasi
adalah sebagai berikut: Jelaslah, penjualan 600 unit menghasilkan laba NOL.
Jalan Pintas untuk Menghitung Unit Impas
Cara cepat untuk menghitung unit impas dengan memfokuskan pada margin kontribusi.

Margin kontribusi (contribution margin) adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya variabel.
Pada impas,margin kontribusi sama dengan beban tetap. Apabila kita mengganti margin kontribusi per unit untuk harga
di kurangi biaya variabel per unit pada persamaan laba operasi dan memperoleh jumlah unit, maka kita akan
mendapatkan persamaan dasar impas sebagai berikut:

Biaya tetap
Jumlah unit =
Margin kontribusi per unit
Contoh menggunakan Whittier Company, margin kontribusi per unit bisa dihitung dengan salah satu dari 2 cara:
I.Dengan cara membagi total margin kontribusi dengan unit yang terjual untuk menghasilkan $ 75 unit .
II.Menghitung harga dikurangi biaya variabel per unit. Dengan cara lain sama saja, yaitu $ 75 per unit .
Untuk menghitung jumlah unit impas, Whittier Company, gunakanlah persamaan dasar impas sebagai berikut:

$ 45.000
Jumlah unit = $400
$325
$ 45.000
Jumlah unit = $75
Jumlah unit = 600.
Tentu saja jawaban sama persis dengan yang dihitung menggunakan laporan laba rugi.
Penjualan dalam Unit yang Diperlukan untuk
Mencapai Target Laba
Meskipun titik impas merupakan informasi yang berguna, namun
kebanyakan perusahaan ingin memperoleh laba operasi lebih besar
daripada nol.
Analisis CVP menyediakan suatu cara untuk menentukan berapa unit
yang harus dijual untuk menghasilkan laba tertentu.
Target laba operasi dapat dinyatakan sebagai sebuah jumlah dolar
(misalnya, $20.000) atau sebagai suatu persentase dari pendapatan
penjualan (contoh, 15%) atau sebagai suatu persentase dari laba
operasi maupun pendekatan margin kontribusi dapat dengan mudah
disesuaikan untuk mencari target laba.
Target Laba sebagai sebuah Jumlah Dolar
Whittier Company ingin memperoleh laba operasi $ 60.000. Berapakah mesin pemotong rumput
yang harus di jual untuk mencapai hasil ini?
Gunakan laporan laba rugi untuk mencari hasilnya!
$ 60.000 = ($400 x Unit) - ($325 x Unit) - $45.000
$ 105.000 = $ 75 x Unit
Unit = 1.400
Jika menggunakan persamaan dasar impas, hanya perlu menambahkan target laba $60.000 pada
biaya tetap dan langsung menemukan jumlah unit:
$ 45.000+ $60.000 Penjualan (1.400 unit @ $400) $560.000
Unit = $400
$325
Dikurangi: Beban variabel 455.000
$105.000 Margin Kontribusi $105.000
Unit =
$75 Dikurangi: Beban tetap 45.000
Unit = 1.400
Laba Operasi $60.000

Whittier Company menjual 1.400 mesin pemotong


rumput untuk menghasilkan laba operasi
sebesar $ 60.000.
Target Laba sebagai sebuah Jumlah Dolar
Karena titik impas telah dihitung, maka jumlah mesin
pemotong rumput yang akan dijual untuk menghasilkan laba
operasi $ 60.000 dapat dihitung dengan membagi margin
kontribusi per unit ke dalam target laba dan menambahkan
hasilnya dengan volume impas.
Secara umum, dengan mengasumsikan bahwa biaya tetap
tidak berubah, dampak terhadap laba perusahaan yang
dihasilkan dari perubahan jumlah unit yang terjual dapat
dinilai dengan mengalikan margin kontribusi per unit dengan
perubahan unit yang terjual.
Target Laba sebagai sebuah Jumlah Dolar
Cara lain untuk memeriksa jumlah unit ini adalah dengan
menggunakan titik impas. Seperti yang baru saja ditunjukkan,
Whittier Company harus menjual 1.400 mesin pemotong
rumput, atau 800 lebih banyak dari volume impas 600 unit,
untuk menghasilkan laba sebesar $ 60.000. Margin kontribusi
per mesin pemotong rumput $ 75. Perkalian antara $ 75
dengan 800 unit mesin pemotong rumput di atas impas akan
menghasilkan laba sebesar $ 60.000 ($75x$800).
Hasil ini menunjukkan bahwa margin kontribusi per unit untuk
setiap unit diatas impas adalah sama persis dengan laba per
unit.
Target Laba sebagai sebuah Jumlah Dolar
Sebagai contoh:
Jika 1.500 mesin pemotong rumput, bukan 1.400 yang
terjual, maka berapa jumlah laba yang akan diperoleh?
Perubahan dalam unit yang terjual adalah suatu
kenaikan sebanyak 100 mesin pemotong rumput, dari
margin kontribusi per unit adalah $75.
Dengan demikian, laba akan meningkat sebesar $
7.500 ($75x100)
Target Laba sebagai suatu Persentase dari
Pendapatan Penjualan
Whittier Company ingin mengetahui jumlah mesin
pemotong rumput yang harus dijual untuk menghasilkan
laba yang sama dengan 15% dari pendapatan penjualan.
Pendapatan penjualan adalah harga dikalikan dengan
kuantitas yang terjual.
Jadi, target laba operasi adalah 15% dari harga dikalikan
dengan kuantitas.
Target Laba sebagai suatu Persentase dari
Pendapatan Penjualan
Dengan menggunakan laporan laba rugi (yang lebih sederhana dalam kasus
ini), diperoleh:
0,15 ($400)(Unit) = ($400 x Unit) - ($325 x Unit) - $ 45.000
$60 x Unit = ($400 x Unit) - ($325 x Unit) - $ 45.000
$60 x Unit = ($400 x Unit) - ($75x Unit) - $ 45.000
$15 x Unit = $ 45.000
Unit = 3.000

Apakah volume sebanyak 3.000 mesin pemotong rumput menghasilkan laba


yang sama dengan 15% dari pendapatan penjualan? Untuk 3.000 mesin
pemotong rumput, total pendapatan adalah $ 1,2 juta ($400 x 3.000).
Disini laba dapat dihitung tanpa harus menyusun laporan laba rugi yang formal.
Ingat bahwa diatas titik impas, margin kontribusi per unit adalah laba per unit.
Volume impas adalah 600 mesin pemotong rumput.
Target Laba sebagai suatu Persentase dari
Pendapatan Penjualan
Volume impas adalah 600 mesin pemotong rumput. Jika
3.000 mesin pemotong rumput terjual, maka ada 2.400
(3.000 - 600) mesin pemotong rumput diatas titik impas
yang telah terjual.
Jadi, laba sebelum pajak adalah $ 180.000 ($75 x 2.400),
$ 180.000
yang merupakan 15% dari penjualan
$ 1.200.000
Target Laba Setelah Pajak
Pada saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak
berperan. Ini disebabkan karena pajak yang dibayar atas laba NOL
adalah NOL.
Namun, ketika perusahaan ingin mengetahui berapa unit yang
harus dijual untuk menghasilkan laba bersih tertentu, maka
diperlukan beberapa pertimbangan tambahan. Ingat kembali,
bahwa laba bersih adalah laba operasi setelah pajak penghasilan
dan bahwa angka target laba dinyatakan dalam kerangka sebelum
pajak.
Dengan demikian, ketika target laba dinyatakan sebagai laba
bersih, harus menambahkan kembali pajak penghasilan untuk
memperoleh laba operasi.
Target Laba Setelah Pajak
Umumnya, pajak dihitung sebagai PERSENTASE dari laba. Laba
setelah pajak dihitung dengan mengurangkan pajak dari laba
operasi (atau laba sebelum pajak).
Laba bersih = Laba operasi - Pajak penghasilan
Laba bersih = Laba operasi - (Tarif pajak x Laba operasi)
= Laba operasi (1-Tarif pajak)
Atau
Laba bersih
Laba operasi =
1−Tarif Pajak

Jadi, untuk mengonversi laba setelah pajak menjadi laba sebelum


pajak, cukup membagi laba setelah pajak dengan (1-tarif pajak)
Target Laba Setelah Pajak
Dengan kata lain, jika tarif pajak adalah
Misalkan, Whittier Company ingin
35%, maka Whittier Company harus
memperoleh laba bersih sebesar $ menghasilkan $ 75.000 sebelum pajak
48.750 dan tarif pajaknya adalah 35%. penghasilan untuk memperoleh $ 48.750
Untuk mengonversi target laba setelah setelah pajak penghasilan.
pajak menjadi target laba sebelum Dengan mengonversian ini, kita sekarang
pajak, selesaikanlah langkah-langkah dapat menghitung jumlah unit yang harus
dijual:
berikut ini:

$ 45.000 − $ 75.000
$ 48.750 = Laba operasi - (0.35 x Laba operasi) Unit =
$ 48.750 = 0,65 (Laba operasi) $ 75
$75.000 = Laba operasi $ 120.000
Unit =
$75
Unit = 1.600
Target Laba Setelah Pajak

Mari periksa jawaban Penjualan $640.000

ini dengan menyusun Dikurangi: beban variabel


Margin Kontribusi
520.000
$120.000
laporan laba rugi Dikurangi: beban tetap 45.000
berdasarkan penjualan Laba Operasi $75.000

sebanyak 1.600 mesin Dikurangi: Pajak penghasilan (tarif pajak


30%)
26.250

pemotong rumput. Laba bersih $48.750


Titik Impas dalam Dolar Penjualan
Suatu ukuran unit yang terjual dapat dikonversikan menjadi
suatu ukuran pendapatan penjualan hanya dengan
mengalikan harga jual per unit dengan unit yang terjual.
Sebagai contoh: titik impas Whittier Company dihitung pada
600 mesin pemotong rumput. Karena harga jual per unit
mesin pemotong rumput adalah $ 400, maka volume impas
dalam pendapatan penjualan adalah $ 240.000 ($400 x 600)
Titik Impas dalam Dolar Penjualan
Untuk menghitung titik impas dalam dolar penjualan, biaya variabel di definisikan sebagai suatu
persentase dari penjualan bukan sebagai sebuah jumlah per unit yang terjual.
Tampilan grafik mengilustrasikan pembagian pendapatan penjualan menjadi biaya variabel dan margin
kontribusi. Dalam tampilan tersebut $10 dan biaya variabel adalah $6. Tentu saja, sisanya adalah
margin kontribusi sebesar $4 ($ 10-$ 6).
Jika harga yang dijual adalah 10 unit, maka total biaya variabel adalah $60 ($6 x 10 unit). Atau
karena setiap unit yang dijual menghasilkan pendapatan sebesar $10 dan membutuhkan biaya
variabel $6, maka dapat mengatakan bahwa 60% dari setiap dolar pendapatan yang dihasilkan
$6
diakibatkan oleh biaya variabel .
$10
Jadi dengan memfokuskan pada pendapatan penjualan, dapat memperkirakan total biaya variabel
sebesar $ 60 untuk pendapatan $ 100 (0,60 x $100)
Titik Impas dalam Dolar Penjualan
Pendekatan Pendapatan Penjualan
menggunakan contoh Whittier Company.
Hubungan antara Pendapatan, Biaya Variabel, Disajikan kembali laporan laba rugi berdasarkan
Margin Kontribusi, dan Biaya Tetap. perhitungan biaya variabel Whittier untuk 1.000
mesin pemotong rumput:

Persentase
Dolar
Penjualan
Penjualan $400.000 100,00%
Dikurangi: Biaya
325.000 81,25%
variabel
Margin
$75.000 18,75%
Kontribusi
Dikurangi: Biaya
45.000
tetap
Laba operasi $30.000
Target Laba dan Pendapatan Penjualan
Berapakah pendapatan penjualan yang harus dihasilkan Whittier untuk memperoleh laba sebelum
pajak sebesar $ 60.000?
Caranya: tambahkan target laba operasi sebesar $60.000 kepada biaya tetap $45.000 dan bagilah
dengan rasio margin kontribusi:
$ 45.000 + $ 60.000
Penjualan =
0,1875
$ 105.000
Penjualan =
0,1875
Penjualan = $ 560.000
Whittier harus menghasilkan pendapatan $ 560.000 untuk mencapai target laba sebesar $ 60.000.
Untuk memperoleh total perubahan dalam laba yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan,
kalikan rasio margin kontribusi dengan perubahan dalam penjualan.
Jika pendapatan penjualan adalah $ 540.000, bukan $ 560.000, bagaimana pengaruhnya terhadap
laba yang diharapkan. Penurunan pendapatan sebesar $20.000 akan mengakibatkan penurunan
laba sebesar $ 3.750 (0,1875 x $ 20.000)
Membandingkan Kedua Pendekatan
Untuk pengaturan produk tunggal, pengubahan titik impas dalam
unit menjadi impas dalam pendapatan penjualan hanya merupakan
masalah pengalian harga jual per unit dengan unit terjual. Lalu,
mengapa menggunakan rumus terpisah untuk pendekatan
pendapatan penjualan?
Ada 2 alasan:
1. Rumus pendapatan penjualan memungkinkan untuk secara
langsung mencari pendapatan jika hal tersebut di kehendaki.
2. Pendekatan penjualan jauh lebih mudah untuk digunakan dalam
pengaturan multiproduk, seperti yang akan dibahas dalam
bagian tersebut.
Analisis Multiproduk
Analisis biaya-volume-laba cukup mudah diterapkan dalam
pengaturan produk tunggal. Namun, kebanyakan
perusahaan memproduksi dan menjual sejumlah produk
dan jasa. Meskipun kompleksitas konseptual dari analisis
CVP lebih tinggi dalam situasi multiproduk, namun
pengoperasian tidak beda jauh.
Bagaimana mengadaptasi rumus-rumus yang digunakan
dalam pengaturan produk tunggal ke dalam pengaturan
multiproduk dengan mengembangkan contoh Whittier
Company.
Analisis Multiproduk
• Analisis biaya-volume-laba cukup mudah diterapkan dalam
pengaturan produk tunggal. Namun, kebanyakan
perusahaan memproduksi dan menjuala sejumlah produk
atau jasa. Meskipun kompleksitas konseptual dari analisis
CVP lebih tinggi dalam situasi multiproduk, namun
pengoperasiannya tidak beda jauh.
• Bagaimana mengadaptasi rumus-rumus yang digunakan
dalam pengaturan produk tunggal ke dalam pengaturan
multiproduk dengan mengembangkan contoh Whittier
Company.
Mesin Manual Mesin Operasi Total
Analisis Multiproduk
Penjualan $480.000 $640.000 $1.120.000
Whittier Company telah memutuskan Dikurangi:
untuk menawarkan 2 model mesin Beban variabel
$390.000 $480.000 $870.000
pemotong rumput: mesin pemotong
rumput manual dengan harga jual $ 400 Margin
$90.000 $1.120.000 $250.000
dan mesin pemotong rumput otomatis Kontribusi
dengan harga jual $800. Departemen
pemasaran yakin bahwa sebanyak 1.200 Dikurangi:
mesin pemotong rumput manual dan Beban tetap $30.000 $40.000 $70.000
800 mesin pemotong rumput otomatis langsung
dapat dijual selama tahun depan.
Margin Produk $60.000 $1.080.000 $180.000

Pengawas perusahaan telah menyusun Dikurangi:


proyeksi laporan laba rugi berikut Beban tetap $26.250
berdasarkan ramalan penjualan. umum

Laba operasi $153.750


Analisis Multiproduk

Pengawas telah memisahkan beban tetap langsung dari


beban tetap umum.
Beban tetap langsung (direct fixed expenses) adalah biaya
tetap yang dapat ditelusuri ke masing-masing produk, dan
akan hilang jika produk tersebut tidak ada.
Beban teap umum adalah biaya tetap yang tidak dapat
ditelusuri ke produk, dan akan tetap muncul meskipun
salah satu produk dieliminasi.
Titik Impas dalam Unit ( 2 produk)
Bagaimana jika Pemilik Whittier ingin menambah lini produk baru dan ingin mengetahui berapa banyak masing-masing model
harus terjual untuk mencapai impas?
Persamaan sebelumnya digunakan untuk analisis produk tunggal.

Untuk menambah lini produk, dilakukan analisis secara terpisah ke masing-masing lini produk karena dengan cara itu diperoleh
titik impas individu jika laba di definisikan sebagai margin produk.
Contoh untuk 2 produk , terdapat 2 margin kontribusi per unit:
1. Mesin potong rumput manual memiliki margin kontribusi per unit sebesar $ 75 ($400-$325).
2. Mesin pemotong rumput otomatis memiliki margin kontribusi sebesar $ 200 ($800-$600).

Impas untuk mesin pemotong rumput manual adalah sebagai berikut:


Unit impas mesin pemotong manual = Biaya tetap/(Harga - Biaya variabel per unit)
= $ 30.000/$75
= $ 400 unit.
Impas untuk mesin pemotong rumput otomatis adalah:
Unit impas mesin pemotong rumput otomatis = Biaya tetap/(Harga - Biaya variabel per unit)
= $ 40.000/$ 200
= 200 unit.
Titik Impas dalam Unit ( 2 produk)

Kekurangan pendekatan ini adalah:


Margin produk impas hanya menutup biaya tetap langsung;
sementara biaya tetap umum masih belum tertutupi.
Penjualan kedua mesin pemotong rumput dalam jumlah
tersebut akan menimbulkan kerugian sebesar biaya tetap
umum. Belum ada titik impas perusahaan secara
keseluruhan yang di identifikasi. Bagaimana pun, biaya
tetap umum masih harus diperhitungkan ke dalam analisis.
Titik Impas dalam Unit ( 2 produk)
Pengalokasian biaya tetap umum ke masing-masing lini produk
sebelum menghitung titik impas dapat mengatasi kesulitan ini.
Permasalahan dalam pendekatan ini adalah bahwa alokasi biaya
tetap umum bersifat acak. Jadi tidak ada volume impas yang
tampak secara langsung.
Pemecahan lainnya yang mungkin adalah dengan mengonversikan
masalah multiproduk menjadi masalah produk tunggal. Jika ini
dapat dilakukan, maka selutuh metodologi CVP produk tunggal
dapat diterapkan secara langsung. Kunci dari konversi ini adalah
mengidentifikasi bauran penjualan yang diharapkan, dalam unit-unit
dari produk-produk yang dipasarkan.
Titik Impas dalam Unit ( 2 produk)

Solusinya : pengalokasian biaya tetap umum ke masing-


masing lini produk sebelum menghitung titik impas dapat
mengatasi kesulitan ini.
Permasalahan dalam pendekatan ini adalah bahwa alokasi
biaya tetap umum bersifat acak, sehingga tidak ada volume
impas yang tampak secara langsung.
Penentuan Bauran Bauran penjualan dapat dinyatakan dalam persentase dari total pendapatan yang
di kontribusikan oleh masing-masing produk.
Penjualan Pendapatan dari mesin pemotong rumput manual adalah $ 480.000 ($400 x
1.200), dan pendapatan dari mesin pemotong rumput otomatis adalah $ 640.000
Bauran Penjualan (salex mix) adalah kombinasi ($800 x 800).
relatif dari berbagai produk yang dijual oleh
perusahaan. Mesin pemotong rumput manual mencakup 42,86% dari total pendapatan dan
mesin pemotong rumput otomatis mencakup 57,14% sisanya.
Bauran penjualan dapat di ukur dalam unit
yang terjual atau bagian dalam dari Bauran penjualan dalam unit adalah 3:2 yaitu dari setiap 5 mesin yang terjual,
pendapatan. Biasanya dapat diturunkan 60% adalah mesin pemotong rumput manual dan 40% mesin pemotong rumput
otomatis.
sampai bilangan bulat terkecil.
Namun, bauran penjualan berdasarkan pendapatan adalah 42,86% untuk mesin
Contohnya: pemotong rumput manual.
Whittier berencana menjual 1.200 mesin Apa perbedaannya? Bauran penjualan dalam pendapatan menggunakan bauran
pemotong rumput manual dan 800 mesin penjualan dalam unit dan memberikannya bobot menurut harganya.
pemotong rumput otomatis.
Berapakah bauran penjualannya? Meskipun proporsi yang mendasari mesin yang terjual tetap 3:2, namun mesin
pemotong rumput manual yang harganya lebih rendah diberi bobot lebih ringan
Jawaban: pada saat harga dimasukkan dalam penghitungan.
Bauran penjualan dalam unit adalah 1.200:800
Bauran relatifnya 1200:800 dapat diturunkan Untuk analisis CVP harus menggunakan bauran penjualan yang dinyatakan dalam
hingga 12:8 dan selanjutnya menjadi 3:2 unit.
Yaitu
Penentuan Bauran Untunglah setiap bauran penjualan
Penjualan tidak perlu dipertimbangkan.
Sejumlah bauran penjualan yang berbeda dapat Apakah Whittier dapat benar-benar mengharapkan bauran
digunakan untuk menetapkan volume impas. penjualan sebesar 2:1 atau 1:1?
Contohnya:
Untuk setiap 2 mesin pemotong rumput manual yang
Bauran penjualan sebesar 2:1 akan menetapkan
titik impas pada 550 mesin pemotong rumput
terjual, apakah Whittier berharap menjual 1 mesin
manual dan 275 mesin pemotong rumput pemotong rumput otomatis? Atau untuk setiap mesin
otomatis. pemotong rumput rumput manual yang terjual,
Total margin kontribusi yang dihasilkan oleh mampukan Whittier menjual 1 mesin pemotong rumput
bauran ini adalah $ 96.250 [($75 x 550)+ ($200 x otomatis?
275)]. Demikian juga, jika 350 mesin pemotong
rumput manual dan 350 mesin pemotong rumput
otomatis terjual (untuk bauran penjualan 1:1), MENURUT STUDI PEMASARAN yang dilakukan Whittier,
maka total margin kontribusi adalah juga $ 96.250
[($75 x 350) + ($200 x 350)] karena total biaya bauran penjualan sebesar 3:2 dapat diharapkan. Inilah
tetap adalah $96.250 maka kedua bauran rasio yang harus digunakan; sementara yang lainnya
penjualan merupakan titik impas. dapat diabaikan. Bauran penjualan yang diharapkan
terjadilah yang seharusnya digunakan pada analisis CVP.
Penentuan
Bauran Penjualan
• Penentuan bauran penjualan tertentu memungkinkan untuk mengonversi masalah multiproduk ke
dalam format CVP produk tunggal.

• Karena Whittier berharap untuk menjual 3 mesin pemotong rumput manual atas setiap 2 mesin
pemotong rumput otomatis, maka Whittier bisa mendefinisikan produk tunggal yang dijualnya
sebagai suatu paket yang berisi 3 mesin pemotng rumput manual dan 2 mesin pemotong rumput
otomatis.

• Dengan menetapkan produk tersebut sebagai suatu paket, masalah multiproduk dikonversi
menjadi masalah produk tunggal.
• Untuk menggunakan pendekatan TITIK IMPAS DALAM UNIT, harga jual per paket dan biaya
varabel per paket harus diketahui.

• Untuk menghitung nilai-nilai tersebut, bauran penjualan, harga setiap produk, dan masing-masing
biaya variabel yang diperlukan.
Penentuan Bauran Penjualan
Berdasarkan margin kontribusi per paket di atas,
Menurut data produk individu yang disajikan
persamaan dasar impas dapat digunakan untuk
dalam proyeksi laporan laporan laba rugi, nilai menentukan jumlah paket yang perlu dijual guna
paket dapat dihitung sebagai berikut: mencapai titik impas.
a angka ini diperoleh dengan mengalikan jumlah unit dalam paket (3) dengan
margin kontribusi per unit ($75)
Dari proyeksi laporan laba rugi Whittier,
b angka ini diperoleh dengan mengalikan jumlah unit dalam paket (2) dengan
dapat mengetahui bahwa total biaya
margin kontribusi per unit ($200)
tetap perusahaan adalah $ 96.250.
Bauran
Harga
Biaya
Konstrib
Margin Konstrib Paket impas =
Produk Variabel
usi Per
Penjuala usi Per Margin Biaya tetap
Per Unit n Unit
Unit Margin kontribusi per paket
Paket
Margin $ 96.250
Manual
$400 $325 $75 3 $225 a Paket impas =
$ 625
Mesin
Otomatis
800 600 200 2 400 b Paket impas = 154 paket.
Total Paket $625
Penentuan Bauran
Penjualan Mesin Manual Mesin Operasi Total
Whittier harus menjual 462 mesin pemotong
rumput manual (3 x 154) dan 308 mesin Penjualan $184.800 $246.400 $431.200
pemotong rumput otomatis (2 x 154) untuk
mencapai impas. Dikurangi: Beban
$150.150 $184.800 $334.950
variabel
PERIKSALAH LAPORAN LABA RUGI untuk
Margin
memeriksa kebenaran solusi ini (disebelah $34.650 $61.600 $96.250
Laporan Laba Rugi: SOLUSI IMPAS). Kontribusi

Dikurangi: Beban
$30.000 $40.000 $70.000
tetap langsung

Margin Produk $4.650 $21.600 $26.250

Dikurangi: Beban
$26.250
tetap umum

Laba operasi $-
Pendekatan Dolar
Penjualan Penjualan impas $1.120.000

Untuk mengilustrasikan titik impas dalam dolar


penjualan, contoh yang sama akan digunakan.
Akan tetapi, satu-satunya informasi yang
diperlukan adalah proyeksi laporan laba rugi Dikurangi: Biaya variabel $870.000
Whittier Company secara keseluruhan.

Perhatikan bahwa laporan laba rugi sesuai


dengan kolom total laporan laba rugi yang lebih Margin kontribusi $250.000
terinci yang diperiksa sebelumnya. Proyeksi
laporan laba rugi bersandar pada asumsi bahwa
1.200 mesin pemotong rumput manual dan 800
mesin pemotong rumput otomatis akan terjual
(bauran penjualan sebesar 3:2). Dikurangi: Biaya tetap $96.250

Titik impas dalam pendapatan penjualan juga


bersandar pada bauran penjualan yang
diharapkan (Sama dengan pendapatan unit Laba Operasi $153.750
terjual, bauran penjualan yang berbeda akan
memberikan hasil yang berbeda.
Pendekatan Dolar
Penjualan • Titik impas dalam dolar penjualan secara implisit
Dengan laba rugi tersebut, pertanyaan menggunakan asumsi bauran penjualan tetapi
umum mengenai CVP dapat diajukan.
Misalnya, berapa pendapatan penjualan
mengabaikan persyaratan penghitungan margin
yang harus dihasilkan untuk mencapai kontribusi per paket. Tidak ada pengetahuan
impas? Untuk menjawab pertanyaan ini, terhadap data produk individual yang diperlukan.
bagi total biaya tetap $ 96.250 dengan • Upaya perhitungannya mirip dengan yang
rasio margin kontribusi 0,2232
($250.000/$1.120.000) digunakan dalam pengaturan produk tunggal.
• Selain itu, jawabannya masih dinyatakan dalam
pendapatan penjualan. Tidak seperti titik impas
Penjualan Impas =
Biaya Tetap dalam unit, jawaban atas pertanyaan CVP yang
menggunakan dolar penjualan tetap dinyatakan
Rasio Margin Kontribusi
dalam ukuran ikhtisar tunggal.
$ 96.250 • Namun pendekatan pendapatan penjualan
Penjualan Impas = mengorbankan informasi yang berkaitan dengan
0,2232 kinerja masing-masing produk.
Penjualan Impas = $ 431.228
Penyajian Secara Grafis Hubungan CVP
Untuk memahami lebih mendalam mengenai hubungan
CVP dapat dilakukan melalui penggambaran secara visual.
Penyajian secara grafis dapat membantu para manajer
melihat perbedaan antara biaya variabel dan pendapatan.
Hal itu juga dapat membantu memahami dengan cepat
dampak kenaikan atau penurunan penjualan terhadap titik
impas.
Dua grafik dasar yang penting, grafik laba-volume dan
grafik biaya-volume-laba, akan disajikan berikut ini:
Grafik Laba-Volume Laba operasi = ($10 x Unit) - ($5 x Unit)
- $100.
Grafik laba-volume (profit-volume graph)
menggambarkan secara visual hubungan Laba operasi = ($5 x Unit) - $ 100.
antara laba dan volume penjualan.
Grafik laba-volume merupakan grafik dari
persamaan operasi.
Laba operasi = (Harga x Unit) - (Biaya
variabel per unit x Unit) - Biaya tetap.
Seperangkat data sederhana akan
digunakan. Anggaplah bahwa Tyson
Company memproduksi suatu produk
tunggal dengan data biaya dan harga
sebagai berikut:
Total biaya tetap $100
Biaya variabel per unit 5
Harga jual per unit 10
Grafik Biaya-Volume-Laba Untuk menggambarkan kedua persamaan
tersebut kan grafik yang sama, sumbu
Grafik-biaya-Volume-Laba (cost volume-profit vertikal di ukur dalam dolar dan sumbu
graph) menggambarkan hubungan antara biaya, horizontal dalam unit yang terjual.
volume, dan laba.
Dengan menggunakan contoh Tyson Company,
persamaan perndapatan dan biayanya adalah
sebagai berikut:
Pendapatan = Harga x Unit
Total biaya = (Biaya variabel per unit x Unit) +
Biaya tetap
Jawaban:
Pendapatan = $ 10 Unit
Total biaya = ($5 x Unit) +$100.
Total biaya tetap $100
Biaya variabel per unit 5
Harga jual per unit 10
Asumsi-asumsi pada 1. Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan
dan fungsi biaya bebentuk linier.
Analisis Biaya-
Volume-Laba 2. Analisis mengasumsikan bahwa harga, total biaya
Grafik laba-volume dan biaya-volume-laba
tetap, dan biaya variabel per unit dapat
yang baru saja di ilustrasikan mengandalkan diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan
pada beberapa asumsi penting, sepanjang rentang yang relevan.

Beberapa dari asumsi adalah sebagai


berikut:
3. Analisis mengasumsikan bahwa apa yang diproduki
dapat di jual.

4. Untuk menganalisis multiproduk, diasumsikan bahwa


bauran penjualan diketahui.

5. Diasumsikan bahwa harga jual dan biaya diketahui


dengan pasti.
Fungsi Linier (Asumsi pertama)
• Asumsi pertama, yaitu fungsi biaya dan pendapatan linier, memerlukan pertimbangan
tambahan.

• Panel A menggambarkan Fungsi pendapatan dan biaya yang berbentuk kurva linier.
• Saat kuantitas yang dijual meningkat, pendapatan juga meningkat, tetapi kemudian
peningkatannya mulai tidak setajam bila dibandingkan sebelumnya.
• Ini dijelaskan dengan cukup mudah oleh kebutuhan untuk menurunkan harga ketika lebih
banyak unit yang terjual.
• Fungsi total biaya lebih rumit, pada awalnya naik tajam, kemudian agak mendatar (sejalan
dengan terjadinya PENINGKATAN tingkat pengembalian, dan kemudian kembali naik secara
tajam (sejalan dengan terjadinya PENURUNAN tingkat pengembalian).
Rentang yang Relevan (Asumsi kedua)
• Analisis CVP merupakan alat pengambilan keputusan jangka pendek, karena berorientasi
pada jangka pendek dan sebagian biaya adalah TETAP. Tidak perlu memperhitungkan
seluruh rentang produksi dan penjualan yang mungkin untuk suatu perusahaan.
• DIPERLUKAN: MENETAPKAN OPERASI BERJALAN, atau rentang yang relevan (relevant
range), menggambarkan hubungan biaya dan pendapatan linier yang berlaku. Setelah di
identifikasi, selanjutnya diasumsikan bahwa hubungan antara harga dan biaya diasumsikan
KONSTAN.
• PANEL B mengilustrasikan rentang yang relevan dari 5.000 hingga 15.000 unit. Hubungan
biaya dan pendapatan secara garis besarnya adalah linier dalam rentang ini, yang
memungkinkan untuk menggunakan persamaan CVP linier. Tentu saja, jika rentang harga
yang relevan berubah, maka BIAYA TETAP dan BIAYA VARIABEL akan berbeda, dan harga
yang berbeda juga harus digunakan.
Produksi sama dengan Penjualan (Asumsi ketiga)
Asumsi ketiga adalah bahwa apa yang di produksi dapat dijual.
Tidak ada perubahan persediaan selama periode tersebut.
Persediaan tidak memiliki dampak terhadap analisis impas
merupakan hal yang dapat dimengerti.

Analisis impas adalah teknik pengambilan keputusan jangka pendek;


sehingga dapat menutup seluruh biaya pada periode waktu
tertentu.

Persediaan mengandung biaya-biaya dari periode sebelumnya dan


tidak dipertimbangkan.
Bauran Penjualan yang Konsisten
Dalam analisis produk tunggal, bauran penjualannya tentu saja
konstan-100% dari penjualannya adalah satu produk.
Analisis impas multiproduk mensyaratkan suatu bauran penjualan
yang konstan.
Namun, tentu saja tidak mungkin untuk memprediksikan dengan
pasti bauran penjualannya.
Biasanya, kendala ini ditangani dalam praktiknya dengan analisis
sensitivitas.
Dengan menggunakan kemampuan analisis spreadsheet, sensitivitas
variabel pada berbagai bauran penjualan dapat dengan cepat dinilai.
Harga dan Biaya Diketahui dengan Pasti

Dalam kenyataannya, perusahaan jarang mengetahui harga, biaya


variabel, dan biaya tetap secara pasti.
Suatu perubahan pada satu variabel biasanya mempengaruhi nilai
variabel lainnya. Sering kali terdapat suatu distribusi profitabilitas
untuk diatasi.
Selain itu, terdapat cara-cara formal untuk pengaturan secara
eksplisit ketidakpastian ke dalam model CVP.
Pembahasan atau masalah-masalah seperti ini diperkenalkan pada
bagian berikutnya.
Perubahan dalam Variabel CVP
Perusahaan harus memperhitungkan pengaruh risiko dan
ketidakpastian, karena perusahaan beroperasi pada dunia
yang dinamis. Perusahaan perlu memperhatikan perubahan
yang terjadi dalam harga, biaya variabel, dan biaya tetap.
Bahasan difokuskan:
✓Pengaruh dari perubahan harga, margin kontribusi per unit
dan biaya tetap terhadap titik impas.
✓Cara-cara yang dapat di tempuh oleh para manajer untuk
menangani risiko dan ketidakpastian dalam kerangka CVP.
Perubahan dalam Variabel CVP
Misalkan bahwa Whittier Company baru-baru ini melakukan sebuah studi pasar
tentang mesin pemotong rumput manual yang mengungkapkan 3 alternatif:
1) Alternatif 1: Jika pengeluaran iklan meningkat $ 8.000, penjualan akan naik
dari 1.600 unit menjadi 1.725 unit.
2) Alternatif 2: PENURUNAN HARGA dari $ 400 menjadi $ 375 per mesin
pemotong rumput manual akan MENINGKATKAN PENJUALAN dari 1.600
menjadi 1.900 unit
3) Alternatif 3: MENURUNKAN HARGA menjadi $ 375 dan MENINGKATKAN
PENGELUARAN IKLAN sebesar $ 8.000 akan MENINGKATKAN PENJUALAN
dari 1.600 unit menjadi 2.600 unit.
Haruskah Whittier mempertahankan kebijakan harga dan iklannya saat ini atau
haruskah memilih salah satu dari ketiga alternatif yang digambarkan oleh
STUDI PEMASARAN tersebut?
Perubahan dalam Variabel CVP Sebelum Setelah
kenaikan iklan kenaikan iklan
ALTERNATIF PERTAMA
Unit yang terjual 1.600 1.725
Apa pengaruhnya terhadap laba jika biaya iklan naik Margin kontribusi
sebesar $ 8.000 dan penjualan naik sebanyak 125 per unit
$75 $75
unit? Total margin
$120.000 $129.375
Solusinya: tidak menggunakan persamaan- kontribusi
persamaan tetapi dengan MARGIN KONTRIBUSI PER Dikurangi: Beban
45.000 53.000
UNIT. tetap
Laba $75.000 $76.375
Margin kontribusi per unit $75. Karena unit yang Selisih Laba
terjual naik sebanyak 125 unit, maka kenaikan Perubahan volume
tambahan total margin kontribusi adalah ($ 75 x 125 penjualan
125
unit). Tetapi, karena biaya tetap meningkat sebesar Margin kontribusi per
$ 8.000, maka kenaikan laba tambahan hanya unit
$75
sebesar $ 1.375 ($9.375-$8.000). Perubahan margin
$ 9.375
Dari tabel tersebut HANYA PERLU MELIHAT kenaikan kontribusi
tambahan dalam total margin kontribusi dan beban Dikurangi: Perubahan
8.000
tetap untuk menghitung kenaikan total laba. beban tetap
Kenaikan laba $ 1.375
Perubahan dalam Variabel CVP
Sebelum Dengan
penurunan harga penurunan harga
ALTERNATIF KEDUA: yang di usulkan yang di usulkan
Beban tetap tidak mengalami kenaikan. Unit yang terjual 1.600 1.900
Margin kontribusi
SOLUSINYA: per unit
$75 $50

Dengan melihat pengaruhnya terhadap Total margin


$120.000 $95.000
total margin kontribusi. kontribusi
Dikurangi: Beban
Untuk harga saat ini sebesar $ 400, margin kontribusi 45.000 45.000
tetap
per unit adalah $75. Jika 1.600 terjual, maka total
Laba $75.000 $50.000
margin kontribusi adalah $ 120.000 ($75 x 1.600).
Jika harga turun menjadi $ 375, maka total margin Selisih Laba
kontribusi TURUN menjadi $50 ($375 - $325).
Perubahan margin
Jika 1.900 unit terjual dengan harga baru tersebut, kontribusi ($95.000- ($25.000)
maka total margin kontribusi yang baru adalah $ 95.000 $120.000)
($50 x $ 1.900).
Dikurangi:
PENURUNAN HARGA ini mengakibatkan PENURUNAN Perubahan beban $0
LABA sebesar $ 25.000 ($120.000 - $95.000). tetap
Penurunan laba ($25.000)
Perubahan dalam Variabel CVP
ALTERNATIF KETIGA:
PENURUNAN HARGA JUAL per unit dan KENAIKAN BIAYA
Cara mengetahui perubahan laba:
IKLAN. 1) Menghitung perubahan tambahan
Seperti pada alternatif pertama, dampak laba dapat dinilai
dengan memperhatikan pengaruh-pengaruh TAMBAHAN
dalam total margin kontribusi
terhadap margin kontribusi dan beban tetap. 2) Menghitung perubahan tambahan
Dengan dalam beban tetap
Sebelum
penurunan
penurunan 3) Menjumlahkan kedua hasil
harga yang di
harga yang di
usulkan dan penghitungan tersebut.
usulkan dan
peningkatan
iklan
iklan
Unit yang terjual 1.600 2.600 Selisih Laba
Margin kontribusi per Perubahan margin
$75 $50 kontribusi ($130.000- $10.000
unit
Total margin $120.000)
$120.000 $130.000 Dikurangi: Perubahan
kontribusi
45.000 $53.000 beban tetap ($53.000- 8.000
$45.000)
Dikurangi: Beban
$75.000 $77.000 Kenaikan laba $2.000
tetap
Perubahan dalam • DARI KETIGA ALTERNATIF YANG
Variabel CVP DI IDENTIFIKASI oleh studi
permasaran tersebut, alternatif
ALTERNATIF KETIGA
Total margin kontribusi saat ini (untuk
yang menjanjikan keuntungan
1.600 unit yang terjual) adalah $ paling besar adalah alternatif
120.000. Karena margin kontribusi ketiga.
yang baru adalah $ 130.000 ($50 x
2.600 unit).
Dengan demikian, KENAIKAN
TAMBAHAN total margin kontribusi ini
• Alternatif 3 MENINGKATKAN total
diperlukan KENAIKAN BIAYA TETAP laba sebesar $2.000.
sebesar $ 8.000.
• Alternatif 1 MENINGKATKAN laba
PENGARUH BERSIHNYA adalah HANYA sebesar $1.375.
KENAIKANTAMBAHAN PADA LABA • Alternatif 2 malah MENURUNKAN
sebesar $ 2.000.
LABA sebesar $25.000
Memperkenalkan Risiko dan Ketidakpastian
• Asumsi penting dari analisis CVP “harga dan biaya
diketahui dengan pasti”, namun hal terebut jarang terjadi.
• Risiko dan ketidakpastian adalah bagian dari pengambilan
keputusan bisnis dan bagaimana pun hal itu harus
ditangani.
Secara formal, risiko berbeda dengan ketidakpastian.
a) Risiko, distribusi profitabilitas variabelnya diketahui
b) Ketidakpastian, distribusi profitabilitasnya tidak
diketahui.
Memperkenalkan Risiko dan Ketidakpastian
Bagaimana para manajer berurusan dengan risiko dan
ketidakpastian?
Metodenya:
1. Manajemen harus menyadari sifat ketidakpastian dari
harga, biaya, dan kuantitas di masa depan.
2. Manajer bergerak dari pertimbangan titik impas ke
pertimbangan yang bisa disebut “kisaran titik impas”,
karena sifat data yang tidak pasti, mungkin suatu
perusahaan mencpai titik impas ketika 1.800 dan 2.000
unit dijual. Jadi, titik impas tidak diestimasi pada satu
titik tertentu, misalnya 1.900 unit.
Memperkenalkan Risiko dan Ketidakpastian
3. Manajer dapat menggunakan analisis sensitivitas atau analisis “bagaimana
jika”. Dalam hal ini menggunakan spreadsheet komputer akan membantu
manajer dalam menentukan hubungan titik impas (atau target laba) dan
kemudian memeriksanya untuk melihat dampak harga dan biaya yang
bervariasi terhadap kuantitas yang terjual.

Dua konsep yang bermanfaat bagi manajemen adalah margin pengaman dan
pengungkit operasi.
Kedua konsep ini dapat mempertimbangkan untuk masing-masing risiko.
Masing-masing konsep mensyaratkan pengetahuan mengenai biaya tetap dan
variabel.
Margin Pengaman (Margin of Safety)

Margin Pengaman ( margin of safety) adalah unit yang terjual atau diharapkan
untuk terjual atau pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk
dihasilkan yang melebihi volume impas. Dipandang sebagai ukuran kasar risiko.

Jika margin pengaman perusahaan adalah besar atas penjualan tertentu yang
diharapkan di tahun depan, maka risiko menderita kerugian apabila penjualan
mengalami penurunan akan lebih kecil daripada jika margin pengamannya kecil.

Langkah yang akan dilakukan adalah meningkatkan penjualan atau mengurangi


biaya, sehingga margin pengaman dan mengurangi risiko menderita kerugian.
Pengungkit Operasi
Dalam bidang keuangan, pengungkit operasi berkaitan dengan bauran relatif
dari biaya tetap dan biaya variabel dalam suatu organisasi.
Pada saat biaya variabel turun, margin kontribusi per unit meningkat, yang
membuat demikian, fluktuasi penjualan memiliki pengaruh yang meningkat atas
profitabilitas.
Pengungkit operasi (operating leverage) merupakan penggunaan biaya tetap
untuk menciptakan perubahan persentase laba yang lebih tinggi ketika aktivitas
penjualan berubah.
Semakin besar tingkat pengungkit operasi, semakin banyak perubahan dalam
aktivitas penjualan yang akan mempengaruhi laba.
Karena fenomena ini, bauran biaya yang dipilih organisasi memiliki pengaruh
yang berarti terhadap risiko operasi dan tingkat laba.
Tingkat Pengungkit Sistem Otomatis Sistem Manual
Operasi Penjualan $1.000.000 $1.000.000
Tingkat pengungkit operasi (degree of leverage-
DOL) untuk tingkat penjualan tertentu dapat diukur Dikurangi: Biaya
dengan menggunakan rasio margin kontribusi 500.000 800.000
variabel
terhadap laba, sebagai berikut:
Margin kontribusi Margin kontribusi $ 500.000 $ 200.000
Tingkat pengungkit operasi =
Laba
Jika biaya tetap digunakan untuk mengurangi biaya Dikurangi: Biaya
variabel sedemikian rupa hingga margin kontribusi Tetap
375.000 100.000
meningkat dan laba menurun, maka tingkat
pengungkit operasinya naik-yang menandakan
adanya peningkatan risiko. Laba operasi $ 125.000 $ 100.000
Perusahaan sedang merencanakan untuk
menambah sebuah lini produk baru, sehingga dapat Harga jual per unit 100 100
memilih apakah akan mengandalkan lebih berat
pada OTOMATISASI daripada TENAGA KERJA Beban variabel per
(MANUAL). Jika mengandalkan OTOMATISASI, maka 50 80
unit
biaya tetap akan lebih tinggi dan biaya variabel per
unit akan lebih rendah.
Margin kontribusi per
Data yang relevan untuk tingkat penjualan sebesar 50 20
$10.000 unit adalah sebagai berikut:
unit
Tingkat Pengungkit Operasi
Tingkat pengungkit operasi untuk sistem OTOMATISASI adalah 0,4 ($500.000/$125.000). Tingkat
pengungkit operasi untuk sistem manual adalah 2,0 ($200.000/$100.000)
Apa yang akan terjadi dengan laba pada masing-masing sistem jika penjualan naik 40%?
Menyusun laporan laba rugi untuk mengetahuinya: • Laba untuk sistem OTOMATIS akan naik
Sistem Otomatis Sistem Manual sebesar $200.000 ($325.000-$125.000)
untuk kenaikan sebesar 160%.
Penjualan $1.400.000 $1.400.000
• Pada sistem MANUAL, laba meningkat hanya
Dikurangi: Biaya
700.000 1.120.000 sebesar $80.000 ($180.000-$100.000) atas
variabel
kenaikan 80%.
Margin kontribusi $700.000 $280.000 • Sistem otomatis menghasilkan PERSENTASE
Dikurangi: Biaya
375.000 100.000 kenaikan yang lebih besar karena memiliki
Tetap tingkat pengungkit operasi yang lebih tinggi.
Laba operasi $325.000 $180.000

Ketika penjualan naik 40%, pengaruh ini dapat memberi manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Ketika
penjualan turun, sistem otomatis juga akan menunjukkan penurunan persentase yang lebih tinggi. Selain itu,
kenaikan pengungkit operasi yang terjadi pada sistem otomatis disebabkan oleh adanya kenaikan biaya tetap.
Titik impas untuk sistem OTOMATIS adalah 7.500 unit ($375.000/$50),, sedangkan titik impas untuk sistem
MANUAL adalah 5.000 unit ($100.000/$20). Jadi, sistem otomatis memiliki risiko lebih besar. Risiko yang
bertambah itu akan menyediakan potensi laba yang lebih tinggi (selama unit yang terjual melebihi 9.167).
Tingkat Pengungkit Operasi
• Dalam memilih diantara sistem yang otomatis dan sistem manual,
manajer harus menilai kemungkinan terjadinya penjualan akan
melebihi 9.167 unit.
• Jika, setelah diteliti, terdapat keyakinan yang kuat bahwa
penjualan akan dengan mudah melebihi jumlah tersebut,
pilihannya jelas sistem OTOMATIS.
• Di lain pihak, jika penjualan dikuatirkan kurang dari 9.167 unit,
maka sistem manual lebih menguntungkan.
• Tabel Sistem OTOMATISASI dan Sistem MANUAL telah
mengikhtisarkan perbedaan relatif antara sistem manual dan
otomatis yang berkaitan dengan konsep CVP.
Analisis Sensitivitas dan CVP
Analisis sensitivitas (sensitivitas analysis) adalah Sistem Manual Sistem Otomatis
sebuah teknik “bagaimana jika” yang menguji
dampak dari perubahan asumsi-asumsi yang Harga Sama Sama
mendasarinya terhadap suatu jawaban. Relatif Lebih
Biaya variabel Relatif Lebih Tinggi
Analisis ini relatif lebih mudah dengan memasukkan Rendah
data mengenai harga, biaya variabel, biaya tetap, Relatif Lebih
Biaya tetap Relatif Lebih Tinggi
dan bauran penjualan, serta menggunakan rumus Rendah
untuk menghitung titik impas dan laba yang Relatif Lebih
diharapkan. Margin kontribusi
Rendah
Relatif Lebih Tinggi

Relatif Lebih
Contoh sebelumnya tentang pengungkit operasi, Titik impas
Rendah
Relatif Lebih Tinggi
perusahaan menganalisis dampak piliahn
penggunaan sistem operasi dan manusal terhadap Margin Relatif Lebih
Relatif Lebih Tinggi
laba. Jika dihitung manual, menjadi tidak praktis. pengamanan Rendah
Dengan menggunakan komputer, akan mudah untuk Tingkat pengungkit Relatif Lebih
Relatif Lebih Tinggi
mengubah harga jual dalam pertambahan $1 antara operasi Rendah
$ 75 atau $125 tentang kuantitas yang terjual. Relatif Lebih
Risiko penurunan Relatif Lebih Tinggi
Rendah
Perbedaan antara SISTEM MANUAL DAN SISTEM Relatif Lebih
OTOMATIS. Risiko kenaikan Relatif Lebih Tinggi
Rendah
Analisis CVP dan Perhitungan Biaya Berdasarkan
Aktivitas
Analisis CVP konvensional mengasumsikan bahwa semua biaya perusahaan dapat
dikelompokkan dalam 2 kategori: biaya yang berubah sejalan dengan volume penjualan (biaya
variabel) dan biaya yang tidak berubah (biaya tetap). Selanjutnya biaya diasumsikan sebagai
fungsi linier dari volume penjualan.
Perbandingan antara titik impas ABC dengan titik impas konvensional mengungkapkan 2
perbedaan yang signifikan.
1) Biaya tetapnya berbeda. Beberapa biaya yang sebelumnya di identifikasikan sebagai biaya
tetap dapat berbeda dengan penggerak biaya non unit, yang dalam halini adalah
pengaturan dan jam rekayasa.
2) Pembilang pada persamaan impas ABC memiliki 2 istilah biaya variabel non unit, satu untuk
aktivitas yang berkaitan dengan batch, dan satu untuk aktivitas yang berkaitan dengan
keberlanjutan produk.
Analisis CVP dan Perhitungan Biaya Berdasarkan
Aktivitas
Penggunaan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas tidak
berarti bahwa analisis CVP kurang bermanfaat. Dalam
kenyataannya, analisis CVP menjadi lebih bermanfaat karena
memberikan wawasan yang lebih akurat mengenai perilaku biaya.
Wawasan tersebut menghasilkan keputusan yang lebih baik. Namun
analisis CVP dalam kerangka berdasarkan aktivitas harus di
modifikasi.
Sebagai ilustrasi, anggaplah bahwa biaya perusahaan dapat
dijelaskan dengan 3 variabel: penggerak aktivitas tingkat unit, yaitu:
unit yang dijual; penggerak aktivitas tingkat batch yaitu jumlah
pengaturan; dan penggerak tingkat produk yaitu jam rekayasa
(engineering hours).
Analisis CVP dan Perhitungan Biaya Berdasarkan
Aktivitas
Persamaan biaya ABC selanjutnya dapat dinyatakan:
Total biaya = Biaya tetap + (Biaya variabel per unit x Jumlah unit) + (Biaya
pengaturan x Jumlah pengaturan) + Biaya rekayasa x Jumlah jam rekayasa).
Laba operasi adalah total pendapatan - total biaya.
Laba operasi = Total pendapatan - (Biaya tetap + (Biaya variabel per unit x
Jumlah unit) + (Biaya pengaturan x Jumlah pengaturan) + (Biaya rekayasa x
Jumlah jam rekayasa).
Gunakan pendekatan margin kontribusi untuk menghitung titik impas dalam
unit. Pada impas, laba operasi adalah NOL dan jumlah unit yang harus dijual
untuk mencapai impas adalah:
Unit impas = [(Biaya tetap + (Biaya pengaturan x Jumlah pengaturan) +
(Biaya rekayasa x Jumlah jam kerja)]/(Harga - Biaya variabel per unit).
Contoh Perbandingan Analisis Konvensional dan ABC
Asumsikan bawa suatu perusahaan
Dengan menggunakan analisis CVP, jumlah unit yang harus
ingin menghitung jumlah unit yang terjual untuk menghasilkan laba sebelum pajak sebesar $
harus dijual untuk menghasilkan 20.000, di hitung sebagai:
Jumlah unit = (Target laba + Biaya tetap) / ( Harga - Biaya
laba sebelum pajak sebesar $ 20.000 variabel per unit)
Jumlah unit = ($20.000 - $ 100.000) / ($20/$10)
Tingkat Jumlah unit = ($ 120.000/$10)
Penggerak Biaya Variabel Per
Penggerak Jumlah unit = 12.000 unit.
Aktivitas Unit
Aktivitas Dengan menggunakan persamaan ABC, jumlah unit yang
harus terjual untuk menghasilkan laba operasi sebesar $
Unit yang terjual 10 - 20.000 dihitung sebagai berikut:
Pengaturan 1.000 20 Jumlah unit = [$ 20.000 + $ 50.000 + ( $1.000 x 20) + $ 30 x
1.000)] / ($20/$10)
Jam Rekayasa 30 1.000 Jumlah unit = 12.000 unit.
Data lainnya:
Kedua pendekatan menghasilkan jumlah unit yang sama yaitu
Total biaya tetap 12.000 unit.
$100.000
(konvensional) Karena: kelompok biaya total tetap menurut perhitungan
biaya konvensional terdiri dari biaya variabel berdasarkan
Total biaya tetap non-unit ditambah biaya yang tetap tanpa memperhatikan
50.000 penggerak aktivitas.
(ABC)
Harga jual per unit 20
Implikasi Strategis: Analisis CVP Konvensional versus Analisis ABC
Setelah dilakukan analisis CVP konvensional, departemen pemasaran menyatakan bahwa penjualan
12.000 unit mustahil dicapai. Hanya 10.000 unit yang mungkin dapat terjual. Presiden direktur
perusahaan kemudian memerintahkan para insinyur perancangan produk mencari suatu cara mengurangi
biaya pembuatan produk.
Para insinyur di minta untuk mempertahankan persamaan biaya konvensional, yaitu biaya tetap ebesar $
100.000 dan biaya variabel per unit $10. Biaya variabel per unit sebesar $10 terdiri atas: tenaga kerja
langsung $4, bahan baku langsung $5, dan overhead variabel $1.

Jumlah unit = Biaya tetap/(Harga-Biaya variabel per


unit) Merasa senang, presiden direktur menyetujui
Jumlah unit = $100.000/($20-$8) rancangan baru tersebut. Satu tahun
Jumlah unit = 8.333 unit kemudian, presiden direktur mendapati bahwa
Proyeksi laba jika 10.000 unit terjual dihitung sebagai peningkatan laba yang diharapkan tidak
berikut: terjadi. Sebaliknya, perusahaan mengalami
Penjualan ($20 x 10.000) $200.000 kerugian. Mengapa? Jawbannya diberikan
Dikurangi: Beban variabel ($8 x oleh pendekatan ABC pada analisis CVP.
80.000
10.000) Hubungan biaya ABC awal pada contoh
Margin Kontribusi $120.000 terebut adalah sebagai berikut:
Dikurangi: Beban tetap 100.000 Total biaya = $50.000 + ($10 x Unit) + $
1.000 x Pengaturan) + ($30 x Jam rekayasa).
Laba Operasi $20.000
Implikasi Strategis: Analisis CVP Konvensional versus Analisis ABC

Misalkan bahwa rancangan baru tersebut Titik impas, dengan laba operasi
membutuhkan pengaturan yang lebih rumit, nol dan menggunakan persamaan
sehingga meningkatkan biaya per peraturan
dari $ 1.000 menjadi $ 1.600. Juga misalkan
ABC, dihitung sebagai berikut
bahwa rancangan baru ini, karena (anggap bahwa 20 pengaturan
peningkatan kandungan teknis, membutuhkan masih dilakukan:
dukungan teknik tambahan sebesar 40% (dari
1.000 jam menjadi 1.400 unit). Persamaan
bahwa yang baru, termasuk pengurangan Jumlah unit = [$50.000 + $1.600
biaya variabel tingkat unit adalah sebagai x 20) + ($30 x 1.400)]/ ($20 -
berikut: $8)
Jumlah unit = $124.000/$12
Total biaya = $ 50.000 + ($8 x unit) + ($
1.600 x pengaturan) + ($30 x jam rekayasa) Jumlah unit = 10.333 unit.
Implikasi Strategis: Analisis Penjualan ($20 x 10.000) $200.000
CVP Konvensional versus
Analisis ABC Dikurangi: Beban variabel berdasarkan
80.000
unit ($8 x 10.000)
Dan laba operasi untuk 10.000 unit dihitung
sebagai berikut: (ingat kembali bahwa
jumlah maksimal yang dapat dijual adalah Margin Kontribusi $120.000
10.000 unit).
Mengapa insinyur tersebut melakukan Dikurangi: Beban variabel berdasarkan
kesalahan sedemikian rupa? nonunit:
Apakah mereka tidak mengetahui bahwa
rancangan yang baru akan menaikkan biaya Pengaturan ($ 1.600 x 20) $32.000
pengaturan dan dukungan teknik?
Jawabannya iya dan tidak.
Mereka mungkin menyadari kenaikan pada Dukungan teknik ($30 x 1.400) $42.000 74.000
kedua variabel tersebut, tetapi persamaan
biaya konvensional mengalihkan perhatian
dan perhitungan besarnya dampak Margin yang dapat ditelusuri $46.000
perubahan pada kedua variabel tersebut.
Dikurangi: Beban tetap 50.000

(Rugi) operasional ($4.000)


Analisis CVP dan JIT
Jika suatu perusahaan menganut JIT, maka biaya
vvariabel per unit yang dijual berkurang, dan biaya
tetap bertambah.
Sebagai contoh:
Tenaga kerja langsung, sekarang dianggap sebagai tetap dan Biaya variabel berdasarkan unit lainnya,
bukan variabel. seperti listik dan komisi penjualan juga
Bahan Baku Langsung, di lain pihak, masih dianggap sebagai
biaya variabel berdasarkan unit.
berlaku. Selain itu, variabel tingkat
batch menjadi hilang (pada sistem JIT,
Sebenarnya, penekanan pada mutu total dan pembelian batch-nya adalah satu unit).
jangka panjang membuat asumsi bahwa biaya bahan baku
langsung benar-benar proporsional dengan unit yang
diproduksi menjadi makin terbukti (karena limbah, sisa
bahan, dan diskon kuantitas dieliminasi).

Dengan demikian, persamaan biaya pada JIT dapat dinyatakan sebagai berikut:

Total Biaya: Biaya Tetap + (Biaya variabel per unit - Jumlah per unit) + (Biaya rekayasa - Jumlah jam rekayasa)
Contoh soal 1 Impas dalam Unit
Pengawas Kerriks Company mempersiapkan proyeksi Jawaban:
laporan laba rugi sebagai berikut:

Penjualan (1.400 unit @ $400) $560.000


Dikurangi: Beban variabel 455.000
Margin Kontribusi $105.000
Dikurangi: Beban tetap 45.000
Laba Operasi $60.000

Diminta:
1.Hitunglah jumlah impas dalam unit.
2.Buatlah laporan laba-rugi untuk Kerrisk pada impas.
3.Berapa banyak unit yang harus Kerrisk jual untuk
mendapatkan laba operasi.
Contoh soal 2: Rasio
Margin Kontribusi, Rasio
Biaya Variabel, Impas
dalam Pendapatan
Penjualan.
Diminta:
1.Berapakah margin kontribusi per
unit bagi Kerrisk Company?
Berapakah rasio margin
kontribusinya?
2.Berapakah rasio biaya variabel
bagi Kerrisk Company?
3.Hitunglah pendapatan impasnya!
4.Berapa banyak pendapatan yang
harus di dapatkan oleh Kerrisk untuk
memperoleh laba operasi $ 9.900?
Contoh soal 3:
Target laba sebagai
Fungsi Penjualan
Diminta:
1.Berapa banyak unit yang harus
Kerrisk jual untuk mendapatkan
laba operasi sebesar 15% dari
pendapatan?
2.Buatlah laporan laba rugi
berdasarkan jumlah unit yang
Anda hitung dalam Pertanyaan 1
untuk membuktikan jawaban
Anda!
Contoh soal 4: Impas
setelah Pajak
Diminta:
1.Anggaplah bahwa tarif pajak pendapatan adalah
40%, berapakah laba sebelum pajak yang Kerrisk
harus hasilkan untuk memperoleh laba setelah
pajak sebesar $ 6.000? Berapa banyak unit Kerrisk
harus jual untuk memperoleh laba setelah pajak
sebesar $ 6.000?
2.Anggaplah bahwa tarif pajak pendapatan adalah
50%, berapakah laba sebelum pajak yang Kerrisk
harus hasilkan untuk memperoleh laba setelah
pajak sebesar $ 6.000? Berapa banyak unit yang
Kerrisk harus jual untuk memperoleh laba setelah
pajak sebesar $ 6.000?
3.Anggaplah bahwa tarif pajak pendapatan adalah
30%, berapakah laba sebelum pajak yang Kerrisk
harus hasilkan untuk memperoleh laba setelah
pajak sebesar $ 6.000? Berapa banyak unit yang
Kerrisk harus jual untuk memperoleh laba setelah
pajak sebesar $ 6.000?
Contoh soal
Analisis CVP dengan Multiproduk Ilmiah Bisnis Total
Gernon Company
Penjualan $500.000 $2.000.000 $2.500.000
Gernon Company memproduksi kalkulator
ilmiah dan kalkulator bisnis. Untuk tahun
mendatang, Gernon berharap untuk Dikurangi: Biaya variabel 240.000 900.000 1.140.000
menjual 20.000 kalkulator ilmiah dan
100.000 kalkulator bisnis. Laporan laba Margin kontribusi $260.000 $1.360.000
rugi segmen untuk kedua produk tersebut $1.100.000
adalah sebagai berikut:
Dikurangi: Biaya tetap langsung 120.000 960.000 1.080.000
Diminta:
1. Hitunglah jumlah kalkulator ilmiah dan Margin segmen $140.000 $140.000 $280.000
jumlah kalkulator bisnis yang harus dijual
untuk mencapai titik impas.
Dikurangi: Biaya tetap umum $145.000
2. Dengan menggunakan informasi hanya dari
kolom “TOTAL” dari laporan laba rugi di atas,
hitunglah pendapatan penjualan yang harus Laba Operasi $135.000
diperoleh bagi perusahaan untuk mencapai
impas.
Gernon
Company
Margin
Harga Biaya Bauran
Kontribu Bauran
Produk Jual per Variabel Kontribu
si per Penjualan
unit per unit si
Unit
Kalkulator
25 12 13 1 13
Ilmiah
Kalkulator
20 9 11 5 55
Bisnis
68
Gernon Company
Contoh soal
Basic CVP Concepts
Zacarello Company
Required
1. Hitung margin kontribusi unit dan unit yang harus dijual
untuk dipecahbahkan. Misalkan 30.000 unit terjual di
atas titik impas. Apa keuntungannya?
2. Hitung rasio margin kontribusi dan titik impas dalam
dolar.Misalkan pendapatan $200,000 lebih dari yang
diharapkan. Berapa totalnya?keuntungan menjadi?
3. Hitung margin keamanan.
4. Hitung leverage operasi. Hitung tingkat keuntungan baru
jika penjualan adalah 20persen lebih tinggi dari yang
diharapkan.
5. Berapa unit yang harus dijual untuk memperoleh laba
sebesar 10 persen dari penjualan?
6. Asumsikan bahwa tarif pajak adalah 40 persen. Berapa
unit yang harus dijual untuk mendapatkanlaba setelah
pajak sebesar $180.000?
Zacarello Company
1 Unit Contribution Margin : 1,060,000/50,000 21.20
Break Even Units : 816,412/21.20 38,510 Units
Operating Income : 30,000 x 21.20 636,000

2 CM Ratio : 1,060,000/2,500,000 0.424 or 42.4 %


Break Even Point : 816,412/0.424 1,925,500
Operating Income : (200,000 x 0.424) + 243,588 328,388

3 Margin of Safety : 2,500,000 - 1,925,500 574,500

4 1,060,000/243,588 = 4.352 (Operating Leverage)


4.352 x 20% = 0.8704
0.8704 x 243,588 = 212,019
New Operating Income Level 212,019 + 243,588 = 455,607

5 Let X = Units
0.10 (50)X = 50.00X - 28.80X-816,412
5X = 21.20X - 816,412
16.20X = 816,412
X= 50,396 Units

6 Before Tax Income : 180,000/(1-0.40) = 300,000

X =(816,412 + 300,000)/21.20 = 52,661 Units


LINK VIDEO PRESENTASI

https://drive.google.com/file/d/1RzVl40agod1qB8_XNmH8G
1inYN91Y7nj/view?usp=sharing
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai