Anda di halaman 1dari 30

Pembuatan Keputusan Taktis

PENGERTIAN PEMBUATAN KEPUTUSAN TAKTIS

Pembuatan keputusan taktis adalah pembuatan keputusan yang di dasarkan pada pemilihan
di antara beberapa alternative dengan pertimbangan tersebut mengakibatkan pembuatan keputusan
tektis cendrung bersifat jangka pendek. Penerimaan suatu pesanan khusus dengan harga di bawah
harga normal untuk memanfaatkan kapasitas menganggur dan meningkatkan laba pada tahun
berjalan merupakan contoh pembuatan keputusan taktis. Namun , perlu di perhatikan bahwa
pembuatan keputusan jangka pendek sering kali memeiliki dampak atau konsekuensi yang bersifat
jangka panjang . senagai contoh , suatu perusahaan sedang memepertimbngkan untuk
menghasilkan atau memproduksi suatu komponen, bukan membeli komponen tersebut dari
pemasok luar. Tujuan jangka pendek pertimbngan tersebut adalah dalam rangka menurunkan biaya
pembuatan produk.

Tujuan keseluruhan pembuatan keputusan strategis adalah memilih di antara beberap sifat
alternative strategi , sehingga keunggulan kompetitif perusahaan dalam jangka panjang akan dapat
di capai . pembuatan keputusan taktis seharusnya mendukung tujuan keseluruhan tersebut,
meskipun tujuan langsung nya adalah bersifat jangka pendek ( misa;lnya menerima suatu pesanan
khusus untuk meningkatkan laba ) atau berskala kecil ( memperoduksi sendiri dari pada membeli
komponen ). Oleh karena itu , pembuatan keputusan taktis yang tepat berarti bahwa keputusan
yang di buat tidak hanya untuk mencapai tujuan terbatas , tetapi juga bermanfaat untuk tujuan yang
lebih besar.

Model pembuatan keputusan Taktis

Bagaimana cara perusahaan membuat keputusan taktis yang baik ? untuk menjawab
pertanyaan tersebut dapat di gunakan pendekatan umum dalam pembuatan keputusan taktis .
pendekatam tersebut meliputi enam langkah yang menggambarkan tentang proses pembuatan
keputusan yang di rekomendasi, yatiu

1. Mengidentifikasi masalah
2. Mengidentifikasi setiap alternative sebagai solusi yang tepat atas masalah tersebut
Mengeliminasi alternative yang secara nyata tidak layak
3. Mengidentifikasi biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternative yang layak,
relevan, serta mengeliminasi yang tidak relevan dari pertimbngan
4. Menjumlahkan biaya dan manfaat yang relevan dari masing-masing alternative
5. Menilai faktor-faktor kualitas
6. Memilih alternative yang memeberi manfaat terbesar

Keenam trsebut mnjlaskan mengenai model pembuatan keputusan yang sederhana . suatu
model keputusan adalah serangkaian prosedur yang apabila di ikuti akan menghasilkan ssuatu
keputusan.

Model Pembuatan Keputusan Taktis

Langkah 1 mengidentifikasi masalah kekurangan kapasitas gudang dan produksi

Langkah 2 mengidentifikasi alternative 1. Membangun faslitas baru

2. Menyewa fasilitas lebih besar

3. Menyewa fasilitas Tambahan

4. Menyewa gudang

5. Membeli Komponen

Langkah 3 Mengidentifikasi biaya dan alternative 4 :


Manfaat yang berhubungan Biaya produksi variable = Rp345.000.000
Dengan setiap alternatife Sewa gudang = Rp135.000.000
Alternative 5:
Harga beli kompenen = Rp460.000.000

Langkah 4 Membandingkan biaya dan Alternative 4 =Rp480.000.000


Manfaat relevan untuk setiap Alternative 5 =Rp460.000.000
Alternative Biaya diferensial =Rp 20.000.000
Langkah 5 Menilai faktor-faktor Kualitatif 1. Kualitas pemasok ekstrrnal
2. Reabilitas pemasok internal
3. Stabilitas harga
4. hubungan ketenaga kerjaan dan citra
Perusahaan

Langkah 6 Membuat keputusan Melanjutkan untuk memproduksi


Komponen secara internal dan
Menyewa gudang

Langkah 1 : Mengidentifikasi Masalah. Langkah pertama adalah mengidentifikasi dan


merumuskan masalah yang spesifik. Sebagai contoh , semua anggota tim menejemen
mengakui adanaya kebutuhan ruang tambahan untuk pergudangan , perkantoran , dan
produksi.
Langkah 2 : Mengidentifikasi Alternatif. Langkah kedua adalah membuat daftar dan
memeprtimbngkan kemungkinan solusi yang tepat. Perusahaan perlu mengidentifikasi
berbagai kemungkinan solusi sebagai berikut :
1. Membangun fasilitas sendiri dengan kapasitas yang cukup untuk mengatasi kebutuhan
saat ini dan yang dapat di perkirakan.
2. Menyewa fasilitas yang lebih besar dan menyewa kan fasilitas yang ada saat ini.
3. Menyewa fasilitas tambahan yang mirip dengan fasilitas yang ada saat ini.
4. Menyewa tambahan ruang yang akan di manfaatkan sebagai gudang, sehingga dapat
menyediakan ruang untuk perluasan produksi.
5. Membeli komponen dari pihak eksternal serta memanfaatkan ruang yang tersedia.

Sebagai bagian dari langkah-langkah di atas, perusahaan harus mengeliminasi alternative-


alternatif yang di pertimbngkan dengan layak. Alternative pertama di eliminasi karena
mengandung banyka resiko bagi perusahaan. Alternatife kedua di tolak karema menyewakan
fasilitas bukanlah piliham yang tepat untuk di jalankan. Alternatife ke tiga di eliminasi karena
terlalu sulit untuk mengatasi masalah ruang dan kemungkinan nya akan sangat mahal. Alternatife
ke empat dan kelima adalah cukup layak karena keduanya berada dalam rentang klkendali biaya
dan resiko, serta dapat menyelesaikan permasalahan kebutuhan ruang bagi perusahaan.

Langkah 3 : Mengidentifikasi Biaya dan Manfaat yang Berkaitan dengan Setiap Alternative.
Pada langkah ke tiga di lakukan identifikasi terhadap biaya dan manfaat yang baerkaitan dengan
setiap alternative yang layak. Pada tahap ini, berbagai biaya yang tidak relevan dapat di eliminasi.
Akuntan menejemn bertanggung jawab atas pengumpulan data yang di perlukan.
Sebagai contoh perusahaan mengeluarkan biaya pembuatan komponen yang meliputi
biaya-biaya berikut ini.

Bahan baku Rp 130.000.000


Tenaga kerja langsung Rp 150.000.000
Overhead variable Rp 65.000.000
Biaya produksi variabel total Rp 345.000.000

Selain itu gudang harus disewa untuk mengatasi masalah ruang apabila perushaan melanjutkan
untuk memproduksi komponen secara internal. Gudang yang sesuai kebutuhan telah di temukan
dengan sewa sebesar Rp 135.000.000 per tahun . alternative kedua adalah membeli komponen dari
pihak ekstrrnal serta memanfaatkan ruang produksi yang telah di kosongkan. Pemasok luar telah
menwarkan untuk memasok produksi sesuai yang di butuhkan perushaan dengan harga Rp
460.000.000 per tahun.
Langkah 4 : Membandingkan Biaya dan Manfaat yang Relevan untuk Setiap Alernative yang
Layak . dapat di lihat bahwa laternatif 4 yaitu terus memproduksi secara internal dan menyewa
gudang tambahan membutuhkan biaya sebesar Rp 480.000.000, sementara alternative 5 yaitu
membeli komponen dari luar dan di manfaatkan ruang sendiri memebutuhkan biaya sebesar Rp
460.000.000. perbandingan nya adalah sebagai berikut :
Alternative 4
Biaya produksi variable Rp.345.000.000
Sewa gudang Rp. 35.000.000
total Rp 480.000.000
Alternatife 5
Harga beli Rp 460.000.000

Biaya diferensial adalah sebesar Rp 20.000.000 (Rp 480.000.000-Rp460.000.000 ) untuk


keunggulan alternatife 5
Langkah 5 : Menilai faktor-faktor Kualitatif. Pertimbangan terhadap aspek kuantitaif ( biaya dan
manfaat ) yang berhubungan dengan berbagai alternative tidak cukup untuk di gunakan sebagai
dasar dalam pembuatan keputusan.

Langkah 6 : Membuat Keputusan. Segera setelah semua biaya dan manfaat yang relevan untuk
setiap alternative selesai di nilai dan faktor-faktor kualitatif, di pertimbangkan, maka dapat segera
di buat keputusan.
DEFINISI BIAYA RELEVAN
Biaya relevan merupakan pembuatan biaya masa depan yang berbeda di antara berbagai
alternative. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan . oleh karena itu, hanya biaya masa
depan yang relevan dengan pembuatan keputusan

Ilustrasi Biaya Relevan


Untuk mengilustrasikan tentang konsep ini akan di gunakan contoh alternatife pembuatan
keputusan untuk membuat atau membeli yang terjadi pada PT sejahtera. Di asumsikan bahwa
biaya tenaga kerja langsung yang di gunakan unutuk memeproduksi suatu kompionen adalah
Rp150.000.000 per tahun ( berdasarkan volume normal ) . haruskah biaya ini menjadi salah satu
faktor dalam pembuatan keputusan ? apakah tenaga kerja langsung merupakan biaya masa depan
yang berbeda di anatara kedua alternatife ( membiat atau memebeli ) ?
Biaya di atas merupakan biaya masa depan . memproduksi komponen pada tahun
berikutnya memerlukan jasa tenaga kerja langsung yang harus di bayar. Namun apakh jumlahnya
berbeda di anatara kedua alternative ? apabila komponen di beli dari pemasok eksternal, maka
tidak di perlukna aktivitas produksi internal.
Ilustrasi biaya masa lalu yang tidak relevan. Apabila semisal bahwa PT sejahtera menggunakan
mesin untuk memproduksi suatu komponen. Mesin tersebut di belin 5 tahun yang lalu dan telah di
depresiasi dengan tarif sebesar Rp 125.000.000 per tahun. Apakah angka sebesar Rp 125.000.000
tersebut merupakan biaya relevan? Dengan kata lain. Apakah biaya depresiasi merupakan biaya
masa depan yang berbeda di anatara kedua aletrnatif.?
Depresiasi mencerminkan adanya alokasi biaya yang telah di keluarkan. Depresiasi
merupakan biaya terbenam, yaitu biaya tidak dapat di pengaruhi oleh setiap tindakan di masa
depan . meskipun biaya terbenam di alokasikan ke periode-perioede yang akan dating dan di
alokasikan tersebut dan selanjutnya di sebut sebagai depresiasi, tetapi tidak satupun biaya
perolehan yang dapat di hindari.

Ilustrasi Biaya Masa Depan yang Tidak Relevan. Di asumsikan bahwa biaya sewa seluruh pabrik
adalah sebesar Rp 340.000.000 dan biaya tersebut di alokasikan kepada berbagai departemen
produksi yang berbeda, termasuk departemen yang memproduksi komponen yang menerima
alokasi sebesar Rp12.000.000 dari biaya tersebut. Apakah biaya sebesar Rp 12.000.000 tersebut
relevan dalam keputusan membuat atau memebeli atau yang di hadapi PT sejahtera.
Pembayaran sewa merupakan biaya masa depan karena sewa harus di bayar setiap tahun
selama lima tahun ke depan. Namun apakah biaya tersebut berbeda di anatar alternative membuat
atau membeli ? apapun opsi yang di pilih PT sejahtera pemabayaran sewa pabrik harus di lakukan-
jumlah nya sama untuk kedua alternative. Jumlah pembayaran sewa yang di alokasikan kepada
departemen lainya dapat berubah apabila produksi komponen di hnentikan, tetapi besarnya
pemabayaran sewa totoal tidak di pengaruhi oleh yang di buat. Oleh karena itu, pembayaran sewa
merupakan biaya yang tidak relevan.
ETIKA DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN TAKTIS
Dalam pembuatan keputusan taktis, hal yang berhubungan dengan masalah etika dan kemungkinan
adanya pengorbanan tujuan jangka panjang untuk kepentingan manfaat jangka pendek perlu
mendapat perhatian ketika keputusan akan di implementasikan. Sebagai contoh pemecatan
karyawan dengan tujuan untuk menaikan laba dalam jangka pendek dapat di kualifikasi sebagai
suatu keputusan tektis. Namun apabila manfaatnya hanya sekedar untuk menaikan laba jangka
pendek dan tidak ada tanda-tanda bahwa keputusan tersebut di maksudkan untuk mendukung
tujuan strategis jangka panjang perusahaan, maka keputusan tersebut patut di pertanyakan.
RELEVANSI, PRILAKU BIAYA DAN MODEL PENGGUNAAN SUMBER DAYA
AKTIVITAS
Sumber saya di peroleh karena di gunakan dan di perlukan
Beberapa sumber daya dapat dengan mudah di beli dalam jumlah seperlunya dan pada saat
di gunakan . sebagai contoh , listrik yang di gunakan untuk pemanas yang merebus buah dalam
produksi selai meruapakn sumber daya yang di peroleh karena di gunakan dan di butuhkan
Sumber daya di peroleh di muka satu periode
Sumber daya yang di peroleh sebelum penggunaan melalui kontrak biasanya di peroleh dalam
jumlah kasar. Secara grafis, biasanya biaya ini di anggap sebagai step variable atau step fixed.
Kategori ini sering kali menggambarkan pengeluaran atau belanja sumber daya yang berkaiatan
dengan pennggajian organisasi dan tenga kerja kontrak.

Sumber daya di peroleh di muka multi periode


Sumber daya sering kali di peroleh muka untuk kebutuhan produksi selama beberapa
periode sebelum tingkat kebutuhan sumber daya di ketahui. Contohnya , perushaan menyewa atau
membeli gedung . pembelian kapasitas aktivitas multiperiode sering kali di lakukan melalui
pembayaran kas di muka. Dalam kasus ini, beban tahunan mungkin di akui, tetapi tidak ada belanja
sumber daya tambahan yang di perlukan.
Model penggunaan sumber daya aktivitas dan penilaian relevansi
Kategori sumber daya Hubungan permintaan dan penawaran Relevansi
Di peroleh karena di gunakan Penawaran = permintaan 1.Relevan
dan di perlukan 1. Permintaan berubah 2.Tidak relevan
2. Permintaan konstan
Di peroleh di muka ( satu Penawaran-permintaan= kapasitas tidak terpakai 1.Relevan
periode atau jangka pendek ) 1.peningkatan permintaan<kapasitas tidak terpakai 2.Tidak relevan
2. peningkatan permintaan>kapasitas tidak terpakai
3.penurunan permintaan ( permanen ) a.Relevan
a. Penurunan kapasitas aktivitas b.Tidak Relevan
b. Tidak ada perubahan kapasitas aktivitas
Di peroleh di muka Penawaran-permintaan= kapasitas tidak terpakai 1.Tidak Relevan
( multi periode ) 1.peningkatan permintaan<kapasitas tidak terpakai 2.Relevan
2.penurunan permintaan ( permanen ) 3.keputusan
3. peningkatan permintaan>kapasitas tidak terpakai modal

APLIKASI BIAYA RELEVAN

Penentuan biaya relevan sangat bermanfaat dalam memecehkan berbagai jenis permasalahan.
Secara tradisonal, penerapan biaya relevan meliputi keputusan untuk memebuat atau membeli
suatu komponen, mempertahankan atau menghentikan suatu segmen atau lini produk
menerima suatu khusus di bawah harga normal dan memproses lebih lanjut produk bersama
atau menjualnya pada titik pisah.
Keputusan Membuat-atau-Membeli
Manejer sering kali di hadapkan dengan keputusan apakah hatus membuat atau membeli
komponen-komponen yang di gunakan dalam suatu proses produksi.Untuk meng ilustrasikan
lebih terperinci tentang analisis biaya yang berhubungan dengan pembutana keputusan
membuat atau membeli , di asumsikan bahwa PT sejahtera akhir-akhir ini memproduksi suatu
komponen elektronik yang di gunakan untuk salah satu jenis produk printernya. Untuk tahun
yang akan dating PT sejahtera harus memproduksi 10.000 komponen untuk mendukung
kebutuhan produksi printer.
PT sejahtera telah di hubungi oleh pemasok potensial yang tersedia untuk pemsok
komponen tersebut dengan harga Rp4.750 per unit. Tawaran tersebut dangat menarik karena
biaya produksi penuh perunit adalah sebesarRp 8200. Apakah PT Sejahtera akan memproduksi
atau mmebeli komponen tersebut?
Permasalahan dan alternative yang layak di pertimbangkan perlu di identifikasi. Apabila
kisaran waktu untuk pembuatan keputusan hanya satu periode, maka tidak perlu
memperhatkan elemen biaya yang terjadi secara periodic. Penentuan biaya relevan sangat
berguna untuk membuat analsisis jangka pendek. Secara sederhana perusahaan hanya perlu
mengidentifikasi biaya—biaya yang relevan saja, kemudian menjumlahkan, dan pada akhirnya
menetepkan pilihan ( dengan masalah tidak ada masalah kualitatif ).
Proses mengidentifikasi biaya di jelaskan berikut ini.
Pertama , perlu di perhatikan biaya-biaya yang berkaitan dengan produksi 10.000 unit
komponen . biaya absorpsi penuh.

Keterangan Biaya total Biaya perunit


Sewa peralatan 12.000.000 1.200
Deprisiasi peralatan 2.000.000 200
Bahan Baku 10.000.000 1.000
Tenaga kerja langsung 20.000.000 2.000
Overhead variable 8.000.000 800
Overhead tetap umum 30.000.000 3.000
Total 82.000.000 8.200

Sebagaian besar peralatan adalah sewa. Namun , salah satu mesin tertentu harus di buat secara
khusus dan di beli. Peralatan yang di sewa dapat di kembalikan kapan saja tanpa denda.
Perusahaan hanya di kenakan biaya sewa selama perlatan di gunakan oleh perushaan. Mesin
Khusus tidak akan di depresiasi secara penuh pada akhir tahun, tetapi perusahaan berencana
membuanya apabila mesin tersebut tidak dapat di jual. Perusahaan baru-baru ini membeli
bahan yang cukup untuk memproduksi 5000 komponen. Tidak ada penguunaan alternative
untuk bahan tersebut. Biaya overhead variable di bebankan kepada kompinen elektronik
sebesar Rp400 untuk setiap rupiah tenaga kerja langsung.overhead tetap total untuk pabrik
adalah sebesarRp.1.000.000.000 yang di bebankan kepada produk berdasarkan luas ruabg yang
di gunakan oleh setipa produk. Fasilitas pabrik yang di gunakan untu memperoduksi komponen
menempati 6.000 dari 200.000 meter persegi. Dengan demikian 30.000.000 dari overhead tetap
umum di alokasikan untuk memperoduksi komponen elekltronik ( 0.03 x 1.000.000.000 ) .
Di antara item-item biaya di atas, biaya depresiasi merupakan item biaya yang dapat di
eliminasi karena biaya tersebut merupakan biaya terbenam.Apabila bahanb baku yang telah di
beli tidak dapat di gunakan untui alternative yang lain, maka setengah dari biaya bahan baku
total juga merupkan biaya terbenam. Biaya overhead umum juga bukan merupakan biaya
relevan. Sejumlah 30.000.000 merupakan alokasi baiay tetap umum yang akan terus terjadi
meskipun komponen di beli dari pihak eksternal.
Semua item biaya lain nya erupakan biaya relevan. Baiay sewa peralatan merupakan item
biaya yang relevan apabila biaya tersebut tidak di perlukan ketika komponen di beli dari pihak
ekstrrnal. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku sebanyak 5000 unit
yang tersisa dan biaya overhead variable semuanya merupakan biaya yang relevan. Biaya-
biaya tersebut tidak akan tebrjadi apabila komponen di beli dari pihak ekstrnal.
Perhatikan selanjutnya perlu di fokuskan pada masalah pembelian komponen. Biaya
pemeblian merupakan biaya relevan. Apabila komponen di buat sendiri, maka biaya pembelian
tidak akan terjadi. Apakah ada biaya lainnya yang terkait dengan pemeblian dari pihak
eksternal? Pemerikdaan kembali terhadap dokumen penerimaan memeberi informasi bahwa
poenerimaan dan pemeriksaan berada dalam kapasitas peniuh. Pemebelian tambhan akan
memebutuhkan tambahan tenaga kerja paruh waktu selama tahun berjalan dengan biaya
sebesar 8.500.000 departemen pembelian memeliki kapasitas menganggur yng cukup untuk
menangani pembelian komponen,sehingga tidak ada biaya tambahan yang akan terjadi.
Biaya relevan total untuk masing-masing alternatife adalah sebagai berikut :
Keterangan Alternatife Biaya diferensial
Membuat Membeli Untuk membuat
Sewa peralatan 12.000.000 0 12.000.000
Bahan baku 5.000.000 0 5.000.000
Overhead variable 8.000.000 0 8.000.000
Tenaga kerja langsung 20.000.000 0 20.000.000
Biaya pembelian 0 47.500.000 (47.500.000)
Karyawan penuh waktu 0 8.500.000 (85.000.000)
Total 45.000.000 56.000.000 (11.000.000)
Analisis serupa juga dapat di lakukan atas dasar biaya perunit . setelah biaya relevan di
identifikasi, biaya perunit yang relevan dapat di bandingkan . dalam contoh ini, biayanya
adalah sebesar 4.500 ( 45.000.000 / 10.000 ) untuk alternative produksi sendiri dan 5.600 (
56.000.000 / 10.000 ) untuk alternative pembeli.
Analisis menunjukan bahwa biaya pembuatan produk dapat mengehmat biaya sebesar
11.000.000 di bandingkan dengan apabila perusahaan membeli produk tersebut. Jadi tawaran
dari pemasok harusnya di tolak.

Keputusan Mempertahankan-atau-Menghentikan
Seorang manajer sering kali harus membuat keputusan apakah suatu segmen, seperti ini
produk, harus di perhatikan atau di hentikan. Laporan segmen yang di susun atas dasar variable
costing yang menyediakan informasi yang berharga untuk membuat keputusan
mempertahankan-atau-menghentikan. Margin kontribusi segmen dan laba segmen sangat
berguna untuk mengevaluasi kinerja suatu segmen. Laporan sefmen menyediakan informasi
untuk membuat keputusan membuat keputusan memepertahnakan atau menghentikan.
Sebagai ilustrasi berikut ini di tunjukan data yang tersedia pada PT pertiwi yang
memproduksi batako, bata dan genteng. Pengontrol perusahaan telah menyusun proyeksi
laporan laba rugi berikut ini tahun 2013.

Keterangan Batako Bata Genteng Total


Pendapatan 500.000.000 800.000.000 150.000.000 1.450.000.000
Penjualan (250.000.000) (480.000.000) (140.000.000) (870.000.000)
margin kontribusi 250.000.000 320.000.000 10.000.000 580.000.000
Di kurangi biaya tetap
langsung
Gaji penyedia 37.000.000 40.000.000 35.000.000 112.000.000
Iklan 10.000.000 10.000.000 10.000.000 30.000.000
Depresiasi 53.000.000 40.000.000 10.000.000 103.000.000
Total 100.000.000 (90.000.000) (55.000.000) 245.000.000
Laba ( rugi ) segmen 150.000.000 230.000.000 (45.000.000) 335.000.000
Biaya tetap bersama (125.000.000)
Laba total 210.000.000

Proyeksi kinerja genteng menunjukan bahwa laba segmen adalah negative. Hal tersebut
merupakan kinerja produk genteng yang buruk selama tiga tahun sebelumnya. Citra di rektur
PT pertiwi sedang memeprtimbangkan untuk melakukan promosi penjualan secara agresif
yang di iringi dengan kenaikan harga jual. Namun manajer pemasaran menggap bahwa
pendekatan tesebut akan sia-sia karena pasar sedang jenuh dan tingkat perdaingan terlalu ketat
sehingga sulit untuk mengharapkan kenaikan pangsa pasar perusahaan. Kenaikan harga jual
kemungkinan besar justru akan mengakibatkan terjadinya penurunan pendapatan penjualan.
Peningkatan propitabilitas lini produk melalui penghematan biaya juga tidak layak di
lakukan. Biaya-biaya sebelumnya telah di tekan selama dua tahun terkahir untuk mengurangi
kerugian sampai pada tingkat yang di antisipasi saat ini . pengurangan biaya lebih lanjut justru
akan berkaibat menurunkan mutu produk dan merusak penjualan.
Oleh karena itu tidak ada harapanbagi tercapainya perbaikan kinerja laba produk ganteng
yang melebihi proyeksinya, maka Ny. Citra akan memutuskan untuk menghentikan produk
genteng . Menurut Ny. Citra, perushaan akan mengorbankan margin kontribusi sebesar
Rp.10.000.000, tetapi menghemat 45.000.000 dengan meniadakan gaji penyedia dan anggran
iklan. Biaya di apresiasi sebesar 10.000.000 adalah tidak relevan karena mencerminkan alokasi
biaya terbenam. Jadi, penghntian lini produk tersebut akan memeberi tambhan laba sebesar
35.000.000 dari pada memeprtahankan nya

Mempertahankan atau menghentikan dengan berbagai dampak komplementer


Di asumsikan bahwa Ny. Citra memutuskan untuk menghentikan produksi genteng.
Walaupun di sadari pula bahwa akibat keputusan tersebut akan membawa dampak negative
terhadap perusahaan, yaitu dengan terpaksa akan mengurangi tenaga kerja. Di sisi lain,
keputusan tersebut di anggap sebagai tindakan yang terbaik bagi kepentingan perusahaan.
Menghentikan produk genteng, perusahana dapat memeberi tambhan laba sebesar
35.000.000.000 per tahun. Untuk mendukung keputusan tersebut, berikut ini di sertakan
analisis khusus untuk segmen genteng.
keterangan mempertahankan menghentikan Jumlah di ferensial
apabila
memeprtahankan
Penjualan 150.000.000 0 150.000.000
Biaya variable (140.000.000 ) 0 (140.000.000)
Margin kontribusi 10.000.000 0 10.000.000
Biaya iklan (35.000.000) 0 (10.000.000)
Biaya penyediaan (10.000.000) 0 (35.000.000)
Laba ( rugi ) total 35.000.000 0 (35.000.000)

Manejer pemasaran menyatakan bahwa pengehntian produk genteng akan menurunkan


penjualan batako sebesar 10 persen dan menurunkan penjualan bata sebesar 8 persen. Ia
menjelsakan bahwa sebanyak pelanggan membeli genteng ketik mereka membeli batako atau
bata. Sebagaian pelanggan akan pergi ke tempat lain apabila mereka tidak dapat membeli
kedua produk tersebut di satu lokasi.
Setelah mendapat penjelasan dari manajer pemasarn Ny Citra memutuskan untuk
melakukan analisis penjualan kedua lini lainnya. Ny Citra memutuskan untuk menggunakan
penjulan total dan biaya total untuk setiap alternative. Seperti sebelumnya, depresiasi dan biaya
tetap umum di keluarkan dari analisis karena tidak relevan.
Penghapusan produk genteng akan mengurangi penjualan total sebesar 264.000.000, yaitu
50.000.000 ( 0,10 x 500.000.000 ) untuk batako 64.000.000 ( 0,08 x 800.000.000 ) untuk bata,
dan 150.000.000 untuk genteng. Demikian juga , biaya variable total akan berkurang sebesar
203.400.000, yaitu 25.000.000 ( 0,10x250.000.000 ) untuk batako 38.400.000
(0,08x480.000.000 ) untuk bata , dan 140.000.000 untuk genteng. Jadi margin kontribusi total
berkurang sebesar 60.600.000 ( 264.000.000 – 203.400.00 ). Oleh karena itu penghapusan
porduk gentneg hanya menghemat sebesar 45.000.000 pada biaya penyediaan dan iklan, maka
pengaruh bersihnya adalah kerugian besar 15.600.000 ( 45.000.000- 60.600.000). berikut ini
adalah ikhtisar dari analisis dengan menggunakan informasi baru.
keterangan Mempertahankan ( batako, Mengehntikan Jumlah di ferensial apabila
bata, genteng batako dan bata mempertahankan
Penjualan 1.450.000.000 1.186.000.000 264.000.000
Biaya variable (870.000.000) (666.600.000) (203.400.000)
Margin 580.000.000 519.400.000 60.600.000
kontribusi
Iklan (30.000.000) (20.000.000) (10.000.000)
Biaya (112.000.000) (77.000.000) (35.000.000)
penyediaan
Laba(rugi) total 438.000.000 422.400.000 15.600.000

Ny.Citra merasa gembira setelah hasil perhitungan menunjukan bahwa mempertahnkan


produksi genteng ternyata lebih baik dari pada mengehntikanya . Tugas berat untuk memecat
sebagian tenaga kerja nya tidak di perlukan lagi.

Mempertahankan atau Menghentikan dengan Penggunaan Alternatif Fasilitas


Tanggapan penyedia produksi agak berbeda. Ia setuju bahwa produksi genteng harus di
hentikan , tetapi menyarankan untuk menggantinya dengan produksi ubin. Ia yakin bahwa
mesin-mesin yang ada dapat di alihkan untuk memproduksi produk baru ini dengan sedikit
atau tanpa biaya. Ia juga telah menghubungi manajer pemasaran untuk menaykan peluang
pasar uin dan menyertakan penilaian tersebut dalam tanggapanya..
Manajer pemasaran melihat bahwa persaingan pasar ubin tidak setajam genteng. Namun,
dua lini lainnya akan mengalami penurunan penjualan pada tingkat yang sama dengan
memproduksi ubin tidak akan mengubah hasil tersebut. Berikut ini juga di lampirkan estimasi
laporan keuangan untuk ubin.

Penjualan 100.000.000
Biaya variable (40.000.000)
Margin kontribusi 60.000.000
Biaya tetap langsung (55.000.000)
Laba segmen 5.000.000
Ny . Citra sekarang di hadapkan dengan alternative ketiga, yaitu mennganti genteng dengan
ubin. Haruskah produk genteng di pertahankan atau di hentikan dan di ganti dengan ubin?

Dari analisis sebulumnya , Ny Citra mengetahui bahwa penghapusan produk genteng akan
mengurangi mmargin kontribusi perusahaan sebesar 60.600.000. apabila memproduksi ubin akan
menhasilkan tambahan margin kontribusi sebesar 60.000.000 sesuai dengan estimasi. Selanjutnya,
penghapusan produk genteng dan menggantinya dengan ubin akan menyebbkan penurunan bersih
sebesar 600.000 pada margin kontribusi total (60.600.000 – 60.000.000) hasil yang sama dapat di
kembangkan dengan membandingkan secara langsung antara manfaat dan biaya relevan dari kedua
alternative.

keterangan Mempertahankan ( batako, Menghentikan ( batako Jumlah di frensial


bata, genteng) dan bata ) apabila
mempertahankan
Penjualan 1.450.000.000 1.286.000.000 164.000.000
Biaya variable (870.000.000) (706.600.000) (163.400.000)
Margin 580.000.000 579.400.000 600.000
kontribusi
( 1,450.000.000 – 150.000.000 – 50.000.000 – 64.000.000 ) + 100.000.000
(870.000.000-140.000.000 – 25.000.000-38.400.000 +40.000.000

Contoh di atas mengilustrasikan tentang proses pembuatan keputusan taktis. Pertama,


masalah kinerja lini di identifikasikan dan didefinisi ( misalnya , kinerja buruk lini produk genteng
). Kemudian , solusi yang mungkin akan di pilih di daftar dan solusi yang tidak layak di eliminasi.
Sebagai , contoh kenaikan penjualan atau penurunan biaya lebih lanjut di tolak sebagai solusi yang
layak. Tiga solusi yang layak perlu di pertimbnagkan (1) mempertahankan lini produk, (2)
menghentikan lini produk, dan (3) menhhntikan lini produk dan menggantinya dengan produk lain.
Analsisis terhadap biaya dan manfaat di antara alternative-alternatife yang layak mengarahkan
pada pemilihan alternatife yang akan di pilih ( memeprtahnkan lini produk ) .

Contoh di atas memberi beberapa pengertian yang lebih baik tentang aplikasi sederahan
model keputusan. Analisis awal yang memfokuskan pada dua alternative yang layak menghasilkan
keputusan tentative untuk menghapus lini produk. Informasi tambhan yang di berikan manajer
pemasaran mengarahkan pada keputusan yang berbeda dari keputusan pertama . sebelum
keputusan tersebut di implementasikan, manajer di perkenalkan dengan alternative ketiga yang
juga layak dengan membutuhkan analisis tambahan.

Para manjer sering kali tidak memeliki seluruh informasi yang di perlukan untuk membuat
keputusan terbaik. Mereka juga mungkin tidak mampu mengidentifikasi setiap solusi yang layak .
manajer mendapat manfaat dari pengumpulan seluruh informasi yang tersedia sebelum membuat
keputusan akhir. Mereka harus berusaha mengidentifikasi sebanyak mungkin solusi yang yang
layak . seperti di ilustrasikan pada contoh di atas , informasi yang terbatas dapat menhasilkan
keputusan yang buruk.

Keputusan Pesanan Khusus

Di beberapa negara yang telah memiliki undang-undang tentang diskriminasi harga masyaraktkan
bahwa perusahaan harus menjual produk yang identik dengan harga sama kepada pelanggan yang
berada di pasar tyang sama . namun , pemabatasan ini tidak berlaku pada produk yang dapat di
tawar atau pada pelanggan yang tidak saling bersaing . harga penawaran dapat berbeda untuk
pelanggan yang tidak saling bersaing . harga penawaran dapat berbeda untuk pelanggan dari pasar
yang sama dan perusahaan sering kali mendapat kesempatan unutuk memepetimbangkan pesanan
khusus dari calon pelanggan dalam pasar di layani dengan cara yang cara yang tidak seperti
biasanya. Keputusan pesanan khusus haus di terima atau di tolak. Pesanan sperti ini sering kali
menarik , khususnya ketika perusahaan beriperasi di bawah kapasitas produksi maksimum.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan eskrim pada saat berioperasi pada tingkat 80 persen
dari kapasitas produksinya, perusahaan tersebut memeliki kapasitas 20 juta unit gallon. Biaya total
yang berkaitan dengan pembuatan dan penjualan 16 juta unit adalah sebagai berikut.

keterangan total Biaya perunit


Biaya variable
Susu 11.200.000.000 700
Gula 1.600.000.000 100
Penyedap 2.400.000.000 1590
Tenaga kerja langsung 4.000.000.000 250
Pengekapan 3.200.000.000 200.
Komisi 320.000.000 20
Distribusi 480.000.000 30
Lain-lain 800.000.000 50
Biaya variable total 24.000.000.000 1.500

Biaya tetap
Gaji 960.000.000 60
Depresiasi 320.000.000 20
Utilitas 80.000.000 5
Pajak 32.000.000 2
Lain-lain 160.000.000 10
Biaya tetap total 1.552.000.000 97
Biaya total 25.552.000.000 1.597
Harga jual borongan 32.000.000.000 2.000

Sebuah perusahaan catering dari wilyah lain yang biasanya tidak di layani oleh perusahaan
menawar untuk memebeli eskrim sebanyak 2 juta unit dengan harga 1.550 per unit. Distributor
tersebut akan menggunakan label mereknya sendiri. Distributor juga setuju untuk membayar biaya
transfortasi. Di karenakn distributor menghubungi langsung kepada perusahaan, maka tidak ada
komisi penjualan. Sebagai manajer perusahaan eskrim tersebut, apakah anda akan menerima
pesanan tersebut atau meolaknya?

Penawaran dengan harga sebesar 1550 ini berada di bawah biaya perunit total ( 1.597).
namun demikian, menerima pesanan tersebut mungkin akan menguntungkan bagi perusahaan.
Perusahaan memeliki kapasitas menganggur dan pesanan tersebut tidak akan mempengaruhi unit-
unit lain yang sedang di produksi untuk di juak dengan harga normal. Selain itu, beberapa biaya
tersebut akan tidak relevan, biaya tetap akan selalu terjadi tanpa memeprhatikan pesanan tersbut
akan di terima atau di tolak.
Apabila pesanan tersbut di terima, maka tambahan pendapatan sebesar 1.550 per unit akan
dapat do realisasikan. Namun, seluruh biaya variable kecuali untuk distibusi (30) dan komisi (20)
juga akan terjadi, sehingga meinmublkan biaya tambahan sebesar 1.450 per unit. Oleh karena itu,
manfaat bersihnya adalah sebesar 100 ( 1.550- 1450) per unit. Analisis biaya relevan dapat di
ikhtisarkan sebagai berikut.

Keterangan Menerima menolak Manfaat diferensial bila


menerima
Pendapatan 3.100.000.000 0 3.100.000.000
susu (1.400.000.000) 0 (1.400.000.000)
Gula (200.000.000) 0 (200.000.000)
Penyedap (300.000.000) 0 (300.000.000)
Tenaga kerja langsung (500.000.000) 0 (500.000.000)
Pengemasan (4000.000.000) 0 (400.000.000)
Lain-lain (100.000.000) 0 (100.000.000)
Total 200.000.000 0 200.000.000

Berdasarkna perhitungan di atas, apabila perusahaan menerima pesanan khusus maka akan
menaikan laba sebesar 200.000.000 ( 100x2.000.000).

Keputusan untuk menjual atau memproses lebih lanjut

Produk bersama memeiliki proses produksi dan biaya produksi yang sama samapi dengan titik
pisah. Pada titik pisah tersebit, proses produksi dan biaya produksi sudah mulai dapat di bedakan
. sebagai contoh , suatu cairan mineral tertentu seperti tembaga dan emas mungkin terkandung
dalam satu biji tertentu. Biji besi tersebut harus di tambang, di lebur, dan di olah sebelum temabag
dan emas di pisahkan. Pada saat pemisah inilah yang di sebut dengan titik pisah. Biaya
penambangan, peleburan dan pengolahan merupakan biaya bersama biaya bersama untuk kedua
produk ( temabaga dan emas ).

Produk bersama sering kali di jual pada titik pisah. Namun , kadang kala akan lebih
menguntungkan bagi perusahaan untuk memproses lebih lanjut suatu produk bersama setelah titik
pisah , sebelum menjulanya. Penentuan apakah akan menjual atau meperoses lebih lanjut
merupakan suatu keputusan paling penting yang harus di buat o;eh para manajer.

Sebagai ilustrasi, berikut ini di tunjukan contoh yang terjadi pada PT kebun raya, sebuah
perusajaan besar di bidang pertanian yang mengkhususkan bisnisnya pada penanaman apel. Setiap
lahan menghasilkan kira-kira satu ton apel di setiap lahan harus di semprot. Di pupuk . di siram
dan di pangkas. Pada saat apel matang, pekerja di sewa untuk memetiknya. Apel-apel tersebut
selanjunta di kirim ke gudang untuk di cuci dan di sortir. Perkiaan biata untuk semua aktivitas
tersbut ( ter,asuk pemorsesan) adalah 3.000.000 per ton pertahun

Apel di sortir ke tiga kelompok ( A,B dan C) menurut ukuran dan kerusakan. Aple besar
tanpa kerusakan ( lecit , terpotong, berlubang dan seterusnya ) di sisihkan dalam satu tempat dan
di klasifikasikan sebagai kelompak A. aple kecil tanpa ekrusakan disisihkan dalam tempat keduan
dan di klasifikasikan sebagai kelomppok B di masukan ke dalam tempat ke tiga dan di
klasiikasikan sebagai kelompok C. setiap ton apel menghasilkan 800 kilogram kelompok A, 600
kilogram kelompok B dan 600 kilogram kelompok C.

Apel kelompok A di jual ke supermarket besar dengan harga 400 perkilogram. Apel
kelompok B di kemas dalam kantong ukuran 5 kilogram dan di jual ke supermarket dengan harga
1.300 per kantong ( biaya setiap kantong adalah 50 ) apel kelompok C di proses lebih lanjut untuk
di proses untuk di proses menjadi selai apel yang akan di jual dalam kaleng ukuran 16 ons dengan
harga 750 per kaleng. Biaya pemosresan adalah 100 per kaleng.
Proses bersama apel

Hasil pada titik pisah proses lebih lanjut

Kelompok A
/
800 kilogram
Di jual seharga 400/ kilogram
.

Biaya bersama Apel kantong 120 kantyong


Kelompok B
3.000.000 biaya tambahan 50/ kantong di
600 kilogram jual seharga 1300/ kantong

Selai apel 500 kaleng biaya


Kelompok C
100/kilogram di jual seharga
600 kilogram 750/ kaleng

KEPUTUSAN BAURAN PRODUK

Pada contoh sebelumnya, dari setiap 2000 kilogram apel yang di panen, 800 kilogram
merupakan kelompok A, 600 kilogram kelompok B dan 600 kilogram kelompok C meskipun
jumlahnya setiap jenis apel dapat di pengaruhi oleh prosedur oenyemprotan, penyiraman,
permukaan dan sterusnya, tetapi bauran apel tersebut kemungkinan besar berada di luar kendali
perusahaan. Banyak perusahaan memeliki keluluasaan dalam memilih bauran produk mereka
karena keputusan bauran produk dapat berdampak signifikan terhadap profobilotas perusahaan.
Setiap alternatip bauran produk menghasilkan bauran tingkat laba yang berbeda seorang
manajer harus memelihi alternative yang akan memaksimalkan laba total. Oleh karena biaya tetap
tidak tergantung pada tingkat aktivitas , maka biaya total akan tetap sama untuk semua
kemungkinan bauran, dan itu tidak ada dalam relavan dalam pembuatan keputusan . jadi seorang
manajer perlu memelih alternative bauran yang dapat memaksimlkan margin kontribusi total.

Sebagai contoh, di asumsikan bahwa Pt bahagia Mobilindo memproduksi dua jenis


persneling, yaitu persenling X dan Y, dengan margin kontribusi per unit masing-masing sebsesar
25.00 dan 10.000. apabila memeliki perusahaan sumber daya yang tidak terbatas dan permintaan
atas masing-masing produk tidak terbatas, maka keputusan bauran produk akan mudah di buat,
yaitu memproduksi masing-masing produk dalam jumlah yang tidak terbatas, sayangnya, setia[p
perusahaan selalu menghadapi sumber daya dan permintaan yang terbatas. Keterbnatasan tersebut
di disebut batasan. Seorang maajer harus memelihi laternatif bauran yang optimal dengan berbagai
keterbatasan yang terdapat dalam perusahaan.

Dengan asumsi bahwa Pt bahagia Mobolindo mampu menjual semua produknya, mungkin
ada yang menyarankan agar perusahaan hanya memeproduksi dan menjual perseneling X karena
memeliki margin kontribusi terbesar, namun solusi ini belum tentu yang terbaik.

Sumber daya dengan satu Batasan

Di asumsikan bahwa setiap perseneling harus di buat dengan suatu mesin khusus.
Perusahaan memeliki delapan mesin yang secara bersama menyediakan 40.000 jam pertahun.
Setiap unit perseneling X memebutuhkan 2 jam mesin, sementara setiap unit perseneling Y
memebutuhkan 0,5 jam mesin. Dengan asumsi tidak ada batasan lainnya. Berapakah baurran
optimal persenelong tersebut? Apabila setiap unit perseneling X memebutuhkan 2 jam mesin,
maka setiap tahun dapat di produksi 20.000 unit ( 40.000/2). Dengan margin kontribusi perunit,
karema itu jumlah yang mampu di prosuksi adalah 80.000 unit( 40.000/0,5). Pada harga 10.000
per unit margin kontribusi total perseneling Y adalah 800.000.000 hanya dengan memeproduksi
perseneling Y meskipun margin kontribusi perunit persenling X adalah 2, 5 kali lebih besar dari
pada margin kontibusi [erunit persenelong Y.

Margin kontribusi perunit masing-masing produ bukan merupakan masalah yang penting.
Margi kontribusi perunit dari sumber yang langka adalah faktor yang menentukan . produkyang
menghasilkan margin kontribusi tertinggi perjam mesin harus di pilih. Perseneling X menghasikan
12.500 per jam mesin ( 25.000/2), sementara pesenling Y menghasilkan 20.000 per jam mesin (
10.000/0,5) . jadi bautran opimalnya adalah 80.000 unit perseneling Y dan tidak ada satupun untuk
perseneling X.

Sumber daya dengan banyak batasan

Sumber daya dengan suatu batasan adalah titik realistis. Semua organisiasi akan
menghadapi berbagai batasan, misalnya keterbatasan bahan baku, keterbatasan input tenaga kerja,
keterbatsan permintaan setiap produk, dan setersunya, solusi terhadpa maslah bauran produk engan
banyak batasan jaug lebih rumit dan memerlukan penggunaan teknik matematika khusus yang di
kenal sebagai pemograman linear.

Pemograman linier adalah suat metode yang di gunakan untuk mencari solusi optimal di
antara berbagai solusiyang layak di pertimbngkan . teoripmeograman linier memeungkinkan di
abaikan nya brbgai solusi. Pada kenytaannya, meskupin terdapat sejumlah solusi yang akan di
leminisasi, akan tetapi pada akhirnya akan di hasilkan solusi tertentu yang paling tepat.

Untuk menghasilkan ilustrasi tentang bgaiamana pemograman linier di gunakan dalam


memecahkan maslaah sumber daya dengan bnyak batasan , berikut ini di gunkan contoh
sebelumnya, yaitu menegenai bauran produk yang terdapat pada Pt bahagia Mobilido. Di
asumsikan bahwa saat inin terdapat batasan permintaan baik untuk perseneling X maupun Y.
perwsenling X hanya dapat di jual tidak lebih dari 15.000 unit dan untuk perseneling Y tidak leboh
dari 40.000 unit seperti sebelumnya tujuan nya adalah memaksimalkan margin kontribusi total
perusahaan dengan memeprtimbngkan berbagai batasan yang di hadapi perusahaan.

Tujuan di atas dapat di nyatakan secara matematis, misalkan X dan y adalah jumlah yang
unit yang di produksi dan di jual . apabila margin kontribusi perunit x dan Y masing-masing adalah
25.000 dan 10.000 maka margin kontribusi total Z dapat di nyatakan sebagai berikut.

Z= 25.000 X + 10.000 Y

PT bahagia Mobilindo juga menghadapi tiga batasan . batasan pertama adalah ketersediaan
jam mesin yang terbatas untuk produksi, sedangkan dua atasan lainnya ( jumlah unit di produksi
dan jumlah unit yang di jual ) mencerminkan keterbatasan pemrintaan untuk setiap produk,
misalkan batasan yang peratama adalahjam mesin. Setiap unit perseneling X menggunakan 2 jam
mesin untuk memeproduksi dan 0,5 jam mesin di gunakan untuk memeproduksi setiap unit
perseneling Y dengan demikian, jam mesin total yang di gunakan dapat di nyatakan sebagai berikut
:

2X + 0,5Y≤40.000

Dua keterbatasan perimntaan lainya juga dapat dinyatakan secara matematis sebagai
berikut : X≤15.000

Y≤40.000

Z maksimal = 25.000X + 10.000Y

Dengan keterbatasan:

2X + 0,05Y ≤40.000
X ≤15.000
Y ≤40.000
X ≤0
Y ≤0

Dua batasan terakhir di sebut bataan monegativitas dan secara sederhana menecerminkan kenytaan
nya bahwa produk dalam jumlah negative tidak mungkin di produksi. Semua keterbatasan secara
bersa,ma- sama di sebut sebagai seperangkat batasan.

Solusi layak adalah solusi yang dapat mengatsi batasan yang terdapat dalam pemogramaan
liner. Kumpulan semua solusi layak tersebut di sebut seperangkat solusi layak.

Empat langkah dalam pemecahan masalah secaragrafis adalah sebgai berikut

1. Gambarlah grafik untuk setiap batasan


2. Identifikasi seperangkat solusi yang layak
3. Identifikasi semua nilai titik sudut dalam seperangkat solusi yang layak
4. Pilih titik sudut yang menghasilkan nilai terbesar untuk fungsi tujuan
Terdapat lima titik sudut yaitu, A, B,C,D dan E nilai kelima titik tersebut, yang di peroleh
langsung dari grafik,adalah (0,0) untuk A ( 15.000,0) untuk B (15.000,20.000) untuk
C(10.000,40000) untuk D dan (0,40.000) untuk E
Dampak nilai ini terhadap fungsi adalah sebagai berikut( dalam ribuan)
Titik sudut X Y Z=25.000 + 10.000Y
A 0 0 0
B 15.000 0 375.000
C 15.000 20.000 575.000
D 10.000 40.000 650.000
E 0 40.000 400.000

Solusi yang optimal adalah menghendaki pembuatan dan penjualan 10.000 unit
perseneling X dan 40.000 unit persenling Y tidak ada solusi yang layak lainya yang akan
menghasilkan margin kontribusi yang lebih besar. Dalam literator pemograman linear di jelaskan
bahwa solusi yang optimal akan selalu merupakan salah satu di anatar berbagai titik sudut. Jadi
setelah grafik dan titik-titik sudut di identifikasi, pencarian silusinya sangat sederhana yatiu
masalah perhitungan nilai setiap titik sudut dan pemilohan titik sudut dengan nilai yang terbesar.

Solusi dengan menggunakan grafik tidak praktik untuk memecahkan maslaah lebih dari
dua atau tiga produk. Suatu algoritma yang di sebut dengan metode simpleks dapat digunakan
memecahkan nasalah pemograman linear yang lebih besar. Algoritma ini telah tersedia dalam
program computer.

Model pemograman linear meruppakan alat yang penting dalam pembuatan keputusan
tentang tentang bauaran produk. Dengan asumsi bahwa model pemograman linear merupakan
presentasi realitas yang masuk akal, maka peranutama manajemen adalah untuk memastikan
bahwa data yang akurat di gunakan sebagai input pada model tersebut.

Hal teersebut mencangkup kemmapuan untuk mengenali ketidakrelevanann biaya tetap


dan hal tersebut mencangkup kemmapuan untuk input akutansi serta teknologi secara akurat (
misalnya harga jual perunit dan jumlah sumber data yang di gunakan oleh setiap produk ketika di
produksi).
Solusi grafis

(dalam ribuan)

80 Batasan jam Mesin

75 2X + 0,5Y ≤ 40.000

70

65

60

55

50 Batasan Permintaan

45 E D X≤15.000

40

35

30 Batasan Perimntaan

25 Y≤40.000

20

15 daerah kelayakan

10

0 A B

5 10 15 20 25
PENETAPAN HARGA

Salah satu keputusan paling sulit yang di hadapi oleh perusahaan adalah mengenai penetapan
harga . bagian ini akan menjelaskan dampak biaya terhadap harga dan peran akuntan dalam
pengumpulan informasi yang di butuhkan untuk penetapan harga.

Penetapan harga berbasis Biaya

Permintaan adalah saslah satu sisi dari persamaan penetapan harga, sedangkan penawaran adalah
sisi lainnya. Oleh karena pendapatan harus dapat menutup biaya perusahaan untuk menghasilkan
laba, maka banyka perusahaan menetapkan biaya terlebih dahulu dalam rangka menetapkan harga.
Perusahaan menghitung biaya produk dan kemudian menambah laba yang di inginkan. Pendekatan
ini berbelit-belit dan biasanya beberapa basisi biaya dan markup. Markup adalah presentase yang
di tambhankan pada basisi biaya. Markup tersebut termasuk di antaranya adalah laba yang di
inginkan dan setiap biaya yang tidak termasuk dalam basis biaya. Perusahaan yang produksinya
secara rutin tergantung pada penawaran menetapkan harga penawaranya berdasarkan biayanya
atau berbasis biaya.

Sebagai conto PT Ravina Raya yang di miliki dan di kelola Elvira merakit dan menyiapkan
computer sesuai sepesifikasi yang di minta oelh pelanggan. Biaya komponen dan bahan langsung
lainya dengan mudah dapat di telusuri. Biaya tenaga kerja langsung juga mudah di telusuri ke
setiap pekerjaan. Secara rata-rata, perakit menerima 12.000 per jam dan perusahaan membayar
tunjuangan sekitar 25 persen dari rupiah tersebt. Pada tahun lalu, PT Ravina raya mengerjakan 650
pekerjaan yang rata-rata memerlukan 5 jam per pekerjaan. Biaya overhead yang terdiri atas utilitas
, peralatan kecil, penataan ruangan , dan lain-lain mencapai jumlah 80.000. laporan l;aba rugi PT
Ravina untuk tahun lalu adalah sebagai berikut.

Pendapatan 856.500.000
Harga pokok penjualan

Bahan langsung 585.000.000


Tenaga kerja langsung 48.750.000
Overhead 80.000.000 713.750.000
Laba kotor 142.750.000

Biaya administrasi dan penjualan 25.000.000


Laba operasi 117.750.000

Apabila di asumsikan bahwa Elvira ingin memeproleh jumlah laba yang sama untuk setiap
pekerjaan dengan laba yang di terima tahun lalu, ia dapat menghitung markup berdasarkan harga
pokok penjualan dengan menambahkan biaya penjualan dan biaya administrasi serta laba operasi,
kemudian membginya dengan harga pokok penjualan.

Biaya penjualan dan biaya administrasi + laba operasi


Markup harga pokok penjualan = Harga pokok penjualan

= Rp 25.000.000 + Rp117.750.000
Rp 713.750.000
= 0,20

Markup berdasarkan harga pokok penjualan adalah sebesar 20%. Perhatikam bahwa
markup sebesar 20% mencangkup bauk laba maupun biaya penjualan dan biaya administrasi.
Markup tersebit meruapakan laba yang murni.
Markup dapat di hitung dengan menggunakan berbagai basis. Secara jelas di tunjukan pada
PT Ravina raya bahwa biaya pembelian bahan baku merupakan komponen yang terbesar. Pada
tahun lalu, markup terhadap bahan baku mencapai jumlah 46,6 persen dari biaya lainnya dan laba

Biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead + biaya penjualan


Markup bahan = dan administrasi + laba operasi
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead + biaya penjualan
Markup bahan = dan administrasi + laba operasi
Biaya bahan baku

= Rp 48.750.000 + Rp 80.000.000 + Rp 25.000.000 + Rp 117.750.000


Rp 585.000.000
= 0,464

Presentase markup sebesar 46,4 persen dari biaya bahan baku juga akan menghasilkan laba
yang sama dengan asumsi tingkat operasi dan biaya lainnya tetap stabil. Pilhan terhadap basis
biaya dan presentase markup pada umunya di dasarkan pada kesukaan.

Untuk mengetahui bagaimana markup di gunakan dalam penawaran, di asumsikan bahwa elira
memeliki kesempatan untuk menawarkan suatu pekerjaan kepada perusahaan asuransi. Pekerjaan
tersebut adalah m erakit 100 unit computer sesuai spesifikasi tertentu. Ia mengestimasi biaya
sebagai berikut.

Bahan baku ( komponen computer, software, kabel ) 100.000.000

Tenaga kerja langsung ( 100 x 6jam x 15.000 0 9.000.000

Overhead ( @ 60% dari biaya tenaga kerja langsung ) 5.400.000

Estimasi harga pokok penjualan 114.400.000

Di tambah 20% markup pada harga pokok penjualan 22.880.000

Harga penawaran 137.280.000

Jadi harga penawaran awal PT ravina raya adalah sebesar 137.280.000 perhatikan bahwa
ini adalah harga penawaran pertama. Elvira dapat menyesuiakan penwaran tersebut berdasarkan
pengetahuan nya tentang persaingan dalam pekerjaan tersebut dan faktor-faktor lainnya. Markup
hanyalah sebagai pedoman, bukan aturan yang mutlak.
Apabila PT ravina raya menawarkan setiap pekerjaan dengan biaya di tambah 20 persen,
apakah harga tersebut masih dapat menjamin perolehan laba? Jawabnnya adalah tidak dapat
menjamin seluruhnya. Apabila pekerjaan yang di peroleh sangat sedikit, seluruh markup akan
dapat menutup biaya penjualan dan administrasi karema biaya-biaya tersebit tidak secara ekplesit
di sertakan dalam perhitungan harga penawaran.

Perhitungan biaya target dan penetapan harga

Pada bagian sebelumnya telah di jelaskan tentang cara perusahaan menggunakan biaya u tuk
mennetukan harga. Selanjutnya akan di jelaskan tentang hal sebaliknya dan di jelaskan tentang
bagaimana harga dapat menentukan biaya. Perhitungan biaya target adalah suatu metode
pennentuan biaya produk atau jasa berdasarkan harga yang pelanggan bersedia membayarnya.

Pada umumnya perusahaan menetepakan suatu harga produk baru sebagai penjumlahan
dari biaya dan laba yang di inginkan . logikanya adalah bahwa perusahaan harus menghasilkan
pendapatan yang cukup untuk menutup semua biaya dan menghasilkan laba. Menurut Peter
Driucker hal tersebut adalah benar. Tetapi tidak relevan.

Aspek hukum penetapan harga

Pelanggan dan biaya merupakan faktor ekonomi yang penting dlam penetapan harga.
Pemerintah juga memeliki peranan [enting dalam penetapan harga. Prinsip dasar yang melandasi
sebagian besar p[eraturan tentang penetapan harga adalah bahwa persaingan adalah hal yang aik
dan harus selalu di dorong. Oleh kaena itu kolusi yang di lakukan oleh perusahaan untuk
menetapkan harga dan usaha yang dengan terang-terangan menyingkirkan pesaing dri bisni
larangan. Secara umum biaya merupakan pertimbngan ( justifikasi ) penting terhadap harga.

Penetapan harga predator

Praktik peraturan harga yang lebih rendah di bandingkan dengan tujuan merugikan persaing dan
mengeliminasi persaingan di sebut penetapan harga predator . penting untuk lebih di perhatikan
bahwa penetapan harga di bawah biaya tidak selalu merupakan harga predator

Deskriminasi harga .
Barangkali senjata yang paling ampuh untuk mengatasi deskriminasi harga di amerika adalah
undang-undang robinson-patman tahun 1936. Deskriminasi harga adalah pengenaan harga yang
berbeda-beda kepada beberapa pelanggan atas produk-produk yang pada dasarnya sama.

Keadilan dan penetapan harga

Standar masyarakat menegnai keadilan memiliki dampak penting terhadp harga. Sebagai
contoh, apakah toko-toko mainan harus menaikan harga kereta luncur sehari setelah hujan salju
yang lebat? Mereka dapat melakukannya, tetapi pada umumnya mereka tidak melakukanya, para
pelanggan percaya bahwa kenaikan harga pada saat seperti itu adalah tidak adil.

Ekploitasi harga . terjadi ketika perusahaan dengan kekuatan pasar menhargai produknya sangat
tinggi. Seberapa tinggi kah yang di maskud dengan sangat tinggi? Tentu saja biaya harus menjadi
pertimbangan. Apabila harga yang di kenkan hanya dapat menutupi biaya, maka ekspoltisasi harga
tidak terjadi. Itulah sebabnya mengapa banyak perusahaan mengahadapi kesulitan besar untuk
menjelaskan struktur biaya mereka dan mendapati biaya-biaya yang mungkin tidak di sadari
pelanggan muncul.

Mudah untuk melihat bahwa biasa sebagai justifikasi harga menjadi dasar bagi masyarakat
untuk menilai mengenai standar keadilan . Etika di bangun di atas rasa keadilan. Jadi, prilaku yang
tidak etis dalam penetapan harga adalah berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan keuntungan
secara tidak adil dari pelanggan. Kenaikan harga yang berkaitan dengan biaya merupakan alasan
terbaik terhadapa perlawanan yang akan di lakukan oleh para pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai