Anda di halaman 1dari 9

Manajemen Keuangan Lanjutan

BIAYA MODAL ( COST OF CAPITAL )

Disusun Oleh :

Intan Amalina 0116101116

Ivonne Novemia Adriani 0116101100

Ahmad Novemia Adriani 0116101109

Devara Raditya Fajriawan 0116101124

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG 2017
Biaya Modal ( Cost Of Capital )

Pengertian Biaya Modal

Biaya Modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh
dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk
mendanani suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya
riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.
Biaya modal erat kaitanya dengan tingkat pendapatan yang disyaratkan ( required rate of
return ). Oleh karena itu, biaya modal dapat ditinjau dari 2 segi :

a. Menurut investor pemodal, merupakan pendapatan wajar yang diminta.


b. Menurut perusahaan, merupakan biaya yang diperlukan untuk menarik modal yang
menggambarkan struktur modal, yaitu jenis-jenis modal yang ditarik (pembelanjaan
permanen jangka panjang yang dinyatakan dalam pinjaman jangka panjang, saham
preferen, saham biasa dan retained earning )

Fungsi Biaya Modal

Fungsi biaya modal bagi perusahaan sebagai berikut :


1. Tasiran biaya modal diperlukan dalam rangka penilaian kelayakan suatu usulan investasi
( capital budgeting )
2. Untuk menentukan struktur modal yang optimum
3. Untuk menilai perusahaan, karena biaya modal merupakan discount rate ( menentukan
besarnya modal perusahaan )
4. Diperlukan untuk keputusan-keputusan yang berhubungan dengan leasing, pendanaan
kembali ( refunding obligasi dan kebijakan modal kerja )

Risiko dan Biaya Modal

Struktur dasar dari biaya modal dibuat dengan mempertimbangkan risiko dan pajak
sebagai berikut :

1. Perhitungan biaya modal tergantung pada biayabebas risiko dari jenis pembiayaan, risiko
bisnis dan risiko keuangan.
2. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pada keuangan setelah pajak. Apabila ada
biaya modal yang dihitung sebelum pajak, maka perlu disesuaikan dulu dengan pajak
sebelum sebelum dilakukan perhitungan biaya modal rata-ratanya.
Faktor-Faktor Yang Menentukan Biaya Modal

Variabel-variabel penting yang mempengaruhi biaya modal antara lain:

 Keadaan-keadaan umum perekonomian. Faktor ini menentukan tingkat bebasrisiko atau


tingkat hasil tanpa risiko.
 Daya jual saham suatu perusahaan. Jika daya jual saham meningkat, tingkat hasil
minimum para investor akan turun dan biaya modal perusahaaan akan rendah.
 Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan yang dibuat manajemen. Jika manajemen
menyetujui penanaman modal berisiko tinggi atau memanfaatkan utang dan saham
khusus secara ekstensif, tingkat risiko perusahaan bertambah. Para investor selanjutnya
meminta tingkat hasil minimum yang lebih tinggi sehingga biaya modal perusahaan
meningkat pula.
 Besarnya pembiayaan yang diperlukan. Permintaan modal dalam jumlah besar akan
meningkatkan biaya modal perusahaan.

Perhitungan biaya modal perusahaan adalah biaya modal rata-rata dari biaya tiap jenis modal
yang digunakan oleh perusahaan. Untuk mengetahui besarnya biaya rata-rata dari biaya tiap
jenis modal, terlebih dahulu harus ditentukan besarnya biaya modal rata-rata secara
individual baru kemudian dapat ditentukan besarnya biaya modal perusahaan keseluruhan
atas dasar perimbangan masing-masing sumber dana.

A. Biaya Modal Individual

Sumber dana jangka panjang pada dasarnya bisa dikelompokan menjadi dua yaitu :Sumber
dana dari hutang atau obligasi, dana dari pemilik atau modal sendiri berupa saham biasa dan
saham preferent.

1. Biaya Saham Preferent

Saham Preferent adalah surat bukti kepemilikan saham yang memberikan penghasilan tetap
berupa deviden yang besarnya telah ditentukan presentasenya terhadap harga sahamnya. Saham
preferent merupakan modal sendiri, artinya dividenya diambil dari laba setelah pajak. Untuk
menentukan besarnya biaya modal saham preferent dihitung dengan menggunakan rumus :

𝐷𝑝
Kp = 𝑃𝑚 x 100 %

Dp = Dividen saham preferen = tingkat dividen x nilai normal

Pm = Harga pasar saham Preferen


Bila perusahaan menarik saham preferen baru, maka perusahaan mengeluarkan biaya flotasi,
sehingga rumus yang digunakan sebagai berikut :

𝐷𝑝
Kpr = x 100% ; f = biaya flotasi
𝑃𝑚 ( 1−𝑓 )

Atau
𝐷𝑝
Kpr = 𝑃𝑝𝑚 x 100%

Ppm = harga bersih yang diterima emiten saham preferen setelah dikurangi biaya flotasi.

Contoh :

Perusahaan BIMA dalam memenuhi kebutuhan dananya akan mengeluarkan saham


preferen. Harga jual saham tersebut Rp. 7.500 per lembar. Saham ini memberikan dividen secara
tetap sebesar Rp. 1.400 per lembar. Biaya emisi Rp. 150 per lembar. Tentukan besarnya biaya
saham preferen tersebut.
1.400
Kpr = 7.500−150 𝑥 100% = 19,05%

𝐷1 = Do ( 1 + g )

Po = harga pasar dari saham pdt = 0

g = tingkat pertumbuhan

2. Biaya Modal Saham Biasa


Saham biasa adalah surat bukti kepemilikan perusahaan yang tidak mempunyai hak-hak
istimewa seperti saham preferen. Bila saham preferen dividen dibayarkan secara tetap baik
perusahaan laba atau rugi, sedangkan hak pemegang saham biasa dalam mendapatkan dividen
dibayar bila perusahaan mendapatkan laba, bila rugi tidak akan mendapatkan dividen. Oleh
karena itu, untuk menentukan biaya modal saham biasa didasarkan pada harapan pemegang
saham terhadap dividen yang akan diterima setiap tahunya. Untuk menentukan required ror on
common stock 𝑘𝑒 dan cost of common stock 𝑘𝑠 digunakan tiga asumsi mengenai pertumbuhan
dividen, sebagai berikut :

a. Asumsi dividen tidak tumbuh (g=0)


𝑃 𝐷
Ke = 𝑃𝑜 𝑥 100% atau Ks = 𝑃𝑜 (1−𝑓) 𝑥 100%
D = Dividen saham biasa
D = Dividen pay out x EPS
f = Biaya flotasi

𝐸𝐴𝑇
EPS = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

Contoh :
Perusahaan PERSADA menjual saham biasa dengan harga Rp. 10.000/lbr. Saham
tersebut memberikan dividen setiap tahunnya diperkirakan sebesar 12%. Saham tersebut
di bursa tercatat dengan harga Rp. 9.000 dengan biaya penempatan saham sebesar 5%.
Tentukan biaya modal saham biasa perusahaan tersebut.

12% 𝑥 10.000
Ks = 9.000(1−0,05) 𝑥 100% = 14,04%

b. Asumsi dividen tumbuh konstan

𝐷1
𝐾𝑒 = +𝑔
𝑃0

𝐾𝑒 𝐷1
𝐾𝑠 = atau +𝑔
1−𝑓 𝑃0(1−𝑓)

1. Metode interpolasi, dilakukan dengan langkah-langkah berikut :


a. Menentukan pertumbuhan dividen (Do(1+g1)t)
Tahun Perhitungan : Do(1+g1)t Pertumbuhan
Dividen
1 1.200 (1+0,1) 1.320
2 1.200 (1+0,1)2 1.452
3 1.200 (1+0,1)3 1.597,2
4 1.200 (1+0,1)4 1.756,9
5 1.200 (1+0,1)4 (1+0,05) 1.844,7

b. Menentukan PV dari pertumbuhan dividen


Untuk menentukan besarnya tingkat pendapatan yang diminta dilakukan dengan cara trial
and error ( coba-coba ) dengan tingkat pendapatan yang diminta secara sembarang,
misalnya :
Dicoba dengan tingkat ke = 15%

Tahun Pertumbuhan PVIF ( Present


Dividen 15%,4 ) VAlue
1 1.320 0,8696 1.148
2 1.452 0,7561 1.098
3 1.597,2 0,6575 1.050
4 1.756,9 0,5718 1.005
5 1.844,7 0,5718 10.548
=18.477
0,15−0,05

Jumlah present value 14.849


Harga saham 7.000
Net Present Value 7. 849

Dekarena nilai PVnya positif maka harus dicoba dengan tingkat pendapatan yang
diharapkan yang lebih besar.
Dicoba dengan tingkat ke = 28%

Tahun Pertumbuhan PVIF ( Present


Dividen 28%,4 ) VAlue
1 1.320 0,7813 1.031
2 1.452 0,6104 886
3 1.597,2 0,4768 762
4 1.756,9 0,3725 654
5 1.844,7 0,3725 2.988
=18.477
0,28−0,05

Jumlah present value 6.321


Harga saham 7.000
Net Present Value - 679

Biaya modal saham biasa yang harus dikeluarkan berkisar antara 15% sampai dengan
28%. Untuk mengetahui biaya modal sahamm biasa yang sebenarnya dilakukan
perhitungan interpolasi linier dengan rumus :

𝑁𝑃𝑉1
Ke = 𝐾𝑒𝑖 + 𝑁𝑃𝑉 − (𝐾𝑒2 − 𝐾𝑒1 )
1 𝑁𝑃𝑉2

7.849
Ke = 0,15 + 7.849+679 ( 0,28 – 0,15 ) = 26,96%

3. Biaya Modal Laba Ditahan

Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibayarkan sebagai cash dividen, yang
merupakan hak milik pemegang saham biasa. Pemanfaatan laba ditahan mengandung
biaya kesempatan ( opportunity cost ) bagi pemegang saham biasa, sehingga required
rornya sebanding dengan seandainya bagian laba dibayarkan sebagai cash dividen.

𝐷𝑜 𝐷1
Kr = 𝑃𝑜 𝑎𝑡𝑎𝑢 Kr = 𝑃𝑜 + g

Contoh :
Perusahaan ZYA akan memperoleh pendapatan per lembar saham sebesar Rp. 400
dividen payout ratio ditetapkan sebesar 40% untuk tahun yang akan dating. Di bursa
harga saham dijual belikan dengan harga Rp. 8000/lbr. Tentukan biaya laba ditahan jika :
a. Perusahaan membayar semua pendapatan per saham sebagai dividen
b. Perusahaan membayar dividen sesuai dengan dividend payout rationya dan sisanya
direinvestasikan dengan return 14%
Jawab :

a. Jika perusahaan membayar semua pendapatan per saham sebagai dividen


𝐷𝑜 400
Kr = 𝑃𝑜 = x 100% = 5%
8.000

b. Jika perusahaan membayar sebagian pendapatan per saham sebagai dividen


𝐷𝑜
Kr = +𝑔
𝑃𝑜

g = proposi laba ditahan x tingkat return

g = ( 1 – 0,4 ) x 14 % = 8,4%

40 % 𝑥 400
Kr = + 0,084 = 10,4 %
8.000

4. Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang ( overall cost of capital )

Perusahaan dalam membiayai proyek investasinya seringkali tidak hanya menggunakan satu
sumber dana, tetapi menggunakan berbagai sumber dana sekaligus. Apabila perusahaan
menggunakan kombinasi beberapa jenis sumber dana, maka biaya modal perlu
diperhitungkan adalah keseluruhan biaya modal yang digunakan oleh perusahaan sesuai
dengan proposi masing-masing sumber dana yang digunakan. Biaya modal rata-rata
terimbang merupakan biaya rata-rata tertimbang dari komponen-komponen individual
dengan menggunakan pertimbangan jenis modal dalam struktur modal sebagai faktor
penimbang untuk menghitung biaya modal rata- rata terimbang. Dignakan rumus sebagai
berikut :

K = 𝑊𝑑 . 𝐾𝑑 + 𝑊𝑝𝑟 . 𝐾𝑝𝑟 + 𝑊𝑠 . 𝐾𝑠 + 𝑊𝑟 . 𝐾𝑟

𝑊𝑑 = 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔

𝑊𝑝𝑟 = 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛

𝑊𝑠 = 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎

𝑊𝑟 = 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

Biaya modal keseluruha dapat dihitung juga dengan rumus :


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝐼𝑎𝑠𝑦𝑎 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 (𝑅𝑝)
K= x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

Contoh :

Perusahaan ARJUNA dalam membiayai proyek investasinya menggunaka beberapa sumber


dana. Jumlah dana dan biaya modal sebagai berikut :

Sumber Dana Jumlah COC

Obligasi Rp. 400.000.000 21%

Saham Preferen Rp. 300.000.000 18%

Saham Biasa Rp. 900.000.000 16%

Pajak 30%

Tentukan biaya modal keseluruhan.


Untuk menyelesaikan soal diatas, langkah pertama adalah mecari biaya obligasi setelah
pajak, yaitu :

𝐾𝑑 = 21% ( 1 − 30% )

𝐾𝑑 = 14,7%

Kemudian menghitung komposisi dari setiap sumber dana, sebagai berikut :

Sumber Dana Jumlah (Rp) Komposisi


Obligasi 400.000.000 25%
Saham Preferen 300.000.000 18,75%
Saham Biasa 900.000.000 56,25%
jumlah 1.600.000.000 100%

Maka :

K = 𝑊𝑑 . 𝐾𝑑 + 𝑊𝑝𝑟 . 𝐾𝑝𝑟 + 𝑊𝑠 . 𝐾𝑠

K = 25% (14,7%) = 18,75% (18%) + 56,25% (16%)

K = 16,05%

Anda mungkin juga menyukai