Disusun Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG 2017
Biaya Modal ( Cost Of Capital )
Biaya Modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh
dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk
mendanani suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya
riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.
Biaya modal erat kaitanya dengan tingkat pendapatan yang disyaratkan ( required rate of
return ). Oleh karena itu, biaya modal dapat ditinjau dari 2 segi :
Struktur dasar dari biaya modal dibuat dengan mempertimbangkan risiko dan pajak
sebagai berikut :
1. Perhitungan biaya modal tergantung pada biayabebas risiko dari jenis pembiayaan, risiko
bisnis dan risiko keuangan.
2. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pada keuangan setelah pajak. Apabila ada
biaya modal yang dihitung sebelum pajak, maka perlu disesuaikan dulu dengan pajak
sebelum sebelum dilakukan perhitungan biaya modal rata-ratanya.
Faktor-Faktor Yang Menentukan Biaya Modal
Perhitungan biaya modal perusahaan adalah biaya modal rata-rata dari biaya tiap jenis modal
yang digunakan oleh perusahaan. Untuk mengetahui besarnya biaya rata-rata dari biaya tiap
jenis modal, terlebih dahulu harus ditentukan besarnya biaya modal rata-rata secara
individual baru kemudian dapat ditentukan besarnya biaya modal perusahaan keseluruhan
atas dasar perimbangan masing-masing sumber dana.
Sumber dana jangka panjang pada dasarnya bisa dikelompokan menjadi dua yaitu :Sumber
dana dari hutang atau obligasi, dana dari pemilik atau modal sendiri berupa saham biasa dan
saham preferent.
Saham Preferent adalah surat bukti kepemilikan saham yang memberikan penghasilan tetap
berupa deviden yang besarnya telah ditentukan presentasenya terhadap harga sahamnya. Saham
preferent merupakan modal sendiri, artinya dividenya diambil dari laba setelah pajak. Untuk
menentukan besarnya biaya modal saham preferent dihitung dengan menggunakan rumus :
𝐷𝑝
Kp = 𝑃𝑚 x 100 %
𝐷𝑝
Kpr = x 100% ; f = biaya flotasi
𝑃𝑚 ( 1−𝑓 )
Atau
𝐷𝑝
Kpr = 𝑃𝑝𝑚 x 100%
Ppm = harga bersih yang diterima emiten saham preferen setelah dikurangi biaya flotasi.
Contoh :
𝐷1 = Do ( 1 + g )
g = tingkat pertumbuhan
𝐸𝐴𝑇
EPS = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
Contoh :
Perusahaan PERSADA menjual saham biasa dengan harga Rp. 10.000/lbr. Saham
tersebut memberikan dividen setiap tahunnya diperkirakan sebesar 12%. Saham tersebut
di bursa tercatat dengan harga Rp. 9.000 dengan biaya penempatan saham sebesar 5%.
Tentukan biaya modal saham biasa perusahaan tersebut.
12% 𝑥 10.000
Ks = 9.000(1−0,05) 𝑥 100% = 14,04%
𝐷1
𝐾𝑒 = +𝑔
𝑃0
𝐾𝑒 𝐷1
𝐾𝑠 = atau +𝑔
1−𝑓 𝑃0(1−𝑓)
Dekarena nilai PVnya positif maka harus dicoba dengan tingkat pendapatan yang
diharapkan yang lebih besar.
Dicoba dengan tingkat ke = 28%
Biaya modal saham biasa yang harus dikeluarkan berkisar antara 15% sampai dengan
28%. Untuk mengetahui biaya modal sahamm biasa yang sebenarnya dilakukan
perhitungan interpolasi linier dengan rumus :
𝑁𝑃𝑉1
Ke = 𝐾𝑒𝑖 + 𝑁𝑃𝑉 − (𝐾𝑒2 − 𝐾𝑒1 )
1 𝑁𝑃𝑉2
7.849
Ke = 0,15 + 7.849+679 ( 0,28 – 0,15 ) = 26,96%
Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibayarkan sebagai cash dividen, yang
merupakan hak milik pemegang saham biasa. Pemanfaatan laba ditahan mengandung
biaya kesempatan ( opportunity cost ) bagi pemegang saham biasa, sehingga required
rornya sebanding dengan seandainya bagian laba dibayarkan sebagai cash dividen.
𝐷𝑜 𝐷1
Kr = 𝑃𝑜 𝑎𝑡𝑎𝑢 Kr = 𝑃𝑜 + g
Contoh :
Perusahaan ZYA akan memperoleh pendapatan per lembar saham sebesar Rp. 400
dividen payout ratio ditetapkan sebesar 40% untuk tahun yang akan dating. Di bursa
harga saham dijual belikan dengan harga Rp. 8000/lbr. Tentukan biaya laba ditahan jika :
a. Perusahaan membayar semua pendapatan per saham sebagai dividen
b. Perusahaan membayar dividen sesuai dengan dividend payout rationya dan sisanya
direinvestasikan dengan return 14%
Jawab :
g = ( 1 – 0,4 ) x 14 % = 8,4%
40 % 𝑥 400
Kr = + 0,084 = 10,4 %
8.000
Perusahaan dalam membiayai proyek investasinya seringkali tidak hanya menggunakan satu
sumber dana, tetapi menggunakan berbagai sumber dana sekaligus. Apabila perusahaan
menggunakan kombinasi beberapa jenis sumber dana, maka biaya modal perlu
diperhitungkan adalah keseluruhan biaya modal yang digunakan oleh perusahaan sesuai
dengan proposi masing-masing sumber dana yang digunakan. Biaya modal rata-rata
terimbang merupakan biaya rata-rata tertimbang dari komponen-komponen individual
dengan menggunakan pertimbangan jenis modal dalam struktur modal sebagai faktor
penimbang untuk menghitung biaya modal rata- rata terimbang. Dignakan rumus sebagai
berikut :
K = 𝑊𝑑 . 𝐾𝑑 + 𝑊𝑝𝑟 . 𝐾𝑝𝑟 + 𝑊𝑠 . 𝐾𝑠 + 𝑊𝑟 . 𝐾𝑟
Contoh :
Pajak 30%
𝐾𝑑 = 21% ( 1 − 30% )
𝐾𝑑 = 14,7%
Maka :
K = 𝑊𝑑 . 𝐾𝑑 + 𝑊𝑝𝑟 . 𝐾𝑝𝑟 + 𝑊𝑠 . 𝐾𝑠
K = 16,05%