Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “Demokrasi Ekonomi dan Globalisasi Ekonomi”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
akan menyebabkan kolektivitas individu warga itu mampu bersikap mandiri, yang pada
gilirannya akan membentuk sikap merdeka dan berdaulat atas sumber-sumber ekonomi kita
sendiri dalam berhadapan dengan berbagai aktor di dunia perekonomian pada umumnya.
Proses globalisasi ekonomi adalah perubahan perekonomian dunia yang bersifat mendasar
atau struktural dan proses ini akan berlangsung terus dengan laju yang akan semakin cepat
mengikuti perubahan teknologi yang juga akan semakin cepat dan peningkatan serta perubahan
pola kebutuhan masyarakat dunia. Perkembangan ini telah meningkatkan kadar hubungan
saling ketergantungan ekonomi dan juga mempertajam persaingan antar negara, tidak hanya
dalam perdagangan internasional tetapi juga dalam investasi, keuangan, dan produksi.
Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin menipisnya batas-batas geografi dari kegiatan
ekonomi atau pasar secara nasional atau regional, tetapi semakin mengglobal menjadi “satu”
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
suatu Negara
2
BAB II
PEMBAHASAN
Demokrasi ekonomi atau demokrasi pemangku kepentingan adalah filsafat sosial ekonomi
yang menganjurkan penggantian kekuasaan pembuatan keputusan dari manajer korporasi dan
pemegang saham korporasi ke kelompok pemegang saham publik yang lebih besar, termasuk di
dalamnya pekerja, pelanggan, penyuplai, lingkungan sekitar dan publik luas. Tidak ada definisi
atau pendekatan tunggal yang mencakup demokrasi ekonomi, tetapi sebagian besar
pendukungnya berpendapat bahwa relasi milik di masa modern ini mengeksternalisasi biaya,
suara demokrasi dalam pembuatan kebijakan ekonomi. Selain mengenai permasalahan moral,
permintaan efektif yang melekat pada kapitalisme. Pendukung demokrasi ekonomi secara
umum berpendapat bahwa kapitalisme modern secara periodik menghasilkan krisis ekonomi
yang dikarakteristikan dengan defisiensi permintaan efektif, dan masyarakat tidak bisa
korporat atas sumber daya umum secara tipikal membuat kelangkaan buatan, dan menghasilkan
ketidak seimbangan sosial ekonomi yang membatasi pekerja untuk mengakses kesempatan
ekonomi dan menghilangkan kekuatan membeli konsumen. Demokrasi ekonomi telah diajukan
sebagai bagian dari ideologi sosial-ekonomi yang lebih besar, sebagai teori berdiri sendiri, dan
sebagai variasi agenda reformasi. Misalnya, dengan maksud untuk mengamankan hak ekonomi
secara penuh, teori ini membuka jalan untuk mendapatkan hak politik secara penuh, termasuk
3
juga hak yang sebelumnya. Baik teori pasar dan non-pasar dari demokrasi ekonomi telah
diajukan. Sebagai agenda reformasi, teori-teori pendukung dan contoh di dunia nyata berkisar
antara desentralisasi sampai koperasi demokratis, bank publik, perdagangan adil, dan
Demokrasi ekonomi terkait erat dengan pengertian kedaulatan rakyat di bidang ekonomi.
Istilah kedaulatan rakyat itu sendiri biasa dikembangkan oleh para ilmuwan sebagai konsep
filsafat hukum dan filsafat politik. Sebagai istilah, kedaulatan rakyat itu lebih sering digunakan
dalam studi ilmu hukum daripada istilah demokrasi yang biasa dipakai dalam ilmu politik.
Namun, pengertian teknis keduanya sama saja, yaitu samasamaberkaitan dengan prinsip
kekuasaan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Gagasan demokrasi ekonomi tercantum eksplisit dalam konstitusi sebagai hokum tertinggi
di negara kita. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memang mengandung gagasan
demokrasi politik dan sekaligus demokrasi ekonomi. Artinya, dalam pemegang kekuasaan
tertinggi di negara kita adalah rakyat, baik di bidang politik maupun ekonomi. Seluruh sumber
daya politik dan ekonomi dikuasai oleh rakyat yang berdaulat. Dalam sistem demokrasi yang
dibangun tentu tidak semuanya secara langsung dikuasai oleh rakyat. Beberapa bagian yang
pokok diwakilkan pengurusannya kepada negara, dalam hal ini kepada (i) MPR, DPR, DPD,
serta (iii) secara tidak langsung kepada lembaga peradilan dalam urusan mengadili pelanggaran
4
Namun, terlepas dari adanya pendelegasian kewenangan dari rakyat yang berdaulat kepada para
delegasi rakyat, baik di bidang legislatif, eksekutif, maupun judikatif itu, makna kedaulatan
rakyat sebagai kekuasaan tertinggi menurut system demokrasi politik dan demokrasi ekonomi
itu tidak dapat dikurangi dengan dalih kewenganan rakyat sudah diserahkan kepada para
pejabat. Dalam konteks bernegara, kedaulatan rakyat itu bersifat ‘relatif mutlak’, meskipun
harus diberi makna yang terbatas sebagai perwujudan ke-Maha-Kuasaan Allah sebagaimana
diakui dalam Alinea Ketiga Pembukaan UUD 1945. Sebagai konsekwensi tauhid, yaitu
keimanan bangsa Indonesia kepada Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa, maka setiap manusia
Indonesia dipahami sebagai Khalifah Tuhan di atas muka bumi yang diberi kekuasaan untuk
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional, sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 33 ayat (4)
UUD 1945.
para ahli ekonomi pembangunan dan para perencana ekonomi pembangunan nampaknya terjadi
suatu evolusi dalam pemikiran mereka sehingga lahirlah pengertian pembangunan ekonomi
dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa, dan lembaga-lembaga nasional
absolut.
5
Sebagian ahli ekonomi mengartikan istilah pembangunan ekonomi sebagai pertumbuhan
ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi” (Sukirno,
2012: 423). Pembangunan ekonomi hanya berlaku apabila pendapatan per kapita mengalami
pembangunan ekonomi, ahli ekonomi bukan saja tertarik kepada masalah perkembangan
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi adalah
pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam aspek lain dalam perekonomian
Demokrasi ekonomi dalam penjelasan pasal 33 UUD 1945 merupakan Ekonomi Pancasila
yang merupakan penjelmaan dari tujuan nasional bangsa Indonesia. Salah satu diantaranya
kehidupan yang berkeadilan sosial. Dalam kehidupan Pancasila atau demokrasi ekonomi tidak
lain merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang memenuhi hajat hidup orang
banyak, seperti sandang, pangan dan papan serta kesempatan kerja untuk dapat memberikan
sumber penghasilan agar dapat menikmati kehidupan yang layak, memperoleh cukup
pelayanan kesehatan, air minum yang bersih, lingkungan hidup yang sehat, serta alat-alat
pengangkutan umum yang mencukupi dan dalam jangkauan daya beli masyarakat pada
umumnya.
6
Peningkatan kecerdasan kehidupan bangsa tidak terlepas dari cita-cita untuk meningkatkan
keahlian dan keterampilan bangsa yang menjadi hak bagi setiap warganegara agar dapat
memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik demi kehidupan yang lebih baik pula. Dengan
kesempatan kerja yang baik, mereka akan memperoleh penghasilan yang lebih baik.
Masyarakat yang berkeadilan sosial dalam hal ini dapat pula digambarkan dalam bentuk
masyarakat tidak mengenal adanya pengangguran, harus tercermin pada hak untuk memperoleh
kesempatan kerja bagi setiap warganegara Republik Indonesia dan dari kesempatan kerja
tersebut dapat menikmati kehidupan yang layak. Untuk mewujudkan keadilan sosial tersebut,
maka strategi kebijakan ekonomi Negara Indonesia harus berlandaskan demokrasi ekonomi
dalam pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas
azas kekeluargaan. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai negara. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Azas kekeluargaan yang dimaksud dalam ayat (1) tersebut, dalam lampiran penjelasan pasal 33
bentuk badan hukum perusahaannya adalah koperasi. Koperasi di sini berarti adanya kerjasama
antar masyarakat untuk menolong diri sendiri atau kelompok tanpa menghiraukan RAS
maupun status dalam masyarakat, memupuk solidaritas sosial antara anggota dalam suasana
kegotong-royongan dan kekeluargaan. Semangat kekeluargaan atau solidaritas inilah moral dari
demokrasi ekonomi.
Pengertian dikuasai negara dalam ayat (2) dan (3) pasal 33 UUD 1945 bukan berarti
negara melakukan penguasaan sepenuhnya atas semua kegiatan kehidupan ekonomi yang
menguasai hajat hidup orang banyak ataupun kekayaan alam yang ada di bumi Indonesia.
7
Lebih tepat apabila istilah “dikuasai negara” di sini diartikan bahwa negara berhak dan
berkewajiban untuk mengatur, membina dan mengarahkan kebijakan ekonomi secara tepat,
sehinggga terhindar dari terjadinya sistem ekonomi monopoli yang dapat menciptakan
masyarakat kapitalis dan eksploitasi oleh golongan ekonomi kuat terhadap ekonomi lemah
yang pada dasarnya tidak dibenarkan oleh UUD 1945 pasal 27 ayat (2).
Rachbini (2004: 78) menyatakan bahwa implementasi sistem Ekonomi Pasar Sosial (EPS)
merupakan bagian dari prinsip dan sistem demokrasi ekonomi dan politik yang bertujuan untuk
politik yang memberikan otonomi terhadap lembaga-lembaga organisasi atau individu, sistem
EPS juga memberikan kebebasan dan peluang besar dimana inisiatif dan kebebasan individu
Persaingan ekonomi ditumbuhkan dalam suasana yang sehat tetapi tetap dalam kerangka sistem
hukum, kelembagaan dan norma-norma sosial yang berkembang. Kerangka kebebasan ini
berkembang secara optimal dan memberi kontribusi yang optimal pula kepada pertumbuhan
ekonomi.
Orientasi terhadap pencapaian suatu prestasi tertentu (achievement oriented) dan tanggung
jawab sosial adalah dua pilar penting untuk membangun sistem ekonomi yang kuat dan
bermanfaat, baik untuk individu maupun masyarakat keseluruhan” (Rachbini, 2004: 79).
Kebebasan individu dan hak-hak individu untuk melakukan pekerjaan sesuai minat dan
kemampuannya diberi peluang yang terbuka untuk terus hidup di dalam sistem ekonomi dan
8
bahkan mempunyai tempat tersendiri jika suatu kreativitas dilakukan. Sementara itu,
pelaksanaan prinsip tanggung jawab sosial juga menjadi tumpuan dan jaminan bahwa segenap
lapisan masyarakat secara keseluruhan bisa menikmati hasil-hasil pembangunan ekonomi yang
tengah dilaksanakan. Golongan bawah, buruh dan UMKM mendapat tempat yang sangat
memadai untuk ikut serta dalam kegiatan ekonomi produktif secara keseluruhan.
Dalam Perpres nomor 2 tahun 2015 Buku I: 12 disebutkan bahwa “kepribadian dalam
pada realitas kebhinekaan dan kemaritiman sebagai kekuatan potensi bangsa dalam
mewujudkan implementasi demokrasi politik dan demokrasi ekonomi Indonesia masa depan”.
Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa selain ekonomi koperasi,
demokrasi ekonomi dapat diimplementasikan menggunakan sistem Ekonomi Pasar Sosial (EPS)
dalam kehidupan bangsa, karena EPS memberikan kebebasan dan peluang besar dimana
produktivitas dan efisiensi ekonomi. Selain itu, implementasi demokrasi ekonomi dapat diawali
ekonomi nasional, regional, dan lokal di seluruh dunia melalui intensifikasi pergerakan barang,
jasa, teknologi, dan modal lintas batas. Apabila globalisasi merupakan serangkaian proses yang
melibatkan berbagia jaring pertukaran ekonomi, politik, dan budaya, globalisasi ekonomi
9
kontemporer didorong oleh pertumbuhan informasi yang cepat di semua jenis aktivitas
produktif dan pemasaran dan perkembangan sains dan teknologi. Ketika globalisasi secara
menurunkan harga barang di negara maju, globalisasi juga mengubah keseimbangan kekuasaan
antara negara maju dan berkembang dan memberi dampak pada kebudayaan negara yang
terlibat dalam globalisasi. Perubahan lokasi produksi barang membuat banyak lapangan
pekerjaan pindah ke negara lain sehingga pekerja di negara maju terpaksa ganti karier. Ada
makanan dan bahan baku yang sering diekspor negara-negara miskin kelihatannya menurun.
sangat tinggi. Bantuan keuangan untuk pembangunan terlihat menurun pada 1990-an diganti
dengan arus dana swasta. Perpindahan Orang, dalam kasus di Indonesia misalnya, para
profesional dari negara-negara tetangga seperti Singapura, Filiphina, dan India sudah banyak
mengisi posisi-posisi manajerial di berbagai perusahaan lokal. Berbeda dengan Indonesia yang
pertukaran informasi merupakan sebuah bagian integral yang sering diabaikan, dari aspek
globalisasi. Pengetahuan mengenai metode produksi, teknik manajemen, pasar ekspor, dan
kebijakan ekonomi tersedia dengan ongkos yang murah, dan menghadirkan sumber daya yang
10
1. Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran
agar biaya produksi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah,
tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan
politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global. Kehadiran
atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua
telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan
manca negara.
3. Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatk-an tenaga kerja dari
seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga
kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh
dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah
dan bebas.
4. Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain
melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah
membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai
contoh : KFC, celana jeans levi’s, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya
11
selera masyarakat dunia baik yang berdomisili di kota ataupun di desa menuju pada selera
global.
5. Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman
perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair. Globalisasi ekonomi
tersebut tentunya menunjukkan bahwa tidak ada negara yang dapat berdiri sendiri tanpa
bantuan dan ketergantungan dengan negara lain. sehingga dengan globalisai ekonomi
jasa antar negara. Globalisasi ekonomi dapat saja terjadi di bidang ekspor-impor, tenaga
teknologi yang menghasil-kan alat-alat komunikasi dan transportasi yang semakin canggih
menimbulkan mobilitas dalam berbagai bidang kehidupan manusia yang semakin cepat.
2. Terbukanya System Perekonomian Negara. Adanya perdagangan bebas baik dalam bidang
perdagangan, produksi maupun investasi keuangan telah memaksa tiap negara untuk
menerima dan memasarkan produknya ke semua negara di dunia tanpa ada lagi proteksi
dari negara sehingga nanti produk-produk negara lain akan mudah di dapat.
12
Ketergantungan antar Negara dalam pembuatan, distribusi sampai pemasaran akan
semakin kuat.
perekonomian dan keuangan antar negara. Pemilik modal besar, setiap saat dapat
memainkan modalnya dari negara satu ke negara lainnya, sehingga dapat menimbulkan
krisis bagi negara yang modalnya diambil oleh investor. Contohnya di Negara Indonesia
4. Dorongan Untuk Perpindahan Antar Negara. Semakin besarnya keinginan penduduk dunia
untuk melakukan perjalanan atau traveling ke luar negara karena di dorong oleh keperluan
bisnis dan keperluan lainnya. Hal ini akan mengundang para investor dari negara lain
mereka tidak lagi dianggap sebagai orang asing oleh penduduk asli dan diterima dengan
Dampak dari globalisasi ekonomi terhadap perekonomian suatu negara bisa positif atau
negatif, tergantung pada kesiapan negara tersebut dalam menghadapi peluang-peluang maupun
tantangan-tantangan yang muncul dari proses tersebut. Secara umum, ada empat (4) wilayah
1. Ekspor. Dampak positifnya adalah ekspor atau pangsa pasar dunia dari suatu negara
13
pangsa pasar dunianya yang selanjutnya berdampak negatif terhadap volume produksi
dalam negeri dan pertumbuhan produk domestiik bruto (PDB) serta meningkatkan jumlah
pengangguran dan tingkat kemiskinan. Dalam beberapa tahun belakangan ini ada
kecenderungan bahwa peringkat Indonesia di pasar dunia untuk sejumlah produk tertentu
yang selama ini diunggulkan Indonesia, baik barang-barang manufaktur seperti tekstil,
pakaian jadi dan sepatu, maupun pertanian (termasuk perkebunan) seperti kopi, cokelat dan
biji-bijian, terus menurun relatif dibandingkan misalnya Cina dan Vietnam. Ini tentu suatu
pertanda buruk yang perlu segera ditanggapi serius oleh dunia usaha dan pemerintah
Indonesia. Jika tidak, bukan suatu yang mustahil bahwa pada suatu saat di masa depan
2. Impor. Dampak negatifnya adalah peningkatan impor yang apabila tidak dapat dibendung
karena daya saing yang rendah dari produk-produk serupa buatan dalam negeri, maka tidak
mustahil pada suatu saat pasar domestik sepenuhnya akan dikuasai oleh produk-produk
dari luar negeri. Dalam beberapa tahun belakangan ini ekspansi dari produk-produk Cina
ke pasar domestik Indonesia, mulai dari kunci inggris, jam tangan tiruan hingga sepeda
motor, semakin besar. Ekspansi dari barang-barang Cina tersebut tidak hanya ke
pertokoan-pertokoan moderen tetapi juga sudah masuk ke pasar-pasar rakyat dipingir jalan.
Investasi. Liberalisasi pasar uang dunia yang membuat bebasnya arus modal antarnegara
juga sangat berpengaruh terhadap arus investasi neto ke Indonesia. Jika daya saing
investasi Indonesia rendah, dalam arti iklim berinvestasi di dalam negeri tidak kondusif
dibandingkan di negara-negara lain, maka bukan saja arus modal ke dalam negeri akan
berkurang tetapi juga modal investasi domestik akan lari dari Indonesia. Tenaga kerja.
14
Dampak negatifnya adalah membanjirnya tenaga ahli dari luar di Indonesia, dan kalau
kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia tidak segera ditingkatkan untuk dapat
menyaingi kualitas SDM dari negara-negara lain, tidak mustahil pada suatu ketika pasar
tenaga kerja atau peluang kesempatan kerja di dalam negeri sepenuhnya dikuasai oleh
orang asing. Sementara itu, tenaga kerja Indonesia (TKI) semakin kalah bersaing dengan
tenaga kerja dari negara-negara lain di luar negeri. Juga tidak mustahil pada suatu ketika
TKI tidak lagi diterima di Malaysia, Singapura atau Taiwan dan digantikan oleh tenaga
kerja dari negara-negara lain seperti Filipina, India dan Vietnam yang memiliki keahlian
lebih tinggi dan tingkat kedisiplinan serta etos kerja yang lebih baik dibandingkan TKI.
Keempat jenis dampak tersebut secara bersamaan akan menciptakan efek yang sangat
besar dari globalisasi ekonomi dunia terhadap perekonomian dan kehidupan sosial di setiap
negara yang ikut berpartisipasi di dalam prosesnya. Lebih banyak pihak yang berpendapat
bahwa globalisasi ekonomi akan lebih merugikan daripada menguntungkan negara sedang
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses perkembangan demokrasi dan globalisasi dewasa ini banyak memberikan pengaruh
dalam proses pembentukan dan pelaksanaan fungsi administrasi publik. Proses demokratisasi
dalam perspektif liberal adalah peran negara yang minimal (minimal state) atau dibatasi,
karenaNegara dianggap suatu kejahatan tapi dibutuhkan (necessary evil). Dalam perspektif ini,
proses demokratisasi dilakukan justru dengan niengurangi peran Negara. Proses demokratisasi
persaingan bebas. Kapitalisme merupakan prasyarat (necessary condition) dari suatu deniokrasi
dan bukan sebaliknya. Dalam kapitalisme, hak milik perseorangan diakui dan dilindungi.
Selanjutnya, alokasi sumberdaya tidak ditentukan oleh Negara, melainkan diserahkan kepada
tangan-tangan gaib (invisible hand), yaitu mekanisme pasar. Negara adalah visible hand yang
peranannya bisa mendistorsi pasar dan karena itu harus dibatasi hinggaseminimal mungkin.
Itulah demokrasi ckonomi yang akan membuadt emokrasi politik, yang menjunjung tinggi nilai
16
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dimana pun. Serta dapat
menjadikan makalah ini sebagai salah satu contoh dalam pembuatan makalah-makalah yang
lainnya. Kami sebagai penyusun makalah ini sangat mengharapkan saran, kritik, dan masukan
17
DAFTAR PUSTAKA
pedia.com/2014/03/bunyi-pasal-33-uud-1945-1-5-dan-pembahasannya.html). Peraturan
(http://www.kemenkopmk.go.id/content/peraturan-presiden-nomor2-tahun-2015).
Rachbini, D. J. 2004. Ekonomi Politik: Kebijakan dan Strategi Pembangunan. Edisi Pertama.
Jakarta:Granit.
Website:
https://vacil1201.blogspot.co.id/2016/08/demookrasi-ekonomi-sebagai-dasar.html
pipsapatlas.blogspot.co.id/2015/09/demokrasi-ekonomi-dan-globalisasi.html
http://makalahterbaruku.blogspot.co.id/2017/12/makalah-globalisasi-ekonomi.html
18