Anda di halaman 1dari 20

MULTINATIONAL CAPITAL BUDGETING

Analisis Capital Budgeting dan Kinerja Keuangan Perusahaan


Go Publik di Bursa Efek Indonesia

Oleh:

TASYA APRILIA
43119210016

Pembimbing :

Dr. Sudjono, M.Acc.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis
tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat
serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya
kita nantikan kelak. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas
limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga makalah “MULTINATIONAL CAPITAL
BUDGETING” dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas besar II mata kuliah Manajemen
Keuangan Internasional. Penulis berharap makalah tentang Multinational Capital
Budgeting dapat menjadi referensi bagi kita semua. Penulis menyadari makalah
bertema Multinational Capital Budgeting ini masih perlu banyak penyempurnaan
karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran
pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Depok, 15 Mei 2022

Tasya Aprilia
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................4
1.2 Batasan Masalah ...................................................................6
1.3 Rumusan Masalah ................................................................6
1.4 Tujuan ...................................................................................7
1.5 Manfat ..................................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory .................8
2.2 Studi dan Penelitian terdahulu...........................................................9
2.3 Hipotesis............................................................................................10
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Penerapan .........................................................................................11
3.2 Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan prakterk ...........11
3.3 Pembahasan ......................................................................................15
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan .......................................................................................17
4.2 Saran .................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu keputusan paling penting bagi pengelolaan keuangan yang


menjadi tanggung jawab manajer keuangan adalah keputusan tentang investasi
(investment decision). Keputusan investasi merupakan keputusan yang paling
penting bagi pengelolaan keuangan. Semua bagian dari aktivitas perusahaan yaitu
produksi, pemasaran, dan lain-lain, juga sangat terpengaruh terhadap keputusan
investasi ini (Rodoni, 2010). Dengan demikian semua eksekutif terlepas dari
tanggung jawab utamanya harus mengetahui bagaimana keputusan

investasi ini dilakukan.

Sebuah perusahaan dapat mengalami kerugian atau kehilangan pasar.


Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, diantaranya karena terdapat
kesalahan dalam manajemen keuangan, terutama dalam hal penganggaran modal
(Capital budgeting). Capital budgeting digunakan untuk mempertimbangkan
apakah suatu rencana penanaman modal layak atau tidak untuk dilaksanakan
(Clauss, 2010). Penganggaran modal yang efektif dapat meningkatkan ketepatan
waktu maupun mutu dari akuisisi aktiva. Jika sebuah perusahaan meramalkan
kebutuhannya akan aktiva-aktiva modal sebelumnya, perusahaan tersebut akan
dapat membeli dan memasang aktiva sebelum aktiva dibutuhkan. Penganggaran
modal umumnya melibatkan pengeluaran-pengeluaran yang substansial, dan
sebelum dapat menghabiskan sejumlah besar uang, perusahaan harus
menyediakan dana tersebut terlebih dahulu. Sebuah perusahaan yang sedang
mempertimbangkan untuk menjalankan sebuah program pengganggran modal
utama sebaiknya merencanakan pendanaannya cukup jauh sebelumnya untuk
memastikan adanya ketersediaan dana.

Capital budgeting adalah proses dimana perusahaan menentukan


bagaimana untuk menanamkan modalnya. Termasuk dalam proses ini adalah
keputusan untuk berinvestasi ke perusahaan-perusahaan baru, menilai jumlah
modal yang telah diinvestasikan dalam investasi yang ada, mengalokasikan dan
mendistribusikan modal ke seluruh divisi, dan mengakuisisi perusahaan lain
(Clauss, 2010). Pada intinya, proses capital budgeting mendefinisikan jumlah dan
ukuran aset riil perusahaan, yang pada gilirannya menghasilkan arus kas yang
pada akhirnya menentukan profitabilitas, nilai, dan kelangsungan hidup
perusahaan.

Pada prinsipnya, keputusan investor untuk berinvestasi di perusahaan baru


harus dibuat sesuai dengan apakah investasi tersebut meningkatkan kekayaan
pemegang saham perusahaan. Sebagai contoh, net present value (NPV)
menentukan proses obyektif agar perusahaan dapat menilai investasi untuk
membuat investasi modal baru yang diharapkan. Perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional tidak akan terlepas dari masalah pemenuhan kebutuhan dana
untuk pembiayaan. Faktor ketersediaan dana harus terpenuhi dengan baik agar
tujuan perusahaan dapat tercapai. Fakta tidak selalu sejalan dengan harapan. Dana
yang diambil dari internal perusahaan sering tidak dapat mencukupi sehingga
diperlukan usaha untuk mencari sumber tambahan dari

eksternal.
Perusahaan yang berniat untuk menjual efek kepada investor dapat

melakukannya di pasar modal melalui penawaran umum saham perdana atau

initial public offering (IPO). Ketika akan menerbitkan efek, perusahaan harus

menjadi perusahaan terbuka agar dapat terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(selanjutnya ditulis dengan istilah BEI). Persyaratan utama untuk melakukan

initial public offering (selanjutnya ditulis dengan istilah IPO) adalah mendapatkan

pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (Tandelilin,

2010).
Seluruh informasi mengenai perusahaan harus disampaikan kepada

Bapepam dan berbagai dokumen perusahaan akan diperiksa. Selain pernyataan

efektif dari Bapepam, perusahaan yang bermaksud mencatatkan sahamnya di

bursa efek harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh bursa

efek tersebut. Setelah semua persyaratan dipenuhi barulah sebuah perusahaan

dapat menjual surat-surat berharga atau efek. Terdapat dua tahap dalam penjualan

efek-efek tersebut. Tahap pertama adalah pada saat efek-efek tersebut untuk

pertama kalinya ditawarkan ke publik dan biasa disebut initial public offering,

yang penjualannya dilakukan pada pasar perdana (primary market). Tahap kedua

pada saat surat-surat berharga telah berpindah tangan dan diperdagangkan di pasar

sekunder (secondary market).

1.2 BATASAN MASALAH

 Perusahaan yang diambil adalah perusahaan yang melakukan IPO

pada periode 2009 dan 2010.

 Perusahaan tersebut menggunakan dana yang diperoleh dari IPO

untuk proyek investasi.

 Penggunaan metode capital budgeting untuk menganalisis apakah

proyek suatu perusahaan layak atau tidak untuk dilaksanakan.

1.3 RUMUSAN MASALAH

1) Bagaimana kinerja perusahaan setelah melakukan IPO di Bursa Efek

Indonesia
2) Bagaimana hasil analisis capital budgeting yang digunakan dalam

penelitian ini apabila dibandingkan dengan hasil kinerja keuangan

perusahaan ?

1.4 TUJUAN MASALAH

1) Menganalisis kelayakan investasi perusahaan yang melakukan IPO

menggunakan metode capital budgeting.

2) Menganalisis kinerja perusahaan setelah melakukan IPO

menggunakan rasio-rasio keuangan

3) Menganalisis hasil dari perhitungan menggunakan metode capital

budgeting yang digunakan dibandingkan dengan hasil analisis kinerja

keuangan perusahaan

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan menjadi sarana untuk menambah pengetahuan

dan wawasan mengenai teknik apa saja yang digunakan dalam melakukan

analisis capital budgeting serta dapat mengaplikasikan teori yang didapatkan

selama kuliah. Bagi investor/calon investor di pasar modal, hasil Penelitian ini

diharapkan dapat memberi manfaat bagi investor yang ingin menanamkan

modalnya pada penawaran umum perdana.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory


Pada saat suatu perusahaan membuat keputusan investasi modal, berarti
mengadakan pengeluaran sekarang dengan harapan akan memperoleh keuntungan
dimasa yang akan datang. Artinya laba tersebut diterima selama lebih dari satu
tahun yang akan datang. Pemahaman atau pengertian Capital budgeting dapat
dimengerti dengan melihat terlebih dahulu pengertian dari budget.

Budget merupakan suatu perencanaan perusahaan. Budget mencerminkan


taksiran-taksiran yang teliti mengenai penerimaan, pengeluaran, dengan biaya-
biaya yang diharapkan dan mampu dicapai perusahaan.

Ada banyak definisi mengenai budget menurut Munandar dalam bukunya


mengenai definisi budget sebagai berikut ;

“Suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh


kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan
berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.” (2005;hal 1).

Menurut M. Fuad, yaitu seluruh proses perencanaan dan pengambilan


keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu pengembaliannya
melebihi jangka waktu 1 tahun. Capital budgeting memiliki arti penting bagi
perusahaan karena dapat mengukur lamanya pengambilan dana dan karena
kebutuhan dana harus benar-benar diperhitungkan dengan tepat. Capital
budgeting tidak hanya dilihat dari sudut pandang anak perusahaan yang
melaksanakan proyek tersebut tetapi juga dilihat dari sudut pandang induk
perusahaan yang memliki modal untuk melaksanakan proyek tersebut.” (2001; hal
5).
2.2 STUDI DAN PENDAHULUAN PENELITIAN

Penelitian terdahulu terkait dengan variabel dan tema yang menyerupai

penelitian ini akan dijelaskan dibawah, berikut beberapa penelitian terdahulu

mengenai capital budgeting.

Investasi merupakan suatu tindakan melepaskan dana yang dimiliki

saat ini dengan harapan dapat menghasilkan arus dana pada masa yang akan

dating yang jumlahnya lebih besar daripada jumlah dana yang dikeluarkan

pada saat investasi awal. Investasi pada aktiva riil misalnya investasi dalam

tanah, gedung, mesin dan peralatan-peralatan. Investasi pada aktiva finansial

misalnya investasi ke dalam surat-surat berharga, sedangkan apabila dilihat

dari jangka waktunya, dibedakan menjadi 3 macam, yaitu investasi jangka

pendek, investasi jangka menengah, dan investasi jangka panjang.

Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang,

sehingga keputusan yang akan diambil harus dipertimbangkan dengan

baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka panjang pula.

Menurut Francis J. Clauss (2010), capital budgeting merupakan suatu

metode yang digunakan untuk menganalisis (mengidentifikasi dan memilih)

kelayakan suatu proyek/jenis investasi dalam jangka panjang yang akan

dilakukan oleh perusahaan dan diharapkan untuk menghasilkan benefit lebih

dari satu tahun. Keputusan capital budgeting melibatkan penggunaan sumber

daya perusahaan yang terbatas untuk suatu komitmen dalam jangka panjang.
Ketika keputusan tersebut akan dilaksanakan maka perusahaan tersebut harus

dapat menetapkan kondisi sekarang dan kemungkinan pengeluaran dana di

masa depan. Capital budgeting dibagi dalam empat tahapan yaitu project

definition & cash flow estimation, project analysis & project selection,

projectimplementation, project review (Cooper, Morgan & Alonzo, 2012).

Capital budgeting memainkan suatu peranan penting dalam

menentukan apakah suatu perusahaan akan meraih sukses atau tidak.

Komitmen terhadap dana yang dikeluarkan pada suatu investasi sangat besar

dan bahkan tidak dapat diubah. Meskipun ada beberapa keputusan capital

budgeting yang rutin dan tidak mengubah risiko yang dihadapi oleh

perusahaan, tetapi ada pula beberapa keputusan capital budgeting yang

cukup berpengaruh pada posisi pasar di masa depan.

2.3 HIPOTESIS
Penelitian ini akan menganalisa perusahaan-perusahaan yang melakukan
initial public offering (IPO) periode 2009-2015 dengan menggunakan prospektus
dan laporan keuangan sebagai bahan perhitungan dan analisa capital budgeting,
lalu dibandingkan dengan kinerja perusahaan tersebut selama 5 tahun setelah
melakukan IPO. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PENERAPAN
Penelitian dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang melakukan go
public di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode 2009 dan 2010. Dimana di BEI
(Bursa Efek Indonesia) adalah tempat perusahaan mempublikasi laporan
keuangan perusahaan-perusahaan go public di Indonesia. Penelitian dilakukan
terhadap laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan tersebut, yang telah
diaudit dengan pengambilan periode terkini yaitu periode 2009 dan 2010. Adapun
metode analisis yang digunakan dalam proses pengolahan data adalah capital
budgeting atau penganggaran modal dengan menggunakan beberapa teknik
capital budgeting, yaitu Payback Period (PP), Discounted Payback Period,
Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI)
dan dibandingkan dengan kinerja keuangan perusahaan menggunakan rasio-rasio
keuangan yaitu Net Profit Margin (NPM), Operating Profit Margin (OPM),
Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER),
Debt to Asset Ratio (DAR), dan Earning per Share (EPS).

3.2 PERBANDINGAN ANTARA TEORI/PENELITIAN TERDAHULU


DAN PRAKTEK

Penelitian terdahulu terkait dengan variabel dan tema yang menyerupai


penelitian ini akan dijelaskan dibawah, berikut beberapa penelitian terdahulu
mengenai capital budgeting.

Tabel 1
Penelitian terdahulu

NO Nama dan Judul Sampel Alat Statistik Hasil


Penelitian
1 Maruf Hasan Pilihan acak Multivariate Penelitian ini
(2012),
“Capital Budgeting dari 360 Regression menyimpulkan bahwa
Techniques Used by perusahaan sementara ada
Small manufaktur indikasi penggunaan
Manufacturing
Companies”. yang dipilih Payback Period
dari Direktori dengan Discounted
Kompass Cash Flow (DCF)
Bisnis dari teknik, ada kebutuhan
Australia untuk lebih sering
penggunaan analisis
risiko serta ilmu
manajemen yang
ditemukan kurang
dalam proses
penganggaran modal
dari perusahaan kecil.
2 Mohsen Bayan Delapan belas Hasil penelitian
Abushaban (2013), perusahaan menunjukkan bahwa
“The
Use of Capital publik perusahaan publik
Budgeting
Techniques in Palestina yang Palestina di Jalur
Selecting
Investment Projects: terdaftar Gaza menggunakan
An
di
Applied Study on kementerian teknik penganggaran
The
Palestinian ekonomi gaza modal ketika memilih
Corporations
Working in Gaza proyek-proyek
Provinces” investasi, bahwa
penggunaan teknik ini
adalah dalam kisaran
61-80%, dan bahwa
indeks profitabilitas
adalah teknik yang
paling banyak
digunakan saat net
nilai sekarang
ditemukan menjadi
teknik yang paling
sedikit digunakan.
Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa
perusahaan publik
Palestina di Jalur
Gaza tidak
Menggunakan
weighted average
cost of capital
(apakah disesuaikan
atau disesuaikan)

1. Dasar Perhitungan Capital Budgeting

a. Tingkat Inflasi
Inflasi merupakan hal yang penting untuk dipantau karena
berkaitan erat dengan daya beli masyarakat. Penentuan tingkat
inflasi didasarkan pada nilai rata-rata laju inflasi tujuh tahun
terakhir yaitu dimulai dari periode 2009 sampai dengan periode
2015 sebagaimana dalam table 1.2 tersebut :
Tabel 2
Tingkat Inflasi Indonesia Periode
2009-2015

Periode Tingkat Inflasi Indonesia Target BI


2009 4.8% 4.5%
2010 5.1% 5.0%
2011 5.4% 5.0%
2012 4.3% 5.0%
2013 8.4% 4.5%
2014 8.4% 4.5%
2015 3.4% 4.0%
Rata-rata 5.7% 4.6%
Sumber : Laporan Tahunan Bank Indonesia (periode 2009-
2015)

(http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/
Inflasi/Data+Inflasi/, diakses 20
Agustus 2016, 19.00)
b. Nilai Tukar Mata Uang Asing
Nilai tukar rupiah terhadap United States Dollar (USD)
akan digunakan dalam perhitungan laporan keuangan
perusahaan yang sebagian disajikan dalam bentuk USD, bukan
dalam bentuk Rupiah. Berikut ini tabel rata-rata kurs tahunan
Bank Indonesia dari tujuh tahun terakhir yaitu dimulai dari
periode 2009 sampai dengan periode 2015, sebagaimana dimuat
dalam tabel 1.3 dibawah ini :
Tabel 3
Nilai Tukar Rupiah ke USD periode 2009-2015

Periode Rata-rata Kurs Tahunan


2009 9447
2010 9879
2011 9336
2012 9718
2013 12171
2014 12502
2015 13864
Rata-rata 10988

Sumber : Kurs Transaksi Bank

Indonesia Mata Uang IDR-USD

(http://www.bi.go.id/web/id/Monet

er/Kurs+Bank+ Indonesia
/Kurs+Transaksi/, diakses 20 Agustus 2016, 19.00)

c. Tingkat Suku Bunga


Tingkat suku bunga yang digunakan dalam perhitungan
analisis capital budgeting akan menggunakan suku bunga Bank
Indonesia dengan mengambil rata-rata dari tujuh tahun
sebelumnya yaitu dimulai dari periode 2009 sampai dengan
2015. Rinciannya dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini :
Tabel 4
Suku bunga bank Indonesia periode 2009-2015
Periode Suku Bunga Bank Indonesia
2009 6.50%
2010 6.50%
2011 6.00%
2012 5.75%
2013 7.50%
2014 7.75%
2015 7.50%
Rata-rata 6.8%
Sumber : Data Suku Bunga Indonesia Tahunan

(http://www.bi.go.id/web/id/
Moneter/BI+Rate/Data+BI+Rate/,
diakses 20 Agustus 2016, 19.00)

3.3 PEMBAHASAN
1. Perhitungan Capital Budgeting
Analisis laporan keuangan perusahaan yang melakukan IPO
periode 2009 dan 2010 dilakukan dengan metode capital budgeting
sebagai berikut :
A. Payback Period
Payback period untuk sebuah investasi adalah lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk mendapatkan kembali seutuhnya uang yang telah
diinvestasikan dalam perusahaan tersebut. Periode waktunya adalah
sejak waktu awal mulanya dikeluarkan dana investasi oleh perusahaan
sampai kepada tercapainya jumlah dana yang sama dengan arus keluar
yang diperoleh oleh arus masuk hasil dari investasi yang dilakukan.
Pada umumnya, semakin cepat waktu yang dibutuhkan payback
period maka investasi tersebut makin baik. Berdasarkan hasil
perhitungan payback period yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa
perusahaan yang sudah memenuhi kriteria perhitungan payback period
ada 9 perusahaan, yaitu PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
dengan nilai payback period sebesar 2,19 yang artinya perusahaan
tersebut sudah bisa memenuhi kembali modal dasar yang dikeluarkan
perusahaan dalam jangka waktu 2,19 tahun sejak melakukan IPO di
Bursa Efek Indonesia, selanjutnya yaitu PT. Batavia Prosperindo
Finance Tbk (BPFI) dengan nilai payback period sebesar 5,36 yang
artinya perusahaan tersebut sudah bisa memenuhi kembali modal dasar
yang dikeluarkan perusahaan dalam jangka waktu 5,36 Tahun.

B. Discounted Payback Period


Discounted payback period dikembangkan dari payback
period dan dibuat berdasarkan perhitungan dari nilai waktu uang.
Discounted payback period adalah jumlah waktu yang dibutuhkan
bagi nilai bersih, menghadapi hal yang tidak diinginkan terjadi
terhadap investasi bersih yang ada. Nilai saat ini dihitung secara
khusus dengan mengurangi aliran kas bersih pada tingkat
pengembalian yang dibutuhkan. Pada umumnya, semakin pendek
waktu pengembalian maka semakin baik investasi tersebut. Langkah
pertama dalam proses perhitungan discounted payback period yaitu
mengurangi aliran kas bersih perusahaan dalam tingkat pengembalian
yang dibutuhkan dengan menghitung nilai bersih aliran kas saat ini,
kemudian discounted payback period dihitung menggunakan cara yang
sama seperti payback period tetapi menggunakan nilai sekarang dari
arus kas.
Berdasarkan hasil perhitungan discounted payback period
yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa perusahaan yang sudah
memenuhi kriteria perhitungan discounted payback period ada 9
perusahaan, yaitu PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan
nilai discounted payback period sebesar 2,37 yang artinya perusahaan
tersebut sudah bisa memenuhi kembali modal dasar yang dikeluarkan
perusahaan dalam jangka waktu 2,37 tahun sejak melakukan IPO di
Bursa Efek Indonesia, selanjutnya yaitu PT. Batavia Prosperindo
Finance Tbk (BPFI) dengan nilai discounted payback period sebesar
5,98.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Penelitian ini menggunakan analisis capital budgeting terhadap

perusahaan-perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO) periode

2009 dan 2010 dengan menggunakan prospektus dan laporan keuangan

sebagai bahan perhitungan dan analisa, serta dibandingkan dengan kinerja

perusahaan tersebut selama 5 tahun setelah melakukan IPO. Dari hasil analisis

capital budgeting dan kinerja keuangan pada perusahaan yang melakukan

IPO di Bursa Efek Indonesia periode 2009 dan 2010 maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil kinerja keuangan dari perusahaan selama lima tahun

sejak melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia didapatkan hasil yaitu

Hasil perhitungan Net Profit Margin (NPM), Operating Profit

Margin (OPM), Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA), dan

Earning per Share (EPS) menunjukkan perusahaan yang memiliki

kinerja profitabilitas yang baik.

2. Berdasarkan hasil analisis capital budgeting dan kinerja keuangan

perusahaan dapat disimpulkan bahwa hasil dari masing-masing rasio

keuangan tersebut sebagian besar sesuai dengan hasil analisis capital


budgeting yaitu beberapa perusahaan seperti PT Sumber Alfaria

Trijaya Tbk (AMRT), PT. Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI),

PT Berau Coral Energy Tbk (BRAU), PT Bukit Uluwatu Villa Tbk

(BUVA), PT BW Plantation Tbk (BWPT), PT Garda Tujuh Buana

Tbk (GTBO), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT PP

Persero Tbk (PTPP), PT. Trikomsel Oke Tbk (TRIO) telah memenuhi

kriteria kelayakan investasi dan juga memiliki kinerja keuangan

yang baik

4.2 SARAN

Berdasarkan hasil dan analisa yang telah dilakukan oleh peneliti, penelitian ini

masih ada kekurangan, sehingga ada yang perlu diperbaiki dan diperhatikan

lagi untuk penelitan berikutnya. Adapun saran dari penulis untuk penelitan

berikutnya adalah:

1. Memperpanjang periode (waktu) penelitian agar menambah jumlah

data, sehingga akan mendapatkan hasil data yang lebih akurat.

2. Melakukan pengembangan penelitian lebih lanjut mengenai metode

capital budgeting dan kinerja perusahaan tidak hanya setelah

melakukan IPO tapi juga sebelum melakukan IPO di Bursa Efek

Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

APA Emery, Douglas R., and John D. Finnerty, Corporate Financial


Management, Pearson Education, 3rd ed., 2007.

APA Graham, J. R. and Harvey, C. R. (2001) “The Theory and Practice


of Corporate Finance: Evidence from the Field,” Journal of
Financial Economics, 60 (1-2), pp.187-243.

APA Kannadhasan M, Asha P., Effects of Inflation on Capital


Budgeting Decisions- an Analytical Study, National Conference
on Financial Economics, ICFAL, 2006.

APA Holmén, M., and Pramborg, B. (2009), “Capital Budgeting and


Political Risk: Empirical Evidence”, Journal of International
Financial Management & Accounting, Vol. 20 (2), pp. 105–134.

JURNAL
https://julrahmatiyalfajri.wordpress.com/2014/12/22/anggaran-modal-
capital-budgeting/

http://repository.maranatha.edu/7456/7/0951158_Conclusion.pdf

https://eprints.umm.ac.id/64950/3/BAB%20II.pdf

https://ojs.unm.ac.id/UDR/article/viewFile/13271/7723

Anda mungkin juga menyukai