Anda di halaman 1dari 18

INVESTASI

PIUTANG
Disusun oleh:

Aprilia Ayu L (04) 3.41.18.4.04


Dinda Faradhila W.T (08) 3.41.18.4.08
Nora Anjani (17) 3.41.18.4.18
Sekar Dwi P (21) 3.41.18.4.22
PEMBAHASAN
01 P E N G E R T I A N P I U TA N G

02 K L A S I F I K A S I P I U TA N G

03 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PIUTANG USAHA

04 PENILAIAN RISIKO KREDIT DAN PENYARINGAN


PARA PELANGGAN

05 TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG DAN BUDGET


PENGUMPULAN PIUTANG

06 RESIKO KERUGIAN PIUTANG


1. PENGERTIAN PIUTANG
• PSAK 55 (2015)
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentutakan dan tidak memepunyai kuotasi di pasar aktif.

• Warren, et al (2015:448)
Piutang (Receiveble) mencakup seluruh uang yang diklaim terhadap entitas lain,
termasuk perorangan, perusahaan, dan organisasi lain. Piutang-piutang ini biasanya
merupakan bagian yang signifikan dari total aset lancar.

Piutang merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul


sebagai akibat dilaksanakan kebijakan penjualan kredit.
2. KLASIFIKASI PIUTANG
1. Piutang Usaha
Piutang usaha adalah sejumlah pembellian kredit dari pelanggan berupa
barang atau jasa yang biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30 –
60 hari.

2. Wesel Tagih
Wesel Tagih adalah surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran
utang yang biasanya memiliki waktu tagih antara 60 – 90 hari atau lebih lama
serta mewajibkan pihak yang berhutang untuk membayar bunga.

3. Piutang Lain – Lain


Piutang bunga, Piutang gaji, uang muka karyawan, dan restitusi pajak.
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PIUTANG USAHA

1. Volume Penjualan Kredit 2. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit

Makin besar proporsi penjualan Syarat pembayaran penjualan kredit


kredit dari total penjualan maka dapat bersifat ketat atau lunak. Syarat
jumlah investasi dalam piutang juga pembayaran yang ketat antara lain
demikian. tampak dari batas waktu pembayaran
yang pendek atau pembebanan bunga
yang berat untuk pembayaran piutang
terlambat.
3. Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit
Perusahaan dapat menetapkan batas maksimal bagi kredit yang diberikan kepada para
pelanggan. Makin tinggi batas waktu yang diberikan kepada pelanggan, makin besar
pula dana yang diinvestasikan kedalam piutang.

4. Kebijakan dalam Penagihan Piutang


a. Memungut secara langsung
b. Memberi peringatan dengan mengirim surat kepada pelanggan.

5. Kebiasaan Pembayaran Pelanggan


Sebagian pelanggan mempunyai kebiasaan membayar dengan menggunakan
kesempatan mendapatkan cash discount, sedang sebagian lagi tidak demikian.
Perbedaan cara pembayaran ini tergantung kepada cara penilaian mereka
terhadap mana yang lebih menguntungkan antara kedua alternative tersebut.
4. PENILAIAN RISIKO KREDIT DAN PENYARINGAN PARA
PELANGGAN
5-C dalam kredit, meliputi:

Character Capacity Capital

Collateral Condition
Standar Kredit
Standar kredit adalah persyaratan minimum untuk memberikan kredit kepada pelanggan.

1. Persyaratan kredit
Persyaratan kredit adalah syarat pembayaran yang dibutuhkan bagi pelanggan. Misalnya,
syarat kredit dinyatakan seperti 2/10 net 30.

2. Kebijakan penagihan piutang


Kebijakan penagihan piutang adalah sekumpulan prosedur penagihan suatu piutang dagang
pada saat jatuh tempo.
Langkah-langkah yang Perlu Untuk Penyaringan Para
Langganan Dalam Rangka Usaha Preventif Untuk
Memperkecil Risiko Tertunda Atau Tidak Terkumpulnya
Piutang Yang Tidak Diharapkan

1. Penentuan besarnya risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan


2. Penyelidikan tentang kemampuan untuk memenuhi kewajibannya
3. Mengadakan klasifikasi dari para langganan bersadarkan risiko
pembayarannya
4. Mengadakan seleksi dari para langganan
TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG (RECEIVABLES
5 TURNOVER) DAN BUDGET PENGUMPULAN
PIUTANG (RECEIVABLES COLLECTION BUDGET)

Piutang sebagai elemen dari modal kerja selalu


dalam keadaan berputar. Periode terikatnya
modal dalam piutang adalah tergantung
kepada syarat pembayarannya.
Tingkat perputaran piutang(receivables turnover) dapat diketahui dengan
membagi jumlah kredit sales selama periode tertentu dengan jumlah rata-
rata piutang(average receivables).
Periode terikatnya modal dalam piutang atau hari rata-rata pengumpulan piutang
dapat dihitung dengan membagi tahun dalam hari dengan turnovernya.

Hari rata-rata pengumpulan piutang (average collection period) dapat dihitung


dengan cara :

=……… hari

Hari rata-rata pengumpulan piutang dapat pula dihitung dengan


6. RESIKO KERUGIAN PIUTANG

Setiap usaha yang dilakukan perusahaan


untuk mencapai suatu tujuan akan mempunyai
resiko dan pengaruh yang di timbulkan dan tidak
dapat dihindari, baik itu yang menguntungkan
atau merugikan perusahaan.
Resiko hanya bisa dikendalikan agar berada
dalam batas yang wajar. Resiko yang timbul
karena transaksi penjualan secara kredit disebut
resiko kerugian piutang.
Resiko kerugian piutang terdiri dari beberapa macam yaitu :

a.       Resiko tidak dibayarnya seluruh tagihan (Piutang)

b.       Resiko tidak dibayarnya sebagian piutang

c.       Resiko keterlambatan pelunasan piutang

d.      Resiko tidak tertanamnya modal dalam piutang


KASUS
Perusahaan X mempunyai rencana penjualan atas dasar estimasi akhir bulan tahun 2019 sebagai berikut :

Bulan Jumlah Penjualan


Penjualan
Juli Rp. 28.000,-
Agustus Rp. 35.000,-
September Rp 42.000,-

Syarat pembayaran ditetapkan : 3/20/ net 30.


(3/20/ net 30) artinya bagi pelanggan yang membayar kreditnya dalam waktu 20 hari dari pembelian barang diberi
potongan 3 % dari besarnya beban kredit dan pembayaran sesudah 20 hari s/d 30 hari tidak diberikan potongan).
 
Berdasarkan pengalaman cara pembayaran para langganan adalah sebagai berikut :
a. 60% dari penjualan setiap bulannya terkumpul dalam waktu 20 hari sesudah bulan penjualan (bulanAgustus)
b. 30% terkumpul dalam waktu sesudah 20 hari dalam bulan yang sama, yaitu dalam bulan ke satu sesudah
bulan penjualan (bulanAgustus).
c. 10% terkumpul dalam bulan ke dua sesudah bulan penjualan (bulanSeptember)
PENYELESAIAN
Berdasarkan data diatas kita dapat menyusun skedul atau budget pengumpulan piutang (receivable collectiion budget).

Skedul Pengumpulan Piutang Untuk Bulan Agustus Sampai Dengan Oktober 2019
 

Waktu Penjualan Taksiran Agustus September Oktober


Penjualan
Juli Rp 28.000 Rp 24.696 Rp 2.800 -
Agustus Rp 35.000 - Rp 30.870 Rp 3.500
September Rp 42.000 - - Rp. 37.044
   
Jumlah piutang yang      
terkumpul setiap bulan Rp 24.696 Rp 33.670 Rp 40.544
Keterangan :
A. Penerimaan piutang dalam bulan Agustus:
60 % XRp 28.000 Rp 16.800
Potongan tunai = 3% x Rp16.800 Rp 504
Rp 16.296
30% terkumpul dalam waktu sisanya
atau dalam waktu 10 hari terakhir
(bulan Agustus) = 30% x Rp 28.000 Rp 8.400
Rp 24.696
B. Piutang yang terkumpul dalam bulan kedua sesudah bulan
penjualan (bulan September)
10 % X Rp 28.000 = Rp 2.800
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai