Pengertian kompensasi
Pengertian kompensasi menurut Gary Dessler adalah setiap bentuk pembayaran atau
imbalan yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari diperkerjakannya karyawan itu.
Gary Dessler (1997: 85)
1. Manfaat Kompensasi
Menurut Prof. DR. H. Edy Sutrisno, M.Si dalam bukunya yang berjudul Manajemen
Sumber Daya Manusia (2016:199) mengemukakan bahwa besar kecilnya kompensasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang memengaruhi besarnya kompensasi
tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya tingkat kompensasi. Hal ini
perlu mendapat perhatian supaya prinsip pengupahan adil dan layak lebih baik dan kepuasan
kerja dapat tercapai. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi menurut Mangkunegara
(2001:84), adalah sebagai berikut:
1. Faktor Pemerintah
D. Asas Kompensasi
Program kompensasi (balas jasa) harus ditetapkan atas asas adil dan layak serta
dengan memperhatikan Undang-Undang Perburuhan yang berlaku. Prinsip adil dan layak
harus mendapatkan perhatian dengan sebaik-baiknya supaya balas jasa yang diberikan
merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan.
Jadi adil bukan berarti setiap karyawan menerima kompensasi yang sama
besarnya. Asas adil harus menjadi dasar penilaian, perlakuan dan pemberian hadiah
atau hukuman bagi setiap karyawan. Dengan asas adil akan tercipta suasana kerja
sama yang baik, semangat kerja, disiplin, loyalitas, dan stabilisasi karyawan akan
menjadi lebih baik.
E. Metode kompensasi
1. Metode Tunggal
Metode tunggal yaitu suatu metode yang dalam penetapan gaji pokok hanya
didasarkan atas ijazah terakhir dari pendidikan formal yang dimiliki oleh karyawan.
Jadi tingkat golongan dan gaji pokok seseorang hanya ditetapkan atas ijazah terakhir
yang dijadikan standarnya.
2. Metode Jamak
Metode jamak yaitu suatu metode yang dalam gaji pokok didasarkan atas beberapa
pertimbangan seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan informal, bahkan hubungan
keluarga ikut menentukan gaji pokok seseorang. Jadi standar standar gaji pokok yng
pasti tidak ada. Ini terdapat pada perusahaan-perusahaan swasta yang didalamnya
masih sering terdapat diskriminasi.
Jadi pada kesimpulannya bahwa metode tunggal standar gajinya hanya satu dan jelas
yaitu ijazah terakhir dari pendididkan formal. Sedangkn metode jamak standar gajinya
banyak dan kurang jelas seperti yang sering terdapat pada perusahaan-perusahaan swasta.
Meode manapun yag dipergunakan hendaknya dapat memberikan kepuasan dan
keadilan kepada semua pihak sehingga tujuan karyawan maupun sasaran
organisasi/perusahaan sama2 tercapai dengan baik
2. Komponen kompensasi
Menurut Gary Dessler (1992: 349), ada 3 jenis kompensasi yang diberikan perusahaan yaitu :
a. Pembayaran uang secara langsung dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi dan bonus
b. Pembayaran tidak langsung yaitu dalam bentuk tunjangan seperti asuransi dan hiburan
atas dana perusahaan.
c. Ganjaran nonfinansial seperti hal-hal yang tidak mudah dikuantifikasi yaitu ganjaran-
ganjaran seperti pekerjaan yang lebih menantang, jam kerja yang lebih luwes dan kantor
yang lebih bergengsi.
Memperhatikan penjelasan diatas jenis-jenis kompensasi langsung terdiri dari :
a. Upah/ Gaji
Upah/gaji berbeda dimana upah adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada
karyawannya dengan melihat jumlah jam kerja atau unit dalam pelaksanaannya.
Sedangkan gaji adalah balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawannya dengan
syarat tahunan tanpa memperhatikan jam kerja.
Garry Dessler (1986:351) mengemukakan ada 4 faktor yang perlu dipertimbangkan
sebelum menentukan gaji karyawan, yaitu Faktor serikat buruh, Faktor hukum, Faktor
pemerintah dan Faktor keadilan.
b. Insentif
Adalah suatu penerimaan tambahan karyawan, diluar upah/gaji resmi yang diberikan oleh
perusahaan yang bisa berupa bonus baik yang berupa uang atau materi.
Pemberian insentif akan memeberikan hasil yang diharapkan bilamana tiga faktor
dibawah ini telah dipertimbangkan dengan benar-benar pada saat kebijaksanaan
pemberian insentif akan ditetapkan.
Adapun ketiga faktor tersebut adalah :
1. Besar insentif yang diberikan
2. Frekuensi pemberian insentif
3. Siapa yang berhak memberikan insentif
Adapun pokok pertimbangan pemberian insentif tersebut adalah :
1. Pertimbangan sebagai suatu daya tarik
2. Pertimbangan untuk dapat memenuhi harapan-harapan dan cita-cita karyawan
3. Pertimbangan agar dapat tercapai suatu prestasi kerja tertentu.