Anda di halaman 1dari 2

Bagi setiap perusahaan pasti memiliki tujuan akhir yang sama, yaitu

FAIZAL
UMAR keuntungan, dan untuk mewujudkan tujuan tersebut, pastinya setiap
C2C019053 perusahaan memiliki langkah yang berbeda. Langkah yang digunakan
MM pun beragam, mulai dari mengelola manajemen sumber daya manusia
WEEKEND
(MSDM) hingga membuat strategi untuk manajemen pemasaran. Akan
UNSOED 14 B
tetapi, manajemen sumber daya manusialah yang menjadi langkah utama
untuk menjalankan suatu perusahaan. Entah disadari atau tidak, sumber daya manusia memiliki
peran yang besar dan luas terhadap kelangsungan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, tidak
mengherankan, jika banyak perusahaan mulai memberikan perhatian yang besar terhadap
MSDM yang dimilikinya.

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) di dalamnya mengatur hubungan dan


peranan tenaga kerja dalam sebuah organisasi agar penggunaan bakat manusia dapat
difungsikan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. Perusahaan
atau pihak MSDM harus memperhatikan banyak aspek yang mempengaruhi sumber daya
manusia atau karyawan yang dipekerjakannya, antara lain mempertimbangkan latar belakang
pendidikan karyawan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, perlu adanya aturan dasar yang
mengarahkan, mengubah dan mengendalikan karyawan agar dapat bekerja selaras dengan
pemahaman yang dimiliki perusahaan.

Aturan-aturan yang dibuat perusahaan, pada intinya, hanya ingin membuat karyawan
bekerja lebih giat dan merasa puas dalam bekerja. Kepuasan kerja berkaitan dengan perasaan
pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Kepuasan kerja merupakan
hasil akhir yang ditunjukkan karyawan, bahwa pekerjaan yang dilakukannya sesuai dengan
kemampuan dan keinginan mereka, serta sesuai dengan keinginan yang diminta perusahaan.
Dalam menciptakan kepuasan kerja karyawan, perlu adanya kontrak psikologi yang
menghubungkan pihak karyawan dengan pihak perusahaan.

Kontrak psikologi itu sendiri adalah suatu kumpulan harapan-harapan tidak tertulis
yang ada dalam diri setiap individu dalam organisasi (tanpa memandang hirarki jabatan) yang
selalu ada sepanjang individu tersebut ada dalam organisasi tersebut. Kunci dari kontrak
psikologi adalah mutualitas diantara individu dengan individu, maupun individu dengan
organisasi, mutualitas ini muncul dan hanya terjadi jika masing-masing dari pihak yang
berkepentingan memiliki tujuan yang ingin dicapainya dan mereka yakin bisa mencapainya,
untuk menyeimbangkan kontrak psikologi tersebut kedua belah pihak yang berkepentingan
harus dapat saling memahami akan harapan masing-masing pihak, serta merasa bahwa
mutualitas ini akan menghasilkan sesuatu yang bernilai.

Pada umumnya harapan karyawan terhadap perusahaan terkait kontrak psikologi


diantaranya ingin diperlakukan sebagai insan manusia yang baik, perusahaan betul-betul
membutuhkan penggunaan kemampuannya, penghargaan setara dengan kontribusinya,
perusahaan memberikan kesempatan bagi karyawan menunjukkan kompetensinya, perusahaan
memberikan kesempatan karyawan untuk bertumbuh, perusahaan menjamin keamanan untuk
berkerja, perusahaan mengetahui apa yang diharapkan karyawan, dan adanya umpan balik yang
positif mengenai bagaimana karyawan berkerja.

Adapun sebaliknya harapan perusahaan terhadap karyawan terkait kontrak psikologi


diantaranya perusahaan ingin karyawan mengabdi sepenuh hati kepada perusahaan berserta
nilai-nilai yang ada dalam perusahaan, perusahaan mengharapkan karyawan berkerja dengan
keras, setia- ibarat memberikan diri sepenuhnya kepada perusahaan, patuh terhadap
perusahaan, berkompeten, karyawan dapat meningkatkan citra perusahaan di mata para
pelanggan, rekanan dan para pemasok.

Perusahaan juga perlu mengenali perbedaan karyawan perseorangan untuk


memperlakukan karyawan dengan baik, yang pada akhirnya akan membantu perusahaan untuk
membuat kontrak psikologi yang baik dengan karyawannya. Salah satu cara efektif kontrak
psikologi bagi Manajer, adalah dengan memberikan kesempatan yang sama kepada karyawan
untuk memilih sesuai dengan kepribadian dan kemampuan mereka masing-masing, maka
kesempatan untuk mendapatkan kinerja karyawan yang baik akan lebih besar. Dengan
demikian, karyawan merasa lebih dihargai jika dirinya mendapatkan kesempatan yang sama
dan mereka diperbolehkan melakukan kesempatan tersebut dengan cara mereka masing-
masing.

Setelah memperlakukan karyawan dengan baik sesuai dengan kemampuan masing-


masing karyawan, maka bukan tidak mungkin, akan muncul kontrak psikologi yang disepakati
oleh karyawan dan perusahaan. Dengan adanya kekuatan kontrak psikologi antara karyawan
dan perusahaan, diharapkan pelanggaran seputar kontrak psikologi pun akan berkurang dan
berpengaruh positif pada peningkatan kepuasan karyawan.

Pada akhirnya kontrak psikologi ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen dan
loyalitas karyawan, apabila karyawan puas maka akan komit dan loyal, salah satu strateginya
adalah dengan penerapan psychological contract.

Anda mungkin juga menyukai