Anda di halaman 1dari 32

PEMASARAN RITEL PADA PERUSAHAAN 212 MART

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemasaran


Ritel
Dosen Dr. Ir. Muniaty Aisyah, MM.

Disusun oleh:
Wendi Muhammad 11130811000017

Dimas Gusti Bagus 11140810000028

Sufyan Alfarisi 11140810000049

Syaikhon Rif’anuddin 11140810000052

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017 M / 1439 H

KATA PENGANTAR

i
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penulis tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang permasalahan yang
ada di sekitar kita, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah
ini memuat tentang “Pemasaran Ritel Pada Perusahaan 212 MART”. Walaupun makalah
ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Pemasaran Ritel,
yaitu Ibu Dr. Ir. Muniaty Aisyah, MM. yang telah membimbing penulis agar dapat mengerti
tentang bagaimana cara menyusun Makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Kami sadar dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan. Untuk itulah penulis
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Tanggerang Selatan, November 2017

Penyusun,

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... ....... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah 212 MART ............................................. .............................. 3
2.1.1 Struktur Organisasi ................................................................... 4
2.2 Keunggulan Kompetitif 212 Mart…………………………………...5
2.3 Analisis STP 212 Mart ..................................................................... 18
2.3.1. Segmentasi Pasar…………………………………………….18
2.3.2. Targeting Pasar..……………………………………………..19
2.3.3. Positioning…………………………………………………...20
2.4 Marketing Mix 212 Mart ................................................................. 21
2.5 Analisis SWOT 212 Mart ................................................................ 26
2.5.1 Strenght………………………………….…………………...26
2.5.2 Weakness………………………………………………….…27
2.5.3 Opportunity…………………………………………………..28
2.5.4 Treat………………………………………………………….28
2.6 Strategi Bersaing 212Mart………………………………………...29

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan……………………………………………………………
3.2 Saran………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Bisnis ritel merupakan keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan

penjualan dan pemberian layanan kepada masyarakat sebagai pelaku konsumen

untuk penggunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga.

Keberhasilan pasar ritel yang kompetitif, pelaku ritel harus dapat menawarkan

produk yang tepat, dengan harga, waktu dan tempat yang tepat pula. Oleh karena

itu, pemahaman terhadap pelaku ritel terhadap karakteristik target pasar atau

konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting. Dalam

operasionalnya pelaku ritel menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu

konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa. Menjalankan fungsi

memecah maupun menambah nilai produk, secara keseluruhan pengelola bisnis

ritel membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik

fungsi keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, maupun operasional. Sehingga

pelaku ritel dapat memahami secara penuh tentang lingkup bisnis ritelnya.

Industri ritel semakin berubah seiring dengan perubahan teknologi,

perkembangan dunia usaha serta kebutuhan konsumen. Siap atau tidak, ritel di

Indonesia akan menghadapi persaingan yang demikian sengit. Apalagi dengan

semakin maraknya rite lasing di Indonesia yang punya kekuatan merek dan dana
5

yang tak terbatas. Oleh karenanya ritel di Indonesia perlu mewaspadai atau

memahami berbagai tren yang akan terjadi pada dunia ritel di masa depan.

1. 2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah 212 Mart?

2. Bagaimana membangun keunggulan kompetitif 212 Mart?

3. Bagaimana analisis STP yang dilakukan oleh 212 Mart?

4. Bagaimana marketing mix yang dilakukan oleh 212 Mart?

5. Bagaimana analisis SWOT yang dilakukan oleh 212 Mart?

1.3. TUJUAN MASALAH

1. Mengetahui bagaimana sejarah 212 Mart

2. Mengetahui apa saja keunggulan kompetitif pada 212 Mart

3. Mengetahui analisis STP pada 212 Mart

4. Mengetahui marketing mix yang dilakukan oleh 212 Mart

5. Mengetahui analisis swot yang dilakukan oleh 212 Mart

5
6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. SEJARAH 212 MART

Lahirnya Koperasi Syariah 212 didorong karena kondisi lemahnya ekonomi umat

Islam di Indonesia. Fenomena ini menggugah para ahli khususnya ahli ekonomi syariah

untuk bangkit dan bergerak melawan ketimpangan ekonomi umat yang kondisinya

sangat memprihatinkan belakangan ini.

Bermula dari Aksi Bela Islam 1,2 dan 3 yang lalu, akhirnya pada tanggal 20 Januari

2017 tercetus ide-ide dari para pakar pegiat ekonomi syariah di Indonesia untuk

menyepakati kesepakatan bersama mendirikan koperasi syariah 212 di Sentul Bogor

Jawa Barat.

“Dari pengukuhan ini, nantinya umat akan memperoleh izzah (harga diri dan

kemuliaan) di Indonesia. Dengan banyaknya jumlah umat Islam yang jadi mayoritas di

Indonesia sudah merupakan potensi pasar yang sangat besar, ditambah daya beli umat

yang sangat luar bisa di bidang ekonomi,” ujar M Hidayatullah, salah satu Pengurus

Koperasi syariah 212 saat ditemui swamedium.com seusai acara peletakan batu

pertama pendirian tower 212 di Depok Jawa Barat pada Minggu (19/3).1

1
http://www.swamedium.com/2017/03/20/inilah-latar-belakang-lahirnya-koperasi-syariah-212/
diakses pada tanggal 12 November 2017

6
7

Pada tanggal 5 Maret 2017 sebanyak 29 komunitas perwakilan dari daerah

Jabodetabek, Jawa Tengah, Madiun, Surabaya, Sumatera dan Kalimantan turut ikut

serta -mengukuhkan diri sebagai anggota koperasi yang menjadi bagian untuk

membangkitkan ekonomi syariah umat Islam di Indonesia.

“Target awal kita, agar Koperasi Syariah 212 dapat masuk menjadi 5 koperasi

terbesar di Indonesia. Kalau dalam istilah properti, “kita beli Indonesia” dan target

besarnya nanti kita ingin mengelola, memberdayakan dan mengendalikan semua bisnis

di Indonesia. Ibara sebuah bisnis, kita akan punya pabrik yang produksi, distribusi dan

alokasi, serta punya pasarnya pun sendiri,” terang Hidayatullah.

Koperasi Primer Syariah 212 ini didirikan untuk menopang seluruh kebutuhan

umat dan memberdayakan semua potensi umat Islam yang ada di Indonesia.

Kegiatannya meliputi pengumpulan dan pengelolaan dana, seperti lembaga keuangan

yang menampung simpanan pokok dan simpanan wajib. Juga akan mengembangkan

bisnis seperti bisnis properti, Waralaba, mini market, investasi seperti Reksa Dana.

2.1.1. Struktur Organisasi

1. Dewan Penasehat

Terdiri dari empat tokoh ulama Indonesia

yaitu :

1. Dr. KH. Ma’ruf Amin (Ketua)

2. KH. M. Arifin Ilham (Anggota)

3. KH. Abdullah Gymnastiar (Anggota)

4. KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie (Anggota)

7
8

2. Dewan Pengawas Syariah

Terdiri dari dua Orang Pengawas yaitu :

1. Dr. KH. Cholil Nafis (Ketua)

2. Dr. KH. Muhyidin Junaedi (Anggota)

3. Dewan Pengawas Operasional

Terdiri dari empat orang pengawas :

1. Dr. Anggito Abimanyu (Ketua)

2. Dr. Ichsanuddin Noorsy (Anggota)

3. Heppy Trenggono (Anggota)

4. Abdul Majid Umar (Anggota)

4. Dewan Pengurus Koperasi Syariah 212

1. Dr. Muhammad Syafii Antonio (Ketua)

2. Valentino Dinisi, M.B.A (Ketua 1)

3. Muhammad Syakir Sula (Ketua 2)

4. Dr. Ahmad Juwaini (Bendahara Umum)

5. Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf (Bendahara Umum 1)

6. Dr. Irfan Syauqi Beik (Sekretaris Umum)

7. Agus Siswanto M.E.I (Sekretaris Umum 1)

8
9

2.2. KEUNGGULAN KOMPETITIF 212 MART

Keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing (competitive advantage)

adalah kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu

perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan

lain pada industri atau pasar yang sama. Istilah ini berasal dari judul buku

Michael Porter, Competitive Advantage (1985), yang dibuat sebagai jawaban

atas kritik terhadap konsep keunggulan komparatif. Porter merumuskan dua

jenis keunggulan kompetitif perusahaan, yaitu biaya rendah atau diferensiasi

produk.2

KEUNGGULAN 212 MART

Sebagai salah satu saluran penjualan, ritel modern memiliki beberapa

keunggulan/kekuatan dibandingkan ritel tradisional. Kekuatan inilah yang di

manfaatkan sepenuhnya oleh para peritel modern untuk mendapatkan kesepakatan

bisnis terbaik dengan para mitra bisnisnya, termasuk para pemasok, yaitu :

1. Jaringan gerai

Pertumbuhan jumlah gerai yang signifikan setiap tahunnya telah

menyebar keluar Pulau Jawa. Pertumbuhan ini secara otomatis akan diiiringi

dengan peningkatan pasokan produk dari pemasok. Inilah daftar gerai dan

2
Porter, M. E. (1985). Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance (1st
ed.). New York, NY: Free Press.

9
10

alamat 212 Mart di seluruh Indonesia sampai saat ini ada 35 gerai 212 mart

yang sudah resmi didirikan oleh Keperasi Syariah 212 dan akan ada rencana

menambah dengan berkembangnya usaha 212 mart ini yaitu :

1. 212 Mart Yasmin

KH Abdullah Bin Nuh, Ruko No.80 Taman Yasmin VI Kota

Bogor

https://goo.gl/maps/USzKzBFEAwz

2. 212 Mart As-Salaam

Komplek Mesjid As-salaam Indocement No. 01 Kelurahan

Gunung Putri Selatan, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten

Bogor

3. Tazkia Smart Mitra KS212

Mesjid Andalusia, Jln. Ir. H Juanda Sentul City, Kecamatan

Babakan Madang Kabupaten Bogor –

https://goo.gl/maps/UkSBsijs4m52

4. 212 Mart Koperasi Amanah Mutaqqin (Pekayon)

Ketapang Raya Blok Dd 14, Kelurahan Pekayon Jaya,

Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat 17148

https://goo.gl/maps/iDC9WN4xqGF2

10
11

5. 212 Mart Semplak

Raya Semplak No.10, Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor

Barat, Kota Bogor, Jawa Barat

https://goo.gl/maps/HiuLmdsTg4U2

6. 212Mart Cirebon

Moh Toha No.34, Kesenden, Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa

Barat 45121 https://goo.gl/maps/sfZYCdcUUPJ2

7. 212Mart Mustika Jaya

Raya Dukuh Zamrud Blok A05, Padurenan, Kelurahan

Mustikajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa

Barat 16340 https://goo.gl/maps/WYGsVZhiizF2

8. 212 Mart Parung Bingung

Parung Bingung RT01 RW10 Kelurahan Rangkap Jaya,

Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat –

https://goo.gl/maps/7zgN88waFLn

9. 212 Mart Lubang Buaya

Lubang Buaya No.60, Gg. Delima III, RT09/RW02, Kelurahan

Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur,

Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 13810

https://goo.gl/maps/ahWHCNMXhRR2

11
12

10. 212 Mart Limus Pratama

Limus Pratama (Komplek Ruko Limus Pratama Regency),

Kelurahan Ciangsana, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor,

Jawa Barat https://goo.gl/maps/STS1GdyvAdm

11. 212Mart Asy Suhada Harapan Indah

Dahlia Indah Utara Blok JF-1 (dalam area Mesjid As-Syuhada),

Kelurahan Harapan Indah, Kecamatan Tambelang, Kota Bekasi,

Jawa Barat https://goo.gl/maps/QVxhMm1bjyj

12. 212 Mart Pamulang

W R Supratman No.10, Kelurahan Rengas, Kecamatan Ciputat

Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten 15412

https://goo.gl/maps/DKYbLBX2wU22

13. 212 Mart Jatisampurna

Jl. Raya Kranggan No.109, Kelurahan Jatiraden, Kecamatan

Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat 17433

https://goo.gl/maps/WwsyzWDZxvS2

14. 212 Mart Bojong Kulur

Nusa Indah Raya Blok Gg-10 No.19, Kelurahan Bojong Kulur,

Gn. Putri, Bogor, Jawa Barat 16969 –

https://goo.gl/maps/SGp5rYMVLA42

12
13

15. 212 Mart Magelang

Pahlawan No. 106A, Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan

Magelang Utara, Jawa Tengah 56116 –

https://goo.gl/maps/PKAqsbW322x

16. 212 Mart Medan

Karya Jaya No. 207 E/F, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan

Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara 20147 –

https://goo.gl/maps/mGZWGSvBF362

17. 212 Mart Nanggewer

Roda Pembangunan No.1 RT 01 RW 06 Kelurahan Nanggewer,

Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

18. 212 Mart Grand Wisata

Ruko River Town, Blok BA 2 No.32-33, Lembangsari, Tambun

Selatan, Lambangsari, Tambun Selatan., Kota Bekasi, Jawa

Barat 17143 https://goo.gl/maps/Gxhi5YQYizy

19. 212 Mart Beji

Jl. H. Muslih Raya No.79, Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16421,

http://komunitasks212depok.blogspot.co.id,

https://goo.gl/maps/1BnULgYUYWA2

20. 212 Mart Surabaya

Jl. Wonorejo No.2, Sambikerep, Kota Surabaya, Jawa Timur

60185 https://goo.gl/maps/11XGBmKuEDU2

13
14

21. 212Mart Tangerang

Ruko Buana Gardenia, Kelurahan Pinang, Kecamatan Pinang,

Tangerang, Banten, (021) 73460622 –

https://goo.gl/maps/fNeF8YBaEHU2

22. 212 Mart Semarang

Jl. Durian Raya No.27c, Srondol Wetan, Banyumanik, Kota

Semarang, Jawa Tengah, 50263,+6281325771966

https://goo.gl/maps/s7ZQHfDcux92

23. 212 Mart Lebak

Jl. Siliwangi Kp. Juara RT/RW 01/18 Kelurahan Ciujung Timur,

Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Banten,

+6289665825047 https://goo.gl/maps/Q2tDEXnH1ru

24. 212 Mart Tegar Beriman

Ruko Sentra Danau Kemuning Kavling 7&8, Cimanggis,

Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat 16920.

http://212martbogorberiman.id, 081382725162 –

https://goo.gl/maps/tkF5T9Hg5K42

25. 212Mart Riau

Jl. Purwodadi No.180, Sidomulyo Baru, Tampan, Kota

Pekanbaru, Riau, 28289 – https://goo.gl/maps/4Ygxp2DUUk62

14
15

26. 212 Mart Cipayung

Jalan Pintu 2 Mabes TNI AL, RT.6/RW.4, Cilangkap,

Cipayung, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13870, –

https://goo.gl/maps/7rFFewXEDQu

27. 212 Mart Pamulang

Jl. Taqwa Raya Blok DF No.1, Pondok Petir, Bojongsari,

Depok, Jawa Barat, 16340 –

https://goo.gl/maps/e1SB7PkTUiB2

28. 212 Mart Pengadegan

Jl. Pengadegan Timur Raya Blok Rel Ka No.26, RT.5/RW.2,

Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12770, +62

821-7613-7753, https://goo.gl/maps/afJqYDB3tbQ2

29. 212 Mart Kota Wisata

Ruko Cammpark D1-D2, Jalan Canadian Broadway Kota

Wisata, Cileungsi, Jawa Barat 08118123212

https://goo.gl/maps/nYGwLL2UQXq

30. 212 Mart Griya Bukit Jaya

Ruko Pelangi Blok H1/I, Griya Bukit Jaya, Gunung Putri,

Bogor, Jawa Barat, +62 81298837667 ,

https://goo.gl/maps/t6kW52rWcsq

15
16

31. 212 Mart Pondok Melati

Jl. Raya Hankam No.30, Jatiwarna, Pondokmelati, Kota Bekasi,

Jawa Barat 17415, http://212mart.pondokmelati.com,

08129989413 https://goo.gl/maps/8fWrwG7WjTR2

32. 212 Mart Griya Kenari Mas

Perumahan Griya Kenari Cileungsi Kidul, Cileungsi, Bogor,

Jawa Barat 16820 – https://goo.gl/maps/JwSwG5uqxbT2

33. 212 Mart Pondasi

Jl. Pondasi RT 01 RW 02 No 23 Kelurahan. Kayu Putih,

Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur 13210 –

https://goo.gl/maps/RLzjMhBFgUs

34. 212 Mart RawaKalong

Jl. Raya Rw. Kalong, Karangsatria, Tambun Utara, Bekasi, Jawa

Barat 17510 https://goo.gl/maps/HLcpKEQgZpj

35. 212 Mart Cibarusa

Jl. Mutiara Bekasi Jaya, Sindangmulya, Cibarusah, Bekasi, Jawa

Barat 17340 https://goo.gl/maps/r9GpgPN6j9A2

2. Keuangan

Dengan kekuatan keuangannya, para peritel modern mampu

memperbnyak jumlah gerainya secara ekpansif. Selain itu, daya beli yang besar

16
17

dan tersentralisasi di kantor pusat membuat para buyer ritel modern leluasa

untuk menekan para pemasok mereka.

3. Sumber Daya Manusia

Para peritel modern memiliki tenaga kerja yang berpendidikan tinggi

dan berkompetn di bidang keahlinnya masing-masing. Selain itu, mereka juga

diberikan pelatihan secara intensif, baik di dalam maupun luar negeri.

4. Manajemen Modern

Bisnis ritel modern dikelola oleh sebuah tim manajemen sebaimana

layaknya institusi bisnis lainnya.

5. Teknologi

Di abad informasi sekarang ini, sisa dipastikan bahwa industry ritel

modern tidak akan dapat berkembang tanpa didukung oleh teknologi yang

handal dan memadai seperti inovapos (Program Kasir yang dirancang untuk

Toko dan Retail).

6. Lebih dekat dengan pelanggan

Tidak hanya secara fisik peritel modern mendekatkan diri dengan para

pelanggannya, tetapi juga dengan mempelajari lebih banyak prilaku belanja

mereka. Saat ini para peritel modern memahami prilaku konsumen secra lebih

baik jika dibandingkan dengan para produsen. Kecanggihan system Point of

Sales (POS) yang di miliki oleh program 212 Mart menyimpan informasi yang

sangat berharga mengenai kebutuhan dan prilaku konsumen dari setiap

17
18

transaksi yang terjadi. Misalnya: jumlah pembelian rata-rata setiap kunjungan,

efektibitas promosi setiap item, kecenderungan pembelian untuk produk-

produk tertentu pada saat-saat tertentu dan data-data primer penting

lainnya.belum lagi data berharga penting lainnya yang diperoleh dari

keanggotaan. Semua itu dapat direkam dan disimpan secara rapi oleh program

kasir 212 Mart.

2.3. STP 212 MART


2.3.1. Segmentasi Pasar
Menurut Kotler (1994) adalah “suatu proses untuk membagi pasar menjadi kelompok-

kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok konsumen dapat

dipillih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan melalui strategi bauran

pemasarannya.

Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:

1. Demografis

Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-

kelompok berdasarkan variabel demografis seperti : Usia, jenis kelamin,

pendapatan, pendidikan, pekerjaan, geografis.

2. Psikografis

Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-

kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, latar

belakang, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak

18
19

selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam

segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psikografis untuk

lebih memahami karakteristik konsumen.

Contoh : Dengan harganya yang relatif lebih lebih murah dari harga pasar yang

jenis produknya yang mempunyai harga terjangkau, 212 Mart mengejar

konsumen kalangan ekonomi menengah ke bawah. Meski tidak menutup

kemungkinan kalangan ekonomi atas juga menjadi pelanggan mereka, karena

mungkin saja letak lokasinya yang dekat dengan tempat tinggal ataupun dengan

alasan lain.

2.3.2. Targeting Pasar

Definisi targeting menurut Kotler & Amstrong (2008) adalah sekelompok

pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi

tujuan promosi perusahaan.

Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu :

1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan

variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari

setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara

kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.

2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan

potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi perusahaan.

19
20

Contoh: 212 Mart mentargetkan semua kalangan. Karena 212 Mart

menawarkan berbagai kebutuhan mulai dari keperluan bayi, anak, dewasa

sampai oang tua. 212 Mart juga menyediakan kebutuhan rumah tangga. Dan

bagi konsumen yang ingin belanja praktis tidak perlu jauh-jauh ke Supermarket,

karena 212 Mart biasanya terletak tidak jauh dari perumahan.

2.3.3. Positioning

Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s

offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”.

Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan

strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan

atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran

nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa

yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan

suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.

Positioning adalah dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi

keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa

perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan

produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.

Persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar

produk fisik adalah fokus utama Positioning. Keberhasilan positioning sangat

20
21

ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau

memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari

beberapa komponen. Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning terletak pada

persepsi yang diciptakan dari persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi

perusahaan terhadap pesaing, persepsi perusahaan terhadap pelanggan, dll.

Contoh: Meski dikelilingi banyak pesaing mulai dari Minimarket perseorangan


maupun kelompok, waralaba sejenis, sampai Supermarket yang terlebih dulu eksis,
namun 212 Mart memberikan perbedaan dengan para pesaing dengan memposisikan
dirinya sebagai minimarket yang Islami.

2.4. MARKETING 212 MART

Secara bahasa adalah Bauran Pemasaran, sedangkan menurut istilah marketing


Mix adalah strategi pemasaran yang di laksanakan secara terpadu atau strategi
pemasaran yang di lakukan secara bersamaan dalam menerapkan elemen strategi yang
ada dalam marketing Mix itu sendiri.

Pengertian Marketing Mix


Menurut pakar marketing dunia yaitu Kotler dan Amstrong pada tahun 1997
berbunyi :
“ Marketing mix as the set of controllable marketing variables that the firm bleads to
produce the response it wants in the target market”

21
22

” Marketing Mix adalah sekumpulan variable – variabel pemasaran yang dapat


dikendalikan, yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang
diinginkan dalam target pemasaran“3
Marketing mix sendiri menggunakan strategi 4P dimana ada produk, price,
promotion, dan place. Strategi-strategi ini saling berpengaruh sehingga sudah menjadi
satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, dan strategi ini sangat penting untuk
dijadikan pemimpin sabagai pedoman dalam mengendalikan perusahaan untuk
mencapai sebuah tujuan.

Marketing Mix 212 Mart


1. Produk 212 Mart

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan dipasar untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang ditawarkan oleh

212 Mart adalah berupa barang. Karena 212 Mart salah satu waralaba yang

bergerak dibidang memuaskan kebutuhan pokok pelanggan. Sepeti beras, gula,

the, susu, dll. Produk produk yang dijual adalah produk pilihan yang

disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Ketersedian produk

yang cukup lengkap menjadi salah satu tujuan 212 Mart dalam memberikan

kepuasan berbelanja kepada pelanggan. Diferensiasi yang dilakukan oleh 212

Mart adalah bahwa mereka tidak menjual rokok, alat kontrasepsi dan produk

non halal.

3
https://www.lebahmaster.com/pengertian-marketing-mix/

22
23

2. Harga

Harga merupakan unsur terpenting dalam bauran pemasaran setelah

produk dan merupakan unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan

pendapatan penjualan. Dalam hal ini, 212 Mart menjual produk pilihan dengan

harga bersaing dibandingkan retail sejenis.

3. Lokasi dan Layout

Sebelum produsen memasarkan produknya, maka sudah ada

perencanaan tentang pola distribusi yang akan dilakukan. Disini penting sekali

perantara dan pemilihan saluran distribusinya.perantara ialah sngat penting

karena dalam segala hal merekalah yang berhubungan langsung dengan

pelanggan. Salah satu gerai 212 Mart berlokasi di Jl. W R Supratman Blok B

No.10, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten 15412.

212 Mart disini menyewa ruko untuk kegiatan bisnisnya. Melakukan sewa

23
24

dianggap lebih menguntungkan, karena sifatnya yang masih trial eror. Untuk

membaca pasar, apakah tempat ini cocok atau tidak untuk jangka panjang.

24
25

4. Promotion

Promosi pada dasarnya adalah bentuk komunikasi pemasaran. Promosi

meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

mengkomunikasikan produknya kepada pasar sasaran. Strategi promosi yang

dilakukan oleh 212 Mart untuk menarik pelanggannya ialah :

Menyebarkan brosur kepada para pelangga

25
26

Menyajikan promosi harga dan memberikan potongan penjualan

2.5. Analisis SWOT

Analisis SWOT 212Mart

2.5.1. Strenght

Sejauh ini, 212Mart memiliki berbagai kekuatan yang mampu

menopang bisnis ritel 212Mart yaitu pada sisi kekuatan komunitas. 212Mart ini

memiliki konsep bisnis berbasis komunitas pada jamaah Islam, yang artinya

masing-masing individu menanamkan modal untuk berinvestasi, juga

berkontribusi pada pembelian kebutuhan mereka masing-masing, serta

mendapatkan keuntungan dari open market.

26
27

Ini artinya berdirinya minimarket syariah akan mendapatkan dukungan

yang luas, baik dari jajaran pemerintah, swasta maupun umat Islam pada

umumnya. Adanya dukungan dari masyarakat dan jamaah yang peduli dengan

syariah. Adanya para pengusaha muslim dan investor yang bersedia

mendukung program.

212Mart memposisikan diri sebagai minimarket yang berbasis kekuatan

jamaah Islam, yang mana di Indonesia mempunyai jamaah muslim dari banyak

golongan yang cukup kuat dalam pemahaman keagamaan, sehingga menjadi

bentuk kekuatan 212Mart dalam menyerukan kebangkitan ekonomi umat.

2.5.2. Weakness

Kelemahan dari 212Mart adalah dari segi jumlah minimarket yang ada

belum banyak tersebar di Jabodetabek, hal ini artinya belum mengakomodir

kebutuhan umat karena dibandingkan Indomaret dan Alfamart sangat berbeda

jauh. Hal ini berkaitan dengan kelemahan selanjutnya, yaitu kurangnya supplier

muslim yang bisa membackup kebutuhan umat, baik dari kebutuhan sehari-

hari, kebutuhan obat-obatan, dan lain-lain. Maka terkadang produk-produk non

muslim walaupun yang halal, mau tidak mau dijual di 212Mart dengan dalih

darurat, hal ini tidak sejalan dengan idealitas dari 212Mart didirikan yang mana

mengakomodir produk dari umat, oleh umat, dan untuk umat.

27
28

Belum adanya role model minimarket berbasis umat, karena 212Mart

ini merupakan penggagas, hal ini menjadikan pengalaman yang belum

mumpuni.

Selanjutnya 212Mart Cabang Pondok Ranji ini berlokasi yang menjorok

terlalu dalam dari jalan raya, sehingga sulit untuk dilihat kasat mata kecuali

plang yang mana terlihat, itupun jika sudah dekat.

2.5.3 Opportunity

Total belanja seluruh masyarakat dunia pada makanan dan gaya hidup

halal (pariwisata syariah, busana muslim ,dll) diperkirakan dapat naik 10,8%

per tahun sampai 2019 sehingga total seluruh konsumsi terhadap industri ini

senilai 3,7 Triliun USD. Demikian menurut laporan terakhir Global Islamic

Economy (http://www.ekonomisyariah.org, 15 Februari 2016). Adanya

peningkatan tren industri halal secara global menjadikan keberkahan dari segi

peluang 212Mart untuk meraup semua cakupan segmen. Hal ini menjadikan

212Mart berpeluang menjadi model minimarket syariah yang tersebar di

seluruh Indonesia. Menjadi pusat pembelanjaan dan distribusi produk halal

terbesar. Pengembangan model waralaba syariah.

2.5.4 Treat

Penguasa dalam dunia ritel minimarket di Indonesia yaitu Indomaret

dan Alfamart. Keduanya sudah pasti mengancam, karena baik Indomaret

28
29

maupun Alfamart sudah memiliki market share yang sangat besar serta jumlah

minimarketnya sangat banyak jauh berbanding terbalik dengan 212Mart.

Sedangkan pada pesaingnya ada Shodaque Mart yang kelebihannya yaitu pada

harga yang lebih murah.

2.6 Strategi Bersaing 212Mart

212 Mart menerapkan strategi diferensiasi, di mana perbedaannya dari ritel

minimarket lain adalah pada empat model kemitraan bisnis, antara lain: - Full Brand

Minimarket, -Kemitraan, -Konversi, -Rebranding. Di mana empat model kemitraan

bisnis tersebut berbasis pada komunitas.

Brand 212 Mart ini bisa menjadi mitra usaha komunitas KS 212 dalam

pengembangan bisnis ritel. Mengapa harus berbasis komunitas dalam kemitraan usaha

212 Mart ini? Syafi’i menjelaskan, hal ini terkait target penjualan juga sebenarnya.

Semisal ada komunitas anggotanya ada 100 atau 200 orang. Satu gerai tipe kecil, satu

bulannya ditargetkan harus mencapai omzet minimum Rp 200 juta perbulan. ”Nah,

kalau komunitas itu anggotanya ada 100 orang. Insha Allah pertama dari sisi

permodalan setiap orang berkonstribusi Rp 4 juta, maka bisa nyampai Rp 400 juta.

Kemudian, jika 100 orang ini belanja satu bulannya Rp 500 ribu perorang. Maka Insha

Allah Rp 50 juta sudah terkantongi. Tinggal kita cari Rp 150 juta lagi di open market,”

ujar Syafi’i menjelaskan (koperasisyariah212.co.id, 27 Mei 2017).

29
30

Begitu pula dengan 200 orang, lanjut Syafi’i, masing-masing berkonstribusi Rp

2 juta, maka akan sampai Rp 400 juta. Kemudian dari 200 orang tersebut berbelanja

Rp 500 ribu perbulan. Maka 212 Mart tersebut sudah punya omzet Rp 100 juta, tinggal

kita cari dari oven market (koperasisyariah212.co.id, 27 Mei 2017).

Jika berbasis komunitas pasti possible, tapi jika dilepas di open market belum

tentu tidak possible. Jadi the secret of community is power of buying. Kemampuan

untuk membeli dan mengamankan omset ini,” ujar Syafi’i (koperasisyariah212.co.id,

27 Mei 2017).

Karena lanjut dia, jika omsetnya di Rp 200 juta , tidak akan sukses. Nah, supaya

sukses, 212 Mart harus didukung oleh yang mau belanja selain anggota komunitas

Makanya, setiap anggota komunitas harus mengajak keluarga atau tetangganya

berbelanja di 212 Mart ini (koperasisyariah212.co.id, 27 Mei 2017).

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN
B. SARAN

30
31

DAFTAR PUSTAKA

Porter, M. E. (1985). Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior


Performance (1st ed.). New York, NY: Free Press.

https://www.lebahmaster.com/pengertian-marketing-mix/

31
32

http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Bab%202_10-08.pdf

Kotler, Philip. 1994. Marketing management: Analysis, Planing, Implementation,

Control. Ed.8,New jersey:Prentice Hall,Inc.

Kotler, Philip Amstrong Gary, Prinsip-prinsip Pemasaran (Edisi Kedua Belas) Jilid 1,

Erlangga,Jakarta,2008.

Kotler, Philip. 1997. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation and

Control. (9th ed.). New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

32

Anda mungkin juga menyukai