Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan
Oleh :
Agus Nugraha
(0807149)
Bernard C
(0807129)
Eva Astriana
(0806275)
Krisfandi Setyo
(0807125)
(0806265)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan atas segala limpahan rahmat dan karunia Allah
SWT, karenaNya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga
tetap terlimpahcurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, rosul penutup dan pemberi syafaat
yang mulia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia Lanjutan, adapun judul makalah ini adalah AUDIT SDM.
Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya.
Untuk itu penyusun menerima saran dan
perbaikan.
Akhirnya, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf
atas segala kekurangan. Besar harapan semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Alhamdullillahirrabibilaalamiin.
Wassaalaamualaikum Wr. Wb.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .. i
DAFTAR ISI . ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .. 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Tujuan .. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Audit SDM ..4
2.2. Latar Belakang Perlunya Audit..............14
2.3. Norma Audit ..... 17
2.4. Manfaat Audit SDM...... 36
2.5. Tujuan Audit SDM................... 37
2.6. Sumber data Audit SDM........... 43
2.7. Prospek Audit............................... 47
2.8. Pendekatan Riset Audit SDM.................. .57
2.9 Instrumen-instrumen Audit SDM ..61
2.10 Laporan Audit.................. .65
2.11 Rekomendasi Hasil Audit......................... 71
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan
menentukan dalam arah dan perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai
penggeraknya, organisasi menjadi kumpulan resources yang tidak berguna.
Selain itu, sumber daya manusia menjadi pilar penyangga utama sekaligus
penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi misi dan tujuan
organisasi. Dan, persis seperti aspek keuangan, pemasaran, mutu,
lingkungan, manajemen, operasional, internal dan eksternal, maka sumber
daya manusia juga memerlukan audit untuk memeriksa dan melihat sejauh
mana fungsi-fungsi sumber daya manusia dalam organisasi memenuhi azas
kesesuaian, efektivitas dan efisiensi di dalam prakteknya untuk
mendukung tercapainya tujuan dan sasaran organisasi secara keseluruhan.
Audit sumber daya manusia sejatinya merupakan penilaian yang sifatnya
komprehensif. Audit itu juga didesain untuk menentukan jika dan
bagaimana suatu perusahaan memenuhi tanggung jawabnya yang
berhubungan dengan aturan-aturan sumber daya manusia. Guna mengerti
dengan benar akan budaya, dinamika internal, dan bagaimana fungsifungsi organisasi, maka porsi terbesar dari pekerjaan audit sumber daya
manusia dilakukan on-site dan diikutsertakannya berbagai komponen
audit. Kunci penilaian keseluruhan dalam audit ini adalah gap analysis
yang mengukur aktivitas sumber daya manusia pada kondisi saat audit
dengan praktek-praktek yang dipertimbangkan sebagai yang terbaik.
Perlu juga dipahami, bahwasanya untuk lebih mengerti isi audit sumber
daya manusia yang sebenarnya, siapapun terlebih dahulu mesti mengenal
pengertian, manfaat, instrument-instrumen, dan bentuk laporan audit
secara umum serta kemudian menghubungkannya dengan pengertian dan
manfaat audit sumber daya manusia. Pemaparan pengertian ini sangatlah
Audit Sumber Daya Manusia
penting supaya pembaca tidak kehilangan makna dan maksud dari audit
sumber daya manusia.
Hal penting lain adalah bahwa audit sumber daya manusia tidak mesti
selalu ditekankan untuk mencari pelanggaran atau ketidaksesuaian. Akan
tetapi, berguna juga mencari terobosan dan tantangan baru. Auditor
memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya untuk
menggali potensi nilai dari perspektif sumber daya manusia memotivasi
auditee guna memacu prestasi dengan melakukan berbagai perubahan atau
inovasi. Sumber daya manusia akan bisa berkembang jika didukung oleh
budaya dan iklim organisasi yang kondusif melalui habitat belajar yang
dapat
meningkatkan
modal
kredibilitas
individu
dan
organisasi.
Kompetensi individu dan organisasi saja tidak cukup jika tidak didukung
oleh kredibilitas individu dan organisasi. Karena itu pula, audit sumber
daya manusia perlu ditindaklanjuti oleh manajemen dengan melakukan
perbaikan dan menghindari masalah yang sama di kemudian hari. Dan,
peranan top management sangat diharapkan dalam keberhasilan audit ini.
Caranya, dengan memberikan disposisi atas laporan hasil audit sumber
daya manusia yang dapat menimbulkan dampak psikologis bagi audit.
Lebih penting lagi, audit sumber daya manusia dapat dipandang sebagai
proses pembelajaran yang merupakan perluasan dari kata mencoba. Dalam
pembelajaran (learning) juga terdapat beberapa kesalahan dan ini
dipandang sebagai proses untuk lebih menghasilkan dan mencapai apa
yang dipandang sebagai praktek terbaik. Seperti aturan umum yang
disampaikan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus untuk semua organisasi:
reasonable failure should never be received with anger.
1.2. Rumusan Masalah
Ada beberapa masalah yang terjadi dirumuskan dalam makalah ini,
yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana mendefinisikan Audit SDM.
Audit Sumber Daya Manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Bila dilihat ruang lingkup kegiatan suatu perusahaan, sebagai contoh bank,
perusahaan penerbangan, leasing, asuransi yang sangat luas dengan cabang
yang tersebar di seluruh pelosok negeri dan bahkan keluar negeri, sehingga
mulai dari kegiatan pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan oleh Top
Manajemen persuahaan yang bersangkutan. Kemudian kegiatan pelaksanaan
dari keputusan kebijakan tersebut , serta kegiatan membukukan dan
melaporkan akibat dari kegiatan yang terjadi yang utamanya yang menyangkut
SDM, semuanya perlu diaudit .
Kembali kepada fungsi Audit ini sendiri dapat dikategorikan ke dalam tiga bidang
utamanya yang tentu fokusnya ada pada audit sumber daya manusia, antaranya
terdiri atas :
1. Policy audit/manajemen audit atau penilaian yang dilaksanakan secara
sistematis dan independent, berorientasi ke masa depan terhadap : keputusan dan
kebijakan yang dilakukan oleh manajemen yang bertujuana untuk meningkatkan
kualitas SDM melalui perbaikan pelaksanaan fungsi manjemen, pencapaian
rencana yang sudah ditetapkan serta pencapaian social objective.
2. Performance/Operasional audit, merupakan suatu kegiatan penilaian yang
sistematis yang dilaksanakan secara objective dan independent berorientasi atas
Audit Sumber Daya Manusia
masa depan untuk semua kegiatan yang ada dalam suatu perubahan yang
utamanya dalam bidang SDM.
3. Financial audit, yang mempunyai orientasi pengujian / penilaian secara
independent dan objectif atas tingkat kewajaran dan kecermatan serta data
keuangan untuk memberikan perlindungan keamanan asset perusahaan dengan
melakukan evaluasi kelayakan internal control yang di tetapkan. Audit ini sendiri
dapat dilakukan dalam beberapa situasi, antaranya :
1. ketika dirasa perlu oleh manjemen puncak
2. ketika suatu kekuatan ekternal yang memaksa untuk dilakukan suatu
tinjauan.
3. ketika seorang manajer baru yang merasa bertanggung jawab atas dep.
SDM
4. ketika suatu perusahaan yang signifikan dalam suatu dunia usaha yang
memaksa untuk melakukan considerasi ulang manajemen sdm
5. ketika suatu keinginan spesialist sdm untuk meningkatkan praktik dan
sistem sdm perusahaan.
Audit memberikan suatu perspektif yang komperehensif terhadap praktik
yang berlaku sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai
pengelolaan sumber daya manusia serta menemukan peluang dan strategi untuk
mengarahkan ulang peluang dari strategi tersebut. Termasuk di dalamnya
adalah asumsi bahwa peluang telah hilang karena tetap bertahan dengan
pendekatan sekarang ini, dan proses manajemen sumber daya manusia adalah
dinamik dan mestilah secara terus menerus diarahkan ulang agar responsif
tehadap kebutuhan.
Sedangkan, audit SDM adalah pemeriksaan kualitas secara menyeluruh
kegiatan SDM dalam suatu departemen, divisi atau perusahaan, dalam arti
mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan
menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan kegiatan.
Audit Sumber Daya Manusia
sebagai proses untuk lebih menghasilkan dan mencapai apa yang dipandang
sebagai praktek terbaik. Seperti aturan umum yang disampaikan oleh Warren
Bennis dan Burt Nanus untuk semua organisasi: reasonable failure should
never be received with anger.
Secara garis besar, maka HR Audit terdiri dari beberapa area:
Pertama, audit fungsi SDM. Audit fungsi SDM ini bertujuan untuk mengukur
efektivitas dari fungsi SDM yang berada pada organisasi. Dalam tahap audit ini,
maka auditor melakukan analisa terhadap tujuan dari setiap aktivitas SDM,
kemudian mengkaji kinerja mereka yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan
tersebut. Seringkali, misalnya, masalah yang terjadi adalah peran dan tanggung
jawab tidak terdefinisikan dengan baik, sehingga ini menghambat tujuan tercapai.
Melalui audit SDM, maka masalah seperti ini bisa ditemukan untuk kemudian
dicari solusinya.
Kedua, audit kepatuhan yang merupakan audit yang mengkaji kepatuhann
perusahaan terhadap hukum, kebijakan maupun prosedur yang terkait dengan
fungsi SDM. Hal ini penting sekali karena jika kepatuhan tidak dipenuhi, maka
artinya perusahaan melakukan pelanggaran di bidang SDM. Isu-isu yang
berkaitan dengan ini antara lain adalah masalah kesehatan dan keselamatan, aturan
jam kerja, aturan UMR, dan lainnya.
Ketiga, audit iklim SDM, dimana ini sangat mempengaruhi kondisi karyawan,
mulai dari motivasi, semangat hingga kepuasan kerja. Audit ini bisa dilakukan
dengan memperhatikan absensi, turnover karyawan, ataupun melakukan
pengamatan langsung terhadap perilaku karyawan.
Keempat, audit strategi perusahaan. Mengapa audit strategi perusahaan menjadi
penting? Hal ini dikarenakan strategi perusahaan menentukan keunggulannya
dalam bersaing di pasar. Melalui audit strategi, maka perusahaan akan mampu
melakukan analisa SWOT yang merupakan informasi penting dalam menentukan
strategi perusahaan ke depan. Kemudian bagaimana hubungannya dengan SDM?
Tentunya fungsi SDM harus memahami strategi, karena segala aktivitas SDM
10
daya manusia menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi
dalam usaha mewujudkan visi misi dan tujuan organisasi. Dan, persis seperti
aspek keuangan, pemasaran, mutu, lingkungan, manajemen, operasional, internal
dan eksternal, maka sumber daya manusia juga memerlukan audit untuk
memeriksa dan melihat sejauh mana fungsi-fungsi sumber daya manusia dalam
organisasi memenuhi azas kesesuaian, efektivitas dan efisiensi di dalam
prakteknya untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran organisasi secara
keseluruhan. Audit sumber daya manusia sejatinya merupakan penilaian yang
sifatnya komprehensif. Audit itu juga didesain untuk menentukan jika dan
bagaimana suatu perusahaan memenuhi tanggung jawabnya yang berhubungan
dengan aturan-aturan sumber daya manusia. Guna mengerti dengan benar akan
budaya, dinamika internal, dan bagaimana fungsi-fungsi organisasi, maka porsi
terbesar dari pekerjaan audit sumber daya manusia dilakukan on-site dan
diikutsertakannya berbagai komponen audit. Kunci penilaian keseluruhan dalam
audit ini adalah gap analysis yang mengukur aktivitas sumber daya manusia pada
kondisi saat audit dengan praktek-praktek yang dipertimbangkan sebagai yang
terbaik.
Perlu juga dipahami, bahwasanya untuk lebih mengerti isi audit sumber daya
manusia yang sebenarnya, siapapun terlebih dahulu mesti mengenal pengertian,
tujuan,
aktivitas,
dan
manfaat
audit
secara
umum
serta
kemudian
11
12
2.2
13
daya
manusia
untuk
SDM:
Audit
Kepuasan
Audit
Ketaatan Menilai alignment Dan konsistensi kebijakan dan prosedur SDM dengan tujuan
dan strategi perusahaan Mengevaluasi keefektifan dan efisiensi setiap fungsi SDM serta
mengukur biaya dan kinerja setiap program dan fungsi MSDM Menganalisis tingkatan
kepuasan penggunaan pelayanan fungsi SDM melalui pelaksanaan survei sikap karyawan
Mengevaluasi penerapan berbagai kebijakan dan prosedur MSDM oleh para manajer
lini Menentukan ketaatan terhadap peraturan dan regulasi yang berlaku
audit
sumber
daya
manusia
terdiri
atas
enam
langkah:
pelatihan
yang
dibutuhkan.
c. Mengumpulkan data dari berbagai jenjang, fungsi dan unit yang berbeda dalam
organisasi.
d. Menyiapkan laporan audit bagi para manajer lini dan evaluasi departemen
SDM.
e. Membahas laporan dengan para manajer pengoperasian terkait yang kemudian
Audit Sumber Daya Manusia
14
menindaklanjuti
hasil
evaluasi
15
2.3
Norma Audit
Lazimnya audit dilaksanakan secara intern oleh departemen audit yang ada
16
saran-saran
dan
informasi
mengenai
17
1. Independensi/Kebebasan
Departemen audit dikatakan independen apabila mereka dapat melakukan
pekerjaannya secara bebas dan objektif, tanpa pengaruh dan tekanan dari
luar sehingga memungkinkan auditor memberikan pertimbangan yang
tidak memihak.
Ini dapat dicapai dengan menentukan status organisasi dan objektivitasnya.
1. Status Organisasi
Status organisasi departemen audit harus cukup memadai untuk
memungkinkan
tercapainya
tanggung
jawab
audit
yang
perusahaan,
sehingga
memungkinkan
pelaksanaanya
yang
layak
atas
18
pengangkatan
atau
penggantian
manajer
departemen audit.
Tugas, wewenang, dan tanggung jawab departemen audit
harus didefinisikan secara tertulis dan disetujui oleh
manajemen.
Manajer departemen audit harus menyampaikan kepada
manajemen untuk mendapat persetujuan menginformasikan
tentang ringkasan jadwal audit departemen audit, rencana
SDM dan rencana biaya. Manajer departemen audit juga
menyampaikan
seluruh
perubahan
yang
berarti
19
mengharuskan
auditor
melakukan
audit
tidak
memungkinkan
boleh
ditugaskan
mereka
tidak
pada
dapat
situasi
yang
memberikan
pekerjaan
semacam
itu
dapat
dianggap
2. Kemahiran jabatan
Kemahiran jabatan adalah tanggung jawab dari departemen audit dan
setiap auditor. Departemen audit harus menugaskan auditor yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan ilmu yang diperlukan dalam
melakukan audit yang layak.
a. Departemen Audit
Pengisian staff
20
maupun
pengalamannya,
Auditor
secara
bersama-sama
harus
memikili
jabatannya
di
dalam
organisasi
setiap
auditor
harus
mempunyai
semua
21
Pengawasan
Departemen audit harus dapat menjamin bahwa auditor diawasi
sebagaimana mestinya.
-
Bukti-bukti
pengawasan
yang
memadai
harus
b. Internal auditor
Ketaatan pada kode etik, seorang auditor dituntut kejujuran,
objektif, tekun dan loyalitasnya tinggi pada perusahaan,
sehingga seorang auditor harus bertindak sesuai dengan kode
etik.
Memiliki pengetahuan, keterampilan dan kecakapan ilmu yang
memadai sebagai modal dalam melakukan audit.
Memiliki kemampuan dalam melakukan hubungan manusiawi
dan komunikasi, sehingga diperlukan keluwesan dalam
menghadapi berbagai watak manusia dan dapat berkomunikasi
secara efektif.
22
Ditaatinya
kebijakan-kebijakan,
rencana-rencana,
23
24
25
terhadap
informasi,
penyampaian
hasil-hasil
audit,
dan
26
informasi-informasi
yang
diperoleh
guna
27
perusahaan
dalam
mencapai
sasaran-
sasarannya.
3) Prosedur-prosedur audit, termasuk teknik pengujian dan
sampling yang dipergunakan, harus dipilih terlebih dahulu,
apakah dapat dipraktikan atau tidak, apakah harus diperluas
atau diubah bila diperlukan.
4) Proses pengumpulan, penganalisisan, penginterpretasian, dan
pendokumentasian informasi ini harus diawasi guna menjamin
terpeliharanya objektivitas internal auditor dan tercapainya
sasaran audit.
5) Kertas kerja audit harus dibuat oleh auditor dan diperiksa
kembali oleh atasan auditor. Kertas kerja audit ini harus
mencatat semua informasi yang diperoleh dan analisis-analisis
yang dibuat dan harus mendukung penemuan-penemuan audit
dan rekomendasi-rekomendasi yang dilaporkan.
28
rekomendasi-rekomendasi
yang
diusulkan
dengan
29
b.
Perencanaan
Manajer departemen audit harus menyusun rencanarencana dalam melaksanakan tanggung jawab departemen
audit.
1) Rencana-rencana ini harus sejalan dengan lingkup
tugas dan tanggung jawab departemen audit dan
sasaran perusahaan.
2) Proses perencanaan meliputi penetapan:
-
Sasaran-sasaran
30
Laporan kegiatan
lingkup
audit
yang
yang
perlu
dipertimbangkan
dalam
Permintaan manajemen
Perubahan yang
Kesempatan
untuk
mencapai
manfaat
kegiatan operasional
31
dan
kecakapan
pengetahuan,
ilmu
yang
keterampilan
dibutuhkan
dan
untuk
(a)
prestasi
dengan
dengan
jadwak
audit,
pengeluaran
dengan
anggaran
sasaran
dan
biaya
(b)
audit.
departemen
audit
dan
tingkat
kesulitan
32
d.
kerja
dan
kesempatan
melanjutkan
33
pengawasan
mutu
harus
mencakup
elemen-elemen berikut :
o Supervisi
o Penelaahan kembali secara internal
o Penelaahan kembali secara eksternal
2) Supervise pekerjaan auditor harus dilaksanakan
secara terus-menerus guna menjamin pelaksanaan
pekerjaan
audit
sesuai
dengan
norma
audit,
2.4
kontribusi-kontribusi
departemen
sumber
daya
34
departemen
Dalam pelaksanaanya audit SDM ini hendaklah selalu memanfaatkan
berbagai sumber data yang ada diantaranya :
1.
2.
konfirmasi
3.
dokumentasi
4.
observasi
5.
35
2.5
36
37
gambar 1.
38
39
Pemberian Kompensasi :
Tingkat gaji dan upah
Paket tunjangan karyawan
Jasa-jasa untuk karyawan yang disediakan oleh perusahaan
Informasi analisis pekerjaan :
Deskripsi pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan
Sumber-sumber rekruitmen
Rasio-rasio seleksi
Prosedur-prosedur seleksi
40
Pengembangan Karier :
Keberhasilan penempatan internal
Program perencanaan karier
Upaya-upaya pengembagan SDM
Waktu audit.
41
2.6
Biaya audit
Sumber data yang dapat digunakan untuk keperluan audit, dapat diperoleh
Dari berbagai sumber, antara lain yaitu:
1.Pemeriksaan fisik
2.Konfirmasi
3.Dokumentasi
4.Observasi
5.Pertanyaan pada klien.
Adapun sumber data yang bisa digunakan untuk audit SDM adalah :
Contoh pertanyaan audit yang bisa digunakan dalam Audit SDM. Pertanyaan
dasar :
Tentang Perekrutan :
42
Apakah proses yang sama dilakukan untuk semua jabatan dan semua
lokasi ?
Apakah proses yang sama dilakukan untuk semua jabatan dan semua
lokasi ?
Tentang ketenagakerjaan
43
Apakah ada distribusi tenaga kerja yang tidak lazim berdasarkan umur,
jenis kelamin dll ?
Apakah proses yang sama dilakukan untuk semua jabata dan semua
lokasi ?
Apakah proses yang sama dilakukan untuk semua jabatan dan semua
lokasi ?
44
Apakah proses yang sama dilakukan untuk semua jabatan dan semua
lokasi ?
Apakah data dan informasi sudah benar akurat, tepat dan valid ?
45
2.7
Prospek Audit
PROSPEK AUDIT
1. Audit Strategi Perusahaan
Strategi perusahaan tidak dibentuk oleh profesional SDM, melainkan
kekuatannya sendirilah yang menentukan kesuksesannya. Strategi
perusahaan memberi perhatian pada bagaimana perusahaan bekerja
untuk memperoleh keuntungan kompetitif. Misalnya dengan menilai
kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal.
Memahami strategi akan memberikan implikasi yang kuat bagi
perencanaan, pengadaan staf, kompensasi, hubungan karyawan dan
kegiatan SDM lainnya, yang dapat menjadi efektif hanya jika mereka
memberikan kontribusi terhadap tujuan-tujuan strategis perusahaan.
Kecocokan antara lingkungan dan strategi tidak dapat diabaikan.
Karyawan pada departemen SDM dapat mempelajari strategi
perusahaan melalui wawancara dengan eksekutif utama, tinjauan
rencana jangka panjang bisnis, dan pengamatan lingkungan sistemik
yang didesain untuk menemukan perubahan trend/kecenderungan.
Mereka memeriksa fungsi, kepatuhan terhadap manajerial dan
penerimaan karyawan terhadap kebijakan dan praktik SDM dalam
hubungannya dengan rencana strategi perusahaan.
Dengan demikian, melalui audit akan mengingatkan karyawan dari
departemen SDM dan yang lainnya tentang kontribusi tersebut dalam
menciptakan sebuah image yang lebih profesional dari departemen itu
di antara para manajer dan para ahli. Selain itu, dengan audit akan
membantu menjelaskan tentang peranan departeman SDM ini,
khususnya mengenai fungsi desentralisasi dari perusahaan-perusahaan
besar. Barangkali hal yang lebih penting bahwa audit ini menemukan
masalah-masalah dan membuat rencana dari perusahaan.
2. Audit Strategi Kerja Sama
Strategi kerja sama tidaklah ditata oleh para profesional SDM, akan
tetapi mereka menentukan kesuksesannya. Strategi kerja sama ini
46
selayaknya
penilaian
ini
mampu
siapa
yang
bertanggung
jawab
terhadap
aktivitas/kegiatan.
b. Menetapkan sasaran-sasaran yang dicari dari setiap kegiatan.
c. Meninjau kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk mencapai
sasaran-sasaran tersebut.
47
maupun
kebutuhan-kebutuhan
karyawan.
Ketika
48
a.
b.
c.
d.
49
Tanggal Dihubungi
Pewawancara
:
pada :
Wawancara
Nama Pengawas
: Departemen
Gambar 21.1. Format Pertanyaan Langsung
:
50
Untuk survei ini memakan waktu dan biaya yang relatif besar,
sehingga dalam praktiknya dibatasi hanya pada beberapa orang saja,
sehingga untuk ini banyak departemen SDM menggunakan kuesioner
untuk memperluas ruang lingkup penelitian mereka. Kuesioner juga
dapat memunculkan jawaban-jawaban yang lebih jujur daripada
wawancara langsung, dengan menggunakan kuesioner seperti berikut
ini :
SIKAP KARYAWAN
1.
2.
3.
4.
4. Eksperimen SDM
1. Apakah karyawan pernah berpikir bahwa mereka bekerja untuk perusahaan
Cara
ini sebagai cara terakhir, terutama eksperimen lapangan, yang
yang bagus atau buruk
2. Apakah karyawan
pernah
berpikir bahwa
mereka
hanya sekedar
membandingkan
kelompok
eksperimen
dengan
kelompok
control memiliki
di
jabatan atau karier ?
3. Apakah
pernah
berpikiruntuk
bahwapenelitian
mereka memiliki
kesempatan
bawah
kondisi karyawan
nyata. Cara
ini dipakai
ketidakhadiran,
untuk memecahkan masalah di samping atasan mereka sendir ?
4. Apakah
karyawan
pernah
diberitahu perkembangan
perusahaan
?
pergantian,
kepuasan
kerja,
kompensasi,
keselamatan kerja
karyawan
5.
dan
kegiatan
lainnya.
Contoh:
departemen
SDM
Eksperimen
ini
memiliki
kelemahan,
karena
51
dan
lebih
penting.
52
2.8
perusahaan
lain
sebagai
model,
setelah
itu
ini
membantu
mendeteksi
bidang-bidang
yang
membutuhkan pembenaran
54
contoh,
dari
catatan
yang
ada
dalam
perusahaan
perputaran karyawan.
dilengkapi
dengan
perbandingan
terhadap
informasi
55
Regresi
Korelasi
Diskriminan
56
pada
semua
departemen
SDM.
Lazimnya,
hanya
Umpan
balik
yang
tidak
menguntungkan
akan
hasil-hasil
actual
dengan
tujuan-tujuan
yang
57
2.9
INSTRUMEN-INSTRUMEN
AUDIT
SUMBER
DAYA MANUSIA
Ada beberapa instrumen pengumpulan informasi yang membantu dalam
menghimpun data aktivitas-aktivitas sumber daya manusia, diantaranya :
- Wawancara
Wawancara dengan karyawan dan manajer adalah suatu sumber informasi
mengenai aktivitas sumber daya manusia. Komentar mereka membantu tim
audit mencari bidang-bidang yang membutuhakn perbaikan. Kritik dari
karyawan dapat menunjukkan tindakan-tindakan yang harus diambil oleh
departemen untuk memenuhi kebutuhan mereka. Demikian juga, sumbang
saran manajer dapat mengungkapkan cara-cara untuk memberikan mereka
servis yang lebih baik.
- Kuisioner
Karena wawancara itu menyita waktu dan mahal serta kerap hanya terbatas
pada sedikit orang, banyak departemen sumber daya manusia yang
Audit Sumber Daya Manusia
58
Adapun sumber data yang bisa digunakan untuk audit SDM adalah :
Contoh pertanyaan audit yang bisa digunakan dalam Audit SDM. Pertanyaan
dasar :
Tentang Perekrutan :
59
Apakah proses yang sama dilakukan untuk semua jabatan dan semua
lokasi ?
Apakah proses yang sama dilakukan untuk semua jabatan dan semua
lokasi ?
Tentang ketenagakerjaan
Audit Sumber Daya Manusia
60
Apakah ada distribusi tenaga kerja yang tidak lazim berdasarkan umur,
jenis kelamin dll ?
Apakah proses yang sama dilakukan untuk semua jabata dan semua lokasi
?
Apakah proses yang sama dilakukan untuk semua jabatan dan semua
lokasi ?
61
Apakah ada proses untuk mengelola isu kesesuaian dengan hukum sesuai
yuridiksi yang berlaku?
Apakah proses yang sama dilakukan untuk semua jabatan dan semua
lokasi ?
Apakah data dan informasi sudah benar akurat, tepat dan valid ?
- Informasi Eksternal
Informasi adalah alat sentral dari tim audit. Perbandingan-perbandingan luar
memberikan kepada tim audit suatu perspektif terhadapnya aktivitas-aktivitas
perusahaan dapat dinilai.
- Eksperimen-eksperimen Riset
62
Biasanya berisi semua informasi yang diberika kepada manajer lini dan
spesialis di dalam departemen sumber daya manusia. Disamping, manajer
sumber daya manusia memperoleh umpan balik mengenai :
63
Dengan adanya informasi yang ada di dalam laporan audit, manajer sumber daya
manusia dapat mengambil pandangan luas mengenai fungsi sumber daya manusia.
laporan audit SDM terdiri dari beberapa bagian yang ditujukan untuk Manajer
lini,manajer SDM, manajer Sumber Daya, yang formatnya terdiri atas :
-
Judul
Daftar Isi
Masalah-masalah pokok
Sumber data
: Personalia
64
Tanggal Audit :
Auditor :
URAIAN
BUKTI
TEMUAN
BUKTI
REFERENSI
SKALA
REKOMENDASI
KEKRITISAN
65
Analisa Kasus
Dalam kaitan kasus ini, maka Manajemen SDM bersama tim Audit melakukan
langkah-langkah Audit untuk mengambil keputusan yang terbaik yang akan
dilakukan manajamen SDM; dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Pengamatan Kegiatan
Pembuktian
Wawancara
Survei
Laporan hasil audit adalah merupakan salah satu tahap paling penting dan
akhir dari
66
suatu pekerjaan audit. Dalam setiap tahap audit akan selalu terdapat dampak
psikologis bagi auditor maupun auditee. Dampak psikologis dalam tahapan
persiapan audit dan pelaksanaan audit dapat ditanggulangi pada waktu
berlangsungnya audit. Tetapi dampak psikologis dari laporan hasil audit,
penanggulangannya akan lebih sulit karena:
a. Waktu audit sudah selesai
b. Laporan merupakan salah satu bentuk komunikasi tertulis, formal, sehingga
auditor tidak
dapat mengetahui reaksi auditee secara langsung
c. Laporan telah didistribusikan kepada berbagai pihak sehingga semakin banyak
pihak yang
terlibat. Karena laporan hasil audit akan mempunyai dampak luas, maka
diperlukan pengetahuan khusus tentang penyusunan laporan hasil audit. Pelaporan
hasil audit merupakan tahap akhir kegiatan audit. Selain harus sesuai dengan
norma
pemeriksaan,
penyusunan
laporan
hasil
audit
juga
harus
TEMUAN
AUDIT
SDM
ORGANISASI
KEPADA
FAKULTAS/JURUSAN
TANGGAL
67
68
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1
Simpulan
Audit SDM di laksanakan untuk mencapai tujuan organisasi secara
keseluruhan baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka
panjang. Artinya audit SDM mempunyai misi membantu pimpinan dengan
memberikan masukan informasi signifikan hasil penilaian auditor untuk
membantu
mengatasi
permasalahan
yang
tengah
dihadapi
oleh
Saran
Dari uraian makalah ini, penyusun merekomendasikan pentingnya
untuk menguasai konsep Audit SDM karena hal tersebut akan dapat
membantu mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM yang dilakuakan dalam
suatu perusahaan. Dan hasilnya memberikan umpan balik tentang fungsi
SDM bagi para manajer operasional dan departemen SDM. Ini juga
mengemukakan seberapa baik para manajer mengelola tugas-tugas SDM.
69
DAFTAR PUSTAKA
Rivai, Veithzal.2006.MSDM untuk perusahaan dari teori ke praktek. Jakarta:
RajaGrafindo
Persada.
Siagian, Sondang P. 2007. MSDM . Jakarta: Bumi Aksara.
Rohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis MSDM. Bandung: Mandar Maju.
Handoko, T Hani. 2001.Manajemen Personalia dan SDM. Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu S.P.2007.MSDM. Ed. Rev. Jakarta: Bumi aksara.
Majalah Info Bisnis Edisi 106, Tahun ke VII, Februari 2003 sebagai resensi buku
Audit SDM dari Willy Susilo.
www.geocities.com/ariyanto_eks79/Audit_SDM_Lnjtn.htm
www.geocities.com/reni_rosari/msdm/SESI14-AUDITSDM.pdf
http://blog-indonesia.com/blog-archive-6332-16.html
http://visijobs.com/artikel.php?id=154&sub=news&page=8
www.google.co.id.
iii
Wittya Aprodhita K
Eva Astriana
Krisfandi Setyo
Bernard C