PERENCANAAN AGREGAT
Disusun oleh :
Tabattia Dwi (1112018)
Aprilia N.A. Purcha (1112034)
Tommy Sakti (1112084)
Tidak lupa diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Rita
Istikowati selaku dosen mata kuliah PTI 2 yang telah banyak membimbing
dan membantu dalam mengerjakan praktikum serta penyusunan laporan ini.
Laporan praktikum ini disusun berdasarkan sistematika penulisan yang
telah ditetapkan sebelumnya, sehingga pembaca dapat mengerti dengan jelas isi
dari laporan hasil praktikum ini.
Demikian ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan laporan praktikum ini. Semoga laporan
ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
I.1 Latar Belakang................................................................................................
I.2 Perumusan Masalah........................................................................................
I.3 Tujuan Praktikum............................................................................................
I.4 Pembatasan Maslah........................................................................................
I.5 Metodelogi Penelitian.....................................................................................
I.6 Sistematika Penulisan.....................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................
II.1 Perencanaan Agregat.....................................................................................
II.1.1 Tujuan Perencanaan Agregat..................................................................
II.1.2 Langkah Perencanaan Produksi Agregat................................................
II.1.3 Menghadapi Demand yang Tidak Tetap.................................................
II.1.4 Ongkos-ongkos dalam Perencanaan Agregat.......................................10
II.1.5 Metode Perencanaan Agregat...............................................................13
II.2 Perencanaan Produksi dengan Metode Heuristik........................................14
II.2.1 Strategi 1 : Tenaga Kerja Tetap............................................................14
II.2.2 Strategi 2: Tenaga Sesuai Demand.......................................................15
II.2.3 Strategi 3: Mix Strategi.........................................................................16
II.2.4 Stategi 4: Transportasi..........................................................................16
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Perencanaan dan pengendalian produksi suatu perusahaan merupakan
hal yang sangat penting dalam kegiatan produksi. Hal itu dilakukan agar
dapat mencapai tujuan perusahaan, tanpa adanya perencanaan yang baik
produksi produk terkadang tidak akan mampu memenuhi permintaan yang
ada. Perencanaan yang baik dapat dicapai jika perusahaan memiliki urutan
proses produksi yang baik mulai dari pemesanan, kedatangan bahan baku
hingga produk jadi dikirimkan ke konsumen. Salah satu hal terpenting
adalah ketika perusahaan akan melakukan produksi yang sesuai dengan
permintaan pelanggan.
5
Kursi meja kantor merupakan suatu tempat duduk yang sering kita
lihat sehari-hari, seperti di rumah, sekolah, universitas, rumah sakit,
kantor, dan lain-lain. Fungsinya sebagai tempat beristirahat atau melepas
lelah sementara setelah beraktivitas. Maka banyak orang yang
menggunakan kursi meja kantor dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Maka tak pelak, permintaan akan meja kantor sangatlah tinggi. Untuk
memenuhi laju peningkatan permintaan tersebut, maka produsen meja
kantor baik industri kecil, menengah dan besar perlu mengantisipasi
lonjakan permintaan yang ada. Namun, produsen tentunya tidak
mengetahui secara pasti berapa jumlah produk yang harus diproduksi,
salah satu solusi yang dapat direalisasikan adalah membuat perencanaan
produksi (Master Production Schedule) yang baik yaitu dengan
menggunakan metode-metode yang ada. Dunia industri khususnya indusri
manufaktur dengan segala produk yang dihasilkan harus menyesuaikan
akan kebutuhan konsumen. Dalam pembuatan meja kantor, perusahaan
perlu menentukkan berapa jumlah produk yang akan diproduksi.
I.2
Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang diberikan pada praktikum peramalan
produksi ini antara lain:
I.3
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah:
I.4
Pembatasan Maslah
Batasan permasalahan dalam praktikum ini, yaitu :
1. Produk yang digunakan adalah produk meja kantor dan lemari kayu jati
dari produsen Indo Jaya Furniture dengan waktu produksinya per unit
untuk masing-masing produk.
3. Waktu kerja regular 8 jam per hari, waktu kerja lembur 2 jam per hari,
dan 6 hari perminggu.
I.5
Metodelogi Penelitian
Studi Kepustakaan
Pengamatan
I.6
Sistematika Penulisan
Penulis menyusun sistematika laporan ini secara bab demi bab.
Adapun sistematika tersebut adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Menguraikan tentang hal-hal yang bersifat umum
dalam latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
praktikum, pembatasan masalah dan metode penelitian
yang digunakan dalam laporan ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
Menjelaskan tentang perencanaan produksi serta
menjelaskan tentang perencanaan agregat.
BAB V
10
11
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1
Perencanaan Agregat
Perencanaan Agregat adalah aktivitas yang dilaksanakan dalam
suatu perusahaan atau organisasi merupakan usaha untuk mencapai tujuan
dari organisasi itu, misalnya meminimalkan biaya produksi. Dua fungsi
utama para manajer adalah membuat perencanaan dan melakukan
pengawasan. Biasanya seorang manajer menyusun perencanaan,
melakukan pengorganisasian dengan membentuk struktur organisasi,
pengisian personal, koordinasi dan pengawasan.
Menurut Koontz, O.Donnel,dan Welhrich (1995;20),
Perencanaan adalah pengambilan keputusan; Perencanaan merupakan
upaya pemilihan arah tindakan yang diambil suatu perusahaan dan setiap
departemen. Dalam pencapaian tujuan perusahaan yang efektif dan efisien
diperlukan perencanaan yang baik sebagai dasar atas aktifitas produksi.
Perencanaan adalah suatu proses penentuan terlebih dahulu tentang
aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang
dengan menggunakan sumber daya yang tersedia.
Sedangkan perencanaan agregat bersangkutan dengan cara
kapasitas organisasi yang digunakan untuk memberikan tanggapan
terhadap permintaan yang diperkirakan. Perencanaan agregat
mencerminkan strategi perusahaan dalam hal pelayanan kepada langganan,
tingkat persediaan, tingkat produksi, jumlah karyawan dan lain lain.
Hubungan antara kapasitas dan perencanaan agregat ini sangat penting
karena untuk memenuhi rencana ini tergantung pada kapasitas yang
tersedia.
Menurut Tani Handoko (1984;234) mengatakan bahwa,
Perencanaan agregat adalah proses perencanaan kuantitas dan pengaturan
12
13
14
1 Mengatur produksi
Tenaga kerja
Material
Fasilitas
Peralatan
Dana
15
16
satuan uang, dan lain-lain. Namun, hal ini juga tergantung pada tipe
bisnis apakah Make to Order atau Make to Stock.
Rencana produksi agregat
MPS
MRP
SFC
MTO
Rencana Produksi = Pesanan konsumen + Backlog awal
Backlog akhir yang dikehendaki.
MTS
Rencana Produksi = Ramalan + Persediaan akhir yang
dikehendaki Persediaan awal.
17
Kemungkinan
4
II.1.4
Ongkos subkontrak
Biaya subkontrak ialah harga yang dibayar kepada sub-kontrak
guna memproduksi sejumlah unit produk. Biaya sub-kontrak
bisa lebih kecil atau lebih besar dari pada biaya produksi
sendiri.
Maka biaya tertentu yang tercakup dalam model ini berubahubah dengan perubahan pada variabel-variabel keputusan . Jika
suatu mata biaya, seperti gaji manajer manufaktur, tetap ada apapun
rencana agregat yang dipilih, maka biaya ini dikeluarkan dari
19
variabel
keputusan.
Asumsi
penyederhanaan
ini
21
II.1.5
2 Metode Heuristik
Menggunakan aturan-aturan tertentu untuk memperoleh solusi
yang baik. Yang termasuk ke dalam metode ini adalah :
Model Parameter
3 Metode matematis
Model Tranfortasi
22
II.2
Metode simulasi
1.
23
tertentu
RP Waktu baku
Keb. Jam Orang
HK Jam Kerja
HK Jam Kerja
TK HK JK
Waktu baku
24
RP Waktu baku
HK Jam Kerja
TK HK JK
Waktu baku
25
tujuan
(destination,
Demand),
dengan
tujuan
1.
2.
diminta oleh
3.
26
4.
II.3
fungsi
perencanaan
agregatdan
mnedelegasikan
studi
kasus
Vollman,
kurangnya
keakraban
dengan
27
Pertamatama
masalah
manajemen
harus
selalu
II.4
Proses Disagregasi
Proses disagregasi adalah proses merubah hasil rencana agregat
menjadi jumlah yang harus diproduksi untuk setiap produk atau item, hasil
dari disagregasi ini berupa jadwal induk produksi (MPS).
Dengan kata lain proses disagregasi ini adalah proses perencanaan
yang dibuat seluruh produk yang menggunakan unsur yang sama dan rinci
kedalam masing-masing produk yang berbeda.
Hasil yang diperoleh dari proses disagregasi adalah :
28
Metode Heuristik
Metode Analitic
II.5
29
MPS atau Jadwal Induk Produksi adalah satu set perencanaan yang
mengidentifikasi kuantitas dari item tertentu yang dapat dan akan dibuat
oleh suatu perusahaan manufaktur (dalam satuan waktu).
30
II.5.1
Fungsi MPS:
32
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
MEJA KANTOR
LEMARI KAYU
JATI
1.00
2.00
1.90
2.62
1.89
2.61
1.89
2.60
1.88
2.60
33
1.88
2.59
1.88
2.58
PERAMALAN
(UNIT)
PER
.
HARI
KERJ
A
0
1
24
AGREGAT (JAM
KERJA)
TOTA
L
(JAM)
MEJA
KANTO
R
LEMAR
I
MEJA
KANTO
R
LEMAR
I
1.00
2.00
58.59
110.00
168.59
1.90
2.62
111.32
144.10
255.42
34
PERSENTASE
MEJA
KANTO
R
LEMAR
I
0.44
0.56
24
1.89
2.61
110.73
143.55
254.28
0.44
0.56
24
1.89
2.60
110.73
143.00
253.73
0.44
0.56
24
1.88
2.60
110.15
143.00
253.15
0.44
0.56
24
1.88
2.59
110.15
142.45
252.60
0.44
0.56
24
1.88
2.58
110.15
141.90
252.05
0.44
0.56
35
Meja kantor:
Inventory Cost =
Rp 560000/ unit
59 jam/unit
= Rp9.600
Rp 480000 /unit
55 jam/unit
= Rp8.800
Lemari pakaian:
Inventory Cost =
36
Perio
Permint
Product
Invento
Inventory
Biaya TK
Total
168.59
255.42
253.54
166.71
Rp1,524,1
57
Rp5,810,2
51
Rp7,334,4
08
254.28
253.54
165.96
Rp1,517,3
43
Rp5,810,2
51
Rp7,327,5
94
253.73
253.54
165.77
Rp1,515,5
58
Rp5,810,2
51
Rp7,325,8
09
253.15
253.54
166.16
Rp1,519,1
29
Rp5,810,2
51
Rp7,329,3
80
252.60
253.54
167.10
Rp1,527,7
28
Rp5,810,2
51
Rp7,337,9
79
252.05
253.54
168.59
Rp1,541,3
56
Rp5,810,2
51
Rp7,351,6
07
Ratarata
Rp44,006,
777
253.54
37
38
Periode
Hari
Kerja
24
24
24
24
24
24
Permint
aan
Jam
Kerja
Kebutuh
an
Pekerja
255.42
192
2.00
Rp4,400,0
00
254.28
192
2.00
Rp4,400,0
00
253.73
192
2.00
Rp4,400,0
00
253.15
192
2.00
Rp4,400,0
00
252.60
192
2.00
Rp4,400,0
00
252.05
192
2.00
Rp4,400,0
00
Biaya TK
(Rp)
Rp26,400
,000
39
Periode
Permintaan
Kecepatan
Subkontrak
Produksi
Biaya Total
255.42
130
125.42
Rp25,083,883
254.28
130
124.28
Rp24,856,705
253.73
130
123.73
Rp24,746,705
253.15
130
123.15
Rp24,629,527
252.60
130
122.60
Rp24,519,527
252.05
130
122.05
Rp24,409,527
40
Rp148,245,873
RT cost=
41
Perio
de
Hari
Kerja
Supply
Capacity
RT
24
24
24
24
24
24
Dema
nd
OT
Cost/Hour
RT
OT
384
96
255.419
4
22917
64167
384
96
254.283
5
22917
64167
384
96
253.733
5
22917
64167
384
96
253.147
6
22917
64167
384
96
252.597
6
22917
64167
384
96
252.047
6
22917
64167
42
43
44
BAB IV
ANALISIS MASALAH
IV.1
Metode
To
tal
Bi
ay
Chase
a
Rp
Production
26.
Strategy
40
0.0
Level
00
Rp
Production
44.
Strategy
00
6.7
77
45
Sub
Rp
contract
14
8.2
45.
87
Transportat
3
Rp
ion Method
34.
86
1.5
06
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa total biaya unit agregat
Chase Production Strategy adalah Rp. 26.400.000,total biaya unit agregat
Level Production Strategy adalah Rp 44.006.777, total biaya unit agregat
Sub Contract adalah Rp 148.245.873, dan total biaya unit agrergat
Transportation Method adalah Rp 34.861.506. Dilihat dari biaya total unit
agreat yang terbesar didapatkan metode Sub Contract dengan biaya total
unit agregat adalah Rp 148.245.873 dan biaya total unit agregat terkecil
adalah Chase Production Strategy dengan biaya total unit agregat Rp
26.400.000. Jadi metode yang terpilih adalah metode Chase Production
Strategy.
IV.2
46
Persentasi (%)
Period
e
Produks
i
Proporsi (Jam)
Meja
kanto
r
Lemari
Meja
kantor
Lemari
255.42
0.44
0.56
111.32
144.10
254.28
0.44
0.56
110.73
143.55
253.73
0.44
0.56
110.73
143.00
253.15
0.44
0.56
110.15
143.00
252.60
0.44
0.56
110.15
142.45
252.05
0.44
0.56
110.15
141.90
Proporsi (Jam)
Period
e
Meja
kantor
111.32
Lemari
Kayu Jati
144.10
47
Produksi (Unit)
Meja
kantor
1.9
Lemari
Kayu
Jati
2.62
110.73
143.55
1.89
2.61
110.73
143.00
1.89
2.6
110.15
143.00
1.88
2.6
110.15
142.45
1.88
2.59
110.15
141.90
1.88
2.58
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1
Kesimpulan
1
Periode
Meja
kantor
Lemari Kayu
Jati
49
V.2
Saran
Perusahaan sebaiknya menggunakan jadwal produksi hasil dari
perhitungan perencanaan agregat dengan Chase Production Strategy,
karena dari hasil perhitungan metode ini menghasilkan jadwal produksi
dengan biaya terendah.
V.3
50
DAFTAR PUSTAKA
51