Anda di halaman 1dari 47

ANALISIS PROSES PERENCANAAN STRATEGIS

SI / TI MENGGUNAKAN METODE WARD &


PEPPARD STUDI KASUS PT. NESTLE INDONESIA

LAPORAN TUGAS UAS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


UAS untuk mata kuliah perencanaan
strategis SI/TI

Disusun oleh :

Budi Hendriawan
160613016
4 IF-01

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA


& ILMU KOMPUTER LPKIA PROGRAM STUDI
MANAJEMEN INFORMATIKA KONSENTRAS
TEKNIK
INFORMATIKA BANDUNG 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan tugas besar ini dapat penulis
selesaikan. Laporan tugas besar ini merupakan salah satu tugas besar
mata kuliah perencanaan strategis SI / TI pada program studi
Manajemen Informatika Konsentrasi Teknik Informatika Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika dan Ilmu Komputer LPKIA Bandung.
Penulisan laporan tugas besar ini tidak lepas dari dukungan,
bantuan dan diskusi kelompok. Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan tugas besar
ini.

Bandung, 22
Januari 2020
Penulis,

Budi Hendriawan

ii
DAFTAR ISI

a
Halaman Halaman Judul..........................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

DAFTAR TABEL....................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi

DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................vii

DAFTAR SIMBOL..............................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

I.1 Latar Belakang..........................................................................................1

I.2 Identifikasi Masalah..................................................................................2

I.3 Tujuan........................................................................................................2

I.4 Sistematika Penulisan................................................................................2

BAB II DASAR TEORI..........................................................................................4

II.1 Teori Tentang Perencanaan Strategis SI/TI...............................................4

II.2 Teori Tentang Metode Ward & Peppard...................................................6

BAB III ANALISIS dan PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI............................9

III.1 Analisis Organisasi................................................................................9

III.2 Analisis Proses Bisnis Perusahaan.......................................................11

III.3 Analisis Eksternal Bisnis Perusahaan..................................................13

III.4 Analisis Internal Bisnis Perusahaan.....................................................16

III.4.1 Analisis SWOT....................................................................................16

III.4.2 Analisis Balanced Scorecard...............................................................17

III.4.3 Analisis Critical Success Factor..........................................................18

III.5 Analisis Eksternal SI/TI.......................................................................18


iii
III.5.1 Tren Perkembangan SI........................................................................18

III.5.2 Tren Perkembangan TI........................................................................19

III.6 Analisis Internal SI/TI.........................................................................19

III.6.1. Analisis Value Chain.......................................................................19

III.6.2. Analisis Current Application Portofolio..........................................21

III.7 Analisis Strategi SI/TI.........................................................................21

III.7.1. Strategi Bisnis..................................................................................21

III.7.2. Strategi Manajemen SI/TI................................................................23

III.7.3. Strategi TI........................................................................................24

III.8 Analisis Future Application Portofolio................................................25

III.9 Gap Analisis.........................................................................................25

III.10 Roadmap Implementasi Perencanaan Strategis SI/TI..........................26

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................28


iv
DAFTAR TABEL
Halaman

Table 6.1 current application portofolio.................................................................21


Table 8.1 analisis future application portofolio......................................................25
Table 10.1 roadmap implementasi........................................................................26
DAFTAR GAMBAR
halaman

Gambar II.1 Proses Perencanaan Strategis...............................................................6


Gambar II.2 Proses Perencanaan Strategis...............................................................7
Gambar III.1 Struktur Organisasi............................................................................11
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR SINGKATAN

Singkatan Nama
LPKIA Lembaga Pendidikan Indonesia Amerika..........................................i
SI Sistem Informasi................................................................................1
TI Teknologi Informasi..........................................................................1
OTP On Time Performance......................................................................17
DAFTAR SINGKATAN

vii
DAFTAR SIMBOL

* : Sistem saat ini sudah memuaskan

() : Sistem saat ini diperlukan penyempurnaan


DAFTAR SIMBOL

viii
2

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi,
kontrol masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi
perkembangan suatu negara maupun bisnis. Kontrol masyarakat terhadap
pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga
pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan
yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam
menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang
dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar
organisasi (perusahaan dan pemerintah).
Di era globalisasi sekarang ini, memiliki strategi bisnis yang biasa-biasa
saja tidak cukup untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan
pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan
ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan
nilai tambah. Dibutuhkan suatu keunggulan kompetitif dalam persaingan
bisnis sekarang ini. Perusahaan dituntut untuk merumuskan perencanaan
strategik dengan memanfaatkan sistem dan teknologi informasi. Strategi
yang direncanakan harus dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Keberlangsungan hidup suatu perusahaan dipengaruhi oleh keuntungan /
laba dan profit. Keuntungan didapat dari pelanggan. Oleh karena itu
pelanggan merupakan salah satu faktor penting untuk kelangsungan hidup
perusahaan. Perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan
pelanggan dengan harga rendah namun tetap menghasilkan laba bagi
perusahaan.
Tujuan utama yang diharapkan oleh suatu perusahaan dalam kegiatan
usahanya adalah mencapai laba atau nilai yang optimal dengan
menggunakan sumberdaya secara efektif dan efisien untuk kelangsungan
hidup perusahaan. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, pihak-pihak
3

yang terlibat paling dominan adalah pihak manajemen dan para pemegang
saham. Guna mencapai tujuan perusahaan tersebut, pihak manajemen
memiliki tujuan untuk mempertahankan keberhasilan yang akan dicapai
dengan melihat kelemahan dan kekuatan yang terdapat dalam perusahaan
serta menjalankan kebijaksanaan perusahaan dengan baik dan tepat.
Kebijaksanaan tersebut meliputi bidang Pemasaran, Keuangan, Sumberdaya
Manusia, Produksi dan sebagainya sehingga memerlukan tinjauan
manajemen strategi tertentu.
Manajemen  strategi  merupakan  proses  atau  rangkaian  kegiatan  
pengambilan keputusan  yang   bersifat   mendasar dan  menyeluruh,
disertai   penetapan   cara melaksanakanya, yang dibuat oleh pimpinan dan
diimplementasikan oleh  seluruh jajaran  didalam  suatu   organisasi, untuk
mencapai tujuan. Menopang manajemen strategis tergantung pada manajer
mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor,
pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia.
Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di
seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.
Oleh karena itu PT Nestle Indonesia membutuhkan perancanaan strategi
sistem informasi menggunakan alat bantu seperti analisis BSC, CSF dan
SWOT dalam menciptakan rencana strategik yang sesuai visi misi
perusahaan agar perusahaan selalu memiliki keunggulan kompetitif.

I.2 Identifikasi Masalah


1. Bagaimana menganalisis situasi dan strategi tingkat bisnis perusahaan
melalui analisis SWOT?
2. Bagaimana menyusun BSC (Balanced Scorecard) sebagai manajemen
strategi yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan?
3. Bagaimana peran manajemen strategi dalam PT Nestle Indonesia?

I.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Mengidentifikasi masalah, kekuatan, kelemahan, serta peluang


yang dimiliki oleh PT. Nestle Indonesia.
4

2. Merekomendasikan perencanaan Strategis SI/TI berdasarkan


rencana lima tahun kedepan.
I.4 Sistematika Penulisan
Uraian singkat mengenai sistematika penulisan masing – masing
bab pada laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini mendefinisikan tentang latar belakang permasalahan
yang dibahas, serta tujuan yang dibahas. Bab ini berisi tentang
latar belakang permasalahan, tujuan, dan sistematika penulisan
dalam pembuatan laporan tugas besar.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini menjelaskan teori tentang perencanaan strategis dan
teori tentang metode ward & peppard.
BAB III ANALISIS dan PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI
Bab ini berisi tentang analisis organisasi, analisis proses bisnis
perusahaan, analisis eksternal bisnis perusahan, analisis
internal bisnis perusahaan, analisis eksternal SI/TI, analisis
internal SI/TI, analisis strategi SI/TI, analisis future
application portofolio, gap analisis, serta roadmap
implementasi perencanaan strategis SI/TI
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat rincian kesimpulan yang diperoleh dari
masalah yang sedang diteliti serta saran untuk kajian lanjutan
mengenai penggunaan balance scorecard.
BAB II DASAR TEORI

II.1 Teori Tentang Perencanaan Strategis SI/TI


Perencanaan strategis itu sendiri adalah proses penentuan strategi
atau arahan sekaligus pengambilan keputusan dalam alokasi
sumberdaya. Pendekatan strategis memfokuskan secara efisien pada
tujuan yang spesifik, dengan meniru cara perusahaan swasta yang
diterapkan pada gaya perencanaan publik, tanpa menswastakan
kepemilikan publik. Perencanaan strategis tidak mengenal standar baku,
dan prosesnya mempunyai variasi yang tidak terbatas. Tiap penerapan
perlu merancang variasinya sendiri sesuai kebutuhan, situasi dan
kondisi setempat maka banyak sekali terdapat versi perencanaan
strategis.
Secara umum proses perencanaan strategis memuat unsur-unsur:
(1) Perumusan visi dan misi
(2) Pengkajian lingkungan eksternal
(3) Pengkajian lingkungan internal
(4) Perumusan isu-isu strategis
(5) Penyusunan strategi pengembangan (yang dapat ditambah
dengan tujuan dan sasaran).

Sifat-sifat perencanaan strategis antara lain:


A. Lebih berorientasi pada tindakan (action)
Perencanaan strategis lebih luwes sehingga memungkinkan
pengelola pengembangan kota untuk selalu berpikir dan bertindak
strategis menghadapi perubahan-perubahan yang drastis. Visi
yang membimbing perencanaan strategis mencakup pula para
pemeran (aktor) pembangunan disamping juga program kegiatan
(tindakan) dan ruang (tempat).

B. Lebih menampung partisipasi masyarakat yang lebih luas


Sifat partisipatif ini menjadikan para perencana yang progresif
dan membela masyarakat menekankan kebutuhan untuk
membawa orang-orang warga masyarakat ke proses perencanaan,
yang orang-orang tersebut, karena
5

rancangannya atau pada prakteknya, tidak pernah berpartisipasi.


Para penulis ini yakin bahwa partisipasi yang lebih luas akan
menghasilkan rencana yang lebih menghayati dan responsif.

C. Lebih mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan serta


peluang dan tantangan yang ada
Pertimbangan kekuatan dan kelemahan mendorong organisasi
untuk melihat di luar dirinya dalam ruang maupun waktu. Dalam
konteks kajian lingkungan, organisasi atau perencana dapat
mengukur kekuatan dan kelemahan yang relatif terhadap peluang
dan ancaman karena peluang dan ancaman merupakan faktor
eksternal dan bersifat harus diterima apa adanya (given) dan
secara esensial tidak dapat diubah.

D. Lebih menaruh perhatian pada kompetisi kepentingan yang


terjadi di masyarakat perkotaan
Kompetisi dalam perencanaan strategis dipandang sebagai
bagian yang tak terelakkan, maka masyarakat diminta untuk
mengidentifikasikan persaingan dan melakukan antisipasi
terhadap ancaman tersebut atau harus menerima konsekuensi
akibat mengabaikan persaingan tersebut. Hal tersebut mendorong
para perencana juga menyadari adanya persaingan antar-daerah,
antar negara, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja dan
lokasi investasi industri dalam menyusun rencana.
Gambar II.1 Proses Perencanaan Strategis
II.2 Teori Tentang Metode Ward & Peppard
Menurut Ward dan Peppard (2002. p44) “Strategi sistem
informasi adalahstrategi yang mendefinisikan kebutuhan organisasi atau
perusahaan terhadapinformasi dan sistem yang mendukung keseluruhan
strategi bisnis yang dimilikiorganisasi tersebut.
Sedangkan “Strategi teknologi informasi adalah strategi yang
berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi
dapatmendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari
sebuah informasi.”
Dan juga pada dasarnya Strategi SI menekankan pada penentuan
aplikasi sistem informasi yang dibutuhkan rganisasi. Esensi dari strategi
SI adalah menjawab pertanyaan “apa ?”. Strategi SI menekankan pada
penentuan aplikasi sistem informasi yang dibutuhkan organisasi. Esensi
dari strategi SI adalah menjawab pertanyaan “apa ?”. Sedangkan
strategi TI lebih menekankan pada pemilihan teknologi, infrastruktur,
dan keahlian khusus yang terkait atau menjawab pertanyaan
“bagaimana ?”.
Gambar II.2 Proses Perencanaan Strategis

Hubungan antara strategi bisnis, strategi SI, dan strategi TI dalam


suatu pendekatan yakni untuk menyusun strategi sistem dan teknologi
informasi yang terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan. Untuk
merencanakan suatu strategi SI/TI terlebih dahulu perlu diketahui
kondisi lingkungan, arah dan tujuan bisnis perusahaan, informasi apa
yang dibutuhkan, peluang dan hambatan bisnis yang dihadapi serta
alternatif solusinya.Setelah mengetahui kondisi lingkungan, arah dan
tujuan dari kegiatan bisnis perusahaan, maka kita dapat mengevaluasi
sistem apa yang sesuai dengan kebutuhan dan mendukung strategi
bisnis perusahaan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan,
selanjutnya untuk menghasilkan suatu sistem informasi yang strategis
bagi perusahaan, perlu dilakukan penyeleksian dan pemilihan secara
tepat teknologi apa yang paling sesuai untuk digunakan dalam
menunjang sistem informasi tersebut.
Adapun tahapan proses perencanaan adalah sebagai berikut :
1. Inisiasi proses perencanaan strategis.
Pada tahap inisiasi proses perencanaan strategis ditentukan
tujuan, ruang lingkup serta deliverable. Selain itu juga
ditentukan alat yang digunakan dalam prosesnya. Setelah itu
menentukan mekanisme kerja manajemen, perencanaan waktu,
tugas, peran serta tanggung jawab bagian yang terlibat.
2. Analisis situasi saat ini dan memahami kebutuhan bisnis.
Tahap ini dilakukan proses analisis terhadap strategi bisnis,
evaluasi terhadap SI/TI saat ini, serta analisis terhadap
lingkungan eksternal dan internal perusahaan.
3. Menentukan strategi sistem informasi bisnis.
Tahap ini dilakukan pengumpulan permintaan sistem
informasi yang dibutuhkan oleh bisnis unit dan menjadikannya
pilihan yangakan dipetakan ke dalam portofolio aplikasi (saat
ini dan yang akan datang).
4. Meng-update informasi dan arsitektur sistem.
Pada tahap ini, hasil analisis terhadap proses dan informasi
yang diperlukan akan dibangun model bisnis yang
menggambarkan target yang ideal dari proses, informasi, dan
sistem.
5. Memformulasikan strategi teknologi informasi.
Pada tahap ini ditentukan strategi teknologi informasi yang
tepat bagi perusahaan berdasarkan hasil analisis tahap
sebelumnya.
6. Menyiapkan rencana migrasi dan business case.
Melakukan perencanaan migrasi yang disesuaikan dengan
kondisi yang ada sehingga tidak terlalu mengganggu proses
bisnis yang sedang berjalan.
10

BAB III
ANALISIS DAN PERENCANAAN
STRATEGIS SI/TI

III.1 Analisis Organisasi


Berikut ini merupakan analisis perusahaan PT. Lion Airlines :
III.3.1 Profil Perusahaan
Sejarah perusahaan kami dimulai pada 1866, dengan didirikannya
Anglo-Swiss Condensed Milk Company. Henri Nestlé kemudian
menciptakan sebuah produk makanan terobosan untuk bayi pada 1867,
dan pada 1905 perusahaan yang didirikannya bergabung dengan
Anglo-Swiss, untuk membentuk yang sekarang ini dikenal sebagai
Grup Nestlé. Selama periode ini, berbagai daerah berkembang dan
jalur kereta api serta penggunaan kapal uap membantu mengurangi
harga komoditas, memacu perdagangan barang konsumen secara
internasional.
1866 Iklan susu kental manis MILKMAID produksi Anglo-Swiss
Condensed Milk Company
Sepasang kakak dan adik dari Amerika, Charles dan George Page,
membantu didirikannya Anglo-Swiss Condensed Milk Company.
Dengan pasokan susu segar yang berlimpah di Swiss, mereka
memanfaatkan pengetahuan yang telah mereka dapatkan di negara
asal mereka untuk mendirikan pabrik susu kental manis pertama di
Eropa di Cham. Mereka mulai memasok kota-kota industri di Eropa
dengan produk bermerek MILKMAID, memasarkannya sebagai
alternatif yang lebih aman dan tahan lama dari susu segar.

PT Nestle didirikan pada tahun 1867 oleh Henri Nestlé.


Perusahaan ini menghasilkan makanan dan minuman seperti makanan
bayi, susu, kopi, cokelat, dan lain-lain. Perusahaan ini masuk dalam
bursa saham SWX Swiss Exchange.
11

PT Nestle mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah


perusahaan makanan terbesar di dunia, serta perusahaan makanan dan
minuman yang telah di percaya oleh banyak orang di seluruh dunia
secara turun temurun hingga sekarang. Perusahaan Nestle tersebar di
seluruh mancanegara, Nestlé berkomitmen untuk tetap
mengembangkan produk-produk melalui inovasi dan renovasi demi
memuaskan kebutuhan konsumennya di seluruh dunia.

III.3.2 Visi Misi Organisasi

Gambar 1.0 Logo PT Nestle

Misi nestle Indonesia


Misi Nestle Indonesia adalah untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia
yang lebih sehat melalui produk-produknya yang berkualitas, bernutrisi dan
lezat rasanya selain itu memfokuskan diri untuk senantiasa memberi informasi
dan pendidikan bagi konsumen kami.
Visi Nestle Inonesia
1. Meraih kepercayaan konsumen, dan menjadi perusahaan makanan dan
nutrisi yang terkemuka serta terpandang di Indonesia.
2. Menjamin keuntungan dan kelangsungan pertumbuhan jangka panjang
dengan modal yang efisien bagi perusahaan, melalui pelayanan yang mampu
meningkatkan kualitas kehidupan konsumen.
12

III.3.3 Struktur Organisasi

Gambar III.1 Struktur Organisasi


III.2 Analisis Proses Bisnis Perusahaan
Nestle Indonesia adalah anak perusahaan dari Nestle SA. Perusahaan Nestle
Indonesia mendistribusikan beberapa produk dari nestle. Berikut kategori
produk yang dikeluarkan oleh perusahaan Nestle Indonesia.

1. Kembang Gula & Coklat


 Fix’s
 KitKat
 Permen POLO
 MILO
 Nestle CRUNCH
2. Kopi
 NESCAFE Classic
 NESCAFE 3 in 1
 NESCAFE Kopi Susu Tubruk
 NESCAFE Mochaccino
 NESCAFE Capuccino
 NESCAFE GOLD
 NESCAFE Ice
 NESCAFE MENU
13

 NESCAFE MATE

3. Minuman
 MILO
 MILO 3 in 1
 NESTEA
4. Nutrisi Anak & Keluarga
 DANCOW +
 DANCOW BATITA
 DANCOW DATITA
 DANCOW NUTRIGOLD
 DANCOW Enriched
 DANCOW Actigo!
 DANCOW Full Cream
 DANCOW IDEAL
5. Makanan Pendamping ASI
 Nstle CERELAC Harga Ekonomis
 Nestle CERELAC Bubur Susu
6. Sereal Sarapan
 Nestle Fitnesse
 Nestle KOKO KRUNCH
 Nestle KOKO KRUNCH DUO
 Nestle CORNFLAKES
 Nestle MILO BALLS
 Nestle Honey Stars
 Nestle Cookies Crips
 Nestle Honey Gold Flakes
Tetapi untuk tugas kali ini, kami akan fokus membahas proses bisnis
Nestle Indonesia untuk produk kategori Kembang Gula & Coklat yaitu
KitKat. Seluruh produk KitKat yang dijual dan dipasarkan oleh PT.
Nestle Indonesia. Produk KitKat diproduksi oleh Nestle Malaysia.
Tetapi untuk beberapa produk Nestle ada yang diproduksi langsung di
Indonesia misalnya produk kategori kopi.

Proses bisnis utama PT. Nestle Indonesia untuk produk KitKat adalah
sebagai berikut.

 Inbound Sales Logistic


14

Proses penerimaan produk KitKat dari Malaysia, Menyimpan, dan


distribusi dalam gudang.

 Outbound Sales Logistic


Proses mendistribusikan dan meberikan service produk ke beberapa
distributor point yang ada di seluruh Indonesia.

 Operation
Proses operasi dari produk diterima digudang sampai produk dikirim ke
beberapa distributor point produk KitKat.

 Marketing
Kegiatan menghimpun, mengajak, mempengaruhi pelanggan untuk
membeli produk KitKat.

 Sevices
Dukungan produk KitKat terhadap pelanggan yang mana di Indonesia
dilayani melalui sahabatnestle.co.id
Untuk proses bisnis pendukung utama PT. Nestle Indonesia untuk
produk KitKat adalah sebagai berikut.

 Procurement
Proses pengadaan sumber daya untuk kegiatan produksi, seperti
pengadaan bahan baku, mesin, tenaga kerja dan lain sebagainya.

 Human Resource
Proses seleksi dan rekrutmen calon pekerja untuk perusahaan PT.
Nestle Indonesia.

 Technology Development
Proses untuk mengimprove perusahaan PT. Nestle Indonesia

 Firm Infrastructure
Infrastruktur perusahaan yang mendukung proses operasi perusahaan
secara keseluruhan.
III.3 Analisis Eksternal Bisnis Perusahaan
Analisis eskternal bisnis pada PT.NESTLE adalah sebagai berikut :
III.3.1 Analisisis PEST
1. Politik
Raksasa makanan global Nestle penjualannya dalam
sembilan bulan pertama tahun ini merosot 2,3 persen
menjadi 79,5 miliar franc (52,6 miliar euro, 78,9 miliar dolar
AS), akibat franc Swiss yang menguat. Dampak mata uang
mengambil 5,2 persen dari penjualan untuk sembilan bulan
pertama tahun ini, pertumbuhan organik termasuk dampak
dari akuisisi dan fluktuasi mata uang -- berdiri di 3,6 persen
untuk periode tersebut walau pun begitu Raksasa makanan
ini sempat mencatat laba setahun penuh 18 miliar franc pada
tahun2008.
Sejauh ini penjualan produk Nestle cukup baik di seluruh
dunia kita bisa mengambil contoh penjualan produk Nestle di
China. Penjualan Nestle di China telah naik 12%-13%
ketimbang 2008. Tahun lalu, Nestle China mampu
membukukan penjualan hingga 2,23 miliar Swiss Franc atau
US$ 2,1 miliar. Jumlah ini setara 2% penjualan Nestle global
sepanjang 2008. Hal ini terjadi tidak terlepas dari kebijakan
Pemerintah China yang memberikan sejumlah subsidi untuk
menggenjot konsumsi dalam negeri membuat penjualan
Nestle S.A. melejit. Tak mengherankan, produsen makanan
dan minuman terbesar dunia ini pun menargetkan, penjualan
mereka di China tahun ini bisa naik hingga 20%
dibandingkantahunlalu.
Nestle mampu memanfaatkan kebijakan populer Pemerintah
China ini dengan sangat baik. Saat ini, Nestle China
mengoperasikan 21 pabrik dan menjual berbagai produk
makanan dan minuman. Kopi, bouillon, susu, dan es krim
adalah produk makanan yang paling laku di negeri semiliar
penduduk itu. Makanya, Nestle pun tak segan membangun
satu pabrik bouillon terbesar di dunia. Pabrik yang melahap
investasi 320 juta yuan ini mampu memproduksi 100.000 ton
bouillon per tahun. Pembuatan pabrik bouillon adalah salah
satu cara Nestle menambah kapasitas produksi produk-
produk utama. Kebijakan ini sekaligus menegaskan bahwa
akuisisi perusahaan makanan bukan prioritas.
Selain produk utama, Nestle pun menawarkan produk baru
seperti susu cair dari bahan tradisional China. Peluncuran
produk ini dilakukan setelah Pemerintah China menemukan
kandungan melamin dalam susu cair produksi 22 perusahaan,
termasuk China Mengniu Dairy Co, produsen susu cair
terbesar di China.

2. Ekonomi
Nestle telah membangun distribution channel sendiri yang
menyediakan produk-produknya untuk dibeli dimanapun dan
kapanpun konsumen mau membelinya. Penjualan dari
konvektorinya tergantung pada banyaknya persediaan, dengan
market research menunjukan lebih 60 seluruh pembelian terlihat.
Konsukuensinya, Nestle mencoba menyalurkan kesemua outlet
sebisa mungkin lalu semua penjual dan retailer channel. Selain itu
Nestle mempunyai strategi marketing mix yang bagus sehingga
dalam pemasarannya di lapangan Nestle tidak mendapatkan
kesulitan yang besar.
Iklan membawa peran penting untuk pertumbuhan brand
Nestle. Oleh sebab itu Nestle menyebarkan iklan-iklannya ke
seluruh dunia untuk melonjakkan penjualan produk Nestle sendiri.
Selain itu Nestle memasarkan produknya melalui database Nestle,
database ini menggunakan satu kode produk tunggal, sehingga
pembeli produk Nestle di satu negara dapat membeli produk yang
sama dari divisi Nestle di negara lain. Seluruh database Nestle
disentarlisasikan di 6 pusat data, dan dapat diakses lewat internet.
Nestle juga dapat mengetahui berapa banyak pembelian yang
dilakukan oleh satu account, proses negosiasi dilakukan
tersentalisasi, sehingga memberikan volume yang lebih besar per
satu purchase order, dengan demikian lebih effisien. Pembelian
lintas negara menjadi lebih mudah dikoordinasikan.
3. Sosial
Nestle tentunya membutuhkan sumber daya dalam bentuk
antara lain SDM, infrastruktur hingga know-how (pengetahuan).
Manajemen bertanggung jawab dalam menyediakan sumber daya
ini, sehingga mereka membentuk tim logistik tersendiri untuk
memberi dukungan cukup pada tim yang mengimplementasikan
pada Nestle. Tim logistik umumnya dipimpin oleh manajemen
puncak yang berperan sebagai mediator antara manajemen puncak
dan tim. Ia juga dipercaya dan bertanggung jawab dalam
menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam waktu
yang tepat, saat yang tepat dan kuantitas yang tepat pula, sehingga
kinerja perusahaan dapat terjalin dengan baik pula.
Manajemen puncak juga membantu dalam mengumpulkan
dukungan yang dibutuhkan dan kerjasama dari karyawan, yang
terkadang bersikap negative terhadap Perusahaan. Manajemen
puncak Nestle biasanya adalah mereka yang terdiri dari orang yang
berpengalaman dan memahami seluk beluk bisnis tersebut,
mengerti apa yang bekerja dan tidak, dan bisa menangani
ketidakpuasan karyawan. Oleh karena itu, mereka sudah terbiasa
dalam menangani isu-isu yang menjadi hambatan bagi
implementasi Nestle.
4. Teknologi
PT.Nestle membuat suatu teknologi yang selalu baru tetapi selalu
memperhatikan lingkungan yang sehat. Dampak teknologi baru
Nestle adalah merupakan masalah penting yang dapat menjaga
eksistensi di pasar dunia saat ini serta mendukung kualitas dari
produk Nestle. Kadang-kadang teknologi baru justru menjadi
masalah kritis untuk mengatasi transisi perubahan ke teknologi
baru Nestle selalu memberi pelatihan-pelatihan kepada karyawan-
karyawannya terlebih dulu.Untuk mengkoordinasikan seluruh unit
bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem
teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas
bisnis agar diperoleh competitive advantage. Sebelumnya Nestle
telah menerapkan corporate intranet pada tahun 1997, yang
bertujuan mendukung lima kegiatan bisnisnya yaitu purchasing,
marketing, business intelligence, teknologi, dan manajemen
sumberdaya manusia. Corporate intrenet ini dikenal dengan Nestle
Intranet Kit Assistant (NIKITA).
III.3.2 Anaisis Five Forces
a) Pendatang Baru
Perputaran uang di bisnis susu formula mencapai Rp 6 triliun
setahun. Sepertiganya milik kelas premium dan sisanya kelas
biasa. Di kelas premium persaingan sangat ketat. Di kelas biasa,
Pada Nestle untuk produk susu mempunyai angka penjualan
mencapai hampir 50%. Sisanya, tentunya dibagi dengan pemain
lain seperti Sari Husada atau Friesche Flag, produsen susu
Bendera sebenarnya dapat menlakukan persaingan terhadap
produk susu keluaran Nestle.
b) Pelanggan
Memiliki daya beli yang berbeda – beda.
c) Produk atau Jasa Subtitusi
Mempengaruhi penjualan apabila atau produk substitusi
ini dapat memberikan , harga yang jauh lebih terjangkau..
d) Pemasok
Mempengaruhi harga bahan baku, dalam hal ini sebagai
pemasok bahan bahan pembuatan Neslte dan produk lainya.
e) Persaingan antar industri
Persaingan antara pemain – pemain di industry susu sangat
ketat banyak produk produk lain sehingga kita dapat lebih
extra memperkuat produk unggul dan sehat dari Nestle.

III.4 Analisis Internal Bisnis Perusahaan


III.4.1 Analisis SWOT

Analisa Kajian Swot untuk PT Nestle Indonesia :

 Strength :
1. Reputasi perusahaan yang baik
2. Kualitas dan mutu produk yang baik
3. Tim pemasaran yang menjamin mutu produk
4. Promosi dan iklan yang besar
5. Jaringan pengembangan riset (R&D) yang kuat
6. Manajemen kontrol terdesentralisasi
 Weakness :
1. Harga produk yang relatif mahal
2. Biaya promosi relatif mahal
3. Pangsa pasar yang tidak menjangkau semua tingkatan
 Opportunity :
1. Menciptakan brand image yang positif terhadap produk Nestle
2. Populernya produk berbasis kesehatan yang menciptakan peluang
bagi Nestle
3. Membuka kafe atau gerai khusus produk Nestle untuk menjangkau
pasar
4. Melakukan aliansi promosi atau kolaborasi harga dengan
perusahaan lain
 Threat : 
1. Pandangan konsumen terhadap produk nestle mahal sehingga
konsumen beralih ke produk lain
2. Bahan baku yang relatif mahal
3. Pesaing dengan produk sejenis dengan kualitas tidak buruk dan
harga lebih murah.

III.4.2 Analisis Balanced Scorecard

PERSPEKTIF STRATEGI
KEUANGAN Membangun dan menciptakan brand Image terhadap produk nestle dengan
tujuan mendapat profit dengan efisiensi biaya

PELANGGAN 1. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan baru dan lama


2. Perluasan Market

PROSES 1. Meningkatkan dan mempertahankan mutu kualitas dalam produksi


2. Pengawasan, pengendalian dan monitoring proses produksi
3. Pengelolaan sumber daya secara efisien dan efektif

PEMBELAJARAN 1. Membangun SDM berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan


DAN perusahaan
PERTUMBUHAN 2. Penyelarasan Integrasi SI/TI
III.4.3 Analisis Critical Success Factor
a. Meningkatkan jumlah penjualan
Kebutuhan informasinya itu adalah data tentang riwayat
penjualan sehingga solusi IT nya ialah membuat CRM
(customer relationship management).
b. Meningkatkan promosi
Kebutuhan informasinya adalah data tentang profil perusahaan
dan promosi produk sehingga solusi IT nya adalah membuat
website perusahaan dan aplikasi pemesanan online.

III.5 Analisis Eksternal SI/TI


III.5.1 Tren Perkembangan SI
Tren sistem informasi pada bisnis penerbangan secara
umum dibagi dalam dua sistem, yakni :

1. Sistem Front Office, yang menyangkut dan bersentuhan


langsung dengan pelanggan, contohnya system reservasi,
check ini system, boarding system, website online, global
distribution system, dan lain lain.
2. Sistem Pendukung keputusan (DSS) dan Data (mining), yang
mendukung jalannya operasional perusahaan, seperti software
accounting human resources information Kontrol maintenance
dan Monitoring System, dan lain lain.

III.5.2 Tren Perkembangan TI


Teknologi yang harus digunakan untuk sharing pengetahuan
harus sebuah data repositori. Sebuah gudang database merupakan salah
satu Repository data besar dimana semua informasi bisnis yang terkait
termasuk semua data historis dari organisasi bisnis. Data pergudangan
adalah sebuah proses yang kompleks dari tempat penyimpanan data
dalam bentuk database relasional sehingga perusahaan dapat didukung
web atau teks mining untuk memanfaatkan data dan mengubah menjadi
informasi yang berguna.

Dalam semua kasus, organisasi menggunakan data warehousing untuk


mendapatkan keuntungan kompetitif, dukungan untuk proses
pengambilan keputusan melalui analisis data yang komprehensif.

Beberapa komponen kunci dari data warehousing adalah Sistem


Pendukung Keputusan (DSS) dan Data Mining (DM).

Sebuah sistem manajemen konten (CMS) adalah kumpulan dari


prosedur yang digunakan untuk mengelola alur kerja dalam
lingkungan kolaboratif. Prosedur ini dapat manual atau berbasis
komputer. Prosedur yang dirancang untuk:

 Memungkinkan untuk orang dalam jumlah besar untuk berkontribusi


dan berbagi data yang tersimpan
 Mengontrol akses ke data, berdasarkan peran pengguna. peran
pengguna menentukan informasi apa yang dapat dilihat atau diedit
setiap user
 Bantuan dalam penyimpanan dan pengambilan data
 Mengurangi masukan duplikat
 Meningkatkan kemudahan penulisan laporan
 Meningkatkan komunikasi antara pengguna
III.6 Analisis Internal SI/TI
III.6.1. Analisis Value Chain
KEGIATAN UTAMA (PRIMARY ACTIVITIES)

Gambar 2.0 Perspektif Keuangan

Gambar 3.0 Perspektif Internal Bisnis


KEGIATAN PENDUKUNG (SUPPORT ACTIVITIES)

a. Firm Infrastucture : Internal audit di perusahaan tiap tahun.


b. Human Resource Management : Perekrutan tiap tahun oleh
perusahaan yang di seleksi oleh staf sumber daya manusia (HRD).
c. Technology Development : Tiap beberapa tahun ada
perbaharuan sistem server komputer di seluruh perusahaan untuk
menunjang kinerja para karyawan.
d. Procurement : Pembelian barang-barang operasional .
III.6.2. Analisis Current Application Portofolio
Analisis aplikasi portofolio digunakan untuk mengetahui
peran aplikasi yang digunakan oleh PT. Nestle Indonesia. Dengan
Analisis aplikasi portofolio maka sistem informasi yang ada dapat
dipetakan menjadi 4 kuadran sehingga bisa direncanakan lebih
lanjut untuk memanfaatkan potensi SI/TI sebesar – besarnya
sehingga dapat mencapai kinerja yang lebih optimal
Table 6.1 current application portofolio

HIGH
STRATEGIC
POTENTIAL

() Meningkatkan jumlah Penjualan -

() meningkat kualitas Karyawan

() Manajemen Pengelolaan () Akuntansi


Keuangan
() pengelolaan data karyawan dan penggajian

KEY
SUPPORT
OPERATIONAL

Keterangan :

* Sistem saat ini sudah memuaskan,

() Sistem saat ini diperlukan penyempurnaan

III.7 Analisis Strategi SI/TI


III.7.1. Strategi Bisnis
Beberapa stategi bisnis dari PT. Nestle diantaranya :

1.  Jaringan Internasional
Nestle adalah bentuk usaha Joint Venture dengan
menggunakan bentuk usaha ini Nestle mempunyai
keuntungan yaitu perusahaan dapat mengambil manfaat
dari mitra lokalnya mengenai pengetahuan tentang
kondisi persaingan, budaya, bahasa, sistem politik dan
sistem bisnis di negara dimana perusahaan akan
didirikan. Ketika perkembangan biaya dan atau risiko
pembukaan pasar luar negeri tinggi, suatu perusahaan
dapat mengambil keuntungan dengan cara berbagi biaya
dan atau risiko ini dengan mitra lokal. Sehingga Nestle
dapat berkembang dengan cepat dan terjalin hubungan
yang kuat
2. Prospek Pengembangan Pasar Internasional.
Dampak krisis keuangan dunia dianalisa tidak akan
berpengaruh terhadap konsumsi produk Nestle
mengingat kecilnya sharing pengeluaran rumah tangga.
Selama supply produk-produk Nestle tetap terjamin
dengan harga yang masih reasanable, maka kemungkinan
pengembangan industri pengolahan produk Nestle akan
tetap menarik dan pengaruh krisis financial global
tidaklah signifikan

3. Teknologi.
NIKITA ini merupakan software yang dikembangkan
oleh Nestle sendiri dan menjadi blueprint bagi
pengembangan proyek intranet selanjutnya. Sistem ini
digunakan lebih dari 80.000 karyawan Nestle di seluruh
dunia. Email merupakan sarana interaksi yang
fundamental di Nestle dan sudah menjadi budaya kerja di
Nestle untuk berinteraksi antar departemen dengan hanya
menggunakan email. Pemberitahuan, berita-berita
penting, instruksi, dan komunikasi bisnis biasa
menggunakan media email. Oleh karena itu intrenet dan
email merupakan kebutuhan pokok Nestle dan membuat
komunikasi menjadi lebih cepat dan efisien.
4. Pemasaran
Nestle telah membangun distribution channel sendiri
yang menyediakan produk-produknya untuk dibeli
dimanapun dan kapanpun konsumen mau membelinya.
Penjualan dari konvektorinya tergantung pada banyaknya
persediaan, dengan market research menunjukan lebih 60
seluruh pembelian terlihat. Konsukuensinya, Nestle
mencoba menyalurkan kesemua outlet sebisa mungkin
lalu semua penjual dan retailer channel. Selain itu Nestle
mempunyai strategi marketing mix yang bagus sehingga
dalam pemasarannya di lapangan Nestle tidak
mendapatkan kesulitan yang besar.
III.7.2. Strategi Manajemen SI/TI
Adapapun strategi manajemen SI / TI PT. Nestle adalah sebagai
berikut :
1. Memaksimalkan kemampuan dan efisiensi SDM untuk

Strategi TI
Analisis TI adalah melihat dan menganalisis TI apa saja yang
digunakan oleh organisasi saat ini dalam menjalankan proses
bisnisnya. Berikut adalah analisis TI pada PT. Netle
Software : Untuk saat ini PT.Nestle sudah menggunakan aplikasi
berbasis website di website resmi lionair.co.id untuk
pemesanan tiket pesawat secara online, selain pemesanan tiket
terdapat pula layanan untuk konsumen untuk berkomunikasi
langsung dengan perusahaan. Kini sudah hadir pula aplikasi
versi mobile guna memudahkan konsumen untuk mencari
informasi Maskapai Lion Air.
Hardware : Dari segi hardware PT. Lion Airlines ini sudah
menyediakan computer untuk seluruh staff nya.
III.8 Analisis Future Application Portofolio
Table 8.1 analisis future application portofolio

HIGH
STRATEGIC
POTENTIAL

() Pemesanan online ? Akuntansi terintegrasi online


? pengelolaan data pelanggan, pemasaran dan
() Pelayanan konsumen
penjualan yang terintegrasi

() Manajemen Pengelolaan () Akuntansi


Keuangan
() pengelolaan data karyawan dan penggajian

KEY
SUPPORT
OPERATIONAL

III.9 Gap Analisis


Gap analisys merupakan salah satu alat yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Gap analisys atau analis
kesenjangan juga merupakan salah satu langkah yang sangat penting
dalam tahapan perencanaan maupun tahap evaluasi kerja. Metode ini
merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan dalam
pengelolaan manajemen internal suatu lembaga. Secara harfiah “gap”
mengidentifikasikan adanya suatu perbedaan (disparity) antara satu hal
dengan hal lainnya. Gap analisys sering digunakan di bidang
manajemen dan menjadi salah satu alat yang digunakan untuk mengukur
kualitas pelayanan (quality of service). Bahkan pendekatan ini paling
sering digunakan di Amerika Serikat untuk memonitor kualitas
pelayanan. Model yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithalm dan
Berry (1995) ini memiliki lima gap (kesenjangan), yaitu:
1. Gap Persepsi Manajemen, yaitu adanya perbedaan antara
penilaian pelayanan menurut pengguna jasa dan persepsi
manajemen mengenai harapan pengguna jasa.
2. Gap Spesifikasi Kualitas, yaitu kesenjangan antara persepsi
manajemen mengenai harapan pengguna jasa dan spesifikasi
kualitas jasa.
3. Gap Penyampaian Pelayanan, yaitu kesenjangan spesifikasi
kualitas jasa dan penyampaian jasa (service delivery).
4. Gap Komunikasi Pemasaran, yaitu kesenjangan antara
penyampaian jasa dan komunikasi eksternal. Ekspektasi pelanggan
mengenai kualitas pelayanan dipengaruhi oleh pernyataan yang
dibuat oleh perusahaan melalui komunikasi ekternal pemasaran.
5. Gap dalam Pelayanan yang dirasakan, yaitu perbedaan persepsi
antara jasa yang dirasakan dan yang diharapkan oleh pelanggan
jika keduanya terbukti sama, maka perusahaan akan memperoleh
citra dan dampak positif. Boulding et al (1993) menganalisis
kualitas pelayanan dengan menggunakan gap analisys.
Kesenjangan kualitas pelayanan diartikan sebagai kesenjangan
antara pelayanan yang seharusnya diberikan dan persepsi
konsumen atas pelayanan aktual yang diberikan. Semakin kecil
kesenjangan tersebut, semakin baik kualitas pelayanan.

III.10 Roadmap Implementasi Perencanaan Strategis SI/TI

Roadmap pengembangan aplikasi sistem informasi PT. Netsle tahun


2016 – 2019 seperti pada tabel berikut :

Table 10.1 roadmap implementasi


Gambar 4.0 Strategi Map PT Nestle
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Rumusan model perencanaan strategis sistem informasi pada


maskapai penerbangan dibentuk dengan metodologi Ward and Peppard
sebagai framework dasar dan dukungan metode-metode yang lain
seperti PEST, BSC, dan CSF. Mengingat proses bisnis dalam industri
maskapai penerbangan sangat kompleks, khususnya bagi perusahaan
yang memiliki line of business yang lengkap dan terintegrasi mulai dari
hulu sampai hilir, maka penerapan metode analisis CSF menjadi wajib
untuk dapat mengenali seluruh kegiatan organisasi dan mengetahui
interaksi yang digunakan organisasi sebagai sumber kegiatan bersaing.

28

Anda mungkin juga menyukai