MANAJEMEN OPERASI
NPM : 200910082
2022
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Desain Produk dan jasa.............................................................................................3
2.3 Aktivitas-aktivitas Desain Produk atau Jasa.................................................................................4
2.4 Tujuan Desain Produk dan Jasa.................................................................................................5
2.5 Mendesain untuk operasional.....................................................................................................7
2.6 Perancang (designer) menurut pada petunjuk pelaksana (Guideline)........................................7
2.7 Isu-isu lain dalam Desian Produk dan Jasa................................................................................8
2.8 Seberapa banyak standarisasi......................................................................................................8
2.9 Rancangan produk dan jasa........................................................................................................9
2.10 Quality Function Deployment..................................................................................................11
2.11 Permasalahan desain produk...................................................................................................12
2.12 Aliansi......................................................................................................................................12
2.13 Teknologi kelompok.................................................................................................................13
2.14 Penerapan pohon keputusan pada desain produk..................................................................14
BAB III..................................................................................................................................................16
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas limpahan rahmat Allah SWT dan karunia-NYA sehingga Pedoman
Penulisan Tugas Mandiri ini makalah Desain Produk dan Jasa dapat diselesaikan dengan baik
walaupun masih terdapat kekurangan namun diharapkan dapat diperbaiki kedepannya.
Tugas Mandiri (TM) disusun menurut kaidah keilmuan dan ditulis berdasarkan kaidah
Bahasa Indonesia di bawah pengawasan atau pengarahan dosen pengampu untuk
memenuhi kriteria-kriteria kualitas yang telah ditetapkan sesuai keilmuannya masing-
masing. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan olah Bapak Sunargo, S.E., M.Sc selaku dosen pembimbing. mkalah ini juga
bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca sekalian.
Penulis mengucapkan terimakasih kepadaIbu Intan Utna Sari, S.Kom., M.Kom. selaku
dosen pembimbing mata kuliah Komputer Aplikasi yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan penulisan makalah ini tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan sembangsihnya dalam penulisan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca sekalian demi terciptanya
kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang
memerlukan.Terimakasih
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap barang dan jasa yang masuk ke tahap pengenalan dapat didefinisikan, yaitu
berdasarkan fungsinya, untuk tujuan produk atau jasa. Bagaimana perusahaan merancang
produk untuk meningkatkan fungsinya. Selanjutnya, suatu produk didefinisikan dalam hal
desain, seperti warna, bentuk, ukuran, dll, yang dapat diterima pasar. Gambar teknik
(engineering drawing) adalah ukuran dan toleransi bahan baku yang bersumber atau
diproduksi yang dapat digunakan sebagai komponen dalam proses produksi. Uraian ini
merupakan standar mutu atau standar mutu bahan baku yang akan digunakan dalam
proses produksi. Strategi produk dikembangkan dengan memilih kesediaan pelanggan
untuk memasukkan pelanggan lokal, regional, dan kelas dunia berdasarkan tolok ukur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Desain Produk
Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual perusahaan kepada
pelanggan. Konsep yang sangat luas, pada dasarnya menghasilkan dan mengembangkan ide
secara efektif dan efisien melalui proses menghasilkan produk baru. Dalam pendekatan
sistematis, desainer produk mengkonseptualisasikan dan mengevaluasi ide-ide dan
mengubahnya menjadi penemuan nyata produk. Tugas seorang desainer produk adalah
menggabungkan seni, sains, dan teknologi untuk menciptakan produk baru yang dapat
digunakan orang lain.
Salah satu strategi produk adalah membangun beberapa fungsionalitas ke dalam kustomisasi
lini produk atau layanan yang ada. Pendekatan ini memungkinkan pelanggan untuk memilih
dari berbagai produk sambil memperkuat organisasi. Strategi produk yang efektif
menghubungkan keputusan produk dengan investasi pasar dan siklus hidup produk, dan
menggambarkan luasnya lini produk.Tujuan dari suatu keputusan produk (product decision)
adalah untuk mengembangkan dan menerapkan sebuah strategi produk yang dapat memenuhi
permintaan pasar dengan keunggulan bersaing.
Desain jasa
Desain jasa merupakan tantangan, karena umumnya mempunyai karakteristik yang unik. Satu
alasan kenapa produktivitas dalam jasa begitu rendah adalah karena baik desain dan
pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi pelanggan.Pelanggan dapat
berpartisipasi dalam desain jasa. Sebagian besar biaya dan kualitas sebuah jasa ditetapkan
pada tahap desain dan sejumlah teknik dapat mengurangi biaya dan meningkatkan produk.
2
Dalam mendesain produk ataupun jasa dibutuhkan strategi desain yang memerlukan
beberapa faktor untuk memenuhi strategi tersebut seperti:
a. Biaya
Biaya atau sering disebut modal diperlukan untuk membuat strategi desain. Tanpa adanya
biaya yang cukup maka strategi desain yang harus dilakukan akan lebih sulit dan tidak
menjamin tingkat keberhasilannya. Tetapi dalam strategi desain, biaya yang dikeluarkan
rendah produk yang dihasilkan tetap harus menarik dan berguna bagi para konsumen.
b. Mutu
Mutu yang dimaksud yaitu kemampuan yang dimiliki suatu produk untuk memuaskan
kebutuhan atau tuntutan pelanggan (simamora;2000:447). Mutu yang dimiliki suatu produk
harus menarik dan berguna bagi konsumen. Ada beberapa produk yang dipasarkan secara
bersamaan tetapi produk dengan mutu yang baiklah yang dipilih oleh konsumen.
c. Time-to-market
Lama waktu yang dibutuhkan dalam proses pengembangan produk dari ide produk sampai ke
produk jadi. Ini adalah komponen penting dalam kompetisi berbasis waktu. Saat produk
dirancang sampai diterima oleh kostumer atau juga disebut time to market.
d. Kepuasan Konsumen
Desain produk yang dibuat harus bisa memenuhi kebutuhan ataupun keinginan konsume.
Kepuasan konsumen merupakan hal penting bagi produsen, karena dengan adanya konsumen
hasil produksinya akan terus ada dan digunakan. Dan bisnisnya akan terus berjalan lancar.
e. Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi
pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerima dari investasi yang dilakukan.
Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih
keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
Ada beberfapa kegiatan atau aktivitas dalam desain produk atau jasa sebagai berikut:
1. Menafsirkan keinginan dan kebutuhan konsumen ke dalam syarat-syarat produk dan
jasa, dalam pembuatan produk atau jasa yang berdasarkan keinginan dan kebutuhan
konsumen akan menjamin produk atau jasa tersebut akan menarik perhatian konsumen saat
dipasarkan.
2. Memperbaiki kembali produk dan jasa yang telah ada, desain produk atau jasa tidak
hanya mengolah produk dan jasa baru tetapi juga membuat dan mengatur kembali produk dan
jasa yang telah ada.
3. Mengembangkan produk dan layanan-layanan baru, produk dan jasa baru akan
dikembangkan dengan desain yang telah dibuat.
3
4. Merumuskan sasaran mutu, menargetkan mutu produk dan jasa yang akan dipasarkan
agar memiliki kualitas yang diterima oleh konsumen. Sasaran mutu adalah target dari
masing-masing bagian yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
5. Merumuskan target biaya, biaya untuk membuat produk dan jasa sering mempengaruhi
harga produk dan jasa yang akan di tawarkan pada konsumen sehingga harus menargetkan
besar biaya yang akan digunakan. Target biaya merupakan salah satu alat yang efektif untuk
mengurangi biaya. Metode ini juga membantu manajemen dalam menentukan produk yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen.
6. Mencoba dan menguji purwa rupa (prototypes), bentuk dasar dari sebuah produk
merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena
menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha dimasa
mendatang. Mencoba dan menguji produk awal sebelum dikembangkan atau dibuat dalam
skala sebenarnya atau sebelum di produksi secara massal dilakukan dalam bidang desain. Di
katakana sangat penting karena purwa rupa dibuat untuk diserahkan pada pelanggan agar
pelanggan dapat mencoba kinerja purwa rupa tersebut.
7. Memahami (document) spesifikasi, setelah menguji purwa rupa akan ada beberapa
complain atau masukan mengenai produk tersebut maka industri mendokumentasikannya
untuk proses perbaikannya. Sehingga menciptakan suatu system inovasi produk yang
dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan.
1. Kepuasan konsumen
Memuaskan kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap perusahaan. Selain faktor penting
bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan konsumen dapat meningkatkan
keunggulan dalam persaingan. Konsumen yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan
cenderung untuk membeli kembali produk dan menggunakan kembali jasa pada saat
kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian hari. Hal ini berarti kepuasan merupakan
faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi
terbesar dari volume penjualan perusahaan.
4
diperhatikan oleh perusahaan yaitu :
a. Kualitas produk
Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang
mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas pelayanan
Terutama untuk industri jasa. Konsumen akan merasa puas bila mereka mendapatkan
pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
c. Emosional
Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum
terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai
tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari
produk tetapi nilai sosial yang membuat konsumen menjadi puas terhadap merek tertentu.
d. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang yang relatif
murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumennya.
e. Biaya
Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu
untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa itu.
2. Memahami apa yang diinginkan konsumen
jika suatu perusahaan atau pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia-sia barang
diperdagangkan. Oleh karena itu, agar dapat memahami konsumen maka harus mengerti
konsumen dan siapa konsumen itu. Pengertian konsumen menurut Philip Kotler adalah semua
individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk
dikonsumsi pribadi.
b. Pengaruh Pribadi
- Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex
diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah.
- Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang
5
tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama
mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda.
c. Pengaruh Sosial
- Grup
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana
orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group.
- Keluarga
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian, para pelaku pasar
telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan
servis yang berbeda.
d. Pengaruh Budaya
- Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi system nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan
keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah.
- Kelas Sosial
Pengelompokan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial
tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh
pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya.
Tujuan tambahan
-Fungsi dari produk/jasa
-Biaya/keuntungan
-Mutu
-Penampilan
-Mengurangi produksi/perakitan
-Mengurangi perawatan/jasa
6
- Memberikan nilai yang diharapkan konsumen
- Menjadikan kesehatan dan keamanan sebagai perhatian utama
- Mempertimbangkan potensi kerusakan terhadap lingkungan
• Keunggulan-keunggulan standarisasi
1. Sedikit dari bagian-bagian yang berhubungan dengan persediaan dan manufaktur
2. Biaya rancangan secara umum lebih murah
3. Mengurangi biaya dan waktu pelatihan
4. Lebih sering melakukan pembelian, penangan barang, dan prosedur inspeksi
5. Mutu menjadi lebih konsistent
• Kekurangan-kekurangan standarisasi
1. Rancangan mungkin dapat tertinggal dalam waktu cukup lama untuk penyempuraan-
penyempurnaan tersisa
7
2. Biaya tinggi karena perubahan rancangan meningkatkan perlawanan terhadap perbaikan
3. Penurunan keragaman membuat konsumen tidak tertarik lagi akan barang yang dijual
Penyeragaman masal
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam penyeragaman masal yaitu:
1. Sebuah strategi dari menghasilkan barang dan jasa yang berstandarisasi, namun
mengkaitkan dengan tingkat keseragaman.
2. Penundaan diferensiasi adalah sebuah taktik penundaan .
3. Rancangan yang dapat dihubungkan satu sama lain (modular design).
Kehandalan produk/jasa
Kehandalan adalah Kemampuan dari sebuah produk, bagian, atau sistem untuk melakukan
fungsi di bawah kondisi yang ditentukan conditions.
8
- Rancangan Modular
Rancangan modular adalah bagian-bagian atau komponen-komponen suatu produk yang
dibagi menjadi modul-modul yang mudah diganti atau ditukar. Gagasan pokok rancangan
modular adalah untuk mengembangkan serangkaian komponen-komponen produk dasar yang
dapat dirakit menjadi sejumlah besar produk yang berbeda-beda.
Tahap-tahap dalam proses pengembangan produk
a. Memunculkan ide
b. Analisa kelayakan
c. Spesifikasi-spesifikasi produk
d. Spesifikasi–spesifikasi proses
e. Pengembangan purwarupa (prototype)
f. Peninjauan kembali rancangan
g. Uji pasar
h. Pengenalan produk
i. Evaluasi tindak lanjut
2. Rancangan jasa
Rancangan jasa adalah rancangan yang bukan sesuatu dapat digenggam dalam satu
tangan, dan merupakan “barang-barang” yang tidak tahan lama serta tidak dapat disimpan.
Jasa yang tidak dinikmati hari ini tidak dapat disimpan sebagai persediaan dan ditambahkan
pada jasa yang dinkmati besok. Dalam jasapelayanan yang diberikan
merupakan”produk”nya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rancangan jasa yaitu:
- Layanan/jasa yang merupakan sebuah aksi.
- Sistem penghasil jasa seperti fasilitas, proses dan keahlian.
- Banyak layanan-layanan yang hadir bersama-sama dengan produk
• Perancangan Jasa
Perancangan jasa melibatkan sumberdaya-sumberdaya fisik, barang-barang yang dibeli dan
dikonsumsi oleh konsumen, pelayanan secara jelas, pelayanan secara lengkap.
9
2.10 Quality Function Deployment
Desain komponen khusus Proses Produksi Rencana Kualitas Membuat Organisasi untuk
pengembangan produk Pendekatan tradisional di AS untuk pengembangan produk adalah
sebuah organisasi dengan depatemen yang berbeda. Departemen yang pertama adalah sebuah
dept. penelitian dan pengembangan atau litbang yang mengerjakan penelitian yang
dibutuhkan, departemen. Rekayasa untuk merancang produk, departemen rekayasa
manufaktur untuk merancang sebuah produk yang dapat diproduksi dan Departemen produksi
yang memproduksi proses tersebut.
Keunggulan dari pendekatan ini adalah adanya tugas dan tanggung jawab yang tetap.
Kelemahannya adalah kekurangan pemikiran untuk masa depan. Pendekatan berikutnya
adalah dengan menggunakan sebuah tim, Tim ini dikenal sebagai Tim Pengembangan
produk, Tim desain untuk kemampuan memproduksi dan tim rekayasa nilai. Tim
Pengembangan produk bertanggung jawab untuk mengubah permintaan pasar menjadi
sebuah produk yang dapat mencapai penghasilan produk. Tugas Tim pengembangan produk
adalah untuk membuat suatu produk atau jasa yang sukses, yaitu yang dapat dipasarkan
(Markettability), diproduksi (manufaktur ability) dan kemampuan pelayanannya (service
ability).
Kemampuan Untuk Di Produksi dan Rekayasa Nilai Kemampuan untuk diproduksi dan
rekayasa nilai adalah aktifitas yang menolong memperbaiki desain, produksi, pemeliharaan
dan penggunaan sebuah produk. Selain pengurangan biaya yang nyata dan langsung terlihat
desain agar barang dapat diproduksi dan rakayasa nilai juga menghasilkan keuntungan lain,
diantaranya adalah :
10
Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan
Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk
Desain yang tangguh
Permasalahan desain produk adalah sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai dengan
permintaan walaupun pada kondisi yang tidak memadai pada proses produksi. Desain
Modular, Adalah bagian atau kompenen sebuah produk dibagi menjadi komponen yang
dengan mudah dapat ditukar atau digantikan, desain modular menawarkan fleksibilitas pada
produk dan penawaran. Computer aided desain ( CAD ), Perancang dengan bantuan computer
(Comuter aided desain) adalah penggunaan computer secara interaktif untuk
mengembangkan dan mendokumentasikan sebuah produk, walaupun penggunaan dan variasi
software CAD sangat luas, CAD secara umum masih digunakan untuk membuat gambaran
kasar dan gambar tiga dimensi.
Panduan bagi manajer operasi dalam membuat desain produk yang ramah lingkungan :
Standar hukum dan industry, Standar hukum dan industry dapat membantu manajer operasi
dalam membuat keputusan yang bertanggung jawab etika dan sosial. Standar hokum dan
indusrti memberikan arahan bagi manajer dalam desain produk, pembuatan atau perakitan
dan pembongkaran atau pembuangan. Persaingan berdasarkan waktu manajer operasi yang
menguasai seni pengembangan produk secara bertahap akan memenangi persaingan dari para
pengembang produk yang lebih lambat. Konsep inilah yang disebut sebagai persaingan
berdasarkan waktu (time-based competition). Kontinum pengembangan produk Strategi
pengembangan eksternal Aliansi Joint venture Membeli teknologi atau keahlian dengan
mengakuisisi pihak pengembang Strategi pengembangan internal Migrasi produk yang ada
perbaikan terhadap produk yg ada pengembangan produk baru secara internal
Internal biaya pengembangan produk terbagi lama kecepatan pengembangan produk cepat
dan/ sudah ada besar risiko pengembangan produk terbagi membeli teknologi dengan cara
mengambil alih Sebuah Perusahaan Mempercepat pengembangan dengan mengambil alih
perusahaan yang telah mengembangkan teknologi yang sesuai dengan misi mereka. Namun
permasalahannya adalah menyesuaikan organisasi yang dibeli, teknologinya dan lini
produknyake dalam perusahaan pembeli. Joint Ventures, Joint ventures adalah kepemilikan
bersama, biasanya diantara hanya dua perusahaan, untuk membentuk satu kesatuan yang
baru.Aliansi adalah kesepakatan yang saling menguntungkan tanpa ketergantungan tetap
konsisten dengan strategi yang mendukung misi masing-masing pihak.
2.12 Aliansi
11
Aliansi (alliances) adalah perjanjian kerja sama yang menjadikan perusahaan tetap bebas,
tetapi menggunakan kekuatan tambahan untuk mencapai strategi yang sesuai dengan misi
individu mereka. Walaupun demikian, aliansi lebih sulit dicapai dan dipertahankan daripada
joint ventures karena adanya ambiguitas yang dikaitkan dengan mereka. Menetapkan produk
di saat barang atau jasa dipilih untuk diperkenalkan, mereka harus ditetapkan terlebih dahulu.
Pertama, sebuah barang atau jasa ditetapkan dari segi fungsinya, yaitu apa yang dapat
dilakukan. Produk kemudian di desain dan perusahaan menentukan bagaimana fungsi dapat
dicapai. Manajemen biasanya mempunyai beragam pilihan bagaimana sebuah produk dapat
mencapai tujuan fungsionalnya.
Semua barang yang diproduksi, dan juga komponennya ditetapkan dengan sebuah gambar,
yang biasanya disebut sebagai gambar teknik. Sebuah gambar teknik (engineering drawing)
adalah sebuah gambar yang menunjukkan dimensi, toleransi, bahan baku dan kondisi akhir
sebuah komponen. Bill of material (BOM) adalah daftar komponen, penjelasannya dan
kuantitas masing-masing yang dibutuhkan untuk membuat satu unit produk.
Teknologi kelompok (group technology) adalah sebuah system pengkodean produk atau
komponen yang merinci tipe proses dan parameter proses, mengelompokkan produk yang
serupa. Hal ini memudahkan standarisasi bahan baku, komponen, proses dan juga identifikasi
keluarga komponen. Dengan identifikasi keluarga komponen, aktivitas dan mesin dapat
dikelompokkan untuk memudahkan setup, rute dan penanganan bahan. DOKUMEN UNTUK
PRODUKSI Saat sebuah produk dipilih dan didesain, produksinya dibantu oleh dokumen
yang bermacammacam. Beberapa dokumen sebagai berikut: Gambar perakitan (assembly
drawing), pandangan produk yang dilepas masing-masing komponennya, biasanya melalui
gambar tiga dimensi atau isometris.
Diagram perakitan (assembly chart), sebuah grafik sebagai jalan untuk menerangkan
bagaimana komponen mengalir menjadi sub-perakitan dan akhirnya menjadi produk jadi.
Lembar rute (route sheet), merupakan daftar operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi
komponen dengan bahan yang dirinci dalam bill of material. Perintah kerja (work order),
sebuah instruksi untuk membuat sejumlah kuantitas produk tertentu, biasanya untuk jadwal
tertentu. Engineering change notice (ECN), sebuah perbaikan atau perubahan dari gambar
teknik atau bill of material. Manajemen konfgurasi (configuration management), suatu
system dimana sebuah produk direncanakan dan perubahan konfigurasi diidentifikasi secara
akurat sementara pengendalian dan pertanggungjawaban suatu perubahan tetap terjaga.
Product life-cycle management (PLM), Manajemen siklus hidup produksi (product life cycle
management atau PLM) adalah paying dari program peranti lunak yang mencoba
12
memadukan tahapan desain dan manufaktur produk, mendefinisikan produk dan dokumen
untuk produksi.
Desain jasa selain terdapat produk berupa barang, terdapat pula produk yang tidak nyata,
yaitu jasa. Yang termasuk dalam industri jasa adalah perbankan, keuangan, asuransi,
transportasi, dan komunikasi. Merancang jasa merupakan tantangan karena umunya memiliki
karakteristik yang unik. Satu alasan mengapa perbaikan produktivitas dalam jasa begitu
rendah yaitu karena baik desain dan pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi
pelanggan. Saat pelanggan berpartisipasi dalam proses desain, pemasok jasa mungkin
mempunyai daftar menu jasa dimana pelanggan dapat memilih pilihannya. Dalam hal ini,
pelanggan dapat berpartisipasi dalam desain jasa. Dokumen untuk jasa. Karena interaksi
pelanggan yang tinggi pada hampir semua industri jasa, dokumen untuk memindahkan
produk menjadi produksi berbeda dengan yang digunakan pada operasi pembuatan barang.
dokumentasi pada jasa sering berbentuk perintah kerja yang eksplisit yang merinci apa yang
akan terjadi pada moment of truth. Contohnya, terlepas dari seberapa baik sebuah produk
bank dalam simpanan, deposito, pinjaman, hipotek, dan lainnya, jika moment of truth tidak
dilakukan dengan baik, maka produk mungkin tidak diterima dengan baik.
Pohon keputusan dapat digunakan untuk membuat keputusan produk baru, juga untuk
beragam permasalahan manajemen lainnya. Untuk membuat pohon keputusan, digunakan
prosedur berikut:
1. Pastikan bahwa semua alternatif yang mungkin dan keadaan sudah dimasukkan ke dalam
pohon. Termasuk alternatif untuk tidak melakukan apa-apa.
2. Pengembalian hasil (payoff) dimasukkan pada akhir setiap cabang yang bersesuaian.
3. Tujuannya adalah untuk menetapkan nilai yang diharapkan dari setiap tindakan yang ada.
Ketika barang atau jasa telah dipilih, didesain dan ditetapkan, maka manajemen harus
membuat keputusan untuk mengembangkan lebih lanjut dan memproduksi atau
menghentikan ide produk. Satu dari seni manajemen modern adalah mengetahui kapan
memindahkan sebuah produk dari tahap pengembangan ke tahap produksi, pemindahan ini
dikenal sebagai perpindahan menuju produksi ( transition to production). Staf pengembangan
produk selalu tertarik membuat perbaikan sebuah produk karena mereka cenderung untuk
melihat perkembangan produk sebagai sesuatu yang terus berkembang. Walaupun tekanan
konflik mengenai transisi ini manajemen harus membuat sebuah keputusan, yaitu
pengembangan lebih lanjut atau diproduksi
13
untuk mengembangkan adalah mengetahui kapan memindahkan sebuah produk dari tahap
pengembangan ke tahap produksi; pemindahan ini dikenal sebagai perpindahan menuju
produksi (transition to production). Staf pengembangan produk selalu tertarik membuat
perbaikan sebuah produk. Karena mereka cenderung untuk melihat perkembangan produk
sebagai sesuatu yang terus berkembang, mereka mungkin tidak pernah menyelesaikan
produk, tetapi sebagaimana yang telah kita simak sebelumnya, bahwa perkenalan produk
yang terlambat berakibat biaya tinggi. Walaupun tekanan konfkik ini ada, manajemen harus
membuat sebuah keputusan pengembangan lebih lanjut atau produksi.
Saat keputusan dibuat, biasanya ada satu periode produksi percobaan untuk memastikan
desain benar benar dapat diproduksi. Ini merupakan uji kemampuan untuk diproduksi.
Percobaan ini juga memberikan staf operasi kemungkinan untuk mengembangkan peralatan
yang sesuai prosedur pengendalian kualitas, dan pelatihan karyawan untuk memastikan
bahwa produk dapat di mulai dengan sukses. Pada akhirnya, saat produk dianggap dapat di
pasarkan dan diproduksi, manajemen lini akan melimpahkan tanggung jawab. Beberapa
perusahaan menunju seorang manajer proyek, sementara yang lainya menggunakan tim
pengembangan produk untuk memastika transisi dari pengembangan ke produk berjalan
dengan sukses. Kedua pendekatan ini memungkinkan rentang yang luas perlunya sumber
daya dalam kondisi berfluktuasi. Pendekatan ketiga adalah perpaduan pengembangan produk
dan organisasi manufaktur. Pendekatan ini menjadikan perpindahan sumber daya antara dua
organisasi mudah, di saat kebutuhan berubah. Tugas manajer operasi adalah membuat
perpindahan dari litbang ke produksi tanpa gejolak atau sehalus mungkin.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh perusahaan
untuk pelanggannya. Sebuah konsep yang sangat luas, pada dasarnya generasi dan
pengembangan ide-ide yang efektif dan efisien melalui proses yang mengarah ke produk-
produk baru. Rancangan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti
sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi
cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya.
Saran
Pentingnya suatu produk baru haruslah dapat dilihat dengan hati-hati, jangan sampai estiasi
yang dilakukan dengan berlebih-lebihan. Pada kenyataannya, terdapat beberapa produk baru
yang kurang berhasil di pasar. Hal ini prnah dihadapi oleh beberapa produk otomotif baik
berupa motor maupun mobil sehingga oleh produsennya ditarik dari peredaran di pasar.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://adefitrianiekos17.blogspot.com/2018/12/makalah-desain-produk-dan-jasa.html
https://docplayer.info/51956856-Makalah-manajemen-operasional-desain-produk-dan-
jasa.html
https://rahmat028.wordpress.com/2017/11/19/makalah-desain-produk-dan-jasa-pt-telkomsel/
https://www.scribd.com/document/369069485/Makalah-Desain-Produk-Dan-Jasa
https://srietfina.blogspot.com/2018/12/makalah-desain-produk.html
https://qdoc.tips/makalah-desain-produk-dan-jasa-pdf-free.html
16