Makalah Ini Disusun guna untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi
Manajemen
Disusun Oleh:
Amalia Ramadhanti
AKUNTANSI
2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Mnajemen
“Perhitungan Biaya Standar: Alat Pengendalian Manajerial” ini sesuai dengan harapan dan
selesai tepat pada waktunya.
Dibuatnya makalah ini bertujuan agar setiap pembaca dapat mengerti dan menambah
pengetahuannya. Penulis menyadari segala kekurangan dari makalah ini, baik materi maupun
bahasa, namun demikian penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih bagi setiap pembaca.
Kami sebagai penulis makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang ada kaitannya dengan penyempurnaan makalah
ini sangat kami harapkan dari pembaca. Kritik dan saran sekecil apapun akan kami perhatikan
dan pertimbangkan guna perbaikan di masa datang.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini mampu memberikan
manfaat dan mampu memberikan nilai tambah kepada para pemakainya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Standar adalah tolok ukur atau norma dalam pengukuran kerja. Standar dapat ditemukan dimana
saja. Dokter mengevaluasi berat badan menggunakan standar yang telah ditetapkan. Makanan
yang dijual di restoran harus disiapkan dengan standar kebersihan khusus. Bangunan yang kita
huni harus sesuai dengan standar yang ditetapkan. Standar juga sering digunakan dalam
akuntansi manajerial di mana standar tersebut terkait dengan kuantitas dan biaya input yang
digunaan dalam produksi barang dan penyediaan jasa. biaya standar unit untuk suatu input
tertentu bergantung pada standar kuantitas dan standar harga. Standar kuantitas mengacu pada
jumlah input yang seharusnya digunakan dan standar harga mengacu pada jumlah yang
seharusnya dibayar
Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan, makalah ini memiliki beberapa rumusan
masalah, yaitu :
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
khususnya untuk Fakultas Ekonomi Dan Bisnis mengetahui tentang :
PEMBAHASAN
Untuk menentukan biaya standar per unit dalam input yang terbatas, 2 keputusan berikut harus
dibuat.
Keputusan kuantitas; jumlah harga input yang seharusnya digunakan untuk setiap output.
Menghasilkan standar kuantitas.
Keputusan penetapan harga; jumlah yang seharusnya dibayarkan untuk kuantitas input
yang digunakan. menghasilkan standar harga.
Biaya standar per unit dapat dihitung dengan mengalikan kedua standar berikut.
Pengalaman sebelumnya
Studi teknis
Masukan dari karyawan operasional
Jenis-jenis Standar
Standar ideal mengharuskan efensiesi maksimum dan dapat diraih hanya jika semuanya
beroperasi secara sempurna.
Standar yang dapat dicapai saat ini dapat diraih dengan kondisi operasi yang efesiensi.
Kertas kerja biaya standar juga memperlihatkan kuantitas input yang seharusnya digunakan
untuk memproduksi satu unit output. Standar kuantitas per unit dapat digunakan untuk
menghitung jumlah input yang diperkenankan untuk jumlah output actual. Perhitungan tersebut
adalah komponen dasar dalam menghitung variasi efisiensi. Seorang manajer harus mampu
menghitung kuantitas bahan baku standar yang diperkenankan (standard quantity of materials
allowed-SQ) dan jam standar yang diperkenankan (standard hours allowed-SH) untuk jumlah
output actual, dimana:
Overhead:
Overhead variable 4,00 0,02 jam 0,08
Overhead tetap 15,00 0,02 jam 0,30
Total overhead 0,38
Total biaya per unit standar $ 0,88
Dihitung dengan mengalikan antara harga
dan pemakaian.
Mengapa:
Standar unit digunakan untuk menghitung total input yang diperkenankan untuk output actual
(dengan mengalikan antar standar kuantitas per unit dan output actual yang diproduksi). Manajer
dapat menggunakan kuantitas standar yang diperlukan untuk perencanaan (misalnya, untuk
menentukan berapa yang diperlukan dalam proses produksi yang direncanakan) atau untuk
pengendalian dengan membandingkan input yang diperkenankan dengan input yang sebenarnya
digunakan.
Informasi:
Asumsikan bahwa 100.000 paket keripik jagung diproduksi sepanjang minggu pertama Maret.
Ingat kembali dari Tampilan 10.3 bahwa standar kuantitas unit adalah 18 ons jagung kuning
untuk setiap paket dan standar kuantitas unit untuk operator mesin adalah 0,01 jam per paket
yang diproduksi.
Diminta:
Berapa banyak jagung kuning dan jam operator yang seharusnya digunakan untuk output actual
sejumlah 100.000 paket?
Solusi:
= 18 x 100.000
= 1.800.000 ons
= 0,01 x 100.000
Varian total anggaran (total budget variance) adalah selisih antara biaya input aktual dan biaya
yang direncanakan. Untuk penyederhanaan, kita akan merujuk pada Varian total anggaran
sebagai Total varian.
Dalam suatu sistem perhitungan biaya standar, total varian dibagi menjadi varian harga dan
pemakaian. Varian harga/tarif (price/rate variance) adalah selisih antara harga input per unit
aktual dan yang direncanakan dikalikan dengan jumlah input yang digunakan.
Tampilan 1 menampilakan diagram tiga cabang yang menggambarkan proses ini. Total varian
biasanya dibagi dalam komponen harga dan efisiensi untuk bahan baku langsung dan tenaga
kerja langsung. Varian yang tidak menguntungkan (Unfavorable- U variances) muncul ketika
harga aktual atau pemakaian input aktual lebih besar dari harga atau pemakaian standar. Ketika
hal berlawanan yang muncul, varian yang menguntungkan (Favorable-F variances) diperoleh.
Varian yang menguntungkan dan tidak menguntungkan tidak sama dengan varian yang baik dan
buruk. Istilah tersebut hanya menunjukkan hubungan harga aktual atau kuantitas dengan standar
harga dan kuantitasnya. Baik atau buruknya varian itu bergantung pada penyebab munculnya
mereka. Penentuan penyebabnya mensyaratkan para manajer untuk melakukan beberapa
pengkajian.
Tampilan 1
Kinerja aktual jarang memenuhi standar yang ditetapkan secara tepat dan manajemen tidak
berharap demikian. Hal yang diharapkan adalah varian acak seputar standar. Oleh karena itu,
manajemen seharusnya memiliki pemikiran tingkat kinerja yang dapat diterima. Pada kasus yang
faktor – faktornya tidak dapat dikendalikan, manajer perlu merevisi standar. Setelah memahami
penyebab pentingnya pengkajian varian, kita perlu mengetahui kapan pengkajian perlu
dilakukan. Mengkaji penyebab varian dan mengambil tindakan perbaikan seperti pada semua
aktivitas, memiliki biaya yang berhubungan dengannya sebagai prinsip umum, suatu pengkajian
seharusnya dilakukan hanya jika manfaat yang diperkirakan lebih banyak daripada biaya yang
diperkiraan. Karena biaya dan manfaat analisis varian dengan dasar kasus per kasus sulit dinilai,
banyak perusahaan menggunakan petunjuk umum untuk mengkaji varian, yaitu jika varian
berada di luar tingkat yang dapat diterima. Varian-varian tidak akan dikaji, kecuali jika mereka
sangat diperhatikan. Mereka harus disebabkan oleh sesuatu yang lain daripada hanya faktor acak,
dan cukup besar (dalam rata-rata) menilai biaya pengkajian dan mengambil tindakan korektif.
Kisaran yang dapat diterima adalah standar ditambah atau dikurangi suatu deviasi yang
diperkenankan. Kisaran ukuran teratas dan terbawah yang diperkenankan disebut batas
pengendalian (control limits). Batas pengendalian atas adalah standar ditambah deviasi yang
diperkenankan dan batas pengendalian bawah adalah standar dikurangi deviasi yang
diperkenankan. Batas pengendalian sering dinyatakan dalam persentase dari standar dan jumlah
dolar absolut.
Total varian untuk pengukuran bahan baku adalah selisih antara biaya bahan baku aktual dan
biaya bahan baku yang dianggarkan dalam tingkat aktivitas aktual.
Total varian tenaga kerja, mengukur selisih antara biaya aktual tenaga kerja dan biaya yang
dianggarkan untuk tingkat aktivitas aktual.
Contoh Penghitungan:
Untuk mengilustrasikannya, pertimbangkanlah data Crunchy chips dari minggu pertama Maret.
Biaya aktual pegawai bagian pemeriksa 360 jam pada upah $8,35 = $3.006
Hitunglah total varian untuk jagung dan total varian tenaga kerja bagi pegawai bagian
pemeriksaan untuk minggu pertama Maret.
Solusi:
Untuk Jagung Biaya Aktual Biaya yang dianggarkan* Total Varian
AP X AQ SP X SQ (AP x AQ) – (SP x SQ)
$11.700 $8.730 $2.970 U
*Standar kuantitas untuk bahan baku dan tenaga kerja dihitung sebagai standar kuantitas unit
yang diberikan dalam kertas kerja biaya standar untuk keripik jagung. Jagung: SQ = 18 x 48.500
= 873.000 ons. Mengalikan kuantitas standar dengan harga per unit standar yang diberikan dalam
kertas kerja biaya standar untuk keripik jagung, sehingga menghasilkan jumlah anggaran.
Jagung: $0,01 x 873.000 = $8.730.
*Kuantitas standar bagi pegawai bagian pemeriksaan dihitung sebagai standar kuantitas until
dalam tampilan kertas kerja biaya standar untuk keripik jagung. Tenaga kerja: SH = 0,01 X
48.500 = 485 jam. Kalikan kuantitas standar tersebut dengan harga standar per unit yang terdapat
dalam kertas kerja biaya standar untuk keripik jagung, sehingga diperoleh jumlah yang
dianggarkan yng terdapat dalam kolom tersebut. Tenaga kerja: $8,00 x 485 = $3.880.
Untuk membantu mengendalikan biaya bahan baku, varian harga dan varian penggunaan perlu
dihitung. Varian harga dan penggunaan bahan baku biasanya harus dihitung dengan
menggunakan formula varian. Namun, pendekatan tiga kolom digunakan saat pembelian bahan
baku sama dengan penggunaan bahan baku.
Variansi harga bahan baku dapat dihitung terpisah. Variansi harga bahan baku (material price
variance-MPV) mengukur perbedaan antara berapa biaya yang harus dibayar untuk bahan baku
dan berapa biaya yang secara aktual dibayar.
Contoh Penghitungan:
Hitung varian harga dan pemakaian bahan baku langsung dengan menggunakan pendekatan tiga
kolom dan formula.
Solusi:
1. Pendekatan formula (pendekatan yang disarankan untuk varian bahan baku karena bahan
baku yang dibeli mungkin berbeda dari bahan baku yang digunakan):
MPV = (AP-SP) x AQ
= ($0,015 - $0,01) x 780.000
= $3.900 U
Crunchy chips membeli dan menggunakan 780.000 ons jagung pada minggu
pertama maret. Harga pembelian $0,015 per ons. Jadi, AP adala $0,015, AQ
adalah 780.000 ons dan SP adalah $0,01.
= $930 F
2. Pendekatan kolom (pendekatan ini dapat digunakan jika bahan baku yang dibeli sama
dengan bahan baku yang digunakan):
Menggunakan Informasi Varian Bahan Baku
Menghitung varian bahan baku merupakan langkah pertama. Menggunakan informasi varian
untuk melakukan pengendalian adalah poin dasar dalam sistem biaya standar. Tanggung jawab
harus dialokasikan, varian yang signifikan harus dinilai, dan varian harus dihitung dan
diungkapkan pada akhir tahun.
Jam tenaga kerja tidak dapat dibeli dan disimpan untuk penggunaan di masa depan seperti yang
dilakukan dengan bahan baku (yaitu tidak terdapat selisih antara jumlah tenaga kerja yang dibeli
dan jumlah tenaga kerja yang digunakan). Oleh karena itu, tidak seperti total varian bahan baku,
varian tarif upah tenaga kerja dan varian efisiensi tenaga kerja akan selalu menambahkan total
varian tenaga kerja.
Total varian tenaga kerja = varian tarif upah tenaga kerja + varian efisiensi tenaga kerja
Varian tarif upah (harga) dan efisiensi (penggunaan) untuk tenaga kerja dapat dihitung, baik
dengan menggunakan pendekatan kolom maupun pendekatan formula.
Varian tarif upah tenaga kerja (labor rate variance—LRV) menghitung perbedaan antara apa
yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya di bayar.
Varian efisiensi tenaga kerja (labor efficiency variance—LEV) mengukur perbedaan antara
jam tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam kerja yang seharusnya digunakan.
Contoh Penghitungan:
Hasil aktual minggu pertama Maret adalah:
Hitunglah varian upah tenaga kerja dan varian efisiensi tenaga kerja dengan menggunakan
pendekatan tiga kolom dan formula.
Solusi:
1. Formula
LRV = (AR – SR) x AH
= ($8,35 - $8,00) x 360
= $126 U
Kita mengetahui 360 jam di gunakan untuk pengawasan selama minggu pertama
bulan maret. Upah aktual per jam yang dibayarkan untuk pengawasan adalah
$8,35. Tarif upah standar adalah $8,00. Jadi, AH adalah 360, AR adalah $8,35,
dan SR adalah $8,00.
= (AVOR – SVOR) x AH
Varian efisiensi Overhead Variabel, mengukur perubahan biaya OH variable aktual (VOH)
yang terjadi karena penggunaan efisien atau tidak efisien dari tenaga kerja langsung.
Contoh Penghitungan:
Informasi:
Tarif OH variabel standar (SVOR) $5,00 per jam tenaga kerja langsung
Diminta:
Solusi:
= $705/150 jam
= $4,70
Informasi:
Tarif OH variabel standar (SVOR) $5,00 per jam tenaga kerja langsung
*0,12 x 1.200
Diminta:
Hitunglah varian pengeluaran OH variabel dan varian efisiensi OH variabel.
Solusi:
Kolom
Formula:
=$45 F
=$30 U
AKUNTANSI VARIAN
Bahan Baku SP X AQ
Varian Harga Bahan Baku (AP-SP) X AQ
Utang Dagang AP X AQ
Contoh, jika AP sebesar Rp.0,0069 per ons jagung, SP sebesar Rp.0,0060 per ons, dan
780.000 ons jagung dibeli maka ayat jurnalnya sebagai berikut.
Misalnya, jika AQ adalah 780.000 ons jagung, SQ adalah 873.000 ons, dan SP adalah
Rp.0.006, maka ayat jurnalnya sebagai berikut.
Perhatikan bahwa hanya jam standar dan tarif upah standar yag digunakan untuk
membebankan biaya ke Persediaan dalam Proses. Harga Aktual atau kuantitas aktual
tidak digunakan.
Contohnya, asumsikan bahwa AR sebesar Rp.7,35 per jam, SR sebesar Rp.7,00 per jam,
AH sebesar 360 jam pemeriksaan, dan SH adalah 339,5 jam.
Berikut ini ayat jurnal untuk mencatat varian tenaga kerja.
3.1 Kesimpulan
Biaya standar adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk
barang atau jasa. Standar yang dibuat ditetapkan berdasarkan pengalaman historis, studi teknis,
dan input dari personel operasional, pemasaran dan akuntansi. Standar yang saat ini dapat
dicapai adalah standar yang dapat diraih dengan kondisi operasional yang efisien.
Sistem perhitungan biaya standar digunakan untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalaian
serta memfasilitasi perhitungan harga pokok produk. Dengan membandingkan hasil aktual
dengan standar dan membagi variansi dalam komponen harga dan kuantitas, respons balik
tersedia bagi para manajer. Informasi ini memungkinkan para manajer untuk menerapkan tingkat
kendali yang lebih besar terhadap biaya daripada yang ditemukan dalam sistem perhitungan
biaya normal arau aktual. Keputusan seperti penawaran juga dibuat lebih mudah ketika sistem
perhitungan biaya standar digunakan.
Referensi
Mowen Maryanne M, dkk. 2009. Dasar-dasar Akuntansi Manajerial Edisi 5. Jakarta: Salemba
Empat